Makalah Fix
Makalah Fix
PENDAHULUAN
1
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Keperawatan Maternitas
2.1.1 . Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan profesional berkualitas yang
difokuskan pada kebutuhan adaftasi fisik, psikososial ibu selama proses konsepsi atau
kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada
pendekatan keluarga sebagaisentra pelayanan (reede, 1997).
2.2 Perspektif keperawatan maternitas
3
memberikan estiminasi bahwa hampir separuh wanita yang menikah antara usia
15-44 tahun mengalami gangguan kesuburan sampai pada tingkat infertilitas
akibat suatu penyakit. Sekitar 10 % dari jumlah wanita yang menikah mengalami
infertilitas setelah 1 tahun tidak menggunakan contraceptive. (goode, 1993).
3. Artificial insemination
Pembuahan buatan dengan menyuntikan sperma secara langsung ke dalam uterus
melalui cervix uteri menggunakan alat mekanis dapat dilakukan melalui dua
metode. Pertama, adalah metode yang disebut artifucial insemination husband
(AIH). Pada metode ini, air mani dari suami klien disimpan dalam sistem
reproduksi istri. Beberapa kelompok agama menolak masturbasi sebagai “cara”
memperoleh air mani.
Metode yang kedua adalah pembuahan buatan dengan menyuntikan sperma secara
langsug kedalam uterus melalui cervix uteri menggunakanalat mekanis dimana
nama pendonor tidak diketahui atau yang disebut artificial insemination by a
donor (AID). Metode AID menjadi perawtan yang lebih disukai ketika suami
menjual keturunan melaluiair mani.
4
membantu kesulitan yang dialami oleh ibu hamil maupun ibu nifas. Ada beberapa
kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu nifas diantaranya :
a. Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi pada
saat hamil Langkah kongkrit yang harus kita lakukan jika menemukan hak
tersebut kita bisa melakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai
makanan yang baik dikonsumsi ibu pada saat hamil
b. Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluar. Masalah ini sangat sering
menimpa ibu dengan kelahiran anak pertama, kita disini sebagai perawat bisa
membantu ibu tersebut untuk mengeluarkan ASI nya salah satu caranya yaitu
dengan perawatan payudara dan pijat oksitosin
2.2.2 Trend dan isuue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan
Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang banyak teknologi modern yang bisa membantu para petugas
kesehatan dalam mengiringi kehamilan serta persalinan pada ibu. Tekhnologi
dan cara-cara baru yang berkembang saat ini adalah diantaranya :
a) Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB
generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi
ini bias bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber
umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan
Farmatologi dan Toksikologi UGM.
b) Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang
berkaitan dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini
juga akan mempermudah proses mengejar sehingga rasa nyeri selama
persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses
pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.
(http://id.wikepidia.org/wiki/persalinan_di_air )
c) USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang
berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini
janin dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang
5
sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini bahkan
dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya
teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam
keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti
bibir sumbing, kelaina pada jantung dan sebagainya. Secara lebih
detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat
terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk
meningkatkan ketepatan diagnosa.
d) Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang
memberikan perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan
berbagai manfaat tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb
dengan dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang merasa lebih
nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang
sangat menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh.
Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip
dengan progesteron alami dengan karateristik memiliki efek
antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki aktifitas
ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid.
Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan
yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, Haid
menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah
haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB
dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu
mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.
2.2.3 Trend dan issue keperawatan maternitas tentang sistem pembayaran dan
asuransi
Di Indonesia ada bermacam-macam asuransi yang disediakan oleh pemerintah
diantaranya :
A. Jampersal
Jaminan persalinan (khusus untuk ibu melahirkan) Program Jaminan
Persalian (Jampersal) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang
meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan
nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi
6
baru lahir. Jampersal diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang belum
memiliki jaminan persalinan. Sasaran yang dijamin Jampersal antara
lain:
1. Ibu hamil
2. Ibu bersalin
3. Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)
4. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari
Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :
1. Pemeriksaan kesehatan
2. Pertolongan persalinan
3. Pelayanan nifas
4. Pelayanan KB pasca persalinan
5. Pelayanan bayi baru lahir
Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum
memiliki jaminan persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan
ASKES, Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek dan asuransi lainnya).
Pelayan yang didapat oleh peserta Jampersal meliputi:
1. Pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali di
trimester I, 1 kali di trimester II, dan 2 kali di trimester III)
2. Persalinan normal
3. Pelayanan nifas normal
4. Pelayanan bayi baru lahir normal
5. Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi
6. Pelayanan pasca keguguran
7. Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
8. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
9. Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
10. Penanganan rujukan pasca keguguran
11. Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)
12. Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensi
13. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif
14. Pelayanan KB pasca persalinan
7
Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas wilayah, artinga peserta
berhak mendapatkan pelayanan dimanapun berada dengan
menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya.
2.3 Tujuan keperawtan maternitas
Keperawatan maternitas bertujuan :
1. Membantu perempuan usia subur dan keluarganya dalan mengatasi masalah
reproduksi, mempersiapkan diri dalam menghadapi kehamilan , dan persalinan.
2. Membantu pasangan usi subur (PUS) untuk melihat kehamilan dan persalinan
merupakan peristiwa normal yang akan dialami oleh setiap wanita normal.
3. Membantu memberikan dukungan supaya ibu hamil memandang kehamilan
sebagai pengalaman positif dan menyenangkan.
4. Memberikan informasi yang adekuat kepada calon orang tua selama kehamilan,
persalinan, dan masa nifas, memahami keadaan sosial dan ekonomi calon ibu,
serta membantu dalam mendeteksi deviasi dini pada keadaan normal selama
kehamilan , persalinan, dan masa nifas.
8
h. Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan
9
3. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan
termasuk didalamnya peningkatan yang terbaik untuk klien, memastikan
kebutuhan klien terpenuhi, dan melindungi hak-hak klien ( disparity, 1998:
140).
10
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan
system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam
beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan
(terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme,
keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Perawat memiliki
komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien
sesuai kode etik keperawatan, dan dengan persetujuan dari pasien dan keluarga sesuai
dengan kemampuan sosial ekonomi masing- masing. Di indonesia masih rendah peran profesi
keperawatan maka dari itu , maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan
maternitas untuk tercapainya mutu pelayanan kesehatan yang yang berdampak
positif yaitu Pengembangan pendidikan keperawatan,Memantapkan system pelayanan
perawatan professional, Penyempurnaan organisasi keperawatan.
3.2. Saran
Marilah kita bersama- sama belajar dengan sungguh- sungguh di dalam dunia
pendidikan tinggi keperawatan supaya menghasilkan tenaga keperawatan professional yang
mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu pelayanan/asuhan keperawatan, serta
penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://trendissuekeperawatanmaternitas.blogspot.com/2016/06/trend-issue-keperawatan-
maternitas.html
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis: Mosby.
http://zuriahaprilia.blogspot.com/2016/01/makalah-keperawatan-maternitas.html
12