Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dunia pendidikan, proses pembelajaran berlangsung karena

adanya guru (pendidik) dan siswa (anak didik). Guru merupakan tenaga

professional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada

sekolah dasar.sebagai tenaga pengajar,sorang guru memegang peranan yang

sangat besar, agar tugas dan peran guru berjalan lancar sesuai dengan tujuan

yang ingin di capai,maka dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya

peraturan atau tata tertib. Tata tertib akan terlaksana dengan baik, jika

seorang guru memiliki kedisiplinan dalam melaksanakan aturan atau tata

tertib tersebut.

Dalam Djamarah (2006 :1) mengatakan, untuk mencapai tujuan belajar

yang baik, para guru harus berkembang sesuai dengan fungsinya. Guru dengan

sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan

memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Banyak guru

yang lalai dalam menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan bahan ajar

sehingga pembelajaran di kelas menjadi terhambat. Guru adalah figur manusia,

sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting di dunia

pendidikan. Di sekolah guru mengabdikan diri kepada pemerintah untuk


mendidik siswa. Kehadiran guru di kelas merupakan kebahagiaan bagi siswa

apabila figur guru sangat di senangi oleh mereka. Cita-cita ini akan tercapai

apabila para guru telah menanamkan sikap kedisiplinan dalam bertugas.

Salah satu unsur penting dari proses pendidikan adalah pendidik

(Guru). Guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam upaya

mengantarkan peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan.

Dalam hal ini guru bertanggung jawab memenuhi kebutuhan peserta didik,

baik spiritual, intelektual, moral, estetika, maupun kebutuhan fisik peserta

didik. Sebagaimana yang disebutkan Muhabbin (2012 :149), menyatakan

bahwa “sikap seseorang itu memiliki pengaruh yang besar dimana jika siswa

telah memiliki sikap atau pandangan yang negative terhadap perilaku guru,

maka itu dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar yang akan berdampak

pada pencapaian hasil belajar siswa yang kurang memuaskan”. Oleh karena itu,

guru harus berprilaku benar dan baik dalam setiap hal termasuk dalam hal

kedisiplinan karena kedisiplinan merupakan salah satu aspek yang sangat

penting dalam proses pembelajaran tanpa adanya kesadaran akan keharusan

melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya pembelajaran tidak

mungkin mencapai target secara maksimal.

Dalam dunia pendidikan, disiplin merupakan salah satu unsur

pendidikan yang berguna untuk menjaga hal-hal yang dapat mengganggu atau

menghambat kelancaran pendidikan. Untuk mewujudkan suasana disiplin pada

suatu sekolah diperlukan adanya peraturan atau tata tertib yang mengatur

jalannya pendidikan tersebut. Sebab, tanpa tertib tidak mungkin disiplin dapat
diwujudkan. Meskipun peraturan-peraturan itu lebih banyak diarahkan kepada

peserta didik,tidak berarti guru boleh mengabaikan peraturan seenaknya. Justru

guru sebagai pihak yang bertanggungjawab membina kepatuhan siswa terhadap

berbagai peraturan yang ada, guru terlebih dahulu memberikan keteladanan.

Guru sebagai tenaga pengajar harus memiliki kemampuan kepribadian dalam

proses belajar mengajar, dengan kemampuan itu guru harus berkepribadian

mantap, stabil, dewasa, arif, wibawa, dan disiplin. Hal ini menunjukkan bahwa

guru hendaknya memiliki kepribadian atau tingkah laku yang bisa menjadi

contoh kongkrit bagi peserta didik yang mencakup segala aspek termasuk sikap

disiplin. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin dalam mengajar, baik dari segi

waktu, cara berpakaian,tutur kata dan juga kesiapan dalam menyediakan bahan

ajar. Hal ini sangat penting bagi seorang guru, karena disiplin merupakan hal

yang sangat menentukan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan. Jika

seorang guru disiplin dalam mengajar, maka peserta didik juga akan disiplin

dalam belajar. Seorang guru mempunyai peran yang penting dalam interaksi

edukatif di sekolah. Peran dan kedudukan guru dapat memberikan pengarug

kepada peserta didik,hal ini disebabkan karena seorang guru merupakan contoh

teladan yang secara langsung menjadi sorotan bagi peserta didiknya di

lingkungan sekolah. Sorotan ini akan menimbulkan persepsi yang bebeda-beda.

Persepsi ini timbul karena adanya suatu pengaruh kesenjangan dari luar yang

merangsang untuk bertindak.

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau

informasi kedalam otak manusia melalui persepsi manusia terus-menerus yang


berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya

yaitu indera penglihat,pendengar,peraba,perasa,dan pencium. Dalam hal

ini,persepsi yang dimaksud adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana

seseorang dalam memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi yang baik

tentang kedisiplinan guru dapat memberikan harapan tinggi dalam upaya

meningkatkan kemajuan pendidikan. Sebab dengan adanya persepsi dapat

melahirkan tingkah laku yang mendorong keaktifan dan kesadaran serta

kemauan dari siswa guna melaksanakan tugas yang diharapkan secara

produktif.

Setiap lembaga pendidikan menginginkan adanya kedisiplinan yang

diterapkan disuatu sekolah sehingga komponen sekolah (guru dan siswa )

diharapkan mampu berperan sesuai denga tugasnya.misalnya guru berperan

sentral dalam proses belajar mengajar harus tercermin dalam tingkah laku dan

gaya hidupnya yang sederhana, sopan dalam mengajar maupun disiplin waktu

kehadirannya. Seorang guru harus dapat memilih pelajaran yang perlu diberi

tekanan agar mendapat perhatian dari siswa dan sementara itu dapat

menentukan bagian pelajaran yang tidak penting sehingga dapat dihilangkan.

Namun,berdasarkan pengamatan penulis di SDI Lenteng Kecamatan

Rahong Utara, para guru dalam melaksanakan tugas melaksanakan tugas

mengajar, ketepatan kehadiran waktu maupun cara berpakaian,belum

terlaksana secara semaksimal mungkin. Hal ini terlihat dari gejala-gejala

sebagai berikut :
1) Masih ada sebagian guru yang datang kesekolah belum

tepat waktu.

2) Masih ada sebagian guru yang tidak memakai seragam

pada hari yang ditentukan.

3) Masih ada sebagian guru tidak mengikuti upacara

bendera senin pagi

4) Dalam melaksanakan tugas belajar mengajar masih ada

sebagian guru yang belum tepat waktu masuk dan keluar

kelas.

5) Masih ada guru yang belum menyiapkan bahan ajar

secara sepenuhnya.

Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas,gejala-gejala tersebut

tentunya berpengaruh terhadap siswa . Hal itu akan menyebabkan

persoalan-persoalan juga pada siswa sebagaimana yang telah dilakukan

oleh gurunya, diantaranya :

1) Siswa menjadi malas datang ke sekolah dengan alasan

gurunya jarang masuk kelas sehingga mereka tidak

diawasi dan tidak dikontrol.

2) Minimnya pengetahuan yang didapati siswa karena

kemampuan guru dalam menguasai materi belum

memadai.

3) Hasil belajar siswa menjadi rendah.


Terkait persoalan di atas peneliti merasa tertarik untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh kedisiplinan guru terhadap hasil belajar siswa di SDI

Lenteng dengan judul “ Persepsi Siswa Tentang Kedisiplinan Guru Dalam

Peningkatan Hasil Belajar Siswa SDI Lenteng”

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, penulis dapat
mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut.
1. Kurangnya disiplin guru dalam mendidik siswa
2. Tingkah laku guru dalam melaksanakan tata tertib sekolah
belum dapat membentuk persepsi yang positif pada diri
siswa
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada identifikasi masalah, ditemukan
ada begitu banyak masalah dalam dunia pendidikan, khususnya masalah
kedisiplinan guru dan hasil belajar siswa. Akan tetapi, penulis hanya
mengkaji masalah kedisiplinan guru yang berdampak pada rendahnya hasil
belajar siswa SDI Lenteng.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi perumusan masalah


dalam penelitian ini adalah bagaimanakah persepsi siswa tentang kedisiplinan
guru dalam peningkatn hasil belajar siswa di SDI Lenteng.

1.5 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi siswa tentang
kedisiplinan guru dalam peningkatan hasil belajar siswa di SDI Lenteng.
1.6 Manfaat Penilaian
1. Manfaat teoritis

a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah untuk

memperluas dunia ilmu pendidikan.

b) Memberikan sumbangan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan

sumber daya manusia, khususnya bagi guru dalam proses belajar

mengajar.

2. Secara praktis

a) Sebagai bahan informasi dalam usaha untuk melakukan peningkatan

hasil belajar siswa dan meningkatkan kedisiplinan guru.

b) Dapat digunakan sebagai acuan bagi lembaga pendidikan khususnya di

SDI Lenteng untuk mewujudkan suatu lingkungan sosial dan situasi

belajar mengajar yang kondusif bagi siswa sehingga hasil belajar yang

dicapai bisa maksimal.

c) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

rangka meningkatkan hasil belajar siswa


BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Hakikat Kedisiplinan Guru

2.1.1 Pengertian Disiplin

2.1.2 indikator disiplin

2.1.3 faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin guru.

2.1.4 hubungan antara disiplin guru terhadap hasil beajar siswa

2.2 Guru

2.2.1 pengertian guru

2.2.2peran dan tugas guru

2.2.3 persyaratan guru

2.2.4 Tanggung jawab guru

2.2.5 Kompetensi guru profesional

2.2.6 K ode etik guru

2.3 hasil belajar

2.3.1 pengertian hasil belajar

2.3.2 tipe-tipe hasil belajar


2.3.3 faktor yang mempengaruhi hasil belajar

2.3.4 Hipotesis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


2.1.Jenis desain penelitian
2.2.Latar penelitian
2.3.Populasi dan sampel
3.3.1 populasi
3.3.2 sampel

3.4. prosedur penelitian

3.4.1Studi kepustakaan

3.4.2 Studi lapangan

3.5 Data dan sumber data

3.6. Instrumen pengumpulan data

3.7 Teknik analisis data

Anda mungkin juga menyukai