Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN


EKONOMI SISWA KELAS XI IIS DI SMA NEGERI 5
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Lela Camellia Cynthia, Trisno Martono & Mintasih Indriayu*

*Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Indonesia

Email : camellialela@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara fasilitas belajar
dan motivasi belajar secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar mata
pelajaran ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif jenis survei. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 56 siswa
kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara fasilitas belajar
dan motivasi belajar secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar mata
pelajaran ekonomi kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta. Besarnya pengaruh
variabel fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
secara simultan diperoleh dari perhitungan R square sebesar 47,9%.

Kata kunci: Fasilitas Belajar, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Ekonomi

ABSTRACT
The objective of research were to find out the effect of learning facilities
and learning motivation simultaneously towards economic lesson achievement in
XI grade Social Sciences in SMA Negeri 5 Surakarta academic year 2015/2016.
The method used in this study was descriptive quantitative method with survey .
The sample in this study were 56 students’ XI grade Social Sciences in SMA
Negeri 5 Surakarta academic year 2015/2016 . The data collection techniques
used questionnaires. The data were analyzed by using multiple regression
analysis. The results showed that there was a significant positive effect of learning
facilities and learning motivation simultaneously towards economic lesson
achievement.The magnitude of the effect of learning facilities and learning
motivation towards economic lesson achievement simultaneously obtained from
the calculation of the R- square of 47,9%.

Keywords : Learning Facilities, Learning Motivation, Economic Lesson


Achievement.

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha menyelenggarakan satu sistem
sadar dan terencana untuk pendidikan nasional, yang
mewujudkan suasana belajar dan meningkatkan keimanan dan
proses pembelajaran agar peserta ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
didik secara aktif mengembangkan rangka mencerdaskan kehidupan
potensi dirinya untuk memiliki bangsa yang diatur dengan undang-
kekuatan spiritual keagamaan, undang”, landasan Yuridis lainnya
pengendalian diri, kepribadian, tertuang pada UU No.20 Tahun 2003
kecerdasan, akhlak mulia, serta tentang Sistem Pendidikan Nasional,
keterampilan yang diperlukan dirinya Pasal 5 ayat (1) “Setiap warga negara
dan masyarakat. Pada dasarnya mempunyai hak yang sama untuk
setiap anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang
memperoleh pendidikan. Hal ini bermutu”.
tertuang pada Undang-Undang Dasar Keberhasilan pendidikan
Republik Indonesia tahun 1945 yang dapat dilihat dari prestasi belajar
telah diamandemen, Pasal 31 tentang siswa di sekolah. Prestasi belajar
Pendidikan Nasional merupakan pencerminan dari usaha
mengamanatkan: “(1) setiap warga belajar yang dilakukan siswa.
negara berhak mendapatkan Prestasi belajar adalah penguasaan
pendidikan; (2) setiap warga negara pengetahuan atau keterampilan yang
wajib mengikuti pendidikan dasar dikembangkan oleh mata pelajaran,
dan pemerintah wajib lazimnya ditunjukkan dengan nilai
membiayainya; (3) pemerintah tes atau angka nilai yang diberikan
mengusahakan dan oleh guru. Pengukuran prestasi
belajar dapat dilihat dari nilai siswa dapat mencapai hasil belajar
ulangan harian (UH), ulangan tengah yang optimal. Fasilitas merupakan
semester (UTS), ataupun ulangan komponen yang bersumber pada
akhir semester (UAS). Prestasi barang-barang hasil produksi antara
belajar siswa dipengaruhi oleh dua lain berupa alat pembelajaran
faktor yaitu dari subjek belajar, sebagai sarana, dan gedung beserta
antara lain bakat, minat, aktivitas perlengkapannya sebagai prasarana
belajar, motivasi belajar, intelegensi yang berfungsi meyediakan tempat
yang dimiliki atau kecerdasan yang berlangsungnya proses pendidikan.
dimiliki, dan faktor dari luar siswa Sarana dan prasarana pendidikan
yaitu lingkungan, cara belajar, harus direncanakan dan diusahakan
kurikulum, program pengajaran dan secara baik agar senantiasa siap
fasilitas belajar yang memadai. pakai dalam proses belajar mengajar.
Fasilitas belajar memiliki Kegiatan ini tercakup dalam bidang
peran dan pengaruh dalam administrasi sarana dan prasarana
pencapaian prestasi belajar siswa. pendidikan. Sudah menjadi suatu
Fasilitas di sebuah institusi tuntutan bahwa sekolah harus
pendidikan merupakan bagian memiliki fasilitas belajar yang
penting yang perlu diperhatikan. memadai dan dalam kondisi yang
Pasalnya, keberadaan fasilitas ini baik, hal ini bertujuan untuk
akan menunjang kegiatan akademik menunjang jalannya proses belajar
dan non-akademik siswa serta mengajar di sekolah.
mendukung terwujudnya proses Menurut PP RI No.19 tahun
belajar mengajar yang kondusif. 2005 tentang Standar Nasional
Fasilitas pendidikan meliputi semua Pendidikan Bab VII Standar Sarana
fasilitas yang diperlukan dalam dan Prasarana pasal 42 ayat 1. Setiap
proses belajar mengajar baik yang satuan pendidikan wajib memiliki
bergerak maupun yang tidak sarana yang meliputi perabot,
bergerak agar pencapaian tujuan peralatan pendidikan, media
pendidikan dapat berjalan lancar, pendidikan, buku dan sumber belajar
teratur, efektif, dan efisien sehingga lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan mengakibatkan kondisi psikologis
untuk menunjang proses siswa menjadi terdorong untuk
pembelajaran yang teratur dan belajar dengan senang dan belajar
berkelanjutan, ayat 2. Setiap satuan secara sungguh-sungguh yang pada
pendidikan wajib memiliki prasarana gilirannya akan terbentuk cara
yang meliputi lahan, ruang kelas, belajar siswa yang sistematis, penuh
ruang pimpinan satuan pendidikan, konsentrasi dan dapat menyelesaikan
ruang pendidik, ruang tata usaha, kegiatan-kegiatannya. Seorang siswa
ruang perpustakaan, ruang yang memiliki motivasi belajar yang
laboratorium, ruang bengkel kerja, tinggi akan rajin mengerjakan segala
ruang unit produksi, ruang kantin, tugas yang dibebankan kepadanya.
instalasi daya dan jasa, tempat Siswa juga akan rajin belajar untuk
berolahraga, tempat beribadah, mengulang semua materi pelajaran
tempat bermain/tempat berkreasi dan yang diberikan oleh guru, sehingga
ruang/tempat lain yang diperlukan pada akhirnya prestasi yang
untuk menunjang proses didapatkan akan meningkat. Siswa
pembelajaran yang teratur dan yang memiliki motivasi yang rendah
berkelanjutan. akan malas untuk belajar sehingga
Selain fasilitas belajar, akan berpengaruh terhadap prestasi
motivasi belajar juga menjadi faktor belajarnya. Siswa yang kurang
yang mempengaruhi keberhasilan memiliki motivasi akan cenderung
suatu proses pembelajaran. Motivasi kurang berkonsentrasi ketika
dapat dikatakan sebagai keseluruhan mengikuti kegiatan pembelajaran
daya penggerak di dalam diri siswa karena dalam diri siswa tersebut
yang menimbulkan kegiatan belajar, kurang adanya pendorong untuk
yang menjamin kelangsungan dari melakukan kegiatan belajar. Hal ini
kegiatan belajar dan yang akan berdampak pada prestasi belajar
memberikan arah pada kegiatan siswa menjadi kurang optimal.
belajar, sehingga tujuan yang Berdasarkan hasil observasi
dikehendaki oleh subjek belajar itu peneliti ketika menjalankan praktik
dapat tercapai. Motivasi pengalaman lapangan (PPL) di SMA
Negeri 5 Surakarta terdapat beberapa mengumpulkan tugas yang diberikan
fasilitas belajar yang belum oleh guru.
memenuhi seperti buku paket yang Tujuan penelitian merupakan
digunakan sebagai sumber belajar sesuatu yang ingin dicapai dari
mata pelajaran ekonomi jumlahnya penelitian itu sendiri. Berdasarkan
masih terbatas yaitu sebanyak 15 perumusan masalah yang
buku untuk 32 siswa. Siswa harus dikemukakan di atas maka dapat
berbagi buku paket itu dengan teman diketahui tujuan dari penelitian yaitu:
sebangku ketika kegiatan 1. Mengetahui pengaruh signifikan
pembelajaran berlangsung dan buku antara Fasilitas Belajar secara
itu harus dikumpulkan kembali keika parsial terhadap Prestasi Belajar
pelajaran selesai. Hal ini Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
menyebabkan siswa kurang dapat XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta.
optimal dalam mengikuti kegiatan 2. Mengetahui pengaruh signifikan
pembelajaran. Pengadaan fasilitas antara Motivasi Belajar secara
belajar sangat penting bagi siswa dan parsial terhadap Prestasi Belajar
kurikulum pada saat ini. Motivasi Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
belajar siswa kelas XI Ilmu-Ilmu XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta.
Sosial (IIS) di SMA negeri 5 3. Mengetahui pengaruh antara
Surakarta juga masih tergolong Fasilitas Belajar dan Motivasi
rendah. Hal ini dapat dilihat dari Belajar secara simultan terhadap
kurang siapnya siswa dalam memulai Prestasi Belajar Mata Pelajaran
pelajaran. Kesadaran siswa untuk Ekonomi Kelas XI IIS SMA
belajar juga masih kurang. Siswa Negeri 5 Surakarta
cenderung tidak memperhatikan dan Dalam penelitian, berbagai
berbicara dengan teman ketika guru masalah muncul secara bersamaan
menyampaikan materi. Selain itu dan saling mempengaruhi satu sama
siswa juga terlihat jenuh dan kurang lain. Sehingga sulit untuk
antusias dalam mengikuti pelajaran. mengadakan penelitian yang
Siswa juga kurang tepat waktu dalam menyeluruh. Oleh karena itu perlu
adanya pembatasan masalah agar
pembahasannya dapat terarah dan
tajam pengkajiannya, karena dalam TINJAUAN PUSTAKA
penelitian ilmiah tidak terletak pada Prestasi Belajar
luasnya masalah tapi tergantung pada . Dimyati dan Mudjiono (2002)

kedalaman pengkajian masalah. mengemukakan bahwa prestasi

Berdasarkan latar belakang belajar adalah hasil yang didapat

masalah yang dikemukakan dalam siswa melalu kegiatan penilaian dan

identifikasi masalah tersebut diatas, atau pengukuran hasil belajar yang

maka peneliti membatasi masalah ditandai dengan skala nilai berupa

sebagai berikut : huruf atau simbol.

1. Di dalam penelitian ini batas- Tirtonegoro (2006: 43)

batas masalah yang diteliti adalah menyatakan, “Prestasi belajar adalah

fasilitas belajar dan motivasi penilaian hasil usaha kegiatan belajar

belajar terhadap prestasi belajar yang dinyatakan dalam bentuk

siswa. Batasan fasilitas belajar simbol, huruf, angka, maupun

yaitu sarana prasarana yang kalimat yang dapat mencerminkan

digunakan langsung di sekolah. hasil belajar yang sudah dicapai oleh

Batasasan untuk motivasi belajar setiap anak pada periode tertentu”.

yaitu daya penggerak dalam diri Winkel (2006: 226)

siswa untuk melakukan aktivitas mengatakan bahwa,”Prestasi belajar

belajar. merupakan bukti keberhasilan yang

2. Subyek penelitian adalah siswa telah dicapai oleh seseorang”.

kelas XI IIS SMA Negeri 5 Sehubungan dengan prestasi belajar,

Surakarta Tahun Ajaran Tu’u (2004: 75) mengemukakan,

2015/2016. “Prestasi belajar sebagai penguasaan

3. Objek yang akan diteliti dalam pengetahuan atau keterampilan yang

penelitian ini terdiri dari : dikembangkan oleh mata pelajaran,

Variabel bebas : Fasilitas lazimnya ditunjukkan dengan dengan

belajar. nilai tes atau angka nilai yang

Variabel terikat : Prestasi diberikan oleh guru”.

Belajar.
Berdasarkan beberapa menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara
pendapat diatas dapat dikemukakan
yang tepat. Tingkat
bahwa prestasi belajar merupakan kecerdasan siswa tak dapat
diragukan lagi sangat
hasil tingkat keberhasilan yang telah
menentukan tingkat
dicapai oleh siswa setelah melakukan keberhasilan siswa. Ini
berarti semakinn tinggi
usaha-usaha belajar yang lazimnya
kemampuan intelegensi
ditunjukkan dengan nilai tes atau seseorang siswa maka
semakin besar peluangnya
angka nilai yang diberikan oleh guru.
untuk meraih sukses.
Menurut Muhibbin Syah (2005: (2)Sikap siswa
Sikap siswa adalah gejala
132) faktor-faktor yang
internal yang berdimensi
mempengaruhi prestasi belajar siswa afektif berupa untuk
mereaksi atau merespon
dapat dibedakan menjadi tiga
dengan cara yang relatf
macam, yaitu : terhadap objek orang,
barang, dan sebagainya,
1. Faktor internal siswa
baik secara positif maupun
Faktor internal merupakan faktor
negatif. Sikap siswa yang
yang berasal dari dalam siswa
positif terutama kepada
itu sendiri terdiri dari :
guru dan mata pelajaran
a) Aspek fisiologis
yang disajikan merupakan
Aspek fisiologis mencakup
pertanda awal yang baik
kondisi umum jasmani dan
bagi proses belajar
tegangan otot yang menandai
mengajar.
tingkat kebugaran organ-
(3)Bakat siswa
organ tubuh dan sendi-
Bakat adalah kemampuan
sendinya, yang dapat
potensial yang dimiliki
mempengaruhi semangat dan
seseorang untuk mencapai
intensitas siswa dalam
keberhasilan pada masas
mengikuti pelajaran.
yang akan datang. Setiap
b) Aspek psikologis
siswa sebenarnya memiliki
Banyak faktor yang termasuk
bakat atau potensi untuk
dalam aspek psikologis yang
mencapai prestasi sampai
dapat mempengaruhi
ke tingkat tertentu sesuai
kuantitas dan kualitas
dengan kapasitas
perolehan pembelajaran
kemampuan yang
siswa. Faktor-faktor tersebut
dimilikinya.
meliputi :
(4)Motivasi siswa
(1)Intelegensi siswa
Motivasi merupakan
Intelegensi merupakan
kecenderungan dan
kemampuan psikofisik
kegairahan yang tinggi
untuk mereaksi
atau keinginan yang besar
rangsangan atau
terhadap sesuatu. Motivasi dalam menunjang efektivitas
dapat mempengaruhi dan efisiensi proses
kualitas pencapaian hasil pembelajaran materi tertentu.
belajar siswa dalam bidang Faktor ini berpengaruh
studi tertentu. Motivasi terhadap taraf keberhasilan
merupakan keadaan proses pembelajaran siswa
internal organisme baik tersebut.
manusia ataupun hewan Usman (2009) menyatakan
yang mendorongnya untuk
bahwa prestasi belajar siswa
berbuat sesuatu. Dengan
adanya motivasi siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor,
mempunyai dorongan
baik berasal dari dirinya (internal)
untuk mencapai prestasi.
2. Faktor eksternal siswa maupun dari luar dirinya (eksternal).
Faktor eksternal merupakan
Oleh karena itu faktor-faktor tersebut
faktor yang berasal dari luar diri
siswa, terdiri dari : yang dapat mempengaruhi prestasi
a) Lingkungan sosial
belajar siswa penting sekali artinya
Lingkungan sosial sekolah
seperti guru, teman-teman dalam rangka membantu siswa
sekelas dapat mempengaruhi
mencapai prestasi belajar yang
semangat belajar siswa.
Lingkungan sosial selain di seoptimal mungkin sesuai dengan
sekolah yaitu termasuk di
kemampuannya masing-masing.
dalam masyarakat dan
bertetangga. Lingkungan Dari beberapa pendapat
sosial yang lebih banyak
diatas, dapat dikemukakan bahwa
mempengaruhi kegiatan
belajar adalah orang tua faktor-faktor yang mempengaruhi
keluarga itu sendiri.
prestasi belajar diantaranya :
b) Lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang termasuk 1. Faktor internal siswa yang
dalam non sosial yaitu
mencakup minat, motivasi,
gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal kepribadian siswa, kecerdasan
keluarga siswa, sarana
intelektual, kondisi fisik dan
prasarana untuk belajar, iklim
dan waktu belajar yang psikologis siswa dan aktivitas
digunakan. Faktor-faktor
belajar siswa.
tersebut turut menentukan
tingkat keberhasilan prestasi 2. Faktor eksternal siswa yang
belajar siswa.
mencakup lingkungan tempat
3. Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar tinggal, lingkungan sekolah,
merupakan segala cara atau
fasilitas belajar, guru dan sumber
strategi yang digunakan siswa
belajar lainnya, metode belajar Berdasarkan beberapa
dan pembelajaran, media, dan pengertian diatas fasilitas belajar
status sosial ekonomi orang tua. dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang memudahkan dan
Fasilitas Belajar
melancarkan pelaksanaan suatu
Bafadal (2004: 2),
usaha belajar. Fasilitas yang dapat
mendefinisikan, “Sarana atau
memudahkan tersebut berupa benda-
fasilitas belajar adalah semua
benda atau alat - alat. Jadi dalam hal
perangkat peralatan, bahan, dan
ini fasilitas dapat disamakan dengan
perabot yang secara langsung
sarana. Fasilitas yang dimaksud
digunakan dalam proses belajar di
adalah sarana sekolah yang meliputi
sekolah”. Dari pengertian tersebut
semua peralatan serta perlengkapan
dapat dikemukakan bahwa fasilitas
yang langsung digunakan dalam
belajar adalah semua kebutuhan yang
proses pendidikan di sekolah.
diperlukan oleh peserta didik dalam
rangka untuk memudahkan, Motivasi Belajar
melancarkan, dan menunjang Menurut Yamin (2007: 219)
pelaksanaan kegiatan belajar di motivasi belajar merupakan “Daya
sekolah. penggerak psikis dari dalam diri
Menurut Djamarah (2006 : seseorang untuk dapat melakukan
46) “Fasilitas adalah segala sesuatu kegiatan belajar dan menambah
yang memudahkan anak didik”. keterampilan, pengalaman.”
Fasilitas belajar yang mendukung Sedangkan menurut Hamalik
kegiatan belajar peserta didik akan (2008: 121), “Motivasi adalah suatu
menyebabkan proses belajar perubahan energi dalam diri
mengajar menyenangkan dan seseorang yang ditandai dengan
memperoleh hasil belajar yang timbulnya perasaan dan reaksi untuk
diharapkan. Oleh karena itu fasilitas mencapai tujuan”.
belajar yang memadai sangat penting Sardiman (2012: 75)
demi pencapaian hasil belajar siswa menyatakan bahwa, “Motivasi
yang memuaskan. adalah sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang 3. Terdapat pengaruh yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang signifikan antara fasilitas belajar
menjamin kelangsungan dari dan motivasi belajar secara
kegiatan belajar dan yang simultan terhadap prestasi belajar
memberikan arah pada kegiatan mata pelajaran ekonomi kelas XI
belajar”. IIS SMA Negeri 5 Surakarta
Jadi dalam penelitian ini Tahun Ajaran 2015/2016.
motivasi belajar diartikan sebagai
daya penggerak yang ada dan timbul METODE PENELITIAN
dalam dari siswa untuk belajar atau Tempat dan Waktu Penelitian
meningkatkan pengetahuan. Penelitian ini mengambil
lokasi di SMA Negeri 5 Surakarta
Hipotesis yang terletak di Jalan Letjen Sutoyo
Hipotesis yang peneliti No. 18, Surakarta
rumuskan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: Populasi dan Sampel
1. Terdapat pengaruh yang Populasi dalam penelitian ini
signifikan antara fasilitas belajar adalah seluruh siswa kelas XI IIS
secara parsial terhadap prestasi SMA Negeri 5 Surakarta tahun
belajar mata pelajaran ekonomi ajaran 2015/2016. Populasi dalam
kelas XI IIS SMA Negeri 5 penelitian ini berjumlah 127 siswa.
Surakarta Tahun Ajaran
2015/2016. Teknik Pengambilan Sampel
2. Terdapat pengaruh yang Dalam penelitian ini,
signifikan antara motivasi pengambilan sampel penelitian
belajar secara parsial terhadap dilakukan dengan teknik
prestasi belajar mata pelajaran proportionate random sampling
ekonomi kelas XI IIS SMA ddengan cara undian. Populasi
Negeri 5 Surakarta Tahun mempunyai karakteristik yang
Ajaran 2015/2016. heterogen seperti tingkat pendidikan
di kelas XI dan jurusan Ilmu-Ilmu Persamaan regresi tersebut
Sosial. dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
Analisis Data 1. Konstanta sebesar 0,025
Teknik analisis data yang menyatakan jika fasilitas
digunakan untuk mengolah data belajar (X1), dan motivasi
dalam penelitian ini adalah teknik belajar (X2) secara
analisis regresi ganda. matematika adalah 0, maka
besarnya prestasi belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN siswa (Y) nilainya sebesar
Berdasarkan Analisis Regresi 0,025.
Linier Berganda, didapatkan hasil 2. Koefisien regresi variabel
seperti pada tabel berikut : fasilitas belajar (X1) sebesar
Coefficientsa 0,019, artinya variabel
Standar
Unstandardiz dized fasilitas belajar mempunyai
ed Coeffic
Coefficients ients pengaruh positif terhadap
Std.
Model B Error Beta t Sig.
variabel prestasi belajar
1 (Const
.025 .438 .057 .954
siswa. Setiap peningkatan
ant)
X1 satu satuan variabel fasilitas
.019 .008 .252 2.491 .016
X2
.024 .004 .598 5.920 .000
belajar dengan asumsi
a. Dependent Variable: Y variabel bebas lainnya
(Sumber: Data primer diolah, 2015)
konstan, maka akan
Persamaan yang dapat disusun dari
menyebabkan kenaikan
hasil di atas adalah:
prestasi belajar siswa sebesar
Y = a + β1X1 + β2X2
0,019.
Y= 0,025+0,019X1+0,024X2
3. Koefisien regresi variabel
Keterangan:
motivasi belajar (X2) sebesar
Y = Prestasi Belajar
0,024, artinya variabel
X1 = Fasilitas Belajar
motivasi belajar mempunyai
X2 = Motivasi Belajar
pengaruh positif terhadap
variabel prestasi belajar
siswa. Setiap peningkatan 1. Nilai F tabel
satu satuan variabel motivasi Nilai Ftabel dilihat pada tabel
belajar dengan asumsi statistik menggunakan tingkat
variabel bebas lainnya signifikansi 0,05 dengan nilai df
konstan, maka akan 1 (jumlah variabel X) = 2, dan df
menyebabkan kenaikan 2 (n-k-1) atau 56-2-1= 53. Hasil
prestasi belajar siswa sebesar yang diperoleh untuk Ftabel
0,024. sebesar 3,168.
Kemudian, berdasarkan Uji F 2. Keputusan uji
yang digunakan untuk mengetahui Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel
variabel bebas secara bersama-sama Ho diterima jika Fhitung <
mempunyai berpengaruh secara Ftabel
signifikan terhadap variabel terikat. 3. Kesimpulan
Ho: tidak terdapat pengaruh Nilai Fhitungsebesar 24,353
signifikan antara fasilitas belajar dan Ftabel sebesar 3,168. Hal ini
dan motivasi belajar secara menunjukkan bahwa Fhitung>F
bersama-sama terhadap prestasi tabel yaitu 24,353 > 3,168, maka
belajar. Ho ditolak, sehingga terdapat
Ha: terdapat pengaruh signifikan pengaruh secara signifikan
antara antara fasilitas belajar dan antara fasilitas belajar dan
motivasi belajar secara bersama- motivasi belajar secara simultan
sama terhadap prestasi belajar. terhadap prestasi belajar.

ANOVAb Hasil penelitian ini sejalan


Sum of Mean Si dengan pendapat Muhibbin Syah
Model Squares df Square F g.
1 Regress (2010) salah satu faktor non social
ion 3.816 2 1.908 24.353 .00

0a yang dapat mempengaruhi prestasi


Residua
l 4.152 53 .078 belajar adalah fasilitas belajar. Hasil
Total
7.968 55
penelitian ini juga sesuai dengan
a. Predictors: (Constant), X2, X1 teori dari The Liang Gie (2002) yang
b. Dependent Variable: Y
(Sumber: Data primer diolah, 2015) mengatakan untuk belajar yang baik
hendaknya tersedia fasilitas belajar Kemudian, berdasarkan Uji
yang memadai, antara lain ruang Parsial (Uji t), didapat hasil sebagai
tempat belajar, penerangan cukup, berikut:
buku-buku pegangan, dan Coefficientsa
Standar
kelengkapan peralatan belajar. Unstandardiz dized
ed Coeffic
Fasilitas belajar yang lengkap Coefficients ients
Std.
diharapkan mampu memaksimalkan Model B Error Beta t Sig.
kemampuan dan meminimalkan 1 (Const
.025 .438 .057 .954
ant)
hambatan-hambatan yang dihadapi X1
.019 .008 .252 2.491 .016
oleh siswa, sehingga pencapaian X2
.024 .004 .598 5.920 .000
prestasi belajar siswa sesuai dengan a. Dependent Variable: Y
(Sumber: Data primer diolah, 2015)
tujuan yang diharapkan.
Hal ini juga sejalan dengan Nilai ttabel dapat dilihat pada tabel
pendapat Sardiman (2012: 38-39) statistik menggunakan tingkat
yang menyatakan bahwa, “Faktor- signifikansi 0,05 dengan derajat
faktor psikologis akan senantiasa kebebasan df = n-k atau 56-2=54 (n
memberikan landasan dan adalah jumlah data dan k adalah
kemudahan dalam upaya mencapai jumlah variabel independen). Hasil
tujuan belajar secara optimal”, dan yang diperoleh untuk ttabel sebesar
teori yang dikemukakan oleh 2,005
Dimyati dan Mudjiono (2006: 80) 1. Nilai thitungvariabel fasilitas belajar
yang menyatakan, “Motivasi belajar (X1) sebesar 2,491 dan nilai ttabel
adalah suatu kekuatan mental yang sebesar 2,005, sehingga
mendorong terjadinya belajar, dan thitung>ttabel (2,491>2,005). Nilai
dipandang sebagai pendorong mental probabilitas pada kolom Sig. <
yang menggerakkan dan 0,05 yaitu sebesar 0,016. Nilai t
mengarahkan perilaku manusia, dan probabilitas menunjukkan
termasuk perilaku belajar”. bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel fasilitas
belajar (X1) secara parsial diketahui bahwa nilai R square atau
terhadap variabel prestasi belajar koefisien determinasi sebesar 0,479
siswa (Y). atau 47,9%. Hal ini dapat diartikan
2. Nilai thitung variabel motivasi bahwa 47,9% prestasi belajar siswa
belajar (X2) sebesar 5,920 dan pada mata pelajaran ekonomi
nilai ttabel sebesar 2,005, sehingga dipengaruhi oleh fasilitas belajar dan
thitung> ttabel (5,920>2,005). Nilai motivasi belajar, sedangkan sisanya
probabilitas pada kolom Sig. < sebesar 52,1% (100%-47,9%)
0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai t dipengaruhi oleh faktor lain yang
dan probabilitas menunjukkan tidak diteliti dalam penelitian ini
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, seperti intelegensi siswa, sikap
sehingga dapat disimpulkan siswa, lingkungan sosial, dsb
bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel PENUTUP
motivasi belajar (X2) secara Kesimpulan
parsial terhadap variabel prestasi Berdasarkan rumusan masalah,
belajar siswa (Y) hasil analisis statistik untuk
Setelah dilakukan Uji F dan Uji pengujian hipotesis yang telah
t, maka selanjutnya dilakukan Uji dilakukan dengan analisis regresi
Koefisien Determinasi. Koefisien linier berganda dan pembahasan
determinasi dapat dilihat pada tabel analisis data, maka dapat diambil
berikut : kesimpulan sebagai berikut:

Model Summaryb
1. Variabel fasilitas belajar (X1)
memiliki pengaruh yang
Mod R Adjusted R Std. Error of
el R Square Square the Estimate signifikan secara parsial terhadap
a a
.692 .479 .459 .27990 .692 prestasi belajar mata pelajaran
a. Predictors: (Constant), X2,X1
ekonomi siswa kelas XI IIS di
b. Dependent Variable: Y
SMA Negeri 5 Surakarta tahun
(Sumber: Data primer diolah, 2015)
ajaran 2015/ 2016.
Berdasarkan hasil uji koefisien
2. Variabel motivasi belajar (X2)
determinasi pada tabel diatas,
memiliki pengaruh yang
signifikan secara parsial kelas XI IIS di SMA Negeri 5
terhadap prestasi belajar mata Surakarta tahun ajaran 2015/
pelajaran ekonomi siswa kelas 2016.
XI IIS di SMA Negeri 5 2. Implikasi Praktis
Surakarta tahun ajaran 2015/ a. Penelitian ini menunujukkan
2016. bahwa fasilitas belajar sebagai
3. Variabel fasilitas belajar (X1) salah satu faktor eksternal yang
dan variabel motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi
(X2) memiliki pengaruh yang belajar siswa pada mata
signifikan secara simultan pelajaran ekonomi. Fasilitas
terhadap prestasi belajar mata belajar termasuk didalamnya
pelajaran ekonomi siswa kelas sarana dan prasarana belajar
XI IIS di SMA Negeri 5 yang lengkap dan sesuai
Surakarta tahun ajaran 2015/ dengan kebutuhan siswa turut
2016. memberikan kontribusi
Implikasi terhadap pencapaian prestasi
Berdasarkan hasil penelitian belajar siswa.
mengenai pengaruh fasilitas belajar b. Penelitian ini juga
dan motivasi belajar terhadap membuktikan bahwa motivasi
prestasi belajar mata pelajaran belajar sebagai salah satu
ekonomi siswa kelas XI IIS di SMA faktor dari dalam diri siswa
Negeri 5 Surakarta tahun ajaran mempunyai pengaruh terhadap
2015/ 2016, maka implikasi dalam prestasi belajar siswa. Siswa
penelitian ini adalah sebagai berikut: yang memiliki motivasi belajar
1. Implikasi Teoritis yang tinggi lebih semangat dan
Berdasarkan hasil penelitian tekun dalam belajar, sehingga
diketahui bahwa fasilitas belajar prestasi belajar yang dicapai
dan motivasi belajar memberikan juga tinggi. Sebaliknya, siswa
pengaruh yang signifikan yang motivasi belajarnya
terhadap prestasi belajar siswa rendah kurang tekun dan
pada mata pelajaran ekonomi sungguh-sungguh dalam
belajar berdampak pada hasil d. Siswa hendaknya lebih
belajarnya yang rendah. tekun dalam belajar dan
Saran tidak segan bertanya kepada
Setelah menyimpulkan dari guru apabila mengalami
hasil penelitian, peneliti mencoba permasalahan atau kesulitan
mengajukan saran-saran sebagi dalam belajar.
berikut: 2. Bagi Guru
1. Bagi Siswa a. Guru perlu membuat proses
a. Siswa hendaknya dapat pembelajaran yang menarik
memanfaatkan berbagai melalui berbagai model
kemudahan dan fasilitas yang pembelajaran dengan
disediakan oleh sekolah memanfaatkan dengan
dengan baik untuk menunjang optimal fasilitas belajar
kegiatan belajar, seperti yang telah disediakan oleh
memanfaatkan perpustakaan sekolah. Dalam
sekolah untuk mencari bahan menyampaikan materi
materi pelajaran. pelajaran bisa
b. Siswa hendaknya mencari menggunakan LCD yang
tambahan materi secara dapat disertai dengan
mandiri misalnya dengan gambar-gambar atau video
searching menggunakan yang berkaitan dengan
internet, sehingga materi materi pembelajaran,
pelajaran yang dimiliki sehingga proses
semakin bertambah. pembelajaran akan lebih
c. Siswa hendaknya menetapkan menarik dan dapat
target nilai yang hendak meningkatkan motivasi
dicapai agar lebih giat dan siswa untuk belajar.
termotivasi untuk belajar, b. Guru hendaknya selalu
sehingga prestasi belajarnya memberikan motivasi
dapat lebih optimal. belajar kepada siswa dengan
cara memberi semangat,
bimbingan dan arahan bagi memperhatikan aktivitas
siswa. Guru juga hendaknya belajar siswa ketika berada
bersedia menjadi tempat di rumah. Pihak sekolah
bagi siswa untuk berdiskusi, bisa mengadakan pertemuan
bertukar pikiran dan langsung dengan orang tua
memecahkan masalah. siswa apabila terdapat siswa
3. Bagi Sekolah yang terlihat mengalami
a. Pihak sekolah hendaknya permasalahan atau kurang
menyediakan fasilitas atau memiliki motivasi dalam
media untuk penunjang mengikuti proses
aktivitas pembelajaran di pembelajaran di kelas
kelas, seperti AC dan LCD maupun siswa yang
yang dapat berfungsi memiliki permasalahan
dengan baik, menyediakan berkaitan dengan hasil
buku penunjang belajarnya.
pembelajaran yang 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
memudahkan siswa untuk a. Penelitian selanjutnya
belajar, serta menyediakan sebaiknya menggunakan
fasilitas jaringan internet ukuran sampel yang lebih
(wifi) yang dapat besar agar hasil yang
memudahkan siwa diperoleh lebih akurat.
mengases materi b. Penelitian selanjutnya
pembelajaran dari berbagai diharapkan dapat
sumber. mengembangkan dan
b. Pihak sekolah, terutama mengkaji faktor-faktor yang
guru BK (bimbingan dapat mempengaruhi
konseling) dengan wali prestasi belajar siswa.
kelas perlu bekerja sama
dengan keluarga siswa, DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen
khususnya pada orang tua
Perlengkapan Sekolah dan
siswa, agar lebih
Aplikasinya. Jakarta: Bumi ____________. 2010, Undang-
Aksara. undang Nomor: 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar Nasional. Yogyakarta: Pustaka
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Yustisia.
Cipta.
Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006.
Strategi Belajar Mengajar. Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Jakarta: PT.Rineka Cipta. Raja Garfindo Persada

Gie, The Liang. 2002. Cara Belajar Tirtonegoro, S. 2006. Proses Belajar
Yang Efisien. Yogyakarta: Mengajar Di Sekolah. Jakarta:
Gajah Mada University Press. Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum & Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin
Pembelajaran. Jakarta: Sinar pada Perilaku dan Prestasi
Grafika Siswa. Jakarta: Grasindo.
Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Usman, Uzer, 2009. Menjadi Guru
Pendidikan Dengan Profesional. Bandung: PT.
Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Remaja Rosdakarya.
Winkel, W.S. 2006. Psikologi
Republik Indonesia. 2005. Undang- Pangajaran. Jakarta:
undang Dasar Negara Grasindo.
Republik Indonesia Tahun
1945. Jakarta: Sekretariat Yamin, Martinis. 2007. Kiat
Jendral Mahkamah Konstitusi. Membelajarkan Siswa. Jakarta:
Gaung Persada Press.

Anda mungkin juga menyukai