Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PUSKESMAS RAWAT INAP SUKARAJA


BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
primer, yang melayani pasien dengan berbagai masalah kesehatan termasuk masalah gizi. Gizi
merupakan faktor penting karena secara langsung berpeengaruh terhadap kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang berkualitas pada induvidu dan
masyarakat.
Masalah gizi dan penyakit yang terkait dengan gizi yg sering muncul di mayarakat seperti
masalah pada anak (Diare, Malnutrisi, dll). Masalah ibu hamil dan menyusui (Anemia gizi,
kurang energi kronik,toksemia kehamilan yaitu preaklamsia dan eklamsia) Penyakit infeksi
(Diare, tuberklosis) Penanganan gizi yang khusus.
Oleh karena itu dapur gizi ada di puskesmas rawat inap sukaraja untuk memberikan
pelayanan makan kepada pasien sesuai dengan kondisi masing-masing pasien sehingga dengan
pemberian mkanan yang sesuai dapat menunjang dan mempercepat kesembuhan pasien.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan pelayanan gizi secara optimal.

2. TUJUAN KHUSUS
a. Memberikan pelayanan gizi yang terstandar dan bermutu untuk pasien.
b. Sebagai pegangan atau acuan dalam memberikan pelayanan gizi untuk pasien.
c. Teresedianya informasi secara cepat, akurat, akurat, teratur dan berkelanjutan
Perubahan pencapaian kinerja pembinaan gizi.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan gizi dipuskesmas rawat inap sukaraja
1. Pelayanan gizi untuk pasien rawat inap.
2. Pelayanan gizi untuk pasien rawat jalan

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Pelayanan gizi untuk pasien rawat inap
a. Asesesmen
1) Skrining awal oleh perawat.
2) Skrining gizi oleh ahli gizi dengan metode MST.
b. Asuhan gizi rawat dengan mengunakan ADIME.
2. Pelayanan gizi untuk rawat jalan
a. Asuhan gizi rawat jalan dengan mengunakan metode ADIME diruang Konsultasi
gizi.

E. LANDASAN HUKUM
Sebagai Acuan dan dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan pelayanan Gizi
puskesmas diperlukan peraturan perundang-undangan pendukung beberapa ketentuan
perundang-undangan yang di gunakan adalah sebagai berikut :
1. Undang-undangan No.36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang –Undangan No.23 tahun 1992 tentang kesehatan.
3. Undang-Undang No.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
4. Undang-undang No 36 tahun 2009 BAB XII Tentang kesehatan kerja.
5. Undang-Undang No 25 tahun 2005.tentang upaya pelayanan kesehatan.
6. Peraturan pemerintah No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
7. Peraturan president No.42 tahun 2013 tentang gerakan nasional percepatan perbaikan gizi.
8. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 pusatkesehatan masyarakat.
9. permenkes No.45 tahun 2014 tentang penyelenggaraan surveilance kesehatan.
10. Permenkes 78 tahun 2013 tentang pedoman pelayanan Gizi RS (PGRS).
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Tenaga pelayanan gizi dipuskesmas rawat inap sukaraja,sebagai berikut :


NO JENIS TENAGA PENDIDIKAN FORMAL JUMLAH
1 Penanggung jawagb gizi D III GIZI 1
2 Pelaksana gizi D IV GIZI 1
3 Pelaksana gizi D.III GIZI (TKS) 1
4 Juru Masak SMA 1
BAB III
SARANA PELAYANAN GIZI

A. Dapur
1. Denah Dapur

Keterangan :
2 3 1.Kulkas
1
DAPUR GIZI
2. Rak BM Kering
3. Rak Piring
7 4. Tempat Persiapan
4 5 dan Pengolahan
6
Makan Pasien
5. Tempat Cuci Piring

2. Tempat Pembuangan Sampah


3. Peralatan
Peralatan yang ada dalam penyelenggaraan makanan puskesmas rawat inap satelit
sebagai berikut :
NO JENIS PERALATAN JUMLAH
1 Kulkas 1 buah
2 Timbangan kodok 1 buah
3 Meja persiapan 1 buah
4 Rak barang 2 buah
5 Lemari penyimpanan 1 buah
6 Magic com 1 buah
7 Kompor gas 1 buah
8 Tabung gas 1 buah besar
9 Peralatan memasak Secukupnya

B. Ruang Konsultasi Gizi

Keterangan :
1. Dapur Gizi
2. Ruang
1 Konsultasi
Gizi,
Konsultasi ASI

RUANG
KONSULTASI GIZI

2
C. Alat untuk melakukan pelayanan Gizi
1. Poster/ Leaflet/ buku lembar balik
2. Food model
3. Alat pengukur Tinggi Badan dan Berat Badan
4. Alat untuk mengukur lingkar lengan atas
5. KMS
6. Buku penuntun diet
7. Buku pedoman-pedoman gizi
BAB IV
KEGIATAN PELAYANAN GIZI

Kegiatan pelayanan gizi di puskesmas rawat inap satelit terdiri dari :

A. Pelayanan Gizi Pasien Rawat Inap


1. Penyelenggaraan makanan
1.1 Perencanaan anggaran belanja makanan
Penyelenggaraan makanan di puskesmas rawat inap satelit di kelola sendiri oleh
puskesmas.
Anggaran belanja makanan puskesmas rawat inap satelit disesuaikan dengan
jumlah pasien rawat inap yang ada setiap hari. Hal ini disebabkan karena jumlah
pasien yang sedikit dan tidak tentu.

1.2 Perencanaan Kebutuhan bahan makan


Perencanaan kebutuhan bahan makanan di Puskesmas rawat inap satelit
berdasarkan siklus menu 5 hari, pedoman menu, standar porsi, standar resep,
jumlah pasien yang dilayani dan jumlah hari perawatan.

1.3 Pengadaan bahan makanan


Pengadaan bahan makanan di puskesmas rawat inap Satelit dilaksanakan dengan
pembelian langsung ke pasar yang dilakukan oleh Penanggungjawab Gizi

1.4 Penyimpanan bahan makanan


Bahan makanan kering seperti beras, minyak goreng, bumbu kering dan lain-lain
disimpan di lemari tempat penyimpanan bahan makanan kering. Sedangkan
bahan makanan segar seperti ikan, ayam, sayuran dan buah-buahan disimpan di
lemari pendingin. Makanan yang sudah selesai dimasak, langsung ditempatkan
pada tempat makan pasien.

1.5 Penyusunan menu/diet


Penyusunan menu yang dilakukan di puskesmas rawat inap Satelit berdasarkan :
- Anggaran belanja yang disediakan
- Jumlah pasien yang dilayani
- Kebutuhan kecukupan Gizi pasien
- Pedoman Menu Gizi Seimbang

1.6 Pengolahan Bahan Makanan


a. Persiapan Bahan Makanan
Bahan makanan dan bumbu disiapkan berdasarkan menu yang sesuai dengan
standar porsi dan standar resep yang digunakan.
b. Pemasakan Makanan
Bahan makanan dimasak sesuai standar resep dan berdasarkan jadwal waktu
makan dengan cara dikukus, ditumis, digoreng.

1.7 Pendistribusian dan Penyajian Makanan


Makanan yang sudah dimasak langsung ditempatkan pada alat penghidang dan
langsung disampaikan pada pasien sesuai diet yang ditetapkan.

1.8 Kegiatan Pencatatan.


Pencatatan pelayanan gizi yang dilakukan di Puskesmas Rawat Inap Satelit
antara lain :
a. Pencatatan jumlah pasien
b. Pencatatan pembelian dan penggunaan bahan makanan
c. Laporan Biaya makan perorang perhari
d. Laporan kegiatan konseling/konsultasi gizi
e. Pencatatan usulan bahan makanan
f. Pencatatan data pasien menurut macam dietnya

2. Konsultasi Gizi
Konsultasi gizi dilakukan oleh tenaga gizi pada pasien rawat inap yang memerlukan
terapi diet, agar dapat melanjutkan diet setelah pulang sesuai penyakitnya

B. Pelayanan Gizi Pasien Rawat Jalan


Pelayanan gizi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Rawat Inap Satelit berupa
konsultasi gizi atau penyuluhan gizi yang dilakukan oleh petugas gizi terhadap pasien
atau keluarganya. Konsultasi dilakukan atas permintaan dokter atau atas keinginan pasien
sendiri di ruang konsultasi Gizi.
BAB V
KESELAMATAN PASIEN

A. Sasaran Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan


Makanan pasien merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya
infeksi pada pasien yang dirawat inap. Untuk mengurangi resiko infeksi ini maka petugas
di dapur gizi wajib mencuci tangan sebelum, selama dan setelah bekerja serta setelah dari
kamar mandi menggunakan 7 langkah cara cuci tangan yang efektif.
Selain itu petugas dapur gizi tidak diperbolehkan mempunyai kuku jari melebihi ujung
jari dan tidak diperbolehkan menggunakan cincin dan aksesoris dari siku ke bawah.
Sedangkan untuk petugas gizi yang melaksanakan konsultasi gizi sebelum dan sesudah
ke pasien harus cuci tangan 7 langkah juga. Sebelum masuk ke dapur gizi, petugas dapur
gizi harus menggunakan APD lengkap, dengan urutan yang dimulai dari :
1. Pemakaian alas kaki
2. Pemakaian celemek
3. Pemakaian tutup kepala
4. Pemakaian masker
5. Pemakaian sarung tangan
BAB VI
KESELAMATAN KERJA

A. Penanganan Kecelakaan Kerja


Kecelakaan kerja disini adalah kecelakaan yang terjadi dari petugas berangkat dari
rumah ke tempat kerja, kejadian di tempat kerja dan perjalanan dari tempat kerja ke
rumah dengan melalui rute yang sama. Bila terjadi kecelakaan kerja petugas yang
bersangkutan/keluarga petugas/rekan kerja melaporkan kepada Penanggung jawab gizi
untuk seterusnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas paling lambat dalam waktu 2 x 24
jam. Penanganan kecelakaan akibat kerja dilakukan di UGD Puskesmas Rawat Inap
Satelit. Apabila kecelakaan terjadi diluar Puskesmas rawat inap Satelit maka
penanganan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat untuk selanjutnya di tangani
atau dirujuk Rumah Sakit.

B. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Keamanan, kenyamanan dan keselamatan kerja di dapur Puskesmas Rawat Inap Satelit
ini terdapat alat pelindung kerja sebagai berikut :
1. Celemek
Celemek terbuat dari kain biasa yang bisa dicuci ulang dan bahan yang dapat
menyerap panas
2. Masker
Masker untuk menutup mulut dan hidung
3. Penutup kepala
Penutup kepala terbuat dari kain biasa yang bisa dicuci ulang
4. Sarung tangan
Sarung tangan menggunakan sarung tangan sekali pakai
5. Cempal
Cempal terbuat dari kain
6. Sandal
Sandal yang digunakan adalah sandal jepit
BAB VII
PENUTUP

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan dan kedokteran


berdampak pula pada bidang gizi dan dietetik. Pelayanan gizi yang dilaksanakan di Puskesmas
tentunya perlu disesuaikan dengan perkembangan yang ada sesuai dengan Pedoman Pelayanan
Gizi Puskesmas. Dalam rangka menyongsong era globalisasi dan menghadapi persaingan
bebas diberbagai bidang, maka pelayanan gizi puskesmas juga harus disiapkan secara
professional.

Pelayanan gizi puskesmas merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan lainnya
di puskesmas dan secara menyeluruh merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan di puskesmas.

Pedoman pelayanan gizi ini sekiranya dapat menjadi acuan dalam memberikan
pelayanan gizi di Puskesmas Rawat Inap Satelit baik untuk pasien rawat inap maupun pasien
rawat jalan agar pasien dapat terlayani dengan baik untuk mempercepat proses penyembuhan
penyakitnya. Pedoman pelayanan ini diharapkan juga bisa menjadi acuan dalam memberikan
pelayanan gizi untuk karyawan guna meningkatkan produktifitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai