Anda di halaman 1dari 90

PRESIDEN

PRESIDEN
REPLBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN
PERATURAN REPUBLIK INDONESIA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 16
NOMOR 16 TAHUN
TAHUN 2018
2018

TENTANG
TENTANG

PENGADAAN BARANG/JASA
PENGADAAN PEMERINTAH
BARANG/JASA PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT
DENGAN RAHMAT TUHAN
TUHAN YANG
YANG MAFIA
MAHA ESA
ESA

PRESIDEN REPUBLIK
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INDONESIA,
Menimbang : aa.bahwa
Menimbang bahwa Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa Pemerintahmempunyai
Pemerinta.h mempunyai
peran penting
peran penting dalam
dalam pelaksanaan
pelaksanaan pembangunan nasional
pembangunan nasional
untuk peningkatan pelayanan
untuk peningkatan pelayanan publik dan pengembangan
publik dan pengembangan
perekonomian
perekonomian nasional
nasional dan
dan daerah;
daerah;

b.
b. bahwa untuk
bahwa untuk mewujudkan
mewujudkan Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana
Pemerintah sebagaimanadimaksud pada huruf
dimaksudpada huruf a, perlu
a, perlu
pengaturan Pengadaan
pengaturan Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa yang memberikan
yang memberikan
pemenuhan nilai
pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya
manfaat yang (value for
sebesar-besarnya (value for
dan kontribusi
money) dan kontribusi dalam
dalam peningkatan
peningkatan penggunaan
penggunaan
produk dalam
produk dalam negeri,
negeri, peningkatan
peningkatan peran Usaha Mikro,
peran Usaha Mikro,
Usaha Kecil,
Usaha Kecil, dan Usaha Menengah
dan Usaha serta pembangunan
Menengah serta pembangunan
berkelanjutan;
berkelanjutan;

c.
c. bahwa Peraturan
bahwa Peraturan Presiden
Presiden Nomor
Nomor 54
54 Tahun
Tahun 2010
2010 tentang
tentang
Pengadaan Baran
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahsebagaimana
- g/Jasa Pemerintah telah
sebagaimana telah
beberapa kali
beberapa kali diubah,
diubah, terakhir Peraturan Presiden
dengan Peraturan
terakhir dengan Presiden
Nomor
Nomor 44 Tahun
Tahun 2015
2015 tentang Perubahan Keempat
tentang Perubahan Keempat atas
atas
Peraturan Presiden
Peraturan Presiden Nomor
Nomor 54 Tahun 2010
54 Tahun 2010 tentang
tentang
Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Pemerintah masih
Barang/Jasa Pemerintah masih terdapat
terdapat
kekurangan dan
kekurangan dan belum
belum menampung
menampung perkembangan
perkembangan
kebutuhan Pemerintah
kebutuhan Pemerintah mengenai
mengenai pengaturan atas
pengaturan atas
Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan baik;
yang baik;
Barang/Jasa yang

d.
d. bahwa berdasarkan
bahwa pertimbangan sebagaimana
berdasarkan pertimbangan dimaksud
sebagaimana dimaksud
pada huruf
pada huruf- a,a, huruf
huruf b, dan huruf
b, dan huruf c,
c, perlu
perlu menetapkan
menetapkan
Peraturan Presiden tentang
Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa ·
Pengadaan .Barang/Jasa
Pemerintah;
Pemerintah;
Mengingat :
Mengingat
jdih.lkpp.go.id
PRE SIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
--2-
2-

Mengingat
Mengingat 1. Pasal
1. Pasal 4 ayat
4 ayat (1)(1) DasarNegara
Undang-UndangDasar
Undang-Undang Negara.Republik
Republik
Indonesia Tahun
Indonesia Tahun 1945;
1945;

2. Undang-Undang Nomor
Undang-Undang 1 1 Tahun
Nomor 2004 tentang
Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
Perbendaharaan Negara (Lembaran
(Lembaran Negara
Negara Republik
Republik
Indonesia Tahun
Indonesia Tahun 2004
2004 · Nomor
Nomor 5,
5, Tambahan
Tambahan Lembaran
Lembaran
Negara Republik
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Indonesia Nomor 4355);

3.
3. Undang-Undang Nomor
Undang-Undang Nomor3030 Tahun 2014 tentang
Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan
Administrasi Pemerintahan (Lembaran
(Lembaran Negara
Negara Republik
Republik
Indonesia Tahun
Indonesia Tahun
,
2014 Nomor
2014 Nomor
.,
292, Tambahan Lembaran
292, Tambahan Lembaran·
Negara Republik
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
Indonesia Nomor 5601);

MEMUTUSKAN:
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN
Menetapkan PERATURAN PRESIDEN
PRESIDEN TENTANG
TENTANG PENGADAAN
PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH.
BARANG/JASA PEMERINTAH.

BAB II
BAB

KETENTUAN UMUM
KETENTUAN UMUM

Pasal 11
Pasal

Dalam Peraturan
Dalam Presiden ini,
Peraturan Presiden yang dimaksud
ini, yang dengan:
dimaksud dengan:

1.
1. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Pemerintah yang
yang selanjutnya
selanjutnya
disebut Pengadaan
disebut Pengadaan Barang/Jasa
Barang/ Jasa adalah
adalah kegiatan
kegiatan
Pengadaan
Pengadaan Barang/ Jasa
Barang/Jasa oleh
oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
Kementerian/Lembaga/Perangkat yang dibiayai
Daerah yang dibiayai
oleh APBN/APBD
oleh APBN/ APBD yang prosesnya
yang pro identifikasi
sejak identifikasi
sesnya sejak
kebutuhan, sampai
kebutuhan, serah terima
dengan serah
sampai dengan terima hasil
hasil pekerjaan.
pekerjaan.

2.
2. Kementerian
Kementerian Negara
Negarayang selanjutnya disebut
yang selanjutnya disebut
Kementerian
Kementerian adalah perangkat pemerintah
adalah perangkat pemerintah yang
yang
membidangi urusan
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
tertentu dalam pemerintahan.

3. Lembaga
3. Lembaga ...

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- 3-
-3-

3.
3. Lembaga adalah
Lembaga non-Kementerian Negara
organisasi non-Kementerian
adalah organisasi Negara clan
dan
instansi lain
instansi lain· pengguna
pengguna anggaran
anggaran yang clibentuk untuk
yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas
melaksanaka.n tertentu berdasarkan
tugas tertentu berdasarkan Undang-
Undang-
Dasar Negara
Undang Dasar
Undang Republik Indonesia
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Tahun 1945
atau peraturan
atau peraturan perundang-undangan lainnya.
perundang-undangan lainnya.
4.
4. Perangkat Daerah adalah
Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala
unsur pembantu Daerah
Kepala Daerah
dan Dewan
dan Dewan Perwakilan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam
Rakyat Daerah dalam
penyelenggaraan Urusan
penyelenggaraan Pemerintahan yang
Urusan Pemerintahan yang menjadi
menjadi
Daerah.
kewenangan Daerah.
kewenangan

5.
5. Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah adalah kepala daerah
adalah kepala sebagai unsur
daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan
pelaksanaan pemerintahan yang
urusan pemerintahan yang menjadi
menjadi
daerah otonom.
kewenangan daerah
kewenangan otonom.
6.
6. Lembaga Kebijakan
Lembaga Kebijakan Pengadaan
Pengadaan.Barang/Jasa Pemerintah
Barang/Jasa Pemerintah
yang selanjutnya
yang selanjutnya disingkat
disingkat LKPP
LKPP adalah
adalah lembaga
lembaga
Pemerintah yang
Pemerintah bertugas mengembangkan
yang bertugas dan
mengembangkan dan
merumuskan
merumuskan kebijakan Pengadaan
kebijakan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
Pemerintah.
7.
7. Anggaran yang
Pengguna Anggaran
Pengguna yang selanjutnya disingkat PA
selanjutnya disingkat PA adalah
adalah
pejabat pemegang
pejabat pemegang kewenangan
kewenangan penggunaan
penggunaan anggaran
anggaran
Kementerian Negara/Lembaga/Perangkat
Kementerian Daerah.
Negara/Lembaga/Perangkat Daerah.
8.
8. Kuasa Pengguna
Kuasa Pengguna Anggaran
Anggaran pada PelaksanaanAPBN
pada Pelaksanaan APBN yang
yang
selanjutnya clisingkat
selanjutnya disingkat . KPA
KPA adalah pejabat yang
adalah pejabat yang
memperoleh kuasa
memperoleh kuasa dari
dari PA
PAuntuk
untuk melaksanakan sebagian
melaksanakan sebagian
kewenangan dan
kewenangan tanggung jawab
dan tanggung jawab penggUnaan
penggunaan anggaran
anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
pada Kementerian
pada Negara/Lembaga yang
yang bersangkutan.
bersangkutan.
9.
9. Kuasa Pengguna
Kuasa Pengguna Anggaran
Anggaran pada Pelaksanaan APBD
pada Pelaksanaan APED yang
yang
selanjutnya disingkat
selanjutnya disingkat KPA
KPA adalah pejabat yang
adalah pejabat yang diberi
diberi
kuasa untuk
kuasa untuk melaksanakan
melaksanakan sebagian
sebagian kewenangan
kewenangan
anggaran dalam
pengguria anggaran
pengguria dalam melaksanakan
melaksanakan sebagian
sebagian tugas
tugas
dan fungsi
dan fungsi Perangkat
Perangkat Daerah.
Daerah.
10. Pejabat
10. Pejabat ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- 4-
-4-

10. Pejabat
10. Pejabat Pembuat
Pembuat Komitmen
Komitmen yang
yang selanjutnya
selanjutnya ‘disingkat
disingkat
PPK adalah
PPK pejabat yang
adalah pejabat diberi kewenangan
yang diberi olehPA/
kewenanganoleh PA/KPA
KPA
untuk mengambil
untuk mengambil keputusan
keputusan dan/ a tau melakukan
dan/atau melakukan
tindakan yang
tindakan yang dapat
dapatmengakibatkan
mengakibatkan pengeluaran
pengeluaran
anggaran be1anja
anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah.
negara/anggaran belanja daerah.

11. Unit
11. Unit Kerja
Kerja Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa yang
yang selanjutnya
selanjutnya
disingkat
disingkat UKPBJ
UKPBJadalah
adalahunit
unit kerja di
kerja di
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang
yang menjadi
menjadi
pusat keunggulan
pusat keunggu]an Pengadaan
Pengadaan Barang/ Jasa.
Barang/Jasa.

12. Kelompok
12. Kelompok Kerja
KerjaPemilihan
Pemilihanyang selanjutnya disebut
yangselanjutnya disebut Pokja
Pokja
Pemilihan adalah
Pemilihan adalah sumber
sumber daya
daya manusia yang ditetapkan
manusia yang ditetapkan
oleh pimpinan UKPBJ
oleh pimpinan UKPBJ untuk
untuk mengelola
mengelola pemilihan
pemilihan
Penyedia.
Penyedia.

13. Pejabat
13. Pejabat Pengadaan
Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat
adalah pejabat administrasi/pejabat
fungsional/personel
fungsional/personel yang melaksanakan
bertugas melaksanakan
yang bertugas
Pengadaan Langsung,
Pengadaan Langsung, Penunjukan
Penunjukan Langsung,
Langsung, dan/ atau
dan/atau
E-purchasing.
E-purchasing.

14. Pejabat
14. Pemeriksa Hasil
Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan
Pekerjaan yang
yang selanjutnya
selanjutnya
disingkat PjPHP adalah
disingkat PjPHP adalah pejabat
pejabat administrasi/pejabat
administrasi/pejabat
fungsional/ personel
fungsional/personel yang bertugas memeriksa
yang bertugas memeriksa
administrasi hasil
administrasi hasil pekerjaan
pekerjaan Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa.
Barang/Jasa.

15. Panitia
15. Pemeriksa Hasil
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan
Pekerjaan yang
yang selanjutnya
selanjutnya
disingkat PPHP
disingkat PPHP adalah tim yang
adalah tim yang bertugas memeriksa
bertugas memeriksa
administrasi hasil
administrasi hasil pekerjaan
pekerjaan Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa.
Barang/Jasa.

16. Agen
16. Pengadaan adalah
Agen Pengadaan adalah UKPBJ
UKPBJ atau Pelaku Usaha
atau Pelaku Usaha yang
yang
melaksanakan
melaksanakan sebagian atau
sebagian seluruh pekerjaan
atau seluruh pekerjaan
Pengadaan Barang/
Pengadaan Jasa yang
Barang/Jasa diberi kepercayaan
yang diberi oleh
kepercayaan oleh
Keinenterian/Lembaga/Perangkat Daerah
Kementerian/Lembaga/Perangkat sebagai pihak
Daerah sebagai pihak
pemberi pekerjaan.
pemberi pekerjaan.

Penyelenggara
1 7. Penyelenggara
17. Swakelola
Swakelola adalah
adalah Tim
Tim yang
yang
menyelenggarakan kegiatan
menyelenggarakan secara Swakelola.
kegiatan secara Swakelola.

18. Pengelola
18. Pengelola ...

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-5-

18. Pengelola
18. Pengelola Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa adalah Pejabat
Barang/Jasa adalah Pejabat
Fungsional yang
Fungsional yang diberi
diberi tugas, tanggung jawab,
tugas, tanggung jawab, wewenang,
wewenang,
dan hak
dan hak secara
secara penuh oleh pejabat
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
yang berwenang untuk
melaksanakan Pengadaan
melaksanakan Pengadaan Barang/ J asa.
Barang/Jasa.

19. Rencana
19. Rencana Umum Pengadaan
Umum Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa yang
yang
selanjutnya disingkat RUP
selanjutnya disingkat RUP adalah daftar rencana
adalah daftar rencana
Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan yang akan
Barang/Jasa yang akan dilaksanakan
dilaksanakan oleh
oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah.
Daerah.

20. E-marketplace
20. Pengadaan Barang/Jasa
E-marketplace Pengadaan adalah pasar
Barang/Jasa adalah pasar
elektronik yang
elektronik yang disediakan
disediakan untuk memenuhi kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan
barang/ jasa pemerintah.
barang/jasa pemerintah.
21. Layanan
21. Pengadaan Secara
Layanan Pengadaan Elektronik adalah
Secara Elektronik adalah layanan
layanan
teknologi informasi
pengelolaan teknologi
pengelolaan untuk memfasilitasi
informasi untuk memfasilitasi
Pengadaan Barang/Jasa
pelaksanaan Pengadaan
pelaksanaan secara elektronik.
Barang/Jasa secara elektronik.
22. Aparat
22. Pengawas Intern
Aparat Pengawas Pemerintah yang
Intern Pemerintah yang selanjutnya
selanjutnya
disingkat APIP
disingkat APIP adalah aparat yang
adalah aparat yang melakukan
melakukan
pengawasan melalui
pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan,
audit, reviu, pemantauan, evaluasi,
evaluasi,
dan kegiatan
dan kegiatan pengawasan lain terhadap
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
penyelenggaraan
tugas dan
tugas dan fungsi
fungsi Pemerintah.
Pemerintah.
23. Pengadaan
23. Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola
Barang/Jasa melalui Swakelola yang
yang
selanjutnya disebut
selanjutnya disebut Swakelola
Swakelola adalah
adalah cara
cara memperoleh
memperoleh
barang/jasa
barang/jasa yang dikerjakan
yang dikerjakan sendiri oleh
sendiri oleh
Lembaga/ Perangkat Daerah,
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Kementerian/ Kementerian//
Daerah, Kementerian
Lembaga/Perangkat
Lembaga/ Perangkat Daerah
Daerah lain,
lain, organ1sas1
organisasi
atau kelompok
kemasyarakatan, atau
kemasyarakatan, kelompok masyarakat.
masyarakat.
24. Organisasi
24. Kemasyarakatan yang
Organisasi Kemasyarakatan selanjutnya disebut
yang selanjutnya disebut
Ormas adalah
Ormas adalah organisasi yang didirikan
organisasi yang didirikan dan
dan dibentuk oleh
dibentuk oleh
masyarakat sccara sukarela
masyarakat secara sukarela berdasarkan
berdasarkan kesamaan
kesamaan
kehendak, kebutuhan,
aspirasi, kehendak,
aspirasi, kebutuhan, kepentingan,
kepentingan, kegiatan,
kegiatan,
dan tujuan
dan untukberpartisipasi
tujuan untuk dalam pembangunan
berpartisipasi dalam pembangunan
demi tercapainya
demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan
tujuan Negara Kesatuan Republik
Republik
Indonesia yang
Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
berdasarkan Pancasila.
Kelompok ...
25. Kelompok
25.

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- 6-
-6-

25. Kelompok
25. Masyarakat adalah
Kelompok Masyarakat kelompok masyarakat
adalah kelompok yang
masyarakat yang
melaksanakan Pengadaan
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa dengan dukungan
Barang/Jasa den.gan dukungan
belanjadari
anggaran belanja
anggaran dariAPBN/APBD.
APBN/ APBD.
26. Pengadaan
26. Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia
Barang/Jasa melalui Penyedia adalah cara
adalah cara
memperoleh barang/
memperoleh yang • disediakan
jasa yang
barang/jasa oleh Pelaku
disediakan oleh Pelaku
Usaha.
Usaha.
27. Pelaku
27. Pelaku Usaha
Usaha adalah
adalah setiap orang perorangan
setiap orang perorangan atau
atau badan
badan
usaha, baik
usaha, baik yang
yang berbentuk
berbentuk badan
badan hukum
hukum maupun
maupun bukan
bukan
badan hukum
badan hukum yang didirikan dan
yang didirikan dan berkedudukan
berkedudukan atau
atau
melakukan kegiatan
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
dalam wilayah hukum negara
negara
Republik Indonesia,
Republik Indonesia, baik
baik sendiri
sendiri maupun bersama-sama
maupun bersama-sama
melalui perjanjian
melalui menyelenggarakan kegiatan
perjanjian menyelenggarakan usaha
kegiatan usaha
dalam berbagai
dalam bidang ekonomi.
berbagai bidang ekonomi.
28. Penyedia
28. Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang
Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
selanjutnya
disebut Penyedia
disebut Penyedia adalah Pelaku Usaha
adalah Pelaku Usaha yang
yang .menyediakan
menyediakan
barang/jasa berdasarkan kontrak.
barang/jasa berdasarkan kontrak.
29. Barang
29. Barang adalah setiap benda
adalah setiap benda baik
baik berwujud
berwujud maupun tidak
maupun tidak
berwujud, bergerak
berwujud, maupun tidak
bergerak maupun bergerak, yang
tidak bergerak, dapat
yang dapat
diperdagangkan,
diperdagangkan, dipakai,
dipakai, dipergunakan
dipergunakan atau
atau
oleh Pengguna
dimanfaatkan oleh
dimanfaatkan Pengguna Barang,.
Barang.
30. Pekerjaan
30. Pekerjaan Konstruksi
Konstruksi adalah
adalah keseluruhan
keseluruhan atau sebagian
atau sebagian
yang meliputi
kegiatan yang
kegiatan pembangunan, pengoperasian,
meliputi pembangunan, pengoperasian,
pembongkaran, dan
pemeliharaan, pembongkaran,
pemeliharaan, dan pembangunan kembali
pembangunan kembali
suatu bangunan.
suatu bangunan.
31. Jasa
31. Jasa Konsultansi
Konsultansi adalah
adalah jasa layanan profesional
jasa layanan profesional yang
yang
membutuhkan keahlian
membutuhkan tertentu diberbagai
keahlian tertentu diberbagai bidang
bidang
keilmuan yang
keilmuan yang mengutamakan adanya olah
mengutamakan adanya olah pikir.
pikir.
32. Jasa
32. Jasa Lainnya adalah jasa
Lainnya adalah non-konsultansi atau
jasa non-kon.sultansi atau jasa yang
jasa yang
membutuhkan peralatan,
membutuhkan metodologi khusus,
peralatan, metodologi dan/atau
khusus, dan/ atau
keterampilan dalam
keterampilan dalam suatu sistem tata
suatu sistem tata kelola
kelola yang
yang telah
telah
dikenal luas
dikenal luas di
di dunia
dunia usaha untuk menyelesaikan
usaha untuk menyelesaikan suatu
suatu
pekerjaan.
pekerjaan.
33. Harga
33. Harga....

jdih.lkpp.go.id

PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- 7-
-7-

33. Harga
33. Perkiraan Sendiri
Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat
yang selanjutnya disingkat HPS
HPS
adalah perkiraan harga
adalah harga barang/jasa yang ditetapkan
barang/jasa yang ditetapkan oleh
oleh
PPK.
PPK.

34. Penelitian
34. Penelitian adalah kegiatan yang
adalah kegiatan yang dilakukan
dilakukan menurut
menurut
kaidah dan metode
kaidah dan metode ilmiah
ilmiah secara
secara ·sistematis
sistematis untuk
untuk
memperoleh informasi,
memperoleh informasi,data,
data, dan keterangan yang
dan keterangan yang
berkaitan dengan
berkaitan pemahaman dan
dengan pemahaman dan pembuktian
pembuktian kebenaran
kebenaran
atau ketidakbenaran
atau ketidakbenaran suatu
suatu asumsi
asumsi dan/atau hipotesis di
dan/atau hipotesis di
ilmu pengetahuan
bidang ilmu
bidang dan teknologi
pengetahuan dan teknologi serta
serta menarik
menarik
kesimpulan ilmiah
kesimpulan ilmiah bagi kemajuan ilmu
keperluan kemajuan
bagi keperluan ilmu
dan/atauteknologi.
pengetahuan dan/atau teknologi.

35. Pembelian
35. Pembelian secara Elektronik yang
secara Elektronik selanjutnya disebut
yang selanjutnya disebut
adalah tata
E-purchasing adalah tata cara
cara pembelian
pembelian barang/jasa
barang/jasa
melalui sistem
rnelalui sistem katalog
katalog elektronik.
elektronik.

36. Tender
36. Tender adalah
adalah metode
metode pemilihan untuk mendapatkan
pemilihan untuk mendapatkan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Penyedia Barang/Pekerjaan
Penyedia Lainnya.
Konstruksi/Jasa Lainnya.

37. Seleksi
37. Seleksi adalah metode pemilihan
adalah metode untuk mendapatkan
pemilihan untuk mendapatkan
Penyedia Jasa
Penyedia Konsultansi.
Jasa Konsultansi.

38. Tender/
38. Seleksi Internasional
Tender/Seleksi Internasional adalah pemilihan Penyedia
adalah pemilihan Penyedia
dengan peserta
Barang/Jasadengan
Barang/Jasa dapat berasal
pemilihan dapat
peserta pemilihan berasal dari
dari
pelaku usaha
pelaku nasional dan
usaha nasional pelaku usaha
dan pelaku asing.
usaha asing.

39. Penunjukan
39. Langsung adalah
Penunjukan Langsung metode pemilihan
adalah metode pemilihan untuk
untuk
mendapatkan.
mendapatkan Penyedia
Penyedia
.
Barang/ Pekerjaan
Barang/Pekerjaan
Konsultansi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa
Konstruksi/Jasa Lainnya dalam
dalam
keadaan tertentu.
keadaan tertentu.

40. Pengadaan
40. Pengadaan Langsung Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
LangsungBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya adalah
Lainnya metode pemilihan
adalah metode pemilihan untuk mendapatkan
untuk mendapatkan
Konstruksi/Jasa Lainnya
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Penyedia Barang/Pekerjaan
Penyedia Lainnya
bernilai paling
yang bernilai
yang paling banyak
banyak Rp200.000.000,00
Rp200.000.000,00 (dua
(duaratus
rates
juta rupiah).
juta rupiah).

41. Pengadaan
41. Pengadaan ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SIDEN
PRESIDEN
REPLBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-8-
-8-

41. Pengadaan
41. Perigadaan Langsung
Langsung Jasa Konsultansi adalah
Jasa Konsultansi adalah metode
metode
pemilihan
pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
untuk mendapatkan Penyedia Jasa Konsultansi
Jasa Konsultansi
yang bernilai
yang bernilai paling
palirig banyak
banyak Rp100.900.000,00
Rp100.000.000,00 (seratus
(seratus
juta rupiah).
juta rupiah).

42. E-reverse
42. Auction adalah
E-reverse Auction adalah metode
metode penawaran secara
penawaran harga secara
berulang.
berulang.

43. Dokumen
43. Dokumen Pemilihan
Pemilihan adalah dokumen yang
adalah dokumen yang ditetapkan
ditetapkan
oleh Pokja
oleh Pokja Pemilihan/Pejabat
Pemilihan/Pejabat Pengadaan/ Agen Pengadaan
Pengadaan/Agen Pengadaan
yang memuat
yang memuat informasi
informasidan
dan ketentuan yang harus
ketentuan yang harus ditaati
ditaati
oleh para
oleh para pihak dalam pemilihan
pihak dalam pemilihan Penyedia.
Penyedia.

44. Kontrak
44. Kontrak Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa yang
yang selanjutnya
selanjutnya
disebut Kontrak
disebut Kontrak adalah
adalah perjanjian tertulis antara
perjanjian tertulis antara
PA/KPA/PPK
PA/ dengan
KPA/ PPK denganPenyedia
PenyediaBararig/Jasa atau
Bararig/Jasa atau
pelaksana Swakelola.
pelaksana Swakelola.

45. Usaha
45. Usaha Mikro
Mikro adalah
adalah usaha
usaha produktif milik orang
produktif milik orang
perorangan dan/atau
perorangan badan usaha
dan/atau badan usaha perorangan
perorangan yang
yang
memenuhi kriteria
memenuhi kriteria Usaha
Usaha Mikro
Mikro sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang
dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro,
tentang Usaha Mikro, Kecil,
Kecil, dan
dan
Menengah.
Menengah.

46. Usaha
46. Usaha Kecil
Kecil adalah
adalah usaha ekonomi produktif
usaha ekonomi produktif yang berdiri
yang berdiri
sendiri dan
sendiri dilakukan oleh
dan dilakukan oleh orang perorangan atau
orang perorangan atau badan
badan
usaha yang
usaha yang bukan
bukan merupakan
merupakan anak
anak perusahaan atau
perusahaan atau
bukan cabang
bukan cabang perusahaan
perusahaan yang dimiliki, dikuasai
yang dimiliki, dikuasai atau
atau
menjadi bagian
menjadi bagian baik
baik langsung
langsung maupun tidak langsung
maupun tidak langsung
dari Usaha
dari Usaha Menengah
Menengah atau Usaha Besar
atau Usaha Besar yang memenuhi
yang memenuhi
kriteria Usaha
kriteria Usaha Kecil
Kecil sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam
tentang Usaha
Undang-Undang tentang
Undang-Undang Mikro, Kecil,
Usaha Mikro, Kecil, dan
dan
Menengah.
Menengah.

47. Usaha
47. Usaha ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-9-
-9-

47. Usaha
47. Usaha Menengah
Menengah adalah
adalah usaha ekonomi produktif
usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri,
berdiri sendiri, yang
yang dilakukan
dilakukan oleh
oleh orang perorangan atau
orang perorangan atau
badan usaha
badan usaha yang
yang bukan
bukan merupakan anak perusahaan
merupakan anak perusahaan
atau cabang
atau cabang perusahaan
perusahaan yang
yang dimiliki,
dimiliki, dikuasai, atau
dikuasai, atau
menjadi bagian
menjadi bagian baik
baik langsung
langsung maupun tidak langsung
maupun tidak langsung
dengan Usaha
dengan Usaha Kecil
Kecil atau Usaha Besar
atau Usaha Besar dengan
dengan jumlah
jumlah
kekayaan bersih
kekayaan bersih atau basil penjualan
atau hasil tahunan
penjualan tahunan
sebagaimana diatur
sebagaimana dalam Undang-Undang
diatur dalam Undang-Undang tentang
tentang
Usaha Mikro,
Usaha Mikro, Kecil,
Kecil, dan
dan Menengah.

48. Surat
48. Surat Jaminan
Jaminan yang
yang selanjutnya
selanjutnya disebut
disebut Jaminan adalah
Jaminan adalah
jaminan tertulis yang
jaminan tertulis yang dikeluarkan
dikeluarkan oleh
oleh Bank
Bank Umum/
Umum/
Perusahaan Penjaminan/
Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga
Perusahaan Asuransi/ lembaga
keuangan khusus
keuangan yang menjalankan
khusus yang menjalankan usaha di bidang
usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan,
pembiayaan, penjaminan, dan
dan asuransi untuk mendorong
asuransi untuk mendorong
ekspor Indonesia
ekspor Indonesia sesuai ketentuan peraturan
dengan ketentuan
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di
perundang-undangan bidang lembaga
di bidang lembaga pembiayaan
pembiayaan
ekspor Indonesia.
ekspor Indonesia.

49. Sanksi Daftar


49. Sanksi Daftar Hitam
Hitam adalah sanksi yang
adalah •sanksi yang diberikan
diberikan kepada
peserta pemilihan/Penyedia
peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti
berupa larangan mengikuti
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa di
di seluruh
seluruh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam
dalam jangka
waktu tertentu.
waktu tertentu.

Pengadaan Berkelanjutan
50. Pengadaan Berkelanjutan adalah
adalah Pengadaan
PengadaanBarang/Jasa
Barang/Jasa
yang bertujuan
yang bertujuan untuk
untuk mencapai nilai manfaat
mencapai nilai manfaat yang
yang
menguntungkan secara
menguntungkan secara ekonomis
ekonomis tidak
tidak hanya untuk
hanya untuk
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah
Daerah sebagai
sebagai
penggunanya tetapi
penggunanya tetapijuga untuk masyarakat,
juga untuk serta
masyarakat, serta
signifikan
signifikan mengurangi
mengurangi dampak negatif terhadap
dampak negatif terhadap
lingkungan dalam
lingkungan dalam keseluruhan siklus penggunaannya.
keseluruhan siklus penggunaanriya.
Konsolidasi Pengadaan
51. Konsolidasi PengadaanBarang/Jasa adalah strategi
Barang/Jasa adalah strategi
Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan. Barang/Jasa yang
yang menggabungkan
menggabungkan beberapa
beberapa
paket Pengadaan
paket Pengadaan Barang/Jasa sejenis.
Barang/Jasa sejenis.

52. Keadaan
52. Keadaan ...

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 10
10--

Keadaan Kahar
52. Keadaan Kahar adalah
adalah suatu keadaan yang
suatu keadaan terjadi di
yang terjadi di luar
luar
kehendak para
kehendak para pihak
pihak dalam
dalam kontrak
kontrak dan tidak dapat
dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya,
diperkirakan sebelumnya, sehingga
sehingga kewajiban
kewajiban yang
yang
ditentukan dalam
ditentukan dalam kontrak
kontrak menjadi
menjadi tidak dapat dipenuhi.
tidak dapat dipenuhi.
53. Kepala Lembaga
53. Kepala adalah Kepala
Lembaga adalah LKPP.
Kepala LKPP.

Pasal 2
Pasal 2
Ruang lingkup
Ruang lingkup pemberlakuan
pemberlakuan Peraturan Presiden ini
Peraturan Presiden ini meliputi:
meliputi:
a.
a. Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa di
di lingkungan
lingkungan
Kernen terian/ Lembaga/
Kementerian/ Lem baga/ Perangkat
Perangkat Daerah
Daerah yang
yang
menggunakan anggaran
menggunakan anggaranbelanja dariAPBN/APBD;
belanjadari APBN / APBD;
b.
b. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan. yang menggunakan
Barang/Jasa yang menggunakan anggaran
anggaran
belanja dari
belanja dari APBN/APBD
APBN / APBD sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
huruf a,
huruf termasuk Pengadaan
a, termasuk Pengadaan Barang/Jasa yang sebagian
Barang/Jasa yang sebagian
a tau seluruh
atau seluruh dananya
dananya bersurnber
bersumber dari
dari pinjaman dalam
pinjaman dalam
negeri dan/
negeri atau hibah
dan/atau hi bah dalam
dalam negeri
negeri yang diterima oleh
yang diterima oleh
Pemerintah dan/atau
Pemerintah Pemerintah Daerah;
dan/atau Pemerintah Daerah;dan/atau
dan/atau
c. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan yang menggunakan
Barang/Jasa yang menggunakan anggaran
anggaran
belanja dari
belanja dari APBN/APBD
APBN/APBD sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
huruf aa termasuk
huruf termasuk Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa yang sebagian
Barang/Jasa yang sebagian
atau seluruhnya
atau seluruhnya dibiayai
dibiayai dari pinjaman luar
dari pinjaman negeri atau
luar negeri atau
hibah luar
hibah luar negeri.
negeri.

Pasal 3
Pasal 3

(1)) Pengadaan
(1 Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa dalam
dalam Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden ini
ini

meliputi:
meliputi:

a.
a. Barang;
Barang;

b.
b. Pekerjaan Konstruksi;
Pekerjaan Konstruksi;

c.
c. Jasa Konsultansi;
Jasa Konsultansi; dan
dan

d.
d. Jasa Lainnya.
Jasa Lainnya.

(2) Pengadaan
(2) Pengadaan ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 11
11--

(2)
(2) Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan sebagaimana dimaksud
Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada
pada
ayat (1)
ayat dapat dilakukan
(1) dapat dilakukan secara terintegrasi.
secara terintegrasi.

(3)
(3) Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan sebagaimana dimaksud
Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada
pada
(1) dilaksanakan
ayat (1)
ayat dengan cara:
dilaksanakan dengan cara:

a.
a. Swakelola; dan/
Swakelola; atau
dan/atau

b.
b. Penyedia.
Penyedia.

BAB II
BAB II

TUJUAN, KEBIJAKAN,
TUJUAN, KEBIJAKAN, PRINSIP,
PRINSIP, DAN
DAN ETIKA
ETIKA
PENGADAAN BARANG/JASA
PENGADAAN BARANG/JASA

Bagian Kesatu
Bagian Kesatu

Tujuan Pengadaan
Tujuan. PengadaanBarang/Jasa
Barang/Jasa

Pasal 44 ,
Pasal

Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa bertujuan
bertujuan untuk:
untuk:

a.
a. menghasilkan barang/
rnenghasilkan jasa yang
barang/jasa tepat dari
yang tepat setiap uang
dari setiap uang
yang dibelanjakan,
yang dibelanjakan, diukur
diukur dari aspek kualitas,
dari aspek kualitas, jumlah,
jumlah,
waktu, biaya,
waktu, lokasi, dan
biaya, lokasi, dan Penyedia;
Penyedia;

b.
b. meningkatkan penggunaan
meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
produk dalam negeri;

c.
c. meningkatkan peran
meningkatkan peran serta
serta Usaha
UsahaMikro,
Mikro, Usaha
Usaha Kecil,
Kecil, dan
dan
Usaha Menengah;
Usaha Menengah;

d.
d. meningkatkan peran
meningkatkan pelaku usaha
peran pelaku nasional;
usaha nasional;

e.
e. mendukung pelaksanaan
mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan
penelitian dan pemanfaatan
hasil penelitian;
barang/jasa hasil
barang/jasa penelitian;

f.
f. meningkatkan keikutsertaan
meningkatkan industri kreatif;
keikutsertaan industri kreatif;

g.
g. mendorong pemerataan
mendorong ekonomi; dan
pemerataan ekonorni; dan

h.
h. mendorong Pengadaan
mendorong Pengadaan Berkelanjutan.
Berkelanjutan.

Bagian ...
Bagian
jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 12
12--

Bagian Kedua
Bagian Kedua

Kebijakan Pengadaan
Kebijakan PengadaanBarang/Jasa
Barang/Jasa

Pasal 5
Pasal 5

Pengadaan Barang/
Kebijakan Pengadaan
Kebijakan Jasa meliputi:
Barang/Jasa meliputi:

a.
a. meningkatkan
meningkatkan kualitas perencanaan
kualitas Pengadaan
perencanaan Pengadaan
Barang/ J asa;
Barang/Jasa;

b.
b. melaksanakan Pengadaan
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang lebih
Barang/Jasa yang lebih
terbuka, dan
transparan, terbuka,
transparan, dan kompetitif;
kompetitif;

c.
c. memperkuat kapasitas
memperkuat kelembagaan dan
kapasitas kelembagaan sumber daya
dan sumber daya
manusia Pengadaan
manusia Pengadaan Barang/Jasa;
Barang/Jasa;

d.
d. mengembangkan E-marketplace
mengembangkan Pengadaan Barang/Jasa;
E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa;

e.
e. teknologi informasi
menggunakan teknologi
menggunakan informasi dan
dan komunikasi,
komunikasi, serta
serta
transaksi elektronik;
transaksi elektronik;
f.
f. penggunaanbarang/
mendorong penggunaan
mendorong jasa dalam
barang/jasa dalam negeri
negen dan
dan
StandarNasional
Standar Nasional Indonesia
Indonesia(SNI);
(SN!);

g.
g. memberikan kesempatan
memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro,
kepada Usaha Mikro, Usaha
Usaha
Kecil, dan
Kecil, dan Usaha Menengah;
Usaha Menengah;

h.
h. pelaksanaan penelitian
mendorong pelaksanaan
mendorong penelitian dan industri kreatif;
dan industri kreatif;
dan
dan

i.
i. melaksanakan Pengadaan
melaksanakan Berkelanjutan.
Pengadaan Berkelanjutan.

Ketiga
Bagian Ketiga
Bagian

Prinsip Pengadaan
Prinsip PengadaanBarang/ Jasa
Barang/Jasa

Pasal 6
Pasal 6

Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan menerapkan prinsip
Barang/Jasa menerapkan prinsip sebagai
sebagai berikut:
berikut:

a.
a. efisien;
efisien;

b.
b. efektif;
efektif;
c. transparan;
c. transparan; ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 13
13--

c.
c. transparan;
transparan;

d.
d. terbuka;
terbuka;

e.
e. bersaing;
bersaing;

f.
f. adil;dan
adil; dan

g.
g. akuntabel.
akuntabel.

Keempat
Bagian Keempat
Bagian

Etika Pengadaan
Etika Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa

Pasal 7
Pasal 7

Semuapihak
(1) Semua
(1) pihakyang terlibat dalam
yang terlibat dalam Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa
mematuhi etika
mematuhi etika sebagai
sebagai berikut:
berikut:

a.
a. melaksanakan tugas
melaksanakan tugas secara tertib, disertai
secara tertib, disertai rasa
rasa
tanggung
tanggung jawab untuk mencapai
jawab untuk mencapai sasaran,
sasaran,
kelancaran, dan
kelancaran, ketepatan tujuan
dan ketepatan tujuan Pengadaan
Pengadaan
Barang/ J asa;
Barang/Jasa;

b.
b. secara profesional,
bekerja secara
bekerja profesional, mandiri, dan menjaga
mandiri, dan menjaga
kerahasiaan informasi
kerahasiaan informasi yang
yang menurut
menurut sifatnya
sifatnya harus
harus
dirahasiakan untuk
dirahasiakan untuk mencegah
mencegah penyimpangan
penyimpangan
Pengadaan Barang/
Pengadaan J asa;
Barang/Jasa;

c.
c. tidak saling
tidak mempengaruhi baik
saling mempengaruhi langsung maupun
baik langsung maupun
tidak langsung
tidak yang berakibat
langsung yang persaingan usaha
berakibat persaingan usaha
tidak sehat;
tidak sehat;

d.
d. menenma dan
menerima bertanggung jawab
dan bertanggung atas segala
jawab atas segala
keputusan
keputusan yang
yang ditetapkan sesuai dengan
ditetapkan sesuai dengan
tertulis pihak
kesepakatan tertulis
kesepakatan pihak yang terkait;
yang terkait;

e.
e. menghindari dan
menghindari mencegah terjadinya
dan mencegah terjadinya pertentangan
pertentangan
kepentingan pihak
kepentingan yang terkait,
pihak yang terkait, baik
baik secara
secara langsung
langsung
tidak langsung,
maupun tidak
maupun yang berakibat
langsung, yang berakibat persaingan
persaingan
usaha tidak
usaha tidak sehat
sehat dalam
dalam Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa;
Barang/Jasa;

menghindari ...
f. menghindari
f.

jdih.lkpp.go.id
PRE SIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 14
14--

f.
f. menghindari dan
menghindari mencegah pemborosan
dan mencegah dan
pemborosan dan
kebocoran
kebocoran keuangan
keuangan negara;
negara;

g.
g. menghindari
menghindari dan mencegah
dan mencegah penyalahgunaan
penyalahgunaan
wewenang dan/atau
wewenang kolusi; dan
dan/atau kolusi; dan

h.
h. tidak menerima,
tidak menerima, tidak
tidak menawarkan,
menawarkan, atau tidak
atau tidak
menjanjikan untuk
menjanjikan memberi atau
untuk memberi menerima hadiah,
atau menerima hadiah,
imbalan, komisi,
imbalan, komisi,rabat,
rabat, dan
dan apa saja dari
apa saja dari atau
atau kepada
kepada
siapapun yang
siapapun yang diketahui
diketahui atau
atau patut berkaitan
diduga berkaitan
patut diduga
dengan Pengadaan
dengan PengadaanBarang/ Jasa.
Barang/Jasa.

(2) Pertentangan
(2) Pertentangankepentingan
kepentinganpihak
pihakyang terkait sebagaimana
yang terkait sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (1)
(1) huruf e, dalam
huruf e, hal:
dalam hal:

a.
a. Direksi, Dewan
Direksi, Dewan Komisaris,
Komisaris,atau personel inti
atau personel pada
inti pada
suatu badan
suatu badan usaha,
usaha, merangkap
merangkap sebagai
sebagai Direksi,
Direksi,
Dewan Komisaris,
Dewan Komisaris,atau
atau personel
personel inti
inti pada badan
pada badan
usaha lain
usaha lain yang
yangmengikuti
mengikuti Tender/ Seleksi yang
Tender/Seleksi yang
sama;
sama;

b.
b. konsultan perencana/pengawas
konsultan perencana/ pengawas dalam
dalam Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi bertindak
Konstruksi sebagai pelaksana
bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi yang
Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya,
direncanakannya/ diawasinya,
kecuali dalam pelaksanaan
kecuali dalam pelaksanaan pengadaan
pengadaan pekerjaan
pekerjaan
terintegrasi;
terintegrasi;

c.
c. konsultan manajemen konstruksi
konsultan manajemen konstruksi berperan
berperan sebagai
sebagai
konsultan perencana;
konsultan perencana;

d.
d. pengurus/manajer koperasi
pengurus/manajer koperasi merangkap
merangkap sebagai
sebagai
PPK/Pokja
PPK/ Pokja Pemilihan/Pejabat
Pemilihan/ Pejabat Pengadaan pada
Pengadaan pada
pelaksanaan
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa di
di
Kementerian/Lembaga/
Kementerian/ Perangkat Daerah;
Lembaga/ Perangkat Daerah;

e.
e. PPK/Pokja
PPK/ Pokja Pemilihan/Pejabat
Pemilihan/ Pejabat Pengadaan baik
Pengadaan baik
langsung maupun
langsung maupun tidak
tidak langsung
langsung mengendalikan
mengendalikan
atau menjalankan
atau menjalankan badan
badan usaha
usaha Penyedia;
Penyedia; dan/
dan/ atau
atau

beberapa ...
f. beberapa
f.

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 15
15--

f. beberapa
f. usaha yang
badan usaha
beberapa badan mengikuti
yangmengikuti
Tender/ Seleksi
Tender/ yang sama,
Seleksiyang dikendalikan baik
sama, dikendalikan baik
langsung maupun
langsung tidak langsung
maupun tidak oleh pihak
langsung oleh pihak yang
yang
sama, dan/atau
sama, dan/ atau kepemilikan sahamnya lebih
kepemilikan sahamnya lebih dari
dari
50% (lima
50% (lima puluh dikuasai oleh
persen) dikuasai
puluh persen) oleh pemegang
pemegang
saham yang
saham sama.
yang sama.

BAB III
BAB Ill

PELAKU PENGADAAN
PELAKU PENGAD MN BARANG / JASA
BARANG/JASA

Bagian Kesatu
Bagian Kesatu

Pelaku
Pelaku Pengadaan
PengadaanBarang/Jasa
Barang/Jasa

Pasal 8
Pasal 8

Pelaku Pengadaan
Pelaku Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas:
Barang/Jasa terdiri atas:

a.
a. PA;
PA;

b.
b. KPA;
KPA;

c.
C. PPK;
PPK;

d.
d. Pejabat Pengadaan;
Pejabat Pengadaan;

e.
e. Pokja Pemilihan;
Pokja Pemilihan;

f.
f. Agen Pengadaan;
Agen Pengadaan;

g.
g. PjPHP / PPHP;
PjPHP/PPHP;

h.
h. Penyelenggara Swakelola; dan
Penyelenggara Swakelola; dan

i.
i. Penyedia.
Penyedia.

Bagian Kedua
Bagian Kedua

Pengguna Anggaran
Pengguna Anggaran

Pasal 9
Pasal 9

PAsebagaimana
(1) PA
(1) dimaksud dalam
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
Pasal 88 huruf
hurufaa memiliki
memiliki
tugas dan
tugas dan kewenangan:
kewenangan:
a. melakukan
a. melakukan ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 16
16--

a.
a. melakukan
melakukan tindakan yang
tindakan yang mengakibatkan
mengakibatkan
pengeluaran anggaran
pengeluaran belanja;
anggaran belanja;

b.
b. mengadakan perjanjian
mengadakan perjanjian dengan
dengan pihak lain dalam
pihak lain dalam
batas anggaran
batas anggaran belanja
belanja yang
yang telah
telah ditetapkan;
ditetapkan;

c.
c. menetapkan perencanaan
menetapkan pengadaan;
perencanaan pengadaan;

d.
d. menetapkan dan
menetapkan clan mengumumkan RUP;
mengumumkan RUP;

e.
e. melaksanakan Konsolidasi
melaksanakan Konsolidasi Pengadaan
PengadaanBarang/ Jasa;
Barang/Jasa;

f.
f. menetapkan
menetapkan Penunjukan
Penunjukan Langsung untuk
Langsung untuk
Tender /Seleksi
Tender/ Seleksi ulang gagal;
ulang gagal;

g.
g. PPK;
menetapkan PPK;
menetapkan

h.
h. menetapkan Pejabat
menetapkan Pejabat Pengadaan;
Pengadaan;

i.
1. menetapkan PjPHP/PPHP;
menetapkan PjPHP/PPHP;
J.
j. menetapkan Penyelenggara
menetapkan Swakelola;
Penyelenggara Swakelola;
k.
k. menetapkan tim
menetapkan tim teknis;
teknis;

1. menetapkan
1. menetapkan tim
tim juri/tim
juri/tim ahli
ahli untuk
untukpelaksanaan
pelaksanaan
melalui Sayembara/Kontes;
melalui Sayembara/Kontes;

m.
m. menyatakan Tender
menyatakan Tender gagal/Seleksi
gagal/Seleksi gagal;
gaga!; clan
dan

n.
n. menetapkan pemenang
menetapkan pemilihan/Penyedia untuk
pemenang pemilihan/Penyedia untuk
metode pemilihan:
metode pemilihan:

1.
1. Tender /Penunjukan
Tender/ Penunjukan Langsung/ E-purchasing
Langsung/
untuk paket
untuk paket Pengadaan
Pengadaan Barang/Pekerjaan
Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan
Konstruksi/Jasa Lainnya nilai Pagu
dengan nilai Pagu
Anggaran
Anggaran paling
paling sedikit
sedikit di
di atas
atas
Rpl00.000.000.000,00
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
(seratus miliar rupiah);
atau
atau

2.
2. Seleksi/Penunjukan Langsung
Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket
untuk paket
Pengadaan Jasa
Pengadaan Konsultansi dengan
Jasa Konsultansi nilai Pagu
dengan nilai Pagu
Anggaran
Anggaran paling
paling sedikit
sedikit di
di atas
atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
Rp10.000.000.000,00 miliar rupiah).
(sepuluh miliar rupiah).

(2) PA
(2) PA ....
..

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 17
17--

(2)
(2) PA untuk
PA untuk pengelolaan
pengelolaan APBN
APBN dapat
dapat melimpahkan
melimpahkan
kewenangan sebagaimana dimaksud
kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1) kepada
kepada
KPA sesuai
KPA sesuai dengan ketentuan peraturan
dengan ketentuan peraturan perundang-
perundang-
undangan.
undangan.

(3)
(3) PA untuk
PA untuk pengelolaan
pengelolaan APBD
APBD dapat
dapat melimpahkan
melimpahkan
kewenangan sebagaimana dimaksud
kewenangan sebagaimana pada ayat
dimaksud pada (1) huruf
ayat (1) huruf a
a
sampai dengan
sampai dengan huruf
hurufffkepada
kepadaKPA.
KPA.

Bagian Ketiga
Bagian Ketiga

Kuasa Pengguna
Kuasa Pengguna Anggaran
Anggaran

Pasal 10
Pasal 10
KPA dalam
( 1)) KPA
(1 dalam Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal
Pasal 88 huruf
huruf b bmelaksanakan
melaksanakan
sesuai dengan
pendelegasian sesuai
pendelegasian dengan pelimpahan dari PA.
pelimpahan dari PA.

Selainkewenangan
(2) Selain
(2) kewenangan sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud ayat (1),
pada ayat (1),
KPA berwenang
KPA berwenang menjawab
menjawab Sanggah Banding peserta
Sanggah Banding peserta
Tender Pekerjaan
Tender Konstruksi.
Pekerjaan Konstruksi.

KPA dapat
(3) KPA
(3) dapat menugaskan
menugaskan PPK
PPK untuk
untuk melaksanakan
melaksanakan
sebagaimana dimaksud
kewenangan sebagaimana
kewenangan dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1) yang
yang
terkait dengan:
terkait dengan:

a.
a. melakukan
melakukan tindakan yang
tindakan mengakibatkan
yang mengakibatkan
anggaran belanja;
pengeluaran anggaran
pengeluaran belanja;dan/ atau
dan/atau

b.
b. perjanjian dengan
mengadakan perjanjian
mengadakan dengan pihak lain dalam
pihak lain dalam
batas anggaran
batas belanja yang
anggaran belanja yang telah
telah ditetapkan.
ditetapkan.

KPA dapat
(4) KPA
(4) dibantu oleh
dapat dibantu olehPengelola
Pengelola Pengadaan
Pengadaan
Barang/Jasa.
Barang/Jasa.

Dalamhal
(5)) Dalam
(5 ha!tidak
tidakada
adapersonel yang dapat
personel yang dapat ditunjuk
ditunjuk sebagai
sebagai
PPK,
PPK, KPA
KPAdapat
dapat merangkap sebagai PPK.
merangkap sebagai PPK. ·

Bagian ...
Bagian

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 18
18--

Bagian Keempat
Bagian Keempat

Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat
Pejabat Komitmen

Pasal 11
Pasal 11

dalam Pengadaan
PPK dalam
(1) PPK
(1) Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal
Pasal 8
8 huruf
huruf cc memiliki
memiliki tugas:
tugas:

a.
a. menyusun perencanaan
menyusun pengadaan;
perencanaan pengadaan;

b.
b. menetapkan spesifikasi
menetapkan teknis/KerangkaAcuan
spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja
Kerja
(KAK);
(KAK);

c.
c. menetapkan rancangan
menetapkan kontrak;
rancangan kontrak;

d.
d. HPS;
menetapkan HPS;
menetapkan

e.
e. menetapkan besaran
menetapkan uang muka
besaranuang yang akan
muka yang akan
dibayarkan kepada
dibayarkan kepada Penyedia;
Penyedia;

f.
f. mengusulkan perubahan
mengusulkan jadwal kegiatan;
perubahan jadwal kegiatan;

g.
g. menetapkan tim pendukung;
menetapkan tim pendukung;

h.
h. menetapkan tim
menetapkan tim atau ahli;
tenaga ahli;
atau tenaga

i.
1. melaksanakan E-purchasing
melaksanakan untuknilai
E-purchasing untuk nilai paling sedikit
paling sedikit
di atas
di Rp200.000.000,00 (dua
atas Rp200.000.000,00 (dua ratus
ratus juta rupiah);
juta rupiah);

menetapkan Surat
j. menetapkan
J Surat Penunjukan
Penunjukan Penyedia
Penyedia
Barang/ J asa;
Barang/Jasa;

mengendalikanKontrak;
k. mengendalikan
k. Kontrak;

I. melaporkan
1. pelaksanaandan
melaporkanpelaksanaan danpenyelesaian
penyelesaian kegiatan
kegiatan
kepadaPA/
kepada PA/KPA;
KPA;

m.
m. menyerahkan basil
menyerahkan pekerjaan pelaksanaan
hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan
kegiatan
kepada PA/KPA
kepada PA/ denganberita
KPAdengan beritaacara
acara penyerahan;
penyerahan;
n.
n. menyimpan dan
menyimpan menjagakeutuhan
dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan;
pelaksanaan dan
kegiatan; dan
o.
o. menilai kinerja
menilai kinerja Penyedia.
Penyedia.
(2) Selain
(2) Selain ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 19
19--

Selain melaksanakan
(2) Selain
(2) melaksanakan tugas
tugas sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada
ayat (1),
ayat PPK melaksanakan
(1), PPK melaksanakan tugas pelimpahan
tugas pelimpahan
kewenangan dariPA/
kewenangan dari PA/KPA,
KPA, meliputi:
meliputi:

a.
a. melakukan
melakukan tindakan yang
tindakan yang mengakibatkan
mengakibatkan
pengeluaran anggaran
pengeluaran belanja; dan
anggaran belanja; dan

b.
b. mengadakan dan
mengadakan menetapkan perjanjian
dan menetapkan perjanjian dengan
dengan
lain dalam
pihak lain
pihak dalam batas
batas anggaran
anggaran belanja
belanja yang
yang telah
telah
ditetapkan.
ditetapkan.

PPK dalam
(3)) PPK
(3 dalam melaksanakan
melaksanakan tugas
tugas sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
pada ayat
pada ayat (1) dibantuoleh
dapat dibantu
(1) dapat olehPengelola
Pengelola Pengadaan
Pengadaan
Barang/ J asa.
Barang/Jasa.

Kelima
Bagian Kelima
Bagian

Pejabat Pengadaan
Pejabat Pengadaan

Pasal 12
Pasal 12
Pejabat Pengadaan
Pejabat Pengadaan dalam
dalam Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/ Jasa
dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dalam Pasal
Pasal 8
8 huruf
huruf dd memiliki
memiliki tugas:
tugas:

a.
a. melaksanakan persiapan
melaksanakan dan pelaksanaan
persiapan dan pelaksanaan Pengadaan
Pengadaan
Langsung;
Langsung;

b.
b. melaksanakan persiapan
melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan
dan pelaksanaan Penunjukan
Langsung
Langsung untuk pengadaan
untuk pengadaan Barang/Pekerjaan
Barang/ Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
yang bernilai
bernilai paling
paling banyak
banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
juta rupiah);

c.
c. melaksanakan persiapan
melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan
dan pelaksanaan Penunjukan
Langsung untuk
Langsung Jasa Konsultansi
pengadaan Jasa
untuk pengadaan Konsultansi yang
yang
bernilai paling
bernilai banyak Rp100.000.000,00
paling banyak Rpl00.000.000,00 (seratus
(seratus juta
juta
rupiah); dan
rupiah); dan

d.
d. melaksanakan E-purchasing
melaksanakan yang bernilai
E-purchasing yang bernilai paling
paling banyak
banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
juta rupiah).

Bagian ...
Bagian

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 20
20--

Bagian Keenam
Bagian Keenam

Kelompok Kerja Pemilihan


Kelompok Kerja Pemilihan

Pasal 13
Pasal 13
( 1) Pokja
(1) Pokja Pemilihan
Pemilihan dalam
dalam Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/ J asa
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam PasaJ 8 huruf
Pasal 8 huruf ee memiliki
memiliki
tugas:
tugas:

a.
a. melaksanakan persiapan
melaksanakan dan pelaksanaan
persiapan dan pelaksanaan pemilihan
pemilihan
Penyedia;
Penyedia;

b.
b. melaksanakan persiapan
melaksanakan dan pelaksanaan
persiapan dan pelaksanaan pemilihan
pemilihan
Penyedia untuk
Penyedia katalog elektronik;
untuk katalog elektronik; dan
dan

c.
c. menetapkan pemenang
menetapkan pemilihan/Penyedia untuk
pemenang pemilihan/Penyedia untuk
metode pemilihan:
metode pemilihan:
1.
1. Tender/Penunjukan Langsung
Tender/Penu.njukan Langsunguntuk paket
untuk paket
Pengadaan Barang/
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya dengan
Lainnya nilai Pagu
dengan nilai Anggaran paling
Pagu Anggaran paling
banyak Rp100.000.000.000,00
banyak Rpl00.000.000.000,00 (seratus miliar
(seratus miliar
rupiah); dan
rupiah); dan

2.
2. Seleksi/Penunjukan
Seleksi/ Penunjukan Langsung untuk
Langsung untuk paket
paket
Pengadaan Jasa
Pengadaan Konsultansi dengan
Jasa Konsultansi nilai Pagu
dengan nilai Pagu
Anggaran paling
Anggaran banyak Rp10.000.000.000,00
paling banyak Rpl0.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
(sepuluh miliar rupiah).

(2)
(2) Pokja Pemilihan sebagaimana
Pokja Pemilihan sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1)
beranggotakan 33 (tiga)
beranggotakan (tiga) orang.
orang.
(3)
(3) Dalam hal
Dalam ha! berdasarkan
berdasarkan pertimbangan
pertimbangan kompleksitas
kompleksitas
pemilihan
pemilihan Penyedia,
Penyedia, Pokja Pemilihan
anggota Pokja
anggota Pemilihan
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada
pada ayat (2) dapat
ayat (2) ditambah
dapat ditambah
sepanjang berjumlah
sepanjang berjumlah gasal.
gasal.

(4)
(4) Pokja Pemilihan
Pokja dapat dibantu
Pemilihandapat dibantu oleh
oleh tim
tim atau ahli.
tenaga ahli.
atau tenaga

Bagian ...
Bagian

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 21
21--

Bagian Ketujuh
Bagian Ketujuh

Agen Pengadaan
Agen Pengadaan

Pasal 14
Pasal 14

(1)
(1) Agen Pengadaan
Agen sebagaimana dimaksud
Pengadaan sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal 8
Pasal 8
huruf ff dapat
huruf dapat melaksanakan
melaksanakan Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa.
Barang/Jasa.

(2)
(2) Pelaksanaan tugas
Pelaksanaan tugas Agen
Agen Pengadaan sebagaimana
Pengadaan sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat (1) mutatis
ayat (1) mutandis dengan
mutatis mutandis dengan tugas
tugas
Pokja Pemilihan.
Pokja Pemilihan dan/ atau PPK.
dan/atau PPK.

(3)
(3) Pelaksanaan
Pelaksanaan tugas Pokja Pemilihan
tugas Pokja Pemilihan dan/atau
dan/ atau PPK
PPK
dilakukan sesuai
dilakukan sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan peraturan perundang-
peraturan perundang-
undangan.
undangan.

(4)
(4) Ketentuan lebih
Ketentuan lebih lanjut
lanjut mengenai Agen Pengadaan
mengenai Agen Pengadaan diatur
diatur
dengan Peraturan
dengan Peraturan Kepala
Kepala Lembaga.
Lembaga.

Bagian Kedelapan
Bagian Kedelapan

Pemeriksa Hasil
Pejabat/Panitia Pemeriksa
Pejabat/Panitia Hasil Pekerjaan
Pekerjaan

Pasal 15
Pasal 15

(1)
(1) PjPHP sebagaimanadimaksud
PjPHP sebagaimana dimaksuddalam
dalamPasal
Pasal88 huruf g
huruf g
memiliki tugas
memiliki memeriksa administrasi
tugas memeriksa hasil pekerjaan
administrasi hasil pekerjaan
pengadaan Barang/Pekerjaan
pengadaan Konstruksi/ Jasa Lainnya
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
yang bernilai paling
yang bernilai paling banyak
banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus
Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta dan Jasa
rupiah) dan
juta rupiah) JasaKonsultansi
Konsultansi yang bernilai paling
yang bernilai paling
banyak Rp100.000.000,00
banyak Rp100.000.000,00 (seratus
(seratus juta rupiah).
juta rupiah).

(2)
(2) PPHP sebagaimanadimaksud
PPHP sebagaimana dimaksuddalam
dalamPasal
Pasal88 huruf g
huruf g
memiliki tugas
memiliki memeriksa administrasi
tugas memeriksa hasil pekerjaan
administrasi hasil pekerjaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
pengadaan Barang/Pekerjaan
pengadaan Konstruksi/Jasa Lainnya
Lainnya
bernilai paling
yang bernilai
yang paling sedikit
sedikit di
di atas
atas Rp200.000.000,00 (dua
Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah)
ratus juta dan Jasa
rupiah) dan JasaKonsultansi
Konsultansi yang
yang bernilai
bernilai
sedikit di
paling sedikit
paling di atas
atas Rp100.000.000,00 (seratus juta
Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
rupiah).

Bagian ...
Bagian

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA
- 22-
- 22 -
Kesembilan
BagianKesembilan
Bagian

Swakelola
PenyelenggaraSwakelola
Penyelenggara

Pasal1616
Pasal
(1) Penyelenggara
(1) Swakelola sebagaimana
Penyelenggara Swakelola sebagaimana dimaksud
dimaksuddalam
dalam
Pasal8 8huruf
Pasal hurufh hterdiri
terdiriatas
atasTim
TimPersiapan, TimPelaksana,
Persiapan,Tim Pelaksana,
dan/ atau
dan/atau TimPengawas.
Tim Pengawas.

TimPersiapan
(2) Tim
(2) memiliki tugas
Persiapanmemiliki menyusun sasaran,
tugas menyusun sasaran,rencana
rencana
jadwalpelaksanaan,
kegiatan,jadwal
kegiatan, pelaksanaan,dan
danrencana
rencanabiaya.
biaya.
Tim Pelaksana
(3) Tim
(3) Pelaksanamemiliki
memiliki tugas melaksanakan,mencatat,
tugas melaksanakan, mencatat,
dan melaporkan
mengevaluasi, dan
mengevaluasi, melaporkan secara
secaraberkala
berkalakemajuan
kemajuan
pelaksanaankegiatan
pelaksanaan kegiatandan
danpenyerapan
penyerapananggaran.
anggaran.
Tim Pengawas
(4) Tim
(4) Pengawas memiliki
memiliki tugas
tugas mengawasi persiapan dan
mengawasi persiapan dan
pelaksanaanfisik
pelaksanaan fisikmaupu.n
maupunadministrasi
administrasiSwakelola.
Swakelola.

Kesepuluh
BagianKesepuluh
Bagian

Penyedia
Penyedia

Pasal17
Pasal 17

sebagaimana dimaksud
Penyedia sebagaimana
(1) Penyedia
(1) dalam Pasal
dimaksud dalam Pasal 8 huruf i i
8 huruf
wajib memenuhi
wajib memenuhi kualifikasi
kualifikasi sesuai
sesuai dengan
dengan barang/jasa
barang/jasa
yang diadakan
yang diadakan dan
dan sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan
perundang-undangan.
perundang-undangan.
(2)
(2) Penyedia sebagaimana
Penyedia sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1)
bertanggung jawab
bertanggung atas:
jawab atas:
a.
a. Kontrak;
pelaksanaanKontrak;
pelaksanaan
b.
b. kualitas barang/jasa;
kualitas barang/jasa;
c.
c. ketepatan perhitungan
ketepatan perhitungan jumlah
jumlah atau
atauvolume;
volume;
d.
d. waktu penyerahan;
ketepatan waktu
ketepatan dan
penyerahan; dan
e.
e. ketepatan tempat
ketepatan tempat penyerahan.
penyerahan.

BAB ...
BAB . ..

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 23
23--

BAB IV
BAB IV

PERENCANAANPENGADAAN
PERENCANAAN PENGADAAN

Kesatu
Bagian Kesatu
Bagian

Perencanaan Pengadaan
Perencanaan Pengadaan

Pasal 18
Pasal 18

Perencanaanpengadaan
(1)) Perencanaan
(1 meliputi identifikasi
pengadaanmeliputi identifikasi kebutuhan,
kebutuhan,
cara, jadwal,
barang/jasa, cara,
penetapan barang/jasa,
penetapan jadwal, dan
dan anggaran
anggaran
Pengadaan Barang/
Pengadaan Jasa.
Barang/Jasa.

Perencanaan pengadaan
(2) Perencanaan
(2) dananya bersumber
yang dananya
pengadaan yang bersumber dari
dari
APBN dilakukan
APBN dilakukanbersamaan
bersamaan dengan
dengan proses penyusunan
proses penyusunan
Rencana Kerja
Rencana Kementerian/Lembaga (Renja
Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L)
K/L) setelah
setelah
Pagu Indikatif.
penetapan Pagu
penetapan Indikatif.

Perencanaan Pengadaan
(3)) Perencanaan
(3 yang dananya
Pengadaan yang dananya bersumber
bersumber dari
dari
APBD dilakukan
APBD dilakukan bersamaan
bersamaan dengan
dengan proses penyusunan
proses penyusunan
Rencana Kerja
Rencana dan Anggaran
Kerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Perangkat Daerah(RKA
(RKA
Perangkat Daerah) setelah
Perangkat Daerah) nota kesepakatan
setelah nota kesepakatan Kebijakan
Kebijakan
Umum APBD
Umum APBD serta Prioritas dan
serta Prioritas dan Plafon
Plafon Anggaran
Anggaran
Sementara(KUA-PPAS).
Sementara (KUA-PPAS).

Perencanaan pengadaan
(4) Perencanaan
(4) terdiri atas:
pengadaan terdiri atas:

a.
a. Perencanaan pengadaan
Perencanaan melalui Swakelola;
pengadaan melalui Swakelola; dan/
dan/ aatau
tau

b.
b. Perencanaan pengadaan
Perencanaan melalui Penyedia.
pengadaan melalui Penyedia.

·((5) Perencanaanpengadaan
5) Perencanaan melaluiSwakelola
pengadaanmelalui Swakelola meliputi:
meliputi:

a.
a. penetapan tipe
penetapan Swakelola;
tipe Swakelola;

b.
b. penyusunan spesifikasi
penyusunan teknis/KAK; dan
spesifikasi teknis/KAK; dan

c.
c. penyusunan biaya/Rencana
perkiraan biaya/
penyusunan perkiraan Rencana Anggaran
Anggaran
Biaya (RAB).
Biaya (RAB).

Tipe ...
(6) Tipe
(6)

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 24
24--

(6) Tipe
(6) Swakelola sebagaimana
TipeSwakelola dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat (5)
(5) huruf
huruf
a terdiri
a terdiri atas:
atas:

a.
a. Tipe II yaitu
Tipe Swakelola yang
yaituSwakelola direncanakan,
yangdirencanakan,
dilaksanakan,
dilaksanakan, dan
dan diawasi
diawasi oleh
oleh
Kementerian/ Lembaga/
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Perangkat Daerah
Daerah
penanggung jawab
penanggung jawab anggaran;
anggaran;

b.
b. II yaitu
Tipe II
Tipe Swakelola yang
yaitu Swakelola yang direncanakan
direncanakan dan
dan
diawasi oleh
diawasi olehKementerian/
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Lembaga/ Perangkat
Daerah penanggung
Daerah penanggung jawab anggaran dan
jawab anggaran dan
dilaksanakan oleh
dilaksanakan oleh Kementerian/
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Lembaga/ Perangkat
Daerah lain
Daerah lain pelaksana Swakelola;
pelaksana Swakelola;

c.
c. III yaitu
Tipe III
Tipe Swakelola yang
yaitu Swakelola direncanakan dan
yang direncanakan dan
diawasi oleh
diawasi olehKementerian/
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Lembaga/ Perangkat
Daerah penanggung
Daerah penanggung jawab anggaran dan
jawab anggaran dan
dilaksanakan oleh
dilaksanakan oleh Ormas
Ormas pelaksana Swakelola; atau
pelaksana Swakelola; atau

d.
d. IV yaitu
Tipe IV
Tipe Swakelola yang
yaitu Swakelola direncanakan oleh
yang direncanakan oleh
Kernen terian / Lembaga/
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Perangkat Daerah
Daerah
penanggung jawab
penanggung jawabanggaran
anggarandan/ atau berdasarkan
dan/atau berdasarkan
usulan dan dilaksanakan
Masyarakat, dan
Kelompok Masyarakat,
usulan Kelompok dilaksanakan
serta diawasi
serta diawasi oleh
oleh Kelompok
Kelompok Masyarakat
Masyarakat pelaksana
pelaksana
Swakelola.
Swakelola.

Perencanaanpengadaan
(7)) Perencanaan
(7 melaluiPenyedia
pengadaanmelalui Penyedia meliputi:
meliputi:

a.
a. spesifikasi teknis/KAK;
penyusunan spesifikasi
penyusunan teknis/KAK;

b.
b. penyusunan perkiraan
penyusunan biaya/RAB;
perkiraan biaya/RAB;

c.
c. pemaketan Pengadaan Barang/Jasa;
pemaketan Pengadaan Barang/Jasa;

d.
d. Konsolidasi Pengadaan
Konsolidasi PengadaanBarang/ J asa; dan
Barang/Jasa; dan

e.
e. penyusunan biaya pendukung.
penyusunan biaya pendukung.

(8) Hasil
(8) Hasil ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
--25-
25 -

Hasil perencanaan
(8) Hasil
(8) perencanaan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (4) dimuat dalam
(4) dimuat dalam RUP.
RUP.

Bagian Kedua
Bagian Kedua

Spesifikasi Teknis/Kerangka
Spesifikasi Acuan Kerja
Teknis/Kerangka Acuan Kerja

Pasal 19
Pasal 19
Dalammenyusun
(1)) Dalam
(1 menyusunspesifikasi teknis/KAK:
spesifikasiteknis/KAK:
a.
a. menggunakan produk
menggunakan dalam negeri;
produk dalam negeri;
b.
b. menggunakan produk
menggunakan bersertifikat SNI;
produk bersertifikat SNI; dan
dan
c.
c. memaksimalkan penggunaan
memaksimalkan produk industri
penggunaan produk hijau.
industri hijau.
(2) Dalampenyusunan
(2) Dalam penyusunanspesifikasi
spesifikasiteknis/KAK
teknis/KAK dimungkinkan
dimungkinkan
penyebutan merek terhadap:
penyebutan merek terhadap:

a.
a. komponen
komponen barang/jasa;
barang/jasa;

b.
b. suku cadang;
suku cadang;
c.
c. bagian dari
bagian dari satu sistem yang
satu sistem yang sudah
sudah ada;
ada;
d.
d. barang/jasa dalam katalog
barang/jasa dalam elektronik; atau
katalog elektronik; atau
e.
e. pada Tender
barang/jasa pada
barang/jasa Tender Cepat.
Cepat.
I

(3)
(3) Pemenuhan
Pemenuhan penggunaan
penggunaan produk dalam negeri
produk dalam negen
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1) huruf
huruf aa dan
dan produk
produk
bersertifikat SNI
bersertifikat SNI sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1)
huruf b
huruf b dilakukan
dilakukan sepanjang
sepanjang tersedia dan tercukupi.
tersedia dan tercukupi.

Bagian Ketiga
Bagian Ketiga

Pemaketan Pengadaan
Pemaketan PengadaanBarang/Jasa
Barang/Jasa

Pasal 20
Pasal 20

(1)
(1) Pemaketan Pengadaan
Pemaketan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan dengan
Barang/Jasa dilakukan dengan
berorientasi pada:
berorientasi pada:
a.
a. keluaran atau
keluaran atau hasil;
hasil;
b.
b. volume barang/jasa;
volume barang/jasa;
c. ketersediaan
c. ketersediaan ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 26
26--

c.
c. ketersediaan
ketersediaan barang/ jasa;
barang/jasa;

d.
d. kemampuan
kemampuan Pelaku
Pelaku Usaha;
Usaha;dan/atau
dan/atau

e. ketersediaan
e. ketersediaananggaran
anggaran belanja.
belanja.

Dalam melakukan
(2) Dalam
(2) melakukan pemaketan
pemaketan Pengadaan Barang/Jasa,
Pengadaan Barang/Jasa,
dilarang:
dilarang:

a.
a. menyatukan atau
menyatukan memusatkan beberapa
atau memusatkan beberapa paket
paket
Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan tersebar di
yang tersebar
Barang/Jasa yang di beberapa
beberapa
lokasi/ daerah yang
lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan
menurut sifat pekerjaan dan
dan
efisiensinya seharusnya
tingkat efisiensinya
tingkat dilakukan di
seharusnya dilakukan di
beberapa lokasi/
beberapa daerah masing-masing;
lokasi/daerah masing-masing;

b.
b. menyatukan beberapa
menyatukan paket Pengadaan
beberapa paket PengadaanBarang/ Jasa
Barang/Jasa
menurut sifat
yang menurut
yang sifat dan
dan jenis
jenis pekerjaannya
pekerjaannya harus
harus
dipisahkan;
dipisahkan;

c.
c. beberapa paket
menyatukan beberapa
menyatukan paket Pengadaan
PengadaanBarang/ Jasa
Barang/Jasa
besaran nilainya
yang besaran
yang seharusnya dilakukan
nilainya seharusnya dilakukan oleh
oleh
usaha kecil;
usaha kecil; dan/ atau
dan/atau

d.
d. memecah Pengadaan
memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa
Barang/Jasa menjadi beberapa
paket dengan
paket maksud menghindari
dengan maksud menghindari Tender/
Tender/Seleksi.
Seleksi.

Keempat
Bagian Keempat
Bagian

Konsolidasi Pengadaan
Konsolidasi PengadaanBarang/Jasa
Barang/Jasa

Pasal 21
Pasal 21

(1) Konsolidasi Pengadaan


Konsolidasi PengadaanBarang/Jasa dilakukan pada
Barang/Jasa dilakukan pada
tahap perencanaan
tahap perencanaan pengadaan, persiapan Pengadaan
pengadaan, persiapan Pengadaan
melalui Penyedia,
Barang/Jasa melalui
Barang/Jasa dan/atau persiapan
Penyedia, dan/atau persiapan
Penyedia.
pemilihan Penyedia.
pemilihan

Konsolidasi Pengadaan
(2) Konsolidasi
(2) Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan oleh
Barang/Jasa dilaksanakan oleh
PA/KPA/PPK
PA/ KPA/PPKdan/atau UKPBJ.
dan/atau UKPBJ.

Bagian ...
Bagian

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 27
27--

Bagian Kelima
Bagian Kelima

Rencana Umum
Pengumuman Rencana
Pengumuman Umum Pengadaan
Pengadaan

Pasal 22
Pasal 22

(1)
(1) RUP Kementerian/
Pengumuman RUP
Pengumuman Kementerian/Lembaga dilakukan
Lembaga dilakukan
setelah penetapan
setelah alokasi anggaran
penetapan alokasi anggaran belanja.
belanja.

(2)
(2) RUP Perangkat
Pengumuman RUP
Pengumuman Perangkat Daerah
Daerah dilakukan setelah
dilakukan setelah
Peraturan Daerah
rancangan Peraturan
rancangan Daerah tentang APBD disetujui
tentang APBD disetujui
bersama oleh
bersama oleh Pemerintah
Pemerintah Daerah
Daerah dan
dan Dewan
Dewan Perwakilan
Perwakilan
Daerah.
Rakyat Daerah.
Rakyat

(3)
(3) Pengumuman RUP sebagaimana
Pengumuman RUP sebagaimana dimaksud pada ayat
dimaksud pada ayat (1)
(1)
dan ayat
dan ayat (2), dilakukan melalui
(2), dilakukan melalui aplikasi Sistem Informasi
aplikasi Sistem Informasi
Rencana Umum
Rencana Umum Pengadaan
Pengadaan(SIRUP).
(SIRUP).

(4)
(4) Pengumuman RUP melalui
Pengumuman RUP melalui SIRUP
SIRUPsebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud
pada ayat (3)
pada ayat dapat ditambahkan
(3) dapat ditambahkan dalam
dalam situs
situs web
web
Kementerian// Lembaga/
Kementerian Lembaga/ Pemerintah
Pemerintah Daerah,
Daerah, papan
papan
pengumuman resmi
pengumuman resmi untuk masyarakat, surat
untuk masyarakat, kabar,
surat kabar,
dan/ atau
dan/ atau media
media lainnya.
lainnya.

(5)
(5) Pengumuman RUP
Pengumuman RUP dilakukan
dilakukan kembali
kembali dalam
dalam ha!
hal terdapat
terdapat
perubahan/revisi paket
perubahan/revisi pengadaan atau
paket pengadaan Daftar Isian
atau Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran
Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
(DIPA)/Dokumen Pelaksanaan
/ Dokumen Pelaksanaan
Anggaran(DPA).
Anggaran (DPA).

BAB ...
BAB ...

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
28 --
- 28

BABV
BAB V

PERSIAPAN PENGADAAN
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA
BARANG/JASA

Bagian Kesatu
Bagian Kesatu

Persiapan Swakelola
Persiapan Swakelola

Pasal 23
Pasal 23

(1) Persiapan
(1) Persiapan Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola
Barang/Jasa melalui Swakelola
meliputi penetapan
meliputi sasaran, Penyelenggara
penetapan sasaran, Penyelenggara Swakelola,
Swakelola,
rencana kegiatan,
rencana kegiatan, jadwal
jadwal pelaksanaan, danRAB.
pelaksanaan, dan RAB.

(2) Penetapan
(2) sasaran pekerjaan
Penetapan sasaran Swakelola sebagaimana
pekerjaan Swakelola sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud padaayat
ayat(1)
(1) ditetapkan
ditetapkanoleh
olehPA/KPA.
PA/KPA.

(3) Penetapan
(3) Penetapan Penyelenggara Swakelola dilakukan
Penyelenggara Swakelola dilakukan sebagai
sebagai
berikut:
berikut:

a.
a. Tipe II Penyelenggara
Tipe Swakelola ditetapkan
Penyelenggara Swakelola ditetapkan oleh
oleh
PA/KPA;
PA/ KPA;

b.
b. Tipe II
Tipe II Tim Persiapan dan
Tim Persiapan Tim Pengawas
dan Tim Pengawas ditetapkan
ditetapkan
oleh PA/KPA,
oleh PA/KPA, serta
serta Tim
Tim Pelaksana
Pelaksana ditetapkan oleh
ditetapkan oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Kementerian/ Daerah
Lembaga/ Perangkat Daerah lain
lain
Swakelola;
pelaksana Swakelola;
pelaksana

c.
c. Tipe III
Tipe III Tim
TimPersiapan
Persiapan dan
dan Tim
Tim Pengawas
Pengawas ditetapkan
ditetapkan
oleh PA/KPA
oleh PA/KPA serta
serta Tim
Tim Pelaksana ditetapkan oleh
Pelaksana ditetapkan oleh
pimpinan Ormas pelaksana
pimpinan Ormas Swakelola; atau
pelaksana Swakelola; atau

d.
d. Tipe IV
Tipe IV Penyelenggara Swakelola ditetapkan
Penyelenggara Swakelola oleh
ditetapkan oleh
pmmpman Kelompok Masyarakat
pimpinan Kelompok pelaksana
Masyarakat pelaksana
Swakelola.
Swakelola.

Rencana kegiatan
(4) Rencana
(4) sebagaimana dimaksud
kegiatan sebagaimana dimaksud pada
pada ayat
ayat (1)
(1)
oleh PPK
ditetapkan oleh
ditetapkan PPK dengan
dengan memperhitungkan tenaga
memperhitungkan tenaga
peralatan/ bahan tertentu
ahli/peralatan/bahan
ahli/ yang dilaksanakan
tertentu yang dilaksanakan dengan
dengan
Kontrak tersendiri.
Kontrak tersendiri.

(5) Tenaga
(5) Tenaga ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 29
29--

(5)
(5) Tenaga ahli
Tenaga sebagaimana dimaksud
ahli sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat (4)
(4) hanya
hanya
dapat digunakan
dapat dalam pelaksanaan
digunakan dalam Swakelola tipe
pelaksanaan Swakelola tipe II dan
dan
jumlah ahli tidak
tenaga ahli
jumlah tenaga tidak boleh
boleh melebihi
melebihi 50%
50% (lima
(lima puluh
puluh
persen) dari
persen) dari jumlah Tim Pelaksana.
anggota Tim
jumlah anggota Pelaksana.

(6)
(6) Hasil persiapan
Hasil persiapan Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa melalui
Barang/Jasa melalui
Swakelola sebagaimana
Swakelola sebagaimanadimaksud
dimaksudpada
pada ayat (1)
ayat (1)
dituangkan dalam
dituangkan dalam KAK
KAK kegiatan/subkegiatan/output.
kegiatan/ subkegiatan/ output.

(7)
(7) Rencana kegiatan
Rencana kegiatan yang diusulkan oleh
yang diusulkan olehKelompok
Kelompok
Masyarakat dievaluasi
Masyarakat dievaluasi dan
dan ditetapkan oleh PPK.
ditetapkanoleh PPK.

Pasal 24
Pasal 24

(1)
(1) Biaya Pengadaan
Biaya Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola
Barang/Jasa melalui Swakelola dihitung
dihitung
berdasarkan komponen
berdasarkan komponen biaya
biaya pelaksanaan
pelaksanaan Swakelola.
Swakelola.

(2)
(2) PA dapat
PA dapat mengusulkan
mengusulkanstandar
standar biaya
biaya masukan/keluaran
masukan/keluaran
Swakelola kepada
Swakelola kepada menteri
menteri yang menyelenggarakanurusan
yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di
pemerintahan di bidang
bidang keuangan
keuangan negara atau kepala
negara atau kepala
daerah.
daerah.

Kedua
Bagian Kedua
Bagian

Persiapan Pengadaan
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Barang/Jasa Melalui Penyedia

Pasal 25
Pasal 25

Persiapan Pengadaan
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa
Barang/ Jasamelalui
melaluiPenyedia oleh PPK
Penyedia oleh PPK
meliputi kegiatan:
meliputi kegiatan:

a.
a. menetapkan HPS;
menetapkan HPS;

b.
b. menetapkan rancangan
menetapkan kontrak;
rancangan kontrak;

c.
c. menetapkan spesifikasi
menetapkan spesifikasi teknis/KAK;
teknis/KAK;dan/atau
dan/atau

d.
d. menetapkan uang
menetapkan uang muka,
muka, jaminan muka, jaminan
uang muka,
jaminan uang jaminan
pelaksanaan, jaminan
pelaksanaan, jaminan pemeliharaan,
pemeliharaan, sertifikat
sertifikat garansi,
garansi,
dan/ atau
dan/ atau penyesuaian
penyesuaian harga.
harga.

Pasal ...
Pasal

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 30
30--

Pasal 26
Pasal 26

(1) HPS
(1) HPS dihitung
dihitung secara
secara keahlian
keahlian dan
dan menggunakan data
menggunakan data
yang dapat
yang dapat dipertanggungjawabkan.
dipertanggungjawabkan.

(2) HPS
(2) HPS telah
telah memperhitungkan
memperhitungkan keuntungan dan biaya
keuntungan dan tidak
biaya tidak
langsung (overhead
langsung cost).
(overhead cost).

(3) Nilai
(3) Nilai HPS
HPS bersifat
bersifat terbuka
terbuka dan tidak bersifat
dan tidak bersifat rahasia.
rahasia.

(4) Total
(4) Total HPS
HPS merupakan
merupakan hasil
basil perhitungan HPS ditambah
perhitungan HPS ditambah
Pajak Pertambahan
Pajak PertambahanNilai
Nilai(PPN).
(PPN).

(5) HPS
(5) HPS digunakan
digunakan sebagai:
sebagai:

a.
a. alat untuk
alat untuk menilai
menilai kewajaran
kewajaran harga
harga penawaran
penawaran
dan/ atau kewajaran
dan/atau kewajaran harga
harga satuan;
satuan;

b.
b. dasar untuk
dasar untuk menetapkan
menetapkan batas
batas tertinggi
tertinggi penawaran
penawaran
yang sah
yang sah dalam
dalamPengadaan
PengadaanBarang/
Barang/ Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya; dan
Konstruksi/Jasa Lainnya; dan

c.
c. dasar untuk
dasar untuk menetapkan besaran nilai
menetapkan besaran nilai Jaminan
Jaminan
Pelaksanaan bagi
Pelaksanaan penawaran yang
bagi penawaran yang nilainya lebih
nilainya lebih
rendah 80%
rendah 80% (delapan
(delapan puluh dari nilai
persen) dari
puluh persen) nilai HPS.
HPS.

(6) HPS
(6) HPS tidak
tidak menjadi
menjadi dasar
dasar perhitungan besaran kerugian
perhitungan besaran kerugian
negara.
negara.

(7) Penyusunan
(7) Penyusunan HPS
HPS dikecualikan
dikecualikan untuk
untuk Pengadaan
Pengadaan
Barang/Jasa dengan
Barang/Jasa dengan Pagu
Pagu Anggaran
Anggaran paling
paling banyak
banyak
Rpl0.000.000,00 (sepuluh
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta
juta rupiah),
rupiah), E-purchasing, dan
E-purchasing, dan
Tender pekerjaan
Tender pekerjaan terintegrasi.
terintegrasi.

(8) Penetapan
(8) PenetapanHPS
HPS paling lama 28
paling lama 28 (dua
(dua puluh
puluh delapan) hari
delapan) hari
kerja sebelum
kerja sebelum batas
batas akhir
akhir untuk:
untuk:

a.
a. pemasukan penawaran
pemasukan penawaran untuk
untuk pemilihan
pemilihan dengan
dengan
'
pascakualifikasi; atau
pascakualifikasi; atau

b.
b. pemasukan dokumen
pemasukan dokumen kualifikasi
kualifikasi untuk
untuk pemilihan
pemilihan
dengan prakualifikasi.
dengan prakualifikasi.

Pasal ...
Pasal

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
--31-
31 -

Pasal 27
Pasal 27

(1) Jenis
(1) Jenis Kontrak
Kontrak Pengadaan
Pengadaan Barang/Pekerjaan
Barang/ Pekerj aan
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Lainnya terdiri
terdiri atas:
atas:

a.
a. Lumsum;
Lumsum;

b.
b. Harga Satuan;
Harga Satuan;

c.
c. Gabungan Lumsum
Gabungan Lumsum dan Harga Satuan;
dan Harga Satuan;

d.
d. Terima Jadi
Terima dan
(Turnkey); dan
Jadi (Turnkey);

e.
e. Kontrak Payung.
Kontrak Payung.

(2) Jenis
(2) JenisKontrak
KontrakPengadaan
Pengadaan Jasa
Jasa Konsultansi
Konsultansi terdiri
terdiri atas:
atas:

a.
a. Lumsum;
Lumsum;

b.
b. Waktu Penugasan;
Waktu Penugasan; dan
dan

c.
c. Kontrak Payung.
Kontrak Payung.
(3)) Kontrak
(3 KontrakLumsum
Lumsum sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1)
(1)
huruf
huruf aa dan
dan ayat (2) huruf
ayat (2) a merupakan
huruf a kontrak dengan
merupakan kontrak dengan
ruang lingkup
ruang lingkup pekerjaan
pekerjaan dan
dan jumlah yang pas
harga yang
jumlah harga ti dan
pasti dan
tetap dalam
tetap dalam batas
batas waktu
waktu tertentu,
tertentu, dengan
dengan ketentuan
ketentuan
sebagai berikut:
sebagai berikut:

a.
a. semua risiko
semua risiko sepenuhnya
sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
ditanggung oleh Penyedia;

b.
b. berorientasi kepada
berorientasi kepada keluaran;
keluaran; dan
dan

c.
c. pembayaran
pembayaran didasarkan pada tahapan
didasarkan pada tahapan
produk/keluaran yang
produk/keluaran dihasilkan sesuai
yang dihasilkan sesuai dengan
dengan
Kontrak.
Kontrak.

(4) Kontrak Harga


(4) Kontrak Satuan sebagaimana
Harga Satuan dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat
(1) huruf
(1) huruf b bmerupakan kontrakPengadaan
merupakan kontrak Pengadaan
Barang/Pekerjaan
Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan harga
harga
satuan yang
satuan yang tetap
tetap untuk setiap satuan
untuk setiap satuan atau
atau unsur
unsur
pekerjaan dengan
pekerjaan spesifikasi teknis
dengan spesifikasi teknis tertentu atas
tertentu atas
penyelesaian seluruh
penyelesaian pekerjaan dalam
seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang
batas waktu yang
telah ditetapkan
telah dengan ketentuan
ditetapkan dengan sebagai berikut:
ketentuan sebagai berikut:

a. volume
a. volume ...
...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 32
32--

a.
a. volume atau
volume kuantitas pekerjaannya
atau kuantitas masih bersifat
pekerjaannya masih bersifat
perkiraan pada
perkiraan saat Kontrak
pada saat Kontrak ditandatangani;
ditandatangani;

b.
b. pembayaran berdasarkan
pembayaran berdasarkan hasil
hasil pengukuran bersama
pengukuran bersama
atas realisasi
atas realisasi volume
volume pekerjaan;
pekerjaan; dan
dan

c.
c. nilai akhir
nilai akhir kontrak
kontrak ditetapkan setelah seluruh
ditetapkan setelah seluruh
diselesaikan.
pekerjaan diselesaikan.
pekerjaan

(5)) Kontrak
(5 Kontrak Gabungan
Gabungan Lumsum
Lumsum dan Harga Satuan
dan Harga Satuan
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1) huruf
huruf cc merupakan
merupakan
Kontrak Pengadaan
Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
gabungan Lumsum
Lainnya gabungan
Lainnya Lumsum dan Harga Satuan
dan Harga dalam 11
Satuan dalam
(satu) pekerjaan
(satu) pekerjaan yang
yang diperjanjikan.
diperjanjikan.

(6) Kontrak
(6) Kontrak Terima
Terima Jadi
Jadi (Turnkey) sebagaimana dimaksud
(Turnkey) sebagaimana dimaksud
pada ayat
pada ayat (1)
(1) huruf
huruf dd merupakan
merupakan Kontrak
Kontrak Pengadaan
Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Konstruksi atas
atas penyelesaian
penyelesaian seluruh
seluruh pekerjaan
pekerjaan
dalam batas
dalam batas waktu
waktu tertentu
tertentu dengan ketentuan sebagai
dengan ketentuan sebagai
berikut:
berikut:

a.
a. jumlah
jumlah harga
harga pasti dan tetap
pasti dan tetap sampai seluruh
sampai seluruh
pekerjaan selesai
pekerjaan selesai dilaksanakan;
dilaksanakan; dan
dan

b.
b. pembayaran
pembayaran dapat dilakukan berdasarkan
dapat dilakukan berdasarkan termin
termin
sesuai kesepakatan
sesuai dalam Kontrak.
kesepakatan dalam Kontrak.

(7) Kontrak
(7) Kontrak Payung
Payung sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1)
huruf ee dan
huruf dan ayat
ayat (2)
(2) huruf
huruf cc dapat berupa kontrak
dapat berupa kontrak harga
harga
satuan dalam
satuan dalam periode
periode waktu
waktu tertentu
tertentu untuk
untuk barang/jasa
barang/jasa
yang belum dapat
yang belum dapat ditentukan
ditentukan volume
volume dan/atau waktu
dan/atau waktu
pengirimannya
pengirimannya pada
pada saat Kontrak ditandatangani.
saat Kontrak ditandatangani.

(8) Kontrak
(8) Kontrak berdasarkan
berdasarkan Waktu
Waktu Penugasan
Penugasan sebagaimana
sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (2)
(2) huruf
huruf bb merupakan
merupakan Kontrak
Kontrak Jasa
Jasa
Konsultansi untuk
Konsultansi pekerjaan yang
untuk pekerjaan yang ruang
ruang lingkupnya
lingkupnya
belum bisa
belum bisa didefinisikan
didefinisikan dengan
dengan rinci dan/ atau
rinci dan/ waktu
atau waktu
dibutuhkan untuk
yang dibutuhkan
yang untuk menyelesaikan
menyelesaikan pekerjaan belum
pekerjaan belum
bisa dipastikan.
bisa dipastikan.

(9) Kontrak
(9) Kontrak ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 33
33--

Kontrak Tahun
(9)) Kontrak
(9 Tahun Jamak
Jamakmerupakan
merupakanKontrak
Kontrak Pengadaan
Pengadaan
membebani lebih
yang membebani
Barang/Jasa yang
Barang/Jasa lebih dari
clari 11 (satu)
(satu) Tahun
Tahun
Anggaran dilakukan
Anggaran dilakukan setelah menclapatkan persetujuan
setelah mendapatkan persetujuan
pejabat yang
pejabat sesuai dengan
berwenang sesuai
yang berwenang dengan ketentuan
ketentuan
dapat berupa:
perundang-undangan, dapat
peraturan perundang-undangan,
peraturan berupa:

a.
a. pekerjaan yang
pekerjaan penyelesaiannya lebih
yang penyelesaiannya lebih clari 12 (dua
dari 12 (dua
belas) bulan
belas) atau lebih
bulan atau lebih dari
dari 11 (satu) Tahun Anggaran;
(satu) Tahun Anggaran;
atau
atau

b.
b. pekerjaan yang
pekerjaan memberikan manfaat
yang memberikan manfaat lebih
lebih apabila
apabila
dikontrakkan untuk
dikontrakkan untuk jangka waktu lebih
jangka waktu lebih dari
clari 11 (satu)
(satu)
Tahun Anggaran
Tahun Anggaran clan lama 33 (tiga)
paling lama
dan paling (tiga) Tahun
Tahun
Anggaran.
Anggaran.

Pasal 28
Pasal 28

BentukKontrak
(1) Bentuk
(1) Kontrak terdiri
terdiri atas:
atas:

a.
a. bukti pembelian/pembayaran;
bukti pembelian/ pembayaran;

b.
b. kuitansi;
kuitansi;

c.
c. Surat Perintah
Surat PerintahKerja
Kerja(SPK);
(SPK);

cl.
d. surat perjanjian;
surat perjanjian; clan
dan

e.
e. surat pesanan.
surat pesanan.

Bukti pembelian/pembayaran
(2) Bukti
(2) sebagaimana dimaksud
pembelian/pembayaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)
pada ayat huruf aa digunakan
(1) huruf untuk Pengadaan
digunakan untuk Pengaclaan
Barang/Jasa Lainnya
Barang/Jasa nilai paling
dengan nilai
Lainnya dengan paling banyak
banyak
(sepuluh juta
Rpl0.000.000,00 (sepuluh
Rp10.000.000,00 rupiah).
juta rupiah).

Kuitansi sebagaimana
(3)) Kuitansi
(3 dimaksud pada
sebagaimana dimaksud ayat (1)
pada ayat (1) huruf b
huruf b
untuk Pengadaan
digunakan untuk
digunakan Barang/Jasa Lainnya
Pengadaan Barang/Jasa Lainnya
nilai paling
dengan nilai
dengan paling banyak Rp50.000.000,00 (lima
banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh
puluh
juta rupiah).
juta rupiah).

SPK ...
(4) SPK
(4)

jdih.lkpp.go.id
PRE SID EN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 34
34 --

(4)
(4) SPK sebagaimana
SPK sebagaimanadimaksud
dimaksudpada
padaayat
ayat (1)
(1) huruf c
huruf c
untuk Pengadaan
digunakan untuk
digunakan Jasa Konsultansi
Pengadaan Jasa Konsultansi dengan
dengan
nilai
nilai paling Rp100.000.000,00 (seratus
banyak Rp100.000.000,00
paling banyak juta
(seratus juta
rupiah), Pengadaan Barang/Jasa
rupiah), Pengadaan Lainnya dengan
Barang/Jasa Lainnya dengan nilai
nilai
sedikit di
paling sedikit
paling atas Rp50.000.000,00
di atas (lima puluh
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
juta
rupiah) sampai
rupiah) sampai dengan nilai paling
dengan nilai paling banyak
banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratusjuta
Rp200.000.000,00 (dua rupiah), dan
ratus juta rupiah), dan Pengadaan
Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Konstruksi dengan nilai paling
dengan nilai paling banyak
banyak
(dua ratus
Rp200.000.000,00 (dua
Rp200.000.000,00 ratus juta rupiah).
juta rupiah).

(5)
(5) Surat perjanjian
Surat dimaksud pada
sebagaimana dimaksud
perjanjian sebagaimana pada ayat
ayat (1)
(1)
huruf dd digunakan
huruf untukPengadaan
digunakan untuk PengadaanBarang/
Barang/Pekerjaan
Pekerjaan
Lainnya dengan
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa nilai paling
dengan nilai paling sedikit
sedikit di
di
atas Rp200.000.000,00
atas (dua ratus
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
juta rupiah)
rupiah) dan
dan untuk
untuk
Jasa Konsultansi
Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai paling
dengan nilai paling sedikit
sedikit di
di
atas Rp100.000.000,00
atas Rpl00.000.000,00 (seratus
(seratus juta rupiah).
juta rupiah).

(6)
(6) Surat pesanan
Surat pesanan sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud ayat (1)
pada ayat (1)
huruf ee digunakan
huruf digunakan untuk
untuk Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa melalui
Barang/Jasa melalui
E-purchasing atau pembelian
E-purchasing atau pembelian melalui
melalui toko
toko daring.
daring.

(7)
(7) Ketentuan lebih
Ketentuan lanjut mengenai
lebih lanjut mengenai bentuk
bentuk kontrak
kontrak
sebagaimana dimaksud
sebagaimana pada ayat
dimaksudpada (1) dan
ayat (1) dan dokumen
dokumen
Kontrak, diatur
pendukung Kontrak, diatur dalam
dalam peraturan menteri yang
peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan
menyelenggarakan pemerintahan di
urusan pemerintahan bidang
di bidang
keuangan
keuangan negara
negara dan/ atau
dan/ atau menteri yang
menyelenggarakan urusan
menyelenggarakan di bidang
urusan di bidang pemerintahan dalam
pemerintahan dalam
negen.
negeri.

Pasal29
Pasal 29

(1)
(1) Uang muka
Uang dapat diberikan
muka dapat diberikan untuk
untuk persiapan
persiapan pelaksanaan
pelaksanaan
pekerjaan.
pekerjaan.

(2)
(2) muka sebagaimana
Uang muka
Uang sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1)
diberikan dengan
diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
ketentuan sebagai berikut:

a. paling
a. 30% (tiga
tinggi 30%
palingtinggi persen) dari
puluh persen)
(tiga puluh dari nilai
nilai
kontrak untuk
kontrak usaha kecil;
untuk usaha kecil;
b. paling
b. ...
paling ...
jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 35
35--

b.
b. paling tinggi 20%
paling tinggi 20% (dua
(dua puluh dari nilai
persen) dari
puluh persen) nilai
kontrak untuk
kontrak usaha non-kecil
untuk usaha non-kecil dan
dan Penyedia
Penyedia Jasa
Jasa
Konsultansi; atau
Konsultansi; atau

c.
c. paling tinggi
paling tinggi 15%
15% (lima
(lima belas
belas persen) dari nilai
persen) dari nilai
kontrak
kontrak untuk Kontrak Tahun
untuk Kontrak Tahun Jamak.
Jamak.

(3)) Pemberian
(3 Pemberian uang
uang muka
muka dicantumkan
dicantumkan pada
pada rancangan
rancangan
kontrak yang
kontrak yang terdapat dalam Dokumen
terdapat dalam Dokumen Pemilihan.
Pemilihan.

Pasal30
Pasal 30

(1) Jaminan
(1) JaminanPengadaan
Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas:
Barang/Jasa terdiri atas:

a.
a. Jaminan Penawaran;
Jaminan Penawaran;

b.
b. Jaminan Sanggah
Jaminan Sanggah Banding;
Banding;

c.
c. Jaminan Pelaksanaan;
Jaminan Pelaksanaan;

d.
d. Jaminan Uang
Jaminan Muka; dan
Uang Muka; dan

e.
e. Jaminan Pemeliharaan.
Jaminan Pemeliharaan.

(2) Jaminan
(2) JaminanPenawaran
Penawaransebagaimana
sebagaimanadimaksud
dimaksud pada
padaayat
ayat (1)
(1)
huruf aa dan
huruf danJaminan
JaminanSanggah
SanggahBanding
Banding sebagaimana
sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (1)
( 1) huruf
huruf bb hanya
hanya untuk pengadaan
untuk pengadaan
Pekerjaan Konstruksi.
Pekerjaan Konstruksi.

(3)) Jaminan
(3 Jaminan sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud ayat (1)
pada ayat (1) dapat
dapat
berupa bank
berupa bank garansi
garansi atau
atau surety bond.
surety bond.
(4) Bentuk
(4) Bentuk Jaminan
Jaminan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (3)
(3)
bersifat:
bersifat:

a.
a. tidak bersyarat;
tidak bersyarat;
b.
b. mudah dicairkan;
mudah dicairkan; dan
dan

c.
c. harus dicairkan
harus dicairkan oleh
oleh penerbit
penerbit jaminan paling lambat
jaminan paling lam bat
14 (empat
14 (empat belas)
belas) hari
hari kerja setelah surat
kerja setelah surat perintah
perintah
pencairan dari
pencairan dari Pokja
Pokja Pemilihan/PPK/Pihak
Pemilihan/PPK/Pihak yang
yang
diberi kuasa
diberi oleh Pokja
kuasa oleh Pemilihan/PPK diterima.
Pokja Pemilihan/PPK diterima.
(5) Pengadaan
(5) Pengadaan ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPLBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 36
36--

(5)
(5) Pengadaan Jasa
Pengadaan Konsultansi tidak
Jasa Konsultansi tidak diperlukan Jaminan
diperlukan Jaminan
Penawaran, Jaminan
Penawaran, Sanggah Banding,
Jaminan Sanggah Jaminan
Banding, Jaminan
Pelaksanaan, dan
Pelaksanaan, dan Jaminan Pemeliharaan.
Jaminan Pemeliharaan.

(6)
(6) Jaminan dari Bank
Jaminan dari Bank Umum,
Umum, Perusahaan
Perusahaan Penjaminan,
Penjaminan,
Perusahaan Asuransi,
Perusahaan Asuransi, lembaga keuangan khusus
lembaga keuangan yang
khusus yang
menjalankan usaha
menjalankan di bidang
usaha di bidang pembiayaan,
pembiayaan, penjaminan,
penjaminan,
dan asuransi
dan asuransi untuk
untuk mendorong
mendorong ekspor Indonesia sesuai
ekspor Indonesia sesuai
dengan ketentuan
dengan ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan di
perundang-undangan di
bidang lembaga
bidang lembaga pembiayaan
pembiayaan ekspor Indonesia dapat
ekspor Indonesia dapat
digunakan untuk
digunakan untuk semua jenis Jaminan.
semuajenis Jaminan.
(7)
(7) Perusahaan Penjaminan,
Perusahaan Penjaminan, Perusahaan Asuransi, dan
Perusahaan Asuransi, dan
lembaga keuangan
lembaga keuangan khusus
khusus yang menjalankan usaha
yang menjalankan di
usaha di
bidang pembiayaan,
bidang penjaminan,dan
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk
asuransi untuk
mendorong ekspor
mendorong ekspor Indonesia
Indonesia sesuai
sesuai dengan ketentuan
dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
peraturan perundang-undangan di bidang lembaga
di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia
pembiayaan ekspor Indonesia sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
pada ayat
pada ayat (6)
(6) adalah Perusahaan Penerbit
adalah Perusahaan Penerbit Jaminan yang
Jaminan yang
memiliki izin
memiliki izinusaha
usaha dan
dan pencatatan suretyyship di
produk suretyship
pencatatan produk di
Otoritas Jasa
Otoritas Keuangan.
Jasa Keuangan.

Pasal 31
Pasal 31

(1)
(1) Jaminan Penawaran
Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal
30 ayat
30 ayat (2)
(2) diberlakukan
diberlakukan untuk
untuk nilai
nilai total
total HPS
HPS paling
paling
sedikit di
sedikit di atas
atasRp10.000.000.000,00
Rpl0.000.000.000,00 (sepuluh miliar
(sepuluh miliar
rupiah).
rupiah).

(2)
(2) Jaminan Penawaran
Jaminan Penawaran sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1)
(1)
besarnya antara
besarnya antara 1%
1 % (satu
(satu persen)
persen) hingga
hingga 3%
3% (tiga
(tiga persen)
persen)
dari nilai
dari nilai total
total HPS.
HPS.

(3)
(3) Untuk Pekerjaan
Untuk Pekerjaan Konstruksi
Konstruksi terintegrasi, Jaminan
terintegrasi, Jaminan
Penawaran sebagaimana
Penawaran sebagaimanadimaksud
dimaksudpada ayat (1)
pada ayat (1)
besarnya antara
besarnya antara1%
1 % (satu
(satu persen)
persen) hingga 3% (tiga
hingga 3% (tiga persen)
persen)
dari nilai
dari nilai Pagu
Pagu Anggaran.
Anggaran.
Pasal ...
Pasal

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
. -- 37-
37 -

Pasal 32
Pasal 32

(1)
(1) Jaminan Sanggah
Jaminan Sanggah Banding
Banding sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30
Pasal 30 ayat
ayat (2)
(2) besarnya 1 % (satu
besarnya 1% persen) dari
(satu persen) nilai total
dari nilai total
HPS.
HPS.

(2)
(2) Untuk Pekerjaan
Untuk Konstruksi terintegrasi,
Pekerjaan Konstruksi Jaminan
terintegrasi, Jaminan
Sanggah Banding
Sanggah Banding sebagaimana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
dimaksud dalam Pasal 30
30
ayat (2)
ayat (2) besarnya 1 % (satu
besarnya 1% (satu persen) dari nilai
persen) dari nilai Pagu
Pagu
Anggaran.
Anggaran.

Pasal 33
Pasal 33

Jaminan Pelaksanaan
(1)) Jaminan
(1 Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30 ayat
Pasal 30 ayat (1) huruf cc diberlakukan
(1) huruf diberlakukan untuk
untuk Kontrak
Kontrak
Pengadaan Barang/Pekerjaan
Pengadaan Konstruksi/ Jasa Lainnya
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
nilai paling
dengan nilai
dengan paling sedikit
sedikit di
di atas (dua
Rp200.000.000,00 (dua
atas Rp200.000.000,00
ratus juta rupiah).
ratus juta rupiah).

(2) JaminanPelaksanaan
(2) Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat
(1) tidak
(1) diperlukan, dalam
tidak diperlukan, dalam ha!:
hal:

a.
a. Pengadaan Jasa
Pengadaan Lainnya yang
Jasa Lainnya aset Penyedia
yang aset Penyedia sudah
sudah
dikuasai oleh
dikuasai oleh Pengguna;
Pengguna; atau
atau

b.
b. Pengadaan Barang/
Pengadaan Barang/Jasa melalui E-purchasing.
Jasa melalui E-purchasing.

(3)) Besaran
(3 Besaran nilai
nilai Jaminan
Jamin.an Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah
adalah sebagai
sebagai
berikut:
berikut:

a.
a. untuk nilai
untuk nilai penawaran terkoreksi antara
penawaran terkoreksi antara 80%
80%
(delapan puluh
(delapan puluh persen)
persen) sampai dengan 100%
sampai dengan 100% (seratus
(seratus
persen) dari
persen) dari nilai
nilai HPS,
HPS,Jaminan
Jaminan Pelaksanaan
Pelaksanaan sebesar
sebesar
5% (lima
5% persen)dari
(limapersen) darinilai
nilaikontrak;
kontrak; atau
atau

b.
b. untuk nilai
untuk nilai penawaran terkoreksi di
penawaran terkoreksi di bawah
bawah 80%
80%
(delapan puluh
(delapan persen) dari
puluh persen) nilai HPS,
dari nilai HPS, Jaminan
Jaminan
Pelaksanaan sebesar
Pelaksanaan sebesar 5%
5% (lima persen) dari
(lima persen) nilai total
dari nilai total
HPS.
HPS.

(4) Besaran
(4) Besaran ...

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 38
38--

(4) Besaran
(4) Besaran nilai
nilai Jaminan
Jaminan Pelaksanaan
Pelaksanaan untuk
untuk pekerjaan
pekerjaan
terintegrasi adalah
terintegrasi adalah sebagai berikut:
sebagai berikut:
a.
a. untuk nilai
untuk nilai penawaran
penawaran antara
antara 80%
80% (delapan
(delapan puluh
puluh
persen) sampai
persen) sampai dengan 100% (seratus
dengan 100% (seratus persen) dari
persen) dari
nilai Pagu
nilai Pagu Anggaran,
Anggaran, Jaminan Pelaksanaan sebesar
Jaminan Pelaksanaan sebesar
5% (lima
5% (limapersen)
persen)dari
dari nilai
nilaikontrak;
kontrak; atau
atau
b.
b. untuk nilai
untuk nilai penawaran di bawah
penawaran di bawah 80%
80% (delapan
(delapan puluh
puluh
persen) dari
persen) dari nilai
nilai Pagu
Pagu Anggaran, Jaminan
Anggaran, Jaminan
Pelaksanaan sebesar
Pelaksanaan sebesar 5%
5% (lima
(lima persen) dari nilai
persen) dari nilai Pagu
Pagu
Anggaran.
Anggaran.

(5)) Jaminan
(5 Jaminan Pelaksanaan
Pelaksanaan berlaku
berlaku sampai
sampai dengan
dengan serah
serah
terima pekerjaan
terima pekerjaan Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa Lainnya atau
Barang/Jasa Lainnya atau
serah terima
serah terima pertama
pertama Pekerjaan
Pekerjaan Konstruksi.
Konstruksi.

Pasal 34
Pasal 34
(1)
(1) Jaminan Uang
Jaminan Uang Muka
Muka sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal
30 ayat
30 ayat (1) huruf dddiserahkan
(1) huruf diserahkanPenyedia
Penyedia kepada
kepada PPK
PPK
senilai uang
senilai muka.
uang muka.
(2)
(2) Nilai Jaminan
Nilai Uang Muka
Jaminan Uang Muka sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada
dimaksud pada
ayat (1)
ayat (1) bertahap
bertahap dapat
dapat dikurangi secara proporsional
dikurangi secara proporsional
sesuai dengan
sesuai dengan sisa
sisa uang
uang muka
muka yang diterima.
yang diterima.

Pasal 35
Pasal 35

(1)
(1) Jaminan Pemeliharaan
Jaminan Pemeliharaan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam
Pasal 30
Pasal 30 ayat
ayat (1)
(1) huruf e diberlakukan
huruf e diberlakukan untuk
untuk Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi atau
Konstruksi atau Jasa Lainnya yang
Jasa Lainnya yang membutuhkan
membutuhkan masa
masa
pemeliharaan, dalam
pemeliharaan, dalam hal Penyedia menerima
hal Penyedia uang retensi
menerima uang retensi
pada serah
pada serah terima
terima pekerjaan
pekerjaan pertama
pertama (Provisional
(Provisional Hand
Hand
Over).

(2)
(2) Jaminan Pemeliharaan
Jaminan Pemeliharaan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat
pada ayat
(1) dikembalikan
(1) dikembalikan 14
14 (empat belas)hari
(empat belas) kerja setelah
hari kerja setelah masa
masa
selesai.
pemeliharaan selesai.
pemeliharaan
.,
(3) Besaran
(3) Be saran ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
--39-
39 -

Besarannilai
(3)) Besaran
(3 nil_aiJaminan
JaminanPemeliharaan
Pemeliharaan sebesar
sebesar 5%
5% (lima
(lima
persen) dari nilai
persen) dari nilai kontrak.
kontrak.

Pasal36
Pasal 36

( 1)
(1) Sertifikat Garansi
Sertifikat diberikan
Garansi diberikan terhadap
terhadap kelaikan
kelaikan
penggunaan barang
penggunaan barang hingga
hingga jangka
jangka waktu
waktu tertentu sesuai
tertentu sesuai
ketentuan dalam
dengan ketentuan
dengan dalam Kontrak.
Kontrak.

(2)
(2) Sertifikat Garansi
Sertifikat Garansi sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada ayat
dimaksud pada ayat (1)
(1)
diterbitkan oleh
diterbitkan oleh produsen
produsen atau
atau pihak yang ditunjuk
pihak yang ditunjuk secara
secara
sah oleh
sah oleh produsen.
produsen.

Pasal37
Pasal 37

(1)) Penyesuaian
(1 Penyesuaian harga
harga dilakukan
dilakukan dengan ketentuan sebagai
dengan ketentuan sebagai
berikut:
berikut:

a.
a. diberlakukan terhadap
diberlakukan Kontrak Tahun
terhadap Kontrak Tahun Jamak
Jamak
dengan jenis
dengan Kontrak Harga
jenis Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Satuan atau Kontrak
berdasarkan Waktu
berdasarkan Waktu Penugasan sesuai dengan
Penugasan sesuai dengan
ketentuan dan
ketentuan dan persyaratan
persyaratan yang telah tercantum
yang telah tercantum
dalam Dokumen
dalam Dokumen Pemilihan
Pemilihan dan/ atau perubahan
dan/atau perubahan
Dokumen Pemilihan;
Dokumen Pemilihan; dan
dan

b.
b. tata cara
tata cara penghitungan
penghitungan penyesuaian
penyesuaian harga harus
harga harus
dicantumkan
dicantumkan dengan jelas dalam
dengan jelas dalam Dokumen
Dokumen
Pemilihan dan/atau
Pemilihan Dokumen Pemilihan
perubahanDokumen
dan/atau perubahan Pemilihan
yang merupakan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
bagian tidak dari
terpisahkan dari
Kontrak.
Kontrak.

Persyaratan dan
(2) Persyaratan
(2) dan tata
tatacara
carapenghitungan
penghitungan penyesuaian
penyesuaian
harga sebagaimana
harga dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
ayat (1) terdiri atas:
atas:

a. penyesuaian
a. penyesuaian harga diberlakukan pada
harga diberlakukan Kontrak
pada Kontrak
Tahun Jamak
Tahun masa pelaksanaannya
yang masa
Jamak yang lebih dari
pelaksanaannya lebih dari
18 (delapan
18 belas) bulan;
(delapan belas) bulan;
b. penyesuaian
b. penyesuaian ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 40
40--

b.
b. penyesuaian harga
penyesuaian harga sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada
huruf aa diberlakukan
huruf diberlakukan mulai
mulai bulan
bulan ke-13
ke-13 (tiga
(tiga belas)
belas)
sejak pelaksanaan
sejak pekerjaan;
pelaksanaan pekerjaan;

c.
c. penyesuaian harga
penyesuaian harga satuan berlaku bagi
satuan berlaku bagi seluruh
seluruh
kegiatan/mata kecuali komponen
pembayaran, kecuali
kegiatan/mata pembayaran, komponen
keuntungan, biaya tidak
keuntungan, biaya tidak langsung (overhead cost),
langsung (overhead cost),
clan harga
dan satuan timpang
harga satuan timpang sebagaimana tercantum
sebagaimana tercantum
dalam penawaran;
dalam penawaran;

d.
d. penyesuaian harga
penyesuaian satuan diberlakukan
harga satuan diberlakukan sesuai
sesuai
dengan jadwal
dengan jadwal pelaksanaan
pelaksanaan yang tercantum dalam
yang tercantum dalam
Kontrak;
Kontrak;

e.
e. penyesuaian harga
penyesuaian satuan bagi
harga satuan bagi komponen
komponen pekerjaan
pekerjaan
berasal dari
yang berasal
yang dari luar
luar negeri,
negeri, menggunakan
menggunakan indeks
indeks
penyesuaian harga dari
penyesuaian harga negara asal
dari negara barang tersebut;
asal barang tersebut;

f.
f. jenis pekerjaan baru
jenis pekerjaan dengan harga
baru dengan satuan baru
harga satuan baru
sebagai akibat
sebagai adanya adendum
akibat adanya adendum kontrak
kontrak dapat
clapat
diberikan penyesuaian
diberikan harga mulai
penyesuaian harga mulai bulan
bulan ke-13
ke-13 (tiga
(tiga
belas) adendum kontrak
sejak adendum
belas) sejak kontrak tersebut
terse but
ditandatangani; dan
ditandatangani; dan

g.
g. indeks yang
indeks yang digunakan clalam hal
cligunakan dalam hal pelaksanaan
pelaksariaan
Kontrak terlambat
Kontrak terlambat disebabkan
disebabkan oleh
oleh kesalahan
kesalahan
Penyedia adalah
Penyedia adalah indeks terendah antara
indeks terendah antara jadwal
jaclwal
kontrak dan
kontrak clan realisasi
realisasi pekerjaan.
pekerjaan.

Pasal 38
Pasal 38

(1) Metode
(1) Metode pemilihan
pemilihan Penyedia
Penyedia Barang/Pekerjaan
Barang/ Pekerjaan
Lainnya terdiri
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa terdiri atas:
atas:

a.
a. E-purchasing;
E-purchasing;

b.
b. Pengadaan Langsung;
Pengadaan Langsung;

c.
c. Penunjukan Langsung;
Penunjukan Langsung;

d.
d. Tender Cepat;
Tender Cepat; dan
dan

-
e.
e. Tender.
Tender.
E-purchasing ...
(2) E-purchasing
jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 41
41--

(2)
(2) E-purchasing sebagaimana dimaksud
E-purchasing sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1)
huruf a adilaksanakan
huruf dilaksanakan untuk
untuk Barang/Pekerjaan
Barang/ Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
yang sudah tercantum dalam
sudah tercantum dalam
elektronik.
katalog elektronik.
katalog

(3)
(3) Pengadaan Langsung
Pengadaan sebagaimana dimaksud
Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat
pada ayat
(1) huruf
(1) huruf bbdilaksanakan
dilaksanakan untuk
untukBarang/
Barang/Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
yang bernilai
bernilai paling banyak
paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua
Rp200.000.000,00 (dua ratus
ratus juta rupiah).
juta rupiah).

(4)
(4) Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat
pada ayat
(1) huruf
(1) huruf ccdilaksanakan
dilaksanakan untuk
untukBarang/Pekerjaan
Barang/Pekerjaan
Lainnya dalam
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa dalam keadaan
keadaan tertentu.
tertentu.

(5)
(5) Kriteria Barang/
Kriteria Barang/Pekerjaan
Pekerj aan Konstruksi/ Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Lainnya
untuk keadaan
untuk keadaan tertentu
tertentu sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat
(4) meliputi:
(4) meliputi:

a.
a. penyelenggaraan penyiapan
penyelenggaraan penyiapan kegiatan yang mendadak
kegiatan yang mendadak
untuk menindaklanjuti
untuk menindaklanjuti komitmen
komitmen internasional
internasional yang
yang
dihadiri oleh
dihadiri oleh Presiden/Wakil Presiden;
Presiden/Wakil Presiden;

b.
b. barang/jasa yang bersifat
barang/jasa yang bersifat rahasia
rahasia untuk kepentingan
untuk kepentingan
Negara meliputi
Negara meliputi intelijen,
intelijen, perlindungan saksi,
perlindungan saksi,
pengamanan Presiden
pengamanan Presiden dan
dan Wakil
Wakil Presiden,
Presiden, Mantan
Mantan
Presiden dan
Presiden Mantan Wakil
dan Mantan Wakil Presiden
Presiden beserta
beserta
keluarganya serta
keluarganya serta tamu negara setingkat
tamu negara setingkat kepala
kepala
negara/kepala
negara/ kepalapemerintahan,
pemerintahan,atau
atau barang/jasa lain
barang/jasa lain
bersifat rahasia
bersifat rahasia sesuai dengan ketentuan
sesuai dengan peraturan
ketentuan peraturan
perundang-undangan;
perundang-undangan;
c.
c. Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Konstruksi bangunan yang merupakan
bangunan yang merupakan
satu kesatuan
satu kesatuan sistem
sistem konstruksi
konstruksi dan satu kesatuan
dan satu kesatuan
tanggungjawab
tanggung jawab atas
atas risiko
risiko kegagalan
kegagalan bangunan yang
bangunan yang
secara
secara keseluruhan
keseluruhan tidak
tidak dapat
dapat
direncanakan/ diperhitungkan sebelumnya;
direncanakan/diperhitungkan sebelumnya;
d. Barang/
d. Barang/

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 42-
42 -

d.
d. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Barang/Pekerjaan Lainnya yang
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
hanya dapat
hanya dapat disediakan
disediakan oleh
oleh 11 (satu) Pelaku Usaha
(satu) Pelaku Usaha
yangmampu;
yang mampu;

e.
e. pengadaan dan
pengadaan penyaluran benih
dan penyaluran benih unggul
unggul yang
yang
meliputi benih
meliputi benih padi, jagung, dan
padi,jagung, dan kedelai,
kedelai, serta
serta pupuk
pupuk
yang meliputi
yang meliputi Urea,
Urea, NPK,
NPK, dan
dan ZA
ZAkepada
kepada petani
petani dalam
dalam
rangka menjamin
rangka menjamin ketersediaan
ketersediaan benih
benih dan pupuk
dan pupuk
secara tepat
secara tepat dan
dan cepat
cepat untuk
untukpelaksanaan
pelaksanaan
peningkatan
peningkatan ketahanan pangan;
ketahanan pangan;

f.
f. pekerjaan prasarana,
pekerjaan prasarana, sarana, dan utilitas
sarana, dan utilitas umum
umum di
di
lingkungan
lingkungan perumahan
perumahan bagi Masyarakat
bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
Berpenghasilan Rendah yang dilaksanakan oleh
yang dilaksanakan oleh
pengembang
pengembang yang
yang bersangkutan;
bersangkutan;

g.
g. Barang/Pekerjaan
Barang/ PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya yang
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
spesifik dan
spesifik hanya dapat
dan hanya dapat dilaksanakan
dilaksanakan oleh
oleh
pemegang
pemeganghak
hak paten,
paten, atau pihak yang
atau pihak telah
yang telah
mendapat izin
mendapat izin dari pemeganghak
dari pemegang paten, atau
hak paten, pihak
atau pihak
yang menjadi
yang menjadi pemenang
pemenang tender
tender untuk mendapatkan
untuk mendapatkan
izin dari
izin pemerintah; atau
dari pemerintah; atau

h.
h. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Barang/Pekerjaan Lainnya yang
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
setelah dilakukan
setelah dilakukan Tender
Tender ulang
ulang mengalami
mengalami
kegagalan.
kegagalan.

(6) Tender
(6) Tender Cepat
Cepat sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud ayat ( (1)
pada ayat I)
huruf d
huruf d dilaksanakan
dilaksanakan dalam
dalam hal:
hal:

a.
a. spesifikasi dan
spesifikasi volume pekerjaannya
dan volume pekerjaannya sudah dapat
sudah dapat
ditentukan secara
ditentukan secara rinci;
rinci; dan
dan

b.
b. Pelaku Usaha
Pelaku Usaha telah
telah terkualifikasi
terkualifikasi dalam
dalam Sistem
Sistem
Informasi Kinerja
Informasi Kinerja Penyedia.
Penyedia.

Tender sebagaimana
(7)) Tender
(7 sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat (1) huruf
ayat (1) e
huruf e
dilaksanakan dalam
dilaksanakan dalam hal
ha! tidak
tidak dapat
dapat menggunakan
menggunakan metode
metode
pemilihan sebagaimana dimaksud
Penyedia sebagaimana
pemilihan Penyedia pada ayat
dimaksud pada ayat (1)
(1)
huruf aa sampai
huruf sampai dengan
dengan huruf d.
huruf d.

Pasal ...
Pasal
jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 43
43--

Pasal 39
Pasal 39

Metode evaluasi
(1) Metode
(1) evaluasi penawaran Penyedia Barang/Pekerjaan
penawaran Penyedia Barang/Pekerjaan
Lainnya dilakukan
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa dilakukan dengan:
dengan:

a.
a. Sistem Nilai;
Sistem Nilai;

b.
b. Penilaian Biaya
Penilaian Biaya Selama
Selama Umur
Umur Ekonomis;
Ekonomis; atau
atau

c.
c. Terendah.
Harga Terendah.
Harga

Metode evaluasi
(2) Metode
(2) evaluasi Sistem
Sistem Nilai
Nilai digunakan
digunakan untuk Pengadaan
untuk Pengadaan
Barang/Pekerjaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
penilaian teknis
memperhitungkan penilaian
memperhitungkan teknis clan harga.
dan harga.

Metodeevaluasi
(3)) Metode
(3 evaluasiPenilaian
Penilaian Biaya
Biaya Selama
Selama Umur
Umur Ekonomis
Ekonomis
untuk Pengadaan
digunakan untuk
digunakan PengadaanBarang/
Barang/Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
yang memperhitungkan faktor
memperhitungkan faktor
umur ekonomis,
umur ekonomis, harga, biaya operasional,
harga, biaya operasional, biaya
biaya
pemeliharaan, dan
pemeliharaan, nilai sisa
dan nilai sisa dalam
dalam jangka
jangka waktu
waktu operasi
operasi
tertentu.
tertentu.

Metode evaluasi
(4) Metode
(4) evaluasi Harga
Harga Terendah
Terendah digunakan
digunakan untuk
untuk
Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Pengadaan Barang/Pekerjaan
Pengadaan Konstruksi/ Jasa Lainnya
Lainnya
dalam hal
dalam ha! harga
harga menjadi
menjadi dasar
dasar penetapan
penetapan pemenang
pemenang di
di
antara penawaran
antara penawaran yang memenuhi persyaratan
yang memenuhi teknis.
persyaratan teknis.

Pasal 40
Pasal 40
(1)) Metode
(1 Metode penyampaian dokumen penawaran
penyampaian dokumen dalam
penawaran dalam
pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
pemilihan Penyedia Konstruksi/Jasa
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya dilakukan
Lainnya dengan:
dilakukan dengan:

a.
a. 1 (satu)
1 (satu) file;
file;

b.
b. 2 (dua)
2 (dua) file; atau
file; atau

c.
c. 2 (dua)
2 (dua) tahap.
tahap.

(2) Metode
(2) Metode satu
satu file
file digunakan untuk Pengadaan
digunakan untuk Pengadaan
Barang/Pekerjaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
menggunakan metode
menggunakan metode evaluasi
evaluasi Harga Terendah.
Harga Terendah.
(3) Metode
(3) Metode ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 44
44-

(3)
(3) dua
Metode dua
Metode file
file digunakan untuk Pengadaan
digunakan untuk Pengadaan
Barang/ Pekerjaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Konstruksi/Jasa Lainnya yang
Lainnya yang
memerlukan penilaian
memerlukan penilaian teknis
teknis terlebih
terlebih dahulu.
dahulu.

(4)
(4) Metode dua
Metode digunakan untuk
tahap digunakan
dua tahap untuk Pengadaan
Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi/
Barang/ Pekerjaan
Barang/ J asa
Konstruksi/Jasa. Lainnya yang
Lainnya yang
memiliki karakteristik
memiliki karakteristik sebagai
sebagai berikut:
berikut:
a.
a. teknisnya belum
spesifikasi teknisnya
spesifikasi belum bisa ditentukan dengan
bisa ditentukan dengan
pas ti;
pasti;
b.
b. beberapa alternatif
mempunyai beberapa
mempunyai penggunaan sistem
alternatif penggunaan sistem
dan desain
dan desain penerapan teknologi yang
penerapan teknologi yang berbeda;
berbeda;

C.
c. dimungkinkan
dimungkinkan perubahan
perubahan spesifikasi teknis
spesifikasi teknis
berdasarkan klarifikasi
berdasarkan klarifikasi penawaran teknis yang
penawaran teknis yang
diajukan; dan/
diajukan; atau
dan/atau
d.
d. membutuhkan penyetaraan
membutuhkan teknis.
penyetaraan teknis.

Pasal 41
Pasal 41

Metode pemilihan
(1) Metode
(1) Penyedia Jasa
pemilihan Penyedia Konsultansi terdiri
Jasa Konsultansi terdiri atas:
atas:

a.
a. Seleksi;
Seleksi;

b.
b. Pengadaan Langsung; dan
Pengadaan Langsung; dan

c.
c. Langsung.
Penunjukan Langsung.
Penunjukan

Seleksi sebagaimana
(2) Seleksi
(2) sebagaimana dimaksud
dimaksudpada
pada ayat
ayat (1)
(1) huruf a
huruf a
dilaksanakan untuk
dilaksanakan Jasa Konsultansi
untuk Jasa Konsultansi bernilai
bernilai paling
paling
sedikit di
sedikit di atas (seratus juta
Rpl00.000.000,00 (seratus
atas Rp100.000.000,00 rupiah).
juta rupiah).

(3)) Pengadaan
(3 sebagaimana dimaksud
Langsung sebagaimana
Pengadaan Langsung dimaksud pada
pada ayat
ayat
(1) huruf
(1) b dilaksanakan
huruf b dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi
untuk Jasa Konsultansi yang
yang
bernilai sampai
bernilai dengan paling
sampai dengan banyak Rp100.000.000,00
paling banyak Rpl00.000.000,00
(seratus juta
(seratus rupiah).
juta rupiah).

PenunjukanLangsung
(4) Penunjukan
(4) Langsung sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat
(1) huruf
(1) huruf cc dilaksanakan
dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi
untuk Jasa Konsultansi dalam
dalam
keadaan tertentu.
keadaan tertentu.

(5) Kriteria
(5) ...
Kriteria ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPLBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 45
45--

Kriteria Jasa
(5)) Kriteria
(5 Jasa Konsultansi
Konsultansi dalam
dalam keadaan
keadaan tertentu
tertentu
dimaksud pada
sebagaimana dimaksud
sebagaimana pada ayat
ayat (4)
(4) meliputi:
meliputi:

a.
a. Jasa Konsultansi
Jasa Konsultansi yang
yang hanya dapat dilakukan
hanya dapat dilakukan oleh
oleh 11
(satu) Pelaku
(satu) Pelaku Usaha
Usaha yang
yang mampu;
mampu;

b.
b. Jasa Konsultansi
Jasa Konsultansi yang
yang hanya dilakukan oleh
dapat dilakukan
hanya dapat oleh 11
pemeganghak
(satu) pemegang
(satu) hak cipta yang telah
cipta yang telah terdaftar
terdaftar atau
atau
yang telah
pihak yang
pihak telah mendapat izin pemegang
mendapat izin pemegang hak cipta;
hak cipta;

c.
c. Jasa Konsultansi
Jasa Konsultansi di
di bidang
bidang hukum
hukum meliputi
meliputi
konsultan hukum/
konsultan advokasi atau
hukum/advokasi pengadaan arbiter
atau pengadaan arbiter
tidak direncanakan
yang tidak
yang direncanakan sebelumnya,
sebelumnya, untuk
untuk
menghadapi gugatan
menghadapi gugatandan/atau
dan/atau tuntutan hukum dari
tuntutan hukum dari
tertentu, yang
pihak tertentu,
pihak sifat pelaksanaan
yang sifat pekerjaan
pelaksanaan pekerjaan
clan/ atau pembelaannya
dan/atau pembelaannya harus segera dan
harus segera clan tidak
tidak
dapat ditunda; atau
dapat ditunda; atau

d.
d. Permintaan berulang
Permintaan berulang (repeat order) untuk Penyedia
order) untuk Penyedia
Jasa Konsultansi
Jasa Konsultansi yang sama.
yang sama.

Dalam hal
(6) Dalam
(6) hal dilakukan
dilakukan Penunjukan
Penunjukan Langsung
Langsung untuk
untuk
Penyedia Jasa
Penyedia Konsultansi sebagaimana
Jasa Konsultansi sebagaimana dimaksud pada
dimaksud pada
(5) huruf
ayat (5)
ayat huruf d, diberikan batasan
d, diberikan banyak 22 (dua)
paling banyak
batasan paling (dua)
kali.
kali.

Pasal 42
Pasal 42

Metode evaluasi
(1) Metode
(1) evaluasi penawaran Penyedia Jasa
penawaran Penyedia Konsultansi
Jasa Konsultansi
dilakukan dengan:
dilakukan dengan:

a.
a. Kualitas dan
Kualitas clan Biaya;
Biaya;

b.
b. Kualitas;
Kualitas;

c.
c. Pagu Anggaran; atau
Pagu Anggaran; atau

d.
d. Biaya Terendah.
Biaya Terendah.

(2) Metode
(2) Metode ...

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
46 --
-- 46

(2)
(2) Metode evaluasi
Metode evaluasi Kualitas
Kualitas dan
dan Biaya untuk
digunakan untuk
Biaya digunakan
pekerjaan yang
pekerjaan yang ruang lingkup pekerjaan,
ruang lingkup pekerjaan, jenis
jenis tenaga ahli,
tenaga ahli,
dan waktu
dan waktu penyelesaian pekerjaan dapat
penyelesaian pekerjaan dapat diuraikan
diuraikan
dengan pasti
dengan pastidalam
dalamKAK.
KAK.

(3)
(3) Metode evaluasi
Metode evaluasiKualitas digunakan untuk
Kualitasdigunakan untuk pekerjaan
pekerjaan yang
yang
ruang pekerjaan, jenis
lingkup pekerjaan,
ruang lingkup tenaga ahli,
jenis tenaga dan waktu
ahli, dan waktu
penyelesaian pekerjaan
penyelesaian pekerjaan tidak
tidak dapat diuraikan dengan
dapat diuraikan dengan
dalam KAK
pasti dalam
pasti KAK atau
atau untuk Penyedia Jasa
pekerjaan Penyedia
untuk pekerjaan Jasa
Konsultansi Perorangan.
Konsultansi Perorangan.

(4)
(4) Metode evaluasi
Metode evaluasi Pagu
Pagu Anggaran
Anggaranhanya digunakan untuk
hanya digunakan untuk
ruang lingkup
ruang pekerjaan sederhana
lingkup pekerjaan sederhana yang
yang dapat diuraikan
dapat diuraikan
dengan pasti
dengan pasti dalam
dalam KAK
KAK dan penawaran tidak
dan penawaran tidak boleh
boleh
melebihi Pagu
melebihi Pagu Anggaran.
Anggaran.

(5)
(5) Metode evaluasi
Metode BiayaTerendah
evaluasi Biaya Terendahhanya digunakan untuk
hanya digunakan untuk
pekerjaan standar
pekerjaan standar atau bersifat rutin
atau bersifat rutin yang
yang praktik
praktik dan
dan
standar pelaksanaan
standar pelaksanaan pekerjaannya
pekerjaannya sudah
sudah mapan.
mapan.

Pasal43
Pasal 43

(1)
(1) Metode penyampaian
Metode penyampaian dokumen penawaran pada
dokumen penawaran pada
Penyedia Jasa
pemilihan Penyedia
pemilihan Konsultansi melalui
Jasa Konsultansi melalui Pengadaan
Pengadaan
dan Penunjukan
Langsung dan
Langsung Penunjukan Langsung menggunakan
Langsung menggunakan
metode satu
metode file.
satu file.

(2)
(2) Metode penyampaian
Metode penyampaian dokumen penawaran pada
dokumen penawaran pada
Penyedia Jasa
pemilihan Penyedia
pemilihan Konsultansi melalui
Jasa Konsultansi melalui Seleksi
Seleksi
menggunakan metode dua
menggunakan metode file.
dua file.

Pasal 44
Pasal 44

(1)
(1) Kualifikasi merupakan
Kualifikasi merupakan evaluasi
evaluasi kompetensi,
kompetensi, kemampuan
kemampuan
usaha, dan
usaha, dan pemenuhan
pemenuhan persyaratan
persyaratansebagai Penyedia.
sebagai Penyedia.

(2)
(2) Kualifikasi dilakukan
Kualifikasi pascakualifikasi atau
dengan pascakualifikasi
dilakukan dengan atau
prakualifikasi.
prakualifikasi.

Pascakualifikasi ...
(3) Pascakualifikasi
(3)
jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 47
47 -

(3 Pascakualifikasi
(3)) Pascakualifikasi dilaksanakan
dilaksanakan pada pelaksanaan
pada pelaksanaan
pemilihan sebagai berikut:
pemilihan sebagai berikut:

a.
a. Tender Barang/
Tender Barang/Pekerjaan
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Lainnya
untuk Pengadaan
untuk Pengadaan yang
yang bersifat
bersifat tidak
tidak kompleks;
kompleks; atau
atau

b.
b. Seleksi Jasa
Seleksi Konsultansi Perorangan.
Jasa Konsultansi Perorangan.

(4)) Kualifikasi
(4 Kualifikasi pada
pada pascakualifikasi
pascakualifikasi sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
pada ayat
pada ayat (3) dilakukan bersamaan
(3) dilakukan dengan pelaksanaan
bersamaan dengan pelaksanaan
evaluasi penawaran
evaluasi dengan menggunakan
penawaran dengan metode sistem
menggunakan metode sistem
gugur.
gugur.

(5)) Prakualifikasi
(5 Prakualifikasi dilaksanakan
dilaksanakan pada
pada pelaksanaan
pelaksanaan pemilihan
pemilihan
berikut:
sebagai berikut:
sebagai

a.
a. Tender Barang/
Tender Barang/Pekerjaan
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Lainnya
untuk Pengadaan
untuk Pengadaan yang
yang bersifat
bersifat kompleks;
kompleks;

b.
b. Seleksi Jasa
Seleksi Konsultansi Badan
Jasa Konsultansi Badan Usaha;
Usaha; atau
atau

c.
c. Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung Pengadaan
Pengadaan Barang/Pekerjaan
Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Konsultansi
Konstruksi/Jasa Konsultansi Badan Usaha/Jasa
Badan Usaha/Jasa
Konsultansi Perorangan/Jasa
Konsultansi Lainnya.
Perorangan/Jasa Lainnya.

(6) Kualifikasi
(6) Kualifikasi pada
pada prakualifikasi
prakualifikasi sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
pada ayat
pada ayat (5)
(5) dilakukan
dilakukan sebelum
sebelum pemasukan
pemasukan penawaran
penawaran
dengan menggunakan
dengan metode:
menggunakan metode:

a.
a. sistem gugur
sistem gugur untuk
untukPenyedia
PenyediaBarang/
Barang/Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya;
Konstruksi/Jasa Lainnya; atau
atau

b.
b. sistem pembobotan
sistem pembobotan dengan ambang batas
dengan ambang untuk
batas untuk
Penyedia Jasa
Penyedia Konsultansi.
Jasa Konsultansi.

(7)) Hasil
(7 Hasilprakualifikasi
prakualifikasi menghasilkan:
menghasilkan:

a.
a. daftar peserta
daftar peserta Tender
TenderBarang/Pekerjaan
Barang/ Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya;
Konstruksi/Jasa Lainnya; atau
atau

b.
b. daftar pendek
daftar pendek peserta Seleksi Jasa
peserta Seleksi Konsultansi.
Jasa Konsultansi.

(8) Dalam
(8) Dalam ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 48
48--

(8)
(8) Dalam ha!
Dalam Pelaku Usaha
hal Pelaku Usaha telah terkualifikasi dalam
telah terkualifikasi dalam Sistem
Sistem
Informasi Kinerja
Informasi Penyedia, tidak
Kinerja Penyedia, tidak diperlukan
diperlukan pembuktian
pembuktian
kualifikasi.
kualifikasi.

(9)
(9) Pemilihan dilarang
Pokja Pemilihan
Pokja menambah persyaratan
dilarang menarnbah persyaratan
kualifikasi yang diskriminatif
kualifikasi yang diskriminatif dan tidak objektif.
dan tidak objektif.

Pengadaan Barang/Jasa
(10) Pengadaan yang bersifat
Barang/Jasa yang bersifat kompleks
kompleks
sebagaimana dimaksud
sebagaimana pada ayat
dimaksudpada ayat (5)
(5) huruf
huruf a adalah
a adalah
Konstruksi/Jasa Lainnya
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
pengadaan Barang/Pekerjaan
pengadaan Lainnya
risiko tinggi,
mempunyai risiko
yang mempunyai
yang memerlukan teknologi
tinggi, memerlukan teknologi
tinggi, peralatan yang
menggunakan peralatan
tinggi, mengguna.kan yang didesain khusus,
didesain khusus,
dan/ atau sulit
dan/atau sulitmendefinisikan
mendefinisikan secara
secara teknis
teknis bagaimana
bagaimana
cara memenuhi
cara memenuhi kebutuhan
kebutuhan dan
dan tujuan
tujuan Pengadaan
Pengadaan
Barang/ J asa.
Barang/Jasa.

Pasal45
Pasal 45

Jadwal pemilihan
Jadwal pemilihan untuk setiap tahapan
untuk setiap tahapan ditetapkan
ditetapkan
berdasarkan alokasi
berdasarkan alokasi waktu
waktu yang
yang cukup
cukup bagi
bagi Pokja
Pokja Pemilihan
Pemilihan
dan peserta
dan sesuai dengan
pemilihan sesuai
peserta pemilihan dengan kompleksitas
kompleksitas pekerjaan.
pekerjaan.

Pasal 46
Pasal 46

Dokumen Pemilihan
Dokumen Pemilihan terdiri
terdiri atas:
atas:

a.
a. Dokumen Kualifikasi; dan
Dokumen Kualifikasi; dan

b.
b. Dokumen
Dokumen Tender/ Seleksi/Penunjukan
Tender/ Seleksi/ Penunjukan Langsung/
Langsung/
Langsung.
Pengadaan Langsung.
Pengadaan

BAB ...
BAB ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
49 --
-- 49

BAB VI
BAB VI

PELAKSANAAN PEN
PELAKSANAAN GAD MN BARANG
PENGADAAN / JASA MELALUI
BARANG/JASA MELALUI
SWAKELOLA
SWAKELOLA

Kesatu
Bagian Kesatu
Bagian

Pelaksanaan
Pelaksanaan

Pasal47
Pasal 47

PelaksanaanSwakelola
(1) Pelaksanaan
(1) Swakelola tipe
tipe II dilakukan
dilakukan dengan
dengan ketentuan
ketentuan
berikut:
sebagai berikut:
sebagai

a.
a. PA/KPA
PA/KPA dapat pegawa1
menggunakan pegawai
dapat menggunakan
Kementerian/ Lembaga/
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Perangkat Daerah
Daerah lain
lain
dan/ atau tenaga
dan/atau tenaga ahli;
ahli;

b.
b. tenaga ahli
Penggunaan tenaga
Penggunaan tidak boleh
ahli tidak boleh melebihi
melebihi 50%
50%
(lima persen) dari
puluh persen)
(lima puluh dari jumlah Tim Pelaksana;
jumlah Tim Pelaksana; dan
dan

c.
c. Dalam hal
Dalam hal dibutuhkan
dibutuhkan Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa
melalui Penyedia, dilaksanakan
melalui Penyedia, dilaksanakan sesuai ketentuan
sesuai ketentuan
dalam Peraturan
dalam Peraturan Presiden
Presiden ini.
ini.

Pelaksanaan Swakelola
(2) Pelaksanaan
(2) Swakelola tipe II dilakukan
tipe II dilakukan dengan
dengan
ketentuan sebagai
ketentuan berikut:
sebagai berikut:

a.
a. KPAmelakukan
PA/KPA
PA/ kesepakatan kerja
melakukankesepakatan kerj a sama
sama dengan
dengan
Kementerian/ Lembaga/
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Perangkat Daerah
Daerah lain
lain

pelaksana Swakelola; dan


pelaksana Swakelola; dan

b.
b. PPK menandatangani
PPK menandatangani Kontrak dengan Ketua
Kontrak dengan Ketua Tim
Tim
Pelaksana Swakelola
Pelaksana Swakelola sesuai dengan kesepakatan
sesuai dengan kesepakatan
kerja sama
kerja sebagaimana dimaksud
sama sebagaimana dimaksud pada
pada huruf a.
huruf a.

Pelaksanaan Swakelola
(3)) Pelaksanaan
(3 Swakelola tipe
tipe III
III dilakukan
dilakukan berdasarkan
berdasarkan
Kcntrak PPK
Kontrak PPK dengan
dengan pimpinan
pimpinan Ormas.
Ormas.

(4) Pelaksanaan
(4) Pelaksanaan ...

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 50
50--

(4)
(4) Pelaksanaan Swakelola
Pelaksanaan Swakelola tipe IV dilakukan
tipe IV dilakukan berdasarkan
berdasarkan
Kontrak PPK
Kontrak PPK dengan
dengan pimpinan Kelompok Masyarakat.
pimpinan Kelompok Masyarakat.

(5)
(5) Untuk pelaksanaan
Untuk Swakelola tipe
pelaksanaan Swakelola tipe IIII sebagaimana
sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud ayat (2),
pada ayat III sebagaimana
tipe III
(2), tipe sebagaimana dimaksud
dimaksud
pada ayat
pada ayat (3), dan tipe
(3), dan IV sebagaimana
tipe IV sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada
nilai pekerjaan
(4), nilai
ayat (4),
ayat yang tercantum
pekerjaan yang tercantum dalam
dalam Kontrak
Kontrak
sudah termasuk
sudah termasuk kebutuhan
kebutuhan barang/jasa
barang/jasa yang
yang diperoleh
diperoleh
melalui Penyedia.
melalui Penyedia.

Kedua
Bagian Kedua
Bagian

Pembayaran Swakelola
Pembayaran Swakelola

Pasal 48
Pasal 48

Pembayaran Swakelola
Pembayaran Swakeloladilakukan
dilakukan sesuai dengan ketentuan
sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
peraturan

Ketiga
Bagian Ketiga
Bagian

Pengawasan dan
Pengawasan Pertanggungjawaban
dan Pertanggungjawaban

Pasal49
Pasal 49

(1)
(1) Tim Pelaksana
Tim Pelaksana melaporkan kemajuan pelaksanaan
melaporkan kemajuan pelaksanaan
Swakelola dan
Swakelola penggunaan keuangan
dan penggunaan kepada PPK
keuangan kepada PPK secara
secara
berkala.
berkala.

(2)
(2) Tim Pelaksana
Tim Pelaksana menyerahkan basil pekerjaan
menyerahkan hasil pekerjaan Swakelola
Swakelola
kepada PPK dengan
kepada PPK dengan Berita
Berita Acara
Acara Serah Terima.
Serah Terima.

(3)
(3) Pelaksanaan Swakelola
Pelaksanaan Swakelola diawasi
diawasi oleh
oleh Tim
Tim Pengawas
Pengawas secara
secara
berkala.
berkala.

BAB ...
BAB ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 51
51--

BAB VII
BAB VII

PELAKSANAAN PENGADAAN
PELAKSANAAN PENGADAANBARANG/JASA MELALUI
BARANG/JASA MELALUI
PENYEDIA
PENYEDIA

Kesatu
Bagian Kesatu
Bagian

Pelaksanaan Pemilihan
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia
Penyedia

Pasal 50
Pasal 50

(1) Pelaksanaanpemilihan
(1) Pelaksanaan melalui Tender/Seleksi
pemilihanmelalui Tender/Seleksi meliputi:
meliputi:

a.
a. Pelaksanaan Kualifikasi;
Pelaksanaan Kualifikasi;

b.
b. Pengumuman dan/
Pengumuman atau Undangan;
dan/atau Undangan;

c.
c. Pendaftaran dan
Pendaftaran dan Pengambilan
Pengambilan Dokumen
Dokumen Pemilihan;
Pemilihan;

d.
d. Pemberian Penjelasan;
Pemberian Penjelasan;

e.
e. Penyampaian Dokumen
Penyampaian Dokumen Penawaran;
Penawaran;

f.
f. Evaluasi Dokumen
Evaluasi Dokumen Penawaran;
Penawaran;

g.
g. dan Pengumuman
Penetapan dan
Penetapan Pengumuman Pemenang;
Pemenang; dan
dan

h.
h. Sanggah.
Sanggah.

Selain ketentuan
(2) Selain
(2) ketentuan sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud ayat (1)
pada ayat (1).
untuk pelaksanaan pemilihan
untuk pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
pemilihan Pekerjaan Konstruksi
ditambahkan tahapan
ditambahkan tahapan Sanggah
Sanggah Banding.
Banding.

Pelaksanaan pemilihan
(3)) Pelaksanaan
(3 sebagaimana dimaksud
pemilihan sebagaimana dimaksud pada
pada
ayat (1),
ayat untuk Seleksi
(1), untuk Seleksi Jasa
JasaKonsultansi
Konsultansi dilakukan
dilakukan
klarifikasi dan
klarifikasi dan negosiasi
negosiasi terhadap penawaran teknis
terhadap penawaran dan
teknis dan
biaya setelah masa
biaya setelah masa sanggah selesai.
sanggah selesai.

Pelaksanaan pemilihan
(4) Pelaksanaan
(4) melalui Tender
pemilihan melalui Tender Cepat
Cepat dengan
dengan
ketentuan berikut:
sebagai berikut:
ketentuan sebagai

a. peserta
a. peserta telahterkualifikasi
telah terkualifikasidalam
dalamSistem
Sistem Informasi
Informasi
Kinerja Penyedia;
Kinerja Penyedia;

b. hanya memasukan
peserta hanya
peserta penawaran harga;
memasukan penawaran harga;

c. evaluasi
c. evaluasi ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- 52-
- 52 -

c.c. evaluasi
evaluasipenawaran hargadilakukan
penawaranharga dilakukan melaluiaplikasi;
melalui aplikasi;
dan
dan

d.d. penetapan
penetapanpemenang berdasarkanharga
pemenangberdasarkan hargapenawaran
penawaran
terendah.
terendah.
(5) Pelaksanaan E-purchasing wajib
wajib dilakukan
· dilakukan untuk
untuk
(5) Pelaksanaan E-purchasing
barang/ jasayang
barang/jasa menyangkutpemenuhan
yangmenyangkut pemenuhankebutuhan
kebutuhan
nasionaldan/atau
nasional dan/ atau strategis
strategis yangditetapkan
yang ditetapkanoleh
olehmenteri,
menteri,
kepalalembaga,
kepala ataukepala
lembaga,atau daerah.
kepaladaerah.

PelaksanaanPenunjukan
(6) Pelaksanaan
(6) Langsungdilakukan
PenunjukanLangsung dilakukandengan
dengan
mengundang1 1(satu)
mengundang PelakuUsaha
(satu)Pelaku Usahayang
yangdipilih,
dipilih,dengan
dengan
disertainegosiasi
disertai teknis maupun
negosiasiteknis maupunharga.
harga.

(7) Pelaksanaan Pengadaan Langsung dilakukan se bagai


(7) Pelaksanaan Pengadaan Langsung dilakukan sebagai
berikut:
berikut:

a.a. pembelian/pembayaran langsung


pembelian/pembayaran langsung kepada
kepadaPenyedia
Penyedia
untuk Pengadaan
untuk Pengadaan Barang/Jasa
Barang/ J asa Lainnya
Lainnya yang
yang
bukti pembelian
menggunakan bukti
menggunakan atau kuitansi;
pembelian atau kuitansi; atau
atau

b.b. permintaan penawaran


permintaan penawaran yang
yang disertai
disertai dengan
dengan
klarifikasi serta
klarifikasi serta negosiasi teknis dan
negosiasi teknis dan harga
hargakepada
kepada
Pelaku Usaha
Pelaku Usaha untuk
untukPengadaan
Pengadaan Langsung
Langsung yang
yang
menggunakanSPK.
menggunakan SPK.

Pemilihan dapat
(8) Pemilihan
(8) dapat segera dilaksanakan setelah
segera dilaksanakan setelah RUP
RUP
diumumkan.
diumumkan.
Untuk barang/jasa
(9) Untuk
(9) barang/jasa yang
yang kontraknya
kontraknya harus
harus
ditandatangani pada
ditandatangani awal tahun,
pada awal tahun, pemilihan
pemilihan dapat
dapat
dilaksanakan setelah:
dilaksanakan setelah:

a.
a. penetapanPagu
penetapan PaguAnggaran
Anggaran K/
K/ L;
L; atau
atau

b.
b. persetujuan RKA
persetujuan RKA Perangkat Daerah sesuai
Perangkat Daerah sesuai dengan
dengan
ketentuan peraturan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
perundang-undangan.

(10) Pelaksanaan
(10) Pelaksanaan ...

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 53
53--

Pelaksanaan pemilihan
(10) Pelaksanaan
(10) pemilihan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat
pada ayat
(9) dilakukan
(9) setelah RUP
dilakukan setelah RUP diumumkan terlebih dahulu
diumumkan terlebih dahulu
melalui aplikasi
melalui SIRUP.
aplikasi SIRUP.

Penawaran harga
(11) Penawaran
(11) dilakukan dengan
dapat dilakukan
harga dapat dengan metode
metode
penawaran secara berulang
harga secara
penawaran harga (E-reverse Auction).
berulang (E-reverse Auction).

Kedua
Bagian Kedua
Bagian

Gagal
Tender/Seleksi Gagal

Pasal 51
Pasal 51

Prakualifikasigagal
(1) Prakualifikasi
(1) gaga! dalam
dalam hal:
hat:

a.
a. setelah pemberian
setelah pemberian waktu perpanjangan, tidak
waktu perpanjangan, ada
tidak ada
yang menyampaikan
peserta yang
peserta dokumen kualifikasi;
menyampaikan dokumen kualifikasi;
atau
atau

b.
b. jumlah yang tutus
peserta yang
jumlah peserta prakualifikasi kurang
lulus prakualifikasi dari
kurang dari
3 (tiga)
3 ( tiga) peserta.
peserta.

Tender/ Seleksigagal
(2) Tender/Seleksi
(2) gaga! dalam
dalam hal:
hat:

a.
a. kesalahan dalam
terdapat kesalahan
terdapat dalam proses
proses evaluasi;
evaluasi;

b.
b. tidak ada
tidak ada peserta menyampaikan dokumen
yangmenyampaikan
peserta yang dokumen
penawaran
penawaran setelah ada pemberian
setelah ada waktu
pemberian waktu
perpanjangan;
perpanjangan;

c.
c. tidak ada
tidak ada peserta yang lulus
peserta yang tulus evaluasi
evaluasi penawaran;
penawaran;

d.
d. ditemukan kesalahan
ditemukan kesalahan dalam
dalam Dokumen
Dokumen Pemilihan
Pemilihan
atau tidak
atau tidak sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan dalam Peraturan
ketentuan dalam Peraturan
Presiden ini;
Presiden ini;

e.
e. seluruh peserta
seluruh terlibat Korupsi,
peserta terlibat Korupsi, Kolusi,
Kolusi, dan
dan
(KKN);
Nepotisme(KKN);
Nepotisme

f.
f. seluruh peserta
seluruh terlibat persaingan
peserta terlibat persaingan usaha tidak
usaha tidak
sehat;
sehat;

seluruh ...
g. seluruh
g.

jdih.lkpp.go.id
RE SIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- -54
54-
-
g. seluruhpenawaran
seluruh hargaTender
penawaranharga TenderBarang/Pekerjaan
Barang/Pekerjaan
g.
Konstruksi/Jasa
Konstruksi/Jasa Lainnyadidiatas
Lainnya atasHPS;
HPS;

h.h. negosiasi
negosiasibiaya
biaya pada
padaSeleksi
Seleksi tidak
tidak tercapai;
tercapai; dan/atau
dan/ atau

i.1. KKN melibatkan


KKN melibatkanPokja
PokjaPemilihan/
Pemilihan/PPK.
PPK.

(3) Prakualifikasigagal
(3) Prakualifikasi gaga!sebagaimana dimaksudpada
sebagaimanadimaksud padaayat
ayat(1)
(1)
danTender/
dan Seleksi gagal
Tender/Seleksi se bagaimana dimaksud
gaga! sebagaimana dimaksud pada
pada
ayat(2)
ayat hurufaasampai
(2) huruf denganhuruf
sampaidengan hurufhhdinyatakan oleh
dinyatakanoleh
Pemilihan.
PokjaPemilihan.
Pokja

(4) Tender/
(4) Tender/Seleksi gagalsebagaimana
Seleksi gagal sebagaimanadimaksud
dimaksudpada
padaayat
ayat(2)
(2)
hurufi dinyatakan
huruf i dinyatakan oleh
oleh PA/
PA/ KPA.
KPA.
(5) Tindak lanjut dari prakualifikasi gagal sebagaimana
(5) Tindak lanjut dari prakualifikasi gagal sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (1),
(1),Pokja Pemilihan segera
PokjaPemilihan segera
melakukanprakualifikasi
melakukan prakualifikasi ulang
ulang dengan ketentuan:
dengan ketentuan:

a.a. setelah prakualifikasi


setelah prakualifikasi ulang
ulang jumlah
jumlah peserta
peserta yang
yang
lulus 2 2(dua)
lulus peserta,
(dua)peserta, proses
proses Tender/Seleksi
Tender/ Seleksi
dilanjutkan; atau
dilanjutkan; atau

b.
b. setelah prakualifikasi
setelah prakualifikasi ulang
ulang jumlah
jumlah peserta
peserta yang
yang
lulus 11 (satu)
lulus (satu) peserta,
peserta, dilanjutkan
dilanjutkan dengan
dengan proses
proses
PenunjukanLangsung.
Penunjukan Langsung.

(6) Tindak
(6) Tindak lanjut
lanjutdari
dariTender/
Tender/ Seleksi gagal
Seleksi gagal sebagaimana
sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (2),
(2), Pokja
PokjaPemilihan
Pemilihan segera
segera
melakukan:
melakukan:
a.
a. evaluasi penawaran
evaluasi penawaran ulang;
ulang;

b.
b. penyampaian· penawaran
penyampaian penawaran ulang; atau
ulang; atau

c.
c. Tender/Seleksi ulang.
Tender/Seleksi ulang.

(7) Evaluasi penawaran ulang sebagaimana dimaksud pada


(7) Evaluasi penawaran ulang sebagaimana dimaksud pada
ayat (6)
ayat huruf a,a, dilakukan
(6) huruf dilakukan dalam
dalam hal
halditemukan
ditemukan
kesalahan evaluasi
kesalahan evaluasi penawaran.
penawaran.

Penyampaian ...
(8) Penyampaian
(8)

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 55
55--

(8)
(8) Penyampaian penawaran
Penyampaian penawaran ulang dimaksud
sebagaimana dimaksud
ulang sebagaimana
pada ayat (6)
pada ayat (6) huruf
huruf bb dilakukan
dilakukan untuk
untukTender/
Tender/Seleksi
Seleksi
gaga! sebagaimana
gagal sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat (2) huruf
ayat (2) huruf d dan
d dan
hurufh.
huruf h.

(9)
(9) Tender/Seleksi
Tender/ Seleksiulang sebagaimana dimaksud
ulang sebagaimana dimaksud pada ayat
pada ayat
(6) huruf
(6) huruf c,
c, dilakukan
dilakukan untuk
untukTender/
Tender/Seleksi gaga!
Seleksi gagal
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksudpada
pada ayat (2) huruf
ayat (2) huruf b,
b, huruf c,
huruf c,
huruf e,
huruf e, huruf
huruf f,
f, huruf g, dan
huruf g, dan huruf i.
huruf i.

Dalam hal
(10) Dalam
(10) hal Tender/
Tender/Seleksi
Seleksi ulang
ulang sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
pada ayat
pada ayat (9)
(9) gagal,
gaga!, Pokja
Pokja Pemilihan
Pemilihan dengan
dengan persetujuan
persetujuan
PA/KPA
PA/ KPAmelakukan
melakukan Penunjukan Langsung dengan
Penunjukan Langsung dengan
kriteria:
kriteria:

a.
a. kebutuhan tidak
kebutuhan tidak dapat ditunda; dan
dapat ditunda; dan

b.
b. tidak cukup
tidak cukup waktu
waktu untuk melaksanakan
untukmelaksanakan
Tender/ Seleksi.
Tender/ Seleksi.

Bagian Ketiga
Bagian Ketiga

Pelaksanaan Kontrak
Pelaksanaan Kontrak

Pasal 52
Pasal 52

PelaksanaanKontrak
(1)) Pelaksanaan
(1 Kontrak terdiri
terdiri atas:
atas:

a.
a. Penetapan Surat
Penetapan Surat Penunjukan Penyedia Barang/
Penunjukan Penyedia Jasa
Barang/Jasa
(SPPBJ);
(SPPBJ);

b.
b. Kontrak;
Penandatanganan Kontrak;
Penandatanganan

c.
c. Pemberian uang
Pemberian uang muka;
muka;

d.
d. Pembayaran prestasi pekerjaan;
Pembayaran prestasi pekerjaan;

e.
e. Perubahan Kontrak;
Perubahan Kontrak;

f.
f. Penyesuaian harga;
Penyesuaian harga;

g.
g. Penghentian Kontrak
Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak;
atau Berakhirnya Kontrak;

h. Pemutusan
h. Pemutusan ...

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- 56-
- 56 -

h. h. Pemutusan
Pemutusan Kontrak;
Kontrak;

i. i. Serah
Serah TerimaHasil
Terima HasilPekerjaan;
Pekerjaan;dan/
dan/atau
atau

j. J. PenangananKeadaan
Penanganan KeadaanKahar.
Kahar.

(2) PPK dilarang


(2) PPK dilarang mengadakan ikatan perjanjian
mengadakan ikatan atau
perjanjian atau
Kontrak dengan
menandatangani Kontrak
menandatangani denganPenyedia,
Penyedia, dalam
dalamhalhal
belumtersedia
belum tersediaanggaran
anggaranbelanja atautidak
belanjaatau tidakcukup tersedia
cukuptersedia
anggaran belanja
anggaran belanja yang
yangdapatdapat mengakibatkan
mengakibatkan
dilampauinya batasanggaran
dilampauinyabatas anggaranbelanja
belanjayang tersediauntuk
yangtersedia untuk
kegiatan
kegiatan yang
yang dibiayai
dibiayai APBN/APBD.
APBN/APBD.

BagianKeempat
Bagian Keempat

PrestasiPekerjaan
PembayaranPrestasi
Pembayaran Pekerjaan

Pasal53
Pasal 53

(1) Pembayaran prestasi pekerjaan diberikan kepada


(1) Pembayaran prestasi pekerjaan diberikan kepada
Penyedia setelah dikurangi
Penyedia setelah dikurangi angsuran
angsuranpengembalian
pengembalian uang
uang
muka,retensi,
muka, retensi,dan
dandenda.
denda.

(2) Retensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 5%


(2) Retensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 5%
(lima persen)
(lima digunakan sebagai
persen) digunakan sebagai Jaminan
JaminanPemeliharaan
Pemeliharaan
Konstruksi atau
Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan atau Jaminan
Jaminan Pemeliharaan
Pemeliharaan Jasa
Jasa
Lainnya yang
Lainnya membutuhkan masa
yang membutuhkan masapemeliharaan.
pemeliharaan.

(3) Dalam hal Penyedia menyerahkan sebagian pekerjaan


(3) Dalam hal Penyedia menyerahkan sebagian pekerjaan
subkontraktor, permintaan
kepada subkontraktor,
kepada pembayaran harus
permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran
dilengkapi bukti pembayaran kepada subkontraktor
kepada subkontraktor
sesuai
se realisasi pekerjaannya.
dengan realisasi
suai dengan pekerjaannya.

(4) Pembayaran prestasi


Pembayaran prestasi pekerjaan
pekerjaan dapat diberikan dalam
dapat diberikan dalam
(4)
bentuk:
bentuk:
a.
a.
bulanan;
pembayaran bulanan;
pembayaran
b. pembayaran bberdasarkan
pembayaran tahapan penyele
e rd a sarkan tahapan penyelesaian
saian
b.
pekerjaan/termin;
pekerjaan / termin; atau
atau
c. pembayaran
c. pembayaran ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- 57-
- 57 -

c.c.pembayaran
pembayaran secara
secara sekaligus
sekaligus setelah
setelah penyelesaian
penyelesaian
pekerjaan.
pekerjaan.
(5) Pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan
(5) Pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan
untukPengadaan
untuk PengadaanBarang/Jasa
Barang/Jasayang karenasifatnya
yangkarena sifatnya
dilakukan pembayaran
dilakukan pembayaran terlebih
terlebih dahulu
dahulusebelum
sebelum
barang/jasa diterima,setelah
barang/jasaditerima, setelah Penyedia
Penyedia menyampaikan
menyampaikan
jaminan atas
jaminanatas pembayaranyang
pembayaran akandilakukan.
yangakan dilakukan.

(6) Pembayaran
(6) Pembayaran dapat dilakukan untuk
dapat dilakukan untukperalatan dan/ atau
peralatan dan/atau
bahanyang
bahan belumterpasang
yangbelum terpasangyang menjadibagian
yangmenjadi bagiandari
dari
hasilpekerjaan
hasil pekerjaanyang beradadidilokasi
yangberada lokasipekerjaan dantelah
pekerjaandan telah
dicantumkandalam
dicantumkan dalamKontrak.
Kontrak.

(7) Ketentuan mengenai pembayaran sebelum prestasi


(7) Ketentuan mengenai pembayaran sebelum prestasi
pekerjaansebagaimana
pekerjaan sebagairrianadimaksud
dimaksudpada ayat(5)
padaayat (5)dilakukan
dilakukan
sesuai dengan
sesuai ketentuan peraturan
dengan ketentuan peraturanperundang-
perundang-
undangan.
undangan.

Kelima
BagianKelima
Bagian
PerubahanKontrak
Perubahan Kontrak

Pasal54
Pasal 54

Dalamhal
(1) Dalam
(1) halterdapat
terdapatperbedaan
perbedaanantara
antarakondisi
kondisilapangan
lapangan
pada saatpelaksanaan
pada saat pelaksanaan dengan
dengan gambar
gambar dan/atau
dan/atau
teknis/KAK yang
spesifikasi teknis/KAK
spesifikasi ditentukan dalam
yang ditentukan dalamdokumen
dokumen
Kontrak, PPK
Kontrak, PPK bersama
bersama Penyedia
Penyedia dapat melakukan
dapat melakukan
perubahankontrak,
perubahan kontrak,yang
yangmeliputi:
meliputi:

a.
a. menambah atau
menambah ataumengurangi volume yang
mengurangivolume tercantum
yang tercantum
dalam Kontrak;
dalam Kontrak;

b.
b. menambah dan/atau
menambah dan/ a taumengurangi
mengurangijenis
jenis kegiatan;
kegiatan;

c.
c. merigubah spesifikasi
mengubah teknis sesuai
spesifikasi teknis sesuai dengan
dengan kondisi
kondisi
lapangan; dan/
lapangan; dan/ atau
a tau

d.
d. mengubah jadwal
mengubah jadwal pelaksanaan.
pelaksanaan.
(2) Dalam
(2) ...
Dalam ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 58
58--
(2) Dalam
(2) Dalam hal
halperubahan
perubahankontrak
kontraksebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
pada ayat
pada ayat(1)
(1) mengakibatkan penambahan nilai
mengakibatkan penambahan nilai kontrak,
kontrak,
kontrak dilaksanakan
perubahan kontrak
perubahan dilaksanakan dengan ketentuan
dengan ketentuan
penambahan nilai
penambahan nilai kontrak
kontrak akhir
akhir tidak
tidakmelebihi
melebihi 10%
10%
(sepuluh persen)
(sepuluh dari harga
persen) dari harga yang tercantum dalam
yang tercantum dalam
Kontrakawal.
Kontrak awal.

Keenam
BagianKeenam
Bagian
KeadaanKahar
Keadaan Kahar

Pasal55
Pasal 55
Dalam hal
(1) Dalam
(1) ha!terjadi keadaankahar,
terjadi keadaan kahar,pelaksanaan Kontrak
pelaksanaanKontrak
dihentikan.
dapatdihentikan.
dapat
Dalam hal
(2) Dalam
(2) halpelaksandan Kontrak dilanjutkan,
pelaksanaanKontrak parapihak
dilanjutkan, para pihak
melakukanperubahan
dapatmelakukan
dapat kontrak.
perubahankontrak.

(3) Perpanjangan
(3) waktu untuk
Perpanjangan waktu untukpenyelesaian Kontrak
penyelesaianKontrak
disebabkan keadaan
disebabkan keadaan kahar
kahar dapat
dapatmelewati
melewatiTahun
Tahun
Anggaran.
Anggaran.
Tindak lanjut
(4) Tindak
(4) setelahterjadinya
lanjutsetelah keadaan kahar
terjadinya keadaan kahardiatur
diatur
dalamKontrak.
dalam Kontrak.

Ketujuh
BagianKetujuh
Bagian
Kontrak
PenyelesaianKontrak
Penyelesaian

Pasal5656
Pasal
Dalam
(1)(1)Dalam halhal Penyedia
Penyedia gaga!
gagal pekerjaan
menyelesaikanpekerjaan
menyelesaikan
sampai
masa
sampaimasa pelaksanaan
pelaksanaan
Kontrak berakhir, namun PPK
Kontrak berakhir, namun PPK
menilai bahwa
menilai bahwaPenyedia
Penyediamampu
mampu menyelesaikan
menyelesaikan
pekerjaan,
pekerjaan,
PPK memberikan kesempatanPenyedia
PPK memberikan kesempatan
Penyediauntuk
untuk
menyelesaikan
menyelesaikan pekerjaan.
pekerjaan.
(2) Pemberian ...
(2) Pemberian

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 59
59--

(2)
(2) Pemberian
Pemberian kesempatan
kesempatan kepada
kepada Penyedia untuk
Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan
menyelesaikan sebagaimana dimaksud
pekerjaan sebagaimana pada
dimaksud pada
( 1), dimuat
ayat (1),
ayat dimuat dalam
dalam adendum
adendum kontrak yang didalamnya
kontrak yang didalamnya
waktu penyelesaian
mengatur waktu
mengatur penyelesaian pekerjaan,
pekerjaan, pengenaan
pengenaan
sanksi denda
sanksi denda keterlambatan
keterlambatan kepada
kepada Penyedia,
Penyedia, dan
dan
perpanjangan Jaminan
perpanjangan Pelaksanaan.
Jaminan Pelaksanaan.

(3)
(3) Pemberian
Pemberian kesempatan
kesempatan kepada Penyedia untuk
kepada Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada
dimaksud pada
(1), dapat
ayat (1),
ayat melampaui Tahun
dapat melampaui Anggaran.
Tahun Anggaran.

Kedelapan
Bagian Kedelapan
Bagian

Serah Terima
Serah Terima Hasil
Hasil Pekerjaan
Pekerjaan

Pasal 57
Pasal 57

(1)
(1) Setelah pekerjaan
Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
selesai 100% persen) sesuai
(seratus persen) sesuai
ketentuan yang
dengan ketentuan
dengan yang termuat
termuat dalam
dalam Kontrak,
Kontrak, Penyedia
Penyedia
mengajukan permintaan
mengajukan secara tertulis
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
kepada PPK untuk
serah terima
serah terima barang/jasa.
barang/jasa.

(2)
(2) PPK melakukan
PPK melakukan pemeriksaan
pemeriksaan terhadap
terhadap barang/ jasa yang
barang/jasa yang
diserahkan.
diserahkan.

(3)
(3) PPK dan
PPK Penyedia menandatangani
dan Penyedia Berita Acara
menandatangani Berita Acara Serah
Serah
Terima.
Terima.

Pasal58
Pasal 58

(1)
(1) PPK
PPK menyerahkan
menyerahkan barang/jasa sebagaimana dimaksud
barang/jasa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal
dalam Pasal 57
57 kepada
kepadaPA/KPA.
PA/KPA.

(2)
(2) PA/KPA
PA / KPAmeminta
meminta PjPHP/PPHP
PjPHP/ PPHPuntuk melakukan
untuk melakukan
pemeriksaan administratif
pemeriksaan administratif terhadap barang/jasa yang
terhadap barang/jasa yang
akan diserahterimakan.
akan diserahterimakan.

(3)
(3) Hasil pemeriksaan
Hasil sebagaimana dimaksud
pemeriksaan sebagaimana pada ayat
dimaksud pada ayat (2)
(2)
dituangkan dalam
dituangkan dalam Berita
Berita Acara.
Acara.

BAB ...
BAB ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIKINDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- -60
60-
-
BABVIII
BAB VIII

PENGADAANKHUSUS
PENGADAAN KHUSUS

BagianKesatu
Bagian Kesatu

PengadaanBarang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa

DalamRangka
Dalam RangkaPenanganan KeadaanDarurat
PenangananKeadaan Darurat

Pasal59
Pasal 59

( 1) Penanganan keadaan darurat dilakukan untuk


(1) Penanganan keadaan darurat dilakukan untuk
keselamatan/perlindungan masyarakat
keselamatan/perlindungan atau warga
masyarakat atau warga
negaraIndonesia
negara Indonesia yang
yang berada
berada di
di dalam
dalam negeri dan/ atau
negeri dan/atau
luarnegeri
luar negeriyang
yang pelaksanaannya
pelaksanaannya tidak
tidak dapat
dapatditunda
ditundadan
dan
harusdilakukan
harus dilakukansegera.
segera.

Keadaandarurat
(2) Keadaan
(2) daruratmeliputi:
meliputi:

a.a. bencanaalam,
bencana alam, bencana
bencana non-alam,
non-alam, dan/atau
dan/ ataubencana
bencana
sosial;
sosial;

b.b. pelaksanaanoperasi
pelaksanaan operasi pencarian
pencariandan
danpertolongan;
pertolongan;

c.C. kerusakan
kerusakan sarana/prasarana
sarana/ prasarana yang
yang dapat
dapat
mengganggu kegiatan
mengganggu pelayanan publik;
kegiatan pelayanan publik;

d.
d. bencana alam,
bencana alam, bencana
bencana non-alam,
non-alam, bencana
bencana sosial,
sosial,
situasi politik
perkembangan situasi
perkembangan dan keamanan
politik dan keamanan di
di luar
luar
negeri, dan/atau
negeri, dan/atau pemberlakuan
pemberlakuan kebijakan
kebijakan
pemerintah asing
pemerintah asing yang memiliki dampak
yang memiliki dampak langsung
langsung
terhadap keselamatan
terhadap keselamatan dan
dan ketertiban
ketertiban warga
warga negara
negara
Indonesia di
Indonesia di luar
luar negeri;
negeri; dan/ atau
dan/atau
e.
e. bantuan kemanusiaan
pemberian bantuan
pemberian kemanusiaan kepada
kepada negara
negara lain
lain
yang terkena
yang terkena bencana.
bencana.

(3) Penetapan keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada


(3) Penetapan keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada
ayat (2)
ayat huruf a
(2) huruf a dilakukan
dilakukan sesuai
sesuai dengan ketentuan
dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
Keadaan ...
(4) Keadaan
(4)

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 61
61--

(4)
(4) Keadaan darurat
Keadaan sebagaimana dimaksud
darurat sebagaimana dimaksud pada
pada ayat
ayat (2)
(2)
huruf aa meliputi
huruf meliputi siaga
siaga darurat,
darurat, tanggap
tanggap darurat, dan
darurat, dan
transisi darurat
transisi darurat ke
ke pemulihan.
pemulihan.

(5)
(5) Untuk penanganan
Untuk penanganan keadaan
keadaan darurat
darurat sebagaimana
sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud ayat (2),
pada ayat PPK menunjuk
(2), PPK Penyedia terdekat
menunjuk Penyedia terdekat
yang sedang
yang sedang melaksanakan
melaksanakan Pengadaan Barang/ Jasa
Pengadaan Barang/Jasa
sejenis atau
sejenis atau Pelaku
Pelaku Usaha
Usaha lain
lain yang dinilai mampu
yang dinilai dan
mampu dan
memenuhi kualifikasi
memenuhi kualifikasi untuk melaksanakan Pengadaan
untuk melaksanakan Pengadaan
Barang/ Jasa sejenis.
Barang/Jasa sejenis.

(6)
(6) Penanganan keadaan
Penanganan keadaan darurat dilakukan dengan
dapat dilakukan
darurat dapat dengan
penggunaan konstruksi
penggunaan konstruksi permanen,
permanen, dalam
dalam hal
ha! penyerahan
penyerahan
pekerjaan permanen
pekerjaan permanen masih
masih dalam
dalam kurun waktu keadaan
kurun waktu keadaan
darurat.
darurat.

(7) Penanganan keadaan


Penanganan keadaan darurat
darurat yang bisa diatasi
hanya bisa
yang hanya diatasi
dengan konstruksi
dengan konstruksi permanen,
permanen, penyelesaian
penyelesaian pekerjaan
pekerjaan
dapat melewati
dapat melewati masa
masa keadaan
keadaan darurat.
darurat.

Kedua
Bagian Kedua
Bagian

Pengadaan Barang/
Pengadaan Jasadi
Barang/Jasa diLuar
LuarNegeri
Negeri

Pasal60
Pasal 60

(1) Pengadaan Barang/Jasa


Pengadaan dilaksanakan di
yang dilaksanakan
Barang/Jasa yang di luar
luar negeri
negeri
berpedoman pada
berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan
ketentuan dalam Peraturan Presiden
Presiden
ini.
ini.

(2)
(2) Dalam hal
Dalam ha! ketentuan
ketentuan dalam
dalam Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksudpada
pada ayat tidak dapat
(1) tidak
ayat (1) dapat
dilaksanakan, pelaksanaan
dilaksanakan, pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa
Pengadaan Barang/Jasa
menyesuaikan dengan
menyesuaikan dengan ketentuan
ketentuan Pengadaan
PengadaanBarang/ Jasa
Barang/Jasa
di negara
di setempat.
negara setempat.

(3)
(3) Ketentuan lebih
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
lanjut mengenai cara Pengadaan
tata cara Pengadaan
Barang/Jasa di
Barang/Jasa di Luar
Luar Negeri diatur oleh
Negeri diatur oleh menteri
menteri yang
yang
menyelenggarakan urusan
menyelenggarakan pemerintahan di
urusan pemerintahan luar
bidang luar
di bidang
negeri setelah
negeri setelah berkonsultasi
berkonsultasi dengan LKPP.
denganLKPP.
Bagian ...
Bagian
jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 62
62--

Ketiga
Bagian Ketiga
Bagian

Pengecualian
Pengecualian

Pasal 61
Pasal 61

Dikecualikan dari
(1) Dikecualikan
(1) dari ketentuan
ketentuan dalam
dalam Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden ini
ini
adalah:
adalah:

a.
a. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan pada Badan
Barang/Jasa pada Badan Layanan
Layanan
Umum;
Umum;

b.
b. Pengadaan Barang/Jasa yang
Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan
yang dilaksanakan
berdasarkan tarif
berdasarkan tarif yang dipublikasikan secara
yang dipublikasikan luas
secara luas
masyarakat;
kepada masyarakat;
kepada

c.
c. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan yang dilaksanakan
Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai
sesuai
praktik bisnis
dengan praktik
dengan yangsudah
bisnis yang sudahmapan;
mapan;dan/ atau
dan/atau

d.
d. Pengadaan Barang/
Pengadaan Jasa yang
Barang/Jasa diatur dengan
yang diatur dengan
ketentuan peraturan
ketentuan lainnya.
perundang-undangan lainnya.
peraturan perundang-undangan

(2) Pengadaan
(2) pada Badan
Barang/Jasa pada
Pengadaan Barang/Jasa Badan Layanan
Layanan Umum
Umum
diatur tersendiri
diatur tersendiri dengan
dengan peraturan pimpinan Badan
peraturan pimpinan Badan
Umum.
Layanan Umum.
Layanan
Ketentuan lebih
(3)) Ketentuan
(3 lebih lanjut
lanjutmengenai pengecualian dalam
mengenai pengecualian dalam
Pengadaan Barang/
Pengadaan Jasa sebagaimana
Barang/Jasa dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada
(1) huruf
ayat (1)
ayat huruf b, (1) huruf
ayat (1)
b, ayat huruf c, dan ayat
c, dan ayat (1)
(1) huruf
huruf d
d
diatur dengan
diatur Peraturan Kepala
dengan Peraturan Kepala Lembaga.
Lembaga.

Keempat
Bagian Keempat
Bagian

Penelitian
Penelitian

Pasal62
Pasal 62

Penelitian dilakukan
(1) Penelitian
(1) dilakukan oleh:
oleh:
a.
a. PA/KPA
PA/ KPA pada Kementerian/Lembaga/Perangkat
pada Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah sebagai
Daerah penyelenggara penelitian;
sebagai penyelenggara penelitian; dan
dan

b.
b. penelitian.
pelaksana penelitian.
pelaksana
Penyelenggara ...
(2) Penyelenggara
(2)

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 63
63--

(2) Penyelenggara
(2) Penyelenggara penelitian
penelitian sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)
ayat (1) huruf
huruf aa memiliki
memiliki kewenangan:
kewenangan:
a.
a. menetapkan rencana
menetapkan strategis penelitian
rencana strategis penelitian yang
yang
mengacu pada
mengacu pada arah
arahpengembangan
pengembangan penelitian
penelitian
nasional;
nasional;
b. menetapkan program
menetapkan penelitian tahunan
program penelitian yang
tahunan yang
rriengacu pada
mengacu pada rencana
rencana strategis
strategis penelitian
penelitiandan/ atau
dan/atau
untuk mendukung
untuk mendukung perumusan
perumusan dan
dan penyusunan
penyusunan
kebijakan pembangunan nasional;
kebijakan pembangunan nasional; dan
dan
c.
c. melakukan
melakukan penjaminan
penjaminan mutu pelaksanaan
mutu pelaksanaan
penelitian.
penelitian.
(3)) Pelaksana
(3 Pelaksanapenelitian
penelitiansebagaimana
sebagaimanadimaksud
dimaksudpada
padaayat
ayat(1)
(1)
huruf bb meliputi:
huruf meliputi:
a.
a. Individu/kumpulan individu
Individu/kumpulan meliputi Pegawai
individu meliputi Pegawai
Aparatur Sipil
Aparatur Sipil Negara/non-Pegawai
Negara/non-Pegawai Aparatur
Aparatur Sipil
Sipil
Negara;
Negara;
b.
b. Kementerian/Lembaga/Perangkat
Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah;
Daerah;
c.
c. Perguruan Tinggi;
Perguruan Tinggi;
d.
d. Ormas; dan/
Ormas; atau
dan/atau
e.
e. Sadan Usaha.
Badan Usaha.
(4) Pelaksana
(4) Pelaksanapenelitian
penelitiansebagaimana dimaksudpada
sebagaimanadimaksud padaayat
ayat(3)
(3)
ditetapkan berdasarkan
ditetapkan berdasarkan hasil
hasil kompetisi
kompetisi atau
atau penugasan.
penugasan.
(5) Kompetisi
(5) Kompetisi sebagaimana
sebagaimanadimaksud
dimaksudpada ayat (4)
pada ayat (4)
dilaksanakan melalui
dilaksanakan melalui seleksi
seleksi proposal
proposal penelitian.
penelitian.
(6) Penugasan
(6) Penugasan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksudpada ayat (4)
pada ayat (4)
ditetapkan oleh
ditetapkan oleh penyelenggara penelitian untuk
penyelenggara penelitian penelitian
untuk penelitian
yang bersifat
yang bersifat khusus.
khusus.
(7)) Penelitian
(7 Penelitian dapat
dapat menggunakan
menggunakan anggaran
anggaran belanj
belanja
a
dan/ a taufasilitas
dan/atau fasilitasyang berasal dari
yang berasal dari 11 (satu) atau lebih
(satu) atau lebih dari
dari
1I (satu)
(satu) penyelenggara
penyelenggara penelitian.
penelitian.
(8) Penelitian
(8) Penelitian dapat
dapat dilakukan
dilakukan dengan kontrak penelitian
dengan kontrak penelitian
selama 11 (satu)
selama Tahun Anggaran
(satu) Tahun atau melebihi
Anggaran atau melebihi 11 (satu)
(satu)
Tahun Anggaran.
Tahun Anggaran.
Pembayaran ...
(9) Pembayaran
(9)

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
64--
- 64

(9)
(9) Pembayaran pelaksanaan
Pembayaran penelitian dapat
pelaksanaan penelitian dilakukan
dapat dilakukan
secara bertahap
secara bertahap atau
atau sekaligus sesuai dengan
sekaligus sesuai kontrak
dengan kontrak
penelitian.
penelitian.

Pembayaran sebagaimana
(10) Pembayaran sebagaimanadimaksud
dimaksudpada ayat (9)
pada ayat (9)
dilakukan berdasarkan
dilakukan berdasarkan produk
produk keluaran
keluaran sesuai
sesuai ketentuan
ketentuan
dalam kontrak
dalam kontrak penelitian.
penelitian.

Ketentuan lebih
(11) Ketentuan lebih lanjut penelitian diatur
mengenai penelitian
lanjut mengenai diatur dengan
peraturan menteri
peraturan menteri yang
yang menyelenggarakan urusan
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di
pemerintahan di bidang
bidang riset,
riset, teknologi, dan pendidikan
teknologi, dan pendidikan
tinggi.
tinggi.

Bagian Kelima
Bagian Kelima

Tender/Seleksi Internasional
Tender/Seleksi dan
Internasional dan

Dana Pinjaman
Dana Pinjaman Luar
Luar Negeri
Negeri atau Hibah Luar
atau Hibah Luar Negeri
Negeri

Pasal 63
Pasal 63

(1)) Tender/
(1 Tender/Seleksi Internasional dapat
Seleksi Internasional dapat dilaksanakan
dilaksanakan untuk:
untuk:
a. Pengadaan Pekerjaan
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Konstruksi dengan nilai paling
dengan nilai
sedikit di
sedikit di atas
atas Rp1.000.000.000.000,00
Rpl.000.000.000.000,00 (satu triliun
(satu triliun
rupiah);
rupiah);

b. Pengadaan Barang/
Pengadaan Jasa Lainnya
Barang/Jasa Lainnya dengan nilai paling
dengan nilai
sedikit di
sedikit di atas
atas Rp50.000.000.000,00
Rp50.000.000.000,00 (lima
(lima puluh
puluh
miliar rupiah);
miliar rupiah);

c. Pengadaan Jasa
Pengadaan Konsultansi dengan
Jasa Konsultansi nilai paling
dengan nilai paling
sedikit di
sedikit di atas Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima
atas Rp25.000.000.000,00 lima
miliar rupiah);
miliar rupiah); atau
atau

d. Pengadaan Barang/
Pengadaan Jasayang
Barang/Jasa yangdibiayai oleh Lembaga
dibiayai oleh Lembaga
Penjamin Kredit
Penjamin Kredit Ekspor
Ekspor atau Kreditor Swasta
atau Kreditor Swasta Asing.
Asing.
(2) Tender/
(2) Tender/ Seleksi
Seleksi Internasional
Internasional dilaksanakan
dilaksanakan untuk nilai
untuk nilai
kurang dari
kurang dari batasan
batasan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1)
(1)
huruf a,
huruf a, huruf
huruf b,
b, dan
dan huruf
huruf c,
c, dalam
dalam hal
hal tidak
tidak ada
ada Pelaku
Pelaku
U saha dalam
Usaha dalam negeri
negeri yang
yang mampu dan memenuhi
mampu dan memenuhi
persyaratan.
persyaratan.
(3) Badan
(3) Badan Usaha
Usaha ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI OEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INOONESIA
65 --
-- 65

(3)
(3) Sadan usaha
Badan usaha asing
asingyang
yangmengikuti
mengikutiTender/
Tender/Seleksi
Seleksi
Internasional sebagaimana
Internasional sebagaimana dimaksud pada ayat
dimaksud pada (1), harus
ayat (1), harus
melakukan kerja
melakukan kerja sama
sama usaha badan usaha
dengan badan
usaha dengan usaha
nasional dalam
nasional dalam bentuk
bentuk konsorsium,
konsorsium, subkontrak,
subkontrak, atau
atau
bentuk kerja
bentuk sama lainnya.
kerja sama lainnya.

(4)
(4) Sadan usaha
Badan usaha asing
asing yang melaksanakan Pengadaan
yangmelaksanakan Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi,
Barang/Pekerjaan Konstruksi,harus sama
bekerja sama
harus bekerja
dengan industri
dengan industri dalam
dalam negeri dalam pembuatan
negeri dalam suku
pembuatan suku
cadang dan
cadang dan pelaksanaan
pelaksanaan pelayanan
pelayanan purnajual.
purnajual.

(5)
(5) Pengadaan
Pengadaan Barang/ Pekerjaan
Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa
Konstruksi/Jasa
Konsultansi/Jasa Lainnya
Konsultansi/Jasa Lainnya yang dilaksanakan melalui
yang dilaksanakan melalui
Tender/Seleksi
Tender/ Seleksi Internasional
Internasional diumumkan dalam situs
diumumkan dalam situs web
web
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah
Daerah dan situs web
dan situs web
komunitas internasional.
komunitas internasional.

(6)
(6) Dokumen Pemilihan
Dokumen Pemilihan melalui
melalui Tender
Tender//Seleksi
Seleksi Internasional
Internasional
paling sedikit
paling sedikit ditulis
ditulis dalam
dalam 22 (dua)
(dua) bahasa,
bahasa, yaitu Bahasa
yaitu Bahasa
Indonesia dan
Indonesia dan Bahasa
Bahasa Inggris.
Inggris.

(7)
(7) Dalam ha!
Dalam terjadi penafsiran
hal terjadi penafsiran arti berbeda terhadap
yang berbeda
arti yang terhadap
Dokumen Pemilihan
Dokumen Pemilihan sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat (6),
(6),
dokumen yang
dokumen yang berbahasa Indonesia dijadikan
berbahasa Indonesia dijadikan acuan.
acuan.

(8)
(8) Pembayaran Kontrak
Pembayaran Kontrak melalui
melalui Tender/ Seleksi Internasional
Tender/Seleksi Internasional
dapat menggunakan
dapat menggunakan mata
mata uang
uang rupiah dan/ atau
rupiah dan/ sesuai
atau sesuai
dengan ketentuan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.

Pasal64
Pasal 64

( 1)) Pengadaan
(1 Pengadaan Barang/ J asa
Barang/Jasa untuk kegiatan
untuk kegiatan yang
yang
pendanaannya bersumber dari
pendanaannya bersumber dari pinjaman
pinjaman luar negeri atau
luar negeri atau
hibah luar
hibah luar negeri
negeri berlaku
berlaku ketentuan
ketentuan sebagaimana diatur
sebagaimana diatur
dalam Peraturan
dalam Peraturan Presiden
Presiden ini, kecuali diatur
ini, kecuali diatur lain
lain dalam
dalam
perjanjian pinjaman
perjanjian pinjaman luar negeri atau
luar negeri perjanjian hibah
atau perjanjian hibah luar
luar
negen.
negeri.

(2) Proses
(2) ...
Proses ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPU BLIK I ND ONES IA
REPUBLIK INDONESIA
-- 66
66--

(2)
(2) Proses Pengadaan
Proses Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan
Barang/Jasa untuk kegiatan yang
yang
bersumberdari
pendanaannyabersumber
pendanaannya dari pinjaman luarnegeri
pinjaman luar dapat
negeri dapat
dilaksanakan sebelum
dilaksanakan sebelum disepakatinya perjanjian pinjaman
disepakatinya perjanjian pinjaman
luarnegeri
luar ( advanceprocurement).
negeri (advance procurement).

Dalam menyusun
(3) Dalam
(3)
sebagaimana dimaksud
perjanjian sebagaimana
menyusun perjanjian dimaksud pada
pada
ayat(1)
ayat dikonsultasikankepada
dapatdikonsultasikan
(1) dapat kepadaLKPP.
LKPP.

BABIX
BAB IX

USAHA KECIL,
USAHA KECIL, PRODUK
PRODUKDALAM
DALAM NEGERI,
NEGERI,

DAN PENGADAAN
DAN PENGADAAN BERKELANJUTAN
BERKELANJUTAN

Kesatu
BagianKesatu
Bagian
PeranSerta
Peran SertaUsaha
UsahaKecil
Kecil

Pasal65
Pasal 65
Usahakecil
(1) Usaha
(1) kecilterdiri
terdiriatas
atasUsaha
UsahaMikro
Mikrodan
clanUsaha
UsahaKecil.
Kecil.

Dalam Pengadaan
(2) Dalam
(2) Barang/Jasa,
PengadaanBarang/Jasa, PA/KPA
PA/ memperluas
KPA memperluas
sertausaha
peranserta
peran usahakecil.
kecil.

Pemaketan dilakukan
(3) Pemaketan
(3) dilakukan dengan
denganmenetapkan
menetapkansebanyak-
sebanyak-
banyaknyapaket
banyaknya paketuntuk
untukusaha
usahakecil
keciltanpa
tanpamengabaikan
mengabaikan
prinsipefisiensi,
prinsip efisiensi, persaingan usahayang
persaingan usaha sehat,kesatuan
yangsehat, kesatuan
sistem,dan
sistem, dankualitas
kualitaskemampuan teknis.
kemampuanteknis.

Nilaipaket
(4) Nilai
(4) paketPengadaan
Pengadaan Barang/Pekerjaan
Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa
Konstruksi/Jasa
Lainnyapaling
Lainnya palingbanyak
banyakRp2.500.000.000,00
Rp2.500.000.000,00(dua
(duamiliar
miliar
limaratus
lima ratusjuta
jutarupiah),
rupiah),dicadangkan danperuntukannya
dicadangkandan peruntukannya
usahakecil,
bagiusaha
bagi kecil,kecuali
kecualiuntuk
untukpaket
paketpekerjaan
pekerjaanyang
yang
menuntutkemampuan
menuntut teknisyang
kemampuanteknis tidakdapat
yangtidak dapatdipenuhi
dipenuhi
olehusaha
oleh usaha kecil.
kecil.

(5)(5) LKPP
LKPP dan
danKementerian/
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
Lembaga/ Pemerintah Daerah
memperluas
memperluas serta usaha
peran serta
peran usahakecil
kecildengan
dengan
mencantumkanbarang/jasa
mencantumkan barang/jasa usaha
produksiusaha
produksi kecil
kecil dalam
dalam
katalog
katalog elektronik.
elektronik.
(6) Penyedia ...
(6) Penyedia
jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 67
67--

(6) Penyedia
(6) Penyedia usaha
usahanon-kecil
non-kecil yang
yang melaksanakan
melaksanakan pekerjaan
pekerjaan
dapat melakukan
dapat melakukan kerja
kerja sama
sama usaha usaha kecil
dengan usaha
usaha dengan kecil
dalam bentuk
dalam bentuk kemitraan,
kemitraan, subkontrak,
subkontrak, atau bentuk kerja
atau bentuk kerja
sama lainnya,
sama lainnya, jika ada usaha
jika ada usahakecil
kecil yang memiliki
yangmemiliki
kemampuan di bidang
kemampuan di bidang yang
yang bersangkutan.
bersangkutan.

Bagian Kedua
Bagian Kedua

Penggunaan Produk Dalam


Penggunaan Produk Dalam Negeri
Negeri

Pasal 66
Pasal 66

(1) Kementerian/
(1) Kementerian/Lembaga/Perangkat
Lembaga/ Perangkat Daerah
Daerah wajib
wajib
menggunakan produk
menggunakan produk dalam termasuk rancang
negeri, termasuk
dalam negeri, rancang
bangun dan
bangun dan perekayasaan nasional.
perekayasaan nasional.

(2) Kewajiban
(2) Kewajiban penggunaan
penggunaan produk
produk dalam
dalam negeri
negeri sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (1)
(1) dilakukan
dilakukan jika terdapat peserta
jika terdapat peserta
yang menawarkan
yang menawarkan barang/jasa
barang/jasa dengan nilai Tingkat
dengan nilai Tingkat
Komponen Dalam
Komponen Dalam Negeri
Negeri (TKDN)
(TKDN) ditambah nilai Bobot
ditambah nilai Bobot
Manfaat Perusahaan
Manfaat Perusahaan (BMP) paling rendah
(BMP) paling 40% (empat
rendah 40% (empat
puluh persen).
puluh persen).

(3)) Perhitungan
(3 PerhitunganTKDN
TKDN dan
dan BMP
BMP sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
ayat (2)
ayat (2) dilakukan
dilakukan sesuai
sesuai dengan ketentuan peraturan
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
perundang-undangan.

(4) Ketentuan
(4) Ketentuansebagaimana,dimaksud
sebagaimana dimaksud pada
pada ayat
ayat (2) dan ayat
(2) dan ayat
(3) dicantumkan
(3) dalam RUP,
dicantumkan dalam RUP, spesifikasi
spesifikasi teknis/KAK,
teknis/KAK, dan
dan
Dokumen Pemilihan.
Dokumen Pemilihan.

(5)) Pengadaan
(5 Pengadaanbarang
barangimpor
impor dapat
dapat dilakukan, dalam hal:
dilakukan, dalam ha!:

a. barang tersebut
barang tersebut belum
belum dapat
dapat diproduksi di dalam
diproduksi di dalam
negeri; atau
negeri; atau

b. volume produksi
volume produksi dalam
dalam negeri tidak mampu
negeri tidak mampu
memenuhi kebutuhan.
memenuhi kebutuhan.

(6) LKPP
(6) LKPP ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
68 --
-- 68

(6) LKPP
(6) LKPP dan/
dan/ atauKementerian/
atau Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Lembaga/ Pemerintah
Daerah memperbanyak
Daerah memperbanyak pencantuman dalam
produk dalam
pencantuman produk
negeri dalam
negeri elektronik.
katalog elektronik.
dalam katalog

Pasal 67
Pasal 67

(1)
(1) Preferensi harga
Preferensi harga merupakan insentif bagi
merupakan insentif bagi produk dalam
produk dalam
negeri pada
negeri pada pemilihan
pemilihan Penyedia
Penyedia berupa kelebihan harga
berupa kelebihan
yang dapat
yang dapat diterima.
diterima.

(2)
(2) Preferensi harga
Preferensi diberlakukan untuk
harga diberlakukan untuk Pengadaan
Pengadaan
Barang/ Jasa yang
Barang/Jasa yang bernilai paling sedikit
bernilai paling sedikit di atas
di atas
Rpl.000.000.000,00 (satu
Rp1.000.000.000,00 miliar rupiah).
(satu miliar

(3)
(3) Preferensi harga
Preferensi harga diberikan
diberikan terhadap barang/jasa yang
terhadap barang/jasa yang
memiliki TKDN
memiliki TKDNpaling
palingrendah
rendah25%
25% (dua lima
puluh lima
(dua puluh
persen).
persen).

(4) Preferensi harga


Preferensi harga untuk barang/jasapaling
untuk barang/jasa palingtinggi 25% (dua
tinggi 25%
puluh lima
puluh lima persen).
persen).

(5) Preferensi harga


Preferensi untuk Pekerjaan
harga untuk Konstruksi yang
Pekerjaan Konstruksi yang
dikerjakan oleh
dikerjakan oleh badan usaha nasional
badan usaha nasional paling
paling tinggi 7,5%
tinggi 7,5%
(tujuh koma
(tujuh koma lima
lima persen) di atas
persen) di atas harga
harga penawaran
penawaran
terendah dari
terendah dari badan
badan usaha asing.
usaha asing.

(6)
(6) Preferensi harga
Preferensi dalam evaluasi
diperhitungkan dalam
harga diperhitungkan evaluasi harga
harga
penawaran
penawaran yang telah memenuhi
yang telah memenuhi persyaratan
persyaratan
administrasi dan
administrasi dan teknis.
teknis.

(7)
(7) Penetapan pemenang
Penetapan pemenang berdasarkan
berdasarkan urutan terendah
urutan harga terendah
Hasil Evaluasi
Hasil Evaluasi Akhir
Akhir(HEA).
(HEA).

(8)
(8) HEA dihitung
HEA denganrumus
dihitung dengan rumus HEA==(1(1-KP)
HEA — KP) xx HP
HPdengan:
dengan:

KP== TKDN
KP TKDNxxpreferensi
preferensi tertinggi
tertinggi

KP adalah
KP Koefisien Preferensi
adalah Koefisien Preferensi

HP adalah
HP Harga Penawaran
adalah Harga Penawaran setelah koreksi aritmatik.
setelah koreksi aritmatik.

Dalam ...
(9) Dalam
(9)

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 69
69--

(9)) Dalam
(9 Dalamhal
halterdapat
terdapat22(dua) ataulebih
(dua) atau lebih penawaran
penawaran dengan
dengan
HEA ·tterendah
HEA erendah yang
yang sama,
sama, penawar
penawardengan. TKDN lebih
dengan TKDN lebih
besar ditetapkan
besar ditetapkan sebagai
sebagai pemenang.
pemenang.

Bagian Ketiga
Bagian Ketiga

Pengadaan
Pengadaan Berkelanjutan
Berkelanjutan

Pasal 68
Pasal 68

( 1) Pengadaan
(1) Pengadaan Barang/ Jasa dilaksanakan
Barang/Jasa dilaksanakan dengan
dengan
memperhatikan aspek
memperhatikan aspek berkelanjutan.
berkelanjutan.

(2) Aspek
(2) Aspekberkelanjutan
berkelanjutansebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud padaayat
ayat(1)
(1)
terdiri atas:
terdiri atas:

a.
a. aspek ekonomi
aspek ekonomi meliputi
meliputi biaya
biaya produksi
produksi barang/jasa
barang/jasa
sepanjang usia
sepanjang usia barang/jasa tersebut;
barang/jasa tersebut;

b.
b. aspek sosial
aspek sosial meliputi
meliputi pemberdayaan usaha kecil,
pemberdayaan usaha kecil,
jaminan kondisi kerja
jaminan kondisi kerja yang
yang adil,
adil, pemberdayaan
pemberdayaan
komunitas/usaha
komunitas/usahalokal, kesetaraan,
lokal, kesetaraan, dan
dan
keberagaman; dan
keberagaman; dan

c.
c. aspek lingkungan
aspek lingkungan hidup
hidup meliputi
meliputi pengurangan
pengurangan
dampak negatif
dampak negatif terhadap
terhadap kesehatan,
kesehatan, kualitas
kualitas udara,
udara,
kualitas tanah,
kualitas tanah, kualitas
kualitas air,
air, dan
danmenggunakan
menggunakan
sumber daya
sumber daya alam
alam sesuai
sesuai dengan ketentuan
dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.

(3)) Pengadaan
(3 PengadaanBerkelanjutan
Berkelanjutan dilaksanakan
dilaksanakan oleh:
oleh:

a. PA/KPA dalam
PA/KPA dalam merencanakan dan menganggarkan
merencanakan dan menganggarkan
Pengadaan Barang/Jasa;
Pengadaan Barang/Jasa;

b.
b. PPK dalam
PPK menyusun spesifikasi
dalam menyusun spesifikasi teknis/KAK
teknis/KAK dan
dan
rancangan kontrak
rancangan kontrak dalam Pengadaan Barang/Jasa;
dalam Pengadaan Barang/Jasa;
dan
dan

c.
C. Pokja
Pokja Pemilihan/Pejabat
Pemilihan/ Pejabat Pengadaan/Agen
Pengadaan/Agen
Pengadaan dalam
Pengadaan dalam menyusun Dokumen Pemilihan.
menyusun Dokumen Pemilihan.

BAB ...
BAB ...
jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 70
70--

BABX
BAB X

PENGADAAN
PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK
BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK

Bagian Kesatu
Bagian Kesatu

Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Secara Elektronik
Barang/Jasa Secara Elektronik

Pasal69
Pasal 69

(1)
(1) Penyelenggaraan Pengadaan
Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan
Barang/Jasa dilakukan
secara elektronik
secara elektronik menggunakan sistem informasi
menggunakan sistem informasi yang
yang
terdiri atas
terdiri atas Sistem
Sistem Pengadaan
Pengadaan Secara
SecaraElektronik
Elektronik(SPSE)
(SPSE)
dan sistem
dan sistem pendukung.
pendukung.

(2)
(2) LKPP
LKPPmengembangkan
mengembangkanSPSE
SPSEdan
dan sistem
sistem pendukung.
pendukung.

Pasal 70
Pasal 70

( 1) Pengadaan
(1) Pengadaan Barang/Jasa
Barang/ J asa secara
secara elektronik
elektronik dengan
dengan
memanfaatkan E-marketplace.
memanfaatkan E-marketplace.

(2) E-marketplace
E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa menyediakan
menyediakan
infrastruktur teknis
infrastruktur teknis dan
dan layanan
layanan dukungan transaksi bagi
dukungan transaksi bagi
Daerah dan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
Kementerian/Lembaga/Pemerintah dan Penyedia
Penyedia
berupa:
berupa:

a.
a. Katalog Elektronik;
Katalog Elektronik;

b.
b. Toko Daring;
Toko Daring; dan
dan

c.
c. Pemilihan Penyedia.
Pemilihan Penyedia.

(3)) LKPP
(3 LKPP mempunyai
mempunyai kewenangan untuk mengembangkan,
kewenangan untuk mengembangkan,
membina, mengelola,
membina, mengelola, dan
dan mengawasi
mengawasi penyelenggaraan
penyelenggaraan
E-marketplace Pengadaan Barang/
E-marketplace Pengadaan Jasa.
Barang/Jasa.

(4) Dalam
(4) Dalam ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
--71-
71 -

(4)
(4) Dalam rangka
Dalam rangka pengembangan
pengembangan dan
dan pengelolaan
pengelolaan
E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa,
E-marketplace Pengadaan LKPP dapat
Barang/Jasa, LKPP dapat
bekerja sama
bekerja sama dengan
dengan UKPBJ
UKPBJdan/ atau Pelaku
dan/atau Pelaku Usaha.
Usaha.

(5)
(5) Dalam rangka
Dalam pengembangan E-marketplace
rangka pengembangan sebagaimana
E-marketplace sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (4),
(4), LKPP menyusun dan
LKPPmenyusun dan menetapkan
menetapkan
peta jalan pengembangan
peta jalan pengembangan E-marketplace Pengadaan
E-marketplace Pengadaan
Barang/ Jasa.
Barang/Jasa.

Pasal 71
Pasal 71

(1) Ruang
(1) Ruanglingkup SPSE terdiri
lingkup SPSE terdiri atas:
atas:

a.
a. Perencanaan Pengadaan;
Perencanaan Pengadaan;

b.
b. Persiapan Pengadaan;
Persiapan Pengadaan;

C.
c. Pemilihan Penyedia;
Pemilihan Penyedia;

d.
d. Pelaksanaan Kontrak;
Pelaksanaan Kontrak;

e.
e. Serah Terima
Serah Terima Pekerjaan;
Pekerjaan;

f.
f. Pengelolaan Penyedia;
Pengelolaan Penyedia; dan
dan

g.
g. Katalog Elektronik.
Katalog Elektronik.

(2) SPSE
(2) SPSE sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1) memiliki
(1) memiliki
interkoneksi dengan
interkoneksi sistem informasi
dengan sistem informasi perencanaan,
perencanaan,
penganggaran, pembayaran,
penganggaran, manajemen aset,
pembayaran, manajemen aset, dan sistem
dan sistem
informasi lain
informasi lain yang
yang terkait
terkait dengan SPSE.
dengan SPSE.

(3)) Sistem
(3 Sistempendukung SPSE meliputi:
pendukungSPSE meliputi:

a.
a. Portal Pengadaan
Portal Pengadaan Nasional;
Nasional;

b.
b. Pengelolaan Sumber
Pengelolaan Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Pengadaan
Pengadaan
Barang/Jasa;
Barang/Jasa;

C.
c. Pengelolaan
Pengelolaan advokasi dan penyelesaian
advokasi dan penyelesaian
permasalahan hukum;
permasalahan hukum;

d.
d. Pengelolaan peran
Pengelolaan peran serta
serta masyarakat;
masyarakat;

e.
e. Pengelolaan sumber
Pengelolaan sumber daya pembelajaran; dan
daya pembelajaran; dan

f.
f. Monitoring dan
Monitoring dan Evaluasi.
Evaluasi.
Pasal
Pasal ...
jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
72--
-- 72
Pasal 72
Pasal 72

(1) Katalog elektronik


(1) Katalog dapat berupa
elektronik dapat elektronik
katalogelektronik
berupa katalog
nasional, katalog
nasional, katalog elektronik sektoral, dan
elektronik sektoral, katalog
dan katalog
elektroniklokal.
elektronik lokal.

(2) Katalog
(2) elektronik sebagaimana
Katalogelektronik dimaksud pada
sebagaimana dimaksud (1)
ayat(1)
padaayat

memuat informasi berupa


memuatinformasi daftar, jenis,
berupa daftar, teknis,
spesifikasi teknis,
jenis, spesifikasi
TKDN, produk
TKDN, dalam negeri,
produk dalam produk SNI,
negeri, produk industri
produk industri
SNI, produk
hijau,negara
hijau, asal,harga,
negaraasal, harga,Penyedia, daninformasi
Penyedia,dan lainnya
informasilainnya
terkaitbarang/jasa.
terkait barang/jasa.

Pemilihan produk
(3) Pemilihan
(3) yangdicantumkan
produk yang katalog
dalamkatalog
dicantumkan dalam
elektronik
elektronik dilaksanakan
dilaksanakan oleh
oleh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Kementerian/ Daerahatau
Lembaga/ Pemerintah Daerah LKPP.
atauLKPP.

(4) Pemilihanproduk
(4) Pemilihan katalogelektronik
produkkatalog dilakukandengan
elektronikdilakukan dengan
metode:
metode:

a.a. Tender; atau


Tender; atau

b.b. Negosiasi.
Negosiasi.

(5) Ketentuan
(5) lebihlanjut
Ketentuanlebih lanjut
mengenai pengelolaankatalog
mengenaipengelolaan katalog

elektronik dimaksud pada


sebagaimana dimaksud
elektronik sebagaimana ayat(1)
pada ayat diatur
(1) diatur
dengan. PeraturanKepala
denganPeraturan Lembaga.
KepalaLembaga.

Kedua
BagianKedua
Bagian
LayananPengadaan
Layanan PengadaanSecara Elektronik
SecaraElektronik

Pasal73
Pasal 73

(1) Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah


( 1) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
Daerah
menyelenggarakan fungsi layanan
menyelenggarakan fungsi secara
pengadaan secara
layanan pengadaan
elektronik.
elektronik.

(2)(2) Fungsi layananpengadaan


Fungsilayanan pengadaansecara sebagaimana
elektroniksebagaimana
secaraelektronik
dimaksud
dimaksud pada
pada ayat meliputi:
(1)(1)meliputi:
ayat

a.a.pengelolaan
pengelolaan seluruh
seluruh sistem
sistem informasi
informasi Pengadaan
Pengadaan
Barang/ J asa
Barang/Jasa dan
dan infrastrukturnya;
infrastrukturnya;
b. pelaksanaan ...
b. pelaksanaan
jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
73--
-- 73
b.
b. pelaksanaan dan verifikasi
registrasi dan
pelaksanaan registrasi pengguna
verifikasi pengguna
seluruh sistem
seluruh informasi Pengadaan
sistem informasi Barang/Jasa;
Pengadaan Barang/Jasa;
dan
dan

c.
c. pengembangan sistem
pengembangan informasi yang
sistem informasi dibutuhkan
yang dibutuhkan
oleh pemangku
oleh kepentingan.
pemangku kepentingan.

(3)
(3) LKPP menetapkan standar
LKPP menetapkan layanan, kapasitas,
standar layanan, dan
kapasitas, dan
keamananinformasi
keamanan SPSE dan
informasi SPSE pendukung.
sistem pendukung.
dan sistem

(4) LKPP
(4) melakukan pembinaan
LKPP melakukan pembinaan dan layanan
pengawasan layanan
dan pengawasan
pengadaansecara
pengadaan elektronik.
secaraelektronik.

(5) Ketentuan
(5) lebih lanjut
Ketentuan lebih layanan
fungsi layanan
mengenai fungsi
lanjut mengenai
pengadaansecara
pengadaan elektroniksebagaimana
secaraelektronik pada
dimaksudpada
sebagaimanadimaksud

ayat diaturdengan
(2) diatur
ayat(2) PeraturanKepala
denganPeraturan Lembaga.
KepalaLembaga.

BABXI
BAB XI

SUMBERDAYA
SUMBER MANUSIADAN
DAYAMANUSIA KELEMBAGAAN
DANKELEMBAGAAN

BagianKesatu
Bagian Kesatu

SumberDaya
Sumber Manusia Pengadaan
DayaManusia Barang/ Jasa
Pengadaan Barang/Jasa

Pasal74
Pasal 74

(1) SumberDaya
(1) Sumber ManusiaPengadaan
DayaManusia Barang/Jasaterdiri
PengadaanBarang/Jasa terdiri
atas:
atas:

Pengelola Pengadaan
a.a. Pengelola Barang/Jasadidilingkungan
Pengadaan Barang/Jasa lingkungan
Kementerian/Lembaga/
Kementerian/ PemerintahDaerah;
Lembaga/Pemerintah Daerah;

Aparatur Sipil
b.b. Aparatur SipilNegara/Tentara Nasional
Negara/Tentara Nasional
Indonesia/Kepolisian
Indonesia/ Kepolisian Negara Indonesiadidi
RepublikIndonesia
Negara Republik
lingkunganKementerian
lingkungan dan
Pertahanandan
KementerianPertahanan Kepolisian
Kepolisian
NegaraRepublik
Negara Indonesia; dan/atau
RepublikIndonesia; dan/ atau

c. c. personel selain yang


personelselain dimaksud pada
yang dimaksud hurufa adan
pada huruf dan
hurufb.
huruf b.

(2) Sumber ...


(2) Sumber

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 74
74--

(2)
(2) Sumber Daya
Sumber Daya Manusia
Manusia Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada
pada ayat
ayat (1) huruf bb dan
(1) huruf dan ayat
ayat (1)
(1)
huruf cc memiliki
huruf memiliki kompetensi
kompetensi di
di bidang
bidang Pengadaan
Pengadaan
Barang/ J asa.
Barang/Jasa.

(3)
(3) Sumber Daya
Sumber Daya Manusia
Manusia Pengadaan Barang/ Jasa
Pengadaan Barang/Jasa
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat berkedudukan di
(1) berkedudukan di
UKPBJ.
UKPBJ.

(4)
(4) Atas dasar
Atas dasar pertimbangan
pertimbangan besaran beban pekerjaan
besaran beban pekerjaan atau
atau
rentang kendali
rentang kendali organisasi,
organisasi, Sumber
Sumber Daya Manusia
Daya Manusia
Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)
ayat (1) yang
yang bertindak
bertindak sebagai PPK, Pejabat
sebagai PPK, Pejabat Pengadaan,
PjPHP/PPHP dapat
PjPHP/PPHP dapat berkedudukan di luar
berkedudukan di luar UKPBJ.
UKPBJ.

Bagian Kedua
Bagian Kedua

Kelembagaan
KelembagaanPengadaan
PengadaanBarang/ Jasa
Barang/Jasa

Pasal 75
Pasal 75

(1)
(1) Menteri/kepala
Menteri/ lembaga/ kepala daerah
kepala lembaga/kepala membentuk
daerah membentuk
UKPBJ memiliki
UKPBJ memiliki tugas menyelenggarakan dukungan
tugas menyelenggarakan dukungan
pengadaan barang/jasa
barang/jasa pada
pada
Kernen terian / Lembaga/ Pemerin tah Daerah.
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Dae rah.

(2)
(2) Dalam rangka
Dalam rangka pelaksanaan
pelaksanaan tugas UKPBJ sebagaimana
tugas UKPBJ sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud padaayat
ayat(1),
(1), UKPBJ
UKPBJ memiliki
memiliki fungsi:
fungsi:

a. pengelolaan Pengadaan
pengelolaan PengadaanBarang/Jasa;
Barang/Jasa;

b. pengelolaan
pengelolaan layanan
layanan pengadaan secara elektronik;
pengadaan secara elektronik;

c. pembinaan Sumber
pembinaan Sumber Daya
Daya Manusia
Manusia dan
dan Kelembagaan
Kelembagaan
Pengadaan Barang/Jasa;
Pengadaan Barang/Jasa;

d. pelaksanaan pendampingan,
pelaksanaan pendampingan, konsultasi,
konsultasi, dan/ atau
dan/ atau
bimbingan teknis; dan
bimbingan teknis; dan

e. pelaksanaan
e. pelaksanaan ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
75--
-- 75
e.
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
menteri/kepala daerah.
lembaga/kepala daerah.
menteri/kepala lembaga/kepala
(3)
(3)
UKPBJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk
UKPBJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk
struktural dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan
struktural dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
Fungsi pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik
(4) Fungsi
(4) pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dapat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dapat
dilaksanakanoleh
dilaksanakan unitkerja
olehunit terpisah.
kerjaterpisah.

BAB XII
BAB XII
PENGAWASAN, PENGADUAN, SANKSI,
PENGAWASAN, PENGADUAN, SANKSI,
DAN PELAYANAN HUKUM
DAN PELAYANAN HUKUM

Bagian Kesatu
Bagian Kesatu
Pengawasan Internal
Pengawasan Internal

Pasal 76
Pasal 76
Menteri/kepala Jembaga/kepala daerah wajib melakukan
(1) Menteri/kepala
(1) lembaga/kepala daerah wajib melakukan
pengawasan Pengadaan Barang/Jasa melalui aparat
pengawasan Pengadaan Barang/Jasa melalui aparat
pengawasan
pengawasan internal pada
internal pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah masing-masing.
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah masing-masing.
Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
(2)(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, pemantauan,
dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, pemantauan,
evaluasi, dan/ atau
evaluasi,dan/atau penyelenggaraan whistleblowing system.
penyelenggaraan whistleblowing system.
(3) Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
(3) Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sejak perencanaan, persiapan,
dimaksud pada ayat (2) sejak perencanaan, persiapan,
pemilihan Penyedia, pelaksanaan Kontrak, dan serah terima
pemilihan Penyedia, pelaksanaan Kontrak, dan serah terima
pekerjaan.
pekerjaan.
Ruang Iingkup pengawasan Pengadaan Barang/Jasa
(4)(4) Ruang lingkup pengawasan Pengadaan Barang/Jasa
meliputi:
meliputi:
pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya;
a. a. pernenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya;
b. b. kepatuhan
kepatuhan terhadap peraturan;
terhadap peraturan;
pencapaian
c. c. pencapaian TKDN;
TKDN;
d. penggunaan ...
d. penggunaan

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 76
76--

d.
d. penggunaan dalam negeri;
produk dalam
penggunaan produk negeri;

e.
e. pencadangan dan
pencadangan dan peruntukan
peruntukan paket
paket untuk usaha
untuk usaha
kecil;dan
kecil; dan

f.
f. Pengadaan Berkelanjutan.
Pengadaan Berkelanjutan.

(5)
(5) sebagaimana dimaksud
Pengawasan sebagaimana
Pengawasan dimaksud pada ayat (4)
pada ayat (4) dapat
dapat
dilakukan bersama
dilakukan bersama dengan kementerian teknis
dengan kementerian teknis terkait
terkait
dan/atau
dan/atau lembaga
lembaga yang mempunyai
yang tugas
mempunyai tugas
urusan
menyelenggarakan urus
menyelenggarakan eme rin tah an di
an ppemerintahan bidang
di bid ang
pengawasan negara/ daerah
keuangan negara/
pengawasan keuangan daerah dan pembangunan
dan pembangunan
nasional.
nasional.

(6)
(6) Hasil pengawasan
Hasil pengawasan digunakan sebagai alat
digunakan sebagai alat pengendalian
pengendalian
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

Kedua
Bagian Kedua
Bagian

Pengaduan oleh Masyarakat


Pengaduan oleh Masyarakat

Pasal 77
Pasal 77

(1) menyampaikan pengaduan


Masyarakat menyampaikan
Masyarakat kepada APIP
pengaduan kepada APIP
disertai bukti
disertai bukti yang
yang faktual,
faktual, kredibel,
kredibel, dan
dan autentik.
autentik.

(2) Aparat Hukum meneruskan


Penegak Hukum
Aparat Penegak meneruskan pengaduan
pengaduan
masyarakat kepada
masyarakat APIP untuk
kepada APIP untuk ditindaklanjuti.
ditindaklanjuti.

(3) APIP sebagaimana


APIP sebagaimanadimaksud
dimaksud pada
pada ayat (1) dan
ayat (1) dan ayat
ayat (2)
(2)
menindaklanjuti pengaduan
menindaklanjuti sesuai kewenangannya.
pengaduan sesuai kewenangannya.

(4) APIP melaporkan


APIP melaporkanhasil
hasil tindak
tindak lanjut pengaduan kepada
lanjut pengaduan kepada
menteri/kepala lembaga/kepala daerah.
menteri/kepala lembaga/kepala daerah.

(5) kepala lembaga/kepala


Menteri/kepala
Menteri/ lembaga/ kepala daerah melaporkan
daerah melaporkan
instansi yang
kepada instansi
kepada berwenang, dalam
yang berwenang, dalam hal
ha! diyakini
diyakini
indikasi KKN
adanya indikasi
adanya KKN yang
yangmerugikan
merugikan keuangan
keuangan negara.
negara.

Menteri/kepala lembaga/kepala
(6) Menteri/kepala
(6) daerah memfasilitasi
lembaga/kepala daerah memfasilitasi
dalam melakukan
masyarakat dalam
masyarakat melakukan pengawasan
pengawasan terhadap
terhadap
Pengadaan Barang/
pelaksanaan Pengadaan J asa.
Barang/Jasa.
(7) LKPP
(7) LKPP ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 77
77 -

LKPP mengembangkan
(7)) LKPP
(7 sistem pengaduan
mengembangkan sistem pengaduan Pengadaan
Pengadaan
Barang/ J asa.
Barang/Jasa.

Bagian Ketiga
Bagian Ketiga

Sanksi
Sanksi

Pasal 78
Pasal 78

Perbuatan atau
(1) Perbuatan
(1) atau tindakan
tindakan peserta
peserta pemilihan
pemilihan yang
yang
dikenakah sanksi
dikenakan sanksi dalam
dalam pelaksanaan pemilihan Penyedia
pelaksanaan pemilihan Penyedia
adalah:
adalah:

a.
a. menyampaikan dokumen
menyampaikan dokumenatau
atau keterangan
keterangan palsu/tidak
palsu/tidak
benar untuk
benar untuk memenuhi
memenuhi persyaratan
persyaratan yang
yang ditentukan
ditentukan
dalam Dokumen
dalam Dokumen Pemilihan;
Pemilihan;

b. terindikasi
b. terindikasi melakukan persekongkolan dengan
melakukan persekongkolan dengan peserta
peserta
lain untuk
lain harga penawaran;
mengatur harga
untuk mengatur penawaran;

c.
c. terindikasi melakukan
terindikasi melakukanKKN
KKN dalam pemilihan Penyedia;
dalam pemilihan Penyedia;
atau
atau

d. mengundurkan
d. mengundurkan diri dengan alasan
diri dengan yang tidak
alasan yang tidak dapat
dapat
diterima
diterima oleh
oleh Pejabat
Pejabat Pengadaan/Pokja
Pengadaan/Pokja
Pemilihan/ Agen Pengadaan.
Pemilihan/Agen Pengadaan.

Perbuatanatau
(2) Perbuatan
(2) atautindakan
tindakanpemenang pemilihan yang
pemenangpemilihan yang telah
telah
menerima SPPBJ
menerima dapat dikenakan
yang dapat
SPPBJ yang sanksi adalah
dikenakan sanksi adalah
pemenang mengundurkan diri
pemilihan mengundurkan
pemenang pemilihan diri sebelum
sebelum
penandatanganan Kontrak.
penandatanganan Kontrak.

Perbuatanatau
(3)) Perbuatan
(3 atautindakan
tindakanPenyedia
Penyediayang
yang dikenakan
dikenakan sanksi
sanksi
adalah:
adalah:

a.
a. tidak melaksanakan
tidak melaksanakan Kontrak,
Kontrak, tidak
tidak menyelesaikan
menyelesaikan
pekerjaan, atau
pekerjaan, tidak melaksanakan
atau tidak melaksanakan kewajiban
kewajiban dalam
dalam
masa pemeliharaan;
masa pemeliharaan;

b. menyebabkan kegagalan
b. menyebabkan kegagalan bangunan;
bangunan;

c.
c. menyerahkan Jaminan
menyerahkan yang tidak
Jaminan yang dapat dicairkan;
tidak dapat dicairkan;

d. melakukan
d. melakukan ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 78
78--

melakukan kesalahan
d. melakukan kesalahan dalam
dalam perhitungan volume hasil
perhitungan volume hasil
pekerjaan
pekerjaan berdasarkan
berdasarkan hasil audit;
audit;

e. menyerahkan barang/jasa
menyerahkan yang kualitasnya
barang/jasa yang tidak sesuai
kualitasnya tidak sesuai
dengan Kontrak
dengan Kontrak berdasarkan
berdasarkan hasil
hasil audit;
audit; atau
atau

f.
f. terlambat menyelesaikan pekerjaan
terlambat menyelesaikan sesuai dengan
pekerjaan sesuai dengan
Kontrak.
Kontrak.

(4) Perbuatan
(4) Perbuatanatau
atautindakan
tindakansebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat
(1), ayat
(1), (2), dan
ayat (2), dan ayat (3) dikenakan:
ayat (3) dikenakan:

a.
a. sanksi digugurkan
sanksi digugurkan dalam
dalam pemilihan;
pemilihan;

b.
b. sanksi pencairan
sanksi pencairan jaminan;
jaminan;

c.
c. Sanksi Daftar
Sanksi Daftar Hitarn;
Hitam;

d. sanksi
d. sanksi ganti
ganti kerugian;
kerugian;dan/ atau
dan/atau

e.
e. sanksi denda.
sanksi denda.

(5)) Pelanggaran
(5 Pelanggaranatas
atasketentuan
ketentuansebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada:
pada:

a.
a. ayat (1)
ayat (1) huruf
huruf aa sampai dengan huruf
sampai dengan huruf cc dikenakan
dikenakan sanksi
sanksi
digugurkan dalam
digugurkan dalam pemilihan,
pemilihan, sanksi pencairan Jaminan
sanksi pencairan Jaminan
Penawaran, dan
Penawaran, Sanksi Daftar
dan Sanksi Daftar Hitam
Hitam selama
selama 2
2 (dua)
(dua)
tahun;
tahun;

b. ayat (1)
b. ayat (1) huruf d dikenakan
huruf d dikenakan sanksi
sanksi pencairan Jaminan
pencairan Jaminan
Penawaran dan
Penawaran Sanksi Daftar
dan Sanksi Daftar Hitam
Hitam selama
selama 11 (satu)
(satu)
tahun;
tahun;

c.
c. ayat (2)
ayat (2) dikenakan
dikenakansanksi pencairan Jaminan
sanksi pencairan Penawaran
Jaminan Penawaran
dan Sanksi
dan Sanksi Daftar
Daftar Hitam
Hitam selama 1 (satu)
selama 1 (satu) tahun;
tahun;

d. ayat
d. ayat (3)
(3) huruf a dikenakan
huruf a dikenakan sanksi
sanksi pencairan
pencairan Jaminan
Jaminan
Pelaksanaan
Pelaksanaanatau sanksi pencairan
atau sanksi Jaminan
pencairan Jaminan
Pemeliharaan, dan
Pemeliharaan, Sanksi Daftar
dan Sanksi Daftar Hitam
Hitam selama
selama 11 (satu)
(satu)
tahun;
tahun;

e.
e. ayat (3)
ayat (3) huruf
huruf bb sampai dengan huruf
sampai dengan huruf ee dikenakan
dikenakan sanksi
sanksi
ganti kerugian
ganti sebesar nilai
kerugian sebesar nilai kerugian
kerugian yang
yang ditimbulkan;
ditimbulkan;
atau
atau

f.
f. ayat (3)
ayat huruf ff dikenakan
(3) huruf dikenakan sanksi
sanksi denda
denda keterlambatan.
keterlambatan.

Pasal ...
Pasal

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLlK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 79
79--

Pasal 79
Pasal 79

(1)
(1) Pengenaan Sanksi
Pengenaan Sanksi Daftar
Daftar Hitam
Hitam sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal
dalam Pasal 78
78 ayat
ayat (5)
(5) huruf
hurufaaditetapkan
ditetapkanoleh
olehPA/
PA/KPA
KPA
atas usulan
atas usulanPejabat
PejabatPengadaan/Pokja
Pengadaan/PokjaPemilihan/Agen
Pemilihan/ Agen
Pengadaan.
Pengadaan.

(2)
(2) Sanksi Daftar
Pengenaan Sanksi
Pengenaan Daftar Hitam
Hitam sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal
dalam Pasal 78
78 ayat
ayat (5) hurufbbditetapkan
(5) huruf olehPA/
ditetapkanoleh PA/KPA
KPA
atas usulan
atas usulanPejabat
PejabatPengadaan/
Pengadaan/Pokja
Pokja Pemilihan/Agen
Pemilihan/ Agen
Pengadaan.
Pengadaan.

(3)
(3) Pengenaan Sanksi
Pengenaan Sanksi Daftar
Daftar Hitam
Hitam sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal
dalam Pasal 78
78 ayat (5) huruf
ayat (5) huruf cc dan
dan Pasal
Pasal 78
78 ayat
ayat (5)
(5)
huruf d,
huruf d, ditetapkan olehPA/
ditetapkanoleh PA/KPA
KPA atas
atas usulan PPK.
usulan PPK.

(4)
(4) sanksi denda
Pengenaan sanksi
Pengenaan denda keterlambatan
keterlambatan sebagaimana
sebagaimana
dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal
Pasal 78
78 ayat (5) huruf
ayat (5) huruf ff ditetapkan oleh
ditetapkan oleh
PPK dalam
PPK dalam Kontrak
Kontrak sebesar 1%o (satu
sebesar 1%0 permil) dari
(satu permil) nilai
dari nilai
kontrak atau
kontrak nilai bagian
atau nilai bagian kontrak
kontrak untuk setiap hari
untuk setiap hari
keterlambatan.
keterlambatan.

(5)
(5) Nilai kontrak
Nilai kontrak atau nilai bagian
atau nilai kontrak sebagaimana
bagian kontrak sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (4) tidak termasuk
(4) tidak termasuk Pajak
Pajak
PertambahanNilai
Pertambahan Nilai(PPN).
(PPN).

(6)
(6) Sanksi Daftar
Sanksi Daftar Hitam
Hitam sebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat (1)
(1)
dengan ayat
sampai dengan
sampai (3) berlaku
ayat (3) berlaku sejak
sejak ditetapkan.
ditetapkan.

Pasal 80
Pasal 80

Perbuatan atau
(1) Perbuatan
(1) atau tindakan
tindakan peserta
peserta pemilihan
pemilihan yang
yang
dikenakan sanksi
dikenakan sanksi dalam
dalam proses
proses katalog
katalog berupa
berupa ::

a. menyampaikan
a. menyampaikan dokumen
dokumenatau
atau keterangan
keterangan palsu/tidak
palsu/tidak
benar untuk
benar untuk memenuhi
memenuhi persyaratan
persyaratan yang
yang ditentukan
ditentukan
dalam Dokumen
dalam Dokumen Pemilihan;
Pemilihan;

b. terindikasi
b. terindikasi melakukan persekongkolan dengan
melakukan persekongkolan dengan peserta
peserta
lain untuk
lain harga penawaran;
mengatur harga
untuk mengatur penawaran;

c. terindikasi
c. terindikasi ...
jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUEILIK INDONESIA
80 -
-- 80
c. terindikasi
c. terindikasi melakukan
melakukanKKN
KKN dalam
dalam pemilihan
pemilihan Penyedia;
Penyedia;

d. mengundurkan
d. diri dengan
mengundurkan diri alasan yang
dengan alasan tidak dapat
yang tidak dapat
diterima Pokja
diterima Pokja Pemilihan/Agen
Pemilihan/ Agen Pengadaan; atau
Pengadaan; atau
e. mengundurkan
e. mengundurkan diri atau tidak
diri atau tidakmenandatangani
menandatangani
kontrakkatalog.
kontrak katalog.

(2) Perbuatan
(2) Perbuatanatau
atautindakan
tindakanPenyedia
Penyediayang dikenakan sanksi
yangdikenakan sanksi
dalam proses.
dalam E-purchasing berupa
proses. E-purchasing tidak memenuhi
berupa tidak memenuhi
kewajiban dalam
kewajiban dalam kontrak
kontrak pada
pada katalog elektronik atau
katalog elektronik atau
suratpesanan.
surat pesanan.

(3) Perbuatan
(3) Perbuatanatauatautindakan
tindakansebagaimana dimaksud pada
sebagaimana dimaksud pada
ayat(1)
ayat danayat
(1) dan ayat(2) dikenakan:
(2) dikenakan:

a.a. sanksi
sanksidigugurkan dalampemilihan;
digugurkandalam pemilihan;

b.b. Sanksi
SanksiDaftar
DaftarHitam;
Hitam;

c.c. sanksi
sanksipenghentian sementaradalam
penghentian sementara dalam sistem
sistem transaksi
transaksi
E-purchasing;dan/atau
E-purchasing; dan/atau

d.d. sanksi
sanksipenurunan
penurunanpencantuman
pencantumanPenyedia
Penyediadari
darikatalog
katalog
elektronik.
elektronik.

(4) Pelanggaran
(4) atasketentuan
Pelanggaranatas ketentuansebagaimana dimaksudpada:
sebagaimanadimaksud pada:

a.a. ayat
ayat(1) hurufaasampai
(1) huruf sampaidengan hurufc cdikenakan
denganhuruf dikenakan
sanksidigugurkan
sanksi dalampemilihan
digugurkandalam danSanksi
pemilihandan SanksiDaftar
Daftar
Hitamselama
Hitam selama22(dua) tahun;
(dua) tahun;

b.b. ayat
ayat(1) hurufdddan
(1) huruf clanhuruf
hurufe edikenakan
dikenakanSanksi
SanksiDaftar
Daftar
Hitamselama
Hitam selama11(satu) tahun;
(satu) tahun;

c.c. ayat
ayat(2) ataspelanggaran
(2) atas pelanggaran surat
suratpesanan
pesanandikenakan
dikenakan
sanksipenghentian
sanksi sementaradalam
penghentiansementara dalamsistem
sistemtransaksi
transaksi
E-purchasingselama
E-purchasing selama66(enam)
(enam)bulan;
bulan;atau
atau

d.d. ayat
ayat(2) ataspelanggaran
(2)atas kontrakpada
pelanggaran kontrak padakatalog
katalog
elektronikdikenakan
elektronik dikenakansanksi
sanksipenurunan pencantuman
penurunanpencantuman
darikatalog
Penyediadari
Penyedia elektronikselama
katalogelektronik selama1 1(satu)
(satu)tahun.
tahun.

Pengenaan ...
(5)Pengenaan
(5)

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
--81-
81 -

(5) Pengenaan
(5) Pengenaansanksi
sanksisebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
padaayat
ayat(4)
(4)
ditetapkanoleh
ditetapkan olehKementerian/
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
Lembaga/ Perangkat Daerah
atas usulan
atas usulanPokja
PokjaPemilihan/Pejabat
Pemilihan/PejabatPengadaan/Agen
Pengadaan/ Agen
Pengadaan dan/atau
Pengadaan dan/ a tauPPK.
PPK.

Pasal 81
Pasal 81

Dalam hal
Dalam hal terjadi
terjadi pelanggaran
pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 78
Pasal 78 ayat
ayat(1)
(1) huruf
huruf aa sampai hurufccdan
sampai huruf danPasal
Pasal80
80ayat
ayat(1)
(1)
hurufaasampai
huruf sampaihuruf
hurufc,c,UKPBJ
UKPBJ melaporkan
melaporkan secara
secara pidana.
pidana.

Pasal82
Pasal 82

Sanksi
( 1) Sanksi
(1) administratif
administratif dikenakan
dikenakan kepada
kepada
PA/ KPA/ PPK/ Pejabat Pengadaan/Pokja
PA/KPA/PPK/Pejabat Pemilihan/
Pengadaan/Pokja Pemilihan/
PjPHP/PPHP yang
PjPHP/PPHP yang lalai
lalai melakukan suatu perbuatan
melakukan suatu perbuatanyang
yang
menjadikewajibannya.
menjadi kewajibannya.

Pemberian sanksi
(2) Pemberian
(2) sanksi administratif
administratifsebagaimana dimaksud
sebagaimanadimaksud
pada ayat
pada ayat(1)(1)dilaksanakan
dilaksanakanoleholehPejabat
PejabatPembina
Pembina
Kepegawaian/pejabat yang
Kepegawaian/pejabat yang berwenang sesuai dengan
berwenang sesuai dengan
ketentuanperaturan
ketentuan peraturanperundang-undangan.
perundang-undangan.

Sanksi hukuman
(3) Sanksi
(3) hukuman disiplin
disiplin ringan,
ringan, sedang,
sedang, atau
atauberat
berat
dikenakan
dikenakan kepada
kepada PA/KPA/PPK/Pejabat
PA/ KPA/ PPK/ Pejabat
Pemilihan/PjPHP/PPHP
Pengadaan/PokjaPemilihan/
Peng4daan/Pokja yang terbukti
PjPHP/ PPHP yang terbukti
melanggarpakta
melanggar paktaintegritas berdasarkanputusan
integritasberdasarkan putusanKomisi
Komisi
Pengawas Persaingan
Pengawas Usaha, Peradilan
Persaingan Usaha, Peradilan Umum,
Umum, atau
atau
PeradilanTata
Peradilan TataUsaha
UsahaNegara.
Negara.

Bagian ...
Bagian

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 82
82--

Bagian Keempat
Bagian Keempat

Daftar Hitam
Daftar Hitam Nasional
Nasional

Pasal 83
Pasal 83

(1) PA/KPA
(1) PA/KPA menyampaikan
menyampaikan identitas peserta
identitas peserta
pemilihan/Penyediayang
pemilihan/Penyedia yang dikenakan
dikenakanSanksi
SanksiDaftar
DaftarHitam
Hitam
kepada unit kerjayang
kepada unit kerja
melaksanakanfungsi
yangmelaksanakan fungsilayanan
layanan
pengadaan secara
pengadaan secaraelektronik,
elektronik, untuk
untukditayangkan dalam
ditayangkandalam
DaftarHitam
Daftar HitamNasional.
Nasional.

(2) LKPP
(2) LKPPmenyelenggarakan.
menyelenggarakanDaftar
DaftarHitam
HitamNasional.
Nasional.

BagianKelima
Bagian Kelima

PelayananHukurn
Pelayanan HukumBagi Pelaku Pengadaan
Bagi Pelaku Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa

Pasal84
Pasal 84

(1) Kementerian/Lembaga/Pemerintah
(1) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah wajib
Daerah wajib
memberikanpelayanan
memberikan hukumkepada
pelayananhukum PelakuPengadaan
kepadaPelaku Pengadaan
Barang/Jasadalam
Barang/Jasa dalammenghadapi
menghadapipermasalahan
permasalahanhukum
hukum
terkaitPengadaan
terkait PengadaanBarang/Jasa.
Barang/Jasa.

(2)(2) Pelayanan
Pelayananhukum
hukumsebagaimana
sebagaimanadimaksud
dimaksudpada
padaayat
ayat
(1)(1)
diberikansejak
diberikan sejakproses
prosespenyelidikan
penyelidikanhingga
hinggatahap
tahapputusan
putusan
pengadilan.
pengadilan.
(3) Pelaku Pengadaansebagaimana
(3) Pelaku Pengadaan
dimaksudpada
sebagaimanadimaksud ayat
padaayat (1)(1)
dikecualikan untuk
dikecualikan untuk Penyedia,
Penyedia, Ormas,
Ormas,kelompok
kelompok
masyarakat
masyarakat swakelola,dan
penyelenggaraswakelola,
penyelenggara danPelaku
PelakuUsaha
Usaha
yang
yang bertindak
bertindak sebagai
sebagai AgenPengadaan.
Agen Pengadaan.

Bagian ...
Bagian

jdih.lkpp.go.id
PRE SIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 83
83--

Keenam
Bagian Keenam
Bagian

Penyelesaian Sengketa
Penyelesaian Kontrak
Sengketa Kontrak

Pasal 85
Pasal 85

(1)
(1) Penyelesaian sengketa
Penyelesaian sengketa kontrak antara PPK
kontrak antara PPK dan
dan Penyedia
Penyedia
dalam pelaksanaan
dalam pelaksanaan Kontrak
Kontrak dapat dilakukan melalui
dapat dilakukan melalui
layanan penyelesaian
layanan penyelesaian sengketa
sengketa kontrak, arbitrase, atau
kontrak, arbitrase, atau
penyelesaian melalui
penyelesaian melalui pengadilan.
pengadilan.

(2)
(2) LKPP menyelenggarakan
LKPP menyelenggarakanlayanan
layanan penyelesaian
penyelesaian sengketa
kontrak sebagaimana
kontrak sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1).
(1).

BAB XIII
BAB XIII

KETENTUAN LAIN-LAIN
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 86
Pasal 86

(1)
(1) Menteri/kepala
Menteri/ kepala lembaga
lembaga dapat
dapat menindaklanjuti
menindaklanjuti
pelaksanaan Peraturan
pelaksanaan Presiden ini
Peraturan Presiden untuk pengadaan
ini untuk pengadaan
yang dibiayai
yang dibiayai APBN
APBNdengan
denganperaturan
peraturanmenteri/peraturan
menteri/peraturan
kepala lembaga.
kepala lembaga.

(2)
(2) Kepala Daerah
Kepala Daerah dapat
dapat menindaklanjuti
menindaklanjuti pelaksanaan
pelaksanaan
Peraturan Presiden
Peraturan Presiden ini untuk pengadaan
ini untuk pengadaan yang
yang dibiayai
dibiayai
APBD dengan
APBD denganperaturan
peraturandaerah/peraturan kepala daerah.
daerah/peraturan kepala daerah.

Pasal 87
Pasal 87

(1)
(1) LKPP mengembangkan
LKPP mengembangkansistem
sistem dan
dan kebijakan Pengadaan
kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa se
Barang/Jasa sesuai dengan perkembangan
suai dengan dan
perkembangan dan
kebutuhan, dengan mempertimbangkan
kebutuhan, dengan mempertimbangkan tujuan,
tujuan,
kebijakan, prinsip,
kebijakan, prinsip, dan
dan etika
etika Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa.
Barang/Jasa.

(2)
(2) Hasil pengembangan
Hasil pengembangan sistem
sistem dan kebijakan sebagaimana
dan kebijakan sebagaimana
dimaksud pada
dimaksud ayat (1)
pada ayat dalam Peraturan
ditetapkan dalam
(1) ditetapkan Peraturan
Kepala Lembaga.
Kepala Lembaga.

BAB ...
BAB ...

jdih.lkpp.go.id
PRE SI DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
84 --
-- 84

BAB XIV
BAB XIV

KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 88
Pasal 88

Pada saat
Pada saatPeraturan
PeraturanPresiden
Presiden ini
ini berlaku:
berlaku:

a.
a. Pokja Pemilihan/Pejabat
Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan
Pengadaan wajib
wajib dijabat
dijabat oleh
oleh
Pengelola Pengadaan
Pengelola Barang/ Jasa sebagaimana
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal
Pasal 74
74 ayat
ayat(1) hurufaapaling
(1) huruf paling lambat
lambat
31 Desember
31 Desember2020;
2020;

b.b. PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat


PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang dijabat
Pengadaan yang dijabat
oleh Aparatur
oleh Aparatur Sipil
SipilNegara/TNI/Polri
Negara/TNI/Polri sebagaimana
sebagaimana
dimaksuddalam
dimaksud dalamPasal
Pasal74
74ayat
ayat(1) hurufb bwajib
(1)huruf memiliki
wajibmemiliki
sertifikat kompetensi
sertifikat di bidang
kompetensi di bidang Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/ Jasa
lambat31
palinglambat
paling 31Desember
Desember2023;
2023;

c.c. PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat


PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan
Pengadaan yangyang dijabat
dijabat
olehpersonel
oleh personellain
lain sebagaimana dimaksuddalam
sebagaimanadimaksud dalamPasal
Pasal7474
ayat(1)
ayat hurufc cwajib
(1) huruf memilikisertifikat
wajibmemiliki sertifikatkompetensi
kompetensi didi
bidang Pengadaan
bidang Barang/Jasa paling
Pengadaan Barang/Jasa paling lambat
lambat
31Desember
31 Desember2023;
2023;

d.d. PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat


PPK/Pokja Pemilihan/PejabatPengadaan
Pengadaanwajib
wajibmemiliki
memiliki
Sertifikat Keahlian
Sertifikat Keahlian Tingkat
Tingkat Dasar
Dasar didibidang
bidangPengadaan
Pengadaan
Barang/Jasa sepanjang
Barang/Jasa belummemiliki
sepanjang belum memilikisertifikat
sertifikat
kompetensi di
kompetensi di bidang
bidang Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasasampai
sampai
dengan3131Desember
dengan Desember2023.
2023.

Pasal ...
Pasal

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPLBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 85
85--

Pasal 89
Pasal 89

Dengan berlakunya
Dengan berlakunya Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden ini:
ini:

1.
1. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasayang
yang persiapan dan pelaksanaan
persiapan dan pelaksanaan
dilakukan sebelum
dilakukan sebelum tanggal
tanggal 11 Juli
Juli 2018
2018 dapat dilakukan
dapat dilakukan
berdasarkan Peraturan
berdasarkan Peraturan Presiden
Presiden Nomor
Nomor 54
54 Tahun
Tahun 2010
2010
tentangPengadaan
tentang Pengadaan Barang/Jasa
Barang/JasaPemerintah
Pemerintahsebagaimana
sebagaimana
telah beberapa
telah kali diubah,
beberapa kali diubah, terakhir
terakhir dengan Peraturan
dengan Peraturan
Presiden Nomor
Presiden Nomor 4 Tahun 2015
4 Tahun 2015 tentang Perubahan
tentangPerubahan
atas Peraturan
Keempat atas
Keempat PeraturanPresiden
PresidenNomor
Nomor 54
54 Tahun
Tahun 2010
2010
tentangPengadaan
tentang Barang/JasaPemerintah.
PengadaanBara.ng/Jasa Pemerintah.

2.2. Kontrak yang


Kontrak ditandatangani berdasarkan
yang ditandatangani berdasarkan Peraturan
Peraturan
Presiden Nomor
Presiden Nomor 54
54 Tahun
Tahun 2010
2010tentang Pengadaan
tentangPengadaan
Barang/Jasa
Barang/Jasa Pemerintahsebagaimana
Pemerintah sebagaimanatelah
telahbeberapa
beberapakali
kali
diubah, terakhir
diubah, terakhirdengan PeraturanPresiden
dengan Peraturan PresidenNomor
Nomor 44
Tahun2015
Tahun 2015tentang PerubahanKeempat
tentangPerubahan atasPeraturan
Keempat atas Peraturan
Presiden Nomor
Presiden Nomor 54
54 Tahun
Tahun 2010
2010tentang
tentangPengadaan
Pengadaan
Pemerintah, tetap
Barang/JasaPemerintah,
Barang/Jasa tetapberlaku
berlakusampai
sampaidengan
dengan
berakhirnyaKontrak.
berakhirnya Kontrak.

Pasal90
Pasal 90

Alat Peralatan
Pengadaan Alat
(1) Pengadaan
(1) Peralatan Pertahanan
Pertahanandan
danKeamanan
Keamanan
dilakukansesuai
dilakukan sesuaidengan ketentuanperaturan
denganketentuan peraturanperundang-
perundang-
undangandidibidang
undangan industripertahanan.
bidangindustri pertahanan.
Dalamhal
(2) Dalam
(2) halPeraturan
PeraturanPresiden
Presidenmengenai syaratdan
mengenaisyarat dantata
tata
carapengadaan
cara AlatPeralatan
pengadaanAlat PeralatanPertahanan
Pertahanandan
danKeamanan
Keamanan
belumada,
belum ada,Pengadaan AlatPeralatan
PengadaanAlat PeralatanPertahanan
Pertahanandan
dan
Keamanandilakukan
Keamanan dilakukansesuai
sesuaidengan
denganketentuan
ketentuanPeraturan
Peraturan
Presidenini.
Presiden ini.

BAB ...
BAB ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
86--
-- 86

BAB XV
BAB XV

KETENTUAN PENUTUP
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 91
Pasal 91

(1) Ketentuan
(1) lebihlanjut
Ketentuanlebih mengenai:
lanjutmengenai:

a.
a. jenis dan
jenis barang/jasasebagaimana
uraian barang/jasa
clan uraian dimaksud
sebagaimanadimaksud
dalam 3;
Pasal 3;
dalam Pasal

b.
b. pelaku pengaclaan sebagaimana
pelaku pengadaan dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal8;
Pasal 8;

c.c. Agen Pengadaan sebagaimana


Agen Pengadaan dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud Pasal
dalam Pasal
14;
14;

d.d. perencanaan pengadaan


perencanaan dimaksud
sebagaimana dimaksud
pengadaan sebagaimana
dalam 18;
Pasal18;
dalamPasal

e.e. Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa


Konsolidasi Pengadaan sebagaimana
Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud dalamPasal
dimaksuddalam 21;
Pasal21;

f.f. Swakelola sebagaimana


persiapanSwakelola
persiapan sebagaimana dimaksud dalam
dimaksud dalam
Pasal 23,
Pasal danpelaksanaan
23,dan sebagaimana
Swakelolasebagaimana
pelaksanaanSwakelola
dimaksud dalamPasal
dimaksuddalam 47;
Pasal47;

g.g. persiapanPengadaan
persiapan Barang/ Jasamelalui
PengadaanBarang/Jasa Penyedia
melaluiPenyedia
sebagaimanadimaksud
sebagaimana dalamPasal
dimaksuddalam 25;
Pasal25;

h.h. jenis KontrakPengadaan


jenisKontrak Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
Barang/Jasasebagaimana
dimaksud dalamPasal
dimaksuddalam 27;
Pasal27;

i.1. metode pemilihan


metode PenyediaBarang/Pekerjaan
pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa dimaksud
sebagaimanadimaksud
Lainnyasebagaimana
dalam Pasal38,
dalamPasal danJasa
38,dan sebagaimana
Konsultansisebagaimana
JasaKonsultansi
dimaksud dalamPasal
dimaksuddalam 41;
Pasal41;

J. metode
metode evaluasi
evaluasi penawaran
penawaran Penyedia
Penyedia
Barang/ Pekerj aan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa
Konstruksi/Jasa Lainnya
Lainnya
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dalam Pasal
dimaksud dalam 39, dan
Pasal 39, Jasa
dan Jasa
Konsultansisebagaimana
Konsultansi sebagaimanadimaksud dalamPasal
dimaksuddalam 42;
Pasal42;

metode ...
k.k.metode

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
- 87-
- 87 -
k. metode penyampaian dokumen penawaran dalam
k. metode penyampaian dokumen penawaran dalam
pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/
pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/
Jasa Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40,
Jasa Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40,
dan Jasa Konsultansi sebagaimana dimaksud dalam
' sebagaimana dimaksud dalam
dan Jasa Konsultansi
Pasal 43;
Pasal 43;
L kualifikasi Penyedia sebagaimana dimaksud dalam
1. kualifikasi Penyedia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 44;
Pasal 44;
t

jadwal pemilihan Penyedia sebagaimana dimaksud


m.m. jadwal pemilihan Penyedia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 45;
dalam Pasal 45;
dokumen pemilihan Penyedia sebagaimana dimaksud
n.n. dokumen pemilihan Penyedia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 46;
dalam Pasal 46;
pelaksanaan
o.o. pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa melalui
melalui
Penyedia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50
Penyedia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50
sampai dengan Pasal 58;
sampai dengan Pasal 58;
Pengadaan Barang/Jasa dalam penanganan keadaan
p. p. Pengadaan Barang/Jasa dalam penanganan keadaan
darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59;
darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59;
q. pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61;
q. pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61;
Tender/ Seleksi lnternasional sebagaimana dimaksud
r. r. Tender/Seleksi Internasional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 63;
dalam Pasal 63;
s. katalog elektronik sebagaimana dimaksud dalam
s. katalog elektronik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 72;
Pasal 72;
t. Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa
t. Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74;
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74;
u. kelembagaan Pengadaan Barang/ Jasa sebagaimana
u. kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75;
dimaksud dalam Pa sal 75;
v. sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78
v. sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78
sampai dengan Pasal 82;
sampai dengan Pasal 82;
w. Daftar Hitam Nasional sebagaimana dimaksud dalam
w. Daftar Hitam NasiOnal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 83;
Pasal 83;
x. layanan penyelesaian sengketa kontrak sebagaimana
x. layanan penyelesaian sengketa kontrak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 85; dan
dimaksud dalam Pasal 85; dan
y. pengembangan ...
y. pengembangan

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 88
88--

y. pengembangan
pengembangan sistem dan kebijakan
sistem dan kebijakan dalam
dalam
Barang/Jasa sebagaimana
Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan sebagaimana dimaksud
dimaksud
dalam Pasal
dalam Pasal 87,
87,

ditetapkandengan
ditetapkan PeraturanKepala
denganPeraturan KepalaLembaga palinglama
Lembagapaling lama
90 (sembilan
90 (sembilan puluh) hari terhitung
puluh) hari terhitung sejak
sejakPeraturan
Peraturan
Presidenini
Presiden ini diundangkan.
diundangkan.

Ketentuan lebih
(2) Ketentuan
(2) lebih lanjut
lanjutmengenai bentukKontrak
mengenai bentuk Kontrak dan
dan
dokumen pendukung
dokumen Kontrak sebagaimana
pendukung Kontrak sebagaimana dimaksud
dimaksud
dalam Pasal
dalam Pasal 28
28 untuk
untukpendanaan
pendanaanyang bersumberdari
yangbersumber dari
APBN, dan
APBN, dan pemberian kesempatan kepada
pemberian kesempatan kepadaPenyedia
Penyedia untuk
untuk
menyelesaikan pekerjaan
menyelesaikan sebagaimana dimaksud
pekerjaan sebagaimana dimaksuddalam
dalam
Pasal 56
Pasal 56ditetapkan dengan peraturan
ditetapkan dengan peraturanmenteri
menteriyang
yang
menyelenggarakan urusan
menyelenggarakan pemerintahan di
urusan pemerintahan di bidang
bidang
keuangannegara
keuangan negarapaling lama90
palinglama 90(sembilan puluh)hari
(sembilanpuluh) hari
terhitungsejak
terhitung sejakPeraturan
PeraturanPresiden
Presidenini
inidiundangkan.
diundangkan.

(3)Ketentuan
(3) Ketentuanlebih
lebihlanjut
lanjut mengenaidokumen
mengenai dokumenpendukung
pendukung
Kontraksebagaimana
Kontrak dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal 28
28untuk
untuk
pendanaanyang
pendanaan bersumberdari
yangbersumber dariAPBD,
APBD,dan
danpemberian
pemberian
kesempatan kepada
kesempatan Penyediauntuk
kepadaPenyedia untuk menyelesaikan
menyelesaikan
pekerjaan sebagaimana
pekerjaan dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal 5656
ditetapkan dengan
ditetapkan dengan peraturan menteri yang
peraturan menteri yang

menyelenggarakan urusandidibidang
menyelenggarakanurusan bidangpemerintahan dalarn
pemerintahandalam
negeripaling
negeri lama90
palinglama 90(sembilan
(sembilanpuluh) hariterhitung
puluh)hari terhitung
sejakPeraturan
sejak Peraturan Presidenini
Presiden inidiundangkan.
diundangkan.

(4) Ketentuan
(4)Ketentuan lebih
lebih lanjut
lanjut mengenaipedoman
mengenai pedomandandantata
tatacara
cara

Pengadaan Barang/ Jasadi di


Pengadaan Barang/Jasa Luar
Luar Negeri
Negeri sebagaimana
sebagaimana
dimaksuddalam
dimaksud dalarnPasal
Pasal6060ditetapkan
ditetapkandengan
denganperaturan
peraturan
menteri yang
menteri yang menyelenggarakan•
urusanpemerintahan
menyelenggarakan·urusan pemerintahan di
di

bidang luar
bidangluar negeri lama9090
palinglama
negeripaling puluh)hari
(sembilanpuluh)
(sembilan hari
terhitung
terhitung sejak
sejak Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden iniini diundangkan.
diundangkan.
(5) Ketentuan ...
(5) Ketentuan

jdih.lkpp.go.id
PRES I DEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 89
89--

Ketentuanlebih
(5) Ketentuan
(5) lebihlanjut
lanjutmengenai penelitiansebagaimana
mengenaipenelitian sebagaimana
dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal
Pasal 62
62 ditetapkan
ditetapkan dengan
dengan peraturan
peraturan
menteri yang
menteri menyelenggarakan urusan
yang menyelenggarakan di
pemerintahan di
urusan pemerintahan
bidang riset
bidang riset dan
dan pendidikan
pendidikan tinggi paling lama
tinggi paling lama 90
90
(sembilan puluh)
(sembilan hari terhitung
puluh) hari terhitung sejak PeraturanPresiden
sejak Peraturan Presiden
ini diundangkan.
ini diundangkan.

Pasal92
Pasal 92

PeraturanPresiden
Peraturan PresidenNomor
Nomor 54
54 Tahun
Tahun 2010
2010tentang
tentangPengadaan
Pengadaan
Pemerintah sebagaimana
Barang/JasaPemerintah
Barang/Jasa sebagaimana telah
telah beberapa
beberapa kali
kali
diubah,terakhir
diubah, terakhirdengan PeraturanPresiden
denganPeraturan PresidenNomor
Nomor 44Tahun
Tahun
2015 tentang
2015 PerubahanKeempat
tentangPerubahan atasPeraturan
Keempat atas PeraturanPresiden
Presiden
Nomor 54
Nomor 54 Tahun
Tahun 2010
2010tentang
tentangPengadaan
PengadaanBarang/Jasa
Barang/Jasa
Pemerintah,dicabut
Pemerintah, dicabutdan
dandinyatakan tidakberlaku.
dinyatakantidak berlaku.

Pasal93
Pasal 93

Pada saat
Pada saatPeraturan
PeraturanPresiden
Presiden ini
inimulai
mulaiberlaku,
berlaku,semua
semua
peraturanpelaksanaan
peraturan dariPeraturan
pelaksanaandari PeraturanPresiden
PresidenNomor
Nomor5454
Tahun2010
Tahun 2010tentang
tentangPengadaan
PengadaanBarang/Jasa
Barang/Jasa Pemerintah
Pemerintah
sebagaimana telah
sebagaimana telah beberapa kalidiubah,
beberapa kali diubah,terakhir
terakhirdengan
dengan
PeraturanPresiden
Peraturan PresidenNomor
Nomor44Tahun
Tahun2015
2015tentang
tentangPerubahan
Perubahan
atasPeraturan
Keempat atas
Keempat PeraturanPresiden
PresidenNomor
Nomor 5454Tahun
Tahun2010
2010
tentangPengadaan
tentang PengadaanBarang/Jasa
Barang/JasaPemerintah,
Pemerintah,dinyatakan
dinyatakan
masihtetap
masih berlakusepanjang
tetapberlaku tidakbertentangan
sepanjangtidak bertentangandan/atau
dan/ atau
belumdiganti
belum digantidengan ketentuandalam
denganketentuan dalamPeraturan
Peraturan Presiden
Presiden ini.
ini.

Pasal
Pasal 9494
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
diundangkan.
Agar ...
Agar ...

jdih.lkpp.go.id
PRESIDEN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
-- 90
90--

Agar setiap
Agar setiap orang
orangmengetahuinya,
mengetahuinya, memerintahkan
memerin tahkan
pengundangan Peraturan Presiden
pengundangan Peraturan Presiden ini
ini dengan
dengan penempatannya
penempatannya
dalam Lembaran Negara
dalam Lembaran Republik Indonesia.
Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di
Ditetapkan di Jakarta
Jakarta

pada tanggal
pada tanggal 16
16 Maret
Maret 2018
2018

PRESIDEN REPUBLIK
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INDONESIA,

ttd.
ttd.

JOKO WIDODO
JOKO WIDODO

Diundangkan di
Diundangkan diJakarta
Jakarta

pada tanggal
pada tanggal 22 Maret 2018
22 Maret 2018

MENTER! HUKUM
MENTERI HUKUM DAN
DAN HAK
HAK ASASI
ASASI MANUSIA
MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.
ttd.

YASONNA H.
YASONNA H. LAOLY
LAOLY

LEMBARAN NEGARA
LEMBARAN NEGARAREPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIATAHUN
TAHUN2018
2018 NOMOR
NOMOR 33
33

Salinan sesuai
Salinan dengan aslinya
sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT KABINET RI
KABINET RI
,Deputi
ep,µ\i Bidang
Bidang Perekonomian,
Perekonomian,

e
f .EI'
\"%Aetna
· IN-
c--
[Marahingsi
gtina iMurbahingsih

jdih.lkpp.go.id

Anda mungkin juga menyukai