Anda di halaman 1dari 6

Pancasila & Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup


a. Ciri - Ciri khas Ideologi tertutup :
1) Ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita satu
kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui
masyarakat. Hal ini berarti demi ideologi masyarakat harus berkorban untuk menilai
kepercayaan ideologi dan kesetiaannya sebagai warga masyarakat.
2) Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari
tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras.
3) Jadi ideologi tertutup bersifat totaliter dan menyangkut segala segi kehidupan.

b. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


Pancasila sbg ideologi terbuka adalah Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan
senantiasa mampu menyesuaikan dgn perkembangan jaman.

Sebagai suatu ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi :


1) Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila.
2) Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
3) Dimensi realistis, mencerminkan realitas yg hidup dan berkembang dlm masyarakat.

Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam berbagai bidang.

Keterbukaan Pancasila dibuktikan dengan keterbukaan dalam menerima budaya asing


masuk ke Indonesia selama budaya asing itu tidak melanggar nilai-nilai yang terkandung
dalam lima sila Pancasila. Misalnya masuknya budaya India, Islam, barat dan sebagainya.

2. Makna Simbol Negara Indonesia


Bendera merah putih, Bahasa Indonesia, Garuda Pancasila, dan lagu Indonesia Raya, semuanya
merupakan simbol dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia

a. Garuda Pancasila
i. Garuda Pancasila sendiri adalah Burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi
kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung
elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan
bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
ii. Warna keemasan pada Burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
iii. Garuda memiliki paruh, sayap, cakar, dan ekor yang melambangkan kekuatan dan
tenaga pembangunan.
iv. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari jadi Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945, di antaranya:
1) 17 helai bulu pada masing-masing sayap
2) 8 helai bulu pada ekor
3) 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
4) 45 helai bulu di leher
v. Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban
Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan
perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
vi. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis
khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu
negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
vii. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaaan negara Indonesia
"Merah-Putih", sedangkan pada bagian tengah berwarna dasar hitam. Pada perisai
terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan pada
lambang perisai adalah sebagai berikut:
1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa; dilambangkan dengan cahaya di bagian
tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam.
2) Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan tali rantai
bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah.
3) Sila ketiga: Persatuaan Indonesia; di lambangkan dengan pohon beringin di bagian
kiri atas perisai berlatar putih.
4) Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng di bagian
kanan atas perisai berlatar merah.
5) Sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; Dilambangkan dengan
kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.
b. Bendera Merah Putih
Bendera Negara Indonesia yang secara singkat disebut bendera negara adalah Sang Merah
Putih. Sang Saka Merah Putih, Merah Putih, atau kadang disebut Sang Dwiwarna (dua warna).
a.) Merah berarti keberanian, sedangkan putih berarti kesucian.
b.) Warna merah pun dikatakan melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih
melambangkan jiwa manusia. Kedua warna tersebut dianggap saling melengkapi dan
menyempurnakan Indonesia.

3. Macam-Macam Ideologi Dunia


a. Kapitalisme
Paham atau ideologi kapitalisme adalah meyakini bahwa pemilik modal dapat melakukan berbagai
usaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Tokoh besar dalam berkembangnya ideologi ini
adalah Adam Smith yang menyerang merkantilisme melalui para psiokrat karena menganggapnya
kurang mendukung perekonomian masyarakat.

Para psiokrat itu beranggapan bahwa tanah adalah hal yang paling penting dalam pola produksi.
Adam Smith beranggapan ada kekuatan tersembunyi yang dapat mengatur pasar sehingga pasar harus
memiliki kebebasan dari investasi pemerintah.

Dalam hal ini pemerintah hanya bertugas untuk mengawasi semua pekerjaan yang dilakukan
rakyatnya. Beberapa negara yang menganut paham kapital adalah Spanyol, Belanda, Australia Portugis
dan Perancis.

b. Komunisme
Dalam paham komunisme maka akan didahulukan kepentingan umum dibandingkan kepentingan
pribadi atau golongan. Dalam ideologi ini juga disebutkan bahwa segala hal yang terjadi dalam suatu
negara akan dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut.

Asal paham ini adalah dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis Karl Marx dan Friedrich
Engels mengenai teori yang berisikan analisis pendekatan kepada perjuangan kelas dan ekonomi
kesejahteraan yang pernah menjadi salah satu gerakan paling berpengaruh di dunia politik.

Korea Utara, Laos, Kuba, Vietnam dan Tiongkok adalah negara-negara yang menganut ideologi
Komunisme.

c. Liberalisme
Ideologi liberal ini didasarkan pada pemahaman akan kebebasan adalah nilai politik paling utama.
Pada dasarnya harapan dari dikembangkannya ideologi ini adalah untuk mencapai masyarakat yang
bebas dengan ciri utamanya adalah kebebasan berpikir untuk setiap individu.
Liberalisme menginginkan adanya kebebasan bertukar gagasan, ekonomi pasar yang mendukung
usaha pribadi, menolak pembatasan secara individu dan memiliki pemerintahan yang transparan.
Amerika Serikat, Argentina Yunani dan Rusia menjadi penganut paham liberalisme ini.

d. Konservatif
Konservatisme atau konservatif adalah paham yang memiliki beberapa unsur penting yang harus
ada di dalamnya yaitu sebagai berikut :

 Filsafatnya adalah perubahan tidak selalu berarti sebuah kemajuan. Maka lebih baik
perubahan itu berlangsung tahap demi tahap tanpa harus mengguncang struktur sosial
politik dalam sebuah negara atau masyarakat yang bersangkutan
 Inti pemikiran dari paham konservatisme ini adalah memelihara kondisi yang sudah ada dan
menjaga kestabilan yang dinamis serta statis
 Landasan pemikiran konservatisme ini adalah bahwa manusia pada dasarnya adalah lemah
dan terdapat insting jahat di dalam dirinya. Sehingga diperlukan pola pengendalian dengan
aturan yang ketat
 Memiliki sistem pemerintahan antara demokratis dan otoriter

e. Sosialisme
Seperti namanya yaitu berasal dari kata sosial maka ideologi ini dibuat dengan tujuan untuk
membentuk negara dengan kemakmuran berasal dari usaha secara kolektif dan membatasi milik
perseorangan.

Istilah sosialisme ini mulai digunakan pada awal abad ke 19 yang dalam Bahasa Inggris digunakan
pertama kali untuk menyebut para pengikut Robert Owen di tahun 1827.

Memang dalam penggunaan istilah sosialisme ini banyak digunakan untuk beragam konteks tetapi
kebanyakan kelompok percaya bahwa istilah tersebut berawal dari adanya pergolakan kaum buruk
industri dan buruh tani berdasarkan prinsip solidaritas serta perjuangan masyarakat egalitarian. Anda
bisa menemukan paham ini di Venezuela.

4. Muatan Perundang-Undangan
a. Materi Muatan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Konstitusi
Struyeken, sebagaimana dikutip oleh Soemantri, menyatakan bahwa UUD sebagai konstitusi tertulis
merupakan sebuah dokumen formal yang berisi:

i. hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau,


ii. tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa,
iii. pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, baik untuk waktu sekarang maupun
untuk masa yang akan datang, dan
iv. suatu keinginan, bagaimana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.
b. Materi Muatan UUD sebagai Peraturan Perundang Undangan
i. UUD memuat Ketentuan TTG organisasi negara dan pemerintah,
ii. UUD memuat Ketentuan TTG Rakyat Negara
iii. UUD memuat Ketentuan TTG Indentitas negara yaitu Bahasa, lambang dan bendera
iv. Adanya Jaminan HAM dan Kewajiban Warga Negara
v. Ditettapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental
vi. Adanya pembagian dan pembatasan kekuasaan atau tugas ketatanegaraan yg bersifat
fundamental.

c. Materi Muatan TAP MPR


i. Memenuhi unsur-unsur sbg peraturan perundang-undangan,
ii. Materi muapan ketetapan atau penetepan adminitrasi negara
iii. Bersifat pedoman seperti kebijakaan di Admintrasi negara

d. Materi Muatan Undang-Undang


i. Ditetapkan dalam UUD,
ii. Ditetapkan dalam UU terdahulu
iii. Ditetapkan dlm rangka mencabut, menambah atau mengganti UU yg lama
iv. Materi Muatan menyangkut Hak dasar dan hak Azasi
v. Materi Muatan menyangkut kepentingan atau kewajiban rakyat

e. Materi Muatan Peraturan Pemerintah


Sama dengan materi muatan Undang-Undang.

f. Materi Muatan Ketetapan Presiden


Muatan kepres yang bersifat mengatur dan ketetapa atau penetapan.

g. Materi Muatan Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri


i. Lingkungan pengaturan terbatas pada lapangan Admistrasi negara, baik bersifat fungsi
instrumental maupun perjajnjian
ii. Lingungan pengaturan terbatas pada bidang yang menajadi tugas, wewenang dan tanggung
jawab Menteri YBS
iii. Tidak boleh bertentangan dangan Peraturan Perundang-undangan yg lebih tinggi tingkatannya
dan asas umum penyelenggraaan pemerintahan yang layak

h. Materi Muatan Peraturan Daerah


i. Bersumber pada Urusan2an Pemerintah yg diserahkan Pemerintah Pusat atau daerah yang lebih
tinggi tingkatannya
ii. Bersumber pada Urusan2an Pemerintah yg timbul atas inisiatif daerah yg dibiarkan atau diakui
sebagai urusan tugas otonomi
i. Materi Muatan Keputusan Kepala Daerah
i. Mencakup semua urusan Rumah tang, baik dibidang otonomi maupun tugas pembantuan
ii. Keptusan kepala daerah dibidang dekonsentrasi akan meliputi tugas-tugas yang dilimpahkannya.
Kepetusan ini tidak dapat disebut keputusan kepala daerah melainkan keputusan Gubernur,
bupati dan walikota sebagai kepala wilayah

5. Pancasila sebagai Sebuah Sistem


a. Pancasila sebagai Sistem Filsafat
 Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem
(Ruslan Abdul Gani).
 Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki nilai-nilai satu kesatuan. Sila-sila dalam
Pancasila merupakan kesatuan organis yang saling berkaitan, berhubungan dan saling
mengkualifikasi.
 Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila yaitu pemikiran tentang manusia yang
berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat bangsa
yang nilai-nilai itu dimiliki oleh bangsa Indonesia

“Nah itu aja yang dipelajari ya. Kalau ada yang soalnya berbeda berarti soalnya udah berubah.”

Anda mungkin juga menyukai