Siwak atau miswak (Arab: )سواكadalah dahan atau akar dari pohon Salvadora
persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut.
Bentuk siwak :
Hukum Bersiwak
Bersiwak hukumnya adalah sunnah. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Al-
Humaidi dengan isnad yang bagus juga disebutkan: “Dua rakaat (shalat) dengan
bersiwak itu lebih utama dari tujuh puluh rakaat tanpa bersiwak”. Hadits tersebut
adalah dalil dari kesunnahan bersiwak sebelum shalat. Kesunnahan bersiwak berlaku
pada setiap tingkah (entah itu tingkah berdiri, tingkah duduk), kecuali setelah zawaal
(matahari condong ke arah barat/masuk waktu dzuhur) bagi orang yang berpuasa,
entah itu puasa sunnah atau fardhu. Sehingga, bagi orang yang berpuasa
dimakruhkan bersiwak setelah zawaal. Namun, Imam An-Nawawi memilih tidak
adanya kemakruhan dalam bersiwak bagi orang yang berpuasa secara mutlak ( entah
itu sebelum atau sesudah zawaal).
Kesunnahan bersiwak menjadi lebih kuat lagi ketika berada dalam situasi atau
keadaan tertentu, seperti:
ketika mulut berubah dikarenakan azm (diam terlalu lama. Ada juga ulama
yang mengatakan sebab makanan).
ketika bangun dari tidur.
Ketika akan melakukan shalat, entah itu shalat fardhu atau sunnah.
ketika akan membaca Al-Qur’an. Lebih tepatnya sebelum membaca
ta’awwudz.
Ketika gigi menguning
ketika akan berwudlu
ketika akan membaca hadits
ketika akan mengaji
ketika akan dzikir
ketika akan hendak tidur
ketika akan masuk ka’bah
Pada dasarnya, hukum asal dari bersiwak memang sunnah, namun terkadang
bersiwak diwajibkan, seperti:
ketika nadzar akan bersiwak
tidak bisa menghilangkan najis kecuali dengan cara bersiwak
orang yang bau mulut dalam sebuah jama’ah dan diketahui bahwa bau
mulutnya menyakiti para jamaah.
Bahkan, bersiwak terkadang juga menjadi haram, seperti:
bersiwak dengan menggunakan siwak milik orang lain tanpa izin dan tidak
diketahui ridho atau tidaknya pemilik dari siwak tersebut.
Manfaat bersiwak
Manfaat bersiwak sangatlah banyak, salah satunya adalah:
Membersihkan mulut
memutihkan gigi
membuat punggung menjadi tegap (lurus)
menguatkan gusi
memperlambat uban
memperlipat gandakan pahala
memudahkan sakaratul maut
memudahkan rizki
mulut wangi
menghilangkan segala penyakit di dalam kepala dan menghilangkan balghom
(jawa: riyak).
Mempermudah keluarnya ruh ketika sakaratul maut
Keutamaan bersiwak
Ada ridha Allah dalam bersiwak, ada kebencian syaitan dalam bersiwak
Salah dua rakaat diawali dengan bersiwak lebih mulia dari pada 70 rakaat
tidak dengan bersiwak
Siwak adalah kesucian untuk mulut kita