Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 224-232, 2016 ISSN CETAK.

2443-115X
ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821

FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN


ALPUKAT (Persea americana Mill.) SEBAGAI ANTIACNE
Submitted : 4 November 2016
Edited : 18 November 2016
Accepted : 30 November 2016

Yulistia Budianti Soemarie, Tri Astuti, Nur Rochmah

Akademi Farmasi Samarinda


Email : yulistiabudianti@ymail.com

ABSTRACT
Currently, the development of acne drugs (antiacne) use many natural materials
because the natural materials can minimize the side effect if compared with synthetic
chemicals drugs. Acne can caused by propionibacterium acnes, staphylococcus epidermis and
staphylococcus aureu. One of plants that can be used for acne treatment is leaves of Avocado
(Persea americana Mill). The aim of this study was to know whether the ethanol extract of
leaves of avocado (Persea americana Mill.) can be made into an ointment preparations that
fulfill the requirements. Sample in this research was extract of avocado leaves which used
maceration method. The ointment formulations were made into some variation concentrations
of PEG 400 and PEG 4000: Formula I (30%:70%); Formula II (50%:50%) and Formula III
(70%:30%). The results show that the ointment of avocado leaves which fulfilled the
requirements of physical properties is formula III with concentration of PEG 400 70 % and
PEG 4000 30 %.

Keywords : Persea Americana. Mill., Anti-Acne, Physical Stability Ointment

PENDAHULUAN yang lebih besar dibandingkan dengan


Kulit wajah yang sehat identik dengan pengobatan yang berasal dari bahan alam(3).
kulit wajah yang mulus terbebas dari Salah satu pengobatan dari bahan
masalah kulit seperti jerawat atau acne. alam untuk jerawat adalah daun alpukat
Jerawat merupakan penyakit yang tumbuh (Persea americana Mill.). Kandungan daun
pada permukaan kulit wajah, leher, dada alpukat antara lain saponin, alkaloid,
dan punggung serta dapat muncul pada flavonoid, polifenol, quersetin yang bersifat
daerah yang memiliki kelenjar minyak antiradang dan antibakteri(4).
yang berlebihan. Jerawat dapat Penelitian terdahulu menyatakan
mengakibatkan peradangan pada kulit, jika bahwa kandungan flavonoid yang terdapat
tidak segera diobati. Peradangan yang dalam daun alpukat (Persea americana
terjadi pada jerawat ini dipicu oleh bakteri Mill.) mempunyai aktivitas sebagai
propionibacterium acnes, staphylococcus antifungi, antiviral dan antibakteri(5).
epidermis dan staphylococcus aureus(1,2). Ekstrak air biji alpukat telah diketahui
Obat-obatan yang beredar saat ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri
untuk pengobatan jerawat banyak yang Streptococcus mutan dengan konsentrasi
berasal dari bahan kimia sintetik seperti optimum 20%(6). Hasil penelitian lain
benzoil peroksida dan asam azelat. Namun menunjukkan bahwa ekstrak daun alpukat
obat-obatan yang berasal dari bahan kimia (Persea americana, Mill) memiliki daya
sintetik tersebut memiliki efek samping hambat pertumbuhan bakteri

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 224


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 224-232, 2016 YULISTIA BUDIANTI SOEMARIE

Mycobacterium tuberculosis. Penelitian lain Prosedur Kerja


juga menunjukkan adanya aktivitas Determinasi Tanaman Daun Alpukat
antibakteri ekstrak daun alpukat terhadap (Persea americana Mill.)
bakteri Staphylococcus aureus yaitu sebesar Determinasi bertujuan untuk
17,5%(7). memastikan bahwa tanaman daun alpukat
Pada penelitian ini, peneliti akan yang digunakan pada penelitian ini sesuai
melakukan pembuatan formulasi sediaan dengan jenis dan spesies dari tanaman yang
salep ekstrak etanol daun alpukat (Persea diinginkan. Determinasi dilakukan di
americana Mill.) sebagai anti acne. Sediaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
salep dipilih karena merupakan bentuk Alam Universitas Mulawarman Samarinda.
sediaan dengan konsistensi yang cocok
untuk penyakit kulit yang disebabkan oleh Pengumpulan dan Pengolahan Daun
bakteri. Formulasi salep ini diperlukan untuk Alpukat (Persea Americana Mill.)
memudahkan penggunaan serta Daun alpukat (Persea americana
mendapatkan efek yang diinginkan oleh Mill.) yang tua dan masih segar didapat
pengguna. dengan cara memetik langsung dari
pohonnya yang didapat dari daerah
METODE PENELITIAN Mugerejo. Daun Alpukat segar ditimbang
Jenis penelitian yang akan dilakukan dan dibersihkan dengan air mengalir,
adalah penelitian eksperimental. Tahap kemudian dikeringkan dengan cara dijemur
penelitian ini dimulai dengan determinasi di bawah sinar matahari ditutup kain hitam
tanaman, pengumpulan dan pengolahan hingga berubah menjadi warna kecoklatan.
daun alpukat, pembuatan ekstraksi daun Setelah kering ditimbang lagi untuk
alpukat, formulasi salep, pemeriksaan sifat mengetahui susut pengeringannya,
fisis salep dan analisis data. Penelitian kemudian bahan diserbukkan dengan
dilakukan di Laboratorium Farmasetika menggunakan blender. Setelah itu
Akademi Farmasi Samarinda. ditimbang berat serbuk keringnya. Serbuk
simplisia disimpan dalam wadah tertutup
Alat Dan Bahan baik terlindung cahaya matahari.
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitan Ekstraksi Daun Alpukat (Persea
ini adalah alat-alat gelas (pyrex), bejana americana Mill.)
maserasi, timbangan analitik, mortar dan Pembuatan ekstrak daun alpukat
stamper, kertas pH universal, alat uji daya dilakukan dengan metode maserasi yang
sebar, viskometer. menggunakan penyari etanol 70%. Serbuk
daun alpukat sebanyak 250 g dimasukkan ke
Bahan dalam bejana maserasi kemudian
Bahan yang digunakan dalam ditambah pelarut etanol 70% sebanyak
penelitian ini adalah daun alpukat yang 2500 ml (dengan perbandingan 1 : 10)
diperoleh dari daerah Mugirejo, PEG 400, dan sambil diaduk-aduk tiap 6 jam dan
PEG 4000, etanol 70%, aquadest, minyak didiamkan selama 18 jam. Bejana disimpan
mawar, aluminium foil, dan kertas saring. dan ditutup rapat terlindung dari cahaya
matahari. Setelah didiamkan selama 18 jam,
filtrat disaring dengan menggunakan kain
putih.

225 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 224-232, 2016 YULISTIA BUDIANTI SOEMARIE

Formulasi Sediaan salep Pemeriksaan pH Sediaan salep


Pengukuran pH dilakukan dengan
Tabel 1. Formulasi salep ekstrak daun cara 0,5 g salep ekstrak daun alpukat
alpukat (Persea americana Mill.) diencerkan dengan 5 ml air suling,
dalam 100 g kemudian kertas pH dicelupkan selama 1
menit. Perubahan warna yang terjadi pada
Jumlah (gram) b/b
kertas pH universal menunjukkan nilai pH
No. Bahan
dari salep.
FI FII FII
1. Ekstrak Daun 17,5 17,5 17,5 Pemeriksaan Daya Sebar
alpukat Dengan cara menimbang 0,5 gram
2. PEG 400 24,75 41,25 57,75 salep, diletakkan di atas plat kaca biarkan
3. PEG 4000 57,75 41,25 24,75 1 menit dan ukur diameter sebar salep,
kemudian ditambah dengan beban tambahan
4. Oleum Rosae qs qs qs 200 gram. Beban didiamkan selama 1 menit,
lalu ukur diameter sebarnya. Hal tersebut
Total 100 100 100
dilakukan sampai didapat diameter sebar
yang konstan.
Cara kerja pembuatan salep
Seluruh bahan yang akan digunakan Uji Viskositas
ditimbang terlebih dahulu. Setelah Pengujian viskositas ini menggunakan
ditimbang, bahan-bahan tersebut dipanaskan alat viskometer dengan rotor yang sesuai.
di waterbath hingga mencair. Kemudian Rotor ditempatkan di tengah pot salep yang
di masukkan ke dalam mortir diaduk berisi salep, kemudian alat dihidupkan agar
sampai agak dingin hingga terbentuk rotor mulai berputar. Jarum menunjukkan
massa salep. Formula salep II dan III dibuat viskositas secara otomatis akan bergerak ke
dengan cara yang sama. Dasar salep yang kanan. Setelah stabil, kemudian dibaca
sudah jadi ditambahkan ekstrak daun alpukat viskositas pada skala yang ada pada
sedikit demi sedikit, kemudian diaduk viskometer tersebut.
hingga homogen. Salep disimpan pada pot
salep. Kemudian dilakukan evaluasi salep HASIL DAN PEMBAHASAN
yang meliputi: organoleptis, pemeriksaan Determinasi Tanaman Daun Alpukat
homogenitas, pemeriksaan pH, uji daya (Persea americana Mill.)
sebar dan viskositas. Determinasi tanaman adalah proses
dalam menentukan nama dan jenis tanaman
Pemeriksaan Sifat Fisik Salep secara spesifik. Determinasi tanaman
Pemeriksaan Organoleptis (Meliputi ini untuk menetapkan kebenaran sampel
homogenitas, warna dan bau ) yang akan digunakan. Determinasi tanaman
Pemeriksaan dilakukan selama 2 daun alpukat yang dilakukan di
minggu untuk menentukan adanya Laboratorium FMIPA Universitas
perubahan atau tidak pada salep yang Mulawarman Samarinda. Hasil determinasi
dihasilkan. Pengujian homogenitas tanaman menunjukkan bahwa sampel
dilakukan dengan cara 0,1 g salep dioleskan yang digunakan adalah daun alpukat
di atas kaca objek atau sekeping kaca (Persea americana Mill.) dari genus Persea
kemudian diamati apakah terbentuk partikel dan famili Lauraceae.
kasar atau tidak.

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 226


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 224-232, 2016 YULISTIA BUDIANTI SOEMARIE

Pengumpulan dan Pengolahan Daun sebanyak 250 g, berkurangnya berat


Alpukat (Persea americana Mill.) kemungkinan dikarenakan banyak serbuk
Penyiapan Sampel Daun Alpukat (Persea yang menempel pada alat penghalusan.
americana Mill.)
Daun alpukat diperoleh langsung dari Ekstraksi Simplisia Daun Alpukat (Persea
petani di daerah Mugirejo sehingga sampel americana Mill.)
yang digunakan seragam dan mengurangi Proses ekstraksi yang digunakan
kemungkinan hasil yang bervariasi akibat adalah maserasi. Keuntungan proses
penggunaan sampel yang tidak seragam. maserasi adalah cara dan peralatan mudah
Sampel daun alpukat yang digunakan adalah dilakukan dengan alat-alat sederhana(8).
daun alpukat segar yang sudah tua. Daun Daun alpukat yang telah menjadi simplisia
alpukat yang tua dipilih karena memiliki kemudian diekstraksi dengan metode
kandungan flavonoid yang lebih banyak maserasi menggunakan etanol 70%.
dibandingkan daun alpukat yang muda(4). Pelarut etanol 70% yang digunakan
Daun segar yang digunakan sebanyak bertujuan untuk menarik senyawa seperti
3950 g yang telah disortasi basah dan flavonoid, karena etanol 70% merupakan
ditiriskan kemudian dikeringkan dengan pelarut universal yang dengan baik
cara di angin-anginkan hingga kering. Pada melarutkan senyawa kimia dalam tumbuhan
saat mengalami proses pengeringan berat baik senyawa polar maupun nonpolar.
dari daun alpukat tersebut menjadi 550 g Selain itu, etanol 70% efektif
dengan susut pengeringan sebesar 87,07%. menghasilkan jumlah zat aktif yang optimal
Tujuan dari proses pengeringan simplisia dan dapat diperbaiki stabilitas bahan obat
tersebut yaitu untuk menghilangkan kadar terlarut(8).
air dalam simplisia daun alpukat agar tidak Ekstrak kental yang diperoleh dari
ditumbuhi jamur dan mikroba. Kemudian 250 g simplisia yang telah dihaluskan
setelah dilakukan proses pengeringan dengan 2500 ml pelarut etanol adalah
simplisia dihaluskan dan melewati ayakan 72,87 g, sehingga rendemen yang
no. 40 yang bertujuan untuk memperkecil diperoleh sebesar 12,14%. Ekstrak kental
ukuran simplisia sehingga luas daun alpukat yang diperoleh kemudian
permukaan yang kontak dengan cairan diformulasikan menjadi sediaan salep. Hasil
penyari lebih luas dan proses penarikan presentase susut pengeringan daun dan
kandungan kimia yang terdapat didalam rendemen dari ekstrak daun alpukat dapat
simplisia lebih optimal. Serbuk simplisia dilihat pada Tabel 2.
yang didapat setelah proses penghalusan

Tabel 2. Persentase susut pengeringan daun dan rendemen ekstrak daun alpukat

No. Sampel Berat Susut pengeringan Rendemen


(gram) daun (%) ekstrak (%)

1. Daun segar 3950


2. Daun Kering 550 86,07 -
3. Ekstrak Kental 72,87 - 12,14

227 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 224-232, 2016 YULISTIA BUDIANTI SOEMARIE

Tabel 3. Pengamatan organoleptis salep ekstrak daun alpukat (Persea americana Mill.)

Perubahan organoleptis salep setelah


Formula Karakterisasi penyimpanan hari ke-
yang diamati 1 2
Bau Aroma khas oleum rosae Aroma khas oleum
rosae
FI Warna Hijau kecoklatan Hijau kecoklatan
Bentuk Semipadat Semipadat
Bau Aroma khas oleum rosae Aroma khas oleum
rosae
FII Warna Hijau kecoklatan Hijau kecoklatan
Bentuk Semipadat Semipadat
Bau Aroma khas oleum rosae Aroma khas oleum
rosae
FIII Warna Hijau kecoklatan Hijau kecoklatan
Bentuk Semipadat Semipadat

Keterangan :
Formula I = konsentrasi basis PEG 400 30% dan PEG 4000 70%
Formula II = konsentrasi basis PEG 400 50% dan PEG 4000 50%
Formula III = konsentrasi basis PEG 400 70% dan PEG 4000 30%

Formulasi Sediaan Salep Daun Alpukat rosae juga ditambahkan untuk


(Persea americana Mill.) memperbaiki bau dari salep ekstrak daun
Sediaan salep dipilih karena sediaan alpukat.
ini mudah digunakan serta mendapatkan
efek yang diinginkan oleh pengguna. Basis Evaluasi sediaan salep ekstrak Daun
salep yang digunakan adalah basis salep Alpukat (Persea americana Mill.)
larut air yaitu campuran 30% PEG 4000 Pengamatan Organoleptis Sediaan Salep
dan 70% PEG 400. Konsentrasi ekstrak daun Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea
alpukat pada setiap formulasi dibuat sama americana Mill.)
yaitu 17,5%. Konsentrasi 17,5% dipilih Pengamatan organoleptis dari
karena mempunyai kemampuan optimum formulasi sediaan salep anti jerawat daun
dalam menghambat pertumbuhan bakteri alpukat bertujuan untuk mengetahui sifat
staphylococcus aureus untuk pengobatan fisik salep dan mengamati adanya perubahan
jerawat pada sediaan masker daun alpukat bentuk, warna, maupun bau yang mungkin
dalam pengobatan jerawat(7). terjadi selama penyimpanan. Pengamatan ini
Pada pembuatan sediaan salep dari dilakukan selama 2 minggu yaitu minggu ke
ekstrak daun alpukat diperlukan bahan- 1 dan minggu ke 2 (dapat dilihat pada Tabel
bahan tambahan yaitu PEG 400 dan PEG 3.)
4000. Bahan tambahan tersebut dipilih Berdasarkan pengamatan selama 2
karena tidak mengandung bahan minggu atau 14 hari sediaan salep dengan
berlemak, sehingga baik untuk sediaan anti berbagai konsentrasi basis memiliki
jerawat. Bahan berlemak dapat memicu stabilitas bentuk, bau dan warna yang
timbulnya jerawat. Penambahan oleum relatif stabil. Selama penyimpanan tidak

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 228


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 224-232, 2016 YULISTIA BUDIANTI SOEMARIE

menunjukkan gejala adanya perubahan pada Formula II = konsentrasi basis PEG 400
salep, hal ini dikarenakan zat aktif dan basis 50% dan PEG 4000 50%
salep tercampur. Sehingga tidak terjadi Formula III = konsentrasi basis PEG 400
perubahan bentuk, bau dan warna. 70% dan PEG 4000 30%

Uji Homogenitas Sediaan Salep Ekstrak Pada pengukuran pH dilakukan


Etanol Daun Alpukat (Persea americana dengan menggunakan alat pH meter.
Mill.) Kestabilan pH merupakan salah satu
Berdasarkan pengujian yang parameter penting yang menentukan
dilakukan ke 3 formula sediaan salep ekstrak stabil atau tidaknya suatu sediaan. Derajat
daun alpukat memiliki homogenitas yang keasaman (pH) merupakan pengukuran
baik. Hal ini dapat dilihat dengan tidak aktivitas hidrogen dalam lingkungan air.
terdapat butiran-butiran kasar pada kaca Hasil yang diperoleh dari pengukuran pada
objek atau sekeping kaca. Pengujian sediaan salep pada formula I, formula II dan
homogenitas dilakukan dengan mengoleskan formula III menghasilkan pH 5. Nilai pH
zat yang akan di uji pada sekeping kaca atau tidak boleh terlalu asam karena dapat
kaca objek yang cocok harus menunjukkan mengiritasi kulit dan tidak boleh terlalu basa
susunan yang homogen dan tidak terlihat karena dapat membuat kulit bersisik. pH
adanya butiran kasar. untuk kulit normal antara 4,5 -6,5(9). Selama
penyimpanan tidak terjadi perubahan pH
Pengukuran pH Sediaan Salep Ekstrak yang drastis hal ini disebabkan bahwa
Etanol Daun Alpukat (Persea tidak ada interaksi antara PEG 400 dan
americana Mill.) PEG 4000. PEG 400 dan PEG 4000
Pengukuran pH terhadap sediaan memiliki nilai pH 4,5.
salep bertujuan untuk mengetahui pH dari
masing-masing formula dan mengamati Uji Daya Sebar Sediaan Salep Ekstrak
adanya perubahan pH yang mungkin terjadi Etanol Daun Alpukat (Persea
selama penyimpanan yang akan berpengaruh Americana. Mill.)
terhadap stabilitas salep (dapat dilihat pada Untuk memenuhi syarat sediaan
Tabel 4.). salep yang baik dan dapat diterima
masyarakat dapat dilihat dari sifat fisik dan
Tabel 4. Pengukuran pH Salep Ekstrak stabilitas fisiknya. Sifat fisik yang diukur
Daun Alpukat (Persea adalah daya sebar salep (Hasil pengujian
Americana. Mill) daya sebar salep dapat dilihat pada Tabel 5.).
Berdasarkan pengujian dan data yang
didapat dilihat bahwa daya sebar salep daun
Formula pH salep pada minggu ke- alpukat yang tidak memenuhi persyaratan
1 2 parameter daya sebar yaitu pada formula I
dan Formula II. Hal ini karena jumlah bahan
I 5,2 5,2 pada formula I dan Formula II yang berbeda.
II 5,1 5,2 Pada formula I jumlah PEG 400 lebih
III 5,1 5,1 sedikit daripada PEG 4000 yaitu 30% PEG
400 dan 70% PEG 4000. Kemudian pada
Keterangan : Formula II PEG 400 dan PEG 4000
Formula I = konsentrasi basis PEG 400 jumlahnya sama yaitu PEG 400 dan
30% dan PEG 4000 70% PEG 4000 mempunyai jumlah 50%. Tetapi

229 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 224-232, 2016 YULISTIA BUDIANTI SOEMARIE

pada formula III sediaan salep ekstrak daun semakin besar diameter penyebaran salep
alpukat memenuhi persyaratan sediaan sehingga semakin luas pula penyebaran
semisolid yaitu 5-7 cm(10). Daya sebar salep salep. Kenaikan daya sebar disebabkan oleh
ekstrak daun alpukat yang tidak terlalu besar turunnya viskositas salep sehingga salep
disebabkan oleh beberapa macam faktor menjadi lebih lunak dan lebih mudah
seperti viskositas dan karakteristik salep. menyebar. Daya sebar 5-7 cm menunjukkan
Tujuan dari pengujian daya sebar ini untuk konsistensi semisolid yang sangat nyaman
mengetahui luas sebaran sediaan salep yang dalam penggunaan(10).
dibuat, semakin besar daya sebar semakin
bagus sediaannya. Adanya daya sebar Uji Viskositas Sediaan Salep Ekstrak
yang tinggi, sediaan salep dapat mencakup Etanol Daun Alpukat (Persea Americana
daerah aplikasi (simptom kulit) sehingga zat Mill.).
aktif dapat tersebar secara merata. PEG 400 Pengujian viskositas berfungsi untuk
mempunyai koefisien yang paling besar mengetahui viskositas (kekentalan) salep.
sehingga komponen PEG 400 lebih Viskositas merupakan parameter yang
berpengaruh besar dalam meningkatkan menggambarkan tentang besarnya tahanan
daya sebar dibandingkan dengan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar
komponen PEG 4000. Kombinasi antara tahanannya, maka viskositas juga
(11)
PEG 400 dan PEG 4000 dapat semakin besar (dapat dilihat pada Tabel
menurunkan daya sebar. Semakin tinggi 6.).
jumlah PEG 400 pada formula, maka

Tabel 5. Hasil Pengujian Daya Sebar Salep Daun Alpukat (Persea Americana. Mill.)

Pengukuran daya sebar pada minggu ke-


Formula Beban (Cm)

1 2
I 0g 2,8 2,86
200 g 2,95 3,06
II 0g 2,75 3,3
200 g 3,37 3,8
III 0g 3,42 3,89
200 g 5,07 5,31

Keterangan :
Formula I = konsentrasi basis PEG 400 30% dan PEG 4000 70%
Formula II = konsentrasi basis PEG 400 50% dan PEG 4000 50%
Formula III = konsentrasi basis PEG 400 70% dan PEG 4000 30%

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 230


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 224-232, 2016 YULISTIA BUDIANTI SOEMARIE

Tabel 6. Pengujian viskositas terhadap salep ekstrak daun alpukat (Persea americana Mill.)

Pengujian Viskositas
Rata - rata
Formula Minggu ke-
(cp)
1 2
I - - -
II - - -
III 35000 34700 34850
Keterangan :
Formula I = konsentrasi basis PEG 400 30% dan PEG 4000 70%
Formula II = konsentrasi basis PEG 400 50% dan PEG 4000 50%
Formula III = konsentrasi basis PEG 400 70% dan PEG 4000 30%

Hasil pengujian viskositas pada DAFTAR PUSTAKA


formula I dan formula II tidak dapat terbaca 1. Mitsui, T. 1997. New Cosmetic Science.
oleh alat viskometer dikarenakan PEG 4000 Tokyo: Shiseido Co Ltd.
memberikan pengaruh besar dalam 2. Wasitaatmadja, S. M. 1997. Penuntun
meningkatkan viskositas salep dibandingkan Ilmu Kosmetika Medi. Jakarta : UIP
dengan PEG 400. Kombinasi antara 3. Swanson, I.K. (2003). Antibiotik
keduanya dapat menurunkan viskositas resistance of Propionibacterium acnes
salep. Kemampuan viskometer juga in acne vulgaris. Dermatol Nurs,
memberikan pengaruh terhadap terbaca atau 15(4), 5359-361
tidaknya viskositas sediaan salep tersebut. 4. Cushnie, T. P and Lamb, A. J. , 2005.
Tetapi pada formula III Viskositas dapat Antimicrobial Avtivity of Flavonoids,
terbaca oleh alat viskometer hal ini International Journal of Antimicrobial
dikarenakan jumlah PEG 400 lebih besar Agents, Elsevier. United Kingdom. 26,
dibandingkan dengan PEG 4000. Wujud 343-356
PEG 400 merupakan cairan kental jernih 5. Christianto,C. W., Nurwati, D., Istiati.
dan tidak berwarna, sedangkan PEG 4000 2012. Effect of The Antibacterial of
berupa serbuk licin putih. Semakin banyak Avocado Seed Extract (Persea
proporsi cairan dalam formula, maka salep americana Mill) to Growth of
akan mempunyai tingkat Streptococcus Mutans, Media Oral
kekentalan/viskositas yang lebih rendah Biology Dental Journal, Fakultas
dibandingkan salep dengan proporsi padatan Kedokteran Gigi Universitas Airlangga,
yang lebih banyak(12). Surabaya.
6. Gomez, R., Flores, C., Arzate-
SIMPULAN Quintana, R., Quintanilla-Licea, P.,
Berdasarkan hasil penelitian dapat Tamez-Guerra, R., Tamez-Guerra, E.,
disimpulkan bahwa formula salep dari Monreal-Cuevas and C., Rodríguez-
ekstrak etanol daun alpukat yang memenuhi Padilla. 2008. Antimicrobial Activity of
persyaratan sifat fisik salep yang meliputi uji Persea americana Mill (Lauraceae)
organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji (Avocado) and Gymnosperma
daya sebar dan uji viskositas yang baik glutinosum (Spreng.) Less (Asteraceae)
adalah formula III, yaitu dengan konsentrasi Mycobacterium,American-Eurasian
basis PEG 400 70% dan PEG 4000 30%.

231 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 224-232, 2016 YULISTIA BUDIANTI SOEMARIE

Journal of Scientific Research,3 (2): Zink Oksida Salut Silikon. Fakultas


188194. Farmasi Universitas Padjajaran,
7. Ismiyati, N. dan Trilestari. 2014. Bandung.
Pengembangan Formulasi Masker 10. Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., and
Ekstrak Daun Alpukat (Persea Singla, K. 2002. Spreading of
Americana Mill) Sebagai Antibakteri Semisolid Formulation : An
Staphylococcis aureus Untuk Pharmaceutical Tecnology. September
Pengobatan jerawat. Pharmaciana. 11. Sinko, P. J., 2006. Martin’s Physical
Yogyakarta. Vol 4 No. 1. 45-52 Pharmacy and Pharmaceutical Scienes,
8. Departemen Kesehatan Republik Edisi V, Lippicort Williams & Wilkins,
Indonesia. 1986. Sediaan Galenik. Philadelphia
Jakarta: DepKes 12. Rowe, R. C., Shesky, P. J dan Owen,
9. Gozali, D., Abdassah, M., Subghan, S. C. 2006. Handbook of
A., Al Lathiefa, S. 2009. Formulasi Pharmaceutical Excipients Sixth
Krim Pelembab Wajah Yang Edition. London : American
Mengandung Tabir Surya Nonpartikel Pharmaceutical Assicoation

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 232

Anda mungkin juga menyukai