Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan. Untuk dapat membentuk PNS yang profesional
perlu dilaksanakannya pembinaan melalui jalur pelatihan. Berdasarkan Undang-Undang
No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah
untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Manusia (BPSDM) Provinsi Bali mengadakan
pelatihan dasar untuk CPNS golongan II, Gelombang VI yang dilaksanakan dari tanggal
19 September 2019 sampai dengan 7 Desember 2019. Pelatihan Dasar tersebut meliputi 4
agenda, yaitu Sikap dan Perilaku Bela Negara, Nilai – Nilai Dasar PNS, Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI, dan Habituasi. Pengembangan materi dasar diklatsar tersebut
terbagi dalam 5 (lima) point utama yang dikenal dengan sebutan ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Sebagaimana diamanatkan oleh UU No 5 Tahun 2014 Pasal 10 disebutkan bahwa fungsi
ASN adalah Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik dan Perekat dan Pemersatu
Bangsa. Implementasi nilai-nilai ANEKA tersebut dapat meningkatkan kepedulian dan
partisipasi untuk meningkatkan kapasitas organisasi secara kompeherensif dan kualitas
dalam diri ASN.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan rumah
sakit yang bermutu dan aman merupakan kebutuhan dan tuntutan masyarakat pengguna
rumah sakit. Namun pelayanan kesehatan dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi baik
karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit. UPTD. RSUD Bali Mandara
merupakan salah satu rumah sakit yang saat ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Bali yang
sudah dilengkapi beberapa fasilitas pelayanan kesehatan salah satunya yaitu Intensive Care
Unit (ICU). Ruang ICU (Intensive Care Unit) adalah ruangan khusus yang disediakan
rumah sakit untuk merawat pasien dengan penyakit atau cedera serius yang mengancam
nyawa. Untuk membantu memulihkan kondisi pasien, ruang ICU dilengkapi dengan
peralatan medis khusus salah satu nya adalah ventilator. Pasien kritis yang dirawat di ICU
berisiko tinggi terjadi infeksi nosokomial pneumonia sehingga mengakibatkan peningkatan
angka kesakitan, kematian dan biaya perawatan.
Salah satu indikator mutu pelayanan di Rumah Sakit Bali Mandara adalah angka
kejadian VAP (Ventilator Associated Pneumonia) di ruang ICU Rumah Sakit Bali Mandara
dengan target kejadian <5,8%, yang dirata-ratakan setiap 3 bulan sekali. Namun dalam
pencapaian indikator mutu, angka kejadian VAP dari bulan Januari sampai Maret mencapai
8,93%. Ventilator Associated Pneumonia adalah pneumonia yang terjadi pada pasien
dengan pemakaian ventilator atau ventilasi mekanik invasive >48 jam yang tidak
mengalami pneumonia sebelumnya. VAP Bundle adalah serangkaian intervensi
berhubungan dengan perawatan pada pasien dengan ventilator mekanik yang ketika
diimplementasikan bersama-sama akan mencapai hasil signifikan dibandingkan bila
diterapkan secara individual. Oral Hygiene adalah tindakan membersihkan dan menyegarkan
mulut, gigi, dan gusi (Clark, 1993). Oral hygiene dengan penggunaan antiseptik diharapkan dapat
menurunkan pertumbuhan bakteri di orofaring, sehingga insiden terjadinya VAP menurun. Oral
Hygiene secara berkala dengan menggunakan Chlorhexidine 0,02% merupakan salah satu
dari VAP Bundle. Di ruang ICU Angka kejadian VAP bisa disebabkan oleh kurang
dilakukan nya tindakan oral hygiene yang seharusnya dilakukan setiap 2-4 jam. Di ruang
ICU pelaksanaan tindakan Oral Hygiene tersebut beberapa kali dilakukan lebih dari 4 jam
terutama di saat malam hari. Hal ini bisa menyebabkan pasien berisiko tinggi terjadi VAP
(Ventilator Associated Pneumonia). Berdasarkan data tersebut, diperlukan pemberian
tindakan oral hygiene dalam pencegahan terjadinya VAP (Ventilator Associated
Pneumonia) di Intensive Care Unit (ICU). Upaya-upaya yang dilakukan harus menerapkan
nilai-nilai ANEKA sehingga masyarakat mendapat pelayanan yang profesional dan
berkualitas.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan dan mengimplementasikan nilai – nilai dasar ANEKA dalam
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang perawat di UPTD. RSUD Bali Mandara
Provinsi Bali.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan pelaksanaan oral hygiene Pada Pasien Dengan Ventilator Untuk
mencegah VAP (Ventilator Associated Pneumonia) dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
C. Manfaat Aktualisasi
Aktualisasi Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN bermanfaat dalam mewujudkan
fungsi ASN sebagai pelayan publik yang profesional, dengan kemampuan
mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:
1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya.
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya.
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan kegiatan aktualisasi ini, meliputi aktualisasi kegiatan
tenaga kesehatan, khususnya perawat di dalam menjalankan tugasnya sebagai pemberi
pelayanan asuhan keperawatan yakni melakukan tindakan Oral Hygiene pada pasien
dengan ventilator dalam upaya mencegah terjadinya VAP (Ventilator Associated
Pneumonia). Aktualisasi kegiatan tersebut menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasonalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), Manajemen
ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik, dan kegiatan yang bersumber dari
Tridarma Perguruan Tinggi, tugas dari atasan, dan inisiatif sendiri.

E. Profil Organisasi
RSUD Bali Mandara Provinsi Bali merupakan salah satu rumah sakit yang
dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Bali. Perencanaan pembangunan rumah sakit sudah di
mulai pada tahun 2012 dan pada tahun 2016 bangunan fisiknya sudah berdiri.
Pembangunan rumah sakit berdasarkan surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Badan
PPTSP Penanaman Modal Pemerintah Kota Denpasar dengan Nomor :
02/1103/DS/BPPTSP & PM/2013, tanggal 22 Juli 2013 dengan anggaran berasal dari
APBD Provinsi Bali. RSUD Bali Mandara merupakan UPTD Dinas Kesehatan Provinsi
Bali yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor: 115 Tahun 2016, tanggal 28
Desember 2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSUD Bali
Mandara Provinsi Bali. RS Bali Mandara adalah rumah sakit kelas B. Berdasarkan
Keputusan Gubernur Bali Nomor: 440/8592/IV-A/DISPMPT/2017 Tanggal 27 September
2017 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum Kelas B RSUD Bali Mandara.

F. Visi, Misi, Motto, dan Nilai Organisasi


1. Visi Organisasi
Menjadi rumah sakit yang berkualitas dengan mengedepankan pelayanan, pendidikan
dan penelitian menuju rumah sakit berkelas dunia tahun 2025.
2. Misi Organisasi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar akreditasi
nasional dan internasional yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan
pelanggan.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan dengan jejaring yang luas.
c. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan.
d. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan yang
berkesinambungan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten,
berintegrasi dan memiliki budaya kerja.
e. Meningkatkan kinerja layanan, profesionalisme dan meningkatkan kesejahteraan
pegawai.

3. Motto Organisasi
Motto UPTD RSUD Bali Mandara, yaitu CAKRA yang memiliki makna dan arti,
sebagai berikut.
C : Cepat, merupakan keakuratan waktu dan standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
A : Aman, memberikan rasa aman terhadap pasien, keluarga, petugas kesehatan dan
lingkungan.
K : Komunikatif, keterbukaan dalam memberikan informasi pelayanan.
R : Ramah, adalah sifat santun harus diberikan dalam setiap pelaksanaan pelayanan
A : Akuntabel, merupakan pertanggungjawaban secara terukur dalam pelaksanaan
tugas-tugas, baik secara terukur, baik secara kuantitas serta kualitas, dan sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
4. Nilai Organisasi
Sikap kerja pegawai rumah sakit dalam melaksanakan tugas didasarkan atas nilai-nilai
kerjasama, keterbukaan, bertanggung jawab dan tulus ikhlas.

G. Tugas Pokok/Penugasan
Uraian tugas perawat asosiasi di ruang ICU (Intensif Care Unit) yaitu:
1. Memberikan askep perawatan intensif (pengkajian, perencanaan, implementasi dan
evaluasi) secara holistic
2. Melakukan penilaian resiko seperti: resiko dekubitus, resiko jatuh, penilaian nutrisi,
penilaian nyeri, dan penilaian infeksi nasokomial
3. Mampu menjelaskan patofisiologi tentang kondisi pasien, menjelaskan apabila ada
perubahan status kondisi pasien
4. Melakukan prioritas perencanaan keperawatan, memberikan jastifikasi dan manajemen
waktu secara efektif
5. Melakukan dokumentasi semua aspek keperawatan pasien secara efektif, akurat dan
jelas
6. Mampu melakukan persiapan peralatan secara lengkap dan benar sebelum meulai
tindakan dan mampu mengetahui bila terjadi kerusakan peralatan
7. Melakukan teknis tindakan keperawatan dasar dan khusus secara aman dan akurat
8. Menjaga privasi dan rahasia pasien
9. Memberikan pelayanan yang professional tanpa memandang status pasien dan bekerja
sesuai standard an aturan yang berlaku
10. Mengembangkan komunikasi therapiutik dengan pasien, anggota keluarga serta
berkomunikasi secara efektif dengan tim kesehatan lain
11. Menerapkan prinsip–prinsip pengendalia infeksi seperti cuci tangan, prosedur aseptik
secara tepat
12. Menunjukkan pengetahuan dan keterampilan yang baik tentang pemberian obat atau
(medication administration) secara aman
13. Menerapkan pasien safety melalui identifikasi resiko, pelaporan insiden serta menjaga
lingkungan kerja yang aman, bersih dan mengutamakan keselamatan pasien
14. Berpartisifasi aktif di dalam program peningkatan mutu
15. Menjaga dan memelihara peralatan, sarana dan prasarana yang ada diruang ICU.
BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
Laporan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja penulis, yaitu di UPTD. RSUD Bali Mandara. Isu muncul dari berbagai
sumber, yaitu: 1) Hasil observasi dan pengalaman penulis selama bekerja di ruang ICU,
2) Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai perawat serta 3) Sasaran kinerja pegawai.
Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir
dengan mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu; 1) Manajemen ASN, 2)
Pelayanan Publik, dan 3) Whole of Government (WoG). Langkah selanjutnya adalah
penulis mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada Coach dan Kasi
keperawatan rawat inap dan intensif selaku mentor untuk kemudian dapat di analisis
secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue.
Berikut merupakan isu atau permasalahan yang ditemukan di UPTD. RSUD Bali
Mandara khususnya pada Ruang Rawat Inap, antara lain:
1. Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada pasien dengan ventilator untuk
mencegah VAP di ruang ICU RSUD Bali Mandara
2. Belum optimalnya pencatatan masa expired date alat-alat steril dan DTT di ruang
ICU RSUD Bali Mandara.
3. Belum optimalnya pengisian form pemantauan suhu dan kelembapan ruangan di
ruang ICU RSUD Bali Mandara.
Penetapan isu yang menjadi prioritas dilakukan dengan menganalisis isu-isu yang ada
menggunakan alat bantu penetapan isu berdasarkan kriteria APKL yaitu Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan. Aktual artinya isu benar-benar terjadi dan
sedang hangat dibicarakan. Problematik artinya sebuah isu memiliki dimensi masalah
yang kompleks sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan
artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang
diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan masalahnya. Berikut diperoleh hasil
analisis isu APKL seperti pada Tabel 1 berikut :
Table 1. Analisis Penetapan Isu Aktual dengan Metode APKL

No Isu Kriteria Isu Keterangan


A P K L
1 Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada √ √ √ √ Memenuhi
pasien dengan ventilator untuk mencegah VAP di syarat
ruang ICU RSUD Bali Mandara
2 Belum optimalnya pencatatan massa expired date alat- √ √ √ √ Memenuhi
alat steril dan DTT di ruang ICU RSUD Bali Mandara. syarat
3 Belum optimalnya pengisian form pemantauan suhu √ - √ - Tidak
dan kelembapan ruangan di ruang ICU memenuhi
syarat
Keterangan:

A : Aktual (benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat)


P : Problematik (memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya secara komprehensif)
K : Kekhalayakan (isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak)
L : Layak/Kelayakan (isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya)

B. Analisis Isu
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematika, Kekhalayakan, dan Kelayakan) diatas, terdapat 2 (dua) buah isu yang
memenuhi kriteria. Dari kedua isu diatas, akan dilakukan analisis penetapan prioritas isu
menggunakan metode USG (Urgent, Seriousness, dan Growth). Urgency, Seriousness,
Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5. Isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas. Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Analisis Penetapan Isu Prioritas dengan Metode USG
No Isu Kriteria Isu Total Skor Prioritas
U S G
1 Belum optimalnya pelaksanaan oral 4 4 4 12 I
hygiene pada pasien dengan ventilator
untuk mencegah VAP di ruang ICU
RSUD Bali Mandara
2 Belum optimalnya pencatatan massa 1 3 3 7 II
expired date alat-alat steril dan DTT di
ruang ICU RSUD Bali Mandara.

Keterangan:
U : Urgent S : Seriousness G: Grouth
Skor 5 : Sangat gawat/serius/berdampak
Skor 4 : Gawat/serius/ berdampak
Skor 3 : Cukup gawat/serius/ berdampak
Skor 2 : Kurang gawat/serius/ berdampak
Skor 1 : Tidak gawat/serius/ berdampak

C. Argumentasi Terhadap Core Isu Terpilih


Berdasarkan analisis isu dengan metode USG pada Tabel 2 didapatkan bahwa isu
nomor 1 (satu) mendapatkan jumlah skor terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang
akan dipecahkan permasalahannya. Dapat disimpulkan bahwa isu nomor 1 (satu) ini
sesuai dengan fungsi ASN sebagai Pelayan Publik karena dengan melaksanakan tindakan
Oral Hygiene dapat menurunkan resiko terjadinya pneumonia sehingga dapat
berpengaruh pada meningkatnya kualitas pelayanan ke pasien. Dari hasil analisis USG
(Urgency, Seriously, Growth), maka ditetapkan:
1. Isu yang diangkat :
Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada pasien dengan ventilator untuk
mencegah VAP di ruang ICU RSUD Bali Mandara
2. Judul yang diangkat :
“Optimalisasi pelaksanaan oral hygiene pada pasien dengan ventilator untuk
mencegah VAP (Ventilator Associated Pneumonia) di ruang ICU UPTD.RSUD Bali
Mandara.”
3. Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi pelaksanaan oral hygiene pada pasien dengan ventilator untuk mencegah VAP (Ventilator Associated Pneumonia) di
ruang ICU UPTD.RSUD Bali Mandara, melalui kegiatan yang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:

Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
1. Mengidentifikasi 1. Berkoordinasi Tersedianya Akuntabilitas: Menyelenggarakan Penguatan pada nilai
pasien yang dengan Mentor, laporan data Bertanggung jawab terhadappelayanan kesehatan kerjasama dan
terpasang Kepala Ruangan pasien yang proses identifikasi danyang bermutu sesuai tanggung jawab
ventilator dan PP (Perawat menggunakan pencatatan jumlah pasien dengan standar
Primer) di ruang ventilator di dengan baik dan benar akreditasi nasional
ICU ICU UPTD. Ruang ICU dan internasional
RSUD Bali UPTD. RSUD Nasionalisme: yang berorientasi
Mandara Bali Mandara Bekerjasama dengan teman pada keselamatan dan
2. Melakukan survey sejawat yaitu perawat di kepuasan pelanggan
terkait penggunaan ruang ICU UPTD.RSUD
ventilator di Ruang Bali Mandara dalam
ICU UPTD. RSUD melaksanakan proses
Bali Mandara identifikasi

Etika Publik:
Melakukan koordinasi dan
meminta ijin terlebih dahulu
kepada kepala ruangan dan
PP (Perawat Primer)

Komitmen Mutu:
Melakukan kordinasi dengan
PP (Kepala Tim) untuk
menciptakan kerja sama yang
dilandasi kepercayaan
sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan lancer
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
Anti Korupsi:
Tidak memalsukan data dari
proses identifikasi
2. Melakukan focus 1. Berkoordinasi 1. Dokumentasi Akuntabilitas: Meningkatkan Nilai keterbukaan
group disscusion dengan kepala berupa foto Bertanggung jawab terhadap kinerja layanan, dan nilai kerjasama
(FGD) dengan ruangan ICU, kegiatan berjalan nya proses diskusi profesionalisme dan
rekan sejawat Pencegahan 2. Laporan hasil kelompok meningkatkan
untuk membahas Pengendalian diskusi kesejahteraan
penting nya Oral Infeksi (PPI) dan 3. Daftar hadir Nasionalisme:
pegawai
Hygiene dalam mentor, terkait Diskusi ini dilaksanakan
mencegah kegiatan focus untuk menyatukan persepsi
terjadinya VAP group disscusion dalam pelaksanaan
(FGD). implementasi Oral Hygiene
2. Mempersiapkan di ICU
kelengkapan FGD
seperti: materi Etika Publik:
diskusi, surat Melakukan komunikasi
undangan dan dengan sopan dan santun
daftar hadir. selama proses diskusi
3. Melakukan diskusi
tentang pentingnya
Oral Hygine dalam Komitmen Mutu:
upaya mencegah Melakukan diskusi dengan
terjadinya serius sehingga proses
Ventilator berjalan efektif dan efesien.
Associated
Pneumonia (VAP) Anti Korupsi:
Jujur dan berani mengajukan
pendapat dalam proses
diskusi
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi

3. Melakukan 1. Berkoordinasi 1. Dokumentasi Akuntabilitas: Meningkatkan Nilai keterbukaan


sosialisasi tentang dengan kepala berupa foto kinerja layanan, dan nilai kerjasama
penting nya Oral ruangan ICU, kegiatan Bertanggung jawab terhadap profesionalisme dan
Hygiene dalam Pencegahan 2. Materi berjalan nya proses meningkatkan
mencegah Pengendalian sosialisasi sosialisasi
kesejahteraan
terjadinya VAP Infeksi (PPI) dan (SAP)
Nasionalisme: pegawai
kepada seluruh mentor, terkait 3. Daftar hadir
perawat di ruang kegiatan
ICU sosialisasi. Sosialisasi ini dilaksanakan
UPTD.RSUD 2. Mempersiapkan untuk menyatukan persepsi
Bali Mandara. kelengkapan dalam pelaksanaan tindakan
sosialisasi seperti: Oral Hygiene di Ruang ICU
materi diskusi,
surat undangan dan Etika Publik:
daftar hadir.
3. Melakukan Melakukan komunikasi
sosialisasi tentang dengan sopan dan santun
pentingnya Oral selama proses sosialisasi
Hygine dalam
upaya mencegah Komitmen Mutu:
terjadinya
Ventilator Melakukan sosialisasi
Associated dengan serius sehingga
Pneumonia (VAP) proses berjalan efektif dan
efesien.

Anti Korupsi:

Jujur dan berani mengajukan


pendapat dalam sosialisasi
Output/ Keterkaitan SubstansiKontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
4. Monitoring 1. Menyiapkan SPO 1. Dokumentasi Akuntabilitas: Menyelenggarakan Nilai
pelaksanaan tindakan Oral dalam bentuk Bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan Tanggungjawab
tindakan Oral Hygiene foto kegiatan menyiapkan alat yang akan
yang bermutu sesuai
hygiene dengan 2. Melakukan 2. Dokumentasi digunakan untuk melakukan
dengan standar
Chlorexidine persiapan alat dan di chart Oral Hygiene. akreditasi nasional
0,02% @2-4jam bahan sesuai SPO observasi dan internasional
dan gosok gigi 3. Melakukan Nasionalisme: yang berorientasi
@12 jam tindakan Oral Melakukan tindakan Oral pada keselamatan dan
Hygiene Hygiene kepada semua kepuasan pelanggan
4. Melakukan pasien tanpa membeda-
dokumentasi bedakan.
tindakan di Chart
ICU Etika Publik:
Melakukan koordinasi
dengan perawat dan
bersikap sopan saat
melakukan tindakan.

Komitmen Mutu:
Memberikan pelayanan yang
maksimal dengan melakukan
tindakan sesuai SPO

Anti Korupsi:
Melaksanakan Oral Hygiene
secara rutin dan berkala
setiap 2-4 jam.
5. Monitoring 1. Menyiapkan form Form Akuntabilitas: Menyelenggarakan Penguatan
pengisian form survilence PPI Surveilance PPI Bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan nilai kerjasama dan
evaluasi 2. Melakukan terisi dengan kegiatan yang dilaksanakan, yang bermutu sesuai tanggungjawab
Surveilance PPI pengisian atau lengkap dan menjelaskan tujuan dari dengan standar
tentang dokumentasi pada benar akreditasi nasional
pencegahan VAP form survilence PPI dan internasional
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
(Ventilator kegiatan yang akan yang berorientasi
Associated dilakukan. pada keselamatan dan
Pneumonia) kepuasan pelanggan
dengan lengkap Nasionalisme:
Melakukan koordinasi dan
musyawarah dengan
pimpinan untuk monitoring
pengisian form surveilance.

Etika Publik:
Bersikap hormat dan sopan
kepada pimpinan dan teman
sejawat untuk menerima
masukan/saran dalam
pengisian form surveilans
Komitmen Mutu:
Melakukan evaluasi pada
form yang telah dibuat untuk
meningkatkan mutu
pelayanan dan mencegah
terjadinya infeksi di masing-
masing unit layanan

Anti Korupsi:
Melakukan pengisian form
secara jujur, tepat dan
lengkap sehingga bersifat
efektif dan efisien, tidak
berlebihan dan sesuai
dengan kebutuhan pasien
saat ini
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
6. Melakukan 1. Mengevaluasi 1. Pengisian form Akuntabilitas : Menyelenggarakan Nilai kerjasama dan
evaluasi sarana prasarana survilence Dalam melakukan evaluasi pelayanan kesehatan tanggungjawab
pelaksanaan yang akan (VAP dilakukan dengan rasa yang bermutu sesuai
tindakan Oral digunakan dalam Bundles) tanggung jawab, kejelasan dengan standar
Hygiene di Ruang melakukan dengan dan konsistensi terhadap akreditasi nasional
ICU lengkap tindakan yang dilakukan dan internasional
tindakan oral
UPTD.RSUD 2. Pendokumenta yang berorientasi
Bali Mandara. hygiene sian dalam Nasionalisme : pada keselamatan dan
2. Mengevaluasi chart obervasi Melakukan evaluasi secara kepuasan pelanggan
pelaksanaan pasien 24 jam adil dan tidak diskriminasi
tindakan oral
hygiene sesuai Etika Publik :
Dalam melakukan proses
dengan Standar
evaluasi dilakukan dengan
Prosedur perilaku sopan dan santun
Operasional
(SPO) yang ada Komitmen Mutu :
3. Menuliskan di Penyamaan persepsi dengan
chart observasi sesama perawat atau teman
pasien dan form sejawat dalam kepatuhan
tindakan Oral Hygiene.
survilence PPI
sebagai bukti Anti korupsi :
bahwa tindakan Hasil evaluasi merupakan
oral hygiene hasil nyata yang tidak di
tersebut telah manipulasi atau di karang
dilaksanakan.
4. Bar Chart Aktualisasi Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan selama 30 hari kerja di ruang rawat inap di UPTD.RSUD Bali Mandara yaitu pada tanggal 11
Oktober 2019 sampai 26 November 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan pada tabel berikut :

JADWAL PELAKSANAAN
NO KEGIATAN OKTOBER NOVEMBER OUTPUT DAN BUKTI FISIK
II III IV I II III
1. Mengidentifikasi pasien yang terpasang Laporan data pasien yang
ventilator menggunakan ventilator

2. Melakukan focus group disscusion Dokumentasi berupa foto kegiatan,


dengan rekan sejawat untuk membahas laporan hasil diskusi, daftar hadir
penting nya Oral Hygiene dalam
mencegah terjadinya VAP
3. Melakukan sosialisasi tentang penting Dokumentasi berupa foto kegiatan,
nya Oral Hygiene dalam mencegah materi sosialisasi, daftar hadir
terjadinya VAP kepada seluruh perawat
di ruang ICU UPTD.RSUD Bali
Mandara.

4. Monitoring pelaksanaan tindakan Oral Dokumentasi dalam bentuk foto


hygiene dengan Chlorexidine 0,02% kegiatan dan dokumentasi di chart
@2-4jam dan gosok gigi @12 jam observasi
5. Monitoring pengisian form evaluasi Form surveilans PPI terisi dengan
Surveilans PPI tentang pencegahan lengkap dan benar/ foto kegiatan
VAP (Ventilator Associated
Pneumonia) dengan lengkap
6 Melakukan evaluasi pelaksanaan Pengisian form survilence (VAP
Oral Hygiene di Ruang ICU Bundles) dengan lengkap dan
UPTD.RSUD Bali Mandara. pendokumentasian dalam chart
obervasi pasien 24 jam
BAB III
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Capaian Kegiatan Aktualisasi


Berikut adalah rekapitulasi capaian kegiatan aktualisasi yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. Capaian Kegiatan Aktualisasi
Uraian Bukti Presentase Waktu
No Output Kegiatan
Kegiatan Kegiatan capaian Pelaksanaan
1 Mengidentifikas Terdapat resume/laporan laporan 100 % 11 – 22
i pasien yang mengenai jumlah kegiatan Oktober 2019
terpasang Tersedianya laporan data
ventilator pasien yang menggunakan
ventilator

Indikator:
laporan kegiatan disahkan
oleh mentor
2 Melakukan Terdapat notulen kegiatan Foto kegiatan, 100 % 01 November
focus group focus group disscusion (FGD) Notulen 2019
disscusion kegiatan
(FGD) dengan Indikator:
rekan sejawat kegiatan focus group
untuk disscusion (FGD) tentang
membahas oral hygiene disetujui oleh
penting nya
mentor, kepala ruangan dan
Oral Hygiene
PPI
dalam mencegah
terjadinya VAP
3 Melakukan Terlaksananya kegiatan SAP, Surat 100 % 12-13
sosialisasi sosialisasi tentang penting Undangan, November
tentang penting nya Oral Hygiene dalam Foto Kegiatan, 2019
nya Oral mencegah terjadinya VAP Daftar Hadir,
Hygiene dalam kepada seluruh perawat di
mencegah dan
ruang ICU Notulen
terjadinya VAP
kepada seluruh Kegiatan
Indikator:
perawat di ruang
Satuan acara pembelajaran
ICU
UPTD.RSUD yang telah disetujui oleh
Bali Mandara. mentor dan Komite PPI
UPTD RSUD Bali Mandara
4 Monitoring Terlaksananya kegiatan Dokumentasi 100 % 14-26
pelaksanaan tindakan Oral hygiene dalam bentuk November
tindakan Oral dengan Chlorexidine foto kegiatan, 2019
hygiene dengan Dokumentasi di
Chlorexidine chart observasi
0,2% @2-4jam Indikator: ruang ICU
Mendokumentasikan
kegiatan didalam chart
Uraian Bukti Presentase Waktu
No Output Kegiatan
Kegiatan Kegiatan capaian Pelaksanaan
dan gosok gigi observasi pasien sebagai
@12 jam bukti telah melaksanakan
Oral hygiene
5 Monitoring Terlaksananya pengisian Form 100 % 14-26
pengisian form form evaluasi Surveilance Surveilance November
evaluasi PPI PPI terisi 2019
Surveilance PPI dengan lengkap
Indikator :
tentang dan benar
pencegahan Pengisian form evaluasi , Dokumentasi
VAP (Ventilator Surveilance PPI setiap hari foto kegiatan
Associated nya sebagai bentuk
Pneumonia) monitoring pelaksanaan
dengan lengkap pencegahan infeksi di rumah
sakit.

6 Melakukan Terdapat laporan evaluasi Pengisian form 100 % 14-26


evaluasi terkait kegiatan pelaksanaan survilence November
pelaksanaan tindakan Oral Hygiene pada (VAP Bundles) 2019
tindakan Oral pasien yang terpasang dengan
Hygiene di ventilator yang dilakukan lengkap,
Ruang ICU setiap 2-4 jam di Ruang ICU. Pendokumentas
UPTD.RSUD ian tindakan
Bali Mandara. Oral Hygiene di
Indikator
dalam chart
Optimalnya tindakan oral
obervasi pasien
hygiene yang sudah
dilakukan oleh perawat pada
pasien yang terpasang
ventilator dapat dinilai dari
terdokumentasinya tindakan
tersebut setiap 2-4 jam
didalam chart observasi
pasien dan form survilence
PPI

B. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


Capaian kegiatan aktualisasi selama off campus, penulis uraikan dalam bentuk
form capaian kegiatan aktualisasi. Setiap kegiatan penulis uraikan dengan satu form
capaian kegiatan aktualisasi. Adapun uraian capaian kegiatan aktualisasi dari enam
kegiatan yang penulis aktualisasikan adalah sebagai berikut:
Table 5 Uraian Pelaksanaan Kegiatan 1
Kegiatan Mengidentifikasi pasien yang terpasang ventilator
Tanggal 11 Oktober 2019 s/d 22 Oktober 2019

Tersedianya laporan data pasien yang menggunakan


Output ventilator di Ruang ICU UPTD. RSUD Bali
Mandara
Uraian Kegiatan
1. Berkoordinasi dengan Mentor, Kepala Ruangan dan PP (Perawat Primer)
Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu dengan melakukan bimbingan
dengan mentor untuk kegiatan identifikasi pasien yang terpasang
ventilator, kemudian dari mentor diminta untuk kordinasi dengan Kepala
Ruangan dan PP (Perawat Primer) di ruang ICU. Koordinasi ini bertujuan
untuk mengetahui data pasien yang menggunakan ventilator serta
menjelaskan mengenai kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
2. Melakukan survey terkait penggunaan ventilator di Ruang ICU
Setelah melakukan koordinasi penulis langsung ke lapangan untuk
melakukan identifikasi terkait penggunaan ventilator dengan mencatat
semua data yang didapat melalui hasil survey ke ruang ICU.
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai Dasar
Akuntabilitas :
Bertanggung jawab terhadap proses identifikasi dan pencatatan jumlah pasien dengan
baik dan benar
Nasionalisme :
Dengan melakukan koordinasi dengan pihak yang berwenang atau yang terkait
merupakan bagian dari wujud cinta bangsa dan tanah air dimulai dari lingkungan
kerja dengan mengamalkan nilai hirarki dalam sebuah instansi. Bekerjasama dengan
rekan sejawat yaitu perawat di ruang ICU UPTD.RSUD Bali Mandara dalam
melaksanakan proses identifikasi.
Etika publik :
Melakukan koordinasi dan meminta ijin terlebih dahulu kepada kepala ruangan dan
PP (Perawat Primer) suatu bentuk kesopanan dan cara yang benar sebelum masuk ke
tahap kegiatan selanjutnya.
Komitmen mutu :
Melakukan kordinasi dengan PP (Kepala Tim) untuk menciptakan kerja sama yang
dilandasi kepercayaan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancer.
Anti Korupsi:
Tidak memalsukan data dari proses identifikasi yang dilaksanakan.
Bukti Kegiatan
Melakukan koordinasi dengan Mentor dan Kepala Ruangan

Table 6. Uraian Pelaksanaan Kegiatan 2


Melakukan focus group disscusion (FGD) dengan
Kegiatan rekan sejawat untuk membahas penting nya Oral
Hygiene dalam mencegah terjadinya VAP
Tanggal 01 November 2019

- Laporan hasil diskusi


Output - Daftar hadir
- Dokumentasi berupa foto kegiatan
Uraian Kegiatan
1. Berkoordinasi dengan kepala ruangan ICU, Pencegahan Pengendalian Infeksi
(PPI) dan mentor, terkait kegiatan focus group disscusion (FGD).
Setelah berkoordinasi dengan mentor dan kepala ruang ICU, penulis disarankan
untuk berkoordinasi dengan pihak PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
dalam penentuan materi yang akan dibahas saat FGD. Kemudian penulis
melakukan koordinasi dengan PPI untuk menentukan materi yang dibahas saat
FGD serta waktu dan tempat pelaksanaan FGD.
2. Mempersiapkan kelengkapan FGD seperti: materi diskusi, surat undangan dan
daftar hadir.
Setelah melakukan koordinasi dan persiapan materi, penulis melakukan
kesepakatan penetapan waktu pelaksanaan dengan membuat surat undangan. Surat
undangan tersebut turut mengundang pihak manajemen dan kepala ruang ICU
beserta staf ICU dengan tujuan hasil FGD dapat dijadikan acuan dalam
mengoptimalisasikan tindakan Oral Hygiene untuk mencegah terjadinya VAP di
ruang ICU UPTD.RSUD Bali Mandara.
3. Melakukan diskusi tentang pentingnya Oral Hygine dalam upaya mencegah
terjadinya Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
FGD diadakan di ruang rapat ICU UPTD. RSUD Bali Mandara yang dihadiri oleh
pihak manajemen, mentor, kepala ruang ICU beserta staf ICU. Narasumber saat
FGD ialah dari pihak PPI yang telah bersertifikat pelatihan resmi. Proses diskusi
dalam FGD ini berdasarkan fakta yang ada di lapaangan.
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai Dasar
Akuntabilitas :
Bertanggung jawab terhadap berjalan nya proses diskusi kelompok
Nasionalisme :
Diskusi ini dilaksanakan untuk menyatukan persepsi dalam pelaksanaan tindakan Oral
Hygiene di ruang ICU
Etika publik :
Melakukan komunikasi dengan sopan dan santun selama proses diskusi.
Komitmen mutu :
Melakukan diskusi dengan serius sehingga proses berjalan efektif dan efesien.
Anti Korupsi:
Jujur dan berani mengajukan pendapat dalam proses diskusi

Bukti Kegiatan

Koordinasi dengan Karu dan Wakaru Proses FGD

Table 7. Uraian Pelaksanaan Kegiatan 3


Melakukan sosialisasi tentang penting nya Oral
Hygiene dalam mencegah terjadinya VAP kepada
Kegiatan
seluruh perawat di ruang ICU UPTD.RSUD Bali
Mandara.
Tanggal 12-13 November 2019

- SAP
Output - Daftar hadir
- Dokumentasi berupa foto kegiatan
Uraian Kegiatan
1. Berkoordinasi dengan kepala ruangan ICU dan mentor, terkait kegiatan sosialisasi.
Setelah berkoordinasi dengan mentor dan kepala ruang ICU, penulis disarankan
untuk melakukan kegiatan sosialisasi saat perawat selesai melakukan proses operan
jaga..
2. Mempersiapkan kelengkapan sosialisasi seperti: materi diskusi, surat undangan dan
daftar hadir. Setelah melakukan koordinasi dan persiapan materi, penulis
melakukan kesepakatan penetapan waktu pelaksanaan dengan membuat surat
undangan. Surat undangan tersebut mengundang kepala ruang ICU beserta staf
ICU.
3. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya Oral Hygine dalam upaya mencegah
terjadinya Ventilator Associated Pneumonia (VAP). Sosialisasi diadakan di ruang
ICU UPTD. RSUD Bali Mandara yang dihadiri oleh kepala ruang ICU beserta staf
ICU. Dalam sosialisasi ini penulis menyampaikan hasil atau kesimpulan yang
dicapai dalam proses FGD sebelumnya.
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai Dasar

Akuntabilitas :
Bertanggung jawab terhadap berjalan nya proses sosialisasi, sehingga semua pihak
yang terkait dapat mengikuti sosialisasi.

Nasionalisme :
Diskusi ini dilaksanakan untuk menyatukan persepsi dalam pelaksanaan tindakan Oral
Hygiene di ruang ICU
Etika publik :
 Tindakan sosialisasi kepada pihak yang terkait termasuk dalam pengamalan etika
publik karena sebelum kita melakukan aktualisasi, bagian yang terkait dalam
organisasi tersebutpun juga harus mengetaui rancangan aktualisasi yang kita akan
lakukan. Dalam penyampaian sosialisasipun disertai dengan sikap sopan dan santun,
disertai senyum dan sapa.
Komitmen mutu :
Menerima saran dan masukan yang diberikan guna menambah inovasi serta daya tarik
saat pelaksanaan pemberian materi.
Anti Korupsi:
Jujur dan berani mengajukan pendapat dalam proses diskusi.
Bukti Kegiatan

Koordinasi dengan Kepala Ruangan Koordinasi dengan Mentor

Proses Soosialisasi
Table 8. Uraian Pelaksanaan Kegiatan 4

Kegiatan Monitoring pelaksanaan tindakan Oral hygiene dengan


Chlorexidine 0,2% @2-4jam
Tanggal 14-26 November 2019

- Dokumentasi dalam bentuk foto kegiatan


Output
- Dokumentasi di chart observasi ruang ICU
Uraian Kegiatan
1. Menyiapkan SPO tindakan Oral Hygiene
Penyiapan SPO ini dilakukan untuk mereview kembali prosedur tindakan Oral
Hygiene. Dan untuk SPO sudah tersedia di ruang ICU.
2. Melakukan persiapan alat dan bahan
Persiapan ini dilakukan agar saat pelaksanaan tindakan berjalan efektif dan
efesien.
3. Melakukan tindakan Oral Hygiene
Tindakan Oral Hygiene dilakukan pada pasien di ruang ICU yang terpasang
ventilator.
4. Melakukan dokumentasi tindakan di Chart ICU
Dokumentasi ini dilakukan sebagai bukti bahwa tindakan Oral Hygiene sudah
dilaksanakan.
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai Dasar
Akuntabilitas :
Bertanggung jawab dalam menyiapkan alat yang akan digunakan untuk melakukan Oral
Hygiene.
Nasionalisme :
Melakukan tindakan Oral Hygiene kepada semua pasien tanpa membeda-bedakan.
Etika publik :
Melakukan koordinasi dengan perawat dan bersikap sopan saat melakukan tindakan.
Komitmen mutu :
Memberikan pelayanan yang maksimal dengan melakukan tindakan sesuai SPO
Anti Korupsi:
Melaksanakan Oral Hygiene secara rutin dan berkala setiap 2-4 jam.

Bukti Kegiatan

SPO Oral Hygiene Persiapan alat dan bahan


Mendokumentasikan tindakan dalam
Melakukan tindakan oral hygiene
chart observasi pasien

Table 9. Uraian Pelaksanaan Kegiatan 5


Monitoring pengisian form evaluasi
Surveilance PPI tentang pencegahan VAP
Kegiatan
(Ventilator Associated Pneumonia) dengan
lengkap
Tanggal 14-25 November 2019
- Form Surveilance PPI terisi dengan lengkap
Output dan benar
- Dokumentasi foto kegiatan
Uraian
- Kegiatan
1. Menyiapkan form survilence PPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi)
Form survilence PPI merupakan form yang disediakan oleh pihak PPI, untuk
diisi setiap hari nya sebagai bentuk monitoring pelaksanaan pencegahan infeksi
di rumah sakit.
2. Melakukan pengisian atau dokumentasi pada form survilence PPI
Pengisian form survilence ini dilakukan setiap harinya oleh perawat yg shift
malam di Ruang ICU.

Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai Dasar

Akuntabilitas :
Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilaksanakan, menjelaskan tujuan dari
kegiatan yang akan dilakukan.
Nasionalisme :
Melakukan koordinasi dan musyawarah dengan pimpinan untuk monitoring
pengisian form surveilance.
Etika publik :
Bersikap hormat dan sopan kepada pimpinan dan teman sejawat untuk menerima
masukan/saran dalam pengisian form surveilans
Komitmen mutu :
Melakukan evaluasi pada form yang telah dibuat untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan mencegah terjadinya infeksi di masing-masing unit layanan
Anti Korupsi:
Melakukan pengisian form secara jujur, tepat dan lengkap sehingga bersifat efektif
dan efisien, tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan pasien saat ini.
Bukti Kegiatan

Menyiapkan dan Melakukan pengisian atau dokumentasi pada form survilence PPI

Table 10. Uraian Pelaksanaan Kegiatan 6


Melakukan evaluasi pelaksanaan tindakan Oral
Kegiatan Hygiene di Ruang ICU UPTD.RSUD Bali Mandara.

Tanggal 14-26 November 2019

- Pengisian form survilence (VAP Bundles) dengan


lengkap
Output
- Pendokumentasian tindakan Oral Hygiene di dalam
chart obervasi 24 jam ICU
Uraian Kegiatan
1. Mengobservasi pengisian form survilence PPI (VAP Bundles)
Form survilence PPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi) terdapat poin VAP
Bundles. Form ini disediakan oleh PPI, untuk diisi setiap hari nya senagai bukti
bahwa perawat sudah melakukan tindakan pencegahan infeksi yang terjadi di
RS.
2. Mengobservasi pendokumentasian tindakan Oral Hygiene di dalam chart
obervasi Pasien ruang ICU. Setiap selesai melakukan tindakan Oral Hygiene,
perawat diwajibkan untuk menulis tindakan tersebut didalam chart observasi
pasien, sebagai bukti bahwa tindakan tersebut sudah dilakukan.
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai Dasar
Akuntabilitas :
Pedokumentasian tindakan oral hygiene didalam chart observasi dan form
survilence PPI menjadi salah satu bentuk tanggung jawab terhadap pasien proses
keperawatan.
Nasionalisme :
Menjalankan tugas perawat yang mengutamakan keselamatan pasien dan semua
pasien harus menerima perlakuan yang sama adil dan tidak diskriminasi.
Etika publik :
Dalam melakukan proses evaluasi dilakukan dengan perilaku sopan dan santun
Komitmen mutu :
Penyamaan persepsi dengan sesama perawat atau teman sejawat dalam kepatuhan
tindakan Oral Hygiene.
Anti Korupsi:
Hasil evaluasi merupakan hasil nyata yang tidak di manipulasi atau di karang.

Bukti Kegiatan

pendokumentasian Oral Hygiene di


pengisian form survilence PPI
dalam chart obervasi
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terdapat 6 kegiatan aktualisasi nilia-nilai dasar profesi PNS yang telah penulis
laksanakan untuk memecahkan isu “Optimalisasi pelaksanaan oral hygiene pada pasien dengan
ventilator untuk mencegah VAP (Ventilator Associated Pneumonia) di ruang ICU UPTD.
RSUD Bali Mandara” dari tanggal 11 Oktober 2019 sampai dengan 26 November 2019. Hal
ini dibuktikan melalui keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang mendukung, yaitu:
1. Melakukan identifikasi pasien di ruang ICU yang terpasang ventilator dengan mencatat
semua data yang didapat melalui hasil survey ke ruang ICU. Kegiatan ini mengandung
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Hasil dari kegiatan ini adalah berupa tersedianya data pasien yang menggunakan
ventilator.
2. Melakukan focus group disscusion bersama rekan sejawat dengan mengundang
narasumber dari Komite PPI untuk membahas pentingnya tindakan oral hygiene, teknik
oral hygiene dan SOP Oral Hygiene pada pasien yang terpasang ventilator di ICU
UPTD. RSUD Bali Mandara. Kegiatan ini mengandung nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Hasil dari kegiatan ini
adalah berupa terselenggaranya focus group disscusion, laporan hasil diskusi, daftar
hadir, foto diskusi.
3. Melakukan sosialisasi ke teman sejawat mengenai pentingnya tindakan oral hygiene,
teknik oral hygiene dan SOP Oral Hygiene dalam upaya mencegah terjadinya VAP di
Ruang ICU UPTD. RSUD Bali Mandara. Kegiatan ini mengandung nilai Akuntablitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Hasil dari kegiatan ini
adalah terselenggaranya sosialisasi, laporan hasil sosialisasi, video salah satu praktik
penyuntikan yang aman, daftar hadir, foto kegiatan.
4. Monitoring pelaksanaan tindakan oral hygiene dengan Chlorexidine 0,02% setiap 2-4
jam. Kegiatan ini mengandung nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Hasil dari kegiatan ini adalah dokumentasi tindakan
oral hygiene pada chart dan foto kegiatan.
5. Monitoring pengisian form evaluasi Surveilance PPI tentang pencegahan VAP
(Ventilator Associated Pneumonia) dengan lengkap. Kegiatan ini mengandung nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Hasil
dari kegiatan ini adalah dokumentasi tindakan oral hygiene form survilence PPI dan
foto kegiatan.
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan tindakan Oral Hygiene, kegiatan ini dilaksanakan
berdasarkan hasil dari dokumentasi didalam chart observasi pasien. Kegiatan ini
mengandung nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi. Hasil dari kegiatan ini adalah dokumentasi tindakan oral hygiene dalam chart
observasi pasien setiap 2-4 jam dan form survilence PPI terisi lengkap, foto kegiatan.
Dari kegiatan ini didapatkan peningkatan pelayanan dalam melakukan tindakan
Oral Hygiene di ruang ICU UPTD. RSUD Bali Mandara yaitu yang sebelum nya
dilakukan lebih dari 4 jam saat ini sudah dilakukan setiap 2-4 jam. Seluruh kegiatan yang
telah dilaksanakan masing-masing memberikan kontribusi spesifik, baik langsung
maupun tidak langsung sebagai media bantu bagi tenaga kesehatan didalam memberikan
pelayanan asuhan keperawatan. Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam kegiatan
ini diharapkan nantinya akan terbentuk PNS yang berintegritas dan mampu berperan
sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa. Dampak yang terlihat setelah semua kegiatan terlaksana adalah tidak ada angka
kejadian VAP di ICU.

B. Saran
Dengan terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini, beberapa saran yang
diajukan adalah:
1. Saran yang dapat penulis berikan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah kegiatan
aktualisasi ini dapat terus dilakukan pada diklat-diklat Prajabatan selanjutnya
dengan kesepakatan dan pedoman penulisan yang lebih jelas tentang bentuk laporan
aktualisasi sehingga kegiatan aktualisasi sepenuhnya dapat berjalan optimal.
2. Saran yang penulis berikan kepada UPTD. RSUD Bali Mandara Dinas Kesahatan
Provinsi Bali khususnya tenaga medis perawat agar selalu patuh melaksanakan
pelayanan tindakan keperawatan Oral Hygiene dalam upaya pencegahan terjadinya
VAP di ruang ICU UPTD. RSUD Bali Mandara.
3. Diperlukan konsistensi dan ketaatan tenaga medis (perawat/bidan) di ruang ICU
secara berkelanjutan untuk melakukan tindakan oral hygiene kepada semua pasien
di ruang ICU terutama dengan yang terpasang ventilator.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara 2017. Akuntabilitas : Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2017. Nasionalisme : Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2017. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2017. Komitmen Mutu : Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2017. Anti Korupsi : Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional
Indonesia. Jakarta: Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Diakses pada tanggal 3 Juli
2019 dari (https://www.google.co.id/kemhan.go.id)

UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara. 2019. Denpasar: Profil Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara. Diakses pada tanggal 2 Juli 2019 dari (https://rsbm.baliprov.go.id)

Anda mungkin juga menyukai