METODE COMMUNITY DIAGNOSIS Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 Avicena Sakufa Marsanti dalam Program Indonesia Sehat dilaksanakan (Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES dengan mendayagunakan segenap potensi Bhakti Husada Mulia Madiun) yang ada, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat. ABSTRAK Pembangunan kesehatan dimulai dari unit Guna mengurangi dampak kesehatan di terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga. masyarakat, Kemenkes menyelenggarakan Pembangunan keluarga, sebagaimana Program Indonesia Sehat sebagai upaya dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 52 mewujudkan masyarakat Indonesia yang Tahun 2009 tentang Perkembangan berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. sehat, serta mampu menjangkau pelayanan Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan yang bermutu untuk mencapai kesehatan tahun 2015-2019 dalam Program derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indonesia Sehat dilaksanakan dengan Program Indonesia Sehat terdiri atas 1) mendayagunakan segenap potensi yang ada, Paradigma Sehat; 2) Penguatan Pelayanan baik dari pemerintah pusat, provinsi, Kesehatan Primer; dan 3) Jaminan Kesehatan kabupaten/kota, maupun masyarakat. Nasional. Ketiganya akan dilakukan dengan Pembangunan kesehatan dimulai dari unit menerapkan pendekatan continuum of care terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga. Untuk dan intervensi berbasis risiko (health risk). mendorong pembangunan manusia secara Penelitian ini merupakan jenis penelitian menyeluruh, perlu perhatian pada kesehatan observasional yang bersifat deskriptif. Populasi sejak dini atau sejak Balita. Dengan melakukan yaitu masyarakat desa kleco dengan sampel investasi yang tepat waktu dirasa sangat penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. penting agar pertumbuhan otak anak sampai Analisis capaian indicator keluarga sehat usia 5 tahun dapat berjalan dengan baik, untuk menggunakan metode community diagnosis. menghindari loss generation. Salah satu Pengumpulan data menggunakan kuesioner ancaman serius terhadap pembangunan dan data sekunder dari puskesmas. kesehatan, khususnya pada kualitas generasi 3 Prioritas masalah utama desa kleco yaitu mendatang, adalah stunting. Dimana rata-rata Program KB (Adanya kepercayaan masyarakat angka stunting di Indonesia sebesar 37.2%. tentang larangan ber-KB (89,6%), kepercayaan Menurut standar WHO, persentase ini banyak anak banyak rejeki (84,6%), sosialisasi termasuk kategori berat. Kementrian program KB dari media masa masih kurang Kesehatan juga mencermati angka kejadian didapatkan (72,6%), lingkungan sosial sekitar pernikahan dini yang masih cukup tinggi dan yang masih kurang mengikuti program KB kerentanan remaja pada perilaku seks berisiko (81,6%), serta kurangnya promosi kesehatan serta HIV/AIDS khususnya pada kelompok usia mengenai KB (56,7%)), Pemberian ASI produktif. Kematian ibu juga menjadi tantangan Ekslklusif 0-6 bulan (masih banyaknya dari waktu ke waktu. Ada berbagai penyebab penggunaan susu formula di lingkungan sekitar kematian ini baik penyebab langsung maupun (57,9%), banyaknya promosi susu formula tidak langsung, maupun factor penyebab yang berbagai jenis merk di media massa (84,2%)), sebenarnya berada di luar bidang kesehatan Anggota keluarga yang merokok (rokok mudah itu sendiri, seperti infrastruktur, ketersedian air didapatkan di lingkungan sekitar (72,6%), bersih, transportasi, dan nilai-nilai budaya. tradisi disediakannya rokok saat kegiatan Faktor-faktor non-kesehatan inilah yang justru masyarakat di desa (84,6%), perilaku memberikan pengaruh besar karena dapat kebiasaan merokok masih dilakukan (89,6%), menentukan berhasil tidaknya upaya serta masih kurangnya tindakan pelayanan penurunan angka kematian ibu. Guna kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau mengurangi dampak kesehatan seperti contoh promosi kepada masyarakat tentang bahaya di atas, merokok (85,6%)). Kemenkes menyelenggarakan Program Perlu adanya kerjasama antara desa, Indonesia Sehat sebagai upaya mewujudkan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat, lintas sektoral untuk meningkatkan capaian hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu program keluarga sehat. menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kata Kunci : Indikator Keluarga Sehat, Dalam rangka penyelenggaraan Program community diagnosis. Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, ditetapkan 12 (dua belas) indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah secara univariat menggunakan tabel distribusi keluarga,yakni, kepesertaan program KB bagi frekuensi. pasangan usia subur, antenatal care bagi ibu hamil, imunisasi bayi, pemberian ASI eksklusif, HASIL DAN PEMBAHASAN pemantauan pertumbuhan balita, kepatuhan Luas wilayah Desa Kleco yaitu 73,323 Ha. berobat pada penderita TB, kepatuhan berobat Desa Kleco meliputi 2 Dusun yaitu Dusun penderita hipertensi, penderita gangguan jiwa Bubrahan dan Dusun Deso. Desa Kleco terdiri berat yang diobati, tidak ada anggota keluarga dari 2 (dua) dusun yaitu : Dusun Kleco I dan yang merokok, kepesertaan menjadi anggota Dusun Kleco II. Jarak dari ibukota Kecamatan JKN, ketersediaan sarana air bersih, dan Bendo adalah 5 (lima) kilometer. Desa ini penggunaan jamban keluarga. Agar program terletak paling utara dan berbatasan dengan keluarga sehat ini dapat berhasil maka Kecamatan Maospati. Dusun Kleco I terdiri kuncinya adalah pemberdayaan masyarakat atas 5 (lima) Rukun Tetangga sedang Dusun dan sinergi lintas sektor. Dalam pemberdayaan Kleco II terdiri atas 5 (lima) Rukun Tetangga. masyarakat, maka peran petugas kesehatan Rukun Tetangga 01 s/d 05 diketuai oleh adalah pendamping. Masyarakat diharapkan seorang Ketua Rukun Warga sedang Rukun mampu melakukan perubahan secara Tetangga 06 s/d 10 diketuai juga oleh seorang bersama-sama dan mandiri melalui Upaya Ketua Rukun Warga. Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Hasil data sekunder yang diperoleh dari (UKBM). Puskesmas Bendo untuk 12 indikator keluarga Desa Kleco merupakan salah satu desa di sehat menurut Kemenkes tahun 2016 di Desa Kecamatan Bendo yang termasuk dalam Kleco, dimana Target pencapaian ditetapkan klasifikasi Desa swakarya dimana desa yang berdasarkan Target Nasional atau Target sudah bisa memenuhi kebutuhannya berdasarkan kebiajakan wilayah kerja sendiri,kelebihan produksi sudah mulai dijual Puskesmas Bendo. kedaerah-daerah lainnya. Desa dengan Tabel 1 Identifikasi Masalah di Desa Kleco klasifikasi swakarya memiliki ciri-ciri yaitu Kesenja adanya pengaruh dari luar sehingga Sasa- Target Capaian ngan No. Indikator mengakibatkan perubahan pola pikir, ran % % % Masyarakat sudah mulai terlepas dari adat, KeluargaM Produktivitas mulai meningkat, Sarana engikuti 70 23 prasarana mulai meningkat, Adanya pengaruh 1. 309 216 144 47% 71 Program % % dari luar yang mengakibatkan perubahan cara KB berpikir. Ibu hamil Penelitian ini bertujuan untuk memeriks mengidentifikasikan cakupan indikator keluarga 95 100 +5 2. akan 18 17 18 +1 sehat di Desa Kleco Kecamatan Bendo % % % kehamilan Kabupaten Magetan, Melakukan identifikasi nya (ANC) penyebab masalah kesehatan di masyarakat Bayi menggunakan metode community diagnosis. mendapak an MATERI DAN METODE imunisasi Penelitian ini merupakan jenis penelitian 90 100 +10 3. lengkap 11 10 11 +1 observasional yang bersifat deskriptif yaitu % % % mendapat penelitian dilakukan untuk menggambarkan kan suatu keadaan tanpa melakukan intervensi Imunisasi terhadap objek penelitian yaitu Analisis Lengkap capaian indicator keluarga sehat di Desa Kleco Kabupaten Magetan menggunakan metode Pemberia Community Diagnosis (Needs Assesment) n ASI 80 12 dengan Rancangan penelitian yang digunakan 4. Eksklusif 19 15 13 68% 2 % % adalah dengan pendekatan cross sectional, bayi 0-6 dimana pengumpulan data dilakukan sekaligus bulan pada suatu saat. Sampel dalam penelitian ini Pemantau adalah 201 penduduk Desa Kleco dengan an 80 +6, menggunakan metode cluster random 5. Pertumbu 78 63 67 86% +4 % 0% sampling. Dan total sampling untuk ibu yang han memiliki balita sebesar 19 orang. Kriteria Balita inklusi pada penelitian ini adalah Bersedia Penderita menjadi responden dan Mampu diajak untuk an TB 100 6. - - - - - - berkomunikasi. Analisis Statistik data dilakukan Paru yang % berobat sesuai bayi 0- standar 6 bulan 3 Penderita hipertensi Penderita yang 3 3 2 18 Hipertensi berobat 100 100 0,0 teratur 7. yang 6 6 6 0 % % %4 Tidak ada berobat teratur anggota Penderita keluarga 4 3 3 36 gangguan yang 100 100 merokok 8. jiwa 1 1 1 0 0% % % 5 Mengguna berat yang diobati kan 2 3 2 12 Tidak ada jamban anggota keluarga 73 +3 9. keluarga 40 29 11 70% 18 % %Hasil Diskusi dan perhitungan prioritas yang merokok masalah dengan menggunakan metode USG Sekeluarg diatas, ditemukan 3 prioritas masalah utama a dengan nilai tertinggi yaitu : sudah a) Keluarga mengikuti program KB 10. 1.144 - - 93 81% - - b) Pemberian ASI Eksklusif bayi 0-6 bulan menjadi anggota c) Tidak ada anggota keluarga yang JKN merokok Mempuny Kerangka akar faktor masalah kesehatan ai 100 100 masyarakat. 11. 402 402 402 0 0%Penentuan kerangka faktor penyebab sarana air % % bersih masalah (Keluarga mengikuti program KB, Mengguna Pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan, Tidak ada kan 100 100 anggota keluarga yang merokok) 12. 40 40 40 0 0%menggunakan instrument fish bone yang jamban % % keluarga didukung oleh teori HL.Blum. Gambar 1. Fishbone Keluarga mengikuti Dari tabel diatas ditemukan 5 masalah program KB berdasarkan hasil kesenjangan antara target dan pencapaian, yaitu : a) Keluarga Mengikuti Program KB b) Pemberian ASI Eksklusif bayi 0-6 Bulan c) Penderita Hipertensi yang berobat teratur d) Tidak ada anggota keluarga yang merokok e) Menggunakan Jamban Keluarga Menentukan prioritas masalah dari 5 masalah yang ditemukan berdasarkan data primer kesenjangan antara target dan capaian menjadi 3 prioritas masalah utama yang terdapat di Desa Kleco menggunakan metode USG
Tabel 2. Penentuan Prioritas Masalah dengan
Metode USG Gambar 2. Fishbone ASI Eksklusif 0-6 bulan Nilai Kriteria No Masalah Total U S G 1 Keluarga mengikuti 4 4 4 64 program KB 2 Pemberian ASI 4 3 4 48 Eksklusif Dilihat dari tabel 4.7 perilaku masyarakat di Desa Kleco tentang program Keluarga Berencana sudah cukup baik, dimana masyarakat sudah cukup paham mengenai program KB (95,5%) , didukung oleh keluarga untuk mengikuti KB (89,6%), sudah tidak memiliki rasa takut ketika mengikuti KB (83,4%), mayoritas warga masyarakat sudah memiliki anak minimal 2 atau lebih sehingga tidak berkeinginan untuk menambah anak (95,5%) , serta mayoritas masyarakat lebih memilih menggunakan KB kalender (93%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Lingkungan yang mempengaruhi Program KB LINGKUNGAN N YA TIDAK VARIABEL O ∑ (%) ∑ (%) Gambar 3 Fishbone Anggota Keluarga 1 Persepsi Merokok bahwa KB 10 5 191 95 mahal 2 Kepercayaa n yang 180 89. melarang 21 10,4 6 penggunaan KB 3 Sosialisasi Program KB 72, 55 27,4 146 dari media 6 massa 4 Kepercayaa n tentang 84, banyak anak 31 15,4 170 6 banyak rejeki 5 Tetangga sekitar tidak 81, 37 18,4 164 Identifikasi Faktor Resiko Masalah mengikuti 6 Kesehatan KB Program KB Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan Berdasarkan tabel 4.8 yang menjadi akar berdasarkan akar faktor penyebab program penyebab masalah adanya kesenjangan dari KB dilakukan survey/assessment kepada Program KB di Desa Kleco yaitu adanya responden dengan sampel yang diambil kepercayaan masyarakat bahwa melakukan yaitu sebanyak 201 responden.. KB itu dilarang dalam agamanya (89,6%), Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perilaku yang serta didukung oleh kepercayaan banyak anak mempengaruhi Program KB banyak rejeki (84,6%), sosialisasi program KB PERILAKU dari media masa masih kurang didapatkan YA TIDAK(72,6%), dan lingkungan sosial sekitar yang NO VARIABEL ∑ (%) ∑ masih kurang mengikuti program KB (81,6%), . (%) 1 Pengetahuan Tabel 5.Distribusi Frekuensi Pelayanan 192 95,5 9 4.5 Kesehatan yang mempengaruhi Program KB tentang KB 2 Dukungan Keluarga dalam 21 180 89,6 10,4 keikutsertaan Program KB 3 Perasaan Takut 33 16,4 168 83,4 mengikuti KB 4 Berencana 9 4,5 192 95,5 menambah anak 5 Penggunaan KB 14 7 187 93 Kalender PELAYANAN KESEHATAN N VARIA YA TIDAK N YA TIDAK VARIABEL O BEL ∑ (%) ∑ (%) O ∑ (%) ∑ (%) 1 Jarak 1 Dukungan tempat Keluarga tinggal untuk 18 94,7 1 5,3 dengan memberikan 29 14,4 172 85,6 pelaya ASI nan Eksklusif keseha 2 Pemberian 12 7 36,8 63,2 tan MP ASI 2 Menda 3 Penggunaan patkan Susu promos Formula di 11 57,9 8 42,1 i lingkungan 87 43,3 56,7 keseha sekitar tan 4 Ibu lebih tentang 114 memilih 0 0 19 100 KB susu formula 3 Sarana 5 Promosi dan susu formula Prasar 16 84,2 3 15,8 di media an massa menge 184 91,5 17 8,5 nai KB Pada Tabel 7didapatkan faktor penyebab dari yang segi lingkungan tentang ASI Eksklusif memad penggunaan susu formuladi lingkungan sekitar ai (57,9%) dan banyaknya promosi susu formula 4 Adany berbagai jenis merk di media massa (84,2%) a Tabel 8 Distribusi Frekuensi Perilaku yang penang mempengaruhi ASI Eksklusif gungja 156 77,6 45 22,4 wab PERILAKU progra N YA TIDAK VARIABEL m KB O ∑ (%) ∑ (%) 5 Adany 1 Pengetahua a n tentang Penyul 19 100 0 0 ASI uhan Eksklusif dari 2 Kekhawatira 94 46,8 107 53,2 kantor n desa 17 89, memberikan 2 10,5 tentang 5 ASI progra Eksklusif m KB 3 Pekerjaan 84, Pada tabel 6. mengenai permasalahan 3 15,8 16 Ibu 2 pelayanan kesehatan yang mendukung 4 Pendapat program KB yakni kurangnya promosi tentang ASI kesehatan mengenai KB (56,7%). Eksklusif 57, dapat 8 42,1 11 ASI Eksklusif 9 mengubah Faktor penyebab permasalahan terhadap ASI bentuk Eksklusif dilakukan survey pada responden ibu badan yang memiliki bayi atau balita sebanyak 19 5 Penyakit responden. 0 0 19 100 Bawaan Berdasarkan Tabel 8 perilaku orang tua Tabel 7. Distribusi Frekuensi Lingkungan yang terutama ibu terhadap pentingnya ASI mempengaruhi ASI Eksklusif Eksklusif sudah cukup baik. Karena mayoritas ibu sudah memiliki pengetahuan tentang ASI Eksklusif (100%), dan pekerjaan ibu tidak mempengaruhi ibu untuk memberikan ASI bahaya merokok (95,5%), namun perilaku Eksklusif kepada anaknya. kebiasaan merokok masih dilakukan (89,6%), Tabel 9 Distribusi Frekuensi Pelayanan yang didukung oleh keinginan untuk berhenti Kesehatan yang mempengaruhi ASI Eksklusif merokok sebesar 93%. PELAYANAN KESEHATAN Tabel 11 Distribusi Frekuensi Lingkungan yang N VARIA YA TIDAK mempengaruhi merokok O BEL ∑ (%) ∑ (%) LINGKUNGAN 1 Promos N VARIABE YA TIDAK i ASI O L ∑ (%) ∑ (%) 11 57,9 8 42,1 Eksklus 1 Terdapat if keluarga 10 5 191 95 2 Penyulu yang han merokok tentang 2 Merokok 19 100 0 0 ASI karena 21 10,4 180 89,6 Eksklus pergaulan if 3 Mudah 3 IMD mendapat setelah kan rokok 16 84,2 3 15,8 146 72,6 55 27,4 melahir disekitar kan tempat 4 Adanya tinggal 11 57,9 8 42,1 KP ASI 4 Tersedian 5 Saran ya rokok penggu saat 170 84,6 31 15,4 naan kegiatan Susu masyarak formula 3 15,8 6 84,2 at di desa dari 5 Kurang tenaga percaya kesehat diri bila 31 18,4 164 81,6 an tidak Dari tabel 9 tidak ditemukan masalah yang merokok berarti dari segi pelayanan kesehatan ke Desa Pada Tabel 11 faktor penyebab tingginya Kleco, karena masyarakat sudah cukup kasus merokok di desa kleco yakni karena banyak mengerti tentang peran penting ASI rokok mudah didapatkan di lingkungan sekitar Eksklusif untuk tumbuh kembang anaknya bisa (72,6%), serta tradisi disediakannya rokok saat dilihat dari penyuluhan yang dilakukan oleh kegiatan masyarakat di desa (84,6%), pelayanan kesehatan sebesar 100%. Tabel 12 Distribusi Frekuensi Pelayanan Merokok Kesehatan yang mempengaruhi merokok Survei dari akar penyebab masalah merokok PELAYANAN KESEHATAN dijabarkan dalam table distribusi dibawah ini : N YA TIDAK VARIABEL Tabel 10 Distribusi Frekuensi Perilaku yang O ∑ (%) ∑ (%) mempengaruhi merokok 1 Mendapatk PERILAKU an YA TIDAK penyuluha NO VARIABEL 29 14,4 172 85,6 ∑ (%) ∑ (%) n dari Pengetahuan tenaga 1 tentang bahaya 192 95,5 9 4,5 kesehatan merokok 2 Yankes Kebiasaan 10, memberika 2 180 89,6 21 merokok 4 n Promkes Merokok sebagai 83, tentang 3 33 16,4 168 pelampiasan 6 bahaya 87 43,3 114 56,7 Merokok sebagai 95, merokok 4 9 4,5 192 melalui rasa ingin tahu 5 Keinginan untuk media 5 14 7,0 187 93 massa berhenti merokok Berdasarkan tabel 10 warga masyarakat desa 3 Kerjasama 184 91,5 17 8,5 kleco sudah cukup pengetahuannya mengenai yankes dengan Dari Keluarga yang merokok didapatkan pemerinta masalah : h desa a. Sudah terbiasa merokok 4 Yankes b. Mudahnya mendapatkan rokok memberika c. Tidak adanya kerjasama petugas n larangan kesehatan dengan pihak desa 156 77,6 45 22,4 merokok di tempat umum DAFTAR PUSTAKA 5 Mendapatk Arum, Dyah, Sujiyatini. 2009. Panduan an Lengkap Pelayanan KB Terkini. pemeriksa Jogjakarta : Nuha Medika. an 94 46,8 107 53,2 Asih, Yusari. 2016. Buku Ajar Asuhan kesehatan Kebidanan Nifas dan Menyusui. akibat Jakarta Timur: CV. Trans Info Media merokok Dainur. 1995. Materi–Materi Pokok Ilmu Dari tabel 12 tindakan pelayanan kesehatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : yang kurang memberikan penyuluhan atau Widya Medika promosi kepada masyarakat tentang bahaya Depkes 2016 merokok sebesar 85,6%. .http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=1 5020400002. Diakses pada 9 agustus KESIMPULAN 2016 1. Identifikasi masalah kesehatan Irianto, Koes. 2014. Ilmu Kesehatan masyarakat kleco, data diperoleh dari Masyarakat (Public Health). Bandung puskesmas Bendo dan bidan desa Kleco : ALFABETA. tentang 12 indikator dihasilkan 5 prioritas Istiqomah, Umi. 2003. Upaya Menuju Generasi masalah dilihat dari kesenjangan antara Tanpa Rokok. Surakarta : CV. SETI- target dengan capaiannya. AJI. 2. Prioritas masalah didapatkan melalui Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban metode USG ( Urgency/ mendesak, ASI yang Harus Anda Ketahui. Seriousness/ Serius, Growth/ Jogjakarta: FlashBooks. Perkembangan) diperoleh 3 prioritas Mubarak, Wahit Iqbal & Chayatin, Nurul. 2009. masalah yaitu keberhasilan program KB, Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori pemberian ASI Ekslklusif 0-6 bulan, tidak dan Aplikasi. Jakarta : Salemba adanya anggota keluarga yang merokok. Medika 3. Melalui metode H.L Blum yang Nugroho, Taufan. 2011. Asi dan Tumor metodenya diambil melalui perilaku, Payudara. Yogyakarta : Nuha Medika lingkungan serta pelayanan kesehatan Proverawati, Atikah, &Rahmawati, Eni. 2010. didapatkan akar faktor resiko masalah di Kapita Selekta ASI & Menyusui. masyarakat desa Kleco. Yogyakarta : Nuha Medika 4. Dari data primer didapatkan akar Peraturan Menteri Kesehatan Republik penyebab dari masing-masing masalah: Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Dari Program KB didapatkan penyebab Tentang Pedoman Penyelenggaraan masalah : Program Indonesia Sehat Dengan a. Tidak adanya Promosi dari media Pendekatan Keluarga. massa mengenai KB Scarvada, A.J., Tatiana Bouzdine-Chameeva, b. Tidak pernah ada informasi tentang Susan Meyer Goldstein, dkk. 2004. A KB dari petugas kesehatan setempat Review of the Causal Mapping Dari Asi Eksklusif didapatkan penyebab Practice and Research Literature. masalah : Second World Conference on POM th a. Banyaknya pengaruh dari tentangga and 15 Annual POM Conference, yang menggunakan susu formula Cancun, Mexico, April 30 – May 3, 2004.