Tabel 12. Pembahasan Titik Kritis Halal No. Bahan Titik Kritis Pembahasan Koreksi Titik kritis dalam proses memperoleh daging adalah Melakukan saat penyembelihan. Penyembelih harus beragama pemesanan Islam, dewasa (baligh) dan berakal sehat. Salah satu produk syarat pemotongan halal adalah memotong atau 1. Ayam Titik kritis yang sudah menyayat 3 saluran yaitu saluran nafas, saluran makan memiliki dan pembuluh darah kiri dan kanan yang ada di bagian sertifikat leher, serta melafazkan “Bismillahi Allahu Akbar” atau halal. “Bismilahirrohmannirrohim” Tepung terigu masuk ke dalam titik kritis dikarenakan tepung terigu umumnya diperkaya dengan vitamin dan mineral. Tepung terigu yang beredar di Indonesia menurut Keputusan Menteri Kesehatan harus Melakukan mengandung fortifikan, yang meliputi : zat besi, seng, pemesanan vitamin B1, vitamin B2, serta asam folat. Penambahan produk Tepung Titik zat gizi tersebut apabila bersumber dari tanaman, halal 2. yang sudah Terigu kritTabelis untuk dikonsumsi. Namun, vitamin-vitamin tersebut memiliki akan berubah status menjadi tidak halal ketika sertifikat diproduksi secara mikrobiologis menggunakan media halal. tidak halal. Contoh lain dari bahan pengekstrasi zat fortifikan adalah ekstraksi rambut manusia dan bulu binatang yang biasa digunakan untuk memproduksi L- sistein. Gula temasuk dalam titik kritis dikarenakan dalam Melakukan proses pembuatannya melibatkan proses rafinasi pemesanan (pemurnian), maka karbon aktif yang dipakai harus produk 3. Gula Titik kritis dipastikan status kehalalannya. Apabila karbon aktif yang sudah ini berasal dari hasil tambang atau dari arang kayu, memiliki maka tentu tidak menjadi masalah. Akan tetapi, sertifikat apabila menggunakan arang tulang, maka haruslah halal. dipastikan status kehalalan asal hewannya. Arang aktif haram dipakai jika berasal dari tulang hewan haram atau tulang hewan halal yang tidak disembelih secara syar’i. Selanjutnya, bahan lain yang ditambahkan pada proses hidrolisis juga harus dicermati. Apabila menggunakan bahan sintetis kimia tentu tidak masalah. Namun apabila menggunakan produk mikrobial, maka harus dipastikan bahwa media yang dipakai untuk mengkulturkannya adalah media yang halal.
Pada garam produksi komersial, bahan diperolehsecara
sintetik dengan cara mereaksikan bahan- bahan kimia yang berasal dari petrokimia. Bilaada tahap purifftasi Melakukan pada proses pembuatannya,secara umum yang pemesanan digunakan adalah bahan penolong proses karbon aktif produk yang berasal darikuyo, charcoal, tempurung kelapa 4. Garam Titik kritis yang sudah atau dari bahantambang. Titik kritis dalam garam memiliki dapatdipengaruhi fasilitas produksi yang sertifikat digunakandan zat aditif yang ditambahkan halal. untuk mencegah penggumpalan garam (anti kempal). 1
Minyak goreng termasuk dalam titik kritis dikarenakan Melakukan
dalam minyak goreng biasanya ditambahkan atau pemesanan Minyak dilakukan fortifikasi mineral dan vitamin tertentu. produk 5. Titik kritis Goreng Fortifikan yang ditambahkan ke dalam minyak goreng yang sudah apabila diproduksi secara mikrobiologis akan memiliki menyebabkan minyak goreng menjadi tidak halal. sertifikat halal.
Lampiran 11. Format Notulen Kaji Ulang Manajemen
Tabel 13. Format Notulen Kaji Ulang Manajemen Tanggal No Tema Uraian Diskusi Kesimpulan Follow up Jatuh Realisasi Tempo Lampiran 12. Surat Penunjukan Tim Manajemen Halal
WARUNG MAKAN CABANG MAHONI
Jl. Pesanggrahan, Samping Kampus UIN Jakarta, Kota Tanggerang Selatan, Jawa Barat 12320, Telp.081221243117 Wa. 085715498123
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ibu Kesih Jabatan : Pemimpin Warung Makan Cabang Mahoni Dengan ini menetapkan nama-nama di bawah ini sebagai Tim Manajemen Halal, dengan susunan sebagai berikut : Ketua : Ibu Kesih Sebagai Bagian Bahan baku, Produksi, QC/QA Anggota : Bapak Sudarmadji Sebagai Distribusi
Tim Manajemen Halal bertugas untuk merancang, menerapkan dan mengevaluasi Sistem Jaminan Halal di perusahaan. Demikian surat penetapan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.