08 - Pipit Tina Sari - LP
08 - Pipit Tina Sari - LP
Dosen Pengampu :
Mardiyanti, M.Kep., MDS
Disusun Oleh :
Pipit Tina Sari (11161040000008)
b) Jenis-jenis
Pengelompokan thibbun nabawi dapat berubah dari kondisi ilmu pengetahuan
yang semakin membuka pengetahuan terhadap banyak penyakit yang kita anggap
baru. Namun secara garis besarnya, Jalaluddin al Suyuti mengatakan dalam sebuah
bukunya tentang pengobatan thibbun nabawi, membagi pengobatan thibbun nabawi
menjadi tiga kelompok yaitu Pencegahan, Spiritual, dan Pengobatan. Thibbun
nabawi lebih banyak menguraikan tentang pencegahan, namun tetap
mengutamakan spiritual dan penyembuhan.
1) Thibbun Nabawi Pencegahan
Al Suyuti (1994) menerangkan langkah medis pencegahan atau
preventif dengan hal yang alami seperti makanan dan olahraga. Dalam
hadits juga ada yang menguraikan tentang pencegahan seperti karantina
untuk penderita wabah, hijr, sihhi, melarang buang air kecil di air yang
tenang atau tidak mengalir, penggunaan sikat gigi, miswak, perlindungan
rumah terutama pada malam hari dari bahaya kebakaran dan pes,
meninggalkan suatu wilayah karena keadaan iklim dan airnya, pernikahan,
kesehatan mental, kesehatan seksual, diet yang sehat untuk mencegah
kegemukan, menjaga kebersihan, menghindari najis.
2) Thibbun Nabawi Spiritual
Penelitain tentang thibbun nabawi menjelaskan bahwa ada banyak
aspek spiritual dari penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Hal spiritual
yang terutama adalah Do'a, membaca dan mendalami AlQur'an, selalu
mengingat Allah sebagai satu satunya sesembahan. Penyakit seperti
psikosomatik dapat di sembuhkan dengan spiritual karena penderita
psikosomatik dapat merespon dengan pendekatan spiritual. Ruqyah
merupakan pengobatan dengan proses penyembuhan spiritual dan fisik,
ruqyah (alfatihah dan almuawidzatain) merupakan penyembuhan yang di di
fahami oleh istilah modern bahwa jiwa mampu untuk mengontrol atau
mengendalikan mekanisme kekebalan tubuh yang berfungsi untuk
mencegah penyakit.
3) Thibbun Nabawi Penyembuhan
Dalam bukunya, Ibnu Qayim al Jauziyah menyebutkan banyak
penyakit yang penyembuhannya atau tindakan medisnya direkomendasikan
dari thibbun nabawi. Penyakit penyakit dapat diobati dengan thibbun
nabawi dengan beberapa istilah dari thibbun nabawi, radang tenggorokan =
adhrat, sakit kepala = sidau, tekanan darah tinggi = tabau, pergeseran bowl
= istitlaq al batan, sciatica = irq al nisa, epilepsi = sar'a, demam = humma,
luka = jarh, iritasi kulit = hakk al jism, pengaruh sihir = sihr, dropsy =
istisqa, hemikraina = shaqiiqat, calalepsy = khudran al kulli, keracunan
makanan = sum, ophthalmia = al ramad, pembesaran jantung = al maf'uud,
iritasi = bathrat, erupsi kulit = awraam, pleurisy/ radang selaput dara =
dhaat al janb.
Ibnu Qayim al Jauziyah juga menyebutkan penyakit penyakit lain
sperti kutu kepala, pes, penyakit mata, leprosy, demem, penyakit lambung,
gigitan ular, diare, tenggorokan dan tonsil, sakit kepala, hidung berdarah,
gigitan kalajengking, keracunan makanan, pening, dropsy, batuk, gigi,
keseleo, mata merah, rabies, patah tulang.
Perawatan atau pengobatan yang di jelaskan antara lain adalah madu =
al'asal, susu unta, jintan hitam = Habbatussauda, susu = al laban, air dingin
untuk demam = al ma'u al barid, diet = ghadha,
Untuk perawatan bedah di jelaskan seperti veneseksi dengan
kauterisasi = qatiu al uruuq wa al kayy. bekam = al hijam, kauterisasi = al
kayy.
c) Dasar Hukum
Ibnul Qoyyim yang mengatakan : “Metode pengobatan Nabawi tidak
sebagaimana metode para dokter. Pengobatan Nabawi sifatnya pasti, qoth’i, dan
ilahi, bersumber dari wahyu, pelita kenabian, dan kesempurnaan akal. Adapun
pengobatan lainnya kebanyakan berlandaskan perkiraan, dugaan, dan
percobaanpercobaan. Memang tidak perlu dibantah bahwa banyak orang sakit yang
tidak merasakan manfaat pengobatan Nabawi, karena yang bisa mendapatkan
manfaat pengobatan Nabawi adalah siapa yang mau menerimanya dengan percaya
dan yakin akan diperolehnya kesembuhan. Ia menerimanya sepenuh hati, dengan
keimanan dan kepatuhan. Al-Qur’an yang merupakan penyembuh apa yang ada di
dalam hati ini, jika tidak diterima dengan penerimaan sepenuh hati, juga tidak akan
bisa mewujudkan kesembuhan hati dari berbagai macam penyakit, bahkan tidak
menambahkan kepada orang-orang munafik selain dosa-dosa dan penyakit-
penyakit yang bertumpuk-tumpuk.” [Aiman bin ‘Abdul Fattah, 2005 : 107]
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memberi petunjuk
tentang banyak obat-obatan, mengajari cara untuk memanfaatkannya, sehingga
diperoleh kesembuhan dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jika kita
mencermati sabda-sabda beliau tentang pengobatan, baik pengobatan yang beliau
laksanakan untuk mengobati diri sendiri atau beliau anjurkan kepada orang lain,
maka di dalamnya akan kita temukan hikmah yang tidak mampu diterima oleh akal
kebanyakan dokter
d) Macam-macam Thibbun Nabawi
1) Ruqyah
Ruqyah adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu
pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan hewan, sihir,
racun, rasa sakit, sedih, gila, kerasukan, gangguan jin, dan lainnya. Dari
Aisyah radiallahu ‘anhaa berkata; “Bahawasanya Rasulullah sallallahu
alaihi wa sallam apabila sakit baginda membaca sendiri Al-Muawwizat,
kemudian meniup padanya. Dan apabila rasa sakitnya bertambah aku yang
membacanya kemudian aku usapkan ke tangannya mengharap keberkahan
dari surah-surah tersebut.” (HR. Al-Bukhari).
2) Bekam
Bekam adalah mengeluarkan darah kotor dari tubuh dengan cara menyedot
pada sayatan ringan di kulit tubuh. “Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal,
yakni minum madu, sayatan alat bekam, dan kay (sundutan) dengan api,
sesungguhnya aku melarang umatku dari kay.” (HR. Bukhari).
3) Mengkonsumsi Habbatus Sauda Manfaat mengkonsumsi Habbatus Sauda’
(Jintan hitam/Syuwainiz) menurut hadits nabi: Imam Bukhari
meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam
habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as- sam.”
Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian”.
(HR.Bukhari) Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit
dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena
faktor temporal. Biji habbatus sauda’ mengandung 40% minyak takasiri dan
1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K.
kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ),
thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari
berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda’ mengaktifkan
kekebalan spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan kadar sel-sel
T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami.
Mengkonsumsi Madu “Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai
warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl:
69).
4) Menggunakan Minyak Zaitun “Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan
sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang
penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
5) Mempergunakan Siwak (Miswak) Bersiwak adalah menyikat gigi dengan
Miswak, yakni sejenis ranting pohon yang lunak dan tidak melukai gigi dan
memiliki kandungan getah yang tidak lengket dan berfungsi seperti pasta
gigi. “Jika tidak memberatkan umatku, (pasti) akan aku perintahkan mereka
(mempergunakan) siwak pada setiap kali berwudhu.” HR. alBukhari
2. Hijamah / Bekam
a) Definisi
Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah
kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Hijamah adalah pengobatan yang
sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Nama lainnya adalah bekam,
canduk, canthuk, kop, mambakan, di Eropa dikenal dengan istilah “Cuping
Therapeutic Method”. Dalam bahasa Mandarin disebut Pa Hou Kuan.
Kata “Hijamah” berasal dari bahasa Arab, dari kata Al Hijmu yang berarti
pekerjaan membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Al Hijmu berarti menghisap
atau menyedot. Al Hajjam sama dengan Al Mashshah, yaitu tukang menghisap atau
tukang menyedot. Sedangkan Al Mihjam atau Al Mihjamah merupakan alat untuk
bekam yang berupa tabung gelas untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit.
b) Jenis
Secara umum bekam dapat dilakuakn dengan tiga cara yaitu bekam kering,
bekam basah, dan bekam seluncur atau meluncur. Bekam kering yaitu bekam tanpa
sayatan atau tusukan yang mengeluarkan darah. Bekam jenis ini hanya memindahkan
darah kotor yang menyebabkan penyakit dari tempat yang berpengaruh ke tempat
yang kurang berpengaruh atau menurut pendapat lain.dapat diartikan menghisap
permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor.
Bekam kering digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada tubuh bagian
belakang. Dalam proses pembekaman, bekam kering dilakuakn sebelum permukaan
kulit disayat atau ditusuk.
Bekam basah yaitu bekam dengan sayatan atau tusukan dengan
mengeluarkan darah statis atau darah kotor. Dengan Manfaat-manfaat sebagai berikut
diantaranya membersihkan darah dan meningkatkan aktifitas syaraf tulang belakang,
memperbaiki permeabilitas pembuluh darah, menghilangkan kejang-kejang,
menghilangkan memar pada otot, asma, pneumonia, dan angina pectoris, penyakit
mata dan rabun, gangguan rahim dan berhentinya menstruasi bagi wanita, rematik,
sciatica (pegal di pinggang), encok, gangguan tekanan darah arteriosclerosis
(pengapuran pembuluh darah), sakit bahu, dada, dan punggung, malas, lesu, dan
banyak tidur, Luka (bisul, jerawat, gatal-gatal pada kulit, dan luka bernanah), radang
selaput jantung dan ginjal.
Bekam seluncur atau meluncur merupakan bekam sebagai pengganti
kerokan yang bermanfaat untuk membuang angin, melemaskan otot, dan melancarkan
peredaran darah. Metode ini serupa dengan guasha (Cina) dan scrapping (Inggris).
c) Manfaat
Manfaat bekam kering pada tubuh yaitu meringankan rasa sakit dan
mengurangi penumpukan darah, penyakit paru-paru yang kronis, mengobati nephritis,
mengatasi radang pada organ bagian dalam (selaput, jantung, urat syaraf atau daerah
punggung bawah yang mulai sejajar dari pusar ke bawah dan di sela tulang-tulang
dada), menahan derasnya haid dan hidung mimisan, mengatasi masuk angin,
pemindahan darah dari pembuluh darah pasien dan manginjeksikannya ke otot paha,
serta khusus bagi anak-anak atau siapa saja yang urat nadi mereka sulit ditemukan.
Manfaat bekam basah pada tubuh diantaranya membersihkan darah dan
meningkatkan aktifitas syaraf tulang belakang, memperbaiki permeabilitas pembuluh
darah, menghilangkan kejang-kejang, menghilangkan memar pada otot, asma,
pneumonia, dan angina pectoris, penyakit mata dan rabun, gangguan rahim dan
berhentinya menstruasi bagi wanita, rematik, sciatica (pegal di pinggang), encok,
gangguan tekanan darah arteriosclerosis (pengapuran pembuluh darah), sakit bahu,
dada, dan punggung, malas, lesu, dan banyak tidur, Luka (bisul, jerawat, gatal-gatal
pada kulit, dan luka bernanah), radang selaput jantung dan ginjal.
e) Hukum Bekam
Imam Ghazali berpendapat, yang dinukilkan dalam kitab Tasyirul Fiqih lil
Muslimil Mu’ashir oleh Dr. Yusuf Qardhawi: “Al Hijamah adalah termasuk fardhu
kifayah. Jika di suatuwilayah tidak ada seorang yang mempelajarinya, maka semua
penduduknya akan berdosa. Namun jika ada salah seorang yang melaksanakannya
serta memadai, maka gugurlah kewajiban dari yanglain. Menurut saya, sebuah
wilayah kadang membutuhkan lebih dari seorang. Tapi yang terpentingadalah adanya
jumlah yang mencukupi dan memenuhi seukuran kebutuhan yang diperlukan. Jikadi
sebuah wilayah tidak ada orang yang Muhtajib (ahli bekam), suatu kehancuran siap
menghadang dan mereka akan sengsara karena menempatkan diri di ambang
kehancuran. Sebab Dzat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya, dan
memerintahkan untuk menggunakannnya serta menyediakan sarana untuk
melaksanakannya, maka dengan meremehkannya berarti sebuah kehancuran telah
menghadang.”
g) Patofisiologi Bekam
Menurut kedokteran tradisional, bahwa dibawah kulit, otot, maupun fascia
terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan
poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jarring-jaring
atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl. Dengan adanya jala ini,
maka terdapat hubungan yang erat antara bagian dalam dengan bagian luar, antara
bagian kiri tubuh dan bagian kanan tubuh, antara organ-organ tubuh dengan jaringan
bawah kulit, antara organ yang satu dengan organ lainnya, antara organ dengan tangan
dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga
membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.
Kelainan yang terjadi pada satu poin ini dapat ditularkan dan
mempengaruhi poin lainnya. Juga sebaliknya, pengobatan pada satu poin akan
menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat menjelaskan bahwa seseorang yang
sakit matanya tidak perlu dibekam pada matanya, namun dapat dibekam didaerah
kepala atau sekitar tengkuknya. Atau seseorang yang mengalami gangguan pada
pencernaannya dapat terlihat gambaran penyakit di lidahnya. Sehingga untuk
mengobati pencernaannya dapat dibekam pada titik poin pencernaan atau lidahnya,
dan sebaliknya untuk mengobati penyakit pada lidah dapat dibekam di poin saluran
pencernaannya.
Dan ternyata ilmu medis barat sangat tertarik dengan fenomena itu, mereka
pun melakukan penelitian. Dan ternyata mereka menemukan poin-poin itu adalah
merupakan poin istimewa ‘motor points’ pada perlekatan neuromuskular yang
mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi
mioglobin, sebagian besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih
banyak mengandung cell mast, kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus
saraf, serta ujung saraf akhir, dibanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.
Mereka membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu
pon, maka kulit(kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis) fascia dan otonya akan terjadi
kerusakan dari mas cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa
zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-
zat lain yang belum diketahui. Zat-zat inilah yang menyebabkan terjadinya dilatasi
kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam.dilatasi kapiler juga
dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadi
perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah.akibatnay timbul efek relaksasi
(pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umu akan menururnkan
tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin
releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF
selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan
corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta
menstabilkan permeabilitas sel.
Sedangkan golongan histamine yang ditimbulkannya mempunyai manfaat
dalam proses reparasi (perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu
pembentukan reticulo endothelial cell, yang akan meninggikan daya resistensi (daya
tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa pembekaman di kulit akan
menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang dilanjutkan pada cornu posterior
medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamicus kea rah
thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan
lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju motor neuron dan
menimbulan reflek intubasi nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi pembuluh darah kulit,
dan peningkatan kerja jantung.
Pada sistem endokrin terjadi pengaruh pada system sentral melalui
hypothalamus dan pituitary sehingga menghasilkan ACTH.TSH,FSH-LH,ADM.
Sedangkan melalui system perifer langsung berefek pada organ untuk menghasilkan
hormone-hormon insulin, thyroxin, adrenalin, corticotrophin, estrogen, progesterone,
testosterone. Hormone-hormon inilah yang bekerja di tempat jauh dari pembekaman.