X MIIA 1
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga penyusun dapat merampungkan tugas mengenai penyusuan makalah
pada mata pelajaran Sejarah Indonesia dengan judul "Jenis-Jenis Manusia Purba" sesuai
dengan arahan bapak guru.
Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada penyusun membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang
ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan penyusun dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun:
Nur Intan Surya Septiana
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….1
Daftar Isi………………………………………………………………………………2
A. Latar Belakang…………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….3
C. Tujuan………………………………………………………………………...3
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………4
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………..10
A. Kesimpulan………………………………………………………………..10
B. Saran………………………………………………………………………….10
C. Penutup……………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………11
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manusia purba?
2. Seperti apa perkembangan dari manusia purba?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia purba
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan manusia purba dari masa ke masa
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Secara keseluruhan, ada sepuluh jenis manusia purba yang berada di Indonesia, yaitu:
1. Meganthropus Paleojavanicus
2. Pithecanthropus Erectus
3. Pithecanthropus Soloensis
4. Pithecanthropus Mojokertensis
5. Homo Soloensis
6. Homo Erectus
7. Homo Floresiensis
8. Homo Habilis
9. Homo Wajakensis
10. Homo Sapiens
5
Berikut inilah penjelasan jenis-jenis manusia purba yang fosilnya yang sudah ditemukan di
Indonesia.
1. Meganthropus Paleojavanicus
Kata Meganthropus berasal dari dua kata yakni megas yang artinya besar
dan anthropus yang artinya manusia. Sedangkan, kata Paleojavanicus berasal
dari kata paleo yang artinya tua dan javanicus yang artinya Jawa. Jadi,
Meganthropus Paleojavanicus berarti manusia raksasa tertua dari Jawa dan
diperkirakan sebagai manusia purba tertua di Indonesia dan juga disebut
sebagai salah satu fosil manusia purba yang paling primitif.
Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Van Koenigswald, seorang peneliti
Belanda pada tahun 1936 M di daerah Sangiran, Jawa Tengah dan diperkirakan berusia 1-2
juta tahun saat masa penelitian. Penemuan fosil meganthropus tidaklah ditemukan lengkap
melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta beberapa gigi
yang telah lepas. Jenis fosil ini diperkirakan hidup dengan cara mengumpulkan bahan
makanan terutama tumbuh-tumbuhan.
Ciri – ciri Meganthropus Paleojavanicus :
1. Makanannya berupa jenis tumbuh – tumbuhan.
2. Tidak memiliki dagu sehingga lebih mirip kera.
3. Memiliki tonjolan yang tajam di belakang kepala.
4. Memiliki tulang pipi yang tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
5. Memiliki otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
6. Memiliki postur tubuh yang tegap.
2. Pithecanthrophus
Pithecantrophus merupakan jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di
Indonesia. Di Indonesia, ada tiga jenis Pithecanthrophus yang sudah ditemukan antara lain
Pithecanthrophus Erectus, Pithecanthrophus Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis.
Berikut rincian dari ketiga jenis fosil Pithecantrophus.
A. Pithecanthrophus Erectus
Penemu fosil Pithecanthrophus Erectus adalah seorang dokter Belanda bernama
Eugene Dubois. Awalnya ia mengadakan penelitian di Sumatera Barat tetapi tidak
menemukan apa-apa, lalu pindah ke pulau Jawa. Ia pun berhasil menemukan fosil
Pithecanthrophus Erectus di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891.
Pithecantrophus Erectus sendiri berarti manusia kera yang berjalan tegak. Fosil yang
ditemukan adalah berupa tulang rahang atas, tulang kaki, dan tengkorak. Fosil
Pithecanthrophus Erectus sendiri ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
Berdasarkan hasil penelitian, Pithecanthrophus Erectus hidup dengan berburu
kemudian mengumpulkan makanan serta hidup secara nomaden yang artinya selalu
berpindah – pindah tempat untuk mencari sumber bahan makanan dari satu tempat ke
tempat lain atau untuk melakukan pemburuan hewan – hewan. Adapun ciri – ciri dari
Pithecanthropus Erectus adalah :
1. Volume otaknya diantara 750 – 1350 cc.
2. Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
3. Postur tubuh yang tegap tetapi tidak setegap meganthropus.
4. Memiliki gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat.
5. Memiliki hidung yang tebal.
6. Memiliki tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi dari sisi ke sisi.
7. Wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang.
8. Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol yang mirip dengan wanita berkonde.
9. Memiliki alat pengunyah dan alat tengkuk yang sangat kuat.
B. Pithecanthrophus Mojokertensis
Pithecanthrophus Mojokertensis disebut juga sebagai Pithecantrophus Robustus.
Von Koenigswald berhasil menemukan fosil yang hanya berupa tulang tengkorak anak –
anak yang dinamakan Pithecanthrophus Mojokertensis di Jetis dekat Mojokerto, Jawa
Timur. Selanjutnya, pada tahun 1936, Weidenrich menemukan fosil tengkorak anak
yang dinamakan Pithecantropus Robustus di Lembah Sungai Brantas, Desa Jetis,
Mojokerto.
C. Pithecanthrophus Soloensis
Sedangkan, Pithecanthrophus Soloensis ditemukan di Ngandong, Lembah Bengawan
Solo oleh Von Koenigswald, Ter Harr dan Oppernoorth. Lebih jelasnya, fosil ini
ditemukan di dua tempat yang berbeda oleh Von Koenigswald dan Oppernoorth di
daerah Ngandong dan Sangiran sekitar tahun 1931 – 1933. Adapun fosil yang ditemukan
adalah berupa tengkorang dan juga tulang kering.
Ditemukan pula hasil dari kebudayaan manusia purba Homo Soloensis yaitu kapak
genggam atau kapak perimbas, alat – alat serpih, peralatan yang terbuat dari tulang,
dan peralatan zaman dahulu lainnya.
B. Homo Wajakensis
Jenis fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur
pada tahun 1889. Fosil yang berhasil ditemukan hanya berupa tulang tengkorak, rahang
bawah dan beberapa ruas tulang leher. Diperkirakan bahwa Homo Wajakensis
merupakan nenek moyang dari ras Australoid yang merupakan penduduk asli Australia.
Adapun ciri – ciri dari Homo Wajakensis antara lain :
Memiliki hidung yang lebar dan bagian mulut yang menonjol.
Memiliki wajah lebar dan datar.
Tulang tengkorak membulat.
Memiliki tonjolan yang sedikit mencolok di dahi.
C. Homo Floresiensis
Jenis fosil ini ditemukan oleh tim arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi
Nasional, Indonesia dan University Of New England, Australia pada tahun 2003 saat
melakukan penggalian di Liang Bua, Flores. Ketika penggalian sudah mencapai
kedalaman lima meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum menjadi fosil
dengan ukuran yang sangat kerdil. Diperkiran hidup diantara 94.000 – 13.000 tahun SM.
Adapun ciri – ciri dari Homo Floresiensi antara lain :
Memiliki badan yang tegap.
Berjalan dengan dua kaki (bipedal).
Tinggi badannya kurang dari satu meter
Volume otaknya sekitar 417 cc.
Tidak mempunyai dagu.
Perkembangan dari Homo Soloensis dan Homo Wajakensis lebih lanjut disebut
Homo Sapiens. Homo Sapiens perkembangannya lebih sempurna daripada homo
lainnya. Hal itu dapat dilihat dari cara berpikirnya meskipun masih sangat sederhana
tetapi setidaknya lebih maju daripada homo lainnya. Oleh karena itulah, disebut sebagai
Homo Sapiens yang berarti manusia yang cerdas dan diperkirakan hidup 40.000 tahun
yang lalu setelah masa – masa penelitian.
Homo Sapiens memiliki postur tubuh yang sama dengan manusia zaman sekarang
tetapi masih hidup secara nomaden yang artinya berpindah dari tempat yang satu ke
tempat yang lain. Jenis homo ini diperkirakan merupakan nenek moyang dari bangsa
Indonesia.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia termasuk salah satu Negara terpenting dalam penemuan fosil
manusia purba. Banyak fosil dan artefak yang telah ditemukan di Negara ini.
Manusia yang hidup pada zaman praaksara disebut manusia purba. Manusia purba
adalah manusia penghuni bumi pada zaman praaksara yaitu zaman ketika manusia belum
mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak yang
diteliti oleh para ahli. Para ahli yang meneliti jenis-jenis manusia purba diantaranya yaitu
Eugene Dubois, Von Koenigswald, Ter Haar dan Oppernoorth, Tjokrohandoyo
dibawah pimpinan Dulfies, serta Prof. Dr. Teuku Jacob. Telah diyakini bahwa
manusia purba sudah mendiami bumi sekitar 4 juta tahun yang lalu. Manusia purba
memiliki volume otak yang lebih kecil daripada manusia modern zaman sekarang
ini, dimana hal itu tentunya memengaruhi kecerdasannya.
Para ahli mengelompokkan manusia purba di Indonesia menjadi tiga jenis
berdasarkan hasil penemuan fosil manusia purba. Adapun tiga jenis manusia purba
yang berada di Indonesia antara lain adalah : Meganthropus ( Manusia Besar),
Pithecanthropus (Manusia Kera yang Berjalan Tegak), dan Homo. Secara keseluruhan, ada
sepuluh jenis manusia purba yang berada di Indonesia, yaitu: Meganthropus Paleojavanicus,
Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis, Pithecanthropus Mojokertensis, Homo
Soloensis, Homo Erectus, Homo Floresiensis, Homo Habilis, Homo Wajakensis, dan Homo
Sapiens.
B. Saran
Bagi penyusun makalah selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki segala
kesalahan dari makalah ini apabila ingin menjadikan makalah ini sebagai acuan.
Untuk para pembaca, sebaiknya membaca makalah ini dengan seksama supaya dapat
mengambil pengetahuan dari makalah ini.
C. Penutup
Sekian makalah yang dapat penulis susun, semoga kita semua dapat mengambil
pelajaran dan pengetahuan dari isi makalah ini, sekian Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
DAFTAR PUSTAKA
https://thegorbalsla.com/jenis-jenis-manusia-purba/
https://moondoggiesmusic.com/jenis-jenis-manusia-purba/
https://bangkusekolah.com/2016/02/02/pengertian-manusia-purba/
https://sejarahlengkap.com/pra-sejarah/jenis-jenis-manusia-purba-di-indonesia