dengan Persiapan
SKIZOFRENIA TIPE PARANOID REMISI TAK SEMPURNA
Kelompok C
Salma Suka Kyana Nareswari
Rizky Abi Rachmadi
Diandra Safirina
Tidak ada riwayat darah tinggi, diabetes, asma, alergi, keganasan. Tidak ada riwayat
trauma maupun dirawat di rumah sakit
Riwayat penggunaan zat psikoaktif, NAPZA, dan alkohol
● Sebelum sakit, pasien adalah orang yang ceria dan punya banyak teman. Tidak
terlalu dekat dengan teman kantor, tapi sering berburu dengan teman
komunitasnya.
● Sejak sakit, pasien jadi menarik diri dan takut bersosialisasi. Tidak punya
teman dekat untuk bercerita
Riwayat pernikahan
Pasien telah menikah selama 10 tahun, memiliki 3 orang anak, pasien tinggal dengan istri,
ketiga anaknya, dan adik perempuannya. Hubungan dengan istri meregang sejak pasien
sakit, pernah bertengkar hebat 1 x ketika bisikan pasien menyuruhnya membunuh istri.
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat psikoseksual
● Pasien kerja sebagai karyawan swasta. Tidak ada gangguan signifikan dalam
bekerja. Justru pasien teralihkan dari gejala saat bekerja
● Jika tidak kerja, pasien lebih sering diam di rumah
● Pasien suka membaca koran dan buku
Persepsi pasien tentang diri dan
lingkungannya
● Pasien merasa dirinya tidak sakit secara medis tetapi di “guna-guna”. Pasien tidak ingin
ke dokter tapi di bawa oleh istri dan adiknya ke Jakarta
● Namun, pasien cukup terganggu dengan gejalanya sehingga tidak keberatan jika diberi
obat dari dokter untuk meringankannya
● Pasien tidak ingin berlama-lama di Jakarta dengan alasan tidak bisa meninggalkan
pekerjaan dan anak-anaknya terlalu lama
Persepsi keluarga tentang pasien
● Istri pasien meyakini pasien memiliki masalah medis sehingga memaksa pasien untuk
berobat ke dokter
● Istri pasien berharap pasien sembuh dan kembali ke dirinya yang semula agar
perkawinannya juga kembali lancar
Genogram
PASIEN
Schizophrenia
Tinggal Serumah
Status Mental
Penampilan Pasien seorang pria, penampilan rapi, sesuai usia, datang bersama istri dan
adik perempuan pasien
Perilaku dan aktivitas Pasien tenang, tidak didapatkan gangguan perilaku dan aktivitas psikomotor
motorik
Pembicaraan Bicara spontan, volume cukup, artikulasi jelas dan pembicaraan yang dapat
dimengerti
Daya ingat Kesan memori segera, jangka pendek, sedang dan panjang baik
Pengendalian impuls Baik, pasien bersikap tenang dan sopan selama wawancara
Fungsi Kognitif
Tilikan 3 -> pasien menyadari dirinya sakit, tetapi menyalahkan hal eksternal / orang
lain
Pemeriksaan Neurologis
GCS E4 M6 V5
AXIS 1
● Pasien tidak memiliki riwayat trauma kepala, kejang, ataupun defisit neurologis ->
gangguan mental organik (F0) dapat disingkirkan
● Pasien tidak memiliki riwayat menggunakan zat psikoaktif, NAPZA dan alkohol ->
gangguan mental akibat zat psikoaktif (F1) dapat disingkirkan
● Pada pasien terdapat gejala halusinasi auditorik verbal commanding dan
commenting dan halusinasi visual, thought withdrawal, waham kejar. Sejak 10 bulan
yang lalu, pasien menarik diri dari lingkungan sosial, menyebabkan hendaya yang
bermakna pada sosial. Gangguan hilang-timbul hampir setiap hari, dengan onset
lebih dari 1 tahun yang lalu -> Skizofrenia tipe paranoid berkelanjutan (F20.00)
Formulasi Diagnosis
AXIS 5: Pasien masih bisa bekerja sebagai karyawan swasta dan melakukan
kegiatan sehari-hari dengan normal, namun sulit melakukan interaksi sosial -> GAF
Scale 91-80
Diagnosis Multiaksial
AXIS 1: Skizofrenia tipe paranoid berkelanjutan (F20.00)
AXIS 5: Pasien masih bisa bekerja sebagai karyawan swasta dan melakukan
kegiatan sehari-hari dengan normal, namun sulit melakukan interaksi sosial -> GAF
Scale 91-80
Masalah Biopsikososial
BIOLOGIS:
Tidak ada
LINGKUNGAN DAN
SOSIOEKONOMI:
● Menarik diri
● Memiliki masalah PSIKOLOGIS:
yang belum Skizofrenia tipe
terselesaikan paranoid
dengan teman berkelanjutan
● Renggang
dengan istri
Prognosis
Ad vitam : bonam
Skizofrenia
dengan ekspresi berbagai fenotip.”
● F2 gangguan halusinasI
● F21 gangguan skizotipal
● F22 gangguan waham menetap
● F23 gangguan psikotik polimorfik akut
● F24 gangguan waham induksi
● F25 skizoafektif
Tatalaksana
APG-I
APG-I
APG-I
Efek Samping
● Tatalaksana efek samping EPS
○ Menurunkan dosis
○ Agen antikolinergik → triheksifenidil 3 x 2 mg/hari
○ Mengganti ke APG-II
● Pasien tidak pernah dirawat di RS atau mengalami trauma kepala sebelum muncul
keluhan, tidak ada riwayat kejang sebelumnya -> F0 dapat disingkirkan
● Pasien tidak pernah konsumsi rokok, alkohol, maupun zat terlarang -> F1 dapat
disingkirkan
● Terdapat gejala halusinasi auditorik verbal commanding dan commenting dan halusinasi
visual, thought withdrawal, waham kejar. Sejak 10 bulan yang lalu, pasien menarik diri
dari lingkungan sosial, menyebabkan hendaya yang bermakna pada sosial. Gangguan
hilang-timbul hampir setiap hari, dengan onset lebih dari 1 tahun yang lalu. Tidak ada
periode sembuh selama 1 tahun tersebut. -> Skizofrenia tipe paranoid berkelanjutan
(F20.00)
Dasar diagnosis skizofrenia paranoid
Kriteria Skizofrenia PPDGJ III/ICD 10:1
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas:
Gejala harus selalu ada secara jelas selama kurun waktu satu bulan atau lebih
Dasar diagnosis skizofrenia paranoid
Kriteria Skizofrenia Paranoid PPDGJ III/ICD 10:1
Gangguan skizotipal ● Perilaku pikiran afek eksentrik tapi tidak memenuhi gejala skizofrenia ->
pasien memenuhi gejala skizofrenia
● Onset 2 tahun dan fluktuatif -> onset pasien 1 tahun
Waham terinduksi Tidak ada orang terdekat pasien dengan gangguan waham
Dual diagnosis dengan Gangguan Panik (F41.0)?
● Studi dari National Institute of Mental Health Epidemiologic Catchment Area survey menemukan
prevalensi gangguan panik pada pasien skizofrenia sejumlah 45%2
● Bayle et al mengemukakan gangguan panik lebih sering pada skizofrenia tipe paranoid daripada
tipe lainnya -> diasosiasikan dengan psikopatologi yang lebih parah3
● Berdasarkan PPDGJ-III1
“Serangan anxietas berat (panik) yang berulang, tidak terbatas pada adanya situasi tertentu atau
pun suatu rangkaian kejadian, karena itu tidak terduga” -> pada pasien, masih dapat terduga
Serangan berat dari anxietas otonomik harus terjadi dalam periode 1 bulan:
AKSIS III: Dari hasil anamnesis, tidak ada keluhan pada aksis III
AKSIS IV: Pasien memiliki masalah yang tidak terselesaikan dengan temannya, menarik diri dari
lingkungan sosial karena takut menyakiti orang lain. Hubungan perkawinan renggang.
AKSIS V: Pasien masih bisa bekerja sebagai karyawan swasta dan melakukan kegiatan sehari-hari
dengan normal, namun sulit melakukan interaksi sosial -> GAF Scale 91-80
Anjuran Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fungsi kognitif MMSE
2. Melakukan kunjungan rumah untuk menemui anggota keluarga, merencanakan
pengawasan minum obat oleh keluarga -> kurang efektif karena pasien hanya
sementara di Jakarta
Pembahasan Tatalaksana
● Terapi utama adalah terapi farmakoterapi menggunakan APG II (antipsikotik
atipikal)
○ Atas dasar: bermanfaat untuk gejala positif dan negatif dengan efek samping
yang lebih ringan dibandingkan APG I dan dapat digunakan secara aman
Rencana terapi yang diberikan:
● Risperidon 2x1 mg selama lima hari → evaluasi setelah dua minggu (dapat
dinaikan sampai dosis optimal jika diperlukan)
○ Atas dasar: mengobati gejala psikotik yang dialami oleh pasien
○ Risperidon memiliki efek samping yang kecil untuk terjadinya sindrom
ekstrapiramidal sebagai efek samping obat antipsikotik
○ Jangkauan terapi APG II lebih luas dibandingkan APG I
● Oxcarbazepin 1x20 mg
○ Mood stabilizer
○ Atas dasar: untuk mengatasi gejala impulsif dan ketidakstabilan afektif
Intervensi Psikososial
Pembahasan Prognosis
● Pasien memiliki lebih banyak
komponen untuk prognosis
baik4, sehingga
○ Ad vitam: bonam
○ Ad sanationam: dubia
ad bonam
○ Ad functionam: dubia ad
bonam
Referensi
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman penggolongan dan diagnosis
gangguan jiwa III di Indonesia. 3rd ed. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik;
1993.
2. Goodwin R, Lyons JS, McNally RJ. Panic attacks in schizophrenia. Schizophr Res.
2002;58:213–220
3. Baylé FJ, Krebs MO, Epelbaum C, Levy D, Hardy P. Clinical features of panic attacks in
schizophrenia. Eur Psychiatry. 2001;16:349–353
4. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, editors. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry:
behavioral sciences/clinical psychiatry. 11th ed. United States of America: Wolters
Kluwer; 2015.
5. Elvira SD, Hadisukanto G. Buku ajar psikiatri. 3rd Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;
2018