Anda di halaman 1dari 28

MTBS

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

Dewi Umu Kulsum, S.Kep., Ners., M.Kep


Background
• Mid-1950s and mid-1960s -- application of scientific
knowledge in the field as vertical programmes: fast
results but not sustainable in long term
• Global recession made it difficult to have integrated
programmes
• 1984 WHO debate -- noted selective programmes as
entry points for integrated programmes
• 1996 WHO Study group on integrated health care
delivery
Penyebab Utama Kematian Balita,
di negara anggota WHO, 1998
• Seluruh kematian:10.8 juta balita setiap tahun
• Malnutrisi menyumbang sekitar 50 %
kematian anak
• Penyakit lain:
Malnutrisi 54%
ISPA 19% *
Diare* 19%
Campak* 7%
Malaria* 5%
Perinatal 18%
MENGAPA PERLU MTBS?
• 12 juta balita per tahun meninggal di
negara berkembang
• 70% kematian balita karena pneumonia,
malaria, diare, campak, malnutrisi atau
kombinasi

• Lebih dari 75% ibu membawa balita ke


klinik dengan keluhan salah satu kondisi di
atas
• Sering ditemukan overlapping gejala,
sehingga diagnosis tunggal tidak tepat.
• Setiap tahun, lebih dari 10 juta anak di dunia
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun.
• Kematian Lebih ½ : pneumonia, diare, malaria,
campak dan malnutrisi dan seringkali kombinasi
beberapa penyakit
(Soenarto, 2009)

Perbaikan kesehatan anak dapat dilakukan dengan


memperbaiki manajemen kasus anak sakit,
memperbaiki gizi, memberikan imunisasi, mencegah
trauma, mencegah penyakit lain dan memperbaiki
dukungan psikososial

(Soenarto, 2009)
Sinonim

MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit)
=
IMCI
(Integrated management of
Childhood Illness)
MTBS
Merupakan suatu manajemen melalui pendekatan
terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit yang
datang di pelayanan kesehatan, baik mengenai beberapa
klasifikasi penyakit, status gizi, status imunisasi maupun
penanganan balita sakit tersebut dan konseling yang
diberikan (Surjono et al, ; Wijaya, 2009; Depkes RI,
2008)
Bukan program vertikal

Strategi KUNCI untuk meningkatkan kesehatan anak


Sasaran MTBS

Anak umur 0-5 tahun yaitu


• kelompok usia 1 hari sampai 2 bulan
• kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun

(Depkes RI, 2008).


Kegiatan MTBS
3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan
dalam tatalaksana kasus balita sakit (selain
dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat
pula memeriksa dan menangani pasien apabila
sudah dilatih);
Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan
terintegrasinya banyak program kesehatan
dalam 1 kali pemeriksaan MTBS);
Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat
dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian
pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan).
(Wijaya, 2009; Depkes RI, 2008)
Kombinasi Program pada MTBS

• Status Gizi
• Imunisasi
• Pencegahan penyakit
• Promosi tumbuh kembang
• Tatalaksana kasus
KONTRIBUSI MTBS DALAM MENUJU
INDONESIA SEHAT 2010

• Penghematan: biaya pelatihan, supervisi, cetak, obat


dan transport ibu.
• Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar.
• Rasionalisasi pemakaian obat.
• Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
ibu/pengasuh anak dalam perawatan di rumah pada
balita sakit
• Mengoptimalkan pendayagunaan tenaga kesehatan.
• Meningkatkan rujukan kasus tepat waktu.
• Memperbaiki perencanaan dan manajemen kesehatan
di tingkat kabupaten.
• Memenuhi HAK-HAK ANAK.
Strategi MTBS

• Meningkatkan ketrampilan petugas


kesehatan dalam tatalaksana kasus
• Memperbaiki sistem kesehatan agar
penanganan penyakit-2 pada
balita lebih efektif
• Memperbaiki praktek keluarga &
masyarakat dalam home care dan care
seeking
TUJUAN MTBS

• Menurunkan secara signifikan angka


kesakitan dan kematian yang terkait
dengan penyebab penyakit tersering
pada balita.
• Kontribusi terhadap tumbuh kembang
anak sehat.
Strategi Promosi
Materi MTBS
Terdiri dari :
1. Langkah penilaian,
2. Klasifikasi penyakit,
3. Identifikasi tindakan, pengobatan,
4. Konseling,
5. Perawatan di rumah dan kapan
kembali untuk tindak lanjut
Pelaksana MTBS

• Tenaga kesehatan di unit rawat jalan


tingkat dasar, yaitu:
– Paramedis (perawat, bidan).
– Dokter.
• Bukan untuk rawat inap
• Bukan untuk kader
Tool – alogaritma MTBS
Penatalaksanaan Balita
usia 1 hari s/d 2 bulan
PENILAIAN Memeriksa tanda bahaya umum
• Apakah anak kejang?
• Apakah anak mengalami gangguan nafas?
• Apakah terdapat Hipotermi
• Apakah terdapat kemungkinan infeksi bakteri
• Apakah terdapat ikterus?
• Apakah terdapat gangguan saluran cerna?
• Apakah Bayi Diare?
• Apakah Berat Badan rendah/ ada masalah pemberian ASI?

Identifikasi/ Klasifikasi Masalah dan Penatalaksanaan

Perlu dirujuk Perlu dirujuk segera tetapi Tidak perlu Konseling


segera tdk memungkinkan dirujuk Ibu
Penatalaksanaan Balita
usia 2 bulan s/d 5 tahun
Memeriksa tanda bahaya umum
1. Apakah anak bisa minum/ menetek?
2. Apakah anak selalu memuntahkan semua makanan?
3. Apakah anak kejang?
4. Apakah anak letargis/ tidak sadar?

Tanyakan keluhan utama


1. Apakah anak batuk/ sukar bernafas?
2. Apakah anak menderita diare?
3. Apakah anak demam?
4. Apakah anak mempunyai masalah telinga?

Periksa Status Gizi dan Anemia

Identifikasi/ Klasifikasi Masalah dan Penatalaksanaan


Contoh Kasus
• Seorang anak usia 3 tahun, BB 16 kg, tinggal
di Papua dibawa oleh ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan panas, diare, dan batuk
sejak 3 hari yang lalu, diare + 5 x/ hari. Anak
tampak gelisah. Riwayat imunisasi lengkap.
Belum pernah mendapatkan kapsul vitamin A
sejak lahir

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi


100x/menit, RR 46x/ menit, T.ax = 38,6C,
mata cekung, tidak ada tanda anemia, masih
dapat minum biasa (tdk tampak haus). Tidak
didapatkan stridor maupun retraksi dinding
dada. Cubitan kulit lambat kembalinya. Tidak
ada edema, uji torniquet (-).
Penatalaksanaan Kasus (lihat
bagan untuk balita 2 bln- 5 thn)
Memeriksa tanda bahaya umum
• Apakah anak bisa minum/ menetek?
• Apakah anak selalu memuntahkan semua makanan?
TIDAK
• Apakah anak kejang? ADA
• Apakah anak letargis/ tidak sadar?

Tanyakan keluhan utama YA


• Apakah anak batuk/ sukar bernafas?
• Apakah anak menderita diare? YA
• Apakah anak demam? YA
• Apakah anak mempunyai masalah telinga?
TIDAK
-BAIK
Periksa Status Gizi dan Anemia, Riwayat Imunisasi
-Perlu tambahan
Vit. A
Identifikasi/ Klasifikasi Masalah dan Penatalaksanaan
Identifikasi/ Klasifikasi Masalah dan Penatalaksanaan
-Diare Dehidrasi Ringan/Sedang
-Pneumonia
-Malaria
-Perlu supplementasi vitamin A (hal.7)
Kapsul
Vitamin A
DIARE Dehidrasi PNEUMONIA MALARIA
Ringan/ Sedang

-Rencana Terapi B (hal.13) -Antibiotika yang sesuai - Antimalaria per oral


selama 5 hari (hal.8) (hal.9)
-Bila keadaan berat  Rujuk
-Pereda batuk yg aman - Parasetamol (hal. 9)
-Nasihati ibu kpn kembali
(hal.22) -Nasihati ibu kpn - Ambil sediaan darah
kembali (hal. 22) - Nasihati Ibu kpn
-Kunjungan ulang 5 hari bila
tdk ada perbaikan -Kunjungan ulang 2 hari kembali
- Kunjungan ulang 2
hari jika tetap demam
- Jika demam tiap hari
selama 7 hari  Rujuk
Q&A

Anda mungkin juga menyukai