Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan................................................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................................... 2
2.1 Definisi...................................................................................................................................................................... 2
2.1.1 Laporan Keuangan Interim....................................................................................................................... 2
2.2 Perbedaan Dengan IFRSs.................................................................................................................................... 2
2.2.1 Ikhtisar Ringkas........................................................................................................................................... 2
2.3. Ketentuan Transisi................................................................................................................................................ 2
2.4. Permasalahan........................................................................................................................................................ 2
2.5. Tanggal Efektif Ketentuan Transisi................................................................................................................ 2
2.6. Interpretasi.............................................................................................................................................................. 2
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................................... 2
3.2 Saran........................................................................................................................................................................ 2
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................................... 2

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Adanya perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh
negara di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya transparansi di segala
bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah satu prasarana penting
untuk mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi keuangan dapat diibaratkan
sebagai sebuah cermin, di mana cermin yang baik akan mampu menggambarkan kondisi
praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu, pengembangan standar akuntansi keuangan
yang baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan pada masa sekarang ini.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap meliputi neraca, lapran laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran
posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan
pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam
berbagai unsur neraca. Penurunan nilai merupakan penurunan kemampuan suatu aset dalam
menghasilkan manfaat ekonomi dari yang diharapkan sebelumnya, sebagaimana telah
diperkirakan oleh perusahaan secara periodik.
Entitas disyaratkan untuk menilai penurunan nilai goodwill pada setiap akhir periode
pelaporan, investasi pada instrumen ekuitas, dan aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan pada akhir setiap periode pelaporan dan, jika disyaratkan, mengakui rugi
penurunan nilai. Ketika penilaian rugi penurunan nilai hanya dilakukan pada periode interim,
tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui atau rugi penurunan nilai yang diakui menjadi
berkurang, namun pembalikan rugi penurunan nilai tersebut tidak dapat dilakukan pada
periode interim. ISAK 17 tentang laporan keuangan interim dan penurunan nilai mengadopsi
seluruh pengaturan IFRIC 10 interim financial reporting and impairment efektif per 1 Januari
2016.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan interim dan periode interim?
2
b. Bagaimana perbedaan dengan IFRs ?
c. Bagaimana ketentuan transisi ISAK 17?
d. Apa saja permasalahan pada ISAK 17?
e. Bagaimana Tanggal Efektif Ketentuan Transisi ISAK 17?
f. Bagaimana Interpretasi ISAK 17?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi dari laporan keuangan interim dan periode interim.
b. Untuk mengetahui perbedaan dengan IFRs.
c. Untuk mengetahui ketentuan transisi ISAK 17.
d. Untuk mengetahui permasalahan pada ISAK 17.
e. Untuk mengetahui tanggal efektif ketentuan transisi ISAK 17.
f. Untuk mengetahui interpretasi ISAK 17.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
a. Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi baik laporan
keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan di PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian
Laporan Keuangan) atau laporan keuangan ringkasuntuk suatu periode interim.
b. Periode interim adalah suatu periode laporan keuanganyang lebih pendek dari satu
tahun buku penuh.
2.1.1 Laporan Keuangan Interim
1. Isi Laporan Keuangan Interim
PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan menetapkan laporan keuangan
lengkap meliputi:
a. laporan posisi keuangan pada akhir periode;
b. laporan laba rugi komprehensif selama periode;
c. laporan perubahan ekuitas selama periode;
d. laporan arus kas selama periode;
3
e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan
informasi penjelasan lain; dan
f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali secara retrospektif dari pos-pos dalam laporan keuangan, atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
2. Komponen Minimal Laporan Keuangan
Laporan keuangan interim minimal mencakup komponen berikut:
a. laporan posisi keuangan ringkas;
b. laporan laba rugi komprehensif ringkas, yang disajikan:
 dalam satu laporan laba rugi komprehensif ringkas;
 dalam satu laporan laba rugi ringkas terpisah dan satu laporan laba rugi
komprehensif ringkas.
2.2 Perbedaan Dengan IFRSs
ISAK 17 : Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai mengadopsi seluruh pengaturan dalam
IFRIC 10 Interim Financial Reporting and Impairment per efektif 1 Januari 2014 kecuali :
a. IFRIC 10 paragraf 10 tentang tanggal efektif. Opsi penerapan dini dihilangkan karena
penerapan dini hanya dapat ilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS terkait
diadopsi secara bersamaan menjadi SAK.
b. IFRIC 10 paragraf 11-12 tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi karena
tidak relevan.
Tujuan Penetapan ISAK 17Penerbitan ED ISAK 17: Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf
dalam ED ISAK 17 tersebut.Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan.
2.2.1 Ikhtisar Ringkas
ED ISAK 17 mengatur rugi penurunan nilai atas goodwill, investasi pada instrumen
ekuitas, dan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, tidak dapat dibalikkan pada
periode interim, ketika rugi penurunan nilai menjadi tidak ada atau telah berkurang jika
penilaiannya hanya dilakukan pada periode interim. Pengaturan di atas tidak dapat diterapkan
untuk hal lain, dengan analogi, yang berpotensi untuk menimbulkan konflik antara PSAK 3
(revisi 2010): Laporan Keuangan Interim dengan PSAK lain.
2.3. Ketentuan Transisi
Sebelum adanya ED ISAK 17, kemungkinan terjadi beragam perlakuan untuk
pembalikan rugi penurunan nilai yang terjadi pada periode interim karena tidak adanya
panduan yang eksplisit dalam SAK. Pengaturan ED ISAK 17 yang diterapkan secara
prospektif menyebabkan pembalikan rugi penurunan nilai pada periode interim, jika ada,
tidak perlu dikoreksi dengan keluarnya ED ISAK 17. Atau tidak ada koreksi terhadap
perlakuan yang berbeda dengan pengaturan dalam ED ISAK 17 ini. Dampak penerapan

4
secara prospektif akan mengakibatkan dua peristiwa yang sama kemungkinan akan
diperlakukan berbeda
2.4. Permasalahan
a. PSAK 3 : Laporan Keuangan Interim paragraf 28 menyatakan entitas untuk menerapkan
kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan interim sebagaiman yang
diterapkan dalam laporan keuangan tahunanya. Paragraf 28 tersebut menyatakan bahwa
frekuensi pelaporan entitas (tahunan, semesteran, atau kuartalan) tidak mempengaruhi
pengeluaran hasil tahunannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengukuran untuk tujuan
pelapora interim dibuat atas dasar awal tahun buku sampai tanggal pelaporan.
b. PSAK 48 : Penurunan Nilai Aset paragraf 124 menyatakan bahwa rugi penurunan nilai
yang diakui untuk goodwill tidak dapat dibalik pada periode selanjutnya.
c. PSAK 55 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran paragraf 69 menyataka
bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui pada laba rugi atas ivestasi instrumen ekuitas
yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh
dipulihkan melalui laba rugi.
d. PSAK 55 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran paragraf 66 mensyaratkan
bahwa rugi penurunan nilai untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perlehan
(misalnya rugi penurunan nilai atas instrumen ekuitas yang tidak mempunyai kuota harga
pasar yang tidak divatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara
andal) tidak boleh dibalik.
Interpretasi ini membahas hal-hal berikut ini apakah entitas membalik rugi penurunan nilai
yang diakui pada periode interim atas goodwill serta investasi pada instrumen ekuitas dan
aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan jika suatu kerugian tidak akan diakui,
atau kerugian yang lebih kecil akan diakui, apakah penilaian penurunan nilai biaya
dilakukan pada akhir periode periode pelaporan selanjutnya?.
2.5. Tanggal Efektif Ketentuan Transisi
Entitas menerapkan Interpretasi ini secara prospektif. Entitas menerapkan Interpretasi
ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. ED ISAK 17
mengatur bahwa rugi penurunan nilai untuk goodwill, investasi pada instrumen ekuitas, dan
aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan tidak dapat dibalik pada periode interim.
Ketika penilaian rugi penurunan nilai hanya dilakukan pada periode interim, tidak ada rugi
penurunan nilai yang diakui atau rugi penurunan nilai yang diakui menjadi erkurang, namun
pembalikan rugi penurunan nilai tersebut tidak dapat dilakukan pada periode interim.
Dalam beberapa PSAK yang berlaku pada tahun 2010, PSAK 22: Akuntansi
Penggabungan Usaha paragraf 44 menyatakan goodwill tidak dapat dipulihkan pada periode
selanjutnya, serta PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
paragraf 70 dan 66 menyatakan rugi penurunan nilai investasi pada instrumen ekuitas tidak
5
dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi dan rugi penurunan nilai aset keuangan yang
diukur pada biaya peroleh tidak dapat dipulihkan.
Sementara dalam PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim paragraf 04, yang
masih berlaku, menyatakan laporan keuangan interim merupakan bagian integral dengan
periode tahunan. Hal ini berpotensi untuk terjadinya konfl ik antara PSAK 3 dengan PSAK
22 dan PSAK 55 (revisi 2006) pada tahun 2010 dan sebelumnya.

2.6. Interpretasi
Entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim
sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
Entitas tidak boleh memperluas Interpretasi ini dengan analogi atas hal lain yang
berpotensi untuk konfl ik antara PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim dengan
PSAK lainnya

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

6
Periode interim adalah suatu periode laporan keuanganyang lebih pendek dari satu
tahun buku penuh. Laporan keuangan interim berisi laporan posisi keuangan oada akhir
periode, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,
catatan atas laporan keuangan dan laporan posisi keuangan. Laporan Keuangan Interim
dan Penurunan Nilai bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan
paragraf dalam ED ISAK 17 tersebut. Untuk memberikan panduan dalam memberikan
tanggapan.
ED ISAK 17 mengatur bahwa rugi penurunan nilai untuk goodwill, investasi pada
instrumen ekuitas, dan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan tidak dapat
dibalik pada periode interim. Ketika penilaian rugi penurunan nilai hanya dilakukan pada
periode interim, tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui atau rugi penurunan nilai yang
diakui menjadi erkurang, namun pembalikan rugi penurunan nilai tersebut tidak dapat
dilakukan pada periode interim.
3.2 Saran

Dari pembahasan diatas terdapat kekurangan materi yang disampaikan dikarenakan


kurangnya pemahaman serta literatur yang kurang sehingga bab ini tidak lengkap.
Informasi yang terdapat pada makalah ini sendiri jangan digunakan sebagai pedoman
semata. Sehingga untuk lebih memahami tentang kelompok dan tim dianjurkan melihat
referensi yang lain dan yang lebih lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/PSAK-3-revisi-2010-Laporan-Keuangan-
Interim.pdf
http://ececilia.blogspot.com/2011/02/isak-17-interpretasi-standar-akuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai