Luis Mirin PDF
Luis Mirin PDF
Luis Mirin PDF
Oleh:
BUDI RAHARJO
NIM X8806501
ii
Surakarta, Desember 2009
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan lancar.
Tugas PTK ini tersusun berkat dorongan pengarahan dari bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima
kasih Kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas.
2. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program PJJ S-1 PGSD yang
selalu memberikan petunjuk dan arahan.
3. Dra Siti Istiyati M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
mengorbankan segala tenaga dan waktu guna memberikan bimbingan dan
arahan selama penulis menyusun Laporan PTK.
4. Nur Issetyawati selaku Guru Pamong/Kepala Sekolah yang yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menyusun Laporan PTK.
5. Bapak/Ibu Guru dan Penjaga SDN 7 Sragen yang telah memberikan
kemudahan, masukan, bimbingan, dan arahan selama penulis menyusun
Laporan PTK.
6. Segenap sahabat, handai taulan, dan semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan kerjasama kepada penulis demi terselesaikannya Laporan PTK
ini.
Penulis menyadari bahwa tugas PTK ini jauh dari sempurna, hal ini
disebabkan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Penulis
berharap semoga PTK ini bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat luas.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ......................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ................................................................................. 5
B. Temuan hasil Penelitian yang Relevan ........................................ 9
C. Kerangka Pikir ............................................................................. 9
D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 12
B. Subyek penelitian ......................................................................... 12
C. Prosedur penelitian ...................................................................... 13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 16
B. Pembahasan ................................................................................. 26
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 28
B. Saran ............................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 29
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
xi
pembelajaran dalam proses komunikasi pembelajaran diantaranya sebagai
berikut:
1. Berperan sebagai komponen yang membantu mempermudah/memperjelas
materi atau pesan pembelajaran dalam proses pembelajaran;
2. Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik;
3. Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif;
4. Menjangkau sasaran yang luas;
5. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat meampilkan pesan
yang berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan informasi yang
terjadi pada masa lalu, mungkin juga masa yang akan datang.
6. Mangatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit, objek
yang sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan menggunakan
media yang telah dimodifikasi
7. Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata.
Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu
diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik
khususnya di tingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya. Adapun
karakteristik dan kebutuhan peserta didik dibahas sebagai berikut:
1. Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain. Karakteristik
ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang
bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah. Guru seyogyanya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur
permainan di dalamnya.
2. Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa
dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan
tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah
atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu
yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
xii
3. Karakteristik yang ketiga adalah anak senang bekerja dalam
kelompok. Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, belajar dalam
kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini
membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran
yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.
Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan
anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas
secara kelompok.
4. Karakteristik yang keempat adalah senang merasakan atau
melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Ditinjau dari teori
perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret.
Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-
konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini,
siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-
fungsi badan, per jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD,
penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak
melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang
dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini penulis akan
menggunakan media gambar hewan untuk meningkatkan kemampuan
pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya pada mata pelajaran
IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010.
xiii
2. Pemecahan Masalah
Penerapan penggunaan media gambar untuk meningkatkan motivasi
belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sragen Tahun Pelajaran
2009/2010.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah di atas maka
tujuan penelitian ini adalah:
Untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran IPA Siswa Kelas
IV SD Negeri 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010.
xiv
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
E. Kajian Teori
1. Hakekat Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Menurut Slavin dalam H. Baharuddin (2008 : 22) Motivasi adalah
salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar
siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan
belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di
dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah dan
menjaga perilaku setiap arah. Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh
kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku
seseorang.
b. Macam-macam Motivasi
Menurut Slavin dalam H. Baharuddin (2008 : 23) dari sudut
sumbernya, motivasi dibagi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari
dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan
sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak
perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya
menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadikan
kebutuhannya.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar individu tetapi
memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian,
peraturan, tata tertib, teladan guru, orang tua dan lain sebagainya.
c. Motivasi belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan
secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan
(reinforced practice) yang dilandasi untuk mencapai tujuan tertentu.
xv
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat
dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan
cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh
rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk
melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Menurut Hilgrads dan Bower (furdyarto, 2002) dalam H. baharuddin,
(2008:13) Hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator
atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat
diklarifikasikan sebagai berikut :
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. Adanya penghargaan dalam belajar
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik
(Hamzah B. Uno, 2008:23)
Secara umum munculnya motivasi seseorang individu disebabkan
adanya hirarki kebutuhan (need). Kebutuhan akan pembelajaran
seseorang yang menyebabkan seseorang berusaha untuk
menyelenggarakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran,
untuk mencapai tujuan diperlukan proses pembelajaran. Dengan
demikian, motivasi belajar merupakan kekuatan yang mendorong
seseorang siswa (peserta didik) dan guru (pendidik) melakukan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentuan.
xvi
2. Pembelajaran IPA SD
a. IPA
Menurut Leo Sutrisno dkk. (2007 : 19) IPA merupakan usaha manusia
dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat
(correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true),
dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga
dihasilkan kesimpulan yang betul (truth). Jadi, IPA mengandung tiga
hal: proses (usaha manusia memahami alam semesta), prosedur
(pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar), dan produk
(kesimpulannya betul).
b. Tujuan IPA
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
xvii
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
c. Ruang Lingkup IPA
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut.
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan
gas
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
xviii
3) Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif;
4) Menjangkau sasaran yang luas;
5) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat meampilkan
pesan yang berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan
informasi yang terjadi pada masa lalu, mungkin juga masa yang
akan datang.
6) Mangatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit,
objek yang sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan
menggunakan media yang telah dimodifikasi
7) Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata. (M.
Djauhar Siddiq, 2008 : 21).
Berdasarkan dari kedua pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan oleh guru untuk
memudahkan menyampaikan informasi kepada siswa.
C. Kerangka Pemikiran
Setelah memahami teori-teori yang dikembangkan di atas, selanjutnya
penulis akan menguraikan kerangka pemikiran yaitu sebagai berikut:
xix
Kondisi Awal
Siswa telah memiliki
GURU kemampuan awal dari
KONVENSIONAL hasil pengalaman
Cara
lama Pre Tes 61 %
Cara
Tindakan baru
Pengetahuan
Guru Memberi yang lama,
motivasi belajar diproses
menjadi
bagian-bagian,
melalui media
Memberi penguatan gambar,
Siswa
Memperjelas Tujuan berpikir kritis,
Belajar, Ketekunan timbul
Belajar motivasi
belajar dan
ide,
pengetahuan
Guru dengan Media lebih
gambar bermakna
Siklus I
Meningkat 73 %
Siklus II
Meningkat 78 %
xx
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut di atas didapatkan
hipotesis sebagai berikut :
“Dengan menggunakan media gambar diduga dapat meningkatkan
motivasi belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Sragen Tahun
Pelajaran 2009/2010”.
xxi
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yaitu mulai bulan Juli sampai
dengan Desember 2009
I. Subjek Penelitian.
Subyek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen, Kecamatan
Sragen, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 Semester I dengan
jumlah siswa 42 anak.
1. Sumber Data
Data yang diinformasi dikumpulkan akan diperoleh data kualitatif. Data
tersebut diambil dari berbagai sumber:
a. Nara sumber terdiri dari siswa dan guru kelas IV SDN 7 Sragen.
b. Arsip nilai.
c. Hasil pengamatan motivasi.
d. Hasil belajar IPA.
e. Hasil praktik penggunaan media gambar.
xxii
Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam
Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi yang dilakukan meliputi keaktifan dalam mengikuti
pelajaran dalam proses belajar mengajar.
b. Wawancara: untuk mengungkapkan motivasi belajar IPA siswa.
c. Pencatatan Arsip dan Dokumen
3. Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis
menetapkan indikator kinerja:
a. Rata-rata motivasi belajar IPA siswa 85 %.
b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 70%.
J. Prosedur Penelitian
a. Siklus I
1) Rencana:
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
b) Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran gambar hewan.
c) Menyediakan media pembelajaran gambar hewan: sapi, anjing,
kambing, kucing, ayam, harimau, dan tikus.
d) Membuat instrumen observasi.
e) Membuat lembar evaluasi pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan:
a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran gambar hewan pada konsep
pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya.
b) Siswa belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran
gambar hewan pada konsep pengelompokkan hewan
berdasarkan jenis makanannya.
xxiii
3) Observasi:
a) Tindakan guru mengamati siswa selama proses pembelajaran.
b) Menilai hasil belajar siswa dengan menggunakan alat evaluasi
pembelajaran.
b. Siklus II
1) Rencana:
a) Mengumpulkan data yang diperlukan.
b) Perbaikan rencana pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran gambar hewan.
c) Menyediakan media pembelajaran gambar hewan: sapi, anjing,
kambing, kucing, ayam, harimau, dan tikus.
d) Membuat instrumen observasi.
e) Membuat lembar evaluasi pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan:
a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran gambar hewan pada konsep
pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya dengan
lebih ditingkatkan lagi.
b) Siswa belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran
gambar hewan pada konsep pengelompokkan hewan
berdasarkan jenis makanannya.
3) Observasi:
a) Tindakan guru mengamati siswa selama proses pembelajaran.
xxiv
b) Menilai hasil belajar siswa dengan menggunakan alat evaluasi
pembelajaran.
4) Evaluasi dan Refleksi :
Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan
Supervisor Penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II
belum memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat
dilanjutkan ke siklus III, namun jika sudah memenuhi indikator
kinerja penelitian maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III.
xxv
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I di mulai pada hari kamis tanggal 20 Agustus
2009.
1. Pra pendahuluan ( 5 )
Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa,
absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran.
2. Kegiatan awal ( apersepsi 5 )
Pre tes secara lesan/mencongak.
3. Kegiatan inti ( 50 )
a. Penjelasan penggunaan media gambar IPA
b. Beberapa siswa mengerjakan soal di depan kelas.
c. Pemberian konsep pemecahan masalah serta menklarifikasikan
konsep yang belum jelas.
xxvi
d. Pembentukan kelompok kecil terdiri lima orang, tiap kelompok
mengambil LKS dalam pemecahan masalah.
e. Pemecahan masalah tiap kelompok dalam soal IPA untuk mencari
solusi yang termudah untuk mangerjakan berdasarkan pengalaman
di dalam kelas dan di luar kelas.
f. Guru memantau dan membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan.
g. Tiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya.
h. Siswa bersama guru membahas hasil pemecahan masalah dan
menari kesimpulan serta tanya jawab.
i. Sisw mengarjakan evaluasi secara individu.
j. Guru menilai tiga tercepat, kemudian berikutnya sampai habis
waktu yang di tentukan.
4. Kegiatan akhir ( 10)
a. Saran pesan penguatan materi.
b. Pemberian PR.
c. Siwa yang kurang 66 melakukan remidi perbaikan.
d. Siswa lebih 66 melakukan pengayaan.
xxvii
4. Rancangam Strategi Penyelesaian Masalah Dan Paparkan Langkah
–Langkah Implementasi Strategi Penyelesaian Siklus I.
a. Siswa yang pandai disamaratakan di setiap kelompok harus ada, agar
dapat membantu siswa yang lemah (tutor sebaya).
b. Pemahaman makna kalimat diperjelas agar tidak menimbulkan
Ferbalisme anak yang kurang mampu.
c. Guru mengurangi metode ceramah agar dapat dimanfaatkan oleh
siswa untuk memecahkan masalah.
d. Membuat alat peraga sendiri secara sederhana, siswa dapat ikut peran
serta (direnovasi).
e. Penanaman pembiasaan untuk memahami konsep dasar IPA tentang
penggolongan makanan hewan secara mendetail.
f. Penjelasan langkah-langkah agar siswa tidak rancu dan paham untuk
dari berbagai makanan hewan.
g. Berusaha secara maksimal agar tercapai KKM 66,70% ke atas.
h. Penanaman pembiasaan yang disiplin dalam pengerjaan PR di rumah.
A. PERENCANAAN
Pelaksanaan kegiatan penelitian untuk siklus I telah usai dan
hasilnya belum memuaskan maka diadakan siklus II yang dilaksanakan
hari Kamis tanggal 17 September 2009. Sebelum mengadakan kegiatan
pembelajaran siklus II mengadakan diskusi dengan supervisor dalam
hal ini kepala sekolah beserta teman sejawat untuk membahas masalah
yang timbul dalam siklus I. Berdasarkan identifikasi masalah yang
timbul pada siklus I maka upaya dalam pelaksanaan tindakan siklus II
ini dapat diambil langkah-langkah sebagai berikut.
(1) Membuat rancangan perbaikan pelaksanaan pembelajaran siklus II.
(2) Mengulang tugas kelompok dalam pemecahan masalah untuk
dikelas.
(3) Mengulang pembuatan soal-soal dalam pemecahan masalah untuk
PR.
(4) Mengulang tes evaluasi.
xxviii
(5) Menyusun kembali lembar evaluasi.
(6) Menyusun lembar penilaian.
(7) Mengadakan refleksi II.
B. TINDAKAN SIKLUS II
Pelaksanaan tindakan siklus II dimulai pada hari kamis tanggal 17
September 2009
1. Pra pendahuluan (5)
Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa,
absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran
2. Kegiatan awal apersepsi (10)
Pre tes secara mencongak
3. Kegiatan inti (40)
a. Penjelasan sebagai acuan untuk pemecahan masalah
b. Beberapa siswa mengerjakan tugas IPA di depan kelas
c. Pemberian konsep pemecahan masalah serta
mengklarifikasikan konsep yang belum jelas
d. Pembentukan kelompok kecil terdiri lima orang, tiap kelompok
mengambil LKS dalam pemecahan masalah
e. Pemecahan masalah tiap kelompok untuk mencari solusi yang
termudah untuk mengerjakan berdasarkan pengalaman di
dalam kelas dan diluar kelas
f. Guru memantau dan membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan
g. Tiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
h. Siswa bersama guru membahas hasil pemecahan masalah dan
menarik kesimpulan serta Tanya jawab
i. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu
j. Guru menilai tiga tercepat, kemudian berikutnya sampai habis
waktu yang ditentukan
xxix
4. Kegiatan akhir (15)
Saran, pesan, penguatan materi
Pemberian PR
Siswa yang kurang 66 melakukan remidi/pebaikan (Hanya 5 siswa)
Siswa yang lebih 66 melakukan pengayaan (37 siswa)
C. OBSERVASI/PENGAMATAN
Observasi dilaksanakan pada hari dimana kegiatan sedang
berlangsung yang meliputi keaktifan siswa setiap individu dalam
performan di dalam kelompoknya.
D. ANALISA
Reduksi data
Dari pengamatan data Guru dan Siswa yang didapat hasilnya I seleksi
dan difokuskan ke arah tujuan penelitian. Data yang berhubungan
dengan siswa dikelompokkan kedalam pendukung
a. Data siswa yaitu :
1. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas
xxx
Semua kelompok rata-rata sudah aktif hanya satu, dua yang
kurang tetapi sudah mendapat perhatian khusus untuk
diberikan motivasi. Sehingga lebih baik dari siklus I
2. Keaktifan siswa dalam membahas tugas
Karena pengalaman dari siklus I siswa telah mengenal cara
memahami makna kalimat maka siswa dapat memecahkan
masalah secara lancar. Dan hampir semua siswa dapat
memecahkan masalah secara lancar. Dan hampir semua siswa
dapat lebih paham
3. Nilai yang diperoleh dalam siklus II ini sudah lebih baik dan
meningkat, karena nilai KKM 66 sudah melebihi 70%
sehingga peneliti merasa berhasil
b. Data guru yaitu :
1. Kegiatan memberikan tugas
Dalam pemberian tugas diharapkan siswa dilibatkan penuh
dalam persiapan pembelajaran, menyiapkan media, sumber
pelajaran, LKS, serta membuat alat peraga sederhana
2. Kegiatan membahas tugas
Dalam membahas tugas guru telah mengurangi metode
ceramah sehingga siswa bisa mandiri aktif dan memanfaatkan
waktu dengan baik
3. Kegiatan memotivasi siswa
Sambil observasi masing-masing siswa dalam kelompoknya
guru memberikan motivasi secara umum dan penekanan
terhadap siswa yang lemah sehingga siswa yang lemah
mendapat perlakuan khusus agar dapat meningkat
kemampuan untuk memecahkan masalah dalam
kelompoknya
xxxi
KESIMPULAN
Dari kajian data untuk siklus II ini bahwa Media gambar dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kelas IV SD Negeri 7
SRAGEN
REFLEKSI DATA
Hasil analisa tersebut di atas dapat dikaji dalam keberhasilan siklus II dan
memperhatikan kegagalan siklus I
xxxii
Tabel IV.1 : Hasil Siklus (Sebelum, Siklus 1 dan Siklus 2)
DATA HASIL PENILAIAN
SEBELUM SIKLUS, SIKLUS I, DAN SIKLUS II
TANGGAL 20 AGUSTUS, 17 SEPTEMBER 2009
KELAS IV SD NEGERI 7 SRAGEN
xxxiii
36 Sekar Ayu Indraswati 60 75 80 Tuntas
37 Yonny Anggara Putra 64 65 75 Tuntas
38 Tsamara Hasna 62 70 80 Tuntas
39 Dava Putra Nugraha 60 70 75 Tuntas
40 Dewi Oktaviani 61 65 70 Tuntas
41 Nurul Ramadyani 60 70 80 Tuntas
42 Monica Indriana 62 70 70 Tuntas
Rata-rata 61 73 78 100%
xxxiv
· Pelaksanaan siklus II siswa yang mendapat nilai :
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sebelum Siklus I siklus II
xxxv
3 INDENTIFIKASI KENDALA DAN MASALAH YANG MUNCUL
DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNTUK
SIKLUS II
1. Siswa yang pandai dalam kelompok merasa jenuh karena materi
merasa diulang-ulang
2. Siswa yang pandai sifat idialismenya tetap masih ada
3. Kelompok yang lemah terpengaruh kelompok yang pandai
sehingga tergesa-gesa dalam pengerjaannya
B. PEMBAHASAN
xxxvi
Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran yang menggunakan media gambar dapat meningkatkan
ketuntasan belajar siswa mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD
NEGERI 7 Sragen, Kec. Sragen, Kab. Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010.
Keadaan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan bahwa dengan siklus yang
berulang-ulang melalui penggunaan metode dan materi yang sama dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara lebih berarti.
xxxvii
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media gambar dapat meningkatkan kemampuan mengingat. Peningkatan
kemampuan mengingat tersebut diawali dengan lebih meningkatnya gairah
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan gairah yang tinggi siswa lebih
tekun dan serius dalam mengikuti pembelajaran. Ketekunan dan keseriusan
merupakan modal bagi siswa untuk lebih berkonsentrasi dalam mengingat.
Akhirnya, dengan konsentrasi yang tinggi maka prestasi belajar akan lebih
meningkat.
Setelah membelajarkan banyak gambar bukan lagi satu kesulitan
bagi guru Kelas/IPA, maka kekhawatiran terhadap rendahnya kemampuan
mengingat tidak perlu lagi terjadi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
penulis dapat menyarankan pada para rekan guru agar mulai mencoba dan
menerapkan media gambar untuk pembelajaran IPA. Namun, memang tidak
dapat dipungkiri bahwa penggunaan media gambar ini memang ada
kelemahannya. Guru harus menyiapkan berbagai alat yang notebene termasuk
mahal untuk ukuran sekolah-sekolah yang kurang mampu, misalnya LCD,
komputer dan VCD-nya. Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini sebenarnya
guru dapat mengganti perangkat komputer dan LCD dengan VCD/DVD
player beserta TV monitor biasa. Hanya saja kelemahannya haruslah
dibutuhkan layar TV monitor yang berukuran cukup lebar sehigga semua
siswa dapat melihat dengan cukup jelas.
B. Saran-saran
1. Hendaknya guru lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam
menggunakan media gambar.
2. Hendaknya guru mampu mengidentifikasi permasalahan yang terjadi,
sehingga dapat segera dicarikan solusinya.
3. Hendaknya guru meminta bantuan kepala sekolah dan pengawas dalam
menangani setiap permasalahan pembelajaran.
xxxviii
DAFTAR PUSTAKA
xxxix