Daya Dukung Pondasi1
Daya Dukung Pondasi1
Daya dukung menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat
dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang gesernya.
Persamaan-persamaan daya dukung yang berkaitan dengan sifat-sifat tanah, umumnya dibagi menjadi dua klasifikasi tanah, yaitu:
a. tanah berbutir kasar (granular soil)
Contoh tanah berbutir kasar adalah tanah pasir. Salah satu parameter penting tanah pasir adalah sudut geser dalam, .
(internal friction)
b. tanah berbutir halus (cohesion soil)
Contoh tanah berbutir halus adalah tanah lempung (clay) dan tanah lanau (silt). Parameter penting yang ada pada tanah ini
adalah nilai kohesi tanah, c.
Metode penghitungan daya dukung pondasi : Terzhagi, Meyerhoff, Hansen,Vesic, dll
METODE TERZAGHI
Terzaghi (1943) menganalisis daya dukung tanah dengan beberapa anggapan, yaitu:
pondasi memanjang tak terhingga.
Tanah di dasar fondasi homogen.
Berat tanah di atas dasar fondasi dapat digantikan dengan beban terbagi rata sebesar p0 = Df γ, dengan Df adalah
kedalaman dasar fondasi dan γ adalah berat volume tanah di atas dasar fondasi.
Tahanan geser tanah di atas dasar fondasi diabaikan.
Dasar fondasi kasar.
Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis dan linier.
Baji tanah yang terbentuk di dasar fondasi dalam kedudukan elastis dan bergerak bersama-sama dengan dasar fondasinya.
Pertemuan antara sisi baji dan dasar fondasi membentuk sudut sebesar sudut gesek dalam tanah φ.
Berlaku prinsip superposisi.
DAYA DUKUNG ULTIMIT TERZAGHI
Daya dukung ultimit (ultimit bearing capacity) (qu) didefinisikan sebagai beban maksimum persatuan luas di mana
tanah masih dapat mendukung beban tanpa mengalami keruntuhan. Bila dinyatakan dalam persamaan, maka
𝑃𝑢
𝑞𝑢 =
𝐴
Faktor menerus bundar Bujur sangkar
𝑞𝑢 = 𝑐 𝑁𝑐 𝑠𝑐 + 𝑞𝑁𝑞 + 0,5 𝛾 𝐵 𝑁𝛾 𝑠𝛾 bentuk
𝑠𝑐 1,0 1,3 1,3
c adalah nilai kohesi, 𝛾 berat isi tanah 𝑠𝛾 1,0 0,6 0,8
B adalah lebar pondasi, 𝑞 = 𝐷𝑓 𝛾