Anda di halaman 1dari 16

1.

Contoh dari Degradasi Atmosfer


a. Pemanasan Global :

Konsentrasi dari karbon dioksida di dalam atmosfer telah meningkat hampir


25% semenjak serbuan industrialisasi pada abad ke 18. Untuk memenuhi
kebutuhan energi dunia, pembakaran fosil-fosil bahan bakar, seperti batu bara,
kayu dan minyak telah membebaskan karbon untuk menyatu dengan oksigen
di atmosfer. Penggundulan hutan, perusakan hutan dengan membakar dan
menebang kayu secara berlebihan, juga memberikan konstribusi terhadap
penambahan karbon dioksida dngan melepas karbon yang tersimpan di dalam
materi tanaman.
Metan atmosferik, yang terlepas dai landfill (tempat yang rendah untuk
menanam sampah), ternak dan fermentasi pada sawah-sawah telah meningkat
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Penambahan dari gas-gas
rumah kaca ini bisa mempertinggi efek rumah kaca alami dan bisa
mengakibatkan bertambah panasnya permukaan bumi. Atau Pemanasan
Global. Jika pemanasan terjadi seperti diperkirakan oleh beberapa ilmuwan,
akibatnya bisa termasuk kenaikan air pasang di lautan, perubahan-perubahan
iklim, perubahan –perubahan di dalam ekosistem, dan dampak-dampaknya
pada kesehatan masyarakat.
b. Penipisan Ozon

Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalm atmosfer. Lapisan
ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich
Schonbein pada tahun 1839.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari.
Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada
tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia
untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur
pembentuk plastik. Setiap molekul ozon mengandung 3 atom oksigen dengan
rumus kimia O3. Ozon ditemukan terutama di lapisan atmosfer bagian bawah.
Kira – kira 10% ozon atmospheric terdapat di Troposfir, suatu lapisan
Tamosfir yang paling dekat dengan bumi (mulai dari permukaan bumi hingga
10-16 Km).

Ozon troposfir terbentuk dari reaksi kimia yang disebabkan adanya gas
pencemar hasil aktivitas manusia, sehingga berbahaya terhadap system
kehidupan. Sisanya sebanyak 90% terdapat di Stratosfir, terutama antara
bagian puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian 50 Km. Ozon di stratosfir
ini terbentuk secara alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone layer) dan
sangat berguna bagi system kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi
'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para
ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang
tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra
yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus
melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen
yang lain untuk membentuk ozon.

Kerusakan lapisan ozon adalah istilah yang sering digunakan untuk


mendeskripsikan berkurangnya atau hilangnya lapisan ozon yang terdapat
pada lapisan atmosfir. Berdasarkan laporan dari NASA bahwa lubang ozon di
Antartika telah mencapai 29 juta Km². Konsentrasi rata – rata lapisan ozon
kurang dari 200 DU dikategorikan sebagai lubang ozon (Ozone Hole).
Penyebab rusaknya atau menipisnya lapisan ozon yaitu oleh Bahan Perusak
Ozon (BPO) yang diemisikan dari berbagai kegiatan, baik dalam
menggunakan atau memproduksi barang mengandung BPO. Ancaman yang
diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang
mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat
modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :
AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng
semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum.
Pembuatan busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik

Gas Penyebab Rusaknya Ozon

 CFC pada rengharum ruangan, pendingin pada ac kulkas dll


Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah
kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya, misalnya dengan :
AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng
semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum
pembuatan busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik

Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam
atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC
bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul
CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom
KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan
LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak
sinar UV memasuki bumi

 Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangan berakibat negatif


pada lapisan ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan
dapat merusak lapisan ozon. Semakin lama, volume kendaraan semakin
banyak, semakin banyak pula gas karbon monokida yang di keluarkan, bisa
dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun kedepan bila volume
kendaraan semakin hari semakin bertambah

 Penggundulan hutan secara besar-besaran sangat berakibat buruk pada


kualitas udara yang ada di bumi. Gas2 karbon yang merusak lapisan ozon
tidak lagi diserap oleh tumbuhan. Sehingga apa lagi yang harus diandalkan
untuk menyerap gas2 tersebut untuk membantu mengurangi kerusakan ozon
dan tentunya menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup?

 Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat
memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil
tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan karena penerimaan
sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami
kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak
hasil panen dan hutan-hutan yang ada.

 Pada hewan, Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan,
kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang
menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut.
Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan
bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk
mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua
negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui
UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB
yang bergerak dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.

 Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat berpengaruh dalam
memperparah kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap kendaraan.
Gas yang dikeluarkan dapat merusak lapisan ozon,amat mencemari udara,
belum lagi limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan pabrik, dapat
merusak lingkungan
c. Terjadinya Hujan Asam

Hujan asam adalah hujan atau bentuk lain dari curah hujan yang luar biasa
asam, yang berarti bahwa ia memiliki kadar ion hidrogen (pH). Hal ini
dapat memiliki efek yang merugikan pada tanaman, hewan air, dan
infrastruktur. Hujan asam disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dan
nitrogen oksida, yang bereaksi dengan molekul air di atmosfer sehingga
menghasilkan asam

“Hujan asam” adalah istilah populer mengacu pada endapan basah (hujan,
salju, hujan es, kabut, cloudwater, dan embun) dan komponen asam kering
(pengasaman partikel dan gas). Air suling, setelah dihilangkan kandungan
karbon dioksidanya, memiliki pH netral 7. Cairan dengan pH kurang dari 7
bersifat asam, sedang cairan dengan pH lebih dari 7 bersifat alkali (basa).
Hujan yang tidak tercemar biasanya memiliki pH asam, tetapi tidak lebih
rendah dari 5,7, karena karbon dioksida dan air di udara bereaksi bersama
untuk membentuk asam karbonat, asam lemah. Namun, hujan biasanya juga
dapat mengandung bahan kimia lain yang mempengaruhi pH. Sebagai
contoh adalah asam nitrat yang dihasilkan oleh debit listrik di atmosfer
seperti petir.

Asam karbonat dibentuk oleh reaksi:

H2O (l) + CO2 (g) → H2CO3 (aq)


Asam karbonat kemudian mengionisasi air membentuk konsentrasi rendah
hidronium dan ion karbonat:

H2O (l) + H2CO3 (aq) → HCO3-(aq) + H3O + (aq)


Endapan asam sebagai isu lingkungan akan mencakup asam tambahan
untuk H2CO3.
Gas yang paling penting yang menyebabkan pengasaman adalah sulfur
dioksida. Emisi nitrogen oksida yang teroksidasi membentuk asam nitrat
adalah peningkatan penting karena kontrol ketat pada emisi senyawa yang
mengandung belerang. 70 Tg (S) per tahun dalam bentuk SO2berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan industri, 2,8 Tg (S) dari kebakaran hutan
dan 7-8 Tg (S) per tahun dari gunung berapi.
d. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari.


Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek,
termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia
berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan
Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya.
Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke
angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi
akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon
dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-
gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan


semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak
panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini
sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena
tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-
rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)
dengan efek rumah kaca[3] (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es
akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat
jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global
menjadi akibatnya.
2. Contoh dari Degradasi Hidrosfer
a. Polusi air Laut

Karena volumenya yang begitu besar, lautan sering kali digunakan sebagai
tempat-tempat pembuangan sampah yang berasal dari masyarakat. Kotoran
mentah, yang terdiri dari kotoran manusia dan sampah domestik, adalah
sumber utama dari polutan lautan. Sampah karena kotoran ternak dan hanyutan
pupuk juga menjadikan perairan mengandung terlalu banyak nutrisi yang bisa
dilarutkan, suatu proses yang disebut eutrophication; fenomena ini menipiskan
oksigen air, membunuh ikan dan kehidupan laut lainnya. Penyebab lain dari
degradasi: sampah yang dibuang dari kapal, tumpahan minyak dan
pembuangan zat-zat radioaktif.
Polusi lautan bisa menyebabkan konsekuensi-konsekuensi besar:
-Kotoran manusia yang mengandung penyakit-yang menyebabkan bakteri dan
virus.
-Materi-materi yang tidak bisa diurai melukai dan membunuh mamalia laut.
-Penyemprotan bahan-bahan kimia yang berbahaya bisa merusak ekosistem
laut dan menumpuk dalam makanan laut.

b. Pergeseran Temperatur Laut

Kecenderungan-kecenderungan pemanasan dalam atmosfer bumi sekaran ini


bisa mempengaruhi temperatur lautan, yang bisa meningkatkan kemunculan
atau kekuatan gejala El Nino, suatu kejadian mendadak dari permukaan
perairan yang panas di pantai peru.
Bukti ilmiah menghubungkan kejadian-kejadian El Nino dengan kekeringan
dan hujan yang lebab di sejumlah negara ; hubungan-hubungan ini adalah
suatu akibat dari pola global sirkulasi atmosfer. Sebagai contoh, kekeringan
besar pada tahun 1982-1983 yang mempengaruhi Afrika, India, Brasil bagian
timur laut, Amerika Serikat, Australia dan Indonesia bertepatan dengan
kejadian El Nino yang paling segnifikan yang pernah dicatat. El Nino yang
lebih kecil yang pernah terjadi pada tahun 1986-1987 terkait dengan
kekeringan yang terjadi di Ethiopia.

c. Degradasi Siklus Air

Subsistem yang bervariasi dari siklus hidrologi sedemikian selain terkait satu
dengan yang lain sehingga interpensi terhadap satu subsistem akan bisa
mempengaruhiyang lain. Sehingga interfensi terhadap satu subsistem akan bisa
mempengaruhi yang lain. Kita mengubah aliran air dengan bendungan-
bendungan, penampung-penampung air dan saluran irigasi; kita menjadikan
tanah tidak dapat ditembus oleh air dan kelembaban dengan menutupi tanah
dengan beton-beton dan bangunan-bangunan. Menghilangkan lapisan vegetasi
alami dari tanah mengurangi kemampuan tanah dalam menahan air; hal ini
menyebabkan hanyutnya air secara cepat menuju saluran drainase, hanya
menyisakan sedikit untuk bisa digunakan oleh tanaman dan manusia.
Pada saat manusia mengkomsumsi sejumah besar air untuk minum, penggunan
rumah tangga, irigasi dn industri memungkingkan meningkatnya kekurangan
air di masa yang akan datang. Polusi air yang disebabkan oleh sampah,
kotoran industri, pestisida dan pupuk meningkatkan penyimpangan-
penyimpangan bahwa cadangan air bersih tidak akan mencukupi lagi. Hujan
asam meningkatkan keasaman tanah, danau, sungai dimana hujan turun dan
sering mengandung racun untuk tanaman dan binatang serta merusak
bangunan yang terbuat dari besi.
3. Dampak Degradasi Atmosfer
a. Pemanasan Global
 Gagal panen besar-besaran.
Menurut penelitian terbaru, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia harus
memilih untuk pindah ke wilayah beriklim sedang karena kemungkinan
adanya ancaman kelaparan akibat perubahan iklim dalam 100 tahun.
"Perubahan iklim ini diramalkan memiliki dampak yang paling parah pada
pasokan air. "Kekurangan air di masa depan kemungkinan akan mengancam
produksi pangan, mengurangi sanitasi, menghambat pembangunan ekonomi
dan kerusakan ekosistem. Hal ini menyebabkan perubahan suasana lebih
ekstrim antara banjir dan kekeringan." Menurut Guardian,…pemanasan global
menyebabkan 300.000 kematian per tahun.

 Kepunahan sejumlah besar spesies.


Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Nature, peningkatan suhu dapat
menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Dan karena kita tidak
bisa hidup sendirian tanpa ragam populasi spesies di Bumi, ini akan membawa
dampak buruk bagi manusia."Perubahan iklim sekarang ini setidaknya sama
besarnya dengan ancaman terhadap jumlah spesies yang masih hidup di Bumi
akibat penghancuran dan perubahan habitat." Demikian pendapat Chris
Thomas, konservasi biologi dari University of Leeds.

 Hilangnya terumbu karang.


Sebuah laporan tentang terumbu karang dari WWF mengatakan bahwa dalam
skenario terburuk, populasi karang akan runtuh pada tahun 2100 karena suhu
dan keasaman laut meningkat. 'Pemutihan' karang akibat kenaikan suhu laut
yang terus-menerus sangat berbahaya bagi ekosistem laut, dan banyak spesies
lainnya di lautan bergantung pada terumbu karang untuk kelangsungan hidup
mereka.
"Meskipun luasnya lautan 71 persen dari permukaan bumi dengan kedalaman
rata-rata hampir 4 km - ada indikasi bahwa hal ini mendekati titik kritis. Bagi
terumbu karang, pemanasan dan pengasaman air mengancam hilangnya
ekosistem global. Jadi diperlukan upaya yang besar untuk menyelamatkan
terumbu karang dari kepunahan

 Kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia.


Para ilmuwan memprediksi kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia
karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland,
terutama di pantai timur AS. Namun, banyak negara di seluruh dunia akan
mengalami dampak naiknya permukaan air laut, yang bisa memaksa jutaan
orang untuk mencari pemukiman baru. Maladewa adalah salah satu negara
yang perlu mencari rumah baru akibat naiknya permukaan laut.
 Korban akibat topan badai yang semakin meningkat.
Tingkat keparahan badai seperti angin topan dan badai semakin meningkat,
dan penelitian yang dipublikasikan dalam Nature mengatakan:
"Para ilmuwan menunjukkan bukti yang kuat bahwa pemanasan global secara
signifikan akan meningkatkan intensitas badai yang paling ekstrim di seluruh
dunia. Kecepatan angin maksimum dari siklon tropis terkuat meningkat secara
signifikan sejak tahun 1981.Hal tersebut diperkirakan didorong oleh suhu air
laut yang semakin meningkat, tidak mungkin mengalami penurunan dalam
waktu dekat. "

b. Penipisan lapisan Ozon


 Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi
penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia,
merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan
berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat
pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya,
terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut
campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit
pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.

 Pencairan Gunung Es
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara
ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’
tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada
lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah
dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon
berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991,
permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh
Antartika

c. Hujan Asam

Hujan asam telah terbukti memiliki dampak buruk terhadap hutan, air dan
tanah, membunuh serangga dan bentuk kehidupan lain, menyebabkan
kerusakan bangunan serta memiliki dampak terhadap kesehatan manusia.

 Air permukaan dan hewan air

Danau dan sungai yang tercemar asam keanekaragaman hayatinya bisa


dipastikan berkurang. pH rendah dan konsentrasi aluminium yang tinggi di
permukaan air yang terjadi sebagai akibat dari hujan asam dapat mengancam
kehidupan ikan dan hewan air lainnya. Pada pH lebih rendah dari 5 sebagian
besar telur ikan tidak akan menetas dan pH rendah dapat membunuh ikan
dewasa.. Hujan asam telah menghilangkan kehidupan serangga dan beberapa
spesies ikan, termasuk ikan trout di beberapa danau dan sungai di wilayah
geografis sensitif, seperti Pegunungan Adirondack dari Amerika Serikat.

 Tanah

Kondisi biologis dan kimiawi tanah bisa rusak parah oleh hujan asam.
Beberapa mikroba tidak dapat mentoleransi perubahan pH rendah. Enzim dari
mikroba ini terdenaturasi (berubah bentuk sehingga tidak lagi berfungsi) oleh
asam. Ion-ion hidronium hujan asam juga memobilisasi racun seperti
aluminium, dan menghilangkan nutrisi dan mineral penting seperti
magnesium. Kondisi kimia tanah dapat berubah secara dramatis ketika kation
basa, seperti kalsium dan magnesium tercuci oleh hujan asam sehingga
mempengaruhi spesies sensitif, seperti gula maple (Acer saccharum).

 Hutan dan vegetasi lainnya

Efek samping mungkin tidak langsung berhubungan dengan hujan asam,


seperti efek asam pada tanah (lihat di atas) atau konsentrasi tinggi prekursor
gas hujan asam. Hutan dataran tinggi sangat rentan karena mereka sering
dikelilingi oleh awan dan kabut yang lebih asam dari hujan. Tanaman lain juga
bisa rusak oleh hujan asam, tetapi efek pada tanaman pangan diminimalkan
oleh aplikasi kapur dan pupuk untuk menggantikan nutrisi yang hilang. Di
daerah pertanian, batu kapur juga dapat ditambahkan untuk meningkatkan
kemampuan tanah untuk menjaga pH agar stabil, tapi taktik ini sebagian besar
tidak dapat digunakan dalam kasus tanah padang gurun.

 Efek kesehatan manusia

Hujan asam secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan manusia.


Partikulat dalam hujan asam (sulfur dioksida dan nitrogen oksida) memiliki
efek yang merugikan. Peningkatan jumlah partikulat di udara berkontribusi
atas meningkatnya masalah jantung dan paru-paru termasuk asma dan
bronkitis.

 Efek samping lainnya

Hujan asam juga dapat merusak bangunan, monumen bersejarah dan patung-
patung, terutama yang terbuat dari batu, seperti batu gamping dan marmer,
yang mengandung sejumlah besar kalsium karbonat. Asam dalam hujan
bereaksi dengan senyawa kalsium dalam batu untuk membuat gipsum, yang
rapuh.

CaCO3 (s) + H2SO4 (aq) → CaSO4 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

Efek ini sering terlihat pada batu nisan tua, di mana hujan asam dapat
menyebabkan prasasti menjadi benar-benar tidak terbaca. Hujan asam juga
meningkatkan laju korosi logam seperti besi, baja, tembaga dan perunggu.
4. Dampak Degradasi Hidrosfer
a. Polusi Air Laut

 Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar


oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
 Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari
sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen.
 Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk
jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai
organisme air.
 Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat
pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan
eceng gondok (Eichhornia crassipes).
 Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan
permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya
cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
 Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat
proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
 Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan
pendangkalan.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonymous.”Daur Biogeokimia”. 11 April 2014.


http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_biogeokimia
[2] Anonymous. “DEGRADASI LINGKUNGAN : INTERAKSI SISTEM-SISTEM
BUMI”. 29 April 2009. http://komunitas-atlas.blogspot.com/2009/04/degradasi-
lingkungan-interaksi-sistem.html
[3] Anonymous. “Global Warming/Pemanasan Global”. 30 August 2008.
http://novt.wordpress.com/tag/degradasi-lingkungan/
[4] Prasetyo. “Pencemaran Laut”. 24 mei 2013.
http://prasetyotheocean.wordpress.com/2013/05/24/pencemaran-laut/
[5] Frisca. "Kerusakan Atmosfer”. 5 Agustus 2008.
http://ouratmosphere.blogspot.com/2008/08/kerusakan-atmosfer.html

Anda mungkin juga menyukai