Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BENDUNGAN KARANGKATES MALANG

BENDUNGAN / A

Disusun Oleh :
Warsono Said (16110058)

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat serta karunia-Nya kepada saya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
dengan tepat pada waktunya, yang dimana makalah ini berjudul
“Bendungan Karangkates Malang”. Maklah ini berisikan tentang kawasan wisata
bendungan karangkates malang

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Surabaya, 26 September 2019

PENYUSUN
A. SEJARAH SINGKAT BENDUNGAN KARANGKATES

Bendungan Karangkates atau yang sekarang biasa disebut dengan Bendungan Sutami
terletak di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Bendungan yang airnya berasal dari Sungai Brantas ini mulai dibangun oleh pemerintah antara
tahun 1975-1977 dengan dana sekitar US$37,97 juta atau Rp.10.093 milyar untuk dijadikan
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Untuk dapat mencapai Bendungan
Karangkates relatif mudah (menggunakan kendaraan umum), karena lokasinya berada di tepi
jalan raya Malang-Blitar, sekitar 35 kilometer di sebelah selatan Kota Malang atau 16 kilometer
arah barat obyek wisata Gunung Kawi(Jadfan,2015).
Bendungan Sutami merupakan bendungan yang menciptakan suatu waduk karena tertahannya
aliran Sungai Brantas, waduk Karangkates terbentuk untuk menampung aliran sungai Brantas.
Bendungan ini dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Air Waduk Ir. Sutami ini berasal dari mata air
di Gunung Arjuno dan ditambah air curah hujan(Halimah,2009).
Menurut Halimah,2009 Waduk Ir. Sutami mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pengendali banjir dengan kala ulang 50 tahun setara 1.650 m3/detik,
2. Pembangkit listrik dengan daya 3 x 35.000 kWh (488 juta kWh/tahun),
3. Penyediaan air irigasi 24 m³/dt pada musim kemarau (seluas 34.000 ha) melalui pengaliran ke
hilir,
4. Pariwisata dan perikanan darat.
Pariwisata di waduk Ir Sutami saat ini dikelola oleh PJB (PT Pembangkitan Jawa-Bali) setelah
sebelumnya dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Perikanan disini dilakukan oleh warga setempat
dengan menggunakan jaring terampung yang biasa disebut kerramba (warga menyebut
kerambak). Pemeliharaan ikan dengan memanfaatkan perairan di waduk Ir Sutami ini terjadi
semenjak era reformasi, yang sebelumnya menangkap dan memelihara ikan di perairan ini
dilarang oleh pihak pemilik bendungan. Selain manfaat sebagai sarana pariwisata dan
perikanan, Bendungan Sutami yang juga biasa disebut "dam" oleh masyarakat setempat ini
juga memiliki manfaat lain, yaitu digunakan sebagai akses oleh para pengentara motor untuk
melintas pada siang hari dengan membayar karcis. Mereka yang sering melintas mayoritas
adalah warga yang tinggal di wilayah selatan waduk, seperti warga Kalipare dan
Donomulyo(Halimah,2009).
B. AKTIFITAS PENDUDUK DI SEKITAR BENDUNGAN KARANGKATES

Masyarakat sekitar bendungan dapat merasakan manfaat manfaat yaitu:


a. Disamping manfaat waduk sebagai pariwisata dan PLTA, air tawar pada waduk
karangkates ini juga berfungsi untuk irigasi. Dengan mengatur pemberian air irigasi di
hilir, maka akan diperoleh penambahan daerah penanaman padi seluas 1.100 Ha pada
musim kemarau. Dengan demikian akan menaikkan produksi padi dan palawija sebesar
9.800 ton setiap tahunnya.
b. Masyarakat dapat menggunakan air tawar pada waduk ini sebagai usaha perikanan
darat.

Aktifitas penduduk di sekitar Bendungan Karangkates bisa dikatakan sangat aktif karena warga
sekitar memanfaatkan bendungan tersebut menjadi sebagai sarana olahraga, terutama bagi
masyarakat yang berasal dari Malang dan Kediri. Di dalam areal bendungan tersebut terdapat
beberapa fasilitas olahraga seperti tempat pemancingan ikan, lapangan tenis hingga lapangan
golf. Perikanan disini dilakukan oleh warga setempat dengan menggunakan jaring terampung
yang biasa disebut kerramba (warga menyebut kerambak). Pemeliharaan ikan dengan
memanfaatkan perairan di waduk Ir Sutami ini terjadi semenjak era reformasi, yang
sebelumnya menangkap dan memelihara ikan di perairan ini dilarang oleh pihak pemilik
bendungan. Selain manfaat sebagai sarana pariwisata dan perikanan, Bendungan Sutami yang
juga biasa disebut "dam" oleh masyarakat setempat ini juga memiliki manfaat lain, yaitu
digunakan sebagai akses oleh para pengentara motor untuk melintas pada siang hari dengan
membayar karcis. Mereka yang sering melintas mayoritas adalah warga yang tinggal di wilayah
selatan waduk, seperti warga Kalipare dan Donomulyo.
C. KEADAAN AIR BANDUNGAN KARANGKATES

Bendungan dan waduk Karangkates yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I (PJT I) yang
berkedudukan di Kota Malang ini mempunyai luas keseluruhan sekitar 6 hektar. Air waduknya
hanya berasal dari Sungai Brantas yang semakin hari bertambah keruh dan kotor karena polusi.
Hal ini menyebabkan beberapa tahun yang lalu banyak ikan di Waduk Karangkates mati karena
kekurangan oksigen.

Menurut Ir Tjoek Walujo Subijanto (Direktur Pengelolaan Sungai Brantas), oksigen


yang menipis itu merupakan dampak dari polusi limbah cair berbahaya yang berasal dari
deterjen dan limbah industri yang merangsang berkembang biaknya tumbuhan algae. Sungai
Brantas merupakan salah satu sungai besar di pulau Jawa yang memiliki potensi yang masih
belum dimaksimalkan pasalnya sebagian besar air dari sungai Brantas dipergunakan untuk
kebutuhan irigasi, air baku, dan PLTA.
Dengan peningkatan kebutuhan energi listrik maka sungai Brantas harus lebih
dimaksimalkan lagi potensinya mengingat masih banyak potensi yang tersimpan. Pemanfaatan
bendungan saat ini bukan lagi hanya untuk irigasi dan air baku saja, tetapi bisa dimanfaatkan
untuk PLTA juga. Selain memiliki tinggi jatuh yang sangat besar bendungan pula.
Namun lepas dari masalah itu, yang jelas Bendungan Karangkates memiliki kapasitas
terpasang 3x35 megawatt (MW) dan mampu memproduksi listrik sekitar 400 juta kwh per
tahun. Selain itu, Bendungan Karangkates saat ini juga dijadikan sebagai sarana rekreasi dan
olahraga, terutama bagi masyarakat yang berasal dari Malang dan Kediri. Konon, hijaunya
pepohonan serta suasananya yang tenang, membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung ke
sana, walau terkadang harus diselingi oleh bau tak sedap dari sampah yang mengapung di
waduk.

D. PEMANFAATAN AIR BENDUNGAN KARANGKATES

1. air Bendungan Sutami sebagai PLTA


Menurut Septian.2014 Salah satu fungsi dari bendungan karangkates adalah sebagai penghasil
energi listrik (PLTA) untuk memenuhi sebagian konsumsi listrik di pulau jawa dan bali.
Energi yang dapat dihasilkan dari pembangkit ini adalah sebesar 105 MW. PLTA yang paling
konvensional mempunyai lima komponen utama yaitu :
1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan
tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk
menyimpan energi.
2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong
angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya
turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi
mekanik.
3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-
baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya
merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA
bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.

4. Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah
travo step-up.
5. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah
dan pusat industri.Semua komponen diatas akan dibahas berdasarkan urutan dengan
ditambahkan beberapa hal yang terkait dengan konteks fisika.

Keberadaan Bendungan Sutami sebagai salah satu pemasok listrik, sangat membantu pihak
PLN. Hal itu diakui oleh Supervisor Operasi Distribusi PLN Malang, Dwi Tjahjo. Bendungan
Karangkates dan Bendungan Selorejo turut berperan dalam memasok listrik, meskipun hanya
terbilang kecil. Hal tersebut juga dibenarkan oleh staf operasi distribusi, H. Mohamad Chairi.
Karangkates hanya dijadikan sebagai penormal saja namun bukan berarti Karangkates tidak
penting(Septian.2014).

Tak hanya itu, pemanfaatan bendungan lebih dimaksimalkan ketika musim penghujan
karena di saat musim itu jumlah air sangat melimpah. Air merupakan pemasok listrik
yang paling murah dibandingkan pemasok lainnya. Biasanya pihak PLN membeli air kepada
Jasa Tirta dengan harga Rp 200 per liter. Sedangkan jika menggunakan BBM akan jauh lebih
mahal sekitar Rp 6000 per liter. Harga yang sangat murah itu membuat pihak PLN selalu
memanfaatkan bendungan dengan optimal, apalagi musim penghujan(Septian.2014).
Komponen PLTA

1. Waduk ,berfungsi untuk menahan air


2. Main gate, katup prmbka
3. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh
air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan
energi.
4. Pipa pesat (penstock) ,berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong
turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas
lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin.
Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent)
setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian
ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat.
Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat
pada saat start awal PLTMH mulai dioperasikan. ½ inchÆDiameter pipa udara ±
5. Katup utama (Main Inlet Valve), berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi
energi kinetik
6. Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air
masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral
chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros,
bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja
karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang
menghantam sudu.

7. Generator, Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator.
Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar
sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus
eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor
terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut
berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah
kutub melewati "coil" yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian
menjadi listrik
8. Draftube atau disebut pipa lepas, air yang mengalir berasla dari turbin
9. Tailrace atau disebut pipa pembuangan
10. Transformator adalah trafo untuk mengubah tegangan AC ke tegangan yang lebih
tinggi.
11. Switchyard (controler)
12. Kabel transmisi
13. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-
rumah dan pusat industri.
14. Spillway adalah sebuah lubang besar di dam (bendungan) yang sebenarnya adalah
sebuah metode untuk mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari bendungan atau
tanggul ke daerah hilir.

2. Manfaat Air Tawar Bendungan Sutami Bagi Masyarakat Sekitar


Disamping manfaat waduk sebagai pariwisata dan PLTA, air tawar pada waduk karangkates
ini juga berfungsi untuk irigasi. Dengan mengatur pemberian air irigasi di hilir, maka akan
diperoleh penambahan daerah penanaman padi seluas 1.100 Ha pada musim kemarau. Dengan
demikian akan menaikkan produksi padi dan palawija sebesar 9.800 ton setiap
tahunnya. Masyarakat dapat menggunakan air tawar pada waduk ini sebagai usaha perikanan
darat(Septian.2014).
KESIMPULAN

Bendungan Karangkates terletak di kecamatan Sumber Pucung, 40 Km arah selatan Kota


Malang. Di bendungan ini, para pengunjung bisa menikmati keindahan danau buatan sembari
berperahu ataupun memancing.
Bendungan Karangkates atau biasa disebut Bendungan Sutami terletak di desa
karangkates, kecamatan Sumberpucung. Air dari bendungan ini berasal dari sungai Brantas dan
telah dibangun sejak tahun 1975-1977 dan digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Selain digunakan sebagai PLTA, bendungan ini telah menjadi salah satu obyek
pariwisata di Malang dan telah dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti wahana olah raga,
tempat pemancingan ikan, lapangan tenis hingga lapangan golf.
Wisata Karangkates mempunyai dua lokasi taman wisata, yaitu taman wisata
Karangkates yang terletak di sebelah utara bendungan Sutami dan taman wisata Bendungan
Lahor yang terletak di sebelah selatan Bendungan Lahor
DAFTAR PUSTAKA

https://kaldusenja.blogspot.com/2016/06/makalah-tugas-ekologi-kunjungan-kawasan.html
http://tugasmakalah96.blogspot.com/2016/07/ilmu-alamiah-dasar-studi-kasus-plta.html

Anda mungkin juga menyukai