Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN MATA KULIAH PAJAK INTERNASIONAL

Dosen : Ibnu Wijaya, SST, M.Int.Tax


Sifat : Take Home

PETUNJUK UMUM

1. Jawablah kelima soal dengan sejelas-jelasnya dengan menguraikan fakta-fakta yang


relevan, asumsi yang diperlukan (kalau ada) dasar hukum dan/atau literatur terkait serta
ditutup dengan kesimpulan jawaban Anda.
2. Tidak ada batas jumlah kata untuk setiap jawaban, dan tiap soal memiliki bobot penilaian
yang sama masing-masing sebesar 20 poin.
3. Batas Waktu Pengerjaan maksimal sampai dengan 3 Januari 2020 jam 18.00 dan
jawaban dikumpulkan dalam format Ms. Word ke link Google Drive masing-masing kelas
dengan mencantumkan nama dan NPM di nama file.

-- SELAMAT MENGERJAKAN --

Soal 1

Tn. Taipan, seorang warga negara Indonesia, sejak 5 tahun yang lalu beliau tinggal dan
bekerja di China. Sejak 3 tahun yang lalu seluruh keluarganya dibawa ke Cina dan tinggal di
Cina.

Tn Taipan memiliki sebuah rumah mewah di Jakarta, dan sejak 3 tahun yang lalu disewakan
ke Mr. Narcist, seorang Warga Negara Amerika yang sedang bekerja di Indonesia untuk
Microsoft Corp. Amerika.

Uang sewa rumah Mr. Narcist dibayarkan oleh perusahaannya, Microsoft Corp. Amerika,
sewa sebesar US$10.000 per tahun dibayar langsung dari Amerika ke rekening Tn. Taipan
di China.

Jelaskan:

a. Negara mana saja yang bisa memajaki pembayaran sewa yang dibayar oleh Microsoft
Corp Amerika untuk pembayaran sewa rumah Mr. Narcist di Amerika kepada Tn.
Taipan, WNI yang tinggal di Cina? Jelaskan berdasarkan asas-asas pemajakan yang
dikenal dalam teori perpajakan internasional.
b. Apakah terjadi kemungkinan pemajakan berganda atas penghasilan sewa yang diterima
Tn. Taipan? Kalau ada apa yang menyebabkannya dan bagaimana cara yang dikenal
untuk dapat menghilangkannya dalam teori perpajakan internasional.

Page 1 of 5
Soal 2

David Beckham, mantan pemain sepakbola terkenal adalah Warga Negara Inggris yang
selama ini tinggal di Amerika Serikat bersama keluarganya di rumah yang dimilikinya sendiri
di daerah Los Angeles.

Karena butuh uang akibat minimnya pekerjaan di Amerika untuknya dan istrinya, David
Beckham berpikir untuk kembali bermain sepakbola, akan tetapi karena usianya yang sudah
tidak muda lagi, tidak ada klub top Eropa atau Amerika yang bersedia mengontraknya.

Pada tanggal 1 Maret 2018 karena tidak ada klub lain yang bersedia mengontraknya, David
Beckham menandatangani kontrak selama 2 tahun dengan Persib Bandung, Indonesia.
Pihak Persib Bandung pun langsung menyewa rumah yang akan ditempati oleh David
Beckham selama di Indonesia. Selama berada di Indonesia, istri dan keluarganya tetap
tinggal di Amerika untuk mengejar karir sebagai artis, dan selama tahun 2018 David
Beckham pulang kampung ke Amerika hanya pada akhir Juni 2018 selama 2 pekan karena
kompetisi liga Indonesia diliburkan karena hari raya lebaran.

Pada tanggal 31 Desember 2018, David Beckham dihubungi oleh agennya bahwa ada
tawaran untuk bermain di klub Divisi 1 di Inggris selama setengah musim. Karena status liga
Inggris yang lebih bergengsi, David Beckham tertarik untuk bermain disana.

Karena sudah terlanjur terikat kontrak dengan Persib Bandung, David Beckham memohon
dan melobi manajemen Persib Bandung untuk dapat dipinjamkan ke klub liga Inggris
dimaksud selama 7 bulan, mulai Januari s.d. Juli 2019. Karena tidak tega, manajemen
Persib Bandung memutuskan untuk mengabulkan permintaan David Beckham dan
meminjamkannya ke klub Liga Inggris yang dia inginkan s.d. Juli 2019.

a. Jelaskan aspek-aspek perpajakan terkait dengan status Subjek Pajak David Beckham
berdasarkan Peraturan Perpajakan di Indonesia dari fakta-fakta yang diuraikan di atas.
b. Bagaimanakah status resident David Beckham pada periode:
1) 1 Maret 2018 s.d. 31 Desember 2018 berdasarkan P3B Indonesia – Amerika Serikat;
2) 1 Januari 2019 s.d. 31 Juli 2019 berdasarkan P3B Indonesia – Amerika Serikat
dan/atau Indonesia – Inggris.

Page 2 of 5
Soal 3

Kutipan dari Laporan Keuangan PT ABC untuk tahun pajak 2013 adalah sebagai berikut:

Penghasilan dari dalam negeri

Penghasilan bruto dalam negeri Rp. 10.000.000.000

Biaya Fiskal Rp. 8.000.000.000

Penghasilan Kena Pajak Dalam Negeri Rp. 2.000.000.000

Penghasilan dari luar negeri

a. Penghasilan bunga dari negara Singapura sebesar Rp. 500.000.000 dan dikenakan
pajak di Singapura dengan tarif 10% dari nilai bruto.
b. Penghasilan bunga dari negara Belanda sebesar Rp. 750.000.000 dan dikenakan pajak
di Belanda dengan tarif 10% dari nilai bruto.
c. Penghasilan sewa gedung kantor di Singapura sebesar Rp. 1.000.000.000, kantor di
Singapura tersebut disewa oleh perusahaan asal Hongkong dan dipotong pajak sebesar
20% di Hongkong. Di Singapura sendiri penghasilan tersebut tidak dikenakan pajak.
d. Kerugian dari cabang yang beroperasi di Malaysia sebesar Rp. (500.000.000).
e. Penghasilan dividen dari Amerika Serikat sebesar Rp. 2.000.000.000 dan dipotong
pajang di Amerika dengan tarif 35% dari nilai bruto.

Hitunglah jumlah pajak yang dibayar di Luar Negeri yang dapat dikreditkan di Indonesia,
kemudian hitunglah jumlah pajak yang masih harus dibayar di Indonesia.

Page 3 of 5
Soal 4

PT A, Perusahaan yang merupakan Subjek Pajak Dalam Negeri Indonesia merupakan


sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perhotelan, dan memiliki aset berupa
bangunan hotel di Jakarta, Bandung dan Bali dengan nilai aset mencapai 80% dari nilai
perusahaan secara keseluruhan.

Saham PT A dimiliki secara patungan sebesar 20% oleh PT B (SPDN Indonesia) 40% oleh
C Ltd. (residen China) dan 40% oleh D BV (residen Belanda).

Pada tahun 2014, ketiga pemegang saham PT A sepakat untuk menjual seluruh kepemilikan
saham mereka kepada E Co. (residen Amerika Serikat) dengan nilai sebesar US$
1.000.000.

Berdasarkan fakta-fakta yang tersedia di atas, jelaskan:

a. Bagaimana dampak perpajakan dari transaksi penjualan saham PT A tersebut di


atas berdasarkan ketentuan yang diatur di dalam UU PPh?
b. Bagaimana P3B yang relevan antara Indonesia dengan negara mitra mengatur
mengenai hak pemajakan atas transaksi tersebut?
c. Jelaskan dampak perpajakan sebagai akibat dari pengaturan hak pemajakan
sebagaimana diatur dalam P3B terhadap transaksi tersebut!

Page 4 of 5
Soal 5

Kutipan laporan keuangan Wajib Pajak terafiliasi (memiliki hubungan istimewa) adalah
sebagai berikut:

Uraian PT A (Fully Pledged B Ltd. (Distributor)


Manufacturer)
Penjualan:
Ke B Ltd. 1900unit@1000 1.900.000
Ke retailer independen
Penjualan PT A 100 unit@1000 100.000
Penjualan B Ltd. 1900 unit@1500 2.850.000
COGS 1.400.000 1.900.000
Laba Bruto 600.000 950.000
Beban Usaha 500.000 500.000
Laba Bersih 100.000 450.000
Gross Margin GP/COGS=43% GP/Sales=33%

Tambahan informasi yang diketahui:

1. Gross profit margin komisi distributor independen yang sebanding dengan B Ltd.
adalah sebesar 20% dari penjualan
2. Gross profit margin Manufacturer yang sejenis dengan PT A adalah sebagai berikut:
PT W (Fully PT X (Contract PT Y (Fully PT Z (Toll
Pledged Manufacturer) Pledged Manufacturer)
Manufacturer) Manufacturer)
60% 40% 60% 30%

Berikan pendapat anda atas:

a. Apakah anda akan menggunakan metode Comparable Uncontrolled Price (CUP)


untuk mengevaluasi kewajaran laba dari PT A atau B Ltd.? Jelaskan alasan
pendapat anda!
b. Apabila anda menggunakan metode Gross Profit Margin (Cost Plus Method/Resale
Price Method) pihak manakah yang akan anda uji kewajarannya, apakah PT A atau
B Ltd.? Jelaskan alasannya!
c. Hitunglah nilai koreksi transfer pricing yang dilakukan untuk PT A dan B Ltd dengan
menggunakan salah satu metode yang anda pilih pada poin b di atas.

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai