Anda di halaman 1dari 12

 KERANGKA TEORITIK

Dengan disahkannya Undang-Undang No.6 tahun 2014 tentang


Desa pada tanggal 15 Januari 2014, pengaturan tentang desa
mengalami perubahan secara signifikan. Dari sisi regulasi, desa
(atau dengan nama lain telah diatur khusus/tersendiri) tidak lagi
menjadi bagian dari Undang-Undang No.23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Desa-desa diIndonesia akan mengalami
reposisi dan pendekatan baru dalam pelaksanaan pembangunan
dan tata kelola pemerintahannya.

Pada hakikatnya Undang-Undang Desa memiliki visi dan


rekayasa yang memberikan kewenangan luas kepada desa
dibidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa,dan
pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa
masyarakat, hakasal usul,dan adat istiadat desa. Undang-Undang
Desa juga memberi jaminan yang lebih pasti bahwa setiap desa
akan menerima dana dari pemerintah melalui anggaran negara
dan daerah yang jumlahnya berlipat, jauh diatas jumlah yang
selama initersedia dalam anggaran desa.

Selain Undang-Undang No.6 tahun 2014 tentang Desa, regulasi


yang ada adalah PP No.43 tahun 2014 tentang pelaksanaan
Undang- Undang Desa danP P No. 60 tahun 2014 yang kemudian
diubah dalam Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2016 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. dengan variatifnya karakteristik desa, kompetensi
aparat dan regulasi yang relatif baru diduga terdapat cukup
banyak potensi korupsi dalam tia ptahapan penyaluran dana desa,
mulai dari proses perencanaan hingga tahap monitoring dan
evaluasi.

Permendagri No. 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan


Desa, Permendagri No. 114 tahun 2014, Permendes No. 4 tahun
2015 tentang BUMDes, Permendes No. 21 tahun 2016 tentang
Penetapan Prioritas dana Desa 2016, Peraturan Menteri Keuangan
No. 49 tahun 2016 tentang tata cara pengalokasian, penyaluran,
penggunaan, pemantauan dan evaluasi dana desa.

Diunduh pada laman web:

https://keuangandesa.blogspot.co.id/2015/11/pokok-pokok-pengelolaan-

keungan-desa.html
Dipandang sangat perlu dibentuk suatu sarana Bimbingan Teknis
Pengelolaan Dana Desa yang dapat menjadi salah satu upaya
untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
pengelolaan Dana Desa. Kebijakan ini memiliki konsekuensi positif
terhadap proses pengelolaan yang nantinya dapat dilaksanakan
secara profesional, efektif dan efisien,sertaa kuntabel yang
didasarkan pada prinsip-prinsip manejemen publik yang baik agar
terhindarkan dari resiko terjadinya penyimpangan, penyelewengan
dan korupsi. Dalam Bimbingan Teknis Pengelolaan Dana Desa
akan memfokuskan pada bidang yang menjadi prioritas
penggunaan Dana Desa yaitu:

Bidang Ekonomi pengembangan usaha ekonomi masyarakat dan


Peningkatan investasi ekonomi desa melalui pengembangan alat-
alat produksi,permodalan dan peningkatan kapasitas melalui
pelatihan dan pemagangan, Pengembangan bisnis dan pemetaan
kelayakan BUMDes dan BUMADes yang bertujuan agar perangkat
desa dan masyarakat mengetahui posisi strategis unit bisnis yang
akan dikembangkan melalui BUMDes dan menjajaki peluang
strategis BUMADes, Pelatihan Manajemen usaha untuk BUMDes
dan usaha ekonomi rumahan (home industry) guna meningkatkan
pengetahuan pengurus BUMDes atau penduduk yang memiliki
usaha, meningkatkan sumber-sumber penerimaan desa dengan
mengembangkan kerjasama antar BUMDes, Bazar produk
kerajinan tangan/produk industri rumah tangga agar dikenal
pasar, pelatihan e-marketing dan pembuatan website untuk
pelaku industri rumah tangga guna memperuat strategi
pemaasaran produk lokal desa.
Diunduh pada Laman Web tamansaridesa.blogspot.com

Bidang Hukum kurangnya pengetahuan bagi aparatur desa dan


masyarakat desa mengenai hukum khususnya regulasi pengenai
Dana Desa sehingga dipandang perlu di adakannya Pelatihan
Paralegal Desa dan advokasi guna melatih keterampilan warga
masyarakat desa dalam memetakan masalah dan penyelesaiannya
baik didalam pengadilan ataupun diluar pengadilan. Pelatihan
penyelesaian sengketa tanah, kayu atau kekerasan dalam rumah
tangga guna melatih keterampilan bagi warga desa dalam
penyelesaian sengketa aset desa.

Bidang Pertanian Berperan aktif dalam pembangunan pertanian


melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian dalam
bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di
wilayahnyadalam menyelenggarakan dan/atau melaksanakan
pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat perdesaan
memfasilitasi kerjasama dengan pihak ketiga dalam membangun
rintisan pusat layanan penggilingan padi/jagung hasil pertanian
desa.agar memudahkan akses petani dan dapat mengurangi biaya
produksi yang tinggi dari pengelolahan hasil pertanian, pelatihan
pengelolahan dan pemasaran hasil pertanian yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan warga desa mengenai cara
pengelolaan hasil pertanian.

Bidang Pariwisata untuk merencanakan dan mengelola


pembangunan daerahnya sendiri, serta tuntutan bagi partisipasi
aktif masyarakat dalam proses pembangunan dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Masyarakat sebagai
komponen utama dalam pembangunan pariwisata berbasis
masyarakat mempunyai peranan penting dalam menunjang
pembangunan pariwisata daerah yang ditujukan untuk
mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial
budaya sosialisasi kepada warga desa akan pentingnya tempat
wisata yang ada di desa, dan mendorong Pembangunan tembok
laut kawasan wisata laut guna mengembangkan kindahan
kawasan pandang pantai, Rehabilitasi pemeliharaan Jogging pat
track Wisatawan, membangun ruang publik pantai guna
menyediakan arena seni budaya dikawasan pantai.

Bidang Tata Kelola Manajement penyelenggaraan pemerintahan


desa merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan
pemerintahan secara nasional, sehingga keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan secara nasional turut ditentukan
oleh efetivitas penyelenggaraan pemerintahan desaPengelolaan
Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut


APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan
Desa. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa
yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam siklus pengelolaan keuangan desa, tanggung jawab dan


tugas dari Kepala Desa dan Pelaksana Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa. PTPKD terdiridari Sekretaris Desa, Kepala Seksi
dan Bendahara Desa Dalam kaitan itu, prioritas pembangunan
disusun sebagai penjabaran operasional dari Strategi
Pembangunan yang digariskan dalam RPJMN2015-2019 dalam
upaya melaksanakan Agenda Pembangunan Nasional untuk
memenuhi Nawa Cita Dalam PP Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari APBN. Pemerintah Pusat
mengalokasikan Dana Desa secara nasional dalam APBN setiap
tahun anggaran yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota.
Dana desa ditransfer melalui APBD kabupaten/kota untuk
selanjutnya ditransfer ke APBDesa. Penyaluran dana desa
dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD,
selanjutnya dari RKUD ke Rekening Kas Desa, dan dilakukan
secara bertahap pada tahun berjalan Pengalokasian dan
penyaluran dana yang ditransfer kedesa yang dialokasikan dalam
APBD Pemerintah kabupaten/kota sesuai mekanisme dalam PP
Nomor 22 Tahun 2015, akan menerima Dana Desa yang
selanjutnya akan diteruskan ke desa. Penerimaan Dana Desa dari
Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umum
Daerah (RKUD) akan dicatat sebagai Pendapatan Transfer-
Pendapatan Transfer Lainnya, sedangkan penyaluran ke desa akan
dicatat sebagai Transfer ke desa.

 TUJUAN KEGIATAN
1. Sebagai acuan dan referensi untuk Pemberian dan atau
peningkatkan pemahaman mengenai keuangan desa, mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan penatausahaan,
hingga pelaporan dan pertanggungjawaban bagi aparat
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa;
2. Memberikan bimbingan teknis pengelolaan keuangan bagi
Perangkat Desa dalam menyusun perencanaan keuangan
desa;
3. Memberikan bimbingan teknis pengelolaan keuangan bagi
Perangkat Desa dalam melakukan penatausahaan
keuangan desa;
4. Memberikan bimbingan teknis Pengelolaan Keuangan bagi
Perangkat Desa dalam menyusun pelaporan keuangan desa
5. Memberikan bimbingan teknis Pengelolaan Keuangan bagi
Badan Permusyawaratan Desa dalam kaitannya dengan
proses penyusunan perencanaan dan pelaporan keuangan
desa.
6. Meningkatkan kapasitas warga atau masyarakat desa
dalam wirausaha, peningkatan pendapatan, serta perluasan
skala ekonomi individu warga negara atau kelompok
masyarakat desa

 MANFAAT KEGIATAN

1. Perangkat Desa Memahami benar tentangteknis


pengelolaan keuangan Desa
2. Meminimalisir kesalahan perangkat Desa dalam
Pengelolaan Keuangan Desa
3. Meningkatkan keterampilan dan profesionalitas perangkat
Desa dalam mengelola keuangan daerah sesuai dengan
aturan dan kaidah hukum yang berlaku.
 METODOLOGI
1. Bimbingan teknis Pengelolaan Keuangan ini dilaksanakan
dengan metoda ceramah dan diskusi tentang keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan desa. Yang ditujukan tidak hana kepada
perangkat desa tetapi juga kepada masyarakat desa secara
umum agar dapat juga mengawasi pengelolaan keuangan
desa.
2. Menggunakan media komunikasi, informasi dan edukasi;
dimana metode ini dipandang akan dapat mempermudah
dimengerti bagi perangkat desa dan masyarakat dengan
bahasa yang sederhana, lugas dan komunikatif.
3. Memanfaatkan media elektronik sebagai sarana
Demonstrasi untuk menampilkan Formulir dan bagan-
bagan alur pengelolaan keuangan desa dimasing-masing
subsistem.

 PESERTA
Bimbingan teknis pengelolaan keuangan desa ini ditujukan pada
perangkat desa kususnya dan seluruh stakholder yang ada
didesa pada umum nya diantaranya:
1. Kepala Desa;
2. Sekretaris Desa;
3. Kepala Urusan (KAUR);
4. Kepala Seksi (KASI);
5. Kepala Dusun (KADUS);
6. RT/RW;
7. Karang Taruna;
8. Pemangku Adat;
9. Kelompok/Organisasi Masyarakat.

 Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa ini
akan dilaksanakan dalam waktu……. Sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan dialokasikan selama 2 minggu, meliputi
kegiatan mengurus izin, peyusunan dan perbanyak materi
berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan Desa.
2. Tahap Pelaksanaan, berupa mengundang seluruh perangkat
desa dan masyarakat di …….. untuk berpartisipasi dalam
kegiatan terssebut.

Tabel 1: Jadwal Kegiatan

Agustus September
No Jenis Kegiatan
I II III IV I II III IV
1 Pengurusan surat izin
2 Penyusunan materi pelatihan
3 Perbanyak materi pelatihan
Penyebaran informasi waktu
4
pelatihan
5 Pelaksanaan Pelatihan
 MATERI PELATIHAN

Table 2. Materi Pelatihan

No Waktu Materi Narasumber Moderator


1 Hari 08.00-09.00 Registrasi peserta - Panitia
2 09.00-10.00 Pembukaan - Panitia
Ke-I
10.00-12.00 Filosofi Diky Hidayat, Panitia
3 Pemanfaatan Dana M.Si
Desa
4 12.00-13.00 ISHOMA Panitia
13-00-15.00 Aspek Yuridis Rudy, S.H., Panitia
5 Pengelolaan Dana LL.M., LL.D
Desa
6 15.00-15.15 Coffee break Panitia
15.15-17.00 Model Siti.Khoiriah, Panitia
Pendampingan S.H.I., M.H
7 Hari 08.00-09.00 Absensi hari Kedua - Panitia
09.00-10.00 Evaluasi materi Iwan Satriawan, Panitia
8 Ke-2
hari ke-I S.H., M.H
10.00-12.00 Pelaporan Siti Khoiriah, Panitia
9
Keuangan Desa S.H.I., M.H
10 12.00-13.00 ISHOMA
13.00-15.00 BUMDesa Rina Elmaza Panitia
11
S.Ey, M.Ey
15.00-16.00 RTL Diky Hidayat,
12
M.Si
 ANGGARAN

Budget
No Deskripsi Kegiatan Quantity Unit Frekuensi Cost

1 Pra

a. Expert Metting (Pembuatan Modul)

Pengumpulan Bahan 1 Paket 1 kali 1.000.000

Alat Tulis, Foto copy 1 Paket 1 Paket 650.000

Paket Pertemuan 15 Orang 3 kali 100.000

Transport Lokal Pakar 3 Orang 3 kali 2.000.000

Transport local 12 Orang 3 kali 250.000

Total 21

b. Perbanyak Materi Bimbingan

Buku saku bagi Peserta 50 Eks 1 paket 90.000

Media Bimbingan 50 Eks 1 paket 350.000


Total 5

c. Mengundang Perangkat Desa


Transportasi 3 Orang 1 paket 500.000
Konsumsi 3 Orang I paket 100.000
Total 1

2 Pelaksanaan

a. Pelaksanaan Pelatihan
ATK 50 Orang 1 paket 100.000
Sewa gedung 2 hari 1 paket 6.500.000 1
Pengandaan materi 50 Orang 1 paket 50.000
Penginapan 60 Orang 2 hari 650.000 7
Transport fasilitator 5 Orang 2 hari 1.000.000 1
Total 108

3 Pendampingan
Pendampingan hukum 50 Desa 1 paket 15.000.00 1
0
Total 15

4 Dokumentasi

a. Dokumentasi 1 Paket 1paket 3.000.000


Total 3

5 Pelaporan

a. Draf laporan 5 Eks 1 paket 500.000

b. Laporan akhir 5 Eks 1 paket 500.000


Total 5
160

Anda mungkin juga menyukai