Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yessy Ambar Dewi

PERCOBAAN 1 NIM : 3.31.17.2.21

KENDALI ON/OFF BERBASIS Kelas : LT-2C


ELEKTROMAGNETIK
PROGRAM STUDI: D3-TEKNIK Dosen Pengampu :
LISTRIK Djodi Antono, B.Tech, M.Eng.
I. Tujuan
Setelah selesai melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
1. Mengenal dan memahami rangkaian dasar kendali berbasis elektromagnetik
2. Menerapkan kendali berbasis elektromagnetik pada mesin mesin sederhana di industri.
3. Merancang rangkaian kendali pada mesin sederhana berbasis elektromagnetik.

II. Dasar Teori


Kendali ON / OFF berbasis elektromagnetik, seperti halnya pada rangkaian listrik pada
umumnya, rangkaian pada kendali ini menggunakan symbol symbol. Symbol symbol listrik yang
digunakan adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 sebagai berikut :
Simbol Artinya Penandaan Keterangan
Belitan magnet pada Kombinasi huruf dan
rele/kontaktor secara angka (A1 dan A2)
umum

Kontak bantu (auxiliary Dengan angka dua digit, Digunakan pada


contact) normal terbuka dengan digit terakhir 3 dan rangkaian kendali
(NO) 4 (missal 13/14)
Kontak bantu (auxiliary Dengan angka dua digit, Digunakan pada
contact) normal tertutup dengan digit terakhir 1 dan rangkaian kendali
(NC) 2 (missal 21/22)
Kontak tukar (change Belum direkomendasi Digunakan pada
over-break contact before rangkaian kendali
make)

Kontak utama (selalu NO) Dengan angka satu digit, Digunakan pada
pada kontaktor, pemutus 1,3,5 : ke jala-jala (feeder rangkaian tenaga
tenaga, saklar utama 2,4,5 : ke beban) (hubungan beban dengan
jala-jala)

Kontak normal terbuka Idem kontak NO Misal sakelar toggle


yang dioperasikan dengan
tangan dilengkapi dengan
pengunci
Kontak normal tertutup Idem kontak NO Missal kontak tekan
yang dioperasikan dengan (push button)
tangan tanpa pengunci
(sesaat)
Lampu tanda (pilot lamp) Tidak direkomendasikan Untuk penandaan fungsi
Gambar 1 Gambar sakelar magnetik (kontaktor) dengan 3 kontak utama dan 1 kontak bantu NO

III. Alat dan Bahan


1. Magnetic kontaktor 1 buah
2. Multimeter analog 1 buah
3. Push button 2 buah
4. Saklar toggle 1 buah
5. Lampu pijar 8 buah
6. Kabel hubung 10 buah

IV. Rangkaian Percobaan

Latihan 1
Latihan 2

Latihan 3
Latihan 4

Latihan 5
Latihan 6

V. Langkah Percobaan
Adapun langkah-langkah percobaan sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian
3. Menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan
4. Melakukan percobaan sesuai dengan prinsip kerja rangkaian
5. mencatat data hasil percobaan
6. Mengulangi langkah 2 sampai langkah 5 untuk rangkaian 2 sampai rangkaian 6
7. Merapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula
8. Membersihkan tempat kerja

VI. Hasil Percobaan

1. Latihan 1
Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan ON ON
Dilepas OFF OFF

2. Latihan 2
Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan ON OFF
Dilepas OFF ON
3. Latihan 3
Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan ON ON
Dilepas OFF OFF

4. Latihan 4
Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan ON ON
Dilepas OFF OFF

5. Latihan 5
Posisi S1 Posisi S2 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan Dilepas ON ON
Dilepas Ditekan OFF OFF

6. Latihan 6
Posisi S1 Posisi S2 Kondisi K1 Kondisi H1
Ditekan Dilepas ON ON
Dilepas Ditekan OFF OFF
Ditekan Ditekan ON ON

VII. Pembahasan Percobaan


Adapun pembahsan yang akan dibahas pada percobaan kali ini antara lain :
1. Prinsip kerja dari latihan 1 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala. K1
dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1 menggunakan
saklar toggle.
2. Prinsip kerja dari latihan 2 adalah lampu H1 akan langsung menyala karena
dihubungkan seri dengan kontak NC K1 sehingga arus dari sumber akan langsung
menuju ke lampu H1. Kemudian jika S1 ditekan maka K1 akan bekerja dan kontak NC
K1 akan terbuka, sehingga lampu H1 akan padam.
3. Prinsip kerja dari latihan 3 hampir sama dengan prinsip kerja latihan 1, perbedaannya
adalah pada latihan 3 menggunakan push button. Jika S1 ditekan maka K1 dan H1
akan menyala. K1 dan H1 langsung padam apabila S1 dilepas.
4. Prinsip kerja dari latihan 4 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala. K1
dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1 menggunakan
saklar toggle.
5. Prinsip kerja dari latihan 5 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1 akan
menyala, meskipun push button S1 dilepas K1 dan H1 akan tetap menyala karena S1
dikunci oleh kontak NO K1. Kemudian jika push button S2 ditekan maka K1 dan H1
akan padam, hal ini dikarenakan fungsi dari S2 adalah sebagai pemutus (yang dipakai
adalah kontak NC) .
6. Prinsip kerja dari latuhan 6 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1 akan
menyala (S1 dikuci kontak NO K1), kemudian jika push button S2 ditekan maka K1
dan H1 akan padam. Jika S1 dan S2 ditekan bersamaan maka K1 dan H1 akan menyala
(nyala sesaat). Hal ini dikarenakan push button S2 (NC) dihubungkan seri dengan
pengunci K1.

VIII. Kesimpulan
1. Rangkaian kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik pada dasarnya atau pada
umumnya menggunakan komponen yang bernama kontaktor. Kontaktor memiliki 3
pasang kontak utama, 4 pasang kontak bantu (2 pasang kontak NO dan 2 pasang kontak
NC), serta memiliki dua kutub sebagai coil(A1 dan A2).
2. Prinsip kerja kontaktor yaitu, ketika coil mendapat tegangan, maka kontaktor aktif lalu
kontaknya bekerja. Kontak NO menjadi NC, dan kontak NC menjadi NO.
3. Rancangan kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik bisa diajdikan beberapa
rangkaian, yaitu operasi tertutup terbuka, operasi kontaktor mengunci sendiri, dan
masih banyak lagi.

IX. Daftar Pustaka


[1] http://www.listrik-praktis.com/2016/05/cara-memahami-instalasi-dasar-kontaktor-
pemula.html

[2]http://motorlistrikpengendali.blogspot.co.id/2016/01/rangkaian-dol-direct-online-
pengendali.html
[3]http://dunialistrikelektron.blogspot.com/2015/04/komponen-kendali
elektromagnetik-dan.html
[4]http://rekayasalistrik.wordpress.com/2013/03/03/cara-kerja-kontaktor/
[5]http://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-listrik-cara-kerjanya/

Anda mungkin juga menyukai