Anda di halaman 1dari 3

Ayah......

Malam ini rasanya begitu sunyi

Aku kembali merindukanmu sepertu dulu

Hati kembali terluka karena kehilangan

Ayah......

Kenapa ikhlas begitu sulit

Padahal di hari kematianmu

Aku hanya tersenyum lebar

Ayah.....

Rasa pilunya masih ada

Lantas bagaimana lagi hidupku

yang tak lengkap

Ayah.....

Aku ingin bercerita

Gadis kecil yang selalu kau manjakan

Sekarang sendiri mengadapi dunia

Ayah.....

Dunia ini terlalu sempit

Untuk membuatku tersenyum tanpamu

Lelahku menjadi alasan dari setiap air mataku

Ayah.....

Gadis cerewetmu kini tak lagi sama

Kata-katanya sudah berubah

Hanya diam dan keras kepala yang ada

Ayah.....

Rasanya baru kemarin

Aku membentakmu, setelah itu kau pergi

Sedihnya lagi tanpa pamit padaku


Ayah.....

Adakah maaf darimu untukku?

Masikah aku menjadi gadis manjamu?

Masikah aku putri kecilmu?


Ibu.....

Andai kau tahu aku sangat mencintaimu

Aku menjauh karena takut semakin menyakitimu

Aku takut akn selalu membuatmu menangis

Tapi kenapa?

Semua sesal dan marahku selalu kulampiaskan padamu

Ibu......

Aku lelah dengan keadaan

Yang tak pernah memberiku pilihan

Selalu saja hanya ada satu jawaban

Keinginanku menjadi tabu karenanya

Ibu.....

Tolong jangan pergi seperti ayah

Yang meninggalkanku tanpa pamit dan maaf

Aku menjadi pengecut karena egois dalam diriku

Tapi ibu, ingatlah kau selalu ada dalam setiap impianku

Ibu......

Apa kau ingat?

Saat kecil sebentar saja kau meninggalkanku

Aku akan menangis dan meyalahkan hal-hal yang ada di sisiku

Tidakkah kau rindu diriku yang rewel dan manja?

Tidakkah kau rindu dengan cerewetku?

Ibu.....

Aku menyalahkan dengan setiap pilihan dan masa laluku

Maafkan aku yang membuatmu kecewa

Aku hanya benci setiap kuingat kau lebih menyayangi kakakku dan adikku

Mungkin benar aku akan selalu menjadi no 2

Anda mungkin juga menyukai