Tujuan pokok suatu audit laporan keuangan adalah untuk menyatakan suatu pendapat tentang
laporan keuangan klien. Bila manajemen tidak memiliki integritas, kemungkinan besar
terdapat kekeliruan dan ketidakberesan dalam proses akuntansi yg menjadi dasar penyusunan
laporan keuangan. Hal ini menyebabkan risiko bertambah besar, yaitu auditor memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian.
Bagi klien baru yg pernah diaudit oleh auditor lain, pengetahuan tentang manajemen klien yg
dimiliki oleh auditor pendahulu merupakan informasi penting bagi auditor pengganti.
Dalam berkomunikasi, auditor pengganti harus mengajukan pertanyaan yg spesifik dan wajar
mengenai berbagai hal yg berpengaruh atas pengambilan keputusan menerima/menolak
penugasan, misalnya :
Integritas manajemen
Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai prinsip akuntansi dan prosedur audit.
Pemahaman auditor pendahulu mengenai alasan klien melakukan penggantian auditornya.
Informasi tentang integritas manajemen dapat diperoleh dari orang yg mengenal klien.
Sebelum mengambil keputusan untuk melanjutkan penugasan dengan klien audit, auditor
harus mempertimbangkan secara cermat pengalaman berhubungan kerja dengan manajemen
klien di waktu lalu.
Yang berhubungan dengan hal ini, antara lain : mengidentifikasi pemakai laporan keuangan
yg telah diaudit, melakukan penilaian awak tentang klien dari segi hukum dan kestabilan
keuangannya, serta mengevaluasi kemungkinan bisa/tidaknya audit dilaksanakan.
Sebelum memutuskan untuk menerima suatu penugasan, auditor harus mengevaluasi apakah
terdapat kondisi-kondisi lain yg menimbulkan pertanyaan mengenai auditabilitas klien.
Audit harus dilaksanakan oleh seorang/lebih yg memiliki keahlian dan pelatihan tehnis
cukup sebagai auditor.
Tujuan elem pengendalian mutu ini adalah untuk melihat bahwa tingkat keahlian tehnis dan
pengalaman tim audit akan dapat memenuhi kebutuhan untuk menangani penugasan secara
profesional.
Demikian pula, kantor akuntan publik kadang-kadang merasa perlu untuk menggunakan
spesialis yg berasal dari luar kantor akuntan publik. Auditor tidak diharapkan untuk memiliki
keahlian/pelatihan untuk suatu pekerjaan yg merupakan bidang profesi lain. PSA
No.39, penggunaan pekerjaan spesialis (SA 336), menyatakan bahwa auditor bisa
menggunakan pekerjaan spesialis untuk mendapatkan bukti kompeten.
4. Menilai Independensi
Dalam semua hal yg berhubungan dengan penugasan, independisi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor..
Saat penunjukan
Penjadwalan audit
Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori
yaitu :
Pekerjaan interim : pekerjaan yg biasanya dilakukan dalam kurun waktu antara 3 – 4 bulan
sebelum tanggal neraca,
Pekerjaan akhir tahun : pekerjaan yg bisanya dilakukan dalam kurun waktu tidak lama
sebelum tanggal neraca sampai kira-kira 3 bulan setelah neraca.
Langkah terakhir dalam tahap penerimaan penugasan adalah penyusunan surat penugasan,
sebagaui suatu praktik profesional yg lazim untuk mengkonfirmasikan segala istilah dan
terminologi yg berkaitan dengan penugasan.
Bentuk & isi surat penugasan bisa berbeda—beda untuk setiap klien, namun secara umum
setiap surat penugasan hendaknya berisi hal-hal sebagai berikut :
Menyebutkan dengan jelas nama perusahaan/satuan organisasi dan laporan keuangan yg akan
diperiksa.
Menyebutkan tujuan audit.
Menyebutkan bahwa audit akan dilakukan berdasarkan standar profesional yaitu standar
auditing yg ditetapkan oleh IAI.
Menjelaskan tentang sifat dan lingkup audit dan tanggungjawab auditor.
Menyebutkan bahwa walaupun audit telah dirancang dan dilaksanakan dengan baik, namun
audit mungkin tidak akan dapat mendeteksi semua ketidakberesan material.
Mengingatkan manajemen, bahwa manajemen bertanggungjawab atas penyusunan laporan
keuangan dan menerapkan suatu SPI yg memadai.
Menyebutkan bahwa manajemen akan diminta untuk memberikan representasi tertulis kepada
auditor.
Menjelaskan mengenai dasar perhitungan honorarium audit dan cara penagiha honorarium.
Meminta klien untuk menegaskan kesepatakannya atas berbagai hal yg tercantum dalam surat
penugasan dengan menandatangani surat penugasan tersebut dan mengirimkan kembali
salinannya kepada auditor.