TUGAS RINGKASAN JURNAL

Nama : Ulul Azmi

NIM : 1804202010004

Rolling element bearing failure analysis: A case study

Makalah ini membahas Rolling contactfatigue (RCF) terjadi karena akibat dari tekanan
siklik yang dikembangkan selama operasi dan mekanisme yang melibatkan dalam kegagalan
resah bantalan elemen bergulir. Sebagai bantalan raceways non-berputar bantalan elemen
bergulir terkena getaran atau Brinelling geser osilasi terjadi. Permukaan bantalan akibat
Brinelling palsu cenderung merusak dalam waktu singkat, karena rongga yang dibuat pada
Raceway Bearing. Rekomendasi terhadap peningkatan kehidupan bantalan juga disarankan.
1. Pendahuluan

Bantalan adalah salah satu elemen mesin penting yang digunakan dalam banyak
aplikasi, yang meliputi komponen berputar. Ini mendukung elemen mesin bergerak lainnya
yang memungkinkan gerakan relatif antara bantalan Rolling-Element terdiri dari bola atau rol
yang diposisikan di antara raceways. Tergantung pada spesifikasi bantalan Desain, beban yang
bekerja pada bantalan mungkin sudut, aksial, atau radial. Bola dan bantalan rol tampaknya
mekanisme relatif sederhana tetapi operasi internal mereka relatif kompleks. Pada kondisi
operasi ekstrim pemuatan berat, kecepatan sangat tinggi, dan suhu operasi yang sangat tinggi
atau rendah menyebabkan kegagalan Bearing awal. Ketika persyaratan desain tidak terpenuhi
yang mengarah ke defleksi berlebihan, getaran, torsi friksional tinggi dan suhu. Sebagian besar
kegagalan bantalan bola dan roller disebabkan oleh gangguan pasokan pelumas ke bantalan
atau pengiriman yang tidak memadai dari minyak pelumas ke kontak Raceway
2. Material

Baja paduan AISI52100 digunakan sebagai bahan bantalan kontak bergulir. Ini
memiliki kekuatan kompulsif tinggi, biaya rendah, ketahanan aus yang baik, dan ketahanan
korosi yang sangat baik dalam oksidasi dan atmosfer asam. Sifat kimia, mekanik dan termal
dari baja AISI52100 diwakili dalam tabel 1
3. Industrial bearing failure by rolling contact fatigue

Bantalan elemen bergulir secara luas digunakan dalam mesin industri untuk
memungkinkan gerak relatif dan beban dukungan poros. RCF kelelahan terjadi karena hasil
tekanan siklik dikembangkan pada permukaan kontak bantalan selama operasi. Kelelahan
kontak bergulir mencakup, negara stres Tri-aksial, komponen stres hidrostatik tinggi, pemuatan
non-proporsional, dan selama siklus loading mengubah bidang stres geser maksimum, yang
mengarah ke retakan sub-permukaan. Gaya Sliding dapat menyebabkan kegagalan untuk
berasal di bawah permukaan yang meremukkan paralel ke permukaan dan dapat secara
signifikan mengurangi kehidupan bantalan. Kelelahan kontak bergulir dapat dibagi menjadi
dua kategori , yaitu permukaan dan sub-permukaan yang dimulai. Klasifikasi lebih lanjut dari
RCF dapat dilakukan dengan lokasi dan penampilan dari kelelahan, dan faktor yang mengarah
pada inisiasi retak yang menyebabkan kegagalan bantalan. Faktor ini mungkin berhubungan
dengan pelumasan, bahan, operasi dan mounting. Fractography [4] memainkan peran penting
untuk mengidentifikasi cacat ini.
3.1. Wear mechanism

RCF memakai mekanisme melibatkan fretting. Memakai fretting mungkin dari dua
jenis, yaitu korosi kontak dan brinelling. Korosi kontak terjadi antara lubang bantalan dan
poros. Fretting terjadi dalam area kontak bantalan, juga disebut brinelling palsu.

4. Recommendation

Dalam rangka untuk mencegah resah (brinelling palsu) dalam bantalan peralatan siaga,
perlu untuk memberikan rotasi lambat kontinu poros selama operasi sementara mesin di
dekatnya sedang berjalan. Peningkatan pada sudut osilasi untuk melindungi tumpang tindih
Roller untuk menyeret pelumas segar ke daerah, jika permukaan dapat dipisahkan oleh
pelumas, resah logam tidak dapat terjadi. Ketika beban didukung oleh pelumas film itu dapat
memisahkan dua permukaan dari saling menghubungi dengan gesekan minimal. Rekomendasi
terhadap penggunaan bantalan yang lebih besar kapasitas yang lebih tinggi untuk mengurangi
beban kontak. Hal ini juga dianjurkan untuk meningkatkan kekerasan unsur sebanyak
mungkin.