Suhandri Simanullang
Rolan Tua Simanullang
Abstrak
Radikal merupakan sikap ekstrim terhadap prinsip yang fundamental, yang bisa saja berdampak
kepada tindakan kekerasan namun juga sebagai sikap yang kokoh dan teguh terhadap sebuah
pandangan sehingga mempertahankannya. dalam kekristenan sikap radikal timbul bukanlah
dari diri mereka sendiri akan tetapi karena kuasa perkataan firman Tuhan dan kuasa Roh Allah
yang bekerja di hati manusia. Berdasarkan Matius 2:12-16 adalah bahwa pemahaman
radikalisme seorang mahasiswa adalah bahwa ia harus berani mengambil resiko atas tindakan
yang berdasar pada firman dan mengutamakan Allah atas setiap tugas-tugas pelayanan dan
mengebelakangkan kepentingan diri sendiri. Sehingga sikap seseorang sebagai mahasiswa
adalah tanggung jawab atas perintah Allah, tidak berbantah-bantah, bersikap siap dan sigap,
kesadaran akan perintah Allah yang mendesak.
PENGARUH PEMAHAMAN
Latar Belakang: MAHASISWA TENTANG RADIKAL
BERDASARKAN KEJADIAN 19:5-29
TERHADAP SIKAPNYA
2
Hasan M. Noor, Islam, Terorisme dan Dx1.
Agenda Global, Vol V/No.0/202. hlm. 4-5
Dx2. gereja pun mulai lahir dimana-mana. Semua
ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang
Dx.3 yang radikal terhadap dunia yang gelap ini.
Dx.4 Seperti sebuah cahaya kecil yang tidak akan
mungkin bisa disembunyikan di dalam
Radikalisme dalam Bingkai Kekristenan kegelapan yang paling gelap sekalipun,
Sesungguhnya dalam begitulah mencuatnya otoritas Firman
mempertahankan sebuah prinsip teologi Tuhan.
yang bersumber dari Firman Tuhan, para
teolog begitu keras dalam memberikan Dasar Firman Tuhan Matius 2:12-16
pembelaan atau biasa disebut sebagai Berdasarkan penggalian dari Matius
apologet. Sepanjang sejarah perkembangan 2:12-16 yang mengisahkan tentang tindakan
doktrin dan teologi Kristen banyak sekali beberapa tokoh dalam menjaga kerahasiaan
tokoh kristen misal bapak-bapak gereja Sang Agung yang masih terbaring lemah
terdahulu yang memberi kontribusi untuk dan terancam, akan di jelaskan dibawah ini.
menekankan prinsip alkitabiah yang
Keberanian Orang Majus Mengambil
dianggap terancam dan tidak sesuai dengan
Resiko (Ayat 12)
kebenaran firman Tuhan yang bersumber Dalam ayat 12 dituliskan orang
dari pihak gereja ataupun dari luar gereja. Di majus pulang ke negerinya melalui jalan
proklamir oleh tokoh-tokoh reformasi yang lain. Setelah mereka memberi penghormatan
begitu gigih misalnya Martin Luther yang kepada raja yang mereka nanti-natikan
menentang indulgensi (surat penghapusan tersebut, tindakan selanjutnya mereka berani
dosa) dan kebebasan untuk membaca mengambil resiko. Seharunya mereka
Alkitab, Zwingli yang menentang kebejatan mengabarkan kepada Herodes tempat
gereja Roma, John Calvin secara jelas dimana Mesias berada, dan mereka tidak
membahas konsep dosa, pemilihan dan tahu sebenarnya mereka sedang diperalat
penetapan Allah bagi takdir manusia, John oleh Herodes. Sikap yang pertama dari
Wesley yang begitu gigih dalam orang majus ini adalah mereka merupakan
menekankan kekudusan hidup, para penafsir orang yang tulus dan bermaksud baik dan
seperti John Wycliffe dan Matthew Henry menengarkan himbauan Herodes, akan
yang berusaha membahas dan menggali tetapi tampaknya Tuhan tahu bagaimana
kebenaran yang fundamental Alkitab menyelamatkan orang-orang saleh dari
sekalipun sangat banyak serangan-serangan pencobaan. Akhirnya kisah ini dilanjutkan
yang menentang mereka baik dari gereja dengan tindakan beresiko orang Majus
sendiri atau dari luar gereja. terhadap Herodes mereka justru dengan
Dan tidak terlupakan ketika misi pemberitahuan dari Tuhan untuk tidak
keseluruh dunia mulai disebarkan oleh kembali kepada Herodes, ataupun ke
orang-orang percaya karena begitu melekat Yerusalem tempat asal mereka, merekapun
dan tidak terelakkannya kebenaran firman tidak di tentukan oleh Allah untuk
Tuhan tersebut sehingga akhirnya gereja-
memberikan laporan menyangkut diri keberatan ataupun sengaja menunda-nunda
Kristus kepada orang jahat. waktu. Segera setelah menerima perintah
itu, Yusuf-pun bangunlah dan berangkat
Tafsiran Matthew Henry menyatakan malam itu juga. Sama seperti tindakan
hal ini bahwa tindakan tersebut bapanya Abraham dengan hanya
mengisyaratkan bahwa mereka meminta mengandalkan Allah semata (Ibrani 11:8).
nasihat dari Allah, dan bahwa itulah Menurut tafsiran Mattew Henry, fakta yang
jawabannya. Perhatikanlah, orang yang bisa kita dalam kronologis kisah mereka
bertindak dengan hati-hati, takut pada dosa yaitu Yusuf dan Isterinya memang tidak
dan perangkap, akan mendapat bimbingan memilki banyak barang, tidak berkemas
dari Allah.”3 adapun tafsiran Wyclife lama-lama, lagi pula mereka hanya
menuliskan bahwa “Diperingatkan oleh sementara disana. Dan tampak disana bahwa
Allah, merupakan suatu penyataan ilahi para pengamat meneliti bahwa yang paling
yang khusus menyuruh orang-orang majus ia utamakan dalam pengusian tersebut
itu menghindari Herodes ketika mereka adalah Anak itu dan ibuNya.
pulang.”4
KESIMPULAN
Yusuf yang Mengutamakan Allah (13-16) Pemahaman mahasiswa terhadap
Dalam ayat 13-16 menjelaskan radikalisme berdasarkan Matius 2:12-16
bagaimana aksi Yusuf dalam situasi yang adalah bahwa sesuatu prinsip yang membuat
kemelut berupaya melindungi diri Yesus. kita menjadi radikal, tak terbantahkan, dan
Dan esensinya bukan hanya diri Yesus tak tergoyahkan bukanlah dari diri kita
sebagai Anak yang diliindungi, akan tetapi sendiri. Akan tetapi otoritas Firman Tuhan
tanggung jawab Yusuf sebagai seorang yang dan kuasa Roh-Nyalah yang membuat kita
dipercayakan oleh Tuhan untuk melakukan menjadi radikal untuk mempertahankan
tindakan radikal dan ini berkaitan dengan kebenaran Firman Tuhan, yang apabila kita
setiap rencana Allah dan nubuatan para nabi. di frontasi dari paham, ajaran, atau teologi
Menariknya dalam cerita ini yang menentang prinsip-prinsip Firman
kepatuhan Yusuf pada perintah tersebut, Tuhan yang kita pegang tentu dasar yang
perjalanan tersebut tidak mengenakkan dan kita miliki tidak akan mungkin terkalahkan
berbahaya bagi sang Anak maupun ibu-Nya. oleh argumen-argumen manapun. Sekalipun
Mereka tidak dibekali dengan baik, dan secara manusia kita bisa saja teranianya baik
mungkin akan disambut dingin atau orang fisik maupun mental akan tetapi Kebenaran
asing saja di Mesir. Akan tetapi Yusuf Firman Tuhan tetaplah kebenaran tanpa
mengutamakan Allah dibandingkan diri harus dibela, hingga taruhan nyawa
mereka sekalipun dan tetap saja taan pada sekalipun.
penglihatan dari sorga itu. Yusuf tidak
(APLIKASI) SIKAP MAHASISWA
3
Tafsiran Matthew Henry
Sebagai mahasiswa yang sudah
4
Tafsiran Wyclife diperlengkapi untuk mampu menggali
Firman Tuhan terkhususnya berkenaan berani membenarkan/mengoreksi
dengan radikal, beberapa sikap yang harus tuduhan-tuduhan yang salah dalam
kita miliki adalah: prinsip dasar teologi.
- Kesadaran bahwa perintah Tuhan
Pribadi: adalah mendesak, keradikalan muncul
- Tidak keberatan dan tidak berbantah- akibat sesuatu yang dianggap harus dan
bantah melakukan setiap pelayanan tidak boleh menunggu, karena apabila
apapun yang diberikan. kita lengah, menunda-nunda waktu, atau
- Tidak termotivasi dengan imbalan tetapi lambat maka kita justru kalah bersaing
percaya kepada janji Allah, motivasi melawan setiap kejahatan-kejatahan
imbalan tentu berbeda dibandingkan dunia ini.
apabila kita percaya kepada janji Allah
untuk menyertai dan mencukupkan
kebutuhan kita seturut rencanaNya.
BILIBIOGRAPY
Pelayanan: Hasan M. Noor. Islam, Terorisme dan
- Rasa Tanggung Jawab untuk ikut serta Agenda Global, Vol V/No.0/202.
dalam perkembangan teologi, misi, Dr. Ioanes Rakhmat, Radikalisme Kristen di
maupun pelayanan. Seharunya Indonesia Adakah?. Jakarta: Minahasa
mahasiswa teolog harus memilki Network Community. 2011
kesadaran untuk beperan dalam
Jurnal: Prof. Dr. Nur Syam, M.Si,
menjalankan tugas-tugas panggilannya
Radikalisme dan Masa Depan
secara gesit.
Hubungan Agama-Agama
Masyarakat:
Tafsiran Matthew Henry
- Keberanian mengambil resiko dalam
menerapkan perintah praktis ataupun Tafsiran Wyclife
wacana, seperti Yesus adalah Tuhan,
Tak ada keselamatan diluar Yesus, https://kbbi.web.id/radikalisme,