Anda di halaman 1dari 20

Kasus

Seorang anak laki-laki bernama An. C berusia 9 tahun, dibawa oleh kedua orang
tuanya ke RS X. Ibunya mengatakan sudah sekitar 3 bulan klien sering mengeluh
sakit pinggang tapi ibunya mengira jika itu sakit biasa akibat aktivitas yang berlebih.
Sampai akhirnya saat akan dibawa ke RS anaknya mengeluh pinggangnya sangat
sakit, sesak nafas, mual dan muntah sehingga tidak nafsu makan, BAK yang sangat
sedikit disertai busa dan adanya pembengkakan di area kaki. Keluarga juga
mengatakann jika anaknya pernah mengalami ISK (infeksi saluran kemih). Ketika
dilakukan pemeriksaan fisik, klien tampak sesak nafas, lemah, pucat, dan adanya
edema (kedalaman 2 mm) di ekstremitas bawah, CRT > 3 detik dengan kesadaran
kompos mentis. BB 25 : kg, Nadi 95 x/menit, suhu 36,8℃, pernafasan 25 x/menit.
Dari hasil pemeriksaan lab didapatkan nilai ureum 90 mg/dl, kretinin 20 mg/dl , Hb
10 g/dl, albumin 9 gr % dan BUN 60 mg/dl yang menunjukan adanya kelainan pada
ginjal. Dan dokter mendiagnosa klien dengan gagal ginjal kronik.
Pembahasa kasus

A. Pembahasan Kasus
1. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas Klien
Nama : An. C
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 9 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Gol. Darah : tidak ada data
Alamat : Ds. Kadugede
Diagnose mendis : Gagal ginjal kronik
Tanggal masuk RS : 01 November 2019
Tgl. pengkajian : 01 November 2019
2) Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. A
Umur : 25 tahun
Alamat : Ds. Kadugede
Pekerjaan : IRT
b. Keluhan Utama / Alasan Kunjungan:
Ny. A mengatakan anaknya mengeluh sakit pinggang
c. Riwayat kesehatan saat ini
Ny. A mengatakan anaknya mengeluh sakit pinggang, sesak nafas, mual
muntah sehingga tidak nafsu makan, BAK yang sangat sedikit disertai
busa dan adanya pembengkakan di area kaki. Klien tampak pucat juga
lemah.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Ny. mengatakan anaknya pernah mengalami ISK (infeksi saluran kemih)
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. A mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
yang sama anaknya.
f. Riwayat Sosial
1) System pendukung / keluarga yang dapat dihubungi
Orang tua (Ibu dan Bapak)
2) Lingkungan Rumah
Baik dan kondusif
g. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda Vital : Nadi : 95 x/menit RR: 25x/menit TD : 130/80
, Suhu : 36,8°C
4. Mulut : pucat
5. Telinga : normal
6. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
7. Dada : simetris
8. Abdomen :
9. Genetalia : -
10. Ekstremitas : adanya edema (kedalaman 2 mm), pembengkakan di
area kaki
11. Kulit : CRT > 3 Detik

h. Pemeriksaan Lab
No. Jenis Hasil Nilai normal Interpretasi
Pemeriksaan
1. Hb 10 g/dl 11-13 gr/dl turun

2. Ureum 90 mg/dl 15-40 mg/dl naik


3. Kretinin 20 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl Naik

4. Albumin 9 gr % 3,8-5 gr % Naik

5. BUN 60 mg/dl 15-40 mg/dl Naik

i. Aktifitas Sehari-hari
No. Kegiatan Dirumah DiRS

1. Oksigenasi
a. Pola nafas
b. Frekuensi
c. Keluhan sesak
d. Batuk pilek
e. Terpasang alatbantu
2. Cairan (minum)
a. Frekuensi
b. Jenis
c. Riwayat alergi
d. Keluhan
e. Terpasang alat
bantu
3. Nutrisi (makan)
a. Frekuensi
b. Jenis
c. Riwayat alergi
d. Keluhan
e. Terpasang alat
bantu
4. Eliminasi
a. Frekuensi
BAB
BAK
b. Konsentrasi
c. Warna
d. Bau
e. Keluhan
Aktifitas bermain
5. a. Frekuensi
b. Jenis
c. Alat permainan
d. Keluhan
6. Istirahat Tidur
a. Frekuensi
b. Kebiasaan
c. Waktu
d. Keluhan
7. Personal Higiene
a. Oral care
b. Mandi
c. Keramas
d. Penampilan umum

j. Analisa Data
NO. Diagnosa Etiologi Masalah
1. DS: GGK Gangguan
- Ny A mengeluh anaknya sesak ↓ pertukaran gas
nafas Volume interstisial
naik
DO: ↓
- tampak sesak nafas Beban jantung naik
- tampak lemah ↓
- RR : 25x/menit Hipertrovi ventrikel
- HR : 95x/menit kiri

Bendungan atrium
kiri naik

Tekanan vena
pulmonalis

Kapiler paru naik

Edema paru

Gangguan
pertukaran gas
2. DS: GGK Ketidakseimbangan
- Ny. A mengatakan anaknya ↓ nutrisi kurang dari
mual muntah sehungga tidak Gangguan kebutuhan tubuh
nafsu makan keseimbangan asam
DO: basa
- Tampak lemah ↓
- Tampak pucat Produksi asam
lambung meningkat

Neusea, vomitus

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

3. DS : GGK Kelebihan volume


- Ny A mengeluh BAK anaknya ↓ cairan
sangat sedikit disertai busa Volume interstisial
- Ny. A mengeluh anaknya naik
mengalami pembengkakan di ↓
area kaki. Edema
DO : ↓
- Tampak edema (kedalaman 2 Beban jantung naik
mm) di ekstermitas bawah ↓
Hipertrovi ventrikel
kiri

COP (cardiac output)
turun

Aliran darah ke
ginjal turun

RAA (renin
angiostensin
aldosterone) turun

Retensi Na dan H2O

Kelebihan volume
cairan

k. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru ditandai
dengan sesak nafas (RR : 25x/menit).
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi cairan serta
natrium ditandai dengan edema pada ekstremitas bawah.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan tidak adekuatnya intake nutrisi ditandai dengan mual muntah dan
nafsu makan yang berkurang.

l. Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi dan rasional
Hasil
1. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan NIC:
Oxygen Therapy
berhubungan dengan tindakan keperawatan
 Pertahankan kepatenan
kongesti paru ditandai selama 2 x 24 jam jalan napas
dengan : diharapkan : R : Untuk memastikan
kepatenan napas pasien
DS:  Resfiratory status :
 Berkolaborasi dengan
- Ny A mengeluh anaknya gas exchange dokter dalam
sesak nafas  Respiratory status : pemberian oksigen
DO: ventilation R : Untuk membantu
- tampak sesak nafas  Vital sign status pernafasan pasien
- tampak lemah Kriteria hasil :  Berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain
- RR : 25x/menit  Mendemontrasikan
mengenai penggunaan
- HR : 95x/menit peningkatan oksigen tambahan saat
ventilasi dan aktivitas dan/atau tidur
R : Agar pernafasan
oksigenasi yang
pasien terbantu dan pasien
adekuat dapat beraktifitas dan
 Tanda-tanda vital beristirahat dengan baik.
dalam rentang  Monitor aliran oksigen
liter
normal R : Untuk mengetahui
aliran oksigen pada pasien
 Monitor posisi dalam
oksigenasi
R : Untuk mengetahui
posisi oksigen pada pasien
 Monitor peralatan
oksigen untuk
memastikan bahwa
tidak mengganggu
pasien dalam bernapas
R : Untuk mengetahui dan
memastikan tidak ada
peralatan yang
mengganggu nafas pasien.

2. Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan NIC:


berhubungan dengan tindakan keperawatan Fluid Management:
retensi cairan serta natrium selama 2 x 24 jam  Pertahankan intake dan
ditandai dengan : diharapkan : output secara akurat
DS :  Electrolit and acid R : Untuk mempertahankan
- Ny A mengeluh BAK base balance intake dan output
anaknya sangat sedikit  Fluid balance  Kolaborasi dengan
disertai busa  Hydration dokter dalam
- Ny. A mengeluh anaknya Kriteria hasil : pemberian diuretic
mengalami  Terbebas dari R : Agar BAK pasien
pembengkakan di area edema, efusi, lancar
kaki. anaskara  Monitor status hidrasi
DO :  Terbebas dari (kelembaban
- Tampak edema kelelahan, membrane mukosa, TD
(kedalaman 2 mm) di kecemasan atau ortostatik, dan
ekstermitas bawah kebingungan keadekuatan dinding
- Hasil lab : nadi)
 ureum 90 mg/dl R : Untuk memantau
 kretinin 20 ml/dl status hidrasi pasien
 Hb 10 g/dl  Monitor hasil
 albumin 9 gr % laboratorium yang
 BUN 60 mg/dl berhubungan dengan
retensi cairan
(peningkatan
kegawatan spesifik,
peningkatan
BUN,ureum,kreatinin,
albumin )
R : untuk memantau
peningkatan nilai lab
 Monitor tanda vital
R : Untuk memantau ada
atau tidaknya peningkatan
atau penurunan tanda vital
pasien
Hemodialysis Therapy:
 Timbang BB sebelum
dan sesudah prosedur
R : Untuk memonitor BB
pasien
 Observasi terhadap
dehidrasi
R : Untuk memonitor
status dehidrasi pasien.
3. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan Nutrition Management
kurang dari kebutuhan tindakan keperawatan  Kolaborasi dengan ahli
tubuh berhubungan dengan selama 2 x 24 jam gizi untuk menentukan
tidak adekuatnya intake diharapkan : jumlah kalori dan nutrisi
nutrisi ditandai dengan :  Nutritional status: yang dibutuhkan pasien
DS: food and fluid R : untuk memberikan
- Ny. A mengatakan  Intake kebutuhan nutrisi sesuai
anaknya mual muntah  Nutritional status: yang dibutuhkan pasien
sehungga tidak nafsu nutrient intake  Monitor jumlah nutrisi
makan  Weight control dan kandungan kalori
DO: Kriteria Hasil : R : untuk memantau jumlah
- Tampak lemah  Adanya dan kandungan nutrisi yang
- Tampak pucat peningkatan berat diberikan sesuai dengan
- BB : 25 kg badan sesuai kebutuhan pasien
dengan tujuan  Monitor jumlah intake
 Berat badan ideal dan output nutrisi
sesuai dengan R : untuk memantau
tinggin badan keadekuatan intake dan
 Mampu output nutrisi
mengidentifikasi
 Monitor adanya
kebutuhan nutrisi
penurunan BB
 Tidak ada tanda-
R : untuk memastikan
tanda malnutrisi perawatan yang dilakukan
 Tidak terjadi berhasil atau tidak
penurunan berat
 Kolaborasi dengan
badan yang berarti
dokter dalam pemberian
obat antiemetik

R : untuk mengurangi rasa


mual dan terjadinya muntah

 Berikan informasi
kepada keluarga tentang
kebutuhan nutrisi
R : untuk persiapan
terhadap pemulangan

m. Implementasi
No Dx Tanggal Tindakan & Respon Paraf

1. DX.I 02-11-19 T : Mempertahankan kepatenan jalan napas


R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T:Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian oksigen
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T : Memonitor aliran oksigen liter
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T : Memonitor posisi dalam oksigenasi
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T : Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
mengenai penggunaan oksigen tambahan saat
aktivitas dan/atau tidur
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T : Monitor peralatan oksigen untuk
memastikan bahwa tidak mengganggu pasien
dalam bernapas
R : koopratif saat dilakukan tindakan oleh
perawat
2. DX.II 02-11-19 T : Mempertahankan intake dan output secara
akurat
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T : Bekolaborasi dengan dokter dalam
pemberian diuretic
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T : Memonitor hasil laboratorium yang
berhubungan dengan retensi cairan
(peningkatan kegawatan spesifik, peningkatan
BUN,ureum,kreatinin, albumin )
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T : Menimbang BB sebelum dan sesudah prosedur
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T : Monitor tanda vital
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
3. DX.III 02-11-19 T : Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
R : Pasien koopratif
T : Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat
T : Memonitor jumlah intake dan output nutrisi
R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan
oleh perawat

T : Memonitor adanya penurunan BB

R : Pasien Koopratif saat dilakukan tindakan


oleh perawat

T : Berkolaborasi dengan dokter dalam


pemberian obat antiemetik

R : pasien kooperatif saat diberikan obat dari


dokter

T : Memberikan informasi kepada keluarga


tentang kebutuhan nutrisi
R : keluarga koopratif saat diberikan informasi
oleh perawat

n. Evaluasi
No DX Tanggal Evaluasi Paraf
1. DX.I 02-11-19 S:
- Ny A mengeluh anaknya masih sesak
nafas
O:
- tampak masih sesak nafas
- tampak lemah
- RR : 24x/menit
- HR : 95x/menit
A : Masalah belum teratasi
P:
 Pertahankan kepatenan jalan napas
 Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian oksigen
 Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain mengenai penggunaan oksigen
tambahan saat aktivitas dan/atau tidur
 Monitor aliran oksigen liter
 Monitor posisi dalam oksigenasi
 Monitor peralatan oksigen untuk
memastikan bahwa tidak mengganggu
pasien dalam bernapas
I:
 Mempertahankan kepatenan jalan napas
 Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian oksigen
 Memonitor aliran oksigen liter
 Memonitor posisi dalam oksigenasi
 Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain mengenai penggunaan oksigen
tambahan saat aktivitas dan/atau tidur
 Monitor peralatan oksigen untuk
memastikan bahwa tidak mengganggu
pasien dalam bernapas
E : Masalah teratasi Sebagian
R : Intervensi di lanjut
03-11-19 S:
- Ny A mengatakan anaknya tidak sesak
lagi
O:
- Tampak tidak sesak nafas
- tampak tidak lemah
- RR : 22x/menit
- HR : 90x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. DX.II 02-11-19 S:
- Ny A mengeluh BAK anaknya sangat
sedikit disertai busa
- Ny. A mengeluh anaknya mengalami
pembengkakan di area kaki.
O:
- Tampak edema (kedalaman 2 mm) di
ekstermitas bawah
- Hasil lab :
 ureum 90 mg/dl
 kretinin 20 ml/dl
 Hb 10 g/dl
 albumin 9 gr %
 BUN 60 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P:
 Pertahankan intake dan output secara
akurat
 Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian diuretic
 Monitor status hidrasi (kelembaban
membrane mukosa, TD ortostatik, dan
keadekuatan dinding nadi)
 Monitor hasil laboratorium yang
berhubungan dengan retensi cairan
(peningkatan kegawatan spesifik,
peningkatan BUN,ureum,kreatinin,
albumin )
 Monitor tanda vital
 Timbang BB sebelum dan sesudah prosedur
 Observasi terhadap dehidrasi
I:

 Mempertahankan intake dan output secara


akurat
 Bekolaborasi dengan dokter dalam
pemberian diuretic
 Memonitor hasil laboratorium yang
berhubungan dengan retensi cairan
(peningkatan kegawatan spesifik,
peningkatan BUN,ureum,kreatinin,
albumin )
 Menimbang BB sebelum dan sesudah
prosedur
 Monitor tanda vital
E : Masalah terasi sebagian
R : Intervensi Dilanjutkan
03-11-19 S:
- Ny A mengatakan anaknya sudah BAK
dengan normal dan tidak ada lagi busa
- Ny. A mengatakan anaknya tidak
bengkak lagi di area kakinya
O:
- Tampak tidak ada edema
- Hasil lab :
 ureum 50 mg/dl
 kretinin 10 ml/dl
 Hb 11,5 g/dl
 albumin 6 gr %
 BUN 50 mg/dl
A: Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
DX.III 02-11-19 S:
- Ny. A mengatakan anaknya mual
muntah sehingga tidak nafsu makan
O:
- Tampak lemah
- Tampak pucat
- BB : 25 kg
A : Masalah belum teratasi
P:
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Monitor jumlah intake dan output nutrisi
 Monitor adanya penurunan BB
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat antiemetik

 Berikan informasi kepada keluarga tentang


kebutuhan nutrisi
I:
 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
 Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori
 Memonitor jumlah intake dan output nutrisi
 Memonitor adanya penurunan BB
 Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat antiemetik
 Memberikan informasi kepada keluarga
tentang kebutuhan nutrisi
E : Masalah teratasi sebagian
R : Intervensi Dilanjutkan
03-11-19 S:
- Ny. A mengatakan anaknya tidak mual
muntah dan sudah mulai nafsu makan
O:
- Tampak tidak lemah
- Tampak tidak pucat
- BB : 25,3 kg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai