Anda di halaman 1dari 30

LK-9-Best Practice

LAPORAN BEST PRACTICE


PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
(PKP)
BAGI GURU SASARAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SMP
BERBASIS ZONASI

Disusun oleh
SUKMA HERU BUDI ASTUTI, S.Pd.
NIP. 19680424 200701 2 015

SMP NEGERI 2 PANGKAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN TEGAL
TAHUN 2019
LEMBARAN PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati Pembelajaran Teks Eksposisi Berorientasi Hots


dengan model Problem Based Learning yang telah ditulis oleh:

Nama : SUKMA HERU BUDI ASTUTI, S.Pd.


NIP : 19680424 200701 2 015
Guru Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Unit Kerja : SMP Negeri 2 Pangkah
Alamat : Jl. Raya Penusupan Pangkah, Kabupaten Tegal,
Provinsi Jawa Tengah

benar-benar telah dilaksanakan di SMPN 2 Pangkah.

Pangkah, 12 Desember 2019


Menyetujui dan mengesahkan
Kepala SMP N 2 Pangkah Penulis,

ABDULLAH, S.Pd. SUKMA HERU BUDI ASTUTI, S.Pd.


NIP. 19621025 198601 1 003 NIP. 19680424 200701 2 015

ii
BIODATA PENULIS

Nama Lengkap dan Gelar : SUKMA HERU BUDI ASTUTI, S.Pd.


NIP : 19680424 200701 2 015
NO. UKG : 201510103804
Guru Mapel : Bahasa Indonesia
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Pangkah
Alamat Sekolah : Jl. Raya Penusupan Pangkah
Kabupaten Tegal

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan


limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Best
Practice ini. Best Practice ini berisi Pembelajaran Teks Eksposisi dan Berorientasi Hots
dengan model Problem Based Learning untuk dipakai sebagai pengetahuan bagi penulis
dalam melaksanakan tugas dalam pembelajaran sebagai guru Bahasa Indonesia. Best
Practice ini semoga juga bermanfaat bagi teman sejawat sebagai pengalaman dalam
menyusun materi pembelajaran lain dengan berbasis PBL (Problem Based Learning).
Dalam penyusunan Best Practice Pembelajaran Teks Eksposisi Berorientasi Hots
dengan model PBL ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
terima kasih penulis ucapkan dengan tulus kepada:
1. Bapak Abdullah, S,Pd, selaku Kepala SMP Negeri 2 Pangkah
2. Bapak Nono Darsono, S.Pd. selaku Instruktur Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kabupaten Tegal.
3. Guru dan Staf Karyawan Tata Usaha SMP Negeri 2 Pangkah.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai
penulis sampaikan terima kasih.
Penulis berharap bahwa Best Practice Pembelajaran Teks Eksposisi Berorientasi
Hots dengan model Problem Based Learning bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR JUDUL .................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii
BIODATA PENULIS ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Jenis Kegiatan .............................................................................................. 2
C. Manfaat Kegiatan........................................................................................ 3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ...................................................................... 4
A. Tujuan dan Sasaran ................................................................................... 4
B. Bahan/Materi Kegiatan ............................................................................ 4
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan................................................ 5
D. Alat/Instrumen .......................................................................................... 11
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan ................................................................... 11
BAB III HASIL KEGIATAN ...................................................................................... 12
A. Hasil Kegiatan ...................................................................................................... 12
B. Masalah yang Dihadapi ................................................................................... 12
C. Cara Mengatasi Masalah ................................................................................. 13
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI........................................................... 15
A. Simpulan........................................................................................................ 15
B. Rekomendasi ............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 16
LAMPIRAN .................................................................................................................. 17

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013
belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal itu disebabkan masih rendahnya
minat baca siswa. Itu semua karena kurangnya inovasi dalam pembelajaran di kalangan
siswa, termasuk dalam pemanfaatan sarana teknologi dalam proses pembelajaran
Bahasa Indonesia.
Pembelajaran Teks Eksposisi, termasuk bagian pembelajaran Bahasa Indonesia
yang mengalami permasalahan sama. Siswa masih kesulitan dalam menyusun kalimat
yang mengungkapkan pendapatnya.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 penulis menggunakan buku siswa
dan buku guru, penulis menyakini buku tersebut sudah sesuai digunakan pada
pembelajaran tingkat SMP karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Ternyata dalam Praktiknya, penulis pengalami beberapa kesulitan seperti
materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih
berfokus pada penguasaan kognitif yang lebih mementingkan hapalan materi. Dengan
demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), C2 (memahami), C3
(aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi
pada berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Penulis jarang
menggunakan media pembelajaran, dampaknya suasana pembelajaran di kelas tampak
kurang ceria dan lebih hidup.
Untuk menghadapi era revulusi industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan disarankan dalam implementasi kurikulum 2013
adalah pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/ PBL). PBL
merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan
menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang
cara berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa
dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual). Dengan kata lain PBL membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis
1
dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas siswa adalah
menyelenggarakan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP).
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka
pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal
dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK,
kelompok kerja guru (KKG) SD, atau musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
SMP/SMA/SMK, dan musyawarah guru bimbingan dan konseling (MGBK), yang selama
ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon, dapat terintegrasi melalui zonasi
pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan
keragaman mutu pendidikan di lingkunganterdekat, seperti status akreditasi sekolah,
nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan
mutu lainnya.
Pedoman ini disusun untuk memberikan arah dalam implementasi Program
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi dalam penggunaan aspek
HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP.

B. Jenis Kegiatan
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui DirektoratJenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas
lulusan. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang
menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Keterampilan berfikir tingkat tinggi adalah
proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan
aktifitas mental yang paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru
professional.

2
Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat meningkatkan
pembelajaran. Unit Pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk Pendidikan
Dasar yang dalam hal ini akan melibatkan KKG SD dan MGMP SMP. Kami ucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim penyusun
yang berasal dari PPPPTK, LPMP, maupun Perguruan Tinggi dan berbagai pihak yang
telah bekerja keras dan berkontribusi positif dalam mewujudkan penyelesaian Unit
Pembelajaran ini.
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan
pembelajaran Teks Eksposisi dan Teks Persuasi kelas VIII yang berorientasi HOTS
dengan SMP Negeri 2 Pangkah.

C. Manfaat Kegiatan
1. Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan
hingga penilaiannya;
2. Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat
meningkatkan kompetensinya;
3. Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik;
4. Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik dan manajerial.

3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi penggunaan aspek HOTS,
5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP.
Sasaran Program PKP Berbasis Zonasi adalah seluruh guru Bahasa Indonesia
Sekolah Menengah Pertama khususnya Guru Sasaran yang ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Tegal.
Sasaran pelaksanaan praktik baik ini adalah siswa kelas VIII E di SMP Negeri
2 Pangkah sebanyak 32 siswa.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Materi yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas VIII.
Kompetensi Dasar Unit 1 Teks Eksposisi adalah:
1. KD 3.5. Mengidentifikasi informasi teks Eksposisi berupa artikel ilmiah populer
dari koran dan majalah yang dibaca atau diperdengarkan.
2. KD 4.5. Menyimpulkan isi teks Eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran dan
majalah) yang dibaca atau diperdengarkan.
Kompetensi Dasar Unit 2 Teks Persuasi adalah:
1. KD. 3.13. Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan
tentang berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasi
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar
dan dibaca.
2. KD. 4.13. Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan, pertimbangan tentang
berbagai hal positif permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.

4
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam melaksanakan praktik baik ini adalah
menerapkan pembelajaran teks ekposisi bertema lingkungan hidup dengan model
pembelajaran PBL
Berikut ini langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran teks eksposisi dengan tema ”Mengelola
Sampah Rumah Tangga.” Berdasarkan telaah KD yang diterapkan pada kelas
VIII E semester 1, penulis pasangan KD 3.5 dan KD 4.5.
2. Analisis Target Kompetensi
Analisis target kompetensi dapat melaksanakan kegiatan sesuai KD dan
IPK yang sudah ditentukan.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
IPK
3.5.1. Menjelaskan Teks eksposisi
3.5.2. Menganalisis unsur-unsur teks eksposisi yang meliputi
gagasan dan fakta dan pola pengembangan
4.5.1. Membuat isi teks eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran
dan majalah) yang diperdengarkan dan dibaca
4.5.2. Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media
cetak atau menyajikan isi teks eksposisi (artikel ilmiah populer
dari koran dan majalah) yang diperdengarkan dan dibaca.

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah PBL (Problem Based Learning)

5
5. Merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan PBL.
Berikut adalah unsur HOTS pada pembelajaran teks eksposisi:

KD IPK Materi Transfer Knowledge Critical thinking, Creativity Problem Solving


3.5 IPK Mengidentifik 1. Pendidik menayangkan Pada sintak stimulasi: Problem statemen
Mengidenti Penunjang: asi Isi dan video tentang lingkungan 1. Peserta didik mencermati (identifikasi masalah)
fi 3.5.1 Menyimpulka yang rusak akibat banjir tayangan vedio 1. Peserta didik di bagi
kasi Mendaftar n Teks dapat diunduh pada link lingkungan yang rusak menjadi delapan
informasi informasi teks Eksposisi berikut: akibat banjir. kelompok, masing-
teks eksposisi https://www.youtube.com 2. Peserta didik melakukan masing beranggotakan 4
eksposisi 3.5.2. /watch?v=sMpKesmjgv4 curah pendapat untuk orang.
berupa Menjelaskan 2. Peserta didik bertanya menggali pengalaman 2. Pendidik membagikan
artikel informasi teks jawab tentang isi video mereka berkaitan dengan teks eksposisi sebagai
ilmiah Eksposisi yang ditampilkan. tayangan video teks model. Teks yang
populer Pertanyaan diarahkan lingkungan yang rusak diberikan pada semua
dari IPK Kunci: pada apa yang disaksikan, akibat banjir. kelompok adalah sama.
koran/maja 3.5.3. apa penyebabnya, 3. Peserta didik merespon 3. Peserta didik membaca
lah) yang Mengidentifika bagaimana mengatasinya, pertanyaan-pertanyaan dan mencermati teks
didengar si isi informasi apa saja fakta dan membangun konteks model yang dibagikan.
dan dibaca teks eksposisi pendapat yang tersaji berkaitan dengan Selanjutnyamengidentifi

6
dalam video tersebut. tayangan video dengan asi sebanyak mungkin
Setiap peserta didik teks yang akan dipelajari. pertanyaan yang
difasilitasi untuk berhubungan dengan
IPK mengajukan pendapat Pada sintak identifikasi mengidentifikasi dan
Pengayaan: dengan alasan dan bukti masalah: menyimpulkan teks
3.5.4. yang mendukung. 1. Peserta didik secara eksposisi. Dari sekian
Mengklasifikas 3. Pendidik meminta berkelompok menyusun banyak pertanyaan yang
i informasi peserta didik menemukan pertanyaan terkait diajukan anggota
teks hubungan antara video dengan teks eksposisi. kelompok, maka dipilih
eksposisi yang disaksikan tersebut 2. Peserta didik mencermati beberapa hal yang akan
3.5.5. dengan teks yang akan resume video dengan dibahas pada
Membandingk dipelajari. teks yang akan dipelajari pembelajaran ini.
an informasi 4. Pendidik memberikan 3. Peserta didik merespon 4. Pendidik membantu
teks eksposisi resume untuk pertanyaan yang diajukan peserta didik
yang dibaca memperjelas hubungan oleh guru. mengerucutkan masalah
video tersebut dengan yang berkembang dalam
teks eksposisi yang akan bentuk pertanyaan
dipelajari. 5. Pendidik melakukan
5. Peserta didik merespon pengamatan dan
pertanyaan-pertanyaan memberikan penilain
membangun konteks proses dan sikap peserta

7
berkaitan dengan teks didik.
eksposisi yang diajukan
oleh pendidik:
a. Apakah yang kalian
ketahui tentang teks
eksposisi ?
b. Dimana kita dapat
menenemukan teks
eksposisi ?
c. Topik apa saja yang
biasa kita temui
dalam teks eksposisi?
d. Pentingkah teks
eksposisi dalam
kehidupan? Mengapa?

Unsur Keterampilan Abad 21 pada Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
KD IPK Materi Keterampilan abad 21
PPK Literasi 4C

8
3.5. IPK Penunjang: Mengidentifika Religius (berdoa ketika Baca tulis: Siswa Peserta didik melakukan
Mengidentifi 3.5.1 Mendaftar si Isi dan mengawali kegiatan belajar membaca teks eksposisi curah pendapat untuk
Kasi informasi informasi teks Menyimpulkan mengajar) lingkungan yang rusak menggali pengalaman
teks eksposisi eksposisi Teks akibat banjir mereka berkaitan dengan
berupa 3.5.2. Eksposisi Nasionalisme tayangan yang ditonton.
artikel ilmiah Menjelaskan (menyanyikan lagu Digital: Siswa
populer dari informasi teks kebangsaan) menyaksikan tayangan Peserta didik merespon
koran/majalah Eksposisi video lingkungan yang pertanyaan-pertanyaan
) Gotong royong (peserta rusak akibat banjir membangun konteks
yang IPK Kunci: didik mengerjakan tugas berkaitan dengan
didengar dan 3.5.3. LK) tayangan .
dibaca Mengidentifikasi
isi informasi Colaboratif
teks eksposisi Peserta didik secara
berkelompok menyusun
IPK Pengayaan: pertanyaan terkait
3.5.4. dengan teks ksposisi
Mengklasifikasi
informasi teks Creativity
eksposisi Siswa menyusun peta
konsep

9
3.5.5. Comunicative
Membandingkan Kelompok yang
informasi dikunjungi melakukan
teks eksposisi presentasi dan
yang dibaca memberikan penjelasan
hasil kerja kelompok,
peserta didik yang
berkunjung, memberikan
merespon hasil dengan
memberikan tanggapan
dan pertanyaan untuk
mendalami dan
mengetahui kebenaran
hasil identifikasi teks
yang telah dibaca.

10
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Meliputi penyusunan RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK) dan kecakapan abad 21.

D. Alat dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah:
a. Contoh teks eksposisi berjudul Mengelola Sampah Rumah Tangga
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
c. Teks bacaan dari koran atau majalah
d. Buku Paket Bahasa Indonesia kelas VIII.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu:
a. Instrumen untuk mengawasi proses pembelajaran,
b. Instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis pilihan
ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


1. Tempat kegiatan
a. IN bertempat di SMP NEGERI 2 PANGKAH Jln. Raya Penusupan Pangkah,
Kecamatan Pangakah, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.
b. ON bertempat di SMP NEGERI 2 PANGKAH Jln. Raya Penusupan Pangkah,
Kecamatan Pangakah, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.
2. Waktu Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 Desember dan 10 Desember 2019
pada kelas VIIIE SMP Negeri 2 Pangkah.

11
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran teks eksposisi bertema lingkungan hidup dengan model
pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa lebuh aktif merespon pertanyaan
guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru ketika mengalami
kesulitan dalam belajar.
2. Pembelajaran ini dengan menerapkan model PBL meningkatkan kemampuan
siswa dalam tranfer knowledge. Setelah siswa membaca, berdiskusi dan
menyimpulkan isi bacaan teks eksposisi, siswa tidak hanya mampu
memahami isi teks tetapi juga dapat menceritakan isi teks eksposisi tersebut
dengan menggunakan kalimat sendiri secara benar.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemam:uan siswa untuk
berpikir kritis. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis
tanpa menggunakan orientasi HOTS suasana menjadi sepi, karena siswa
bekerja sendiri-sendiri dan kurang adanya kerja sama dengan teman. Guru
juga lebih fokus untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan
menerang:an/ceramah,kurang memperhatikan cara berpikir siswa, sehingga
siswa lebih berusaha untuk menghafal daripada berpikir dengan cara
penerapan berpikir kritis.
4. Penerapan pembelajaran PBL juga meningkatkan siswa dalam memecahkan
permasalahan (Problem Solving). Sebelum menerapkan PBL guru hanya
menggunakan buku siswa dan buku guru, meskipun permasalahan yang
ditampilkan kadang kurang sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari.

B. Masalah yang Dihadapi


Dalam kegiatan ini banyak menggunakan teknologi komputer dan
jaringan internet terutama dalam upload LK. Keterbatasan pengetahuan tentang
teknologi menghambat penyerapan pengetahuan dari program ini, Jaringan
webside yang lambat membuat pengiriman LK terhambat dan menyulitkan
peserta. Masalah yang dihadapi siswa belum terbiasa siswa belajar dengan
12
penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21.
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan
metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan
(penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,.
Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai
dengan rumusan KD.
Masalah yang dihadapi adalah siswa belum terbiasa dengan pembelajaran
PBL. Untuk tujuan pendapatkan proses dan hasil yang baik guru menggunakan
metode ceramah, dan siswapun akan percaya diri ketika ulangan setelah
mendapat pembelajaran dengan metode ceramah dari guru. Masalahnya guru
tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat perangkat
pembelajaran PBL misalnya video Pembelajaran.

C. Cara Mengatasi Masalah


Pendampingan penggunaan teknologi oleh GI dan teman sejawat
membantu kami dalam menyelesaikan tugas. Upload LK di waktu dini hari untuk
memperoleh jaringan yang cepat. Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik
dengan PBL dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru
memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat
belajar berorientasi penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan
Kecapakan Abad 21.Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajakan
membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran
bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa
mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi
dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari
youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan
kegiatan literasi baca dan tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
Agar siswa lebih yakin bila pembelajaran PBL dapat membantu mereka
lebih menguasai meteri pelajaran, Guru memberi penjelasan sekilas tentang apa,
mengapa, dan bagaimana cara belajar dengan menggunakan pemikiran tingkat

13
tinggi atau higher order thinking skill (HOTS). Beri motivasi pada siswa agar belajar
itu tidak harus menghapal, tetapi lebih pada pemahaman konsep tingkat tinggi.
Untuk guru yang kesulitan membuat video pembelajaran, dapat
mengunduh dari you tube atau rumah belajar yang sesuai dengan tema dan materi
pembelajaran.

14
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran tematik dengan metode PBL layak digunakan untuk
pembelajaran praktik baik (best practice) siswa SMP karena melatih siswa
untuk berpikir tingkat tinggi, yang dapat meningkatkan kemampuan untuk
melakukan transfer pengetahuan, berpikir ktitis dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan RPP secara sistematika dan cermat, pembelajaran
tematik dengan model PBL yang dilaksanakan tidak sekedar HOTS ,tapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik pembelajaran baik tematik dengan model
pembelajaran PBL berikut disampaikan pendapat yang relevan :
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa
dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan
latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hapalan teori. Kemampuan belajar dengan
cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan
lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan
bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah
wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ariyana dkk. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan


Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Darmawati, Uti dan Yustina Budi Artati. 2019. Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester 1.
Surakarta: PT Intan Pariwara.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: PT Gramedia.

Setiawati dkk. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui


Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi Buku Penilaian
Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

16
LAMPIRAN 1

JADWAL KEGIATAN PKP

Pertemuan Materi Durasi Media Kegiatan Pembelajaran Sumber Produk Peserta


Diklat Belajar LK Tagihan
In-1 1. Kebijakan PKP 4 JP 1. Buku pegangan a. Peserta menyimak paparan tentang; Guru Inti
2. PPK dan GLN modul Bahasa Kebijakan PKP, PPK dan GLN
berorientasi Indonesia berorientasi HOTS, Pengenalan kelas
HOTS 2. Bahan pendamping online, dan Pengembangan
3. Pengenalan Presentasi/ PPT pembelajaran HOTS.
kelas b. Guru PKP dan guru inti bertanya jawab
pendamping
online
4. Pengembangan
pembelajaran
HOTS
In-2 1. Analisis unit 3 JP 1. Buku pegangan a. Peserta menyimak paparan tentang; Guru Inti
pembelajaran modul Bahasa Analisis unit pembelajaran, Desain
2. Desain Indonesia Pembelajaran dan Penyusunan soal
Pembelajaran 2. Bahan HOTS.
3. Penyusunan soal Presentasi/ PPT b. Peserta PKP berlatih mmebuat; Analisis

17
HOTS unit pembelajaran, Desain Pembelajaran
dan Penyusunan soal HOTS.
c. Mempersentasikan.
d. Mengambil kesimpulan dari setiap
masukan dan memperbaikinya.
In-3 1. Tinjauan desain 2 JP 1. Buku pegangan a. Peserta menyimak paparan tentang; Guru Inti
pembelajaran modul Bahasa Tinjauan desain pembelajaran dan
dan penilaian Indonesia penilaian HOTS.
HOTS 2. Bahan b. Peserta membuat desain pembelajaran
2. Perbaikan hasil Presentasi/ PPT dan penilaian HOTS.
tinjauan c. Peserta PKP menampilkan karyanya.
pembelajaran d. Semua peserta dan guru inti
dan penilaian memperbaiki hasil tinjauan
HOTS pembelajaran dan penilaian HOTS.
In-4 1. Refleksi praktik 2 JP 1. Buku pegangan a. Guru inti bertanya kepada peserta PKP Guru Inti
pembelajaran modul Bahasa penemuan atau kesulitan apa ketika
dan penilaian di Indonesia pembelajaran dan penilaian di sekolah.
sekolah 2. Bahan b. Mencari pemecahan masalah yang di
2. Desain Presentasi/ PPT hadapi ketika guru di sekolah secara
pembelajaran bersama-sama antara guru inti dan
dan penilaian peserta yang lain.
Berorientasi ke- c. Membuat Desain pembelajaran dan
2 penilaian Berorientasi ke-2.

18
In-5 Laporan Best 1 JP 1. Buku pegangan a. Peserta menyimak paparan tentang Guru Inti
Practice modul Bahasa penyusunan Laporan Best Practice.
Indonesia b. Membuat Laporan Best Practice.
2. Bahan
Presentasi/ PPT
On-1 1. RPP Unit 1 2 JP 1. Buku pegangan a. Guru menyiapkan dan membuat RPP Pengawas
2. Desain Unit 2 modul Bahasa Unit 1penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 /Kepala
Indonesia Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Sekolah
2. RPP Unit 1 Abad 21 di dalam RPP.
3. Desain Unit 2 b. Guru membuat Desain Unit 2
c. Guru memperbaiki kekurangan hasil
tinjauan pembuatan RPP Unit 1 dan
Desain Unit 2
On-2 1. Praktik Unit 1 2 JP 1. Buku guru dan a. Guru menerapkan penggunaan aspek Pengawas
2. RPP Unit 2 siswa Bahasa HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan /Kepala
Indonesia Kecapakan Abad 21 di dalam Sekolah
2. RPP Unit 2 pembelajaran Unit 1.
b. Guru menyiapkan dan membuat RPP
Unit 2 penggunaan aspek HOTS, 5M, 4
Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan
Abad 21 di dalam RPP.

19
On-3 1. Peraktik Unit 2 3 JP 1. Buku pegangan a. Guru menerapkan penggunaan aspek Pengawas
2. Penyusunan modul Bahasa HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan /Kepala
laporan Best Indonesia Kecapakan Abad 21 di dalam Sekolah
Practice 2. Buku pegangan pembelajaran Unit 1.
3. OJL1, 2, dan 3. modul Bahasa b. Guru menyusunan laporan Best Practice,
Indonesia OJL 1, 2, dan 3.
3. Infokus/ Video

20
LAMPIRAN 2

FOTO KEGIATAN PKP

KEGIATAN IN DI PUSAT BELAJAR

21
22
KEGIATAN ON DI SEKOLAH

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai