Lampu LED
Lampu LED
KELOMPOK II
KELAS D4-2A
Pengertian LED
Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu
semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi
tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan
bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau
inframerah dekat. LED dapat menyala jika diberikan tegangan yang cukup untuk memicu dioda
persambungannya, biasanya nilainya adalah 1.5V, LED tersebut juga harus dialiri arus listrik
yang cukup untuk menyalakan LED tersebut, biasanya sebesar 10mA. LED merupakan
komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah
dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang
menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED
dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang
berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.Pada saat ini warna-warna cahaya LED
yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka.
Keunggulan LED
Lampu pijar lebih murah tapi juga kurang efisien dibanding LED. Lampu TL lebih efisien
daripada lampu pijar, tapi butuh tempat besar, mudah pecah dan membutuhkan starter atau
rangkaian ballast yang terkadang terdengar suara dengungnya. LED mempunyai beberapa
keunggulan dibandingkan dengan lampu pijar konvensional. LED tidak memiliki filamen yang
terbakar, sehingga usia pakai LED jauh lebih panjang daripada lampu pijar, LED tidak
memerlukan gas untuk menghasilkan cahaya. Selain itu bentuk dari LED yang sederhana, kecil
dan kompak memudahkan penempatannya. Dalam hal efisiensi, LED juga memiliki keunggulan.
Pada lampu pijar konvensional, proses produksi cahaya menghasilkan panas yang tinggi karena
filamen lampu harus dipanaskan. LED hanya sedikit menghasilkan panas, sehingga porsi
terbesar dari energi listrik yang ada digunakan untuk menghasilkan cahaya dan membuatnya jauh
lebih efisien. RGB (Red Green Blue) LED atau LED yang bisa mengeluarkan warna yang
dipancarkan lebih dari satu warna sehingga memungkinkan aplikasi LED yang semakin luas,
khususnya menambah keindahan dalam dunia desain interior dan eksterior. Dalam terminologi
teknik pencahayaan, LED dapat dikatakan memiliki tingkat efisiensi luminus (cahaya) atau
efikasi yang tinggi, karena perbandingan banyaknya energi cahaya yang dikeluarkan LED
dengan besarnya daya listrik yang dikonsumsinya cukup tinggi jika dibandingkan dengan lampu
pijar konvensional. Salah satu contoh produk dari LED adalah LedVision yang dikeluarkan oleh
Philips sebagai traffic light (lampu lalu lintas) yang tersusun dari ribuan LED yang dipasangkan
pada lampu lalu lintas dengan umur (life time) mencapai 100.000 jam atau sekitar 10 tahun lebih
sehingga efektif dalam mengurangi biaya perawatan.LedVision beroperasi pada tegangan rendah
dan arus yang lebih kecil sehingga bisa menghemat sampai 90% energi listrik yang dikonsumsi
oleh lampu pijar (yang sekarang banyak digunakan) dan umurnya 10 kali lebih panjang. LED
dengan cahaya monokromatiknya memiliki keunggulan kekuatan yang besar lebih dari cahaya
putih ketika warna yang spesifik diperlukan. tidak seperti cahaya putih tradisional, LED tidak
membutuhkan lapisan atau diffuser yang banyak mengabsorpsi cahaya yang dikeluarkan. cahaya
LED mempunyai sifat warna tertentu, dan tersedia pada range warna yang lebar. salah satunya
yang baru-baru ini warnanya diperkenalkan adalah emerald green (bluish green, panjang
gelombangnya kira-kira 500nm) yang cocok dengan persyaratan sebagai sinyal lalu lintas dan
cahaya navigasi. Cahaya LED kuning adalah pilihan bagus karena mata manusia sensitif pada
cahaya kuning (kira-kira yang dipancarkan 500lm/watt).
Kelebihan LED dari lampu yang ada sekarang (lampu pijar, TL,dll) yaitu dalam hal efisiensi
energi dan umur yang panjang menjadikan LED sangat berpotensi untuk dijadikan sumber
pencahayaan pengganti lampu di masa depan. Kemajuan teknologi mungkin akan mengurangi
biaya sehingga LED bisa menjadi idola sebagai lampu dimasa depan.
Kelemahan LED
1. Harga lampu LED sendiri yang cukup mahal
2. Jika suhu lingkungan tidak stabil maka dapat menyebabkan LED mengalami gangguan
elektrik
3. Intensitas cahaya yang termasuk kecil.
Walaupun LED mempunyai kekurangan tersebut, namun jika melihat dan mempertimbangkan
kelebihan dan keunggulan LED membuat LED memang layak untuk dipertimbangkan. Bahkan
sebagian besar sudah mulai mengganti lampu ruangan dengan lampu LED. Hal ini dikarenakan
efisiensi LED yang sangat menarik. LED 8 watt akan lebih terang dibandingkan lampu biasa
atau neon sebesar 20 watt. Dari sini bisa dihitung berapa efisiensi dari biaya pemakaian listrik.
Selain itu garansi lampu LED lebih panjang dibandingkan dengan lampu biasa dikarenakan
lampu LED itu sendiri memang mempunyai waktu nyala yang lebih lama.
Lampu TL
Lampu fluorescent lebih dikenal sebagai lampu TL. Lampu peneranganjenis ini lebih banyak
dipakai karena daya yang dipakai relatif lebih keciljika dibandingkan dengan lampu
bolam.Selain itu lampu TL juga lebihdingin daripada lampu bolam dengan pemakain daya yang
sama.Penggunaan lampu fluorescent, dan selanjutnya disebut lampu TL ini
penggunaannya sudah sangat luas dan sangat umum baik untuk penerangan rumah ataupun
penerangan pada industri industri. Keuntungan dari lmapu TL ini, seperti yang telah disebutkan
di atas adalah menghasilkan cahaya output per watt daya yang digunakan lebih tinggi daripada
lampu bolam biasa (incandescentlamp).
Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampuTL akan mengjasilkan
cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter sedangkan 75 watt lampu bolam biasa (lampu
bolam dengan filament tungsten) menghasilkan 1200 lumens. Atau dengan kata
lainperbandingan effisiensi lampu TL dan lampu bolam adalah 53 : 16. Efisiensi disini
didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang dihasilkan dibagi dengan daya listrik yang
digunakan. Walaupun lampu TL mempunyai keuntungan yang besar yaitu pada penghematan
daya, lampu TL juga mempunyai kerugian.
Kerugianlampu TL adalah
1. Besarnya biaya pembelian satu set lampu TL
2. Tempat yang digunakan oleh satu set lampu TL lebih besar.
Oleh karena lampu TL standard measih mempunyai kelemahan seperti yang disebutkan di atas
maka dengan electronic ballast tempat yang digunakan oleh sebuah lampu TL standar dapat
diperkecil sehingga
menyamai tempat yang digunakan oleh sebuah lampu bolam. Selain itu dengan electronic ballast
dapat mengatasi adanya flicker yang disebabkan karena turunnya frekuensi tegangan supply
Gambar 1
Blok Diagram Lampu TL Standar
Operasi lampu TL standar hanya membuthkan komponen yang sangat sedikit yaitu : Ballast
(berupa induktor), starter, dan sebuah kapasitor (pada umumnya tidak digunakan) dan sebuah
tabung lampu TL. Konstruksi ini dapat dilihat pada gambar 1.
Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat tegangan
tinggi gas ini akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut
bergerak dan memendarkan lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL. Starter
merupakan komponen penting pada sistem lampu TL ini karena starter akan menghasilkan suatu
pulsa trigger agar ballast dapat menghasilkan spike tegangan tinggi. Starter merupakan
komponen bimetal yang dibangun di dalam sebuah tabung vacuum yang biasanya diisi dengan
gas neon.
Jika proses ‘starting up’ yang pertama tidak berhasil maka tegangan diujung-ujung starter akan
cukup untuk menyebabkan gas neon di dalamnya untuk terionisasi (panas) sehingga starter
‘closed’. Dan seterusnya sampai lampu TL ini masuk pada kondisi steady state yaitu
pada saat impedansinya turun menjadi ratusan ohm .Impedansi dari tabung akan turun dari dari
ratusan megaohm menjadi ratusan ohm saja pada saat kondisi ‘steady state’. Arus yang ditarik
oleh lampu TL tergantung dari impedansi trafo ballast seri dengan impedansi tabung lampu TL.
Selain itu karena tidak ada sinkronisasi dengan tegangan input maka
ada kemungkinan pada saat starter berubah kondisi dari ‘closed’ ke ‘open’ terjadi pada saat
tegangan AC turun mendekati nol sehingga tegangan yang dihasilkan oleh ballast tidak cukup
untuk menyebabkan lompatan elektron pada tabung lampu TL. Electronic Ballast Pada
prinsipnya kontroller lampu TL (sering disebut sebagai ballast elektronic) terdiri dari komponen
yang memberikan arus dengan frekuensi tinggi di atas 18KHz.Frekuensi yang biasa dipakai
adalah frekuensi 20KHz sampai 60KHz. Aplikasi ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu :
1. Meningkatkan rasio perbandingan konversi daya listrik ke cahaya yang dihasilkan.
2. Tidak terdeteksinya kedipan oleh mata karena kedipannya terjadi pada frekuensi yang sangat
tinggi sehingga tidak dapat diikuti oleh kecepatan mata.
3. Ballast elektronik ringan. Tetapi dari keuntungannya tersebut ditebus dengan kerumitan
rangkaian jika dibandingkan dengan ballast konvensional. Pada elektronik ballast terdapat 3
macam tipe yang sering digunakan yaitu :
a. Flyback inverter
b. Rangkaian Current source Resonant3/6/13 istanasenter
c. Rangkaian Voltage source resonan
Gambar 2