Oleh Kelompok 8:
A. Latar Belakang
Organ pada tumbuhan dibedakan menjadi organ vegetatif dan organ
reproduksi. Organ vegetatif meliputi akar, batang, dan daun. Akar, batang, dan
daun merupakan bagian-bagian yang penting bagi tumbuhan. Akar tumbuhan
merupakan tempat masuknya mineral atau zat-zat hara, batang tumbuhan
berfungsi sebagai sistem percabangan yang mendukung perluasan bidang
fotosintesis, dan daun merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis.
Struktur anatomi akar terdiri atas tudung akar, epidermis akar, korteks
akar, endodermis akar, dan stele akar. Struktur anatomi batang terdiri atas
epidermis batang, korteks batang, dan stele batang. Sedangkan struktur anatomi
daun terdiri atas epidermis daun, mesofil daun, jaringan pengangkut pada daun,
jaringan penguat pada daun, dan jaringan sekretori pada daun.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang baik sangat ditentukan
oleh perkembangan internal akar, batang dan daun. Perkembangan internal
akar, batang, dan daun meliputi karakteristik akar, pertumbuhan sekunder akar,
bagian pokok batang, pertumbuhan sekunder batang, dan struktur anomali
batang. Struktur dan perkembangan internal akar, batang, dan daun akan dikaji
di dalam makalah ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai struktur organ,
konsep-konsep dasar dan fungsi dari setiap struktur organ tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan yang termuat dalam latar belakang masalah
diatas, maka permasalahan yang akan ditemukan dan dianalisa dalam makalah
ini antara lain.
1. Bagaimana struktur anatomi dan perkembangan internal akar?
2. Bagaimana struktur anatomi dan perkembangan internal batang?
3. Bagaimana struktur anatomi dan perkembangan internal daun?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pemaparan yang termuat dalam rumusan masalah diatas,
maka tujuan dari penulisan makalah ini antara lain.
1. Mengetahui struktur anatomi dan perkembangan internal akar
2. Mengetahui struktur anatomi dan perkembangan internal batang
3. Mengetahui struktur anatomi dan perkembangan internal daun
BAB II
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN INTERNAL AKAR, BATANG,
DAN DAUN
1
Hartanto Nugroho, dkk., Struktur & Perkembangan Tumbuhan, (Jakarta: Penebar
Swadaya), 2012, hlm. 110-115.
pengangkutnya. Batang berfungsi sebagai organ pengangkut hara maupun
makanan bagi organ tanaman yang lain.
1. Bagian Pokok Batang
Batang memiliki tiga bagian pokok yang berkembang dari jaringan
protoderm, prokambium, dan meristem dasar, yaitu epidermis dan
derivatnya, korteks, dan stele. Ketiganya akan tampak jelas pada tumbuhan
Dicotyledoneae, sedangkan pada tumbuhan Monocotylodeneae batas antara
korteks dan stele kurang jelas.2
a. Epidermis Batang
Epidermis terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak
mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan
di bawahnya. Epidermis pada tumbuhan Dicotyledoneae dan
Monocotylodenae tersusun oleh satu lapis sel.
Struktur sel epidermis tumbuhan monokotil tidak jauh berbeda
dari tumbuhan dikotil. Pada lapisan ini juga terdapat stomata. Epidermis
tumbuhan monokotil biasanya tersusun dari jaringan yang memiliki
dinding sel yang tebal. Di bawah lapisan epidermis terdapat selapis sel
yang tersusun dari jaringan sklerenkim. Fungsi jaringan sklerenkim pada
batang tumbuhan monokotil adalah untuk membentuk kulit luar
tumbuhan monokotil.
Sedangkan epidermis pada tumbuhan dikotil, tersusun dari
dinding sel yang telah menebal yang disebut kutikula. Epidermis pada
batang tumbuhan khusunya lapisan kutikula berfungsi untuk melindungi
batang dari pengaruh lingkungan luar terutama saat kekeringan, kutikula
juga berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air. Lapisan sel
epidermis tersusun dari sel-sel rektangular dan tidak meiliki ruang antar
sel. Hal inilah yang memungkinkan epidermis memiliki fungsi proteksi
terhadap kehilangan cairan maupun gangguan lain misalnya serangan
hama. Beberapa tumbuhan juga memiliki hipodermis yaitu beberapa
2
L. Hartanto Nugroho, Purnomo, Isserep Sumardi, Struktur &
Perkembangan………………………….., 2012, hlm. 104.
epidermis yang tersusun dari intial yang berbeda. Pada lapisan ini juga
ditemukan diferensiasi epidermis seperti trikoma, dan stomata yang
berfungsi dalam sistem respirasi tumbuhan.
b. Korteks Batang
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa
lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan
kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Jaringan
sklerenkim dapat berupa serabut yang berkelompok dan sklereida yang
soliter. Beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung
kloroplas sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis, parenkim ini
disebut klorenkim.
Bagian korteks batang tumbuhan monokotil terdiri dari jaringan
dengan beberapa lapis sel dan memiliki rongga udara. Jaringan ini dapat
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Pada bagian korteks, jaringan
dapat terdeferensiasi dengan baik namun kadang tidak memiliki ruang
sehingga sulit dibedakan dengan bagian silinder pusat.
c. Stele Batang
Stele merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapisan terluar dari
stele disebut perisikel atau perikambium. Ikatan pembuluh pada stele
disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling
bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.3 Stele
merupakan daerah di bagian dalam endodermis yang terdiri atas
perkambium, parenkim, dan berkas pengangkut.
Sama seperti batang tumbuhan dikotil, silinder pusat pada
tumbuhan monokotil juga memiliki berkas pembuluh Xilem dan Floem.
Namun berbeda pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh pada tumbuhan
monokotil tersebar dan berselang seling. Berkas pembuluh tumbuhan
monokotil biasanya memiliki susunan koleteral tertutup. Susunan
tersebut juga menyebabkan tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh
3
Anonim, Lingkaran Tahun, Gabus dan Kambium, http://www.kompasnia.com, 2017,
diakses pada tanggal 27 Oktober 2019.
membesar Batas antara silinder pusat dan korteks pada tumbuhan
monokotil sulit untuk dilihat.4
Berdasarkan tipe berkas pengangkut, ada tidaknya empulur dan
jendela daun maka stele dapat dibagi menjadi beberapa tipe seperti
berikut.
1) Protostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan berkas pengangkut
kosentris amfibrikal, terdiri dari:
a) Protostele Haplostele, apabila xilem berupa bangunan membulat
di tengah dan dikelilingi oleh floem.
b) Protostele Aktinostele, xilem berupa bangunan seperti bintang di
bagian tengah dan dikelilingi floem.
c) Protostele Plektostele, xilem merupakan lempengan-lempengan
yang saling berhubungan dan dikelilingi floem.
d) Protostele Campuran, xilem merupakan kelompok kecil-kecil
yang masing-masing dikelilingi floem.
2) Sifonostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan berkas pengangkut
konsentris amfikibral dan di bagian tengah batang terdapat empulur,
terdiri dari:
a) Sifonostele Ektoflois, floem terdapat di sebelah luar dari xilem dan
di tengah batang terdapat empulur.
b) Sifonostele Amfiflois, floem terdapat di sebelah dalam dan luar
xilem dan di tengahnya terdapat empulur.
3) Dikiostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan beberapa kelompok berkas
penganggkut yang masing-masing terdiri atas xilem yang dikelilingi
floem, di bagian tengahnya terdapat empulur da nada jendela daun.
4
Anonim, Bagian bagian Batang- Tumbuhan Dikotil dan Monokotil,
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/bagian-bagian-batang, 2016, diakses pada tanggal 27 Oktober
2019.
4) Eustele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan tipe berkas pengangkut
kolateral terbuka atau bikolateral, di bagian tengahnya terdapat
empulur dan jari-jari empulur. Kambium pada stele tipe ini dibedakan
menjadi kambium fasikuler (intrafasikuler) dan kambium
interfasikuler.
5) Ataktostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan tipe berkas pengangkut
kolateral tertutup yang tersebar di seluruh penampang batang, baik di
daerah korteks maupun stele.5
2. Pertumbuhan Sekunder Batang
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi dari aksi
kambium, yang dapat meningkatkan diameter tanaman. Pertumbuhan
sekunder terjadi akibat adanya aktivitas di jaringan kambium (meristematik
sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk floem
sekunder. Sementara pembelahan ke arah dalam, akan membentuk xylem
sekunder. Pohon-pohon yang ada di sekitar kita diameternya menjadi lebar.
Pembelahan kambium menjadi xylem dan floem sangat dipengaruhi
oleh lingkungan. Hal ini menyebabkan kecepatan pembelahan yang terjadi
di musim hujan berbeda dengan pembelahan di musim kering. Perbedaan
inilah yang mengakibatkan munculnya lingkaran konsentris/lingkaran tahun
di batang pohon. Namun pada monokotil tidak terjadi pertumbuhan
sekunder karena tidak memiliki kambium, sehingga batang monokotil tidak
bisa terus tumbuh membesar seperti dikotil. Misalnya saja batang jagung,
walaupun telah tua batang jagung ukurannya akan tetap, tidak terus
bertambah besar karena tidak adanya kambium yang menyebabkan
bertambah besarnya batang.6
5
L. Hartanto Nugroho, Purnomo, Isserep Sumardi, Struktur &
Perkembangan………………………….., 2012, hlm. 106.
6
Ahmad, Perbedaan Pertumbuhan Primer dan Sekunder, https://www.yuksinau.id, 2019,
diakses pada tanggal 27 Oktober 2019.
3. Struktur Anomali Batang
Kebanyakan tumbuhan mempunyai struktur stele yang normal, tetapi
beberapa tumbuhan mempunyai struktur yang menyimpang. Penyimpangan
struktur ini dinamakan anomali. Struktur anomali pada batang secara garis
besar terjadi karena dua macam penyebab, yaitu:
a. Kambium mempunyai struktur yang normal, tetapi aktivitasnya tidak
beraturan sehingga terjadilah berkas pengangkut dengan struktur yang
tidak wajar.
b. Adanya kambium tambahan (Kambium Asesoris) di samping
kambium yang normal sehingga terbentuk lebih dari satu lingkaran
berkas pengangkut.7
7
L. Hartanto Nugroho, Purnomo, Isserep Sumardi, Struktur &
Perkembangan………………………….., 2012, hlm. 110.
1. Epidermis Daun
8
L. Hartanto Nugroho, Purnomo, Isserep Sumardi, Struktur &
Perkembangan………………………….., 2012.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Akar tumbuhan merupakan tempat masuknya mineral atau zat-zat hara,
batang tumbuhan berfungsi sebagai sistem percabangan yang mendukung
perluasan bidang fotosintesis, dan daun merupakan tempat utama terjadinya
proses fotosintesis.
2. Akar primer yang dipotong membujur di dalamnya terdapat tudung akar,
epidermis akar, korteks, endodermis, dan stele.
3. Batang memiliki tiga bagian pokok yang berkembang dari jaringan
protoderm, prokambium, dan meristem dasar, yaitu epidermis dan
derivatnya, korteks, dan stele.
4. Daun tersusun oleh berbagai macam jaringan yaitu jaringan epidermis,
jaringan mesofil, jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan
sekretori.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Bagian bagian Batang- Tumbuhan Dikotil dan Monokotil. Diakses
dari https://dosenbiologi.com/tumbuhan/bagian-bagian-batang pada
tanggal 27 Oktober 2019.