Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS CAPAIAN INDIKATOR PENDAHULUAN

KELUARGA SEHAT MENGGUNAKAN Latar Belakang


METODE COMMUNITY DIAGNOSIS Upaya pencapaian prioritas
pembangunan kesehatan tahun 2015-2019
Avicena Sakufa Marsanti dalam Program Indonesia Sehat dilaksanakan
(Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES dengan mendayagunakan segenap potensi
Bhakti Husada Mulia Madiun) yang ada, baik dari pemerintah pusat, provinsi,
kabupaten/kota, maupun masyarakat.
ABSTRAK Pembangunan kesehatan dimulai dari unit
Guna mengurangi dampak kesehatan di terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga.
masyarakat, Kemenkes menyelenggarakan Pembangunan keluarga, sebagaimana
Program Indonesia Sehat sebagai upaya dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 52
mewujudkan masyarakat Indonesia yang Tahun 2009 tentang Perkembangan
berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
sehat, serta mampu menjangkau pelayanan Upaya pencapaian prioritas pembangunan
kesehatan yang bermutu untuk mencapai kesehatan tahun 2015-2019 dalam Program
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indonesia Sehat dilaksanakan dengan
Program Indonesia Sehat terdiri atas 1) mendayagunakan segenap potensi yang ada,
Paradigma Sehat; 2) Penguatan Pelayanan baik dari pemerintah pusat, provinsi,
Kesehatan Primer; dan 3) Jaminan Kesehatan kabupaten/kota, maupun masyarakat.
Nasional. Ketiganya akan dilakukan dengan Pembangunan kesehatan dimulai dari unit
menerapkan pendekatan continuum of care terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga. Untuk
dan intervensi berbasis risiko (health risk). mendorong pembangunan manusia secara
Penelitian ini merupakan jenis penelitian menyeluruh, perlu perhatian pada kesehatan
observasional yang bersifat deskriptif. Populasi sejak dini atau sejak Balita. Dengan melakukan
yaitu masyarakat desa kleco dengan sampel investasi yang tepat waktu dirasa sangat
penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. penting agar pertumbuhan otak anak sampai
Analisis capaian indicator keluarga sehat usia 5 tahun dapat berjalan dengan baik, untuk
menggunakan metode community diagnosis. menghindari loss generation. Salah satu
Pengumpulan data menggunakan kuesioner ancaman serius terhadap pembangunan
dan data sekunder dari puskesmas. kesehatan, khususnya pada kualitas generasi
3 Prioritas masalah utama desa kleco yaitu mendatang, adalah stunting. Dimana rata-rata
Program KB (Adanya kepercayaan masyarakat angka stunting di Indonesia sebesar 37.2%.
tentang larangan ber-KB (89,6%), kepercayaan Menurut standar WHO, persentase ini
banyak anak banyak rejeki (84,6%), sosialisasi termasuk kategori berat. Kementrian
program KB dari media masa masih kurang Kesehatan juga mencermati angka kejadian
didapatkan (72,6%), lingkungan sosial sekitar pernikahan dini yang masih cukup tinggi dan
yang masih kurang mengikuti program KB kerentanan remaja pada perilaku seks berisiko
(81,6%), serta kurangnya promosi kesehatan serta HIV/AIDS khususnya pada kelompok usia
mengenai KB (56,7%)), Pemberian ASI produktif. Kematian ibu juga menjadi tantangan
Ekslklusif 0-6 bulan (masih banyaknya dari waktu ke waktu. Ada berbagai penyebab
penggunaan susu formula di lingkungan sekitar kematian ini baik penyebab langsung maupun
(57,9%), banyaknya promosi susu formula tidak langsung, maupun factor penyebab yang
berbagai jenis merk di media massa (84,2%)), sebenarnya berada di luar bidang kesehatan
Anggota keluarga yang merokok (rokok mudah itu sendiri, seperti infrastruktur, ketersedian air
didapatkan di lingkungan sekitar (72,6%), bersih, transportasi, dan nilai-nilai budaya.
tradisi disediakannya rokok saat kegiatan Faktor-faktor non-kesehatan inilah yang justru
masyarakat di desa (84,6%), perilaku memberikan pengaruh besar karena dapat
kebiasaan merokok masih dilakukan (89,6%), menentukan berhasil tidaknya upaya
serta masih kurangnya tindakan pelayanan penurunan angka kematian ibu. Guna
kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau mengurangi dampak kesehatan seperti contoh
promosi kepada masyarakat tentang bahaya di atas,
merokok (85,6%)). Kemenkes menyelenggarakan Program
Perlu adanya kerjasama antara desa, Indonesia Sehat sebagai upaya mewujudkan
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat,
lintas sektoral untuk meningkatkan capaian hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu
program keluarga sehat. menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Kata Kunci : Indikator Keluarga Sehat, Dalam rangka penyelenggaraan Program
community diagnosis. Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
ditetapkan 12 (dua belas) indikator utama
sebagai penanda status kesehatan sebuah secara univariat menggunakan tabel distribusi
keluarga,yakni, kepesertaan program KB bagi frekuensi.
pasangan usia subur, antenatal care bagi ibu
hamil, imunisasi bayi, pemberian ASI eksklusif, HASIL DAN PEMBAHASAN
pemantauan pertumbuhan balita, kepatuhan Luas wilayah Desa Kleco yaitu 73,323 Ha.
berobat pada penderita TB, kepatuhan berobat Desa Kleco meliputi 2 Dusun yaitu Dusun
penderita hipertensi, penderita gangguan jiwa Bubrahan dan Dusun Deso. Desa Kleco terdiri
berat yang diobati, tidak ada anggota keluarga dari 2 (dua) dusun yaitu : Dusun Kleco I dan
yang merokok, kepesertaan menjadi anggota Dusun Kleco II. Jarak dari ibukota Kecamatan
JKN, ketersediaan sarana air bersih, dan Bendo adalah 5 (lima) kilometer. Desa ini
penggunaan jamban keluarga. Agar program terletak paling utara dan berbatasan dengan
keluarga sehat ini dapat berhasil maka Kecamatan Maospati. Dusun Kleco I terdiri
kuncinya adalah pemberdayaan masyarakat atas 5 (lima) Rukun Tetangga sedang Dusun
dan sinergi lintas sektor. Dalam pemberdayaan Kleco II terdiri atas 5 (lima) Rukun Tetangga.
masyarakat, maka peran petugas kesehatan Rukun Tetangga 01 s/d 05 diketuai oleh
adalah pendamping. Masyarakat diharapkan seorang Ketua Rukun Warga sedang Rukun
mampu melakukan perubahan secara Tetangga 06 s/d 10 diketuai juga oleh seorang
bersama-sama dan mandiri melalui Upaya Ketua Rukun Warga.
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Hasil data sekunder yang diperoleh dari
(UKBM). Puskesmas Bendo untuk 12 indikator keluarga
Desa Kleco merupakan salah satu desa di sehat menurut Kemenkes tahun 2016 di Desa
Kecamatan Bendo yang termasuk dalam Kleco, dimana Target pencapaian ditetapkan
klasifikasi Desa swakarya dimana desa yang berdasarkan Target Nasional atau Target
sudah bisa memenuhi kebutuhannya berdasarkan kebiajakan wilayah kerja
sendiri,kelebihan produksi sudah mulai dijual Puskesmas Bendo.
kedaerah-daerah lainnya. Desa dengan Tabel 1 Identifikasi Masalah di Desa Kleco
klasifikasi swakarya memiliki ciri-ciri yaitu Kesenja
adanya pengaruh dari luar sehingga Sasa- Target Capaian ngan
No. Indikator
mengakibatkan perubahan pola pikir, ran
% % %
Masyarakat sudah mulai terlepas dari adat,
KeluargaM
Produktivitas mulai meningkat, Sarana
engikuti 70 23
prasarana mulai meningkat, Adanya pengaruh 1. 309 216 144 47% 71
Program % %
dari luar yang mengakibatkan perubahan cara
KB
berpikir.
Ibu hamil
Penelitian ini bertujuan untuk
memeriks
mengidentifikasikan cakupan indikator keluarga 95 100 +5
2. akan 18 17 18 +1
sehat di Desa Kleco Kecamatan Bendo % % %
kehamilan
Kabupaten Magetan, Melakukan identifikasi
nya (ANC)
penyebab masalah kesehatan di masyarakat
Bayi
menggunakan metode community diagnosis.
mendapak
an
MATERI DAN METODE
imunisasi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian 90 100 +10
3. lengkap 11 10 11 +1
observasional yang bersifat deskriptif yaitu % % %
mendapat
penelitian dilakukan untuk menggambarkan
kan
suatu keadaan tanpa melakukan intervensi
Imunisasi
terhadap objek penelitian yaitu Analisis
Lengkap
capaian indicator keluarga sehat di Desa Kleco
Kabupaten Magetan menggunakan metode Pemberia
Community Diagnosis (Needs Assesment) n ASI
80 12
dengan Rancangan penelitian yang digunakan 4. Eksklusif 19 15 13 68% 2
% %
adalah dengan pendekatan cross sectional, bayi 0-6
dimana pengumpulan data dilakukan sekaligus bulan
pada suatu saat. Sampel dalam penelitian ini Pemantau
adalah 201 penduduk Desa Kleco dengan an
80 +6,
menggunakan metode cluster random 5. Pertumbu 78 63 67 86% +4
% 0%
sampling. Dan total sampling untuk ibu yang han
memiliki balita sebesar 19 orang. Kriteria Balita
inklusi pada penelitian ini adalah Bersedia Penderita
menjadi responden dan Mampu diajak untuk an TB 100
6. - - - - - -
berkomunikasi. Analisis Statistik data dilakukan Paru yang %
berobat
sesuai bayi 0-
standar 6 bulan
3 Penderita
hipertensi
Penderita yang 3 3 2 18
Hipertensi berobat
100 100 0,0 teratur
7. yang 6 6 6 0
% % %4 Tidak ada
berobat
teratur anggota
Penderita keluarga 4 3 3 36
gangguan yang
100 100 merokok
8. jiwa 1 1 1 0 0%
% % 5 Mengguna
berat yang
diobati kan
2 3 2 12
Tidak ada jamban
anggota keluarga
73 +3
9. keluarga 40 29 11 70% 18
% %Hasil Diskusi dan perhitungan prioritas
yang
merokok masalah dengan menggunakan metode USG
Sekeluarg diatas, ditemukan 3 prioritas masalah utama
a dengan nilai tertinggi yaitu :
sudah a) Keluarga mengikuti program KB
10. 1.144 - - 93 81% - - b) Pemberian ASI Eksklusif bayi 0-6 bulan
menjadi
anggota c) Tidak ada anggota keluarga yang
JKN merokok
Mempuny Kerangka akar faktor masalah kesehatan
ai 100 100 masyarakat.
11. 402 402 402 0 0%Penentuan kerangka faktor penyebab
sarana air % %
bersih masalah (Keluarga mengikuti program KB,
Mengguna Pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan, Tidak ada
kan 100 100 anggota keluarga yang merokok)
12. 40 40 40 0 0%menggunakan instrument fish bone yang
jamban % %
keluarga didukung oleh teori HL.Blum.
Gambar 1. Fishbone Keluarga mengikuti
Dari tabel diatas ditemukan 5 masalah
program KB
berdasarkan hasil kesenjangan antara target
dan pencapaian, yaitu :
a) Keluarga Mengikuti Program KB
b) Pemberian ASI Eksklusif bayi 0-6 Bulan
c) Penderita Hipertensi yang berobat teratur
d) Tidak ada anggota keluarga yang
merokok
e) Menggunakan Jamban Keluarga
Menentukan prioritas masalah dari 5 masalah
yang ditemukan berdasarkan data primer
kesenjangan antara target dan capaian
menjadi 3 prioritas masalah utama yang
terdapat di Desa Kleco menggunakan metode
USG

Tabel 2. Penentuan Prioritas Masalah dengan


Metode USG
Gambar 2. Fishbone ASI Eksklusif 0-6 bulan
Nilai Kriteria
No Masalah Total
U S G
1 Keluarga
mengikuti
4 4 4 64
program
KB
2 Pemberian
ASI 4 3 4 48
Eksklusif
Dilihat dari tabel 4.7 perilaku masyarakat di
Desa Kleco tentang program Keluarga
Berencana sudah cukup baik, dimana
masyarakat sudah cukup paham mengenai
program KB (95,5%) , didukung oleh keluarga
untuk mengikuti KB (89,6%), sudah tidak
memiliki rasa takut ketika mengikuti KB
(83,4%), mayoritas warga masyarakat sudah
memiliki anak minimal 2 atau lebih sehingga
tidak berkeinginan untuk menambah anak
(95,5%) , serta mayoritas masyarakat lebih
memilih menggunakan KB kalender (93%).
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Lingkungan yang
mempengaruhi Program KB
LINGKUNGAN
N YA TIDAK
VARIABEL
O ∑ (%) ∑ (%)
Gambar 3 Fishbone Anggota Keluarga 1 Persepsi
Merokok bahwa KB 10 5 191 95
mahal
2 Kepercayaa
n yang
180 89.
melarang 21 10,4
6
penggunaan
KB
3 Sosialisasi
Program KB 72,
55 27,4 146
dari media 6
massa
4 Kepercayaa
n tentang
84,
banyak anak 31 15,4 170
6
banyak
rejeki
5 Tetangga
sekitar tidak 81,
37 18,4 164
Identifikasi Faktor Resiko Masalah mengikuti 6
Kesehatan KB
Program KB
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan Berdasarkan tabel 4.8 yang menjadi akar
berdasarkan akar faktor penyebab program penyebab masalah adanya kesenjangan dari
KB dilakukan survey/assessment kepada Program KB di Desa Kleco yaitu adanya
responden dengan sampel yang diambil kepercayaan masyarakat bahwa melakukan
yaitu sebanyak 201 responden.. KB itu dilarang dalam agamanya (89,6%),
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perilaku yang serta didukung oleh kepercayaan banyak anak
mempengaruhi Program KB banyak rejeki (84,6%), sosialisasi program KB
PERILAKU dari media masa masih kurang didapatkan
YA TIDAK(72,6%), dan lingkungan sosial sekitar yang
NO VARIABEL
∑ (%) ∑ masih kurang mengikuti program KB (81,6%), .
(%)
1 Pengetahuan Tabel 5.Distribusi Frekuensi Pelayanan
192 95,5 9 4.5
Kesehatan yang mempengaruhi Program KB
tentang KB
2 Dukungan
Keluarga dalam 21
180 89,6 10,4
keikutsertaan
Program KB
3 Perasaan Takut
33 16,4 168 83,4
mengikuti KB
4 Berencana
9 4,5 192 95,5
menambah anak
5 Penggunaan KB
14 7 187 93
Kalender
PELAYANAN KESEHATAN
N VARIA YA TIDAK N YA TIDAK
VARIABEL
O BEL ∑ (%) ∑ (%) O ∑ (%) ∑ (%)
1 Jarak 1 Dukungan
tempat Keluarga
tinggal untuk
18 94,7 1 5,3
dengan memberikan
29 14,4 172 85,6
pelaya ASI
nan Eksklusif
keseha 2 Pemberian 12
7 36,8 63,2
tan MP ASI
2 Menda 3 Penggunaan
patkan Susu
promos Formula di 11 57,9 8 42,1
i lingkungan
87 43,3 56,7
keseha sekitar
tan 4 Ibu lebih
tentang 114 memilih 0 0 19 100
KB susu formula
3 Sarana 5 Promosi
dan susu formula
Prasar 16 84,2 3 15,8
di media
an massa
menge 184 91,5 17 8,5
nai KB Pada Tabel 7didapatkan faktor penyebab dari
yang segi lingkungan tentang ASI Eksklusif
memad penggunaan susu formuladi lingkungan sekitar
ai (57,9%) dan banyaknya promosi susu formula
4 Adany berbagai jenis merk di media massa (84,2%)
a Tabel 8 Distribusi Frekuensi Perilaku yang
penang mempengaruhi ASI Eksklusif
gungja 156 77,6 45 22,4
wab PERILAKU
progra N YA TIDAK
VARIABEL
m KB O ∑ (%) ∑ (%)
5 Adany 1 Pengetahua
a n tentang
Penyul 19 100 0 0
ASI
uhan Eksklusif
dari 2 Kekhawatira
94 46,8 107 53,2
kantor n
desa 17 89,
memberikan 2 10,5
tentang 5
ASI
progra Eksklusif
m KB 3 Pekerjaan 84,
Pada tabel 6. mengenai permasalahan 3 15,8 16
Ibu 2
pelayanan kesehatan yang mendukung 4 Pendapat
program KB yakni kurangnya promosi tentang ASI
kesehatan mengenai KB (56,7%). Eksklusif
57,
dapat 8 42,1 11
ASI Eksklusif 9
mengubah
Faktor penyebab permasalahan terhadap ASI bentuk
Eksklusif dilakukan survey pada responden ibu badan
yang memiliki bayi atau balita sebanyak 19 5 Penyakit
responden. 0 0 19 100
Bawaan
Berdasarkan Tabel 8 perilaku orang tua
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Lingkungan yang
terutama ibu terhadap pentingnya ASI
mempengaruhi ASI Eksklusif
Eksklusif sudah cukup baik. Karena mayoritas
ibu sudah memiliki pengetahuan tentang ASI
Eksklusif (100%), dan pekerjaan ibu tidak
mempengaruhi ibu untuk memberikan ASI bahaya merokok (95,5%), namun perilaku
Eksklusif kepada anaknya. kebiasaan merokok masih dilakukan (89,6%),
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Pelayanan yang didukung oleh keinginan untuk berhenti
Kesehatan yang mempengaruhi ASI Eksklusif merokok sebesar 93%.
PELAYANAN KESEHATAN Tabel 11 Distribusi Frekuensi Lingkungan yang
N VARIA YA TIDAK mempengaruhi merokok
O BEL ∑ (%) ∑ (%) LINGKUNGAN
1 Promos N VARIABE YA TIDAK
i ASI O L ∑ (%) ∑ (%)
11 57,9 8 42,1
Eksklus 1 Terdapat
if keluarga
10 5 191 95
2 Penyulu yang
han merokok
tentang 2 Merokok
19 100 0 0
ASI karena 21 10,4 180 89,6
Eksklus pergaulan
if 3 Mudah
3 IMD mendapat
setelah kan rokok
16 84,2 3 15,8 146 72,6 55 27,4
melahir disekitar
kan tempat
4 Adanya tinggal
11 57,9 8 42,1
KP ASI 4 Tersedian
5 Saran ya rokok
penggu saat
170 84,6 31 15,4
naan kegiatan
Susu masyarak
formula 3 15,8 6 84,2 at di desa
dari 5 Kurang
tenaga percaya
kesehat diri bila 31 18,4 164 81,6
an tidak
Dari tabel 9 tidak ditemukan masalah yang merokok
berarti dari segi pelayanan kesehatan ke Desa Pada Tabel 11 faktor penyebab tingginya
Kleco, karena masyarakat sudah cukup kasus merokok di desa kleco yakni karena
banyak mengerti tentang peran penting ASI rokok mudah didapatkan di lingkungan sekitar
Eksklusif untuk tumbuh kembang anaknya bisa (72,6%), serta tradisi disediakannya rokok saat
dilihat dari penyuluhan yang dilakukan oleh kegiatan masyarakat di desa (84,6%),
pelayanan kesehatan sebesar 100%.
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Pelayanan
Merokok Kesehatan yang mempengaruhi merokok
Survei dari akar penyebab masalah merokok PELAYANAN KESEHATAN
dijabarkan dalam table distribusi dibawah ini : N YA TIDAK
VARIABEL
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Perilaku yang O ∑ (%) ∑ (%)
mempengaruhi merokok 1 Mendapatk
PERILAKU an
YA TIDAK penyuluha
NO VARIABEL 29 14,4 172 85,6
∑ (%) ∑ (%) n dari
Pengetahuan tenaga
1 tentang bahaya 192 95,5 9 4,5 kesehatan
merokok 2 Yankes
Kebiasaan 10, memberika
2 180 89,6 21
merokok 4 n Promkes
Merokok sebagai 83, tentang
3 33 16,4 168
pelampiasan 6 bahaya 87 43,3 114 56,7
Merokok sebagai 95, merokok
4 9 4,5 192 melalui
rasa ingin tahu 5
Keinginan untuk media
5 14 7,0 187 93 massa
berhenti merokok
Berdasarkan tabel 10 warga masyarakat desa 3 Kerjasama
184 91,5 17 8,5
kleco sudah cukup pengetahuannya mengenai yankes
dengan Dari Keluarga yang merokok didapatkan
pemerinta masalah :
h desa a. Sudah terbiasa merokok
4 Yankes b. Mudahnya mendapatkan rokok
memberika c. Tidak adanya kerjasama petugas
n larangan kesehatan dengan pihak desa
156 77,6 45 22,4
merokok di
tempat
umum DAFTAR PUSTAKA
5 Mendapatk Arum, Dyah, Sujiyatini. 2009. Panduan
an Lengkap Pelayanan KB Terkini.
pemeriksa Jogjakarta : Nuha Medika.
an 94 46,8 107 53,2 Asih, Yusari. 2016. Buku Ajar Asuhan
kesehatan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
akibat Jakarta Timur: CV. Trans Info Media
merokok Dainur. 1995. Materi–Materi Pokok Ilmu
Dari tabel 12 tindakan pelayanan kesehatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
yang kurang memberikan penyuluhan atau Widya Medika
promosi kepada masyarakat tentang bahaya Depkes 2016
merokok sebesar 85,6%. .http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=1
5020400002. Diakses pada 9 agustus
KESIMPULAN 2016
1. Identifikasi masalah kesehatan Irianto, Koes. 2014. Ilmu Kesehatan
masyarakat kleco, data diperoleh dari Masyarakat (Public Health). Bandung
puskesmas Bendo dan bidan desa Kleco : ALFABETA.
tentang 12 indikator dihasilkan 5 prioritas Istiqomah, Umi. 2003. Upaya Menuju Generasi
masalah dilihat dari kesenjangan antara Tanpa Rokok. Surakarta : CV. SETI-
target dengan capaiannya. AJI.
2. Prioritas masalah didapatkan melalui Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban
metode USG ( Urgency/ mendesak, ASI yang Harus Anda Ketahui.
Seriousness/ Serius, Growth/ Jogjakarta: FlashBooks.
Perkembangan) diperoleh 3 prioritas Mubarak, Wahit Iqbal & Chayatin, Nurul. 2009.
masalah yaitu keberhasilan program KB, Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori
pemberian ASI Ekslklusif 0-6 bulan, tidak dan Aplikasi. Jakarta : Salemba
adanya anggota keluarga yang merokok. Medika
3. Melalui metode H.L Blum yang Nugroho, Taufan. 2011. Asi dan Tumor
metodenya diambil melalui perilaku, Payudara. Yogyakarta : Nuha Medika
lingkungan serta pelayanan kesehatan Proverawati, Atikah, &Rahmawati, Eni. 2010.
didapatkan akar faktor resiko masalah di Kapita Selekta ASI & Menyusui.
masyarakat desa Kleco. Yogyakarta : Nuha Medika
4. Dari data primer didapatkan akar Peraturan Menteri Kesehatan Republik
penyebab dari masing-masing masalah: Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Dari Program KB didapatkan penyebab Tentang Pedoman Penyelenggaraan
masalah : Program Indonesia Sehat Dengan
a. Tidak adanya Promosi dari media Pendekatan Keluarga.
massa mengenai KB Scarvada, A.J., Tatiana Bouzdine-Chameeva,
b. Tidak pernah ada informasi tentang Susan Meyer Goldstein, dkk. 2004. A
KB dari petugas kesehatan setempat Review of the Causal Mapping
Dari Asi Eksklusif didapatkan penyebab Practice and Research Literature.
masalah : Second World Conference on POM
th
a. Banyaknya pengaruh dari tentangga and 15 Annual POM Conference,
yang menggunakan susu formula Cancun, Mexico, April 30 – May 3,
2004.

Anda mungkin juga menyukai