Anda di halaman 1dari 7

APOTIK HIDUP MINI

A. Pengertian Apotik Hidup


Apotik hidup merupakan suatu tempat yang berisikan berbagai tanaman obat
yang ditanam di dalamnya yang dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari dan
pengobatan. Apotik hidup ini memiliki banyak manfaat karena tanaman-tanaman obat
yang tersedia dapat langsung dibuat menjadi obat dengan cara yang mudah. Apotik
hidup akan lebih bagus untuk pengobatan berbagai penyakit. Tanaman obat yang
dibuat dengan cara-cara yang alami akan lebih cepat dalam menyembuhkan bila
dibandingkan dengan cara-cara yang ilmiah (Dhea, 2013).
Lahan yang dibutuhkan untuk membuat apotek hidup tidak harus luas,
tanaman yang ditanam pun tidak harus berwarna hijau. Pilihlah beberapa tanaman
yang berkhasiat, yang bunganya juga bisa mempercantik taman. Sebab seringkali kita
tidak menyadari bahwa bunga-bunga yang sedang kita nikmati kecantikannya juga
memiliki khasiat yang sangat bermanfaat (Ardianto, 2011).
Tumbuhan obat tradisional, sangatlah penting dalam keluarga. Dengan
menanam tanaman obat-obatan di pekarangan, selain dimanfaatkan untuk obat dapat
juga ditata dengan baik sebagai penghias pekarangan. Pekarangan rumah menjadi
tampak asri dan penghuninya dapat memperoleh obat-obatan yang diperlukan untuk
menjaga kesehatan.
Pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan pekarangan rumah merupakan salah
satu gambaran masyarakat yang telah menyadari arti penting tumbuhan tersebut bagi
penyembuhan penyakit. Dengan adanya tumbuhan tradisional dapat digunakan
sebagai obat tradisional yang khusus diramu untuk digunakan sesuai dengan jenis
penyakit yang diderita.
Apotik hidup di Indonesia belum banyak ada padahal Indonesia merupakan
negara yang banyak terdapat tanaman obatnya namun masih belum bisa dimanfaatkan
secara maksimal. Padahal apotek hidup itu banyak sekali manfaatnya dan
kegunaannya (Dhea, 2013)
B. Manfaat Apotik Hidup
Menurut Dhea (2013), berbagai manfaat dari apotik hidup yaitu:
- Aman bagi kesehatan karena yang digunakan merupakan tanaman yang alami.
- Lebih menghemat biaya hidup karena tanaman yang digunakan dapat dipakai
untuk membuat obat atau digunakan berbagai produk sehari-hari dengan cara yang
mudah.
- Dapat dibuat menjadi obat herbal yang lebih bermanfaat dan lebih banyak
khasiatnya..
- Membuat orang yang memilikinya pintar dalam hal pemanfaatan tanaman
terutama tanaman obat.
C. Cara Pembuatan Apotik Hidup
1. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai jenis tanaman apa saja yang bisa
dijadikan sebagai obat. Ragam tanaman rimpang seperti jahe, kunyit, kencur,
atau temu kunci, bisa menjadi pilihan. Variasikan dengan tanaman obat lainnya
seperti sirih atau lidah buaya, sehingga apotek hidup terlihat menawan.
2. Setelah itu, kumpulkan bibit yang hendak ditanam.
3. Siapkan lahan yang telah digemburkan terlebih dahulu.
4. Pilah tanaman mana yang cocok di bawah sinar matahari langsung dan yang
tidak. Gunakan jaring penutup tanaman yang bisa membuatnya terhindar dari
sinar matahari langsung.
5. Jangan gunakan pupuk berbasis bahan kimia karena ditakutkan dapat
mempengaruhi manfaat dari tanaman tersebut. Gunakan pupuk yang berasal dari
sisa sayur maupun buah yang telah dicampur dengan Mikro Organisme Lokal
(MOL).
6. Siram dan rawat tanaman secara rutin. Bersihkan dari jenis rumput liar yang
mengganggu (Media Indonesia, 2012)
D. Tanaman Apotik Hidup dan Manfaatnya
Beberapa tanaman apotik hidup dan manfaatnya yaitu:

1.Belimbing Wuluh: Bermanfaat untuk menyembuhkan gusi berdarah, obat


gondongan, obat Rematik, obat sariawan, obat sakit gigi, obat pagel linu, obat
penghilang panu, (obat batuk+garam) (Maharani, 2015)

2.Daun cingcau: Bermanfaat untuk mengobati sakit perut, hipertensi, demam,


mengendurkan otot, mengobati tumor ganas, kanker ginjal, antiradang, hipertensi,
vertigo, kolesterol dan maag yang kronis (Maharani, 2015)
3.Daun Dewa (Gynura divaricata): Daun dewa sebagai obat analgesik (meredakan rasa
nyeri), anti Inflamasi (anti radang), melancarkan sirkulasi darah, menurunkan
tekanan darah tinggi, luka memar, pereda rasa nyerin, anti radang, menghentikan
pendarahan, penurun panas, kencing manis atau diabetes mellitus dan sebagai
pembersih racun dalam tubuh (Maharani, 2015)

4.Sambiloto: Bermanfaat untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni


(diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis,
dan terkena racun. Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan
tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun
sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan
kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid. 10-15
daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya (Maharani, 2015)
5. Beluntas: Tanaman ini berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu
melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau
mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan. Kadar
minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Escherechia coli (Maharani, 2015)

6. Daun Jarak: Bermanfaat untuk menyembuhkan gatal-gatal, koreng, jamur pada kaki,
dan luka berdarah. Selain itu tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi
bengkak akibat terpukul, terkilir, dan rematik. Daun jarak pagar juga bisa digunakan
untuk mengatasi perut kembung pada anak. Dengan penggunaan yang hati-hati,
daun jarak pagar bahkan dapat digunakan sebagai obat pencahar ringan. Minyak
yang terbuat dari biji jarak, digunakan untuk mengatasi gangguan pada kulit,
bengkak, maupun terkilir (Maharani, 2015).

7. Keji Beling: Bermanfaat sebagai obat disentri, diare (mencret), obat batu ginjal serta
dapat juga sebagai penurun kolesterol, mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau
semut hitam, mengatasi kencing manis, penyakit liver (sakit kuning), ambien
(wasir) dan maag (Maharani, 2015).
8. Temu Lawak: Bermanfaat untuk anti inflamasi (anti radang), anti hepototoksik (anti
keracunan empedu), hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar
kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh
kencing), dan menghilangkan nyeri sendi (Maharani, 2015).

9. Kumis Kucing: Bermanfaat untuk mengobati encok, masuk angi, sembelit, radang
ginjal, batu ginjal, kencing manis, reumatik, menurunkan kadar glukosa darah.
Kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri (Maharani, 2015).

10. Lidah Buaya: Bermanfaat mengobati diabetes mellitus, serangan jantung, radang
tenggorokan, ambeien, sembelit, penurun kadar gula darah, penyubur rambut,
batuk (yang membandel), radang tenggorokan, salit kepala, pusing, kejang pada
anak, kurang gizi, muntah darah, kencing manis, wasir, peluruh haid, luka terpukul,
dan luka bakar (Maharani, 2015).
REFERENSI

Maharani, Ardini. 2015. Tanaman Apotik Hidup dan Manfaatnya. (Online).


(http://www.bintang.com/lifestyle/read/2193913/30-tanaman-apotik-hidup-dan-
manfaatnya-part- diakses tanggal 1 Februari 2015)
Dhea,Qintani. 2013. (Online). Menanam Apotik Hidup
(http://qinthani.blogspot.co.id/2013/10/menanam-apotik-hidup.html, diakses tanggal 1
Februari 2015)
Ardianto, Achwan. (Online). Macam-macam Apotek Hidup dan Manfaatnya.
(http://achwanaremania.blogspot.co.id/2011/07/macam-macam-apotek-hidup-dan-
manfaatnya.html, diakses tanggal 1 Februari 2015)
Media Indonesia. 2012. (Online). Cara Mudah Ciptakan Apotek Hidup.
(http://www.herbal.web.id/2012/04/inilah-5-cara-mudah-ciptakan-apotek.html, diakses
tanggal 1 Februari 2015)

Anda mungkin juga menyukai