Anda di halaman 1dari 6

JURNAL MATEMATIKA “MANTIK”

Edisi: Mei 2018. Vol. 04 No. 01


ISSN: 2527-3159 E-ISSN: 2527-3167

Optimisasi Perencanaan Produksi Pupuk


Menggunakan Firefly Algorithm

Dinita Rahmalia1, Awawin Mustana Rohmah2


Universitas Islam Darul Ulum Lamongan1, dinitarahmalia@gmail.com1
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan2, awawin.emer@gmail.com2

DOI:https://doi.org/10.15642/mantik.2018.4.1.1-6

Abstrak
Di Indonesia, terdapat banyak petani sebagai matapencaharian karena tanah yang subur untuk pertanian
serta kebutuhan akan pangan. Perencanaan produksi merupakan bagian penting dalam mengelola biaya
yang dikeluarkan perusahaan. Pada perencanaan produksi, terdapat kendala yang harus dipenuhi misal :
jumlah produksi, jumlah pekerja, dan jumlah pengadaan. Pada penelitian sebelumnya, optimisasi
berkendala telah diselesaikan menggunakan metode eksak maupun metode heuristik. Pada penelitian ini,
model optimisasi perencanaan produksi akan diselesaikan menggunakan Firefly Algorithm (FA). Cara
kerja FA menyerupai perilaku kunang-kunang. Salah satu perilaku kunang-kunang yang digunakan adalah
kunang-kunang yang kurang cerah akan mendekati kunang-kunang yang lebih cerah. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa metode FA dapat menemukan pendekatan solusi optimum pada perencanaan produksi
yaitu biaya produksi, biaya pekerja, dan biaya pengadaan yang memenuhi kendala jumlah produksi,
jumlah pekerja, dan jumlah pengadaan.

Kata kunci: Optimisasi Berkendala, Perencanaan Produksi, Firefly Algorithm

Abstract
In Indonesia, there are many farmers as a livelihood because of fertile soil for agriculture and the demand
for food. Production planning is the important part of managing cost spent by the company. In production
planning, there are many constraints which have to be satisfied such as the number of productions, the
number of workers, and the number of inventory. In previous research, constrained optimizations have
been solved by exact method or heuristic method. In this research, production planning optimization will
be solved by Firefly Algorithm (FA). FA works as a behavior of Firefly. One of firefly behavior used is
less bright firefly will move toward brighter firefly. The simulation results show that FA method can find
an approaching optimal solution of production planning like production cost, worker cost, and inventory
holding cost satisfying the constraints of the number of productions, workers, and inventory.

Keywords: Constrained Optimization, Production Planning, Firefly Algorithm

1. Pendahuluan didistribusikan pada petani. Pada proses ini


terdapat biaya yang ditimbulkan seperti biaya
Di Indonesia, terdapat banyak petani sebagai produksi dan perusahaan harus membuat
matapencaharian karena tanah yang subur untuk perencanaan untuk mengendalikan pendapatan,
pertanian serta kebutuhan akan pangan. Karena biaya, dan produksi.
permintaan produksi pertanian, perusahaan yang Perencanaan produksi merupakan bagian
penting dalam mengelola biaya yang dikeluarkan
perusahaan. Pada perencanaan produksi, terdapat
bergerak pada bidang pertanian, yaitu perusahaan kendala yang harus dipenuhi misal : jumlah
produksi pupuk memproduksi pupuk untuk produksi, jumlah pekerja, dan jumlah pengadaan.

1
JURNAL MATEMATIKA “MANTIK”
Edisi: Mei 2018. Vol. 04 No. 01
ISSN: 2527-3159 E-ISSN: 2527-3167

Dari model perencanaan produksi tersebut, dapat Model optimisasi perencanaan produksi
dibentuk optimisasi berkendala. dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada penelitian sebelumnya, optimisasi
berkendala telah diselesaikan menggunakan Dt : jumlah unit yang diminta dalam
metode eksak [1][8] maupun metode heuristik [7] periode t
seperti Genetic Algorithm (GA) [5], Particle
nt : jumlah unit yang diproduksi oleh setiap
Swarm Optimization (PSO) [4], Ant Colony pekerja dalam periode t
Optimization (ACO) [3], Artificial Bee Colony
(ABC) [6]. CtP : biaya produksi per unit dalam periode t
Pada penelitian ini, model optimisasi CtW : biaya pekerja dalam periode t
perencanaan produksi akan diselesaikan
menggunakan Firefly Algorithm (FA). Firefly CtH : biaya pekerja yang masuk dalam
Algorithm (FA) ditemukan oleh Xin-She Yang periode t
pada tahun 2008. Cara kerja FA menyerupai C L
: biaya pekerja yang keluar (lay off)
t
perilaku kunang-kunang dalam berkomunikasi, dalam periode t
mencari mangsa dan menemukan pasangan
menggunakan cahaya yang dipancarkan. Salah CtI : biaya pengadaan dalam periode t
satu perilaku kunang-kunang yang digunakan Pt : jumlah unit yang diproduksi dalam
adalah kunang-kunang yang kurang cerah akan periode t
mendekati kunang-kunang yang lebih cerah Wt : jumlah pekerja dalam periode t
sehingga dalam hal ini posisi kunang-kunang
direpresentasikan solusi dan tingkat kecerahan Ht : jumlah pekerja yang masuk dalam
direpresentasikan sebagai nilai fitness [11]. periode t
Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode Lt : jumlah pekerja yang keluar (lay off)
FA dapat menemukan pendekatan solusi dalam periode t
optimum pada perencanaan produksi yaitu biaya
produksi, biaya pekerja, dan biaya pengadaan It : jumlah pengadaan dalam periode t
yang memenuhi kendala jumlah produksi, jumlah
pekerja, dan jumlah pengadaan. 2.2 Firefly Algorithm
Firefly Algorithm (FA) ditemukan oleh Xin-
2. Metode She Yang pada tahun 2008. Cara kerja FA
menyerupai perilaku kunang-kunang dalam
Metode yang digunaka dalam penelitian ini berkomunikasi, mencari mangsa dan menemukan
menggunakan Firefly Algorithm (FA) pada pasangan menggunakan cahaya yang
masalah optimisasi perencanaan produksi. dipancarkan. Dalam FA, daya tarik
Optimisasi perencanaan produksi merupakan (attractiveness) kunang-kunang ditentukan oleh
salah satu optimisasi berkendala sehingga pada tingkat kecerahan yang berhubungan dengan
FA diperlukan modifikasi pada posisi kunang- fungsi objective.
kunang baik pada tahap inisialisasi maupun tahap
optimisasi supaya posisi kunang-kunang Tingkat kecerahan dari kunang-kunang di
memenuhi semua kendala yang ada. lokasi x dapat ditentukan sebagai f ( x) , dimana
f ( x) adalah fungsi objective. Tetapi, jika daya
2.1 Model Optimisasi Perencanaan Produksi
tarik  adalah relative maka ditentukan oleh
Secara umum, model optimisasi
perencanaan produksi adalah sebagai berikut [9] : kunang-kunang yang lain dan terdapat jarak rij
T
antara kunang-kunang i dan kunang-kunang j
min  CtP Pt + CtW Wt + CtH H t + CtL Lt + CtI I t (1)
t =1 Perilaku kunang-kunang dapat dijelaskan
dengan kendala : sebagai berikut [10] [11] :
Pt  ntWt , t = 1, 2,..., T (2) 1. Kunang-kunang bersifat unisex. Kunang-
kunang memiliki ketertarikan pada
Wt = Wt −1 + H t − Lt , t = 1, 2,..., T (3)
kunang-kunang yang lain tanpa
I t = I t −1 + Pt − Dt , t = 1, 2,..., T (4) memandang jenis kelamin.
Pt ,Wt , H t , Lt , I t  0 (5)
2
JURNAL MATEMATIKA “MANTIK”
Edisi: Mei 2018. Vol. 04 No. 01
ISSN: 2527-3159 E-ISSN: 2527-3167

2. Daya tarik bersifat proporsional pada xi


min
 xi
min
+ ui min (11)
tingkat kecerahan kunang-kunang.
Kunang-kunang yang kurang cerah akan
mendekati kunang-kunang yang lebih 4. Ulangi langkah 3 sampai aturan
cerah. pemberhentian tercapai.
3. Tingkat kecerahan kunang-kunang
dipengaruhi oleh nilai fungsi objective. 2.3 FA pada Optimisasi Perencanaan
Produksi
Perilaku kunang-kunang tersebut dapat Representasi posisi kunang-kunang yang
dirancang sebagai FA yaitu [2] : digunakan pada optimisasi perencanaan produksi
1. Inisialisasi populasi kunang-kunang dapat dikonstruksi seperti persamaan (12)
x , i = 1, 2,...max pop dan hitung nilai fitness
i

 P1 P2 P3 ... PT 
f ( xi ), i = 1, 2,...max pop W
 1 W2 W3 ... WT 
2. Tentukan kunang-kunang terbaik dalam
X i = ( P,W , H , L, I ) =  H1 H2 H3 ... H T 
populasi beserta posisinya   (12)
 L1 L2 L3 ... LT 

i
(
i min  arg min f ( xi ), i = 1, 2,..., max pop ) (6)
 I1 I2 I3 ... IT 

 arg min ( f ( x ), i = 1, 2,..., max pop )


min
xi i
(7) Dimana Pt adalah jumlah unit yang
xi
3. Lakukan iterasi berikut : diproduksi dalam periode t , Wt adalah jumlah
for i = 1: max pop pekerja dalam periode t , H t adalah jumlah
for j = 1: max pop pekerja yang masuk dalam periode t , Lt adalah
if ( f ( x j )  f ( xi )) jumlah pekerja yang keluar (lay off) dalam
periode t , I t adalah jumlah pengadaan dalam
a. Hitung jarak (distance) antara kunang-
periode t .
kunang i dan kunang-kunang j
Dalam FA, terdapat tahap inisialisasi yang
T

 (x (8) harus memenuhi kendala (2)-(5). Oleh karena itu,


rij = x i − x j = i
t − xtj ) 2
t =1
tahap inisilisasi dapat dikonstruksi sebagai
berikut :
initialization(max H , max L, max pop)
b. Hitung fungsi daya tarik (attractiveness)
for i = 1: max pop
kunang-kunang
− r
  0e ij (9) 1. Bangkitkan Hti ~ U (0, max H ) and
Lit ~ U (0, max L) , t = 1, 2,..., T
1
c. Tentukan ui =  (rand − ) , dengan 2. Tetapkan W0i
2
rand ~ U (0,1) for t = 1: T
d. Update perpindahan kunang-kunang i Wt i = Wt i−1 + Hti − Lit
xi  (1 −  ) xi +  x j + ui (10) end
3. for t = 1: T
Pt i  nW
t t
i
end
end end
end 4. Tetapkan I 0i
1 for t = 1: T
a. Tentukan uimin =  (rand − ) , dengan
2 Iti = Iti−1 + Pt i − Dt
rand ~ U (0,1) end
b. Update perpindahan kunang-kunang end
terbaik
3
JURNAL MATEMATIKA “MANTIK”
Edisi: Mei 2018. Vol. 04 No. 01
ISSN: 2527-3159 E-ISSN: 2527-3167

Langkah-langkah FA pada optimisasi Iti = Iti−1 + Pt i − Dt


perencanaan produksi supaya memenuhi kendala end
(2)-(5) adalah sebagai berikut : end
1. Inisialisasi populasi kunang-kunang dengan 1
initialization(max H , max L, max pop) dan a. Tentukan uimin =  (rand − ) , dengan
2
hitung nilai fitness f ( xi ), i = 1, 2,...max pop rand ~ U (0,1)
2. Tentukan kunang-kunang terbaik dalam b. Update perpindahan kunang-kunang
populasi beserta posisinya terbaik
( )  Hi + ui min (19)
min min

i min
 arg min f ( x ), i = 1, 2,..., max pop
i
(13) Hi
i

 arg min ( f ( x ), i = 1, 2,..., max pop )


min
Li
min
 Li
min
+ ui min (20)
xi i
(14)
xi min
c. Tetapkan W0i
3. Lakukan iterasi berikut : for t = 1: T
for i = 1: max pop = Wt i−1 + Hti − Lit
min min min min
Wt i
for j = 1: max pop end
if ( f ( x j )  f ( xi )) d. for t = 1: T
 nW
min min

a. Hitung jarak (distance) antara kunang- Pt i t t


i

kunang i dan kunang-kunang j end


min
T e. Tetapkan I 0i
rij = x i − x j =  (x
t =1
i
t − xtj ) 2 (15)
for t = 1: T
= Iti−1 + Pt i − Dt
min min min
Iti
b. Hitung fungsi daya tarik (attractiveness) end
kunang-kunang 4. Ulangi langkah 3 sampai aturan
− r
  0e ij (16) pemberhentian tercapai.
1 3. Hasil Simulasi
c. Tentukan ui =  (rand − ) , dengan
2
Data yang digunakan dalam penelitian ini
rand ~ U (0,1) diambil dari salah satu perusahaan pupuk di
d. Update perpindahan kunang-kunang i Gresik, Jawa Timur selama tahun 2011-2016.
H i  (1 −  ) H i +  H j + ui (17) Tabel 1 menunjukkan biaya per unit, Tabel 2
menunjukkan jumlah permintaan setiap periode,
Li  (1 −  ) Li +  Lj + ui (18) Tabel 3 menunjukkan unit yang diproduksi untuk
setiap pekerja. Simulasi dilakukan menggunakan
FA dengan parameter yang diberikan seperti
end
Tabel 4.
end
e. Tetapkan W0i Tabel 1. Biaya per Unit (dalam juta rupiah)
for t = 1: T t 2011 2012 2013 2014 2015 2016
CtP 4,00 4,54 5,17 5,33 5,71 5,33
Wt i = Wt i−1 + Hti − Lit
CtW 7 7 7 7 7 7
end
f. for t = 1: T CtH 4 4 4 4 4 4
Pt i  nW
t t
i
CtL 2 2 2 2 2 2
end CtI 2,46 3,83 4,34 4,03 4,63 4,26
g. Tetapkan I 0i
for t = 1: T

4
JURNAL MATEMATIKA “MANTIK”
Edisi: Mei 2018. Vol. 04 No. 01
ISSN: 2527-3159 E-ISSN: 2527-3167

Tabel 2. Jumlah Permintaan (dalam ton)


Periode t Jumlah Permintaan
2011 4328630
2012 5008571
2013 5409669
2014 5375396
2015 5546783
2016 5357118

Tabel 3. Jumlah Unit yang Diproduksi per


Pekerja (dalam ton/pekerja)
Periode t Jumlah Unit/Pekerja
2011 1060
2012 1271
2013 1249 Gambar 1 Hasil Simulasi Firefly Algorithm pada
2014 1266 Optimisasi Perencanaan Produksi
2015 1285
2016 1292 Tabel 5. Solusi Optimal pada Pekerja
Periode t Ht Lt Wt
Tabel 4. Parameter Firefly Algorithm
Parameter Nilai 2011 128 281 3194
Populasi maksimum 20 2012 152 286 3060
Iterasi maksimum 100 2013 286 208 3138
2014 217 256 3099
0 1
2015 275 245 3129
 5 2016 307 162 3274
 0,1
Tabel 6. Solusi Optimal pada Produksi dan
Pengadaan
Hasil simulasi ditunjukkan seperti Gambar 1. Periode t Pt It
Pada iterasi awal, posisi kunang-kunang dipilih
2011 2845724 10722261
secara acak. Pada proses optimisasi, tingkat 2012 3173632 8887322
kecerahan kunang-kunang diupdate sehingga 2013 3268910 6746563
menghasilkan nilai fitness yang turun atau tingkat 2014 3457387 4828554
kecerahan kunang-kunang bertambah seiring 2015 3258592 2540363
bertambahnya iterasi. Dari Gambar 1, terlihat 2016 3406271 589516
bahwa biaya minimum sebagai nilai fitness yang
dikeluarkan perusahaan dalam tahun 2011-2016 4. Kesimpulan
adalah 2,21×108 juta rupiah.
Tabel 5 dan Tabel 6 menunjukkan solusi Metode FA dapat menyelesaikan masalah
optimal dari optimisasi perencanaan produksi optimisasi perencanaan produksi. Optimisasi
yang terdiri dari jumlah unit yang diproduksi perencanaan produksi merupakan salah satu
dalam periode t , jumlah pekerja dalam periode t , optimisasi dengan kendala jumlah produksi,
jumlah pekerja yang masuk dalam periode t , jumlah pekerja, dan jumlah pengadaan sehingga
jumlah pekerja yang keluar dalam periode t , dan pada FA diperlukan modifikasi pada posisi
jumlah pengadaan dalam periode t . kunang-kunang baik pada tahap inisialisasi
maupun tahap optimisasi supaya posisi kunang-
kunang memenuhi semua kendala yang ada.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode FA
dapat menemukan pendekatan solusi optimum
pada perencanaan produksi yaitu biaya produksi,
biaya pekerja, dan biaya pengadaan yang
memenuhi kendala jumlah produksi, jumlah
pekerja, dan jumlah pengadaan.

5
JURNAL MATEMATIKA “MANTIK”
Edisi: Mei 2018. Vol. 04 No. 01
ISSN: 2527-3159 E-ISSN: 2527-3167

Referensi [6] Rahmalia, D., Herlambang, T., Optimisasi


Masalah Transportasi Distribusi Semen
[1] Hillier, F.S., Lieberman, G.J., Introduction to Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony,
Operations Research. Mc Graw Hill. (2001) Multitek Indonesia Vol. 11 No. 2 (2018)
[2] Lukasik, S., Zak, S., Firefly Algorithm for [7] Rao, S.S., Engineering Optimization: Theory
Continuous Constrained Optimization Tasks. and Practice. John Wiley and Sons. (2009)
[3] Rahmalia, D., Estimation of Exponential [8] Taha, H.A., Operation Research: An
Smoothing Parameter on Pesticide Introduction. Pearson Prentice Hall. (2007)
Characteristic Forecast Using Ant Colony [9] Techaroongruengkij, B., Prakasvudhisarn,
Optimization (ACO), Eksakta: Jurnal Ilmu-Ilmu C., Yenradee, P., A PSO Based Goal
MIPA Vol. 18 No. 1 pp. 56-63 (2018) Programming Approach to Aggregate Planning
[4] Rahmalia, D., Particle Swarm Optimization- of Production, Workforce, and Pricing Strategy
Genetic Algorithm (PSOGA) on Linear [10] Udaiyakumar, K.C, Chandrasekaran, M.,
Transportation Problem. AIP Conference Application of Firefly Algorithm in Job Shop
Proceeding. (2017) (020030)1-12. Surabaya. Scheduling Problem for Minimization of
[5] Rahmalia, D., Perbandingan Metode Analitik Makespan, Procedia Engineering
dan Metode Heuristik pada Optimisasi Masalah 97(2014)1798-1807
Transportasi Distribusi Semen. Prosiding [11] Yang, X.S., Cui, Z., Xiao, R., Swarm
Seminar Nasional Matematika dan Intelligence and Bio-Inspired Computation.
Pembelajarannya 2016. (2016) 1164-1172. 13 Elsevier, Inc. (2013)
Agustus, Malang.

Anda mungkin juga menyukai