Anda di halaman 1dari 3

HIPERURICEMIA GOUT ARTHRITIS

No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :2

PUSKESMAS
Drg. Naniek Sulastri
SEMBAYAT

1. Pengertian Hiperuricemia adalah kondisi akibat meningkatnya produksi ataupun


menurunnya pembuangan asam urat atau keduanya.
Gout adalah radang sendi yang diakibatkan deposisi kristal monosodium
urat pada jaringan sekitar sendi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan bagi pasien dengan
hiperuricemia gout arthritis di Puskesmas Sembayat.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas nomor 445/VII/SK-AK/1840/437.52.09/2015
tentang Standar Operasional Prosedur penyakit yang ditangani di unit
pelayanan Puskesmas Sembayat
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK 02.02/MENKES/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.
5. Prosedur / 1. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan
langkah- anamnesa terhadap pasien:
langkah a. Bengkak pada sendi
b. Nyeri sendi yang mendadak, biasanya timbul pada malam hari.
c. Bengkak disertai rasa panas dan kemerahan.
d. Demam, menggigil, dan nyeri badan.
2. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan
pemeriksaan fisik.
a. Arthritis monoartikuler dapat ditemukan, biasanya melibatkan
sendi metatarsophalang 1 atau sendi tarsal lainnya.
b. Sendi yang mengalami inflamasi tampak kemerahan dan
bengkak.
3. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter dapat melakukan
pemeriksaan laboratorium bila perlu
Pemeriksaan darah kadar asam urat lebih dari 7,0 mg/dl pada pria dan
pada wanita 6 mg/dl.
4. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter menegakkan
diagnosis
5. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter memberikan terapi:
a. Mengatasi serangan akut dengan segera
Obat: analgetik, kortikosteroid .
 Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila NSAID dan
kolkisin tidak berespon baik) seperti prednisone 2-3 x 5
mg/hari selama 3 hari
 NSAID seperti natrium diklofenak 25-50 mg selama 3-5 hari
b. Program pengobatan untuk mencegah serangan berulang
Obat: analgetik, kolkisin dosis rendah
c. Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar asam urat) dan
mencegah komplikasi lain
d. Obat-obat penurun asam urat
 Agen penurun asam urat (tidak digunakan selama
serangan akut).
 Pemberian Allupurinol dimulai dari dosis terendah 100 mg,
kemudian
 bertahap dinaikkan bila diperlukan, dengan dosis maksimal
800 mg/hari.
 Target terapi adalah kadar asam urat < 6 mg/dl.
6. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter dapat menjelaskan
komplikasi
a. Terbentuknya batu ginjal
b. Gagal ginjal
7. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan
konseling
a. Menghindari makanan penyebab kenaikan asam urat
b. Modifikasi gaya hidup
 Minum cukup (8-10 gelas/hari).
 Mengelola obesitas dan menjaga berat badan ideal.
 Hindari konsumsi alkohol
 Pola diet sehat (rendah purin
8. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan rujukan
bila:
a. Apabila pasien mengalami komplikasi atau pasien memiliki
penyakit komorbid
b. Bila nyeri tidak teratasi
9. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter mencatat di buku
rekam medis
10. Petugas mencuci tangan
6. Diagram alir
Pasien Datang

Anamnesis oleh dokter/petugas

Pemeriksaan fisik oleh dokter/petugas

Pemeriksaan penunjang bila di perlukan (laborat)

Diagnosis

Perlu di
rujuk?

Edukasi/konseling Edukasi/konseling

Mencatat di rekam medis Mencatat di rekam medis

Rujukan FKTL Tindakan/resep

Dokter/petugas mencuci tangan


7. Hal yg perlu
diperhatikan
8. Unit terkait  Poli umum
 Poli kia
 Poli gigi
 Laboratorium
 Poli gizi
9. Dokumen Rekam medis
terkait
10. Rekam NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai