MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Fakultas Keperawatan
2018
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar,
saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca
mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa
mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat
pada payudara. (Medicastore, 2011)
Kanker payudara atau disebut juga carcinoma mamae adalah sebuah tumor ganas
yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar jaringan
susu maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker ini memang tidak tumbuh dengan
cepat tapi sangat berbahaya (Surnyaningsih, 2009).
Jadi, kanker payudara adalah tumor ganas yang disebabkan oleh pertumbuhan
jaringan yang abnormal yang tidak terkontrol dan terjadi di bagian payudara.
B. Klasifikasi
C. Etiologi
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor
resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara (Erik ,2005)
yaitu :
Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena
pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan
struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.
2. Usia
Ibu yang menyusui dapat mengurangi bahaya terkena kanker payudara karena semakin
lama ibu menyusui anaknya semakin kecil terkena kanker payudara,saat menyusui
terdapat perubahan hormonal salah satunya yaitu penurunan esterogen.
5. Kelamin
6. Faktor genetik
Faktor genetik kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 – 3 x lebih besar pada
wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. Dan secara
umum juga riwayat keluarga sangat berperan dalam terjadinya kanker payudara
D. Anatomi
Payudara pada pria dan wanita adalah sama sampai masa pubertas (11-13 tahun)
karena hormon estrogen dan hormon lainnya mempengaruhi perkembangan payudara
pada wanita. Pada wanita perkembangan payudara aktif, sedangkan pada pria
kelenjar dan duktus mammae kurang berkembang dan sinus berkembang tidak
sempurna. Payudara yang sensitif terhadap pengaruh hormonal mengakibatkan
payudara cenderung mengalami pertumbuhan neoplastik baik yang bersifat jinak
maupun ganas.
85% jaringan payudara terdiri dari lemak. Sedikit di bawah pusat payudara dewasa
terdapat puting (papila mamaria), tonjolan yang berpigmen dikelilingi oleh areola.
Puting dan areola biasanya mempunyai warna dan tekstur yang berbeda dari
kulit di sekelilingnya. Warnanya bermacam-macam dari yang merah muda pucat,
sampai hitam dan gelap selama masa kehamilan dan menyusui. Puting susu biasanya
menonjol keluar dari permukaan payudara.
Kanker payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara, tetapi
mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar di mana sebagian besar jaringan payudara
terdapat. Dalam menentukan lokasi kanker payudara, payudara dibagi menjadi empat
kuadran, yaitu kuadran lateral (pinggir atas), lateral bawah, medial (tengah atas), dan
median bawah.
Anatomi payudara dan kuadran letak kanker payudara dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Keterangan:
E. Fisiologi
Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan
pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai
ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas pengaruh ekstrogen dan progesteron
yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus
berkembang dan timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur
menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada
beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-
kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang
menstruasi payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama
palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak
berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai semuanya
berkurang. Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara
menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh
duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu
diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke
puting susu. (Sjamsuhidajat, 2004)
F. Patofisiologi
Karsinoma inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan cepat terjadi kira-kira 1-
2% wanita dengan kanker payudara gejala-gejalanya mirip dengan infeksi payudara akut.
Kulit menjadi merah, panas, edematoda, dan nyeri. Karsinoma ini menginfasi kulit dan
jaringan limfe. Tempat yang paling sering untuk metastase jauh adalah paru, pleura, dan
tulang ( Price, 2006 ).
G. Manifestasi Klinis
Gejala dan pertumbuhan kanker payudara tidak mudah dideteksi karena awal
pertumbuhan sel kanker payudara tidak dapat diketahui dengan mudah. Gejala
umumnya baru diketahui setelah stadium kanker berkembang agak lanjut, karena
pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak
merasa nyeri, dan tidak mengganggu aktivitas.
Gejala-gejala kanker payudara yang tidak disadari dan tidak dirasakan pada
stadium dini menyebabkan banyak penderita yang berobat dalam kondisi kanker
stadium lanjut. Hal tersebut akan mempersulit penyembuhan dan semakin kecil
peluang untuk disembuhkan. Bila kanker payudara dapat diketahui secara dini maka
akan lebih mudah dilakukan pengobatan. Tanda yang mungkin muncul pada stadium
dini adalah teraba benjolan kecil di payudara yang tidak terasa nyeri.
Gejala yang timbul saat penyakit memasuki stadium lanjut semakin banyak,
seperti:
a. Timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama
benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan.
b. Saat benjolan mulai membesar, barulah menimbulkan rasa sakit (nyeri) saat
payudara ditekan karena terbentuk penebalan pada kulit payudara.
c. Bentuk, ukuran atau berat salah satu payudara berubah kerena terjadi
pembengkakan.
d. Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau timbul benjolan kecil
dibawah ketiak.
e. Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertarik ke dalam dan
yang tadinya berwarna merah muda dan akhirnya menjadi kecoklatan.
f. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu pada wanita yang
sedang tidak hamil. Eksim pada puting susu dan sekitarnya sudah lama tidak
sembuh walau sudah diobati.
g. Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati seperti
pada gambar 2.2.
h. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (peau d’orange) akibat dari
neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga terjadi edema dan pitting
kulit. Payudara yang mengalami peau d’orange dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gejala kanker payudara pada pria sama seperti kanker payudara yang dialami
wanita, mulanya hanya benjolan. Umumnya benjolah hanya dialami di satu payudara,
dan bila diraba terasa keras dan menggerenjil. Bila stadium kanker sudah lanjut, ada
perubahan pada puting dan daerah hitam di sekitar puting. Kulit putingnya bertambah
penderita kanker payudara pada pria dan wanita dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:
H. Komplikasi
Menurut Sjamsuhidayat (2004), komplikasi kanker payudara adalah:
1. Gangguan Neurovaskuler
2. Metastasis : otak, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra, iga, tulang panjang.
3. Factor patologi
4. Fibrosis payudara
5. Kematian
I. Pemeriksaan Penunjang
stadium dini. Waktu yang tepat untuk melakukan mammografi pada wanita usia
produktif adalah hari ke 1-14 dari siklus haid. Pada perempuan usia
gelombang suara.
menggunakan radioisotop.
J. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
Pembedahan adalah salah satu terapi yang bersifat kuratif dan paliatif. Kuratif adalah
tindakan yang langsung menghilangkan penyebabnya sehingga manifestasi klinik yang
ditimbulkan dapat di hilangkan. Sedangkan paliatif paliatif adalah tindakan yang berarti
memperbaiki keadaan penderita.
2). Mastektomi
2. Non Medis
a. Pra Operatif dengan menggunakan :
1. Latihan pernapasan
2. latihan batuk efektif
b. Pasca Operatif
1. Pada hari 1-2
- latihan lingkup gerak sendi untuk siku pergelangan tangan dan jari lengan daerah yang
di operasi.
- untuk sisi sehat latihan lingkup gerak sendi lengan secara penuh.
- untuk lengan atas bagian operasi latihan esometrik.
- aktif mobilisasi
- latihan relaksasi.
- bebas gerakan.