Undangan)
Peraturan perundang-undangan berbeda dengan Undang-
Undang, karena Undang-Undang hanya merupakan salah satu
bagian dari peraturan perundang-undangan. Peraturan
Peundang-Undangan itu sendiri adalah semua pertauran
tertulis yang dibentuk dengan cara-cara tertentu oleh pejabat
yang berwenang dan dituangkan dalam bentuk tertulis.
Untuk memahami perundang-undangan yang berlaku, kita
harus memahami susunan tata urutan perundang-undangan. Ini
disebabkan susunan tata urutan perundangan-undangan
mengajar prinsip-prinsip:
1. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
kedudukannya dapat dijadikan landasan atau dasar hukum
bagi peraturan perundang-undangan yang lebih rendah atau
berada di bawahnya.
2. Peraturan perundang-undangan tingkat lebih rendah harus
bersumber atau memiliki dasar hukum dari peraturan
perundangan-undangan tingkat lebih tinggi.
3. Isi atau muatan peraturan perundang-undangan yang lebih
rendah tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
tingkatannya.
4. Suatu peraturan perundang-undangan hanya dapat dicabut,
diganti atau diubah dengan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi atau paling tidak dengan yang sederajat.
5. Peraturan perundang-undangan yang sejenis apabila
mengatur materi yang sama, perturan yang terbaru harus
diberlakukan walaupun tidak dengan secara tegas dinyatakan
bahwa peraturan yang lama dicabut.
6. Peraturan yang mengatur materi yang lebih khusus harus
diutamakan dari peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
Bagaimana susunan tata urutan perundang-undangan di
Indonesia? Susunan Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan nasional Indonesia diatur dalam Undang-
Undang, No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan. Undang-Undang No.10
ini menegaskan bahwa Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum negara, sedangkan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan
hukum dasar dalam peraturan perundang-
undangan. Undang-Undang ini mengatur mengenai
jenis dan hierarki (tata urutan) peraturan perundang-
undangan (Pasal 7).
2. Undang-Undang
Undang-undang merupakan peraturan
perundang-undangan untuk melaksanakan UUD
1945. Yang berwenang membuat UU adalah DPR
bersama Presiden. Adapun kriteria agar suatu
masalah diatur dengan UU antara lain :
1) UU dibentuk at as perintah ketentuan UUD
1945,
2) UU dibentuk atas perintah Ketetapan MPR,
3) UU dibentuk atas perintah ketentuan UU
terdahulu,
4) UU dibentuk dalam rangka mencabut,
mengubah dan menambah UU yang sudah ada,
5) UU dibentuk karena berkaitan dengan hak
sasai manusia,
6) UU dibentuk karena berkaitan dengan
kewajiban atau kepentingan orang banyak.
Dalam tata peraturan perundang-
undangan di negara Indonesia, menurut Miriam
Budiardjo ( 1981: 106-107) Undang-Undang Dasar
1945 mempunyai kedudukan yang istimewa
dibandingkan dengan undang-undang lainnya, hal ini
dikarenakan
a) UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang
berbeda dengan pembentukan UU biasa
b) UUD dibuat secara istimewa untuk itu dianggap
sesuatu yang luhur.
5. Keputusan Presiden
Keputusan Presiden merupakan peraturan
perundang-undangan yang dibentuk Presiden
berdasarkan pasal 4 UUD 1945. Dilihat dari sifatnya
Keputusan Presiden ada dua macam, yaitu yang
bersifat pengaturan dan yang bersifat penetapan.
Yang termasuk jenis peraturan perundang-
undangan adalah Keputusan Presiden yang bersifat
pengaturan.
Dibandingkan dengan Peraturan pemerintah,
Keputusan Presiden dapat dibuat. baik dalam
rangka melaksanakan UUD 1945, TAP MPR, UU,
maupun PP. Sedangkan PP terbatas hanya untuk
melaksanakan UU saja.