LANDASAN TEORI
Transmisi adalah salah satu dari system pemindah tenaga dari mesin ke
diferensial kemudian keporos axle yang mengakibatkan roda dapat berputar dan
menggerakkan mobil, yang berfungsi mendapatkan variasi momen dan kecepatan
sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan
menggunakan perbandingan-perbandingan roda gigi dan untuk mereduksi putaran
sehingga diperoleh kesesuaian tenaga mesin dengan beban kendaraan. Transmisi
diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil
merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran rotasi.
Terdiri dari beberapa model, yaitu : model sliding mesh, constant mesh dan
syncromesh. Selective gear transmission mempunyai kontruksi yang sederhana,
kesukaran yang timbul juga relatif ringan, biaya produksi rendah, dan dewasa ini
lebih banyak sekali digunakan pada kendaraaan bermotor ( mobil ). Sebaiknya pada
transmisi model ini terdapat beberapa tingkat ( dari 3 sampai 5 tingkat ) diperlukan
setiap kali pemindahan gigi apabila keadaan jalan berubah dan menimbulkan suara.
18
Gambar 3.1.1 Kontruksi transmisi model Sliding Mesh
19
Clutching ). Mobil yang menggunakan tipe syncromesh adalah : Sedan Datsun 120Y,
Suzuki Carry 1.6, Suzuki Carreta.
Melihat pada gambar diatas memindahkan gigi – gigi dari tingkat yang lebih
tinggi ketingkat yang rendah pada saat mobil berjalan, pertama kopling dibebaskan
dan gigi diposisikan pada netral ( Bebas ). Bagian – bagian terdiri dari : gigi susun
( Counter Gear ) dan gigi 3 berada kecepatan asli yang tertinggi tetapi kecepatan gigi
3 dalam hubungan dengan clutch hub sleeve ada lebih rendah dan menjadi lebih
lambat dengan perlahan – lahan karena adanya berbagai macam tahanan.
Sebaliknya Clutch Hub Sleeve dan Output Shaft yang disatukan untuk
menggerakan roda disesuaikan dengan kecepatan kendaraan dan tidak akan menjadi
lambat. Karena itu terjadi perbedaan putaran yang besar pada Clutch Hub Sleeve dan
gigi 3, dalam hal ini pada Sliding Gear Type putaran gigi ke 3 akan bertambah oleh
adanya kopling ganda untuk disesuaikan dengan putaran Clutch Hub Sleeve. Pada
kompling Synchromesh sebagai ganti mempertinggi putaran mesin dilakukan dengan
Hub Sleeve. Sebuah gaya gesek antara Clutch Hub Sleeve dan gigi 3 yang berputar
pada kecepatan yang sama kemudian gigi akan berkaitan
Sistem Transmisi pada Suzuki Carry adalah salah satu dari sistem
pemindahan tenaga yaitu dari mesin ke deferensial kemudian ke poros axle yang
mengakibatkan roda dapat berputar dan menggerakan mobil yang berfungsi untuk
mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi
pembebanan yang pada umumnya dengan menggunakan perbandingan –
perbandingan roda gigi dan untuk meredukasikan putaran sehingga diperoleh
kesesuaian antara tenaga mesin dengan beban kendaraan. Transmisi diperlukan
karena mesin pembakaran yang umumnya diperlukan dalam mobil merupakan mesin
pembakaran internal yang menghasilkan putaran ( Rotasi ) antara 600 sampai 600
rpm, sedangkan roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm.
20
Sedangkan Case Extension adalah tempat disatukannya semua komponen
mesin menjadi satu rangkaian mesin yang berfungsi sebagai penggerak dalam suatu
produk mobil, dalam pembuatan Case Extension memerlukan sebuah ketelitian,
keseriusan dan ketepatan dalam proses pengerjaan Case Extension. Case Extension
dibuat dari campuran Almunium karena bahan ini dianggap ringan tetapi cukup
memenuhi syarat - syarat :
Case Extension yang terdapat pada kendaraan roda empat sedikit berbeda dengan
kendaraan roda dua karena pada kendaraan roda empat mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan kendaraan roda dua, tetapi mempunyai fungsi yang sama yaitu
sebagai penggerak. Dimana kelebihan – kelebihannya yaitu :
Transmisi Case Extension merupakan salah satu jenis transmisi yang paling banyak
dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transmisi
Case Extension adalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan secara
langsung oleh pengemudi, fungsi transmisi Case Extension untuk mengatur tingkat
kecepatan dalam proses bekerja pada mobil.
Proses finishing pada Case Extension yang berkualitas baik tentunya proses
pengerjaannya harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dan urutan proses
Machining pada PT. Suzuki Indomobil Motor yang dijabarkan melalui proses –
proses tersebut :
21
1. Proses Milling
2. Proses Boring
3. Proses Drilling
Pada penelitian kali ini Plate Intermediate belom siap dipasang, untuk
memenuhi kebutuhan serta standart pabrik Plete Intermediate perlu di proses
dengan cara :
1. Proses Milling
2. Proses Grinding
3. Proses Drilling
4. Proses Boring
22
3.4.1. Mesin Yang Digunakan :
1. Mesin Milling
Mesin milling adalah mesin yang mampu melakukan banyak tugas
dibandingkan dengan mesin – mesin perkakas lainnya. Disebabkan
mesin milling ini mampu meratakan dan menghaluskan benda kerja
dengan menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus dan
tingkat ketelitian yang sangat presisi tetapi proses ini membutuhkan
pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar
tidak dapat aus. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energy listrik
yang diubah menjadi gerak dari motor listrik. Jenis – jenis Mesin
Milling :
23
C. Face Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan ringan ( pemakanaan kecil ). Pisau
ini pendek dan mempunyai sisi potong pada bagian yang
melingkar dan bagian sisi mukanya.
2. Mesin Grinding
24
benda kerja tersebut dengan gerakan berputarnya meja mesin surface
grinding.
25
penggerindaan tidak beterbangan dan terhisap oleh orang yang
bekerja, maka mesin dilengkapi dengan penyedot debu. Karena
apabila tidak disedot, maka debu akan mengendap pada bagian-
bagian mesin.
Penggerindaan basah
Pada penggerindaan basah digunakan cairan pendingin untuk
mencegah debu yang timbul dari penggerindaan. Hal ini perlu dijaga
agar tidak sampai mengenai operator, dan tidak pula berserakan
keluar mesin maupun kena lantai. Untuk itu mesin ini operlu
dilengkapi perisai untuk menahan cairan pendingin. Pada
penggerindaan basah, kita dapat mempertahankan sifat logam, karena
tidak mengalami kenaikan suhu akibat gesesekan pada proses
pemotongan.
26
kecepatan sekitar 11000 - 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut
batu grinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan
kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan
logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan
kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk
memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda.
3. Mesin Gerinda Duduk
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi
dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti
mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas
pisau. Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk
membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau
khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit,
membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan
mesin lainnya.
27
Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda
diameter luar dalam jumlah yang banyak / massal baik panjang
maupun pendek.
D. Mesin gerinda silindris universal
Sesuai namanya mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda
benda kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris.
3. Mesin Drilling
28
Penerapan teknologi ini cukup baik untuk dikembangkan karena data
dan hasil dapat dimanfaatkan oleh pekerja atau operator mesin bor
dengan ketrampilan dan pemahaman teori teknologi permesinan.
1. Perkakas Mesin Gurdi
Ragum
Ragum untuk mesin Bor digunakan untuk mencekam benda
kerja pada saat akan di bor.
Klem Set
Klem set digunakan untuk mencekam benda kerja yang
tidak mungkin dicekam dengan ragum.
Landasan ( Blok Paralel )
Digunakan sebagai landasan pada pengeboran lubang
tembus, untuk mencegah ragum dan meja mesin turut terbor.
Pencekam mata bor
Digunakan untuk menceam mata bor yang berbentuk
silindris pencekam bor, ada dua macam yaitu pencekam dua
rahang dan pencekam tiga rahang.
Sarung pengurang ( Drill socket, dan Drill sleeve )
Sarung pengurang digunakan untuk mencekam mata bor
yang bertangkai konis.
Pasak pembuka
Digunakan untuk melepas sarung pengurang dari spindel bor
atau melepas mata bor dari sarung pengurang.
Boring head
Digunakan untuk memperbesar lubang baik yang tembus
maupun yang tidak tembus.
Mata bor
Mata bor merupakan alat potong pada mesin Drilling yang
terdiri dari bor spiral, mata bor pemotong lurus, mata bor
untuk lubang yang dalam (Deep hole drill), mata bor skop
29
(spade drill), dan mata bor stelite. Bor spiral Digunakan
untuk pembuatan lubang yang diameternya sama dengan
diameter mata bor.
Mata bor untuk lubang yang dalam (Deep hole drill)
Digunakan untuk membuat lubang yang relatif dalam.
Mata bor skop (spade drill)
Digunakan untuk material yang keras tetapi rapuh. Mata
potong dapat diganti ganti.
Mata bor stelite
Digunakan untuk membuat lubang pada material yang telah
dikeraskan. Mata bornya mempunyai bentuk segitiga dan
terbuat dari baja campuran yang tahan panas.
4. Mesin boring
30
1. Pembubutan Dalam Tembus
Sebelum membahas proses pembubutan dalam hal penting
yang akan dibicarakan dahulu adalah alat potong.Dalam hal ini
adalah alat potong bubut dalam.Untuk membuat lubang
tembus,pahat yang sering digunakan adalah pahat bubut dalam
tembus atau pahat. Sebelum diproses dengan pahat ada proses
awal yang disebut proses drilling. Dengan proses drilling ini
,maka proses pembuatan lubang dengan pahat sangat terbantu
pelaksanaanya.Proses pembubutan dalam menggunakan pahat
(boring) dilaksanakan kalau lubang yang dibuat harus presisi
dan halus permukaanya.oleh sebab itu hal hal yang perlu
diperhatikan pada saat memakai pahat adalah :
Pemasangan pahat tidak boleh terlalu panjang (over
hang)
Diameter tangkai pahat harus sesuai dengan
diameter lubang yang akan dibuat ,bahkan lebih
kecil.
Proses drilling dan boring harus satu settingan.
Adakalanya pembubutan harus dilakukan untuk mengawali
proses penggerindaan dalam. Karena dengan memakai pahat
kelebihan ukuran dapat seminimal mungkin.
2. Pembubutan Dalam Tidak Tembus
Proses yang dilakukan dalam pembubutan dalam tidak tembus
sama dengan proses pembubutan dalam tembus.Perbedaanya
adalah adanya ukuran panjang diameter dalam atau lubang
yang harus dipenuhi.Mula-mula benda kerja dibor dengan
kedalaman tertentu namun belum sedalam ukuran yang
diminta. Setelah proses pengeboran baru kemudian lubang
dikerjakan dengan pahat hingga mencapai ukuran diameter dan
kedalaman yang diinginkan. Hal penting yang perlu
31
diperhatikan adalah adalah pemilihan alat potong.Untuk proses
pembubutan dalam tidak tembus pahat yang dipakai.
32
7. Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial
scale) dan Skala metrik (Metric scale)
8. Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser (skala
geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw).
33
menemukan tinggi seseorang. Height gauge memiliki dua buah
kolom berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun
akibat putaran ulir kasar dan halus yang digerakkan oleh
pengukur. Alat pengukur ini digunakan pada pekerjaan logam
atau metrologi untuk menetapkan maupun mengukur jarak
tegak. Untuk meningkatkan keakuratan pengukuran dengan
mengurangi defleksi pada benda kerja, height gauge sering
dipasangkan dengan dual probe dial indicator. Selain itu
dengan penambahan probe dua arah, height gauge mampu
mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang dalam
posisi horisontal.
34