Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil dari percobaan Resin Urea Formaldehid (RUF) yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut:
Massa piknometer kosong = 12,1846 gram
Massa piknometer + air = 17,4622 gram
Massa air = 5,2776 gram
Tabel 4.1 Hasil Percobaan
No. Waktu pH Suhu Viskositas Densitas Kadar
Sampel (Menit) (ºC) (cP) (gr/ml) Formaldehid
Bebas (gr)
0 0 10 40 0,854 1,037 0,245
1 0 10 28 0,854 1,115 0,218
2 15 8 85 0,854 1,145 0,191
3 30 8 84 0,907 1,155 0,123
4 45 8 76 0,961 1,156 0,068

4.2 Pembahasan
Pada percobaan yang telah dilakukan yaitu mengenai pembuatan resin urea
formaldehid (RUF) diketahui bahwa resin urea formaldehid terjadi karena adanya
pencampuran antara formalin dan urea, perbandingan jumlah formalin dengan
urea yang digunakan pada percobaan ini adalah 3:1, sehingga untuk volume
formaldehid (40%) sebanyak 80 ml ditambahkan urea sebanyak 54,29 gram.
Untuk katalis yang ditambahkan yaitu katalis NH3 (25%) sebanyak 7% dari massa
total seluruh campuran yaitu sebanyak 27,062 gram atau 31,467 ml, dikarenakan
katalis NH3 dapat menurunkan energi aktivasi dengan menyerap panas sehingga
reaksi menjadi lebih cepat. Untuk buffering agent yang ditambahkan pada
percobaan ini adalah Natrium Karbonat (Na2CO3) sebanyak 5% dari massa katalis
yaitu sebanyak 0,338 gram, yang berfungsi untuk menstabilkan keadaan
campuran, baik dari pH maupun suhu. Sedangkan suhu operasi yang digunakan
adalah suhu sampai mencapai 80°C sehingga campuran seluruhnya melarut dan
mendidih.
Sebelum dilakukan pemanasan terlebih dahulu ke dalam labu leher tiga
dimasukkan formalin yang ditambahkan dengan katalis dan buffering agent,
kemudian larutan diaduk agar larutan tetap homogen. Kemudian diambil 11 ml
sampel sebagai sampel no. 0 dengan suhu 40ºC. Setelah itu ke dalam labu leher
tiga ditambahkan urea dan diaduk. Diambil 11 ml sampel sebagai sampel no. 1
dengan suhu 28ºC. Kemudian campuran dalam labu leher tiga dipanaskan sampai
mendidih, setelah 15 menit diambil 11 ml sampel sebagai sampel no. 2 dengan
suhu 85ºC. Pada selang waktu 30 menit diambil 11 ml sampel sebagai sampel no.
3 dengan suhu 84ºC dan pada selang waktu 45 menit diambil 11 ml sampel
sebagai sampel no. 4 dengan suhu 76ºC. Setiap sampel akan diuji nilai pH dengan
menggunakan kertas pH, densitas dengan menggunakan alat piknometer,
viskositas dengan menggunakan alat viskometer Ostwald dan kadar formaldehid
bebas dengan menambahkan 2 tetes fenolftalein, 5 ml etanol dan 25 ml Na2SO4
kemudian dititrasi dengan HCl 0,5 N. Berikut ini adalah grafik hubungan antara
waktu dengan pH:

4.2.1 Grafik Hubungan Antara Waktu dengan pH

Hubungan Antara Waktu dengan pH


12
0, 10
10
15, 8 30, 8
45, 8
8
y = -0.0471x + 9.6471
pH

6
R² = 0.7059
4

0
0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Antara Waktu (Menit) dengan pH


Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin lama waktu
pemanasan, maka nilai pH akan semakin rendah. Berdasarkan teori menurut
Perry, bahwa semakin banyak penambahan bahan ke dalam larutan yang dominan
bersifat basa akan lebih dominan dan pekat (Perry, 1999).
Pada waktu 0 diperoleh nilai pH sebesar 10, sedangkan pada menit ke 15,
30 dan 45 diperoleh nilai pH sebesar 8. Adanya kesamaan nilai pH pada menit ke
15,30 dan 45 dikarenakan adanya pengaruh buffering agent yang berfungsi untuk
menstabilkan keadaan campuran baik dari pH dan suhu, dikarenakan dalam
pembuatan resin urea formaldehid harus berlangsung pada suasana basa agar tidak
terjadi reaksi diproporsionasi formaldehid menjadi alkohol dan asam karboksilat.
Selanjutnya pada sampel dilakukan analisa densitas. Berikut ini adalah
grafik hubungan antara waktu dengan densitas:

4.2.2 Grafik Hubungan Antara Waktu dengan Densitas

Hubungan Antara Waktu dengan Densitas


1.18
15, 1.145 30, 1.155
1.16 45, 1.156
1.14
Densitas (gr/ml)

y = 0.0019x + 1.0875
1.12 R² = 0.5475
0, 1.115
1.1
1.08
1.06
1.04 0, 1.037
1.02
0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Waktu (Menit) dengan Densitas (gr/ml)
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa waktu pemanasan berbanding
lurus dengan nilai densitasnya. Dimana semakin lama waktu pemanasan, maka
nilai densitas sampel akan semakin besar. Menurut teori Henry, semakin lama
reaksi berlangsung maka semakin banyak produk yang dihasilkan akan konstan
apabila reaktan sudah terkonversi dan semakin tinggi suhu semakin naik
densitasnya (Henry, 1987).
Pada sampel no. 0 dan waktu ke-0 densitasnya 0,1037 gr/ml. Pada sampel
no.1 dan waktu ke-0 densitasnya 1,115 gr/ml. Untuk sampel no. 2 pada waktu ke-
15 menit densitasnya 1,145 gr/ml. Pada sampel no. 3 dan waktu ke-30 menit
densitasnya 1,155 gr/ml. Dan pada sampel no. 4 dan waktu ke-45 menit
densitasnya 1,156 gr/ml. Dari hasil percobaan tersebut maka percobaan ini sesuai
dengan teori yang ada. Hal ini disebabkan karena pada saat pemanasan suhu akan
mengalami kenaikan dan massa sampel akan bertambah sehingga nilai
densitasnya akan semakin besar.
Selanjutnya pada sampel dilakukan analisa viskositas. Berikut ini adalah
grafik hubungan antara waktu dengan viskositas:

4.2.3 Grafik Hubungan Antara Waktu dengan Viskositas

Hubungan Antara Waktu dengan Viskositas


0.98
y = 0.0023x + 0.8445 45, 0.961
0.96
R² = 0.8887
Viskositas (cP)

0.94
0.92
0.9 30, 0.907
0.88 0, 0.854
0.86
15, 0.854
0.84 0, 0.854
0.82
0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Waktu (Menit) dengan Viskositas (cP)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa viskositas semakin naik seiring
lamanya waktu pengambilan sampel. Hal ini dikarenakan viskositas
cairandipengaruhi oleh faktor suhu, dimana viskositas berbanding terbalik dengan
suhu apabila suhu cairan rendah maka viskositas cairan akan semakin besar dan
apabila suhu cairan tinggi maka viskositasnya akan semakin kecil.
Pada sampel no. 0 dengan suhu 40ºC nilai viskositasnya 0,854 cP, pada
sampel no. 1 dengan suhu 28ºC viskositasnya 0,854 cP. Untuk sampel no. 2
dengan suhu 85ºC viskositasnya 0,854 cP. Sedangkan pada sampel no. 3 dengan
suhu 84ºC viskositasnya 0,907 cP dan pada sampel no. 4 dengan suhu 76ºC
viskositasnya 0,961 cP. Berdasarkan teori diatas maka pada percobaan ini nilai
viskositas yang dihasilkan tidak sesuai karena viskositas yang dihasilkan pada
suhu terendah yaitu 28ºC bernilai sama besar dengan nilai viskositas suhu
tertinggi yaitu 85ºC yaitu 0,854 cP. Hal ini disebabkan karena adanya human
error pada saat praktikum seperti pada saat menggunakan viskometer ostwald
dengan menggunakan stopwatch, kesalahan pada saat menekan tombol start dan
stop pada saat pengukuran waktu alir sampel dengan viskometer ostwald,
sehingga akan berpengaruh terhadap nilai viskositas yang dihasilkan.
Selanjutnya sampel dianalisa kadar formaldehid bebasnya. Berikut grafik
hubungan antara waktu dengan kadar formaldehid bebas:

4.2.4 Grafik Hubungan Antara Waktu dengan Kadar Formaldehid Bebas

Hubungan Antara Waktu dengan Kadar


Kadar Formaldehid Bebas (gr)

Formaldehid Bebas
0.3
0, 0.245
0.25
15, 0.191
0.2
0, 0.218 30, 0.123
0.15
45, 0.068
0.1
y = -0.0037x + 0.2348
0.05
R² = 0.9753
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)

Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara Waktu (Menit) dengan Kadar Formaldehid
Bebas (gr)
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin lama waktu pemanasan
maka kadar formaldehid bebas yang diperoleh akan semakin rendah. Semakin
lama waktu pemanasan menyebabkan suhu campuran akan semakin meningkat
menuju ke suhu ideal pembentukan resin sehingga resin akan banyak terbentuk
sedangkan kadar formaldehid bebas semakin berkurang dan habis (Levenspiel,
1999).
Dari data pada saat praktikum juga menunjukkan bahwa semakin sedikit
titran yang dihabiskan maka kadar formaldehid bebas juga akan semakin sedikit,
dikarenakan volume titran yang dihabiskan juga berpengaruh pada perhitungan
kadar formaldehid bebas. Pada sampel no. 0 menghabiskan titran 1,8 ml dan kadar
formaldehid bebasnya 0,245 gr. Pada sampel no.1 titran yang dihabiskan 1,6 ml
dan kadar formaldehid bebasnya 0,218 gr. Pada sampel no. 2 titran yang
dihabiskan 1,4 ml dan kadar formaldehid bebasnya 0,191 gr. Pada sampel no. 3
titran yang dihabiskan 0,9 ml dan kadar formaldehid bebasnya 0,123 gr. Pada
sampel no. 4 titran yang dihabiskan 0,5 ml dan kadar formaldehid bebasnya 0,068
gr. Sehingga pada percobaan ini sesuai dengan teori yang ada dimana semakin
lama waktu pemanasan maka semakin kecil kadar formaldehid bebas yang
terkandung.

Anda mungkin juga menyukai