Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pre-eklampsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan yang

di tandai dengan terjadinya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak

menunjukan tanda-tanda kehamilan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,

sedangakn gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 20 minggu

(obgynacea 2009).

Eklampsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan, atau

masa nifas yang di tandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan

saraf) dan / atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukan gejala-gejala pre-

eklampsia.

Hipertensi ialah tekanan darah sistolik dan diastolik >140/90 mmHg.

Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya 2 kali selang 4 jam. Kenaikan

tekanan darah sistolik >30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik >15

mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi

(Prawirohardjo,2010).

Hipertensi selama kehamilan dapat berkembang menjadi

pre eklamsia yang merupakan masalah obstetric di seluruh dunia maupun di

Indonesia dan dapat menyebabkan morbiditas maupun mortalitas pada ibu dan

bayi (Amelda, 2009).

Penyebab kematian ibu hasil analisis sistematik WHO (World Health

Organization) dari 115 negara di dunia dari tahun 2003 sampai tahun 2012

didapatkan bahwa 73% kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung

dengan tiga penyebab utama terbesar adalah perdarahan (27,1%),

kemudian, hipertensi dalam kehamilan(pre-eklamsia/ eklamsia) (14%) dan

infeksi (10,7%) (Say L et al, 2014).


Kebutuhan pola makan ibu hamil trimester I, II, III berbeda-beda sesuai

dengan kebutuhannya. Kebiasaan makan-makanan berlemak dan

bergaram sering dihubungkan dengan tekanan darah karena konsumsi lemak

berlebih dapat memicu aterosklerosis yang merupakan faktor penyebab

terjadinya hipertensi sedangkan konsumsi garam berlebih dapat

meningkatkan timbunan cairan dalam darah (diuretik) yang menyebabkan

sirkulasi darah terganggu sehingga jantung akan bekerja lebih kuat dan

akhirnya tekanan darah seseorang akan tinggi. Aterosklerosis menyebabkan

penebalan pada dinding arteri sehingga jantung akan bekerja lebih kuat dalam

memompa darah dan pada akhirnya tekanan darah seseorang akan tinggi sesuai

dengan aktifitas jantungnya dalam memompa darah.

Teori asupan lemak ini bertolak belakang dengan hasil penelitian dari Ade

Annisa (2011) yang menunjukkan bahwa asupan lemak tidak berhubungan

dengan kejadian preeklampsia dan bukan merupakan faktor resiko karena hasil

analisis statistik menunjukkan p-value =1,000[11].Hasil penelitian ini juga

didukung oleh Paramitasari (2005) yang meneliti tentang hubungan gaya hidup

selama masa kehamilan dan kejadian preeklampsia diketahui bahwa pola makan

sebagai salah bentuk dari gaya hidup yang memiliki hubungan signifikan dengan

kejadianpre-eklampsia pada ibu hamil dengan hasil uji statistik p-value 0,014[7].

Menurut asumsi peneliti seorang ibu hamil akan lebih baik jika

mengkonsumsi makanan yang sehat dan mengandung gizi seimbang. Teori diet

merupakan salah satu cara yang dapat mengendalikan tekanan darah tinggi

pada ibu hamil. Untuk itu, disarankan pada ibu hamil agar memastikan pola

makannya sehat dengan mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dari

kuantitas dan kualitas yang terdiri dari sumber karbohidrat, protein hewani,

protein nabati, vitamin dan mineral.

Data diIndonesia, penyebab kematian ibu tahun 2014juga masih


diduduki oleh tiga penyebab utama terbesar yaitu perdarahan (30,3%), pre-

eklamsia/eklamsia (27,1%) dan infeksi (7,3%). Akan tetapi, proporsi ketiga

penyebab kematian ibu mulai mengalami perubahan, dimana perdarahan dan

infeksi cenderung mengalami penurunan sedangkan pre-

eklamsia/eklamsiaproporsinya semakin meningkat tiap tahun. Data dari

Kementerian Kesehatan RI tercatat bahwa tahun 2010 sebesar 21,5%; tahun

2011 sebesar 24,7%; tahun 2012 sebesar 26,9% dan semakin meningkat lagi

di tahun 2013 yaitu 27,1% (Kemenkes RI, 2014).

B. Rumusan masalah

berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah asuhan keperawatan melalui pendidikan kesehatan

tentang pengaturan Pola makan pada ibu hamil dengan pre-eklampsia di wilayah

kerja letwaru.

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari penulis proposal adalah mengambarkan Asuhan

keperawatan melalui pendidikan kesehatan tentang pengaturan Pola makan

pada ibu hamil dengan pre-eklampsia di wilayah kerja puskesmas Letwaru.

D. Manfaat penulisan

1) bagi masyarakat

Hasil penelitian ini penulis harapkan dapat memberikan Pengetahuan dan

manfaat kepada masyarakat terutama pada Ibu hamil agar mengontrol tekanan

darah nya.

2) bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan


Menambah keluasaan ilmu dan teknologi dalam penerapan pendidikan

Kesehatan tentang pengaturan pola makan pada ibu dengan pre-eklampsia.

3) bagi penulis

Menjadi pengalaman pertama bagi penulis dan juga penulis dapat

memperoleh Kemampuan melakukan riset kualitatif bagi penulis dalam

penulusuran di bidang keperawatan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep asuhan keperawatan

1. Pengkajian

Penyakit hipertensi pada kehamilan dapat terjadi tanpa adanya

tanda peringatan atau gejala yang timbul secara bertahab. Tujuan utama

penatalaksanaan ialah mengidentifikasi sedini mungkin semua ibu yang

terkena resiko mengalami preeklampsia. Oleh karena itu, setiap wanita

dikaji untuk menemukan adanya faktor-faktor etiologi selama kunjungan

prenatal pertama. Pada tiap kunjungan berikutnya, ibu kan dikaji untuk

diperiksa apakah ibu mengalami gejala yang mengarah pada terjadinya

preeklampsia.

a. Identitas pasien.

b. Wawancara mengenai pola kehidupan sehari

c. Pemeriksaan fisik.

1) Pemeriksaan tekanan darah, wanita dengan MAP lebih dari 85

mmHg pada trimester kedua memiliki resiko lebih besar untu

menderita hipertensi trimester ketiga (OBrien, 1992).

2) Observasi edema, dinilai dari distribusi, derajat dan pitting. Jika

periobital atau wajah tidak jelas, ibu ditanyai apakah lebih jelas saat ia

baru bangun tidur. Edema dapat digambarkan sebagai dependen atau

pitting.

3) Edema dependen, adalah edema pada bagian bawah atau bagian

tubuh yang dependen, di mana tekanan hidrostatiknya paling besar.

Apabila ia sedang berjalan, edema ini pertama terlihat paling jelas di

kaki dan pergelangan kaki. Apabila orang tersebut berbaring di tempat


tidur, edema lebih sering timbul di bagian sacrum.

4) Edema pitting, meninggalkan lekukan kecil setelah bagian yang

bengkak ditekan dengan jari. Lekukan ini disebabkan pergeseran cairan

ke jaringan sekitar, menjauh dari tempat yang mendapatkan tekanan.

Dalam 10 hingga 30 detik, lekukan ini biasanya akan menghilang.

Walaupun jumlah edema sukar disebutkan, tetapi bisa digunakan untuk

mencatat derajat relative edema.

d. Pemeriksaan laboratorium

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnostik keperawatan ditegakan melalui analisis cermat

terhadap hasil pengkajian. Diagnositik keperawatan yang umumnya

untuk oramng tua

dengan gangguan hipertensi pada kehamilan meliputi hal hal berikut :

a. Ansietas berhubungan dengan :

1) Preeklamsia dan efeknya pada ibu dan bayi kurang

pengetahuan tentang

2) Penatalaksanaan (diet, tirah baring)

3) Koping individu /keluarga tidak efektif yang berhubungan

dengan

4) Keterbatasan aktifitas ibu dan kekuatiran ibu tentang

komplikasi kehimilan atau ketidak mampuan ibu untuk bekerja

diluar rumah

b. Ketidakberdayaan berhubungan dengan

1) Ketidakmampuan untuk mengendalikan prognosis

c. Perubahan perfusi jaringan/organ, menurun, yang berhubungan

dengan :

1). Hipertensi
2). Vasospasme siklik

3). Edema serebral

4).Perdarahan

d. Resiko tinggi edema paru yang berhubungan dengan :

1). Penururnan tekanan osmotic koloid

2). Peningkatan resistensi vascular sistemik

3). Kerusakan endothelium vascular paru

e. Resiko tinggi gangguan pertukaran gas yang berhubungan

dengan :

1). terapi magnesium sulfat

2). edema paru

f. Resiko tinggi mengalami solusi plasenta yang berhubungan

dengan :

1). Vasospasme sistemik

2). Hipertensi

3). Penurunan perfusi uteroplasenta

g. Resiko tinggi penurunana curah jantung, menurun, yang

berhubungan dengan

1).Terapi antihipertensi yang berlebih

2).Jantung terkena dalam proses penyakit

3. perencanaan

Perencanaan merupakan bagian proses keperawatan yang

mengidentifikasi masalah/ kebutuhan pasien, tujuan/ hasil perawatan, dan

intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan dan menangani

masalah/ kebutuhan pasien.

4. implementasi

Implementasi adalah merupakan tahap keempat dari proses perawatan di


mana rencana perawatan di laksanakan, melakukan intervensi/ aktivitas

yang telah di tentukan (doenges, moorhouse, dan burley, 2000).

5. evaluasi

Merupakan hasil perkembangan klien dengan berpedoman kepada

hasil dan tujuan yang hendak dicapai

B. Kehamilan dengan pre-eklampsia

1. Pengertian pre eklamsia

a. pengertian

Preeklampsia adalah hipertensi yang terjadi pada ibu hamil

dengan usia kehamilan 20 minggu atau setelah persalinan di tandai

dengan meningkatnya tekanan darah menjadi 140/90 mmHg.

(Sitomorang, dkk 2016)

Preeklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu

kehamilan (Praworihadrjo, 2009). Preeklampsia adalah hipertensi pada

kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg

setelah umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300

mg/24 jam (Nugroho, 2012).

b. Etiologi

Sampai saat ini terjadinya preeklampsia belum diketahui

penyebabnya, tetapi ada yang menyatakan bahwa preeklampsia

dapat terjadi pada kelompok tertentu diantaranya yaitu ibu yang

mempunyai faktor penyabab dari dalam diri seperti umur karena

bertambahnya usia juga lebih rentan untuk terjadinya peningkatan

hipertensi kronis dan menghadapi risiko lebih besar untuk menderita

hipertensi karena kehamilan, riwayat melahirkan, keturunan, riwayat

kehamilan, riwayat preeklampsia (Sitomorang dkk,2016).


Penyebab pasti preeklampsia masih belum diketahui secara

pasti. Menurut Angsar (2009) beberapa faktor risiko terjadinya

preeklampsia meliputi riwayat keluarga pernah preeklampsia/eklampsia,

riwayat preeklampsia sebelumnya, umur ibu yang ekstrim (35

tahun), riwayat preeklampsia dalam keluarga, kehamilan kembar,

hipertensi kronik.

c. Manifestasi klinis

Preeklamsi merupakan kumpulan dari gejala-gejala kehamilan

yang di tandai dengan hipertensi dan odem (Kusnarman, 2014) .

Gambaran klinik preeklampsia mulai dengan kenaikan berat badan diikuti

edema kaki atau tangan, kenaikan tekanan darah, dan terakhir terjadi

proteinuria (Saraswati,2016 ).

Tanda gelaja yang biasa di temukan pada preeklamsi biasanya

yaitu sakit kepala hebat. Sakit di ulu hati karena regangan selaput hati

oleh perdarahan atau edema atau sakit karena perubahan pada lambung

dan gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur bahkan

kadang-kadang pasien buta. Gangguan ini disebabkan penyempitan

pembuluh darah dan edema (Wibowo, dkk 2015).

d. Patofisiologi

Teori lain yang lebih masuk akal adalah bahwa preeklampsia merupakan

akibat dari keadaan imun atau alergi pada ibu. Selain itu terdapat

bukti bahwa preeklampsi diawali oleh insufisiensi suplai darah ke

plasenta, yang mengakibatkan pelepasan substansi plasenta

sehingga menyebabkan disfungsi endotel vascular ibu yang luas

(Hutabarat dkk, 2016).


e. Klasifikasi

Preeklampsia dibedakan menjadi dua yaitu preeklampsia ringan dan

preeklampsia berat dengan kriteria sebagai berikut:

Menurut Icemi dan Wahyu (2013) yang pertama Hipertensi

gestasional, Hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau

kehamilan dengam tanda-tanda preeklamsia namun tanpa proteinuria.

TD sistolik ≥140 mmHg atau TD diastolik ≥90 mmHg ditemukan pertama

kali sewaktu hamil dan memiliki gejala atau tanda lain preeklamsia seperti

dispepsia atau trombositopenia. Kedua, Sindrom preeklamsia dan

eklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan

disertai proteinuria, sedangkan eklamsia merupakan preeklamsia yang

disertai dengan kejang- kejang dan/atau koma. TD sistolik ≥140

mmHg atau TD diastolik ≥90

mmHg dengan proteinuria ≥300 mg/24 jam. Ketiga, hipertensi

kronik dengan superimposed preeklamsia Preeklamsia yang terjadi pada

ibu hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil. Keempat,

Hipertensi kronik Hipertensi (tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg) yang

telah didiagnosis sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi yang timbul

sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu.

f. Komplikasi

Kejang (eklampsia) Eklampsia adalah keadaan ditemukannya

serangan kejang tibatiba yang dapat disusul dengan koma pada wanita

hamil, persalinan atau masa nifas yang sebelumnya menunjukan

gejala preeklampsia (Prawirohardjo, 2010).

Preeklampsia pada awalnya ringan sepanjang kehamilan, namun

pada akhir kehamilan berisiko terjadinya kejang yang dikenal

eklampsia. Jika eklampsia tidak ditangani secara cepat dan tepat,

terjadilah kegagalan jantung, kegagalan ginjal dan perdarahan otak


yang berakhir dengan kematian (Natiqotul, 2016).

2. Pengertian Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam

tubuh ibu, yang diawali dengan proses pembuahan, yaitu pertemuan

sperma dan sel telur di dalam tuba fallopi, yang kemudian tertanam di

dalam uterus dan diakhiri dengan proses persalinan (Fathonah, 2016).

b. Tahap Trimester Kehamilan

Menurut Fathonah (2016) proses kehamilan yang normal

berjalan selama 38-40 minggu, yang dibagi menjadi tiga fase, yaitu :

Trimester Pertama yang berlangsung pada 1-12 minggu, Trimester Kedua

yang berlangsung selama 13-24 minggu dan Trimester ketiga yang

berlangsung selama 25 minggu sampai proses persalinan.

c. Tanda Kehamilan

Menurut Harni, dkk (2009) ada tiga tanda-tanda kehamilan

diantaranya adalah : tanda tidak pasti, tanda kemungkinan dan tanda

pasti hamil.

Pertama, tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis

yang dapat dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita

hamil. Tandanya adalah : amenoera (berhentinya menstruasi), mual

(nausea) dan muntah (emesis), pingsan kelelahan, payudara tegang,

sering buang air kecil, konstipasi, pigmentasi kulit dan varises,

Kedua, tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang

dapat diketahui dari pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.

Tandanya adalah : pembesaran perut, tanda hegar, tanda goodel,

tanda chadwicks, tanda piscaseck, kontraksi Braxton-hicks, teraba

ballottement dan pemeriksaan biologis kehamilan positif.

Ketiga, tanda pasti hamil adalah tanda yang menunjukan langsung


keberadaan janin yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.

Tandanya adalah : gerakan janin, denyut jantung janin, bagian-bagian

janin, terlihat bentuk janin pada pemeriksaan USG dan keluhan normal

yang biasa terjadi pada kehamilan.

A. Pola makan pada ibu hamil dengan pre-eklampsia

Kebutuhan pola makan ibu hamil trimester I, II, III berbeda-beda sesuai

dengan kebutuhannya. Kebiasaan makan-makanan berlemak dan bergaram

sering dihubungkan dengan tekanan darah karena konsumsi lemak berlebih

dapat memicu aterosklerosis yang merupakan faktor penyebab terjadinya

hipertensi sedangkan konsumsi garam berlebih dapat

meningkatkan timbunan cairan dalam darah (diuretik) yang menyebabkan

sirkulasi darah terganggu sehingga jantung akan bekerja lebih kuat dan

akhirnya tekanan darah seseorang akan tinggi. Aterosklerosis menyebabkan

penebalan pada dinding arteri sehingga jantung akan bekerja lebih kuat dalam

memompa darah dan pada akhirnya tekanan darah seseorang akan tinggi sesuai

dengan aktifitas jantungnya

dalam memompa darah.

Teori asupan lemak ini bertolak belakang dengan hasil penelitian dari Ade

Annisa (2011) yang menunjukkan bahwa asupan lemak tidak berhubungan

dengan kejadian preeklampsia dan bukan merupakan faktor resiko karena hasil

analisis statistik menunjukkan p-value =1,000[11].Hasil penelitian ini juga

didukung oleh Paramitasari (2005) yang meneliti tentang hubungan gaya hidup

selama masa kehamilan dan kejadian

preeklampsia diketahui bahwa pola makan sebagai salah bentuk dari gaya

hidup yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadianpre-eklampsia pada ibu

hamil dengan hasil uji statistik p-value 0,014[7].


Menurut asumsi peneliti seorang ibu hamil akan lebih baik jika

mengkonsumsi makanan yang sehat dan mengandung gizi seimbang. Teori diet

merupakan salah satu cara yang dapat mengendalikan tekanan darah tinggi

pada ibu hamil. Untuk itu, disarankan pada ibu hamil agar memastikan pola

makannya sehat dengan mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dari

kuantitas dan kualitas yang terdiri dari sumber karbohidrat, protein hewani,

protein nabati, vitamin dan mineral.

B. Konsep pendidikan kesehata


Proposal kti

ASUHAN KEPERAWATAN MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG


PENGATURAN POLA MAKAN PADA IBU HAMIL DENGAN PRE-EKLAMPSIA
DI WILAYA KERJA PUSKESMAS LETWARU

ELSYA KAKILTTE
P07120317075

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PPSDM KESEHATAN
POLITEKNIK KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOH
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI

LEMBAR KONSULTASI

BIMBINGAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

NAMA : ELSYA KAKILETTE

NIM : P07120317075

NAMA PEMBIMBING 1 : joule timisela S.Kep.,Ns,. M.Kes

REKOMENDASI PARAF
NO TANGGAL
PEMBIMBING PEMBIMBING

1.

3.

4.

5.

Mengetahui

Ketua Porgram Studi

Rigoan Malawat S.Kep., M.Kep

NIP.197007291995032002
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI

LEMBAR KONSULTASI

BIMBINGAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

NAMA : ELSYA KAKILETTE

NIM : P07120317075

NAMA PEMBIMBING 2 : Rigoan Malawat S.Kep., M.Kep

REKOMENDASI PARAF
NO TANGGAL
PEMBIMBING PEMBIMBING

1.

3.

4.

5.

Mengetahui

Ketua Porgram Studi

Rigoan Malawat S.Kep., M.Kep

NIP. 197007291995032002

Anda mungkin juga menyukai