Anda di halaman 1dari 9

DEPIGMENTING AGENT MELANOTOKSIK

PADA PENGOBATAN MELASMA

Winawati Eka Putri 1, Yuli Kurniawati2, Tantawi Djauhari 3


1
Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
2,3
Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNSRI/RSUPMH
e-mail: : winawidagdo@unusa.ac.id1

Abstract: Human skin color is determined by melanin pigment,either eumelanin or feomelanin.


Melanogenesis is a melanin synthesized process that is initiated with tirosin oxidation to DOPAquinone
by tirosinase, and then auto-oxidation to DOPA and DOPAchrome. Eumelanin are formed from
DOPAchrome, while pheomelanin from DOPAquinone with the presence of cysteine or gluthathione.
Hyperpigmentation disorders like melasma, are difficult to treat especially in dark skinned individuals.
Treatment of melasma can be topical or physical. Topical agent can use depigmenting agent, either
individual or combination with other. Depigmenting agent can be melanotoxic or toxic to melanocyte
which can be cell killing or cell damage. Hydroquinone, monomethyl of hydroqunone, N-acetyl-4-S-
cysteaminylphenol ,and azelaic acid are depigmenting agents melanotoxic. Majority of those agents act
as tirosinase inhibitors which cause deactivation of tirosinase. The use of those agents in combination
are better to minimalize side effect of agents.

Keywords: melasma, melanogenesis, depigmenting agents, melanotoxic

Abstrak: Warna kulit manusia ditentukan oleh pigmen melanin baik eumelanin maupun feomelanin.
Melanogenesis adalah proses pembentukan melanin yang diawali dengan oksidasi tirosin menjadi
DOPAquinone oleh tirosinase, kemudian autooksidasi menjadi DOPA dan DOPAchrome. Eumelanin
akan dibentuk dari DOPAchrome, sedangkan feomelanin akan dibentuk dari DOPAquinone dengan
bantuan sistein atau gluthatione. Kelainan hiperpigmentasi, seperti melasma, sulit diobati terutama pada
individu kulit gelap. Pengobatan melasma dapat berupa pengobatan topikal atau juga dengan pengobatan
fisik. Obat topikal dapat menggunakan depigmenting agent baik sendiri maupun kombinasi.
Depigmenting agent (DA) dapat bersifat melanotoksik atau toksik terhadap melanosit yang dapat berupa
cell-killing atau kerusakan sel. Depigmenting agent melanotoksik dapat berupa hydroquinone,
monomethyl of hydroqunone, N-acetyl-4-S-cysteaminylphenol, dan azelaic acid.. Sebagian besar obat
tersebut bekerja sebagai inhibitor tirosinase yang dapat menyebabkan deaktivasi tirosinase. Penggunaan
obat-obat tersebut secara kombinasi lebih baik untuk meminimalkan efek samping obat.

Kata kunci: melasma, melanogenesis, depigmenting agent, melanotoksik

PENDAHULUAN wajah, ditandai dengan patch hiperpigmentasi,


simetris dengan tepi iregular. Kelainan ini
Melanin merupakan pigmen yang berperan disebabkan oleh peningkatan melanin dalam
penting dalam melindungi kulit manusia dari efek epidermis dan/atau dermis akibat kehamilan,
berbahaya seperti radiasi sinar ultraviolet (UV), kontrasepsi oral, dan pajanan sinar matahari.2
berbagai macam obat, dan bahan kimia. Pigmen ini Depigmenting agent (DA) adalah obat yang
menentukan penampakan fenotipik dan ras. dapat menyebabkan depigmentasi atau amelanosis
Kelainan akumulasi jumlah melanin di kulit akibat kehilangan seluruh melanin pada
seperti melasma, dapat menjadi suatu masalah epidermis.3 Menurut cara kerjanya, DA terbagi
estetika bagi pasien.1 Melasma merupakan menjadi beberapa kelompok yaitu kelompok
kelainan didapat yang umum terjadi terutama pada inhibitor tirosinase, inhibitor transfer melanosom,

23
Medical and Health Science Journal, Vol. 2, No. 2, August 2018

melanocyte-cytotoxic agent, dan lainnya.4 dapat disimpulkan bahwa tirosinase inaktif akibat
Keberhasilan pengobatan membutuhkan produknya sendiri.1
kombinasi dua atau lebih obat yang bekerja dengan Melanogenesis yang terjadi dalam
mekanisme berbeda untuk mencapai efek melanosom, dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2,
sinergis.1 Depigmenting agent melanocyte- dimulai dari oksidasi tirosin menjadi
cytotoxic atau melanotoksik dapat mengakibatkan DOPAquinone dengan tirosinase. DOPAquinone
kematian atau kerusakan melanosit.5 selanjutnya mengalami autooksidasi menjadi
Depigmenting agent melanotoksik meliputi DOPA dan DOPAchrome. DOPA juga merupakan
hydroquinone, monomethyl of hydroquinone, N- substrat tirosinase dan diubah lagi menjadi
acetyl-4-S-cysteaminylphenol,kojic acid, azelaic DOPAquinone oleh tirosinase. Dua tipe melanin
acid. Kelompok obat tersebut digunakan sebagai yang disintesis dalam melanosom adalah
pengobatan kelainan hiperpigmentasi seperti eumelanin dan feomelanin. Eumelanin merupakan
melasma.4,6 polimer yang tidak larut dan berwarna coklat
Tujuan pengobatan melasma adalah kehitaman, sedangkan feomelanin merupakan
mengurangi proliferasi melanosit, menghambat polimer yang larut dan mengandung sulfur
pembentukan melanosom, dan degradasi berwarna kuning, merah cerah.10 Eumelanin
melanosom. Pengobatan melasma epidermal lebih terbentuk melalui serial reaksi oksidasi dari
mudah daripada melasma dermal karena melanin dihydroxyindole (DHI) dan dihydroxyindole-2-
terdapat pada lapisan atas kulit sehingga lebih carboxylic acid (DHICA), yang merupakan
mudah dicapai oleh obat topikal seperti DA.7 produk dari DOPAchrome. Feomelanin terbentuk
Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas mengenai dari DOPAquinone yang akan diubah menjadi
melanogenesis, jenis, cara kerja, dan efek samping cysteinylDOPA atau gluthathionylDOPA dengan
DA melanotoksik untuk pengobatan melasma. bantuan cystein atau gluthatione.11 Individu
dengan kulit gelap memiliki sebagian besar
MELANOGENESIS eumelanin dan sedikit feomelanin.7 Melanin
bermigrasi ke ujung dendrit melanosit melalui
Komponen warna kulit normal dipengaruhi
mikrotubul dan menggunakan filamen miosin V
oleh melanin, hemoglobin (oksihemoglobin dan
dan dynein motor. Tiap melanosit berhubungan
deoksihemoglobin) dan karoten.8 Melanin
dengan sekitar 36 keratinosit membentuk epidemal
dihasilkan dari tirosin melalui serangkaian reaksi
melanin unit.4
berupa oksidasi terhadap DOPAquinone. Enzim
Melanogenesis dapat menghasilkan
yang berperan dalam reaksi tersebut adalah
intermediate reaktif yang dapat berbahaya untuk
tirosinase, yang disintesis oleh sel dendritik yang
melanosit dan mempunyai efek toksik pada
berasal dari neural crest. Tirosinase merupakan
jaringan sekitar. Reaktivitas DOPAquinone dan
protein dengan daerah aktif mempunyai dua atom
orthoquinone yang terbentuk selama
copper yang mengikat molekul oksigen dan aktif
melanogenesis merupakan ancaman terhadap
dalam organel intraselular (melanosom) yang
melanosit, yaitu dengan menurunkan pertahanan
merupakan tempat pembentukan melanin.
antioksidan sel melanogenik seperti gluthatione.
Melanin menumpuk di matriks protein untuk
Segregasi melanogenesis pada organel terikat
membentuk granul melanin. Pemeriksaan aktivitas
membran dan quinone reductase serta catechol-O-
enzim tirosinase pada granul melanin
methyl transferase pada sitoplasma merupakan
menunjukkan bahwa tirosinase menjadi inaktif
beberapa mekanisme yang digunakan untuk
pada melanosom yang telah termelanisasi. Hal ini
melindungi melanosit dari bahaya sitotoksik.9

24
Winawati Eka Putri, Yuli Kurniawati, Tantawi Djauhari, Depigmenting Agent Melanotoksik Pada Pengobatan
Melasma

fototipe kulit Fitzpatrick III hingga V yang tinggal


pada daerah dengan pajanan sinar ultraviolet (UV)
tinggi.12
Patogenesis melasma belum diketahui secara
pasti, namun radiasi UV dapat menyebabkan
hiperfungsi melanosit dalam kulit yang terpajan
UV akan meningkatkan jumlah melanin
dibandingkan dengan kulit yang tidak terpajan
UV. Faktor lain yang berperan adalah predisposisi
genetik atau etnis terutama yang berhubungan
dengan fototipe kulit, dan hormon tertentu seperti
Gambar 1. Jalur sintesis melanin pada melanosit estrogen dan progesteron. Pengaruh hormon
manusia4 progestron ditunjukkan pada terjadinya atau
eksaserbasi penyakit selama kehamilan atau
penggunaan kontrasepsi oral. Faktor pemicu lain
yang berpotensi menyebabkan melasma adalah
obat (obat antikonvulsan-fenitoin, fototoksik) dan
penyakit tiroid autoimun. Peningkatan ekspresi c-
kit dan stem cell factor dalam lesi epidermis dan
dermis, dapat berperan dalam melasma.2
Melasma dapat ditangani secara efektif
namun tidak dapat disembuhkan. Mekanisme kerja
pengobatan melasma berupa meminimalkan
pajanan UV, pengobatan hormonal, mencegah
Gambar 2. Jalur biosintesis melanin. TYR, tirosin; produksi melanin, dan mengangkat melanin.
TRP: tirosin related protein; DOPA, 3,4- Produksi melanin dicegah dengan menghambat
dihydroxyphenylalanine; DHICA, 5,6- kerja melanosit dan menghambat transfer
dihydroxyindole-2-carboxylic acid; DHI, 5,6 – melanososm dari melanosit ke keratinosit.
dihydroxyindole; ICAQ, indole-2-carboxylic acid- Pengangkatan melanin dapat dilakukan baik
5,6-quinone; IQ, indole-5,6-quinone; HBTA, 5- dengan modalitas fisik atau topikal. Pengobatan
hydroxy-1,4-benzothiazinylalanine.11 melasma terdiri atas tiga lini, dapat dilihat dalam
tabel 1. Sarkar dkk menyatakan bahwa enam peel
MELASMA GA (30 dan 40%) yang dikombinasi dengan
Melasma, atau yang disebut juga kloasma formula Kligman memberikan respon terapi lebih
atau mask of pregnancy, merupakan kelainan baik daripada hanya menggunakan formula topikal
hiperpigmentasi didapat yang kronis, ditandai pada pengobatan melasma. Roberts melaporkan
dengan patch hiperpigmentasi pada area sun- bahwa mikrodermabrasi diikuti dengan kombinasi
exposed yaitu wajah, leher, dan lengan. Kelainan obat yang mengandung HQ, tretinoin, dan
ini paling sering terjadi pada wanita dengan fluosinolon efektif untuk pasien melasma.13

25
Medical and Health Science Journal, Vol. 2, No. 2, August 2018

Tabel 1. Pengobatan melasma13

Topikal Sistemik Fisik Catatan


Lini SPF saat pagi
pertama Triple combination
saat malam atau
monoterapi dengan
lightening agent 2x
sehari (vitamin c, kojic
acid topikal)
Lini kedua SPF saat pagi Mikrodermabrasi Dapat
dan HQ saat malam tiap 2 pekan untuk menggunakan HQ
6 sesi sebagai monoterapi
Peel asam salisilat atau triple
tiap 2-4 pekan untk combination
3-6 peel (Triluma®)
Lini ketiga SPF saat pagi Laser fraksional setelah pigmentasi
resurfacing pada clear tidak selama
tipe kulit I-IV IPL (efektif pada
tipe kulit orang
Asia)

DEPIGMENTING AGENT
MELANOTOKSIK
Sebagian besar senyawa DA menghasilkan
efek multipel yang mengakibatkan penurunan
melanisasi. Mekanisme kerja DA dapat berupa
inhibisi tirosinase, stimulasi turnover keratinosit,
reduksi transfer melanosom, interaksi dengan
copper, inhibisi maturasi melanosom, inhibisi
protease-activated receptor 2, inhibisi plasmin,
reduksi melanocyte-stimulating hormone-induced
melanin production.12
Jimbow dkk pada tahun 1971 menyatakan Gambar 3. Produksi radikal quinone dan
semiquinone sitotoksik (radikal oksi dan hidroksi)
bahwa produksi melanin berlebihan menyebabkan selama perubahan tirosin menjadi DOPA dan
toksisitas melanosit sehingga dapat membunuh kemudian menjadi DOPAquinone dengan adanya
tirosinase.14
melanosit. Sitotoksisitas dari melanogenesis
terutama dari pembentukan o-quinone
Hydroquinone
(DOPAquinone) sebagai intermediate yang
dimediasi oleh tirosinase.(jimbow,1996) Jimbow Hydroquinone (1,4-dihydroxybenzene, HQ)
dkk melaporkan bahwa kerusakan sel berupa merupakan senyawa fenol yang bekerja pada
degradasi organela membran, clumping granula melanosit melalui tirosinase aktif. Hydroquinone
melanin, vakuolasi sitoplasma.5 telah menjadi baku emas dalam pengobatan
hiperpigmentasi selama lebih dari 50 tahun.15
Hydroquinone telah berhasil digunakan untuk

26
Winawati Eka Putri, Yuli Kurniawati, Tantawi Djauhari, Depigmenting Agent Melanotoksik Pada Pengobatan
Melasma

segala bentuk hiperpigmentasi epidermal seperti perubahan warna kuku, dan hipermelanosis pasca
melasma dan hanya komponen epidermal yang inflamasi. Efek samping tersebut bersifat
merespon baik terhadap penggunaan HQ.16 sementara dan mengalami perbaikan bila HQ
Senyawa HQ dapat ditemukan dalam gandum, teh, dihentikan.18
berries, beer, dan kopi, namun didetoksifikasi di
liver menjadi komponen inert.15
Hydroquinone bekerja dengan menghambat
tirosinase dan mencegah perubahan tirosin
menjadi DOPA.17 Hydroquinone juga bekerja
menghambat pigmentasi dengan modifikasi
pembentukan melanosom atau menghambat
sintesis DNA dan RNA dengan degradasi Gambar 4. Struktur kimia hydroquinone4
melanosom serta destruksi melanosit.15,18
Hydroquinone mempunyai peran sitotoksik (cell
killing atau kerusakan sel) pada melanosit yang
disebabkan oleh mekanisme oksidasi radikal
bebas. Pembentukan radikal bebas berpotensi
merusak melanosit itu sendiri atau di dekatnya
atau struktur fisik sel.19
Efektivitas HQ berhubungan langsung
dengan konsentrasi sediaan, vehikulum yang
digunakan, dan komposisi kimia produk akhir.
Gambar 5. Okronosis eksogenosa 2
Hydroquinone 4% paling sering digunakan oleh
dermatolog karena sangat efektif namun dapat
Monomethyl of hydroquinone
menyebabkan efek iritan bermakna.18 Obat ini
Monomethyl of hydroquinone (MMEH)
digunakan dua kali sehari dan biasanya dalam
atau 4-hidroxyanisole (4-HA) merupakan substrat
jangka waktu lama, kisaran tiga hingga enam
tirosinase dan berperan sebagai inhibitor
pekan agar efek obat terlihat.16 Konsentrasi HQ di
kompetitif melanogenesis.4 Obat ini dioksidase
atas 5% meningkatkan risiko efek samping tanpa
oleh tirosinase dan menghasilkan efek
meningkatkan efikasi. Keberhasilan preparat ini
melanositotoksik yang kuat.18 Pembentukan
terbatas pada epidermis. Preparat ini mudah
quinone akibat oksidasi oleh tirosinase
teroksidasi pada pH>6 dan kehilangan potensi
mengakibatkan destruksi sel pigmen dan
setelah 2 bulan.20
depigmentasi kulit.15
Penggunaan HQ dalam kosmetik telah
Monomethyl of hydroquinone digunakan di
dilarang oleh European Committee karena bahaya
Perancis dengan konsentrasi 8-10% sebagai
penggunaan jangka panjang.15,18 Okronosis
pengobatan melasma dan hipermelanosis pasca
eksogenosa merupakan efek samping utama dari
inflamasi.18 Penggunaan MMEH yang
HQ, yang dapat terjadi pada individu yang
dikombinasi dengan tretinoin 0,01% dapat
menggunakan HQ dalam jangka panjang, yaitu
menghambat produksi melanin dan mendapatkan
satu tahun atau lebih, dan terpajan oleh sinar
hasil lebih baik daripada bila masing-masing obat
matahari.16 Efek samping lain penggunaan HQ
digunakan sendiri.16
berupa dermatitis kontak alergi dan iritan,

27
Medical and Health Science Journal, Vol. 2, No. 2, August 2018

Efek samping MMEH berupa dermatitis Azeleic acid


kontak iritan dan alergi, hipermelanosis pasca Azelaic acid (AZA) merupakan
inflamasi, dan leukoderma en confetti pada daerah dicarboxylic acid dengan sembilan atom karbon
yang diobati.18 Studi lain oleh Moridani yang diisolasi dari biakan Pityrosporum ovale.
mendapatkan bahwa MMEH yang diberikan pada Pityrosporum ovale akan mengoksidasi asam
tikus dapat menyebabkan hepatotoksisitas. lemak tak jenuh menjadi dicarboxylic acid yang
Hepatotoksisitas ini dapat dilihat dengan menghambat tirosinase.4
peningkatan tujuh kali lipat transaminase plasma Azelaic acid menghasilkan efek anti
dalam 24 jam.19 proliferasi dan sitotoksik terhadap melanosit
dengan menghambat oksidoreduktase dan sintesis
DNA mitokondria pada melanosit yang sangat
aktif atau abnormal.6,11,22
Obat ini pertama kali digunakan sebagai
pengobatan lentigo maligna namun tidak
digunakan lagi karena tidak menghancurkan
malignansi yang menyebar. Saat ini AZA
Gambar 5. Struktur kimia Monomethyl of digunakan sebagai pengobatan melasma yang
hydroquinone4
tersedia dalam konsentrasi 20% dan digunakan dua
kali sehari. Pengobatan harus dilanjutkan hingga
N-acetyl-4-S-cysteaminylphenol
beberapa bulan.16 Pada satu studi selama enam
N-acetyl-4-S-cysteaminylphenol merupakan
bulan oleh Sarkar dkk pada 132 wanita Asia
senyawa melanositotoksik yang terdiri dari fenol
dengan melasma, pengobatan dengan AZA selama
dan cathecolic dengan kemampuan
4,21 rerata empat tahun menyebabkan pencerahan yang
depigmentasi. Senyawa ini berfungsi sebagai
lebih banyak pada lesi pigmentasi disertai dengan
substrat tirosinase dan secara selektif mentarget sel
pengurangan ukuran lesi.23 Krim AZA 20%
dengan sintesis melanin aktif.6 Depigmentasi
terbukti lebih efektif daripada krim HQ 2% namun
akibat penggunaan obat ini disebabkan karena
didapatkan efikasi serupa dengan HQ 4% setelah
penurunan jumlah melanosit aktif dan jumlah
24 pekan pengobatan melasma.6,18,24
melanosom yang ditransfer ke keratinosit.21
Penggunaan AZA relatif aman walaupun
Pada satu studi yang dilakukan pada 12
dapat terjadi iritasi ringan.24 Efek samping paling
pasien melasma dilaporkan pigmentasi berkurang
sering dijumpai berupa eritem transien, dan iritasi
secara bermakna dengan hasil lebih jelas pada 2-4
kulit ditandai dengan skuama, gatal, rasa seperti
pekan setelah penggunaan N-acetyl-4-S-
terbakar yang akan menghilang setelah
cysteaminylphenol 4% satu kali sehari.4,21 N-
penggunaan 2-4 pekan.18,23
acetyl-4-S-cysteaminylphenol lebih stabil dan
kurang iritasi daripada HQ.6 Senyawa ini telah
diuji pada sejumlah kecil pasien melasma dan
didapatkan perbaikan atau complete clearing
dengan efek samping minimal pada 75% pasien.
Gambar 8. Struktur kimia azeleic acid 4
Namun demikian, senyawa ini tidak digunakan
secara luas karena uji klinis untuk evaluasi Kombinasi pengobatan
keamanan serta efikasi belum tersedia.18 Tujuan kombinasi pengobatan melasma
adalah menambah efikasi dengan menggabungkan

28
Winawati Eka Putri, Yuli Kurniawati, Tantawi Djauhari, Depigmenting Agent Melanotoksik Pada Pengobatan
Melasma

bahan aktif dengan mekanisme kerja berbeda Hydroquinone dan kojic acid. Kojic acid
untuk menghasilkan efek sinergis, untuk 2% dalam gel, glycolic acid 10% dan HQ 2%
memperpendek durasi terapi, dan mengurangi mengobati melasma epidermal dalam 12 pekan
risiko efek samping obat.18 pengobatan. Kojic acid 1-4% dikombinasi dengan
Formula Kligman. Pengobatan kombinasi tretinoin, HQ, dan/atau kortikosteroid atau glycolic
paling dikenal adalah formula Kligman.18 Pada acid akan bekerja sinergis.18
tahun 1975 Kligman melaporkan satu formula Formula Westerhof. Kombinasi dari N-
yang mengandung HQ 5%, deksametason 0,1%, acetylcystein 4,7% (NAC), HQ 2%, dan
dan tretinoin 0,1% yang efektif dalam pengobatan triamsinolon asetonide 0,1% terbukti efektif dalam
melasma, efelid, dan hiperpigmentasi pasca pengobatan melasma. Mekanisme kerja NAC
inflamasi. Preparat ini menjadi gelap akibat belum sepenuhnya diketahui. N-acetylcystein
oksidasi bila disimpan selama lebih dari satu menghasilkan efek inhibitor tirosinase yang lebih
bulan. Tretinoin berfungsi sebagai penguat memicu terjadi feomelanogenesis daripada
penetrasi HQ dalam epidermis. Selanjutnya, eumelanogenesis sehingga menghasilkan warna
tretinoin meningkatkan turnover epidermal, kulit lebih cerah.18
sehingga memfasilitasi dispersi melanin dalam
keratinosit dan juga pengangkutan melanin dari Phenol
korneosit. Deksametason mengurangi iritasi dan Phenol, atau juga dikenal sebagai asam
inflamasi akibat HQ dan/atau tretinoin dan sintesis karbolik, merupakan presipitan protein yang
melanin dengan menghambat aktivitas menyebabkan denaturasi cepat dan koagulasi
18
metabolik. Kligman dan Willis membuat keratin permukaan yang ekstrim.26 Phenol dahulu
hipotesis bahwa kortikosteroid topikal menekan digunakan sejak lama sebagai pengobatan
produksi melanin tanpa merusak melanosit dengan melasma, namun sudah tidak digunakan lagi
menekan fungsi biosekresi dan sekretori dalam karena toksik terhadap melanosit.27
melanosit.24 Depigmentasi terjadi lebih cepat, Kligman dkk pada tahun 1985 melakukan
dimulai dalam tiga pekan setelah penggunaan pengamatan histologik jangka panjang pada
formula dua kali sehari. Formula lain yang lebih phenol peeling di wajah. Depigmentasi akibat
stabil mengandung HQ 4%, tretinoin 0,05%, dan phenol disebabkan bukan karena destruksi
fluosinolone asetonide 0,01%. Dua uji terkontrol melanosit namun kelainan sintesis melanin, yang
buta ganda acak multisenter menunjukkan terjadi sangat lama (20 tahun atau lebih). Phenol
keamanan dan efikasi dari pengobatan kombinasi yang merupakan inhibitor peroksidase, bekerja
ini pada pasien melasma moderat hingga berat. selama sintesis melanin dan mneyebabkan
Setelah delapan pekan pengobatan, pengurangan pengurangan polimerisasi intermediate
melasma sebanyak 75% didapatkan pada lebih dari melanogenik. Phenol peeling menyebabkan
75% pasien.18 melanopenia, melanositopenia, dan dispersi
Azelaic acid dan tretinoin. Kombinasi melanin dalam keratinosit.27
rejimen AZA 20% dengan tretinoin topikal 0,05% Formula Baker-Gordon merupakan formula
menghasilkan kulit cerah lebih cerah dan nyata phenol standar yang terdiri dari 3 ml USP phenol
selama fase awal pengobatan. Azelaic acid 20% cair, 2 ml air, 8 tetes sabun cair, 3 tetes croton oil.
juga dapat digabung dengan losion glycolic acid Croton oil berperan dalam iritasi kulit, sedangkan
20% yang sama efektif dengan krim HQ 4%.18 sabun cair sebagai surfaktan dan emulsifier untuk
membantu penetrasi. Kombinasi obat ini

29
Medical and Health Science Journal, Vol. 2, No. 2, August 2018

digunakan untuk wrinkle dan kelainan pigmentasi, Physiology and Pathophysiology, 2nd
serta menyebabkan kerusakan pada dermis yaitu ed. London: Blackwell Publishing Ltd;
retikular dermis atas. Phenol didetoksifikasi di 2006. p.499-503
liver dan diekskresi oleh ginjal. Dosis toksik Baumann L dan Allemann IB. Depigmenting
phenol dapat merusak liver dan ginjal serta agents. In: Baumann L.
menekan respirasi dan miokardium.26 Cosmetic Dermatology, Principle and
nd
Practice. 2 ed. United States: McGraw
KESIMPULAN Hill; 2009. p.279-91
Jimbow K,obata H, pathak MA. Fitzpatrick
Depigmenting agent banyak digunakan
TB:mechanism of depigmentation
sebagai pengobatan kelainan hiperpigmentasi,
by hydroquinone. J Invest Dermatol 1974;
salah satunya melasma. Menurut cara kerjanya DA
62:436-49
terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu
Katsambas AD, Stratigos AJ. Depigmenting
kelompok inhibitor tirosinase, inhibitor transfer
and bleaching agents: coping with
melanosom, melanocyte-cytotoxic agent, dan
hyperpigmentation. Clinics in
lainnya. Depigmenting agent melanotoksik atau
Dermatology 2001; 1: 483–8
mengakibatkan cell-killing atau kerusakan
Baumann L, Saghari S. Skin pigmentation and
melanosit meliputi hydroquinone, monomethyl of
pigmentation disorders. In: Baumann L.
hydroquinone, N-acetyl-4-S-cysteaminylphenol,
Cosmetic Dermatology, Principle and
phenol, kojic acid, azelaic acid. Sebagian besar
Practice. 2nd ed. United States:
obat tersebut bekerja juga sebagai inhibitor
McGrawHill; 2009. p.98-108
tirosinase. Pengobatan melasma yang paling baik
Ortonne JP, Nordlund JJ. Mechanisms that
berupa kombinasi dari beberapa kelompok obat
cause abnormal skin color. In: Nordlund
sehingga dicapai hasil efektif dengan efek samping
JJ, Boissy RE, Hearing VJ, King RA,
minimal.
Oetting WS, Ortonne JP, editors. The
DAFTAR PUSTAKA Pigmentary System: Physiology and
Solano F, Briganti S, Picardo M, Ghanem G. Pathophysiology, 2nd ed. London:
Hypopigmenting agents: an updated Blackwell Publishing Ltd; 2006. p.521-
review on biological, chemical and 36
clinical aspects. Pigment Cell Res 2006; Land EJ, Ramsden CA, Riley PA.
19: 550–71. Toxicological aspects of melanin and
Chang MW. Dysorders of hyperpigmentation. melanogenesis. . In: Nordlund JJ,
In: Bolognia JL, Jorizzo JL,Rappini RP, Boissy RE, Hearing VJ, King RA,
Schaver JV, editors. Dermatology. 2nd Oetting WS, Ortonne JP, editors. The
ed. Edinburg: Mosby; 2008. p.939-63. Pigmentary System: Physiology and
Nordlund JJ, Cestari T, Grimes P, Chan H, Pathophysiology, 2nd ed. London:
Ortonne JP. A more precise lexicon for Blackwell Publishing Ltd; 2006. p.354-
pigmentation, pigmentary disorders, 94
and chromatic abnormalities. In: Gillbro JM, Olsson MJ. The melanogenesis
Nordlund JJ, Boissy RE, Hearing VJ, and mechanisms of skin-lightening
King RA, Oetting WS, Ortonne JP, agents-existing and new approaches.
ditors. The Pigmentary System: Int J Cosm Sci 2011; 33: 210–21

30
Winawati Eka Putri, Yuli Kurniawati, Tantawi Djauhari, Depigmenting Agent Melanotoksik Pada Pengobatan
Melasma

Pharmacology and Experimental


Chang Te Sheng. An update review of Therapeutics 2002; 30: 1063–9
tirosinase inhibitors. Int. J Mol Sci 2009; Nilesh morar, ncoza Dlova. Topical
10: 2440-75 hydroquinone. in: Kelly AP, Taylor SC.
Sheth VM, Pandya AG. Melasma: A Dermatology for skin color.United State:
comprehensive update. J Am Acad McGraw Hill; 2009. p. 475-8.
Dermatol 2011; 65:699-714 Rendon M, Berneburg M, Arellano I, Picardo
Roberts WE. Melasma. in: Kelly AP, Taylor M. Treatment of melasma. J Am Acad
SC. Dermatology for skin color.United Dermatol 2006;54: S272-81
State: McGraw Hill; 2009. p.332-6 Brenner M, Hearing VJ, 2008. Modifying skin
Jimbow K. Current topics in melanin pigmentation – approaches through
pigmentation and its application to the Intrinsic biochemistry and exogenous
management and patophysiology of agents. Drug Discov Today Dis Mech
pigmentary diseases. Dermatol sinica 2008; 5(2): e189-99
1996; 14:1-14. Parvez S, Kang M, Chung HS, Cho C, Hong
Ebanks JP, Wickett RR, Boissy RE. MC, Shin MK, Bae H. Survey and
Mechanisms regulating skin mechanism of skin and lightening
pigmentation: The rise and fall of agents. Phytother Res 2006; 20: 921-
complexion coloration. Int. J. Mol. Sci 34
2009; 10: 4066-87 Jones JB, 2004. Topical therapy. In: Burns T,
Halder RM, Nordlund JJ. Topical treatment of Breathnach S, Cox N, Griffiths C.
pigmentary disorders. In: Nordlund JJ, Rook’s Textbook of Dermatology ed 7
Boissy RE, Hearing VJ, King RA, vol 3. United State: Blackwell
Oetting WS, Ortonne JP, editors. The Publishing; 2004. p.1-52
Pigmentary System: Physiology and Perrotti JA. Cutaneous resurfacing: chemical
Pathophysiology, 2nd ed. London: peeling, dermabrasion, and laser
Blackwell Publishing Ltd; 2006. p.1165- resurfacing. In: Thorne CH. Grabb and
74 Smith's Plastic Surgery, 6th ed. London:
Grimes PE, 2006. Pharmacological Agents for Lippincott Williams & Wilkins, 2007.
Pigmented Skins. In: Halder RM. p.459-67
Dermatology and dermatological Attia EAS, Samahy MHE, Mahmoud SA.
therapy for pigmented skin. London: Cryotherapy versus phenol chemical
Taylor and Francis group. p. 274-87 peeling for solar lentigines: a clinical,
Passeron T, Ortonne JP, 2010. Pigmentation: histologic, immunohistochemical and
dyschromia. In: Barran R, Maibach HI. ultrastructural study. J Egypt Women
Textbook of cosmetic dermatology. 4th Dermatol Soc 2010; 7: 87-96
ed. London: Informa healthcare; 2010.
p.311-29
Moridani MY, Cheon SS, Khan S, O’Brien PJ.
Metabolic activation of 4-
hydroxyanisole by isolated rat
hepatocytes. The American Society for

31

Anda mungkin juga menyukai