Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAM KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS SRESEH

Disusun oleh
Tim Managemen Resiko Klinis Puskesmas Sreseh
Daftar Isi
I. Pendahuluan
II. Latar Belakang
III. Tujuan
IV. Pengertian
V. Kebijakan Puskesmas
VI. Pengorganisasian
VII. Implementasi
VIII. Pencatatan dan Pelaporan
IX. Monitoring dan Evaluasi
X. Rencana tindak lanjut
I. Pendahuluan
Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan
berpengetahuan mengharuskan Puskesmas selaku salah satu penyedia jasa
pelayanan kesehatan untuk selalu memperhatikan keselamatan pasien. Untuk dapat
mememperhatikan keselamatan pasien , terlebih dahulu harus diketahui apakah
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien/pelanggan selama ini telah sesuai
dengan pedoman keselamatan pasien/pelanggan atau belum.

Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia


maka Puskesmas perlu mendapatkan perhatian terutama keselamatan pasien
diPuskesmas, pada Puskesmas yang dilengkapi dengan unit rawat inap dituntut
untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta
meningkatkan fasilitas/sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada
masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan.

Keselamatan pasien adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan untuk


individu maupun populasi mampu menghasilkan outcome pelayanan sesuai dengan
yang diharapkan dan konsisten dengan pengetahuan profesional terkini, atau secara
singkat berpedoman pada STRUKTUR, PROSES, OUTPUT, dan OUTCOME.

II. Latar Belakang


Keselamatan pasien merupakan isu utama akhir-akhir ini baik di Indonesia
maupun di Luar Negeri. Diperlukan kepedulian pengambil kebijakan, manajemen
dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien.

Berbagai seminar, workshop, dan pelatihan banyak diadakan: patient safety, risk
management, clinical audit, patient safety indicators – dg berbagai motif.

Studi 1999 yang dilakukan oleh UGM: Prevalensi error berspektrum cukup luas:
1,8 % – 88.9 %.

Error dalam pelayanan klinis umum terjadi dan berbiaya tinggi. 50 % KTD
disebabkan oleh “preventable medical errors,” yang berakibat 98.000 kematian
pertahun, dan menghabiskan biaya 29 milyar dollar setahun. Error dalam
pemberian obat (Medication errors) menunjukkan proporsi yang signifikan dari
kejadian tidak diharapkan (KTD) yang dapat dicegah. Preventable medication
errors berkontribusi kematian pada lebih dari 7,000 orang pertahun pasien rawat
inap dan puluhan ribu pada pasien rawat jalan.

Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan kesehatan


1. Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien
2. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis

3. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan yang lain

4. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana termasuk


lingkungan

5. Risiko financial

6. Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan


kendaraan/alat transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda
motor dsb)

III. Tujuan
Petugas puskesmas Sreseh mampu:

a. Menjelaskan pengertian manajemen risiko dan keselamatan pasien

b. Menjelaskan keterkaitan antara manajemen risiko dan keselamatan


pasien

c. Menjelaskan langkah-langkah manajemen risiko dalam pelayanan


klinis

d. Mampu mengidentifikasi risiko , menganalisis, mengevaluasi dan


menyusun rencana tindak lanjut untuk meminimalkan risiko

e. Mampu menerapkan keselamatan pasien dan manajemen risiko dalam


pelayanan klinis
IV. Pengertian

 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


 Upaya peningkatan Mutu
 Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesemen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden an tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
 Kejadian Tidak diharapkan ( KTD )
 Kejadian Nyaris Cidera ( KNC )
 Kejadian Tidak Cidera ( KTC )
 Kejadian Potensial Cidera ( KPC )

V. Kebijakan Puskesmas
Puskesmas Sreseh tentang Keselamatan Pasien :
1. Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinannya terjadinya
kejadian tidak diharapkan.
2.Setiap pasien selama dirawat di puskesmas diberikan asuhan medis oleh
dokter
3,Petugas menjelaskan tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam
asuhan pasien
4.Puskesmas Sreseh menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin
koordinasi antar tenaga dan antar unit layanan
VI. Pengorganisasian
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM KESELAMATAN PASIEN

PUSKESMAS SRESEH

Penanggung Jawab : dr. Nurus Zakiyah


Ketua : Farid Junaidi
Anggota :
1. Edi Hariyanto Amd.Kep.
2. Endang Ratnawati S.tr.Keb
3. Toni Tricahyono
4. Tri Hidayatullah

VII. Implementasi
IMPLEMENTASI STANDAR

Standart pengelolaan dokumen

Standart pengelolaan pelayanan klinis

Standart peningkatan kompetensi petugas

Standart sistem keamanan

Standart pengelolaan alat

Standart pengolahan lingkungan

Standart pengolahan bangunan

VIII. Pencatatan Dan Pelaporan

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pencatatan dan


pelaporan dalam rangka peningkatan mutu layanan dan keselamatan pasien
IX. Monitoring Dan Evaluasi
Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam mengukur dan menganalisa
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

X. Rencana Tindak lanjut


Rencan tindak lanjut merupakan rencana perbaikan dari hasil analisis apabila
ditemukan adanya ketidak sesuaian dengan standart pelayanan medik baik dari
mutu layanan juga dari pemberi layanan dan yang menjadi faktor resiko yang
menjadi ancaman untuk keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai