Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS PANCASILA

LABORATORIUM SIPIL FAKULTAS TEKNIK


MEKANIKA TANAH – UKUR TANAH – JALAN & ASPAL – KONST. BETON – HIDROLIKA
Jl. Lenteng Agung Raya, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan (12640) Telp. (021) 7864730
Ext. 25. (021) 7270086 Ext. 326 Fax. (021) 7270128 email : teknik@univ.pancasila.ac.id

J-4
BERAT JENIS ASPAL KERAS
AASHTO T - 228 - 68
ASTM D - 70 - 72

1. PENDAHULUAN 1.2 Maksud


1.1 Latar Belakang Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
Aspal merupakan salah satu bahan menentukan berat jenis aspal keras.
yang sering digunakan dalam pembuatan
1.3 Tujuan
konstruksi perkerasan jalan khususnya pada 1. Dapat menentukan nilai berat jenis.
lapisan permukaan karena memiliki sifat 2. Dapat memahami prosedur
elastis bila menerima beban kendaraan. pelaksanaan pengujian berat jenis aspal
Aspal merupakan bahan pengikat agregat keras.
yang mutu dan jumlahnya sangat 3. Dapat melakukan pencatatan dan
menentukan keberhasilan suatu campuran analisa data pengujian yang diperoleh.
bahan perkerasan jalan. Persyaratan umum 4. Dapat menyimpulan besarnya nilai
dari suatu jalan adalah dapat menyediakan berat jenis aspal keras standar yang
lapisan permukaan yang selalu rata dan diacu.
kuat, serta menjamin keamanan yang tinggi
1.4 Definisi dan Istilah
untuk masa hidup yang cukup lama, dan 1. Aspal : material yang pada
memerlukan pemeliharaan yang sekecil-
temperatur ruang berbentuk padat
kecilnya dalam berbagai cuaca. Tingkatan sampai agak padat dan bersifat
sampai dimana kita akan memenuhi material yang lunak jika dipanaskan
persyaratan tersebut tergantung dari (termoplastis).
keseimbangan antara tingkat kebutuhan lalu 2. Berat Jenis : perbandingan berat jenis
lintas dan keadaan tanah serta iklim yang aspal terhadap berat jenis air dengan isi
bersangkutan. yang sama pada suhu tertentu.

30
1.5 Peralatan 5. Angkat bejana dari bak perendam, lalu
Dalam pengujian berat jenis aspal keras masukkan piknometer ke dalam bejana
digunakan alat – alat sebagai berikut : dan tekan penutup piknometer hingga
1. Neraca dengan ketelitian 0,1 gr. rapat. Letakkan kembali bejana berisi
2. Bak perendam/Water Bath. piknometer tersebut ke dalam bak
3. Piknometer 500 ml. perendam dan diamkan selama 30
4. Corong. menit.
5. Gelas Bejana. 6. Kemudian angkat bejana yang berisi
6. Cawan. piknometer, keluarkan piknometer dari
7. Kompor. bejana lalu keringkan dengan lap
8. Termometer 400oC. kering. Timbang dengan neraca
ketelitian 0,1 gr sehingga didapat berat
1.6 Benda Uji
piknometer + air (B).
Dalam pengujian berat jenis aspal keras
7. Panaskan contoh aspal keras hingga
digunakan bahan – bahan sebagai berikut :
mencair, atur suhu aspal sehingga tidak
1. Aspal keras.
melebihi 70oC di bawah titik lembek
2. Air suling 1000 mm3.
dan pemanasan tidak boleh lebih dari
2. PROSEDUR PERCOBAAN
30 menit.
1. Isi bejana dengan air suling
8. Tuangkan aspal cair ke dalam
diperkirakan bagian bawah piknometer
piknometer yang telah kering, kira –
dapat terendam sepenuhnya setinggi 40
kira berisi setengah dari piknometer.
mm.
Diamkan piknometer selama 40 menit
2. Kemudian rendam bejana dalam bak
kemudian timbang dengan neraca
perendam hingga terendam 100 mm
ketelitian 0,1 gr sehingga didapat berat
didalam water bath dengan suhu dibak
piknometer + contoh (C).
perendam diatur pada 30˚C (suhu
9. Isi piknometer yang telah terisi benda
ruangan).
uji dengan air suling sampai sebatas
3. Bersihkan, keringkan, serta timbanglah
leher dan tutuplah tanpa ditekan, lalu
piknometer dengan neraca ketelitian
diamkan agar gelembung-gelembung
0,1 gr sehingga didapat berat
udara keluar.
piknometer kosong (A).
10. Angkat bejana dari bak perendam, lalu
4. Isi piknometer dengan air suling hingga
masukkan piknometer ke dalam bejana
sebatas leher piknometer. Kemudian
dan tekan penutup piknometer hingga
tutup piknometer tanpa ditekan.
31
rapat. Letakkan kembali bejana berisi kering. Timbang dengan neraca
piknometer tersebut ke dalam bak ketelitian 0,1 gr sehingga didapat berat
perendam dan diamkan selama 30 piknometer + contoh + air (D).
menit. 12. Hitung berat jenis dengan rumus:
11. Kemudian angkat bejana yang berisi (C - A)
Berat Jenis Aspal =
(B - A)- (D - C)
piknometer, keluarkan piknometer dari
bejana lalu keringkan dengan lap

3. PEMBAHASAN TEORI
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk dengan berat yang sama membutuhkan
menentukan berat jenis bitumen kerans jumlah aspal yang lebih banyak. Disamping
dengan piknometer.1 itu agregat dengan dengan pori besar
Berat jenis (spesific gravity) adalah membutuhkan jumlah aspal yang banyak.2
perbandingan berat dari suatu volume bahan Berat Jenis Aspal (SNI 2441-2011),
pada suatu temperatur terhadap berat air adalah perbandingan antara berat aspal dan
dengan volume yang sama pada temperatur berat air suling dengan isi yang sama pada
tersebut. Besarnya berat jenis agregat suhu 25° C atau 15,6° C.3
penting dalam perencanaan campuran (C - A)
Berat Jenis Aspal =
(B - A)- (D - C)
agregat dengan aspal karena umumnya
Dimana :
direncanakan berdasarkan perbandingan
A = Berat piknometer dengan penutup
berat dan juga untuk menentukan banyaknya
B = Berat piknometer dengan berat isi
pori. Agregat dengan berat jenis yang kecil
C = Berat piknometer berisi aspal
mempunyai volume yang besar sehingga
D = Berat piknometer berisi aspal dan air.4

1
Dr. Ir. Antonius, M.T. “Jurnal Teknik Sipil 3
Desy Widianty. “Pengaruh Penambahan Serbuk
Universitas Bandar Lampung” 2016, Hal. 995. Serat Pelepah Batang Pisang Terhadap Karakteristik
2
Armin L. “Pengaruh Porositas Agregat terhadap Sifat Fisik Aspal” 2018 Hal. 69.
Berat Jenis Maksimum Campuran” 2013. Hal. 190- 4
Sukirman Silvia. Badung. & Nova, Perkerasan
191 Lentur Jalan Raya, Jakarta, 1992. Hal. 76.
32
7. PENUTUP 7.3. FaktorKeselahan
7.1. Kesimpulan a. Kurang teliti dalam membaca neraca
Dari praktikumm yang kami lakukan, ketelitian.
kesimpulan yang kami dapatkan adalah b. Kurang teliti dalam memasukan aspal
sebagai berikut: kedalam gela sukur.
a. Suhu dapat mempengaruhi berat jenis c. Kurang teliti dalam membaca waktu
aspal tersebut dan suhu.
b. Berat Jenis Percobaan I yang d. Pada saat pengisian air kedalam
didapatkan sebesar 4,09 gr dan berat piknometer, jumlah air tidak sebatas
jenis Percobaan II yang didapatkan leher.
sebesar 2,19 gr. e. Suhu aspal pada saat pemanasan tidak
c. Dari kedua percobaan dapat dilihat mencapai 70o C.
bahwa pada percobaan kedua memiliki
angka berat jenis lebih besar dari
percobaan pertama.

7.2. Saran
a. Lebih teliti dalam membaca
timbangan.
b. Lebih disiplin dalam melakukan
praktikum.
c. Lebih teliti dalam membaca suhu pada
thermometer.
d. Lebih hati-hati dalam membersihkan
alat
e. Apabila terjadi kerusakan pada alat,
segera diperbaiki agar praktikum dapat
berjalan efekif dan efesien.

42

Anda mungkin juga menyukai