Anda di halaman 1dari 3

Uji Validitas

Kelayakan instrumen penelitian untuk variabel pemahaman konsep


matematika siswa dihitung melalui rumus point biserial, hal ini sesuai dengan
skor yang diperoleh untuk tes pemahaman konsep matematika siswa, dimana
jawaban berada dalam interval 0 ( untuk jawaban yang salah) dan 1 (untuk
jawaban yang benar). Adapun rumus tersebut adalah:
̅𝑋̅̅̅𝑝 − 𝑋
̅̅̅𝑞
𝑟𝑝𝑏𝑖 = √𝑝𝑞
𝑠
Keterangan:
𝑋𝑝 = rata – rata skor total responden yang menjawab benar
𝑋𝑞 = rata – rata skor total responden yang menjawab salah
𝑝 = proposi jawaban yang benar
𝑞 = proposi jawaban yang salah
𝑠 = standar deviasi total semua responden
Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil
perhitungan 𝑟𝑝𝑏𝑖 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5%, pada
penelitian ini n = 30, sehingga nilai𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361 (Alwi, 2013:113).
Kriterianya adalah jika 𝑟𝑝𝑏𝑖 ≥ 0,361 maka butir pertanyaan tersebut
valid dan tidak valid jika nilai 𝑟𝑝𝑏𝑖 < 0,361.
Uji reliabilitas
Reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya untuk digunkan sebagai pengumpul data, dan apabila
digunakan dapat memberikan hasil yang tetap meskipun diteskan
berulang – ulang. Uji reliabilitas instrumen pemahaman konsep
matematika dilakukan dengan rumus KR – 20 yaitu:
𝑘 1 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟= ( )
𝑘−1 𝑆𝑖2
Keterangan:
r = koefisien reliabilitas tes
pq = varian butir ke – i
𝑆𝑖2 = varian skor total
𝑘 = banyak butir soal yang valid
Klarifikasi Interprestasi Reliabilitas Soal
Indeks Reliabilitas Klasifikasi
0,00 < r11 < 0,20 Rendah sekali
0,29 < r11 < 0,40 Rendah
0,40 < r11 < 0,60 Sedang
0,60 < r11 < 0,80 Tinggi
0,80 < r11 < 1,00 Tinggi Sekali

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas uji instsrumen tes


pemahaman konsep matematika, dari 30 soal yang valid diperoleh nilai
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,887 berada diantara 0,80 < r11 < 1,00 dengan harga
𝑟(0,05 30−2)= 0,374. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
instrument dari 16 soal yang valid memiliki derajat reliabilitas yang
tinggi sekali.
Taraf kesukaran
Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar, bilangan untuk menunjukan mudah atau sukarnya suatu soal
disebut indeks kesukaran (P). Bearnya indeks kesukaran antara 0,00
sampai 1,00. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks
kesukaran yaitu:
𝐵
𝑃=
𝐽𝑆
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya peserta yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah peserta yang mengikuti tes
Tolak ukur untuk menginterprestasikan taraf kesukaran tiap butir soal
digunakan kriteria
Kisaran Indeks Kesukaran Keterangan
0,00 – 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah

Daya Pembeda Soal


Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa
yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Rumus untuk menentuka daya
pembeda (Arikunto, 2012:228).
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan:
D : indeks daya pembeda
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : total nilai peserta kelompok atas
BB : total nilai peserta kelompok bawah
PA : proposi pesetta kelompok atas yang menjawab soal benar
PB : proposi peserta kelopmpok bawah yang menjawab soal benar
Klasifikasi daya pembeda mengacu pada Arikunto (2015:232) yang
mengungkapkan bahwa klasifikasi daya pembeda butir soal sebagai berikut:
Tabel 3.10 Klasifikasi Daya Pembeda
Kisaran Daya Pembeda Keterangan
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali

Anda mungkin juga menyukai