Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG SENAM HIPERTENSI

Topik : Senam Hipertensi

Sub Topik : Pengertian,tujuan, manfaat, cara senam hipertensi dan hal-hal

yang perlu diperhatikan oleh penderita hipertensi.

Sasaran : Lansia

Tempat : Posko

Hari/tanggal : Selasa, 24 Desember 2019

Waktu : 09.00-10.00 WIB

Instruktur : Amelia Wahyuningsih

1
I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan senam hiperetensi selama 10-15 menit, diharapkan

lansia dapat memahami dan memperaktikan senam hipertensi dengan baik

dan benar.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti senam hipertensi selama 10-15 menit lansia dusun 2

desa Petir dapat :

1. Menjelaskan pengertian senam hipertensi dengan benar.

2. Menjelaskan tujuan senam hipertensi

3. Menjelaskan manfaat dari senam hipertensi

4. Menyebutkan cara senam hipertensi.

5. Menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan oleh penderita hipertensi

III. Materi (terlampir)

1. Pengertian senam hipertensi

2. Tujuan senam hipertensi

3. Manfaat senam hipertensi

4. Cara senam hipertensi

5. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh penderita hipertensi

IV. Metode

Metode yang digunakan adalah :

1. Ceramah

2. Diskusi / tanya jawab

3. Demonstrasi

2
V. Media dan Alat Pengajaran

Media yang digunakan adalah

1. Video senam hipertensi

2. Sound

3. Leaflet

VI. Kegiatan Penyuluhan

Tahap
No Waktu Pembicara Respon Peserta
kegiatan
1. Pembukaan 5 menit 1) Memberi salam 1) Menjawab
2) Memperkenalkan salam
diri 2) Mendengarkan
3) Menyampaikan 3) Memperhatikan
topik 4) Bertanya
4) Menjelaskan tujuan
senam
5) Melakukan kontrak
waktu
6) Memberikan
pertanyaan apresiasi
2. Inti 15 menit 1) Mengkaji 1) Menjawab
pengetahuan awal
peserta tentang 2) Mendengarkan
senam yang akan dan
dilakukann. memperhatikan
2) Mendemonstrasikan
cara senam
hipertensi.
3) Memperaktikan

3
senam hipertensi
bersama lansia
3. Evaluasi 8 Menit 1) Memberikan 1) Bertanya
kesempatan pada 2) Menjawab
peserta untuk
bertanya
2) Menanyakan respon
lansia setelah
dilakukan senam
hipertensi
4. Penutup 2 menit 1) Mengevaluasi latihan
senam hipertensi 1) Mendengarkan
2) Memberi salam 2) Menjawab
salam

Setting Tempat

Keterangan:
Audience
Instruktur senam

Observer &
lans
fasilitator
Lansi
Lansia

Bidan Desa

4
VII. Evaluasi

Jenis post test dalam bentuk pertanyaan lisan yaitu:

1. Jelaskan pengertian senam hipertensi

2. Sebutkan tujuan senam hipertensi

3. Sebutkan manfaat senam hipertensi

4. Sebutkan cara senam hipertensi

5. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan oleh penderita hipertensi

VIII. Referensi

Bompa TO. (1994). Theory and Methodology of Training The Key to Athletic
Performance. 2nd Edition, Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company.
Dede Kusmana. (2002). Olahraga bagi Kesehatan Jantung. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Dede Kusmana. (2006). Olahraga Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit
Jantung. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
John MF Adam. (2006). Obesitas dan Sindroma Metabolik. Makassar: Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Made Astawan. Cegah Hipertensi dengan Pola Makan.

5
LAMPIRAN MATERI

HIPERTENSI

A. Pengertian Senam Hipertensi

Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan senam


,karena dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan
yang menguntungkan dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini
merupakan usaha preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah
interaksi oksigen yang diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu.
B. Tujuan Senam Hipertensi

1. Melebarkan pembuluh darah

2. Tahanan pembuluh darah menurunun

3. Berkurangnya hormon yang memacu peningkatan

tekanan darah

4. Menurunkan lemak kolesterol yang tinggi

C. Manfaat Senam Hipertensi

Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut :


1. Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru serta membakar
lemak yang berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak untuk
menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya,
seperti: Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain.
2. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya
tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga lainnya.
D. Cara Senam Hipertensi

Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat.


Untuk itu, perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya

6
harus bertahap dan tidak boleh memaksakan diri. Gerakan dengan
intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai kemampuan.
PEMANASAN:
1. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang
sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain.
2. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan
posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.
INTI:
Gerakan-gerakan kaki :
1. Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke belakang
2. Gerakan tangan membuka dan menyilang
3. Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke samping
4. Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah,
dan menyilang
5. Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan
6. Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha,
bahu, dan lain sebagainya
GERAKAN-GERAKAN KAKI :
1. Berjalan di tempat
2. Melangkah satu atau dua langkah
3. Melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan ke
belakang
4. Mengangkat lutut
5. Tendangan, ke belakang, ke depan, dan ke samping
6. Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki, dan lain sebagainya
PENDINGINAN:
1. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi
lainnya.

7
2. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan
gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 kali hitungan lalu arahkan
tangan ke sisi lainnya dan tahan dengan hitungan sama.

E. Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi

Untuk mencapai tekanan darah normal, selain melakukan senam secara


rutin dengan takaran cukup, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat
perhatian:
1. Jika kelebihan berat badan.
Seseorang yang mengalami kelebihan bobot badan, kemungkinan
mengalami hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu
akan terus meningkat dengan bertambahnya bobot badan. Menurnkan
bobot badan merupakan strategi sangat efektif dlam mengatur pola
hidup untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita berhasil
menurunkan bobot badan 2,5 – 5 kg saja, tekanan darah diastolik dapat
diturunkan sebanyak 5 mmHg. Penurunan bobot badan 10 kg dapat
melipatduakan perbaikan ini.
2. Kurangi asupan natrium (sodium).
Ternyata, bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan
dalam jangka waktu lama kemungkinannya mengalami tekanan darah
tinggi juga lebih besar. Karena itu, kurangi asupan garam sampai
kurang dari 2.300 mg (satu sendok teh) setiap hari. Dalam banyak
penelitian diketahui, pengurangan konsumsi garam menjadi setengah
sendok teh per hari, dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5
mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini
kebanyakan terjadi pada para lansia.
3. Usahakan cukup asupan kalium (potassium).
Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral
ini menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium
yang terbuang bersama air kencing.Dengan setidaknya mengonsumsi

8
buah-buahan sebanyak 3 - 5 kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai
asupan potasium yang cukup.
4. Batasi konsumsi alkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para
peminum berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali
lebih besar ketimbang mereka yang tidak minum-minuman beralkohol.
Jelaslah, kalau mereka menghilangkan kebiasaan tersebut, tekanan
darahnya akan turun.

Anda mungkin juga menyukai