Anda di halaman 1dari 9

Rumah Adat Bengkulu “Bubungan Lima”.

Sama seperti rumah panggung, Rumah Bubungan Lima ini ditopang oleh tiang-tiang
pada bagian penopang nya. Tidak seperti rumah tinggal pada umumnya, biasanya
cenderung digunakan untuk tempat acara masyarakat Bengkulu. Ada tiga bagian pada
rumah ini, yaitu bagian atas, tengah, dan bawah. Setiap bagian memiliki fungsinya
masing-masing.

Setiap orang yang ingin bertamu di sana, diharuskan untuk menggunakan tangga untuk
memasuki rumah ini. Saat ini, rumah ini tidak hanya dijadikan sebagai aset nenek
moyang, melainkan juga objek wisata budaya di Bengkulu.
Rumah Adat Lampung “Nuwo Sesat”.

Lampung memiliki rumah tradisional yang dinamakan dengan Nuwo Sesat. Rumah ini
dibangun untuk dijadikan tempat pertemuan adat bagi penyimbang (purwatin) untuk
musyawarah. Rumah ini memiliki ciri khas pada bentuknya. Bentuk rumah daerah
Lampung adalah panggung. Pada sisi bangunannya, terdapat ornamen yang dianggap
khas dan berbeda.

Rumah adat Indonesia asal Lampung ini umumnya berukuran sangat besar. Namun,
jika Anda ke Lampung untuk menjumpai rumah ini, Anda mungkin sedikit terkejut
karena kebanyakan di zaman sekarang ini ukurannya cenderung lebih kecil daripada
ukuran aslinya.
Rumah Adat DKI Jakarta “Kebaya”.

Rumah Kebaya adalah rumah tradisional khas Provinsi DKI Jakarta. Rumah adat
Ibukota Indonesia ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan rumah tradisional
lainnya. Ciri khasnya ada pada atapnya. Atapnya memiliki bentuk yang menyerupai
pelana yang terlipat.

Rumah Kebaya ini disebut sebagai bagian dari keraton Cirebon. Rumah adat
Betawi masih terlihat bagus walaupun usianya sudah sangat tua. Hal ini dikarenakan
warga sekitar sangat telaten dalam merawatnya.
Rumah Adat NTT (Nusa Tenggara Timur) “Musalaki”.

Rumah Musalaki merupakan rumah tradisional yang sering dijumpai di provinsi Nusa
Tenggara Timur. Rumah Musalaki didirikan untuk dijadikan tempat tinggal bagi kepala
suku di sana. Suku yang dimaksud umumnya merujuk kepada suku Ende Lio yang
merupakan pemilik aslinya.

Bisa dikatakan bahwa rumah ini adalah lambang dari Provinsi NTT. Itu mengapa, selain
difungsikan untuk tempat tinggal, selain itu juga difungsikan untuk kegiatan
musyawarah adat, tempat ritual upacara adat, dan lain sebagainya.

Rumah Adat Indonesia dari Nusa Tenggara Timur ini memiliki arsitektur yang
dibedakan menjadi bagian atas dan bawah. Pada bagian atas terdapat Struktur Wisu
dan Atap.
Rumah Adat Kalimantan Barat “Panjang”.

Ukuran Rumah asli Kalimantan yang cukup besar yang mana terdiri dari bangunan atas
dan bawah. Anda akan merasa kagum ketika datang ke Kalimantan Barat untuk melihat
bangunan ini. Ya, desainnya sangatlah keren, Nuansa modern dan tradisional seakan
menyatu pada rumah ini sehingga tidak dapat didiskripsikan dengan kata-kata.

Ciri khas dari rumah Panjang sendiri ada pada curak dan arsitekturnya. Pembangunnya
mengambil tema budaya Suku Dayak untuk sentuhan desain nya. Sentuhan itu dapat
Anda ketahui dari bagian-bagian sisi bangunan dari rumah ini.
Rumah Adat Kalimantan Tengah “Betang”.

Rumah khas Provinsi Kalimantan Tengah ini dihuni oleh masyarakat suku Dayak.
Pusatnya berada di daerah hulu sungai. Fungsinya adalah untuk
menghindari rumah dari banjir, karena banyak Rumah Betang Suku Dayak yang di
bangun di pinggir sungai. Untuk melindungi penghuninya dari binatang buas.

Dalam pembangunannya, para suku Dayak biasanya memiliki beberapa persyaratan


khusus. Persyaratan pertama, hulu harus searah dengan matahari terbit, sedangkan
hilirnya mengarah ke matahari terbenam.
Rumah Adat Sulawesi Utara “Pewaris”.

Rumah khas Sulawesi Selatan disebut dengan Rumah Pewaris. Perlu Anda ketahui,
rumah ini adalah rumah yang dibangun oleh suku asli yang berdomisili di Sulawesi
Utara. Nama suku itu adalah Suku Minahasa.

Rumah adat Indonesia dari Sulsel mempunyai ciri khas pada bentuknya. Bentuknya
dibuat dengan gaya panggung yang mana terdapat dua tangga pada bagian depan
rumah. Material yang digunakan untuk membuat rumah ini adalah kayu. Tentu, kayu
yang digunakan memiliki kualitas yang bagus dan tahan lama. Atapnya berbentuk limas
yang menjulang ke atas dengan pada bagian atas depan terdapat ukiran yang unik.
Rumah Adat Sulawesi Barat “Boyang”.

Rumah tradisional khas Sulawesi Barat dinamakan Rumah Boyang. Rumah ini terbilang
unik jika dilihat dari luar. Beberapa orang menyebutnya dengan sebutan Rumah
Mandar. Ya, hal ini dikarenakan penghuni asli dari rumah ini suku Mandar yang disebut-
sebut sebagai suku etnis asli Sulawesi Barat.

Fungsi dari rumah ini adalah untuk tempat tinggal suku Mandar. Rumah ini memiliki
beberapa ruangan khusus. Beberapa ruangan itu di antaranya Ruang Samboyang,
Tangnga Boyang, Bu’i Boyang, Paceko, Tapang, Lego-lego, Naong Boyang, dan
lainnya. Masing-masing ruangan memiliki fungsi sendiri seperti ruang Samboyang untuk
menerima tamu.

Anda mungkin juga menyukai