A. Identitas
Pasien Penanggung Jawab
Keterangan:
: laki-laki meninggal : garis keturunan
: perempuan meninggal : garis perkawinan
: laki-laki hidup : tinggal dlm 1 rumah
: perempuan hidup
: pasien perempuan
: pasien laki-laki
Pasien mengatakan orangtuannya sudah meninggal, Ny. T tinggal dengan ibu purnomo
(tetangga pasien). Ny. T mengatakan belum pernah menikah dan Ny. T merupakan anak
tunggal.
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama saat ini :
Ny. T mengatakan tangan kanannya merasa nyeri, kaki kaku, pinggang terasa pegal
pegal. Berdasarkan Diagnostik medis dari dokter Ny. T menderita penyakit (79.1)
yaitu Myalgia dan L 29 yaitu pruritus.
2. Riwayat kesehatan keluarga :
Ny. T mengatakan dirinya belum pernah menikah, ibu Ny. T sudah meninggal.
Riwayat kesehatan keluarga Ny. T tidak dapat terkaji.
3. Riwayat Alergi :
Ny. T tidak memiliki alergi baik itu alergi pada makanan atau alergi terhadap obat
obatan.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Nyeri :
Ny. T mengatakan, nyeri pada tangan dan punggung yang dirasakan sejak tahun
2011 (7 tahun).
P: nyeri bertambah jika sering digerakkan.
Q : nyeri seperti tertusuk tusuk.
R : nyeri di kaki dan di punggung.
S : skala 3
T: Hilang timbul.
4. Status gizi : BB saat ini :47 kg Tb : 147 cm
5. BMI : 21,75 BB/TBx1002 = 47/147x1002= 21, 75
Gizi cukup √
Gizi lebih
Gizi kurang
5. Personal Hygie
a. Mandi : Ny.T mandi dengan dibantu orang lain, Ny. T mandi 1x sehari.
b. BAK : Ny. T mengatakan BAK kadang kadang 2x saat pagi jam 06.00 – 18.00.
Ny. T mengatakan menggunakan pampers saat malam hari, saat melepas
pampers, pampers Ny. T dalam keadaan kering.
c. BAB : Ny. T mengatakan BAB kadang kadang 2 hari sekali dalam konsistensi
lembek, warna kuning, dan bau khas feses.
d. Berhias/ Berpakaian :Ny. T berhias dan berpakaian sendiri tanpa dibantu orang
lain. Ny. T tampak rapi , baju bersih, rambut rapi bertopi.
6. Sistem persepsi sensori
a. Pendengaran: Ny. T mengalami penurunan pendegaran, dibuktikan saat
berkomunikasi dengan Ny. T harus mendekat pada telinga Ny. T.
b. Penglihatan: Mata sebelah kanan klien tidak bisa melihat, mata sebelah kiri klien
mengalami penuunan penglihatan. Visus, VOD: 0/6 dan VOS: 3/6.
c. Pengecap/Penghidu: Ny. T tidak dapat menjelaskan apakah dirinya memiliki
masalah pada pengecap atau penghidunya.
d. Peraba: Ny. T mengatakan tidak mengalami gangguan pada indra perabanya.
7. Sistem pernafasan
a. Dada
I: Tidak terdapat penggunaan dan pembesaran otot pernafasan, bentuk dada
simetris.
P: Tidak terdapat nyeri tekan pada bagian dada Ny. T.
P: Sonor
A: Tidak terdapat adanya suara tambahan pada paru Ny. T. Suara nafas vesikuler.
b. Frekwensi/ RR: 20x/menit
c. Suara nafas: Vesikuler di semua lapang paru.
8. Sistem kardiovaskuler
I: Tidak terdapat pembesaran JVP.
P: Tidak terdapat nyeri pada dada kiri.
P: Pekak
A: BJ I (S1) bunyi: LUB, BJ II (S2) bunyi DUP
a. Tekanan darah : 140/60 mmHg,
b. Nadi :78x/menit,
c. Capillary Refill :<3 detik
9. Sistem saraf pusat
a. Kesadaran : Composmentis
b. Orientasi waktu:
Ny. T tidak mengetahui tanggal dan tahun saat pengkajian, tetapi Ny. T
mengetahui hari.
c. Orientasi orang:
Ny. T tidak hafal orang yang mengajak kenalan dengannya. Tetapi Ny. T hafal
dengan teman temannya yang berada pada 1 ruangan wisma.
10. Sistem gastrointestinal
a. Nafsu makan
Ny. T tampak kurang nafsu makan, Ny. T makan dengan porsi sedikit. Hasil
pengkajian Mini Nutrition Assesment (MNA) didapat skor 17 yang berarti resiko
malnutrisi.
b. Pola makan
Ny. T makan 3x sehari, Ny. T terkadang makan makanan ringan yang sudah ada
di wisam. Ny. T mengatakan minum setengah gelas dalam sehari yang setara
dengan 200cc.
c. Abdomen
I : Tidak terdapat peningkatan volume perut pada bagian tertentu
P : Tidak terdapat adanya tumor, oedema, penumpukan urin atau feses.
P : Bunyi perkusi tympani.
A : Bising usus normal (12x/menit)
d. BAB
Ny. T mengatakan BAB kadang kadang 2 hari sekali dalam konsistensi lembek,
warna kuning, dan bau khas feses.
5 5
4 4
b. Kemampuan ADL
Ny. T memenuhi kebutuhan ADL kebanyakan dibantu orang lain, tetapi ada
beberapa yang bisa dilakukan nya secara mandiri yaitu makan minum,
berpakaian. Klien lebih suka duduk di ruang tamu wisma. Ny. T mengatakan
jarang keluar wisma dan tidak mengikuti kegiatan yang diadakan dibalai
pelayanan sosial seperti senam pagi dan kegiatan keagamaan di masjid. Ny. T
berjalan dengan cara berpegangan pada dinding yang ada pegangannya atau kursi
yang ada didekatnya. Hasil pengkajian The Timed Up and Go (TUG) didapatkan
1 menit 10 detik yang berarti terdapat adanya gangguan mobilitas pada Ny. T.
12. Sistem integument
a. Pressure ulcer:
Tidak terdapat adanya luka tekan pada bagian tubuh tertentu pada Ny. T.
b. Sistem reproduksi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ny. T, didapatkan data Ny. T belum pernah
menikah, Ny. T tidak memiliki suami. Tidak ada masalah pada organ reproduksi
Ny. T
13. Sistem perkemihan
a. Pola BAK: Ny. T mengatakan BAK kadang kadang 2x saat pagi jam 06.00 –
18.00. Ny. T mengatakan menggunakan pampers saat malam hari, saat melepas
pampers, pampers Ny. T dalam keadaan kering. Saat siang hari Ny. T BAK di
kamar mandi dengan cara berjalan dengan berpegangan pada dinding
b. Inkontinensia: Ny. T tidak mengalami inkontinensia urine, Ny. T menggunakan
pampers saat malam hari.
c. Pola istirahat tidur
Ny. T mengatakan saat siang hari jarang tidur, saat siang hari Ny. T tidur dari
sehabis maghrib sampai pukul 5 pagi yang berarti Ny. T tidur ±10 jam. Hasil
pengkajian PSQI didapatkan nilai 15 yang berarti insomnia sedang.
E. Data Penunjang
Hasil Pengkajian
1. Pengkajian fungsi kognitif (SPMSQ) dengan hasil 8: berarti kerusakan intelektual
berat.
2. Pengkajian Skor Norton dengan hasil 17: kemungkinan kecil sekali / tak terjadi.
3. Pengkajian MMSE, dengan hasil benar 8: terdapat kerusakan kognitif.
4. Pengkajian Gerontik Depresion Scale, dengan hasil 9: berarti “ kemungkinan
depresi”.
5. Pengkajian Screening Fall:
a. Fungtional Reach (FR) Test, Tidak dilakukan pengkajian.
b. The Timed Up and Go (TUG) Tes → hasil 1 menit 10 detik → berarti gangguan
mobilitas.
6. Pengkajian Fungtional (Indeks Kemandirian Kats): dengan hasil Nilai B
kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
7. Pengkajian Apgar Keluarga: dengan hasi 5 yaitu Disfungsi keluarga sedang.
8. Pengkajian tingkat Insomnia Rating Scale → Hasil 15 insomnia sedang.
9. Pengkajian Mini Nutrition Assesment (MNA) hasil 17 → Resiko malnutrisi
2. Sosial
a. Aktifitas atau peran dimasyarakat
Kegiatan yang diikuti oleh Ny. T selama berada di wisma yaitu: duduk di
samping meja makan dan beraktivitas sesuai dengan kemampuan.
b. Kebiasaan di lingkungan yang tidak disukai
Ny. T tidak dapat mengungkapkan kondisi lingkungan yang tidak disukainya,
Ny. T tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat.
c. Cara mengatasinya
Ny. T hanya diam saja saat kondisi lingkungannya berubah → berubah menjadi
sepia tau ramai karena adanya mahasiswa atau lansia lain yang sedang ngobrol.
d. Pandangan klien tentang aktifitas social dilingkungannya
Ny. T tidak memberikan respon terhadap aktivitas social atau kegiatan yang ada
di sekitarnya.
3. Budaya
a. Budaya yang diikuti klien adalah budaya
Ny. T mengikuti budaya Jawa.
b. Keberatan / tidak terhadap budaya yang diikuti
Ny. T tidak aktif mengikuti budaya yang ada di sekelilingnya.
c. Cara mengatasi (jika keberatan)………………………………………………….
……………………………………………………………………………………
4. Spiritual
a. Aktifitas ibadah yang sehari-hari dilakukan:
Ny T mengatakan tidak pernah sholat dan tidak pernah mengaji, Ny. T
mengatakan tidak sholat dan tidak mengaji dikarenakan tidak bisa.
b. Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan:
Ny. T mengatakan tidak mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian yang
ada di wisma.
c. Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut:
Ny. T mengatakan perasaannya biasa saja saat tidak dapat melaksanakan
ibadah karena memang tidak bisa mengerjakannya.
d. Upayan klien mengatasi perasaan tersebut:
Ny. T biasanya diam dan bicara seperlunya.
e. Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang sekarang
sedang dialami…………………………………………………………………..
H. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1. DS: Ny. T mengatakan, nyeri pada Usia >50 tahun Nyeri kronik
tangan dan punggung yang dirasakan
sejak tahun 2011 (7 tahun).
P: nyeri bertambah jika sering
digerakkan.
Q : nyeri seperti tertusuk tusuk.
R : nyeri di kaki dan di punggung.
S : skala 3
T: Hilang timbul.
DO:
1. Ny. T tampak memijat mijat
tangan dan punggungnya.
2. Usia klien 75 tahun.
3. TTV
TD: 140/60mmHg
N: 78 x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,5°C
4. Mendapat terapi analgetic
ibuprofen 2x200 mg
(200mg/12jam)
J. Intervensi
No. NOC NIC
DX
1. 1605 Kontrol Nyeri 1400 Manajemen Nyeri
O:
Setelah dilakukan tindakan
1. Observasi reaksi non verbal dari
keperawatan selama 3x8 jam ketidaknyamanan.
2. Lakukan pengkajian nyeri secara
diharapkan skala nyeri berkurang
komprehensif: lokasi,
dengan criteria hasil: karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi.
1. Melaporkan nyeri terkontrol
N:
dari skla 3 mejadi 2.
1. Beri penanganan teknik non
2. Klien Klien menggunakan
farmakologis kompres hangat
analgetik dari jarang (2)
2. Berikan massage pada daerah
menjadi sering (4)
nyeri
menggunakan.
3. Kontrol lingkungan yang dapat
3. Klien menggunakan tindakan
mempengaruhi nyeri seperti:
pengurangan nyeri dari tidak
suhu, ruangan, pencahayaan,
pernah (2) menjadi sering (4)
dan kebisingan.
E: Ajarkan tentang teknik non
farmakologi (tarik nafas dalam).
C:
1. Kolaborasi dengan dokter jika
ada keluhan.
2. Berikan analgesic untuk
mengurangi rasa nyeri.
E:
1. Edukasi pasien bagaimana
jatuh untuk meminimalkan
cidera.
C
1. Kolaborasi dengan anggota tim
kesehatan lain untuk
meminimalkan efek samping
dari obat yang berdistribusi
terhadap jatuh
K. Implementasi
Hari/ No Implementasi Respon TTD
Tgl/ Jam DX
Selasa, 1, 2, 3 a. Memonitor KU S: Ny. T mengatakan senang
22/8/17 b. Memonitor TTV bisa di cek Tekanan Darahnya.
10.05 O: Kesadaran Composmentis.
TD: 140/60mmHg
N: 78 x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,5°C
10.35 1 a. Melakukan S:
pengkajian nyeri
Ny. T mengatakan nyeri
secara
komprehensif: dibagian tangan kanan dan
lokasi, karakteristik,
punggungnya.
durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor P: nyeri bertambah jika sering
presipitasi. digerakkan.
Q : nyeri seperti tertusuk
tusuk.
R : nyeri di kaki dan di
punggung.
S : skala 3
T: Hilang timbul.
O:
1. Ny. T tampak memijat
tanganya.
2. Ny. T tampak meringis
saat nyeri muncul.
13.40 3 a. Memberikan S: -
pencahayaan yang O:
memadai untuk 1. Lingkungan pasien
meningkatkan terang
mobilitas 2. Pintu dan jendela
terbuka.
Kamis
24/8/17 1 a. Melakukan S:
kolaborasi dalam Ny. T mengatakan nyeri
11.00 pemberian analgesic berkurang
(ibuprofen) P: nyeri bertambah jika sering
digerakkan.
Q : nyeri seperti tertusuk
tusuk.
R : nyeri di kaki dan di
punggung.
S : skala 2
T: Hilang timbul.
O:
1. Ny. T tampak lebih
rileks atau nyaman
11.35 2 a. Melatih pasien S: Ny. T mengatakan bisa
dalam memenuhi makan sendiri.
kebutuhan ADLs O:
secara mandiri 1. Ny. T tampak makan
sesuai kebutuhan. dan minum secara
mandiri.
12.40 3 a. Menyediakan S: -
tempat tidur kasur O:
dengan tepi yang 1. Tempat tidur mudah
erat untuk dijangkau
menudahkan 2. Tepi tempat tidur Ny.
transfer. T tidak lancip (aman)
L. Evaluasi
Hari/ No. Evaluasi TTD
Tgl/ Jam DX
Selasa 1 S:
22/8/17
Ny. T mengatakan nyeri dibagian tangan kanan dan
punggungnya.
P: nyeri bertambah jika sering digerakkan.
Q : nyeri seperti tertusuk tusuk.
R : nyeri di kaki dan di punggung.
S : skala 3
T: Hilang timbul.
O:
1. Ny. T tampak memijat tanganya.
2. Ny. T tampak meringis saat nyeri muncul
A: Masalah Nyeri akut belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi
1. Ajarkan Teknik relaksasi nafas dalam
2. Berikan kompres hangat pada daerah nyeri
3. Kolaborasi dalam pemberian analgesic.
2 S: Ny. T mengatakan berjalan dengan cara berpegangan
dengan tembok atau kursi yang ada disekitarnya.
O:
1. Ny. T berjalan lambat dan tremor.
2. Ny. T dapat duduk, berbaring secara mandiri.
A: Gangguan mobilitas fisik belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi
1) Ajarkan bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.
2) Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADL pasein.
3) Latih pasien dalam pemenuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan.
S: Ny. T mengatakan pernah jatuh 2x saat berjalan di wisma.
3
O:
1. Ny.T berusia 75 tahun.
2. Ny.T mengalami penurunan penglihatan.
A: Resiko jatuh masih belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Memberikan pencahayaan yang memadai untuk
meningkatkan visibilator
Rabu,
S:
23/8/17 1
Ny. T masih merasakan nyeri.
P: nyeri bertambah jika sering digerakkan.
Q : nyeri seperti tertusuk tusuk.
R : nyeri di kaki dan di punggung.
S : skala 3
T: Hilang timbul.
O: Ny. T tampak mengikuti perawat untuk tarik nafas dalam.
A: Nyeri teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Ulangi teknik relaksasi nafas dalam.
2. Berikan massage pada daerah nyeri.
3. Kolaborasi dalam pemberian analgesic.
2 S: Ny. T mengatakan terimakasih pada perawat yang telah
membatunya mengambilkan makanan dan membantu
berpindah tempat.
O:
1. Ny. T tampak meraba raba meja mencari makanan.
2. Ny. T tampak kesusahan saat berdiri dan berpindah
tempat.
A: Gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi:
1) Ajarkan bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.
2) Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADL pasein.
3) Latih pasien dalam pemenuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan.
S: -
3
O:
1. Lingkungan pasien terang
2. Pintu dan jendela terbuka.
A: Resiko jatuh teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:
1. Menyediakan tempat tidur kasur dengan tepi yang erat
untuk memudahkan transfer
Kamis
24/8/17 1 S:
Ny. T mengatakan nyeri berkurang
P: nyeri bertambah jika sering digerakkan.
Q : nyeri seperti tertusuk tusuk.
R : nyeri di kaki dan di punggung.
S : skala 2
T: Hilang timbul.
O:
1. Ny. T tampak lebih rileks atau nyaman
2. Skala nyeri berkurang menjadi 2
A: Nyeri teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervesi
1. Ulangi teknik relaksasi nafas dalam
2. Kolaborasi dalam pemberian analgesik.
2
S: Ny. T mengatakan bisa makan sendiri, berpakaian secara
mandiri.
O:
1. Ny. T tampak makan dan minum secara mandiri.
DI WISMA WUKIROTAWU
Disusun oleh:
Indira Pambudi
P1601025
(2016 / 2017)