Anda di halaman 1dari 4

Diabetes atau Diabetes Mellitus (DM), dalam bahasa Yunani memiliki arti

tembus atau pancuran air, dan dari bahasa latin memiliki arti rasa manis. Diabetes
Mellitus (DM) murapakan keadaan dimana kadar glukosa di dalam darah menjadi
tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara
cukup.

Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh.
Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya,
termasuk salah satu jenisnya adalah gula. Jika terdapat gula, maka pankreas
menghasilkan insulin, yang dapat membantu mengalirkan gula ke sel-sel yang ada
di dalam tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh
dan dibakar untuk menghasilkan energi. Ketika seseorang menderita diabetes
maka pancreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk
menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Hal tersebutlah yang menyebabkan
kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi akibat adanya timbunan gula
dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi.
Selain ittu penyebab lain diabetes adalah rusaknya atau cacatnya insulin pada
tubuh seseorang, sehingga tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik. Jika
jumlah insulin dalam tubuh seseorang tidak cukup, maka akan terjadi penimbunan
gula darah.

Negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderta diabetes


yang mencapai 10 juta orang dan menduduki peringkat ke-7 untuk negara dengan
penderita diabetes terbanyak di dunia. Jika diklasifikasikan berdasrkan umurnya,
penderita diabetes di Indonesia semakin muda. Sebanyak 1,67 juta diantarnya
berusia di bawah 40 tahun, 4,65 juta diantaranya berusia 40-59 tahun, dan sisa 2
jutanya merupakan penderita dengan usia 60-79 tahun. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa penyakit diabetes kini bukan hanya menyerang orang dengan
usia lanjut akan tetapi juga menyerang semua kalangan usia.

Meningkatnya jumlah penderita diabetes dari tahun ke tahunnya kini


bukan hanya karena faktor keturunan saja melainkan karena adanya faktor pola
makan yang tidak teratur dan gaya hidup yang tidak sehat. Selain menyerang
kalangan lanjut usia diabetes juga menyerang kaum remaja saat ini. Banyak
remaja yang kurang memperhatiakan pola makannya sehingga tanpa ia sadari pola
makannya yang buruk itu menyebabkan munculnya penyakit diabetes. Pada saat
ini pola makan yang kurang sehat memiliki andil yang cukup besar dalam
penyebab adanya diabetes dalam diri seseorang. Banyak orang yang enggan
mengecek gula darahnya kerena ia merasa tidak memiliki keturunan penderita
diabetes padahal sebuah studi menyebutkan bahwa 1 dari 19 orang di bumi
beresiko terkena penyakit diabetes baik itu karena keturunan ataupun karena pola
hidup yang kurang baik.

Untuk mengetahui tingkat kadar gula dalam tubuh seseorang dapat


dilakukan dengan cara paling praktis yaitu dengan menggunakan alat yang
mengharuskan seseorang menusuk ujung jari dengan jarum. Akan tetapi tidak
semua orang menyukai atau bahkan takut untuk menggunakan cara tersebut,
sehingga banyak orang yang enggan mengecek gula darahnya. Padahal informasi
tentang gula darah sangat penting untuk kita ketahui, baik bagi penderita dabetes
ataupun yang tidak. Gula darah yang tidak terkontrol bahkan terlalu tinggi
ataupun terlalu rendah, dapat menjadi sumber penyakit.

Berkaitan dengan hal tersebut, para talenta genius di fasilitas ‘rahasia’


Google mengembangkan sebuah device yang mampu memantau tinggi rendahnya
gula darah seseorang. Uniknya lagi, dengan adanya alat ini seseorang tidak perlu
menusukkan jarum dan mengambil sampel darah untuk mengecek gula darah,
karena alat tersebut dibuat dalam bentuk lensa kontak. Satu hal yang perlu
diketahui bahwa cara menggunakan lensa kontak ini sama halnya dengan
menggunakan lensa kontak pada umumnya. Google mengkombinasikan teknologi
‘augmented reality’ yang diambil dari Glass mereka sebagai cara baru untuk
menakar gula darah.

Usaha yang dilakukan Google dalam mengembangkan teknologi ini sangat


tidak mudah, salama bertahun-tahun para ilmuan mencoba mencari cara untuk
menggunakan berbagai jenis cairan tubuh untuk menghitung gula darah dalam
tubuh seseorang. Selain darah dan urin, para ilmuan ini menemukan satu jenis
cairan lagi yang bisa mereka jadikan mediaum untuk mengecek gula darah.
Medium yang dimaksud adalah cairan air mata pada tubuh seseorang, dengan
memanfaatkan penemuan ini, Google merancang sebuah lensa kontak ‘cerdas’
yang memiliki chip wireless dan sensor glukosa miniature didalamnya. Mereka
menempatkan komponen kecil ini di tengah-tengah material lensa kontak yang
lembut. Google mencoba mencari cara agar model prototype lensa canggih ini
bisa memonitor air mata setiap detiknya sebagai indikasi bahwa tingkat gula darah
dalam tubuh seseorang berada di level yang tidak sehat baik itu kurang ataupun
lebih, pada lensa kontak ini Google juga mererapkan peringatan berupa cahaya
LED sebagai penanda. Dengan menggunakan LED, Google mencoba
memanfaatkan sumber energi dengan ukuran yang sangat kecil dan hemat tenaga
agar para pengguna lensa kontak ini tidak kerepotan untuk menggonta-ganti
‘baterai’ lensa canggih ini.

Alat ini sangat berguna untuk mengecek kadar gula darah dalam tubuh
seseorang, karena gula darah dalam tubuh seorang penderita diabetes akan
berubah-ubah setiap detiknya. Bagi penderita diabetes gula darah yang dapat
melonjak hanya dalam waktu beberapa saat ini bisa menjadi sangat berbahaya dan
bahkan dapat menimbulkan kematian. Itu sebabnya mengapa seorang penderita
diabetes harus diawasi kadar gulanya setiap saat. Alat ini sangat mempermuda
penggunanya karena tidak perlu lagi menusuk ujung jari mereka setiap saat untuk
mengecek kadar gula darah, hanya dengan menggunakan lesa kontak seperti
biasanya penderita diabetes dapat mengecek kadar gula daranya.

Dampak lensa kontak buatan Google bagi perilaku konsumen adalah


dengan adanya lensa kontak ini konsumen merasa terbantu dalam melakukan
pengecekkan gula darah mereka setiap saatnya, tanpa harus merepotkan diri
mereka sendiri. Khususnya bagi para penderita diabetes yang takut untuk
menggunakan jarum suntik sebagai alat untu menegecek kadar gula mereka.
DAFTAR PUSTAKA

https://dailysocial.id/post/google-kembangkan-lensa-kontak-penghitung-kadar-
gula-darah

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3835481/softlens-pintar-ini-dapat-
mendeteksi-gula-darah-pemakainya

http://www.grid.id/read/04181626/wah-ada-lensa-kontak-cerdas-dengan-sensor-
kadar-glukosa-solusi-untuk-penderita-diabetes-nih?page=all

http://diabetesindo.weebly.com/pengertian-diabetes.html

https://sains.kompas.com/read/2017/11/11/170400823/miris-indonesia-peringkat-
7-pasien-diabetes-terbanyak-di-dunia

Anda mungkin juga menyukai