Oleh:
Pembimbing:
dr. H. Rusdianto, Sp.M(K)
1
BAB I
STATUS PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. SF
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Palembang
Pekerjaan : Tukang Las
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 29 April 2019
2. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Rasa mengganjal di mata kiri sejak 1 hari yang lalu.
2
c. Riwayat Pengobatan
Riwayat penggunaan obat-obatan disangkal
Riwayat operasi mata disangkal
Riwayat penggunaan kaca mata / lensa kontak disangkal
3. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 90 kali/menit, reguler, isi dan tegangan
cukup
Frekuensi napas : 19 kali/menit
Suhu : 36,7 oC
Status Gizi : Baik
3
b. Status Oftalmologikus
v
KBM Ortoforia
0 0 0 0
GBM 0 0 0 0
0 0 0 0
Palpebra Tenang Tenang
Injeksi siliar (+) Injeksi
Konjungtiva Tenang
konjungitva (+)
Tampak corpus alienum di
zona parasentralis berupa
Kornea Jernih
gram arah jam 5 ukuran 0,5
mm, FT (+)
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Bulat, Central, Refleks Bulat, Central, Refleks
Pupil cahaya (+), diameter 3 mm
Cahaya (+), diameter 3 mm
Lensa Jernih Jernih
Segmen Posterior
Refleks
RFOD (+) RFOS (+)
Fundus
Bulat, batas tegas, warna Bulat, batas tegas, warna
Papil
merah (N), c/d=0,3 , a/v=2/3 merah (N), c/d=0,3 , a/v=2/3
Makula Refleks Fovea (+) Refleks Fovea (+)
Retina Kontur pembuluh darah baik Kontur pembuluh darah baik
4
4. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Slit lamp
2. Pemeriksaan Fluoresein Test
5. Diagnosis Kerja
Corpus Alienum Kornea Okuli Sinistra
6. Tatalaksana
1. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Menjelaskan kepada pasien bahwa keluhan rasa mengganjal pada
mata yang dirasakan oleh pasiendi sebabkan karena pada
permukaan mata pasien tersebut terdapat benda asing.
Menjelaskan kepada pasien bahwa benda asing pada mata pasien
tersebut harus dikeluarkan dengan tata cara sesuai prosedur.
Menjelaskan kepada pasien tidak mengucek matanya setelah
benda asing berhasil dikeluarkan.
Menjelaskan kepada pasien mengenai obat-obatan yang akan
diberikan.
Menjelaskan kepada pasien untuk konsul ke poli mata keesokan
harinya.
2. Ekstraksi Corpus Alienum
- Pasien diberi anastesi topikal, pantokain 0,5%,
- Eksraksi menggunakan jarum 1cc atau kapas steril dengan ujung
yang telah diruncingkan (cotton tip). Ekstraksi dibantu dengan slit
lamp.
3. Spooling RL + Povidone Iodine 10 %
- Mata pasien diirigasi menggunakan larutan RL-Providone Iodine
10 %. Saat irigasi pasien diminta menggerakan matanya ke segala
arah, bagian konjungtiva tarsal juga dibersihkan.
4. Bebat tekan selama 6-8 jam
- Mata pasien diberi salep antibiotic spectrum luas
5
(kloramfenikol EO), kemudian tutup mata pasien dengan lapis
kasa yang direkatkan hingga mata kiri pasien tidak dapat
membuka. Bebat tekan dibuka setelah 6-8 jam.
5. Medikamentosa
- Setelah bebat tekan selama 6-8 jam. Mata pasien diberi
antibiotic spectrum luas (Levofloxacin ED) 1 gtt/ 6 jam OS dan
Protagenta ED 1 gtt / 6 jam OS.
7. Prognosis
Okuli Sinistra
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Ad sanationam : bonam
6
BAB II
ANALISIS KASUS
7
Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, sensasi benda asing, fotofobia,
mata merah, dan mata berair. Dalam pemeriksaan oftalmologikus ditemukan visus
normal atau menurun, adanya injeksi konjungtiva atau injeksi siliar, dan terdapat
benda asing pada bola mata.
Tujuan dari penatalaksanaan adalah mengurangi nyeri, mencegah infeksi,
dan mencegah kerusakan fungsi yang permanen. Ekstraksi corpus alienum
dilakukan dengan menggunakan kapas/cotton bud, atau jarum. Setelah benda
asing dikeluarkan, dilakukan irigasi pada mata yang terkena corpal dengan
menggunakan RL + Povidone Iodine 10 %. Lalu mata diberikan antibiotik salep
dan dilakukan bebat tekan selama 6-8 jam untuk proses re-epitelisasi. Setlah bebat
tekan selama 6-8 jam pasien diberikan antibiotic spectrum luas (Levofloxacim
ED) 1 gtt/ 6 jam OS dan Protagenta ED 1 gtt / 6 jam OS.
8
LAMPIRAN
OD
OS
Gambar 3. Mata Kanan dan Kiri Tampak Tertutup
OD OD
OS