Anda di halaman 1dari 20

BAB 3

MENETUKAN HASIL PERTANDINGAN

SISTEM KOMPETISI

Dalam menentukan hasil pertandingan dengan kompetisi harus dengan menggunakan tabel oleh
panitia guna dapat menentukan pemenang nya .pada umum nya setiap cabang olahraga untuk mengisi
tabel yg akan di gunakan sebagai nilai penentuan pemenang ,memuat hal –hal berikut ini

a. Kolom peserta
Selain kolom kebawah juga kolom mendatar ,yg di isi dengan hasil pertandingan yang di
perolehnya saat melawan peserta lainnya
b. Kolom menang
Di isi dengan jumlah kemenangan yang telah di proleh selama kompetisi berlangsung atau
(beberapa kali menang) .
c. Kolom kalah
Diisi dengan beberapa kali mengalami kekalahan selama kompetisi berlansung.
d. Kolom seri
Diisi dengan seri (ties) yang pernah di dapatkan selama kompetisi (diisi hanya untuk cabang
olahraga yang menggunakan penyelesaian pertandingan terjadi seri / ties saja).
e. Kolom seri
Diisi dengan nilai yang didapatkan dengan menjumlahkan kemenangan berapa kali dan seri
berapa kali. Hasil ini menentukan kemenangan dari peserta kompetisi.
f. Kolom jumlah memasukkan atau mendapat angka kolom ini diisi dengan hasil semua angka
yang diperoleh selama kompetisi berlansung .
g. Kolom jumlah kemasukan /angka yang diperoleh lawan kolom ini diisi dengan angka yang
diperoleh oleh semua yang dilawannya
h. Kolom urutan juara
i. Dari hasil perhitungan tersebut, dari tiap peserta dtentukan juaranya dengan memerhatikan:
1. Jumlah nilai tertinggi yang didapat dari nilai menang ditambah nilai seri (bila ada).
2. Baru dilihat angka perbedaan antara memasukkan dan kemasukan.
3. Jika masih sama beberapa kemungkinan di lakukan oleh panitia penyelenggara sesuai
perturan yang berlaku bagi cabang olahraga antara lain:
a. Ditandingkan ulang (barage = untuk anggar)
b. Diundi
Kolom perbedaan gol atau hasil rata-rata
Kolom ini diisi dengan hasil perbedaan atau selisih antar angka memasukkan dengan angka
kemasukan. Disamping itu, ada cabang olahraga yang mengisinya dengan angka rata-rata
yaitu angka perolehan atau memasukkan dibagi dengan angka kemasukan yang diperoleh oleh
lawan-lawannya.
Dari tabel tersebut panitia penyelenggara dapat menyajikan kepada khalayak pecinta cabang
olahraga yang di selenggarakan akan dapat dengan mudah untuk membaca hasil pertandingan
tersebut.
Pada kegiatan belajar ini akan disajikan pertandingan kompetisi beberapa cabang olahraga
yang ada perbedaannya dalam menentukan pemenangnya. Untuk menentukan pemenang setelah
selesai seluruh pertandingan, perlu disusun secara keseluruhan dari setiap regu peserta dengan
menggunakan tabel yang dengan mudah dapat dibaca oleh siapa saja. Di Indonesia penentuan juara
setengah kompetisi untuk cabang olahraga yang satu berlainan dengan cabang olahraga yang lain.
Penentuan juara untuk masing-masing cabang olahraga ditentukan dengan peraturan pertandingan
yang di keluarkan oleh 3 top organisasi ialah untuk:
a. Sepak bola
b. Bola basket
c. Bola voli

Penentuan juara, dalam pertandingan setengah kompetisi untuk sepak bola sesuai dengan
penentuan pertandingan PSSI.

Ketentuan kedudukan:
1. Urutan ketentuan kedudukan ditentukan dengan angka kemenangan yang diperoleh kesebelasan-
kesebelasa pertandingan yang di mainkan.

2. Jika biji kemenanan yang diperoleh kesebelasan-kesebelasan berjumlah sama maka urutan
kedudukan ditentukan oleh goal difference (perbedaan gol).

3. penghitungan biji kemenangan di dapat dari :

a. pertandingan menang mendapat = nilai 3

b. pertandingan yang seri mendapat = nilai 1

c. pertandingan kalah mendapat = nilai 0

4. perhitungan perbedaan gol (gal diference ) didapat dari jumlah gol plus dikurangi dengan goal
minus.

5. untuk kedudukan juara, pemenang ke dua, dan juru kunci, jika ada dua kesebelasan atau lebih
mempunyai angka kemenangan dan goal diference yang sama, maka kedudukannya ditentukan :

a. dengan pertandingan-pertandingan penentuan yang harus dilaksanakan keesikan harinya setelah


pertandingan terakhir diselenggarakan denagn pertandingan penentuan yang harus dilakukan
keesokan harinya setelah pertandingan terakhir di selenggarakan .
b. jika pertandingan penentuan itu harus dilaksanakan antara lebih dari dua kesesblasan, maka
pertandingan diadakan keesokan harinya setelah pertandingan terakhir dilakukan setiap hari
bertutut-turut sampai selesai.

c. jika pertandingan penentuan masih tidak dapat berkesudahan yang menentukan, walaupun
setelah diadakan perpanjangan waktu, maka penentuannya dilakukan dengan pengambilan
tendangan penalti ( penalti kick) sebanyak 5 kali.

d. pertandingan penentuan dilakukan atas dasar setengah putaran kompetisi sebagai contoh hasil
untuk hasil pertandingan sepak bola berikut ini.

Pencatatan hasil akhir setengah kompetisi

A B C D M Mn S K N Mm Km PG US
A S 3 0 3 1 1 1 3 8 6 +2 II
B 2 3 0 3 1 1 1 3 5 7 -2 II
C 3 2 5 3 1 1 1 3 10 7 +3 I
D 1 0 3 3 1 1 1 3 2 5 -3 IV

1. A,B,C,D = Menunjukkan regu


2. KOLOM PADA ABCD = Pencatatan hasil pertandingan
3.M = Main tiap kali beberapa ragu
4.Mn = Menang
5.S = Seri
6. K = kalah
7. N = Nilai
8. Mm = Memasukkan
9. Km = Kemasukan
10. PG = Perbedaan Goal
11. UJ = Urujan juara

Kandang Tandang
Tim P G Pt
M K S G GK M K S G GK
M M
Manchester United 32 14 1 1 36 11 9 3 4 20 10 56-21 74
Liverpool 33 10 0 7 35 12 10 2 4 28 13 63-25 71
Chelsea 33 9 2 6 28 11 11 3 2 27 9 55-20 68
Arsenal 33 9 2 5 24 11 8 3 6 34 21 58-32 62
Aston Villa 33 5 3 9 25 21 10 6 0 24 22 49-43 54
Everton 33 7 5 5 27 17 7 4 6 20 17 47-34 53
West Ham United 33 8 7 2 21 17 4 6 7 17 20 38-37 45
Fulham 33 9 4 3 24 13 2 7 8 9 15 33-28 44
Tottenham Hotspur 33 8 4 5 18 9 4 9 3 21 27 39-36 44
Manchester City 33 11 6 0 36 17 1 11 5 15 27 51-44 41
Wigan Athletic 32 7 5 4 15 16 4 8 4 16 20 31-36 41
Stoke City 33 9 3 5 20 14 1 11 4 13 34 33-48 39
Bolton Wanderers 33 9 7 2 19 19 4 11 2 20 31 39-50 37
Portsmouth 33 9 7 3 23 25 2 7 7 12 25 35-50 37
Sunderland 33 6 8 3 19 20 3 8 5 12 23 31-43 35
Hull City 33 3 8 5 16 30 5 7 5 20 26 36-56 34
Blackburn Rovers 33 4 6 6 18 23 4 9 4 17 32 35-55 34
Middlesbrough 33 5 4 8 16 17 2 12 2 9 30 25-47 31
Newcastle United 33 4 6 6 21 27 2 9 6 16 26 37-53 30
West Bromwich 33 5 8 3 20 30 1 12 4 10 33 30-63 25
Albion

Keterangan

P = Jumlah Pertandingan M = Menang S = Seri K = Kalah

GM = Gol Memasukkan GK = Gol Kemasukan G = Selisih Gol Pt = Total Poin

A PERORANGAN

1. Pemanin yang mendapat KEMENANGA terbanyak menduduki peringkat tertinggi.


2. Apabila ada dua peserta yang memiliki KEMENANGAN sama,maka peserta yang menang
saat keduannya bertanding menduduki ranking di atasnya.
3. Apabila ada tiga lebih yang memiliki KEMENANGA sama maka peringkatnya ditentukan
dengan selisih GAME (GAME kemenangan di kurangi GAME kekalahan)
4. Apabila ada dua peserta yang memiliki selisih GAME sama,maka pemain yang mrnang pada
saat keduannya bertanding menduduki ranking diatasnya.
5. Apabila ada tiga pemain memiliki selisih GAME sama,maka penentuannya di lihat dari
perolehan selisih angka. Yang memiliki selisih angka terbanyak menduduki ranking tertinggi.
6. Apabila ada dua peserta yang memiliki selisih angka sama,maka peserta yang menang pada
saat keduannya bertanding menduduki ranking di atasnya.
7. Apabila dengan perhitungan 1 s/d 6 masih terdapat tiga pemain/peserta atau lebih yang
memiliki KEMENANGAN, SELISIH GAME DAN SELISISH ANGKA yang sama,maka
peringkatnya akan ditentukan dengan undian.

B. BEREGU

1. Regu yang mendapat kemenangan terbanyak menduduki peringkat tertinggi

2. Apabila ada 2 (dua) regu yang memperoleh kemenangan sama,maka regu yang menang pada
waktu berhadapan/bertanding menduduki peringkat di atasnya.

3. Apa bila ada 3 (tiga) regu yang memperoleh kemenangan sama,maka peringkat di tentukan
oleh kemenangan partainnya. Memperoleh kemenangan terbanyak menduduki peringkat teratas.

4. Apabila ada 2 (dua) regu yang menang pada waktu ia berhadapan menduduki peringkat
diatasnya.
5. Apabila ada 3 (tiga) regu yang mrmperoleh kemenangan partai sama,penilaian selanjutnya
dengan selisih game. Yang memperoleh selisih game terbanyak menduduki peringkat di atasnya.

6. Apabila ada 2 (dua) regu yang memperoleh selisih game sama, maka regu yang menang pada
waktu dia berhadapan menduduki peringkat diatasnya.

7. Apabila ada 3 (tiga) regu yang memperoleh selisih game sama,penilaian selanjutnya dengan
selisih angka. Regu memperoleh selisih angka terbanyak menduduki peringkat teratas.

8. Apabila ada 2 (dua) regu yang memperoleh selisih angka sama, maka yang menang pada waktu
dia berhadapan menduduki peringkat diatasnya.

9. Apabila ada 3 (tiga) regu yang memperoleh selisih angka sama, maka penilaian terakhir dengan
jalan UNDIAN.

Cara membaca label ini yaitu merndatar merupakan angka kemenangan atau angka
memasukan, sedangkan menurun vertikal merupakan angka kekalahan atau kemasukan, sebagai
contoh: A lawan B hasilnya A memasukan 5 dan kemasukan 2, sedangkan B memasukan 2 dan
kemasukan 5, damn seterusnya.

A B C D
A 5-2 3-3 0-1
B 2-5 3-2 0-0
C 3-3 2-3 5-3
D 1-0 0-0 3-5

Di samping itu dapat pula diisi dengan cara sebagai berikut:

Cara mengisi atau membaca yaitu: mendatar sesuai dengan skor yang didapat saat melawan
regu pada posisi vertikal, untuk skor tersebut dibalik, seperti A-B hasilnya 5-2 jadi kalau B lawan A
MENJADI: 2-5

Cara pencatatan ini dapat digunakan untuk pencatatan kompetisi penuh, dimana setengah
bagian digunakan untuk mencatat hasil-hasil pertandingan setengah kompetisi pertama dan separuh
bagian yang lain untuk pencatatan setengah kompetisi kedua.

Penentuan juara dalam pertandingan setengah kompetisi untuk bola basket sesuai dengan
peraturan pertandingan persatuan bola basket seluruh indonesia.

1. Nilai kemenangan kemenangan adalah 2


Nilai kekalahan adalah 1
Nilai kekalahan karena penyimpangan adalah 0
2. Regu yang mempunyai nilai terbanyak adalah juara.
3. Bila ada 2 regu yang mempunyai nilai yang sama, maka hak kemenangan diberikan
kepada regu yang memenangkan pertandingan dimana mereka berdua bertanding.
4. Apabila ada lebih dari 2 regu yang mempunyai nilai yang sama, maka kemenangan
ditentukan oleh goal average dari regu yang mendapatkan nilai yang tersebut. Bila masih
sama maka kemenangan ditentukan oleh goal average seluruh pertandingan dari pool-
nya. Bila masih sama, diundi.

Berikutnya ini disajikan tabel perhitungan untuk menentukan pemenang dari pertandingan bola basket
dengan sistem kompetisi. Penulisan pada format

atau formulir hasil pertandingan dapat ditulis hasilnya berdampingan atau bersusun seperti yang
digambarkan dalam modul ini.

Hasil skor pada tabel V2 kompetisi bola basket pelajar berarti angka diatas adalah yang
dicapai oleh regu disamping, swdangkan skor yang tertulis dibawah adalah hasil yang dicapai oleh
regu yang diatas, sebagai contoh : hasil pertandingan antar regu: A lawan B yang tertulis 77 berarti
skor 81 yang dicapai oleh regu A adalah 77, sedangkan B dapat mencapai skor 81.

Sebaliknya dalam membaca berikutnya adalah regu B lawan regu A. Cara menulisnya adalah
81 jadi skor yang diatas 81 adalah 77.

Jika skor dari regu B dibawah: 77 jadi hasilnya A. Demikian seterusnya anda dapat membaca
hasil skor yang dicapai oleh setiap regu.

Untuk menjumlahkan hasil skor yang telah dicapai selama pertandingan berlansung, maka
jumlahkan untuk setiap regu kearah samping untuk skor yang dicatat diatas dan untuk skor
kemasukan bacalah kesamping jumlahnya untuk skor yang tercatat dibawah.

Tabel ½ kompetisi Bola Basket Pelajar

1 Regu A B C D E F G M K Nil Goal RAM


AV
1 A 77 52 63 53 33 58 5 4 1 337 I
81 48 57 48 32 56 1 322
1,05
2 B 81 73 80 62 75 60 6 0 1 431 II
77 52 61 43 61 47 2 341
1,26
3 C 48 53 63 89 48 44 3 3 9 344 II
52 73 64 87 47 39 351
0,95
4 D 57 61 64 65 44 55 2 4 8 346 IV
63 80 63 57 52 61 376
0,92
5 E 48 43 87 57 33 63 2 3 8 331 V
53 62 89 65 27 51 347
0,95
6 F 32 61 46 52 27 58 2 4 8 276 VI
33 75 48 44 33 57 290
0,95
7 G 56 47 39 61 51 57 1 5 7 351 VII
59 66 44 55 63 58 339
0,91
Keterangan:

M = Menang

K = Kalah

Nil = Nilai

Goal AV = Goal average (gol rata-rata) Rank + ranking (urutan pemenang)

Pada tabel tersebut diatas ada regu yang sama kemenangannya ,Yaitu regu:

D – E Dan F.

Bila di lihat pada hasil pertandingan antar-ketiganya terdapat hasil

D-E : 65 - 57 Regu D Menang

E-F: 33 - 27 Regu E menang

F-D: 52 – 44 Regu F Menang

Ketiganya memiliki kemenangan pada saat bertanding satu sama lain, dengan

Demikian dilihat pada goal average dari tiap regu tersebut.

Hasilnya sebagai berikut :

Regu D 109 =0,97 VI

112

ReguE 90 = 0,078 V

92

Regu F 79= 1.025 IV

Penentuan juara untuk bola voli yang dalam pertandingan menggunakan jumlah set tertentu, maka
untuk mentukan urutan pemenang memperhatikan:

1. Jumlah kemenangan terbanyak selama bertanding dengan pemberian nilai

menang : 2

kalah dengan nilai: 1

kalah dengan sebab lain, dengan nilai:0

2. Jika jumlah
nilai pertandingan hasilnya
3. Sama maka di lihat pada jumlah kemenanga dalam set yang banding kandengan
kekalahannya dalam set yang dinyatakan dalam presentase (%). Regu yang memiliki
presentase tertinggi maka regu tersebut di nyatakan sebagai regu pemenang.
4. Jika
di tinjau dari kemenangan set masih terjadi sama, maka untuk menentukan kemenangan
berikutnya
5. di tinjau dari hasil poin (angka) yang di terima (kemasukan) yang di nyatakan dalam
presentase, yaitu jumlah poin yang didapatkan di bagi dengan jumlah poin yang dimasukan
oleh lawan selama kompentisi berlangsung,yang dinyatakan dala presentase, tertinggi
dinyatakan sebagai regu pemenang.
6. Jika masih sama dari tinjauan tersebut di atas, maka di laku kan penin jauan terhadap saat
kedua regu yang sama saling berhadapan, maka regu yang
menangadalahsebagaireguurutanataspemenang. Dengandemikiantidakadaundian,
mengingatbahwa di dalampertandingan bola volitidakada yang terjadiseri.
7. Berikut ini diberikan contoh hasil pertandingan bola voli untuk POPNAS, baik utsa maupun
putri. Hasil kompetisi dari putra tidak sulit dalam menentukan urutan pemenangnya karena di
tinjau dari jumlah kemenangan selama kompetisi sudah jelas urutannya, sehingga dengan
memerhatikan nilainya sudah dapat ditentukan urutan pemenangnya.
8. Lain halnya dengan putri regu JABAR dan SULUT yang mempunyai nilai sama pada
pertandingan, tetapi ditinjau kemenangan dalam set regu SULUT memelikipersentase lebih
tinggi dari regu JABAR.
9. JABAR mendapatkan 1.0 % (7:7)
10. SULUT mendapatkan 1.14 % (8:7)
11.
12. C. PERLOMBAAN UNTUK BEBERAPA CABANG OLAHRAGA
13. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa perbedaan pertandingan dengan perlombaan
adalah:
14. Pertandingan: kegiatan cabang olahraga dalam meningkatkan kemampuan prestasinya
dengan menghadapi lawan secara berhadap-hadapan dan saling menjatuhkan, menyerang atau
mengalahkan lawannya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk cabang
olahraga tersebut. Contohnya semua cabang olahraga beladiri, bola voli, bola basket,
sepakbola, dan sebagainya.
15. Perlombaan: kegiatan cabang olahraga untuk meningkatkan kemampuan atau prestasinya
tetapi tidak menghadapi lawan secara langsung dan tanpa menjatuhkan atau mengalahkan
lawanya dengan menjatuhkan, tetapi dengan meninggalkan lawannya pada posisi ukuran
tertentu.
16. Dapat dikatakan dalam perlombaan tersebut, setiap atlet melawan “diri sendiri” atau hasil
catatan waktu, berat dan nilai yang telah dicapai sebelumnya.
17. Sebagai contoh untuk cabang-cabang olahraga yang terukur seperti atletik, renang, angkat
besi, senam, loncat indah, dan sebagainya. Meskipun demikian untuk beberapa cabang
olahraga yang dipertandingkan ada nomor yang dilombakan seperti untuk bela diri nomor
“KATA” dan “KEMBANGAN”, dalam sepak takraw untuk nomor permainan lingkaran
(circle game-nya).
18. Selanjutnya pembahasan dalam kegiatan belajar 3 ini khusus membahas tentang perlombaan.
19. Seperti pada pertandingan atau perlombaan ada pembabakan yang terdiri dari babak
penyisihan, babak perempat final, babak semi final dan final atau dapat disebut pula babak
pertama, kedua dan final.
20. Pembabakan pada perlombaan dilaksanakan bilamana pesertanya cukup banyak, namun
demikian ada beberapa cabang yang bersifat perlombaan yang ditentukan secara langsung
babak finalnya, meskipun jumlah pesertanya cukup banyak. Hal ini diambil prestasi atau
catatan waktu tercepat atau jumlah angkatan yang terberat.
Cabang olah raga yang terdiri :

a. catatan waktu dan jarak : atletik, balap sepeda, sepatu roda, dayung, terjun payung.

b. catatan berat : angkat besi, angkat berat.

c. penilaian: binaraga, berkuda, boling, golf, layer atau selancar angin, menembak, panahan,
loncat indah.

Guna menentukan pemenang pada perlombaan, dilakjukan juga pembabakan sampai ke final,
bilamana pesertanya banyak dan setiap cabang olahraga berbeda dalam pembabakannya.

Atletik :

Pada perlombaan atletik dalam menentukan pemenangnya untuk nomor tertentu berbeda,
seperti pada nomor

a. lompat jauh

b. lompat jingkat

c.lempar lembing

d. lempar cakram, tolak peluru, lempar martil

babak penyelisihan di lakukan bila mana peserta lebih dari 8 orang peserta dengan
melakukan 3 kali lompatan atau lemparan guna memilih 8 orang terbaik, selanjutnya untuk
babak final dilakukan 3 kali lemparan atau lompatan untuk menetukan yang terjauh,
sedangkan dalam menentukan urutan pemenang dalam nomor lompat dan lempar seperti
tersebut di atas di atur dalam peraturan perlombaan atletik (1996-1997), yang berbunyi:

dalam lomba event lapangan (lempar dan lompat) yang hasilnya di tentukan oleh
jarak, maka prestasi terbaik kedua dari atlit yang membuat hasil sama dapat menentukan
kedudukan yang lebih baik. Kemudian prestasi terbaik ketiga bila di perlukan, demikian
seterusnya. Bila hasil tetap sama dan menyangkut kedudukan pemenang perama atau juara,
atlit peserta lomba yang membuat hasil sama akan di adu lagi dalam urutan yang sama dengan
usaha baru, sampai hasil sama tersebut dapat di pecahkan.

Untuk nomor lapangan lain yaitu: lompat tinggi dan lompat galah dalam menentukan
urutan pemenangnya sesuai dengan ketentuan peraturan perlombaan atletik 1996-1997 pasal
146 butir 2 yang isinya sebagai berikut:

a. pelompat yang membuat jumlah lompatan terkecil pada ketinggian dimana hasil sama itu
terjadi harus di berikan kedudukan yang lebih tinggi.

b. bila hasil sama itu masih tetap, pelompat dengan jumlah kegagalan terkecil selama
perlombaan berlansung sampai dengan ketinggian terakhir yang dapat dilampaui harus
diberikan kedudukan yang lebih tinggi.

c. apabila hasil sama itu maasih tetap.


1. Bila ini menyangkut kedudukan pemenang pertama para pelompat yang membuat hasil
sama harus melakukan lompatan sekali lagi dengan melewati mistar yang lebih rendah Pada
ketinggian sama mereka gagal dan bila tidak ada utusan yang dapat di ambil, maka mistarnya
di naikkan atau di turunkan 2 cm untuk lompat tinggi dan 5 cm untuk lompat galah.

Mereka kemudian mencobasatu lompatan pada setiap ketinggian sampai hasil sama itu dapat
dipecahkan. Dalam peristiwa ini semua atlet yang membuat hasil sama harus melompat pada
setiap kesempatan yang diberikan.
Berikut ini ada dua buah contoh tentang hasil sama dari lompat tinggi yang pertama bilamana
yang mencapai prestasi untuk kedudukan merebut juara I dan II. Sedangkan contoh ke dua
untuk kedudukan yang lain atau bukan juara.

LOMPATAN TINGGI Contoh – I

Tinggi mistar diumumkan oleh ketu juri lompat tinggi pada awal perlombaan: 1, 75M; 1 .80M;
1.88M; 1. 91M; 1.94M; 1. 97; 1. 99M.

LOMPATAN
NAM TINGGI MISTAR ULANG Posisi
A 1,75 1,75 1,75 1,75 1,75 1,75 TOTA 1,75 1,75 1,75
ATLE M M M M M M L M M M
T GAG
AL
A 0 XO 0 XO XX - 2 X 0 X 2
B - XO - XO X XX 2 X 0 O 1
C - 0 XO XO - X 2 X X - 3
D - XO XO XO XX - 2 - - - 4
X -
XX
X

2. Bila ini menyangkut Kedudukan yang lain (bukan juara), semua pelompat diberikan
Kedudukan yang sama dalam perlombaan ini. Lihat contoh 2 di bawah ini:

Nama 1.78 1.82 1.85 1.88 1.90 1.92 1.94 Gagal Posisi
Atlet M M M M M M M
3a - XO 0 XO XXO XXX 4 2=
B 0 0 0 X- XO XXO XXX 4 2=
C 0 0 X- 0 XXO XXO XXX 5 4
D 0 - - XXO XXO XO XXX 5 1

A,B,C,D semua melampaui tinggi mistar 1.92 M dan gagal pada 1.92 M

Peraturan mengenai hasil sama mulai dapat digunakan di sini sejak atlet dapat melewati tinggi 1,92 M
pada trial kedua, sedang pelompat yang lain melewatinya pada lompatan ketiga, maka dia dinyatakan
sebagai pemenangnya.
Ketiga pelompat yang lain dalam kedudukan hasil sama, maka juri menghitung jumlah kegagalan
sampai dengan termasuk tinggi yang terakhir dilampaui yaitu 1,92 M.

Pelompat C membuat kegagalan lebih banyak daripada A dan B, oleh karenanya diberi
kedudukan/posisi ke-4.

Pelompat A dan B masih tetap dalam hasil sama karena ini tidak menyangkut kedudukannya
pertama atau juara, mereka keduanya diberi kedudukan yang sama yaitu kedua

Untuk event lapangan, urutan atau giliran melimpat atau melempar, setiap peserta diatur dengan
undian. Untuk lompat jauh dan jingkat atau jangkit harus bertumpu pada balok tumpuan tanpa
melewatinya, meskipun bertumpu pada bagian sebeleum balok tumpuan masih termasuk lompatan
sah.

Pengukurannya diukur dar tempat mendaarat di bak lompat yang terdekat (bagian badan yang
berbekas di pasir) ditarik kea rah balok tumpuan secara tegak lurus dengan balok tumpuan atau
perpanjangannya.

Untuk nomor lempar, baik yang dilakukan dalam lingkaran (tolak peluru, lempar cakram lontar
martil) maupun dari busur lingkaran besar (lempar lembing), cara mengukur dilakukan dari tempat
jatuhnya alat tersebut dari sector lemparan ditark lurus ke titik tengah lingkaran dan pembacaan hasil
lemparan pada bagian dalam dari balok tolakan atau bagian dalam busur lingkaran.

Untuk nomor jalan dan lari yang dilaksankan di jalan raya (marathon atau semi marathon) atau di
lintasan lari guna menentukan pemenangnya adalah kedatangan yang pertama merupakan
pemenangnya tanpa mengalami kesalahan atau diskualifikasi selama melakukan lomba tersebut.

Di lintasan lari ada dua macam pelaksanaan, yaitu dilaksanakan pada lintasan terpisah untuk jarak
pendek dan bebas untuk jarak menengan dan jauh.

Bila terjadi hasil sama yang sulit ditentukan oleh juri kedatangan, maka perlu dibantu dengan alat
foto finish atau alat bantu lainnya sebuah foto yang dapat membuktikan kemenangan dari salah satu
pelari. Separti yang tercantum dalam peraturan perlombaan atletik 1996-1997 pasal 146 butir 1
sebagai berikut:

Dalam memntukan apakah telah terjadi hasil sama dalam suatu babak untuk menentukan syarat
bagi babak berikutnya yang didasarkan batar prestasi, maka juri foto finish mepertimbangkan waktu
sebenarnya yang tercatat bagi semua peserta tanpa memperhatikan peraturan bahwa prestasinya harus
di-1/100 detik lebih lama.

Kalau dengan cara demikaian ditetapkan telah terjadi hasil sama, maka peserta yang memiliki
hasil sama harus dimasukkan dalam daftar babak berikutnya atau ada hal ini menjadi tidak praktis,
maka harus di adakan undian guna menentukan siapa yang akan masuk ke dalam babak berikutnya.

Bila hasil sama ini terjadi untuk menentukan pemenang pertama dalam final, juri berwenang
untuk menentukan apakah mungkin di adakan perlombaan ulang bagi atlet yang memiliki hasil sama.
Bila dia memutuskan tidak, maka hasilnya akan tetap berlaku. Hasil sama pada kedudukan yang lain
dibiarkan.

Pada perlombaan atletik ada nomor selain lari, jalan, lompat, lempar, masih ada lagi nomor
gabungan yang terdiri dari beberapa nomor yang dilakukan oleh seorang atlet, kemudian hasilnya di
jumlahkan dengan menggunakan tabel yang telah di tetapkan dengan ketentuan internasional. Nomor
gabungan tersebut untuk:

a. Wanita ada dua macam yaitu:


1. Panca lomba, terdiri dari 5 nomor yang digabung dan dilaksanakan dalam satu hari dengan
urutan: lompat jauh-lempar lembing-lari 200 m-lempar cakram-lari 1500 m.
2. Sapta lomba berisikan 7 nomor yang dilakukan dalam waktu dua hari dengan urutan:
 Hari pertama : 100 m gawang-lompat tinggi-tolak peluru 200m.
 Hari kedua : lompat jauh-lempar lembing 800 m.
b. Pria nomor gabungannya disebut Dasa Lomba yang berisikan 10 nomor yang dilakukan dalam
waktu dua hari dengan urutan:
 Hari pertama : 100m-lompat jauh-tolak peluru-lompat tinggi 400m.
 Hari kedua : 110 m gawang-lempar cakram-lompat tinggi galah-lempar lembing
1500 m.

Pelaksanaan untuk nomor gabungan tersebut diatur dalam peraturan perlombaan atletik 1996-
1997 pasal195 antara lain pemberian waktu pelaksanaan yang satu dengan nomor yang lain minimal
30 menit untuk setiap peserta.
Sedangkan untuk waktu istirahat antara pelaksanaan hari pertama dengan hari kedua ada
waktu sekurang-kurangnya 10 jam.
Untuk event lapangan pelaksanaannya dilakukan urutan dengan undian, untuk nomor lari
dilakukan dalam kelompok-kelompok. Untuk nomor lapangan diberikan kesempatan tiga kali untuk
melaksanakan lompatan atau lemparan.
Penilaian digunakan dengan tabel penilaian IAAF dan selalu diumumkan setiap selesai nomor
yang telah di lakukan oleh peserta. Pemenangnya adalah peserta yang mencapai catatan nilai tertinggi
dari nomor yang dilaksanakan. Bila terjadi nilai yang sama, pemenangnya adalah peserta yang di
banyak nomor mencatat nilai lebih banyak dari peserta lain yang memiliki hasil nilai yang sama. Bila
hal ini belum menyelesaikan masalah, pemenangnya adalah peserta yang mengumpulkan jumlah nilai
terbanyak pada salah satu nomor. Cara ini berlaku pula untuk meyelesaikan hasil sama untuk setiap
kedudukan atau hasil pemenang.
Diskualifikasi tetap berlaku untuk setiap peserta,terutama untuk nomer lari dalam melakukan
star,adalah tiga kali,hal ini dilarang untuk meneruskan perlombaan dalam nomer berikutnya dan harus
di anggap sebagai telah mengundurkan diri dari perlombaan.Nomer gabungan di kelola oleh juri
nomer gabungan yang bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya perlombaan nomer tersebut
sesuai dengan urutan yang berlaku dalam peraturan .
RENANG

Pada cabang olahraga renang ada 4 cabang yang terdiri dari :


1.Renang yang dilombakan dengan menentukan pada catatan terbaik yang berdasarkan pada
kedatangan yang paling cepat pada garis finish.
2.Pola air merupakan cabang olahraga dalam renang yang dipertandingkan,saling berhadapan dan
memasukkan bola kedalam gawang lawan sebanyak-banyaknya,yang terbanyak membuat gol
kegawang lawan adalah regu pemenangnya.
3.Renang indah (synchronize swimming),lomba renang keindahan bergerak di air secara perorangan
atau beregu yang setiap regunya di nilai oleh lima orang juri.Regu atau pemenang yang
mengumpulkan nilai tertinggi akan menjadi pemenangnya.
4.Loncat indah,perlombaan yang dilakukan oleh perenang dengan melakukan loncatan dari papan
loncat serta menara.Hal ini dinilai oleh lima orang juri tentang gerakan dari awalan,gerakan di
udara,sampe saat masuk ke air.Pengumpulan nilai terbanyak adalah sebagai pemenang.
Selanjutnya supaya anda memperoleh informasi yang lebih lengkap,sebaiknya anda mempelajari
buku peraturan yang di terbitkan oleh pengurus besar persatuan renang seluruh indonesia.(PB PRSI).
Pengaturan seri dan final pada renang dengan memerhatikan catatan waktu terakhir selama 12
bulan terakhir yang disampaikan dalam pendaftaran oleh official peserta kepada panitia
penyelenggara.Perenang yang tidak mencantumkan catatan waktunya maka dianggap sebagai peserta
pada urutan terakhir.penempatan pada lintasan di seri untuk perenang yang mepunyai catatan waktu
ditentukan dengan undian.Guna menentukan lintasan-lintasan pada seri-seri sesuai ketentuan antara
lain:
1.Bila satu seri dianggap sebagai final dan dilaksanakan pada acara final.
2.Bila dua seri penempatan perenang tercepat pada seri ke dua di tempatkan pada seri pertama,catatan
waktu terbaik berikutnya ditempatkan pada seri pertama dan seterusnya.

Demikian pula dengan seri perlombaannya lebih dari dua maka perenang dengan catatan
waktu berikutnya dan seterusnya serta dengan waktu catatan terakhir ditempatkan pada seri pertama.

Untuk babak final didapatkan dari hasil seri dengan catatan waktu tercepat yang disusun
secara berurutan dari yang tercepat sampai yang paling lambat dan guna menempatkan perenang pada
lintasan sesuai dengan urutan waktu tercepatnya yaitu untuk perenang tercepat kedua ditempatkan
pada lintasan 4, sedang untuk perenang tercepat diletakkan pada lintasan sebelah kirinya, perenang ke
tiga pada lintasan kanannya, kemudian perenang berikutnya ditempatkan pada lintasan sebelah kiri
dan kanan, sampai kedelapan perenang telah menempati lintasannya masing-masing. Jika
digambarkan dalam angka dapat disusun sebagai berikut:

Penilaian 5 orang juri jumlah factor kesulitan hasil

6 7 7 7 6.5 21 x 2,0 42,0

Lintasan 1 perenang dengan catatan waktu ke-7

Lintasan 2 Sda 5

Lintasan 3 Sda 3

Lintasan 4 Sda 1

Lintasan 5 Sda 2

Lintasan 6 Sda 4

Lintasan 7 Sda 6
Lintasan 8 Sda 8

Dalam loncat indah yang dinilai adalah: posisi start lari atau awalan lepas landas teknik dan
keindahan selama di udara dan cara masuk ke dalam air, dengan factor kesulitan yang dikalikan
dengan hasil penilaian dari para juri sesuai ketentuan yang berlaku bagi setiap jenis loncatan
mempunyai factor kesulitan masing-masing. Sebagai contoh dalam penilaian berikut ini dengan
jumlah penilaian atau juri sebanyak 5 orang juri.

Peloncat yang mendapat nilai yang tertinggi dinyatakan sebagai pemenang. Dalam final
disebut peloncat yang didapatkan dari babak pendahuluan dihasilkan 12 orang finalis. Bilamana salah
satu mengundurkan diri maka yang berhak adalah peloncat rangking berikutnya. Bilamana ada lebih
dari satu dengan nilai sama untuk rangking 12 maka keduanya dimasukkan pada kelompok final.

Untuk cabang renang indah atau renang sinkronisasi (synchronized swimming) dilombakan
pada dua bagian.

1. Figure: yang dilaksanakan 4 figure, tingka tkesulitan dari keempatnya dari kelompok-
kelompok tersebut berkisaran antara 2,4sampai 2,6. Hasil akhir akan dibagi dengan total
tingkat kesulitan kelompok dandikalikan 10.
Ada 7 kelompok yang terdiridari 4 figure tiapkelompoknya. Contohnyakelompokll:
1. Flamingo Twist Spin 3,2
2. Reverse crane 2,7
3. Propoisecontinous Spin 1,9
4. SwodfishStraizht Leg 2,4

Undian urutan dilakukan 18 sampai 48 jam sebelum pelaksanaan dan selalu diumumkan.

Penilaian figure: (SS 14)

- Apabila jumlah juri yang bertugas mencukupi maka dapat digunakan 1,2 atau 4 panel juri
- Apabila digunakan 1 panel juri, semua peserta akan menampilkan 4 figure sata per satu
sesuai dengan daftar urutannya.
- Apabila digunakan 2 panel juri, tiap panel akan menilai 2 figure apabila digunakan 4
panel juri, tiap panel akan menilai 1 figure.
- Semua figure akan di nilai berdasarkan tanda dari asisten wasit. Semua peristiwa FINA,
preswimmer (perenang pendahulu) direkomendasikan untuk melakukan lomba figure dan
routine
2. Routine: Perlombaan routine harusterdiridari: solo, duet, dantim. Suatu tim terdiri dari
minimal 4, tetapi tidak lebih dari 8 anggota.
- Urutan penampilan untuk routine pendahuluan dilakukan sesuai hasil undian. Undian
dilakukan 24 jam sebelum perlombaan dilaksanakan, demikian pula tempat lomba
diumumkan 24 jam sebelumnya.
- 8 pertama dalam pendahuluan dinilai dariskor total (figure dan routine) harus bertanding
dalam final.
- Setiap peserta diberi kesempatan untuk melakukan uji coba sebagian dari kelengkapan
musik pengiringnya sebelum melakukan lombanya yang untuk menyesuaikan volume dan
keceatannya. Limit waktu untuk routine termasuk gerakan deck
Solo - 3,5menit
Duet - 4 menit
Tim – 5 menit
- Masih ada kemungkin anadanya kelonggaran waktu sekitar 15 detik lebih atau kurang
dari limit waktu yang telah ditetapkan dan tidak ada pembatasan musi kataupun tampa
koreografi atau bebas. Bila pesertanya.lebih dari 12 peserta harus dioakukan babak
penyisihan dan dipilih 8 terbaik masuk final.

Petugas yang bertugas untuk penyelenggaraan renang terdiriri dari (SS23).

- Seorang wasit
- 2 seorang asisten wasit untuk tiap panel juri.
- Setiap panel juri harus terdiri dari 5 atau 7 juri.
- Untuk setiap panel lomba figure terdapat seorang staf administrasi dan 3 orang yamgb
pencatat nilai (scorre)
- Untuk setiap lomba routine terdapat seorang staf administrasi dan 3 pencatat nilai (scorre)
- Pengawas pengeras suara dalam air (undeer water spiker).pengawas kelengkapan
pengirim.seorang sekretaris perlombaan dan petugas lainnya yang diperlukan.

Balap sepeda dan sepatu roda

Lomba dari kedua cabang tersebut dilaksanakan treck atau lintasan dan dijalan (rode race).Dalam
perlombaan yang dilaksanakn pada seri khususnya untuk nomer treck dan langsung final dengan
membuat ranking seluruh seri,maka selanjutnya atlit yang mencapai waktu tercepat dinyatakn sebagai
pemenang.Disamping itu,ada pula yang di adu berpasang-pasangan siapa yang kalah cepet dianggap
gugur dan tidak dapat melanjutkan lombannya,sebaliknya bagi pemenang di adu dengan pemenang
lain untuk terakhir pada final ada yang ditentukan sebagai pemenang.

Dalam peyelenggaraan lomba tersebut,biasannya dilaksakan dalam lintasan yang terpisah,meskipun


dalam lomba balap sepeda tidak dilaksanakan pada lintasan terpisah untuk lomba di treck atau
velodrome,tetapi lintasan lurus sering digunakan lintasan terpisah.
Senam

Perlombaan senam pertama kali dilombakan pada PON ke VII 1996 di surabaya,dengan nomer-
nomer :

1.putra:

a.Lantai

b.Kuda pelana

c.Gelang-gelang

d.kuda lompat

e.Palang sejajar

f.Palang tunggal

2.putri:

a.kuda lompat

b.palang bertingkat

c.balok titian atau keseimbangan

Senam tersebut disebut pula artistic gymnastic yang dilaksanakan untuk 3 kompetisi yangterdiri dari:

Kompetisi l: kompetisi beregu yang diikuti oleh regu terdiri dari minimal 5 atletsebanyak-banyaknya
7atlet,dan yang berlomba untuk dinilai oleh 6 orang.Kesemua atlet tersebut ikut
semua alat.Dalam setiap kejuaraan dilaksanakan

Kompetisi: latihan wajib (panitia).

Kompetisi ll: Latihan bebas atau piihan (oleh atlet sendiri).Penilaiannya adalah 5 orang atlet tersebut
yang terbaik dan dijumlahkan yang la dan lb, regu yang mendapat jumlah terbesar
atau tertinggi sebagai regu pemenang.Jika ada suatu daerah yang mengirimkan
kurang dari 5 orang.Maka mereka dinilai sebgai peserta perorangan saja,untuk
semua atlet.

Contoh nilai regu pada kompetisi l (kejuaraan regu)

l.Nilai regu A pada kompetisi lA untuk setiap alat.

Pesenam Lantai Kuda Rings Kuda Pal sejajar Pal Kuda


pelana lompat tunggal pelana
1 8,55 7,50 8,20 0,50 8,60 8,35 50,25
2 8,75 7,15 8,00 9,10 8,55 7,55 49,10
3 0,00 8,10 8,55 9,40 9,25 8,55 52,85
4 8,85 7,65 8,45 8,55 8,10 8,15 49,75
5 8,05 7,20 7,85 8,65 8,25 8,00 48,00
6 5,20 7,55 7,95 8,80 8,45 8,05 49,00

ll. Nilai regu A pada kompetisi lA untuk setiap alat.

Pesenam Lantai Kuda Rings Kuda Pal sejajar Pal Kuda


pelana lompat tunggal pelana
1 8,85 7,55 8,55 9,25 8,65 8,05 50,90
2 9,05 7,45 8,50 9,35 8,25 7,04 50,00
3 9,45 8,05 9,10 9,45 9,85 8,75 53,65
4 9,25 7,80 8,85 8,00 8,70 8,45 52,05
5 8,50 7,60 8,05 8,50 8,00 7,85 48,50
6 8,75 7,25 8,00 8,55 8,15 7,55 48,25

Contoh: kompetisi III pada alat lantai putra

NILAI KOMPETISI KEJUARAAN PEORANGAN TIAP ALAT

No. Daerah KI KIII Nilai Rangking


Urut
1 9,25 9,15 18,40 IV
2 9,25 9,30 18,55 III
3 9,35 9,25 18,60 II
4 9,30 9,35 18,65 I
5 8,85 8,75 17,60 VII
6 8,80 8,75 17,55 VIII
7 8,90 8,10 18,00 VI
8 8,10 8,95 18,02 V

Pengadministrasiandalam penilaian di senam ini harus dilaksanakan seteliti mungkin karena, kerena
jika salah dalam mengadministrasikan pada awal penilaian akan dapat menimbulkan kesulitan bagi
panitia penyelenggara.

Cabang-cabang olahraga yang dilombakantersebut kadang-kadang melakukan suatu batas minimal


untuk ukuran tertentu atau limit waktu atau jarak dan berat yang harus dapat dilakukan oleh setiap
atlet yang akan mengikuti kejuaran tersebut.

Dengan demikian akan dibatasi jumlah peserta yang akan mengikuti kejuaraan tersebut, sehingga
waktu penyelenggaraan tidak terlalu lama karena keterbatasan jumlah peserta.
Latihan

Setelah andamembaca Pelajaran di atas dan memahaminya anda diharapkan dapat menjelaskan dan
membuat bagan Pertandingan sistem kompetisi, baik setengah kompetisi maupun kompetisi penuh
dengan benar. Sebagai bahan latihan, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat.
Akan lebih baik kalau dilakukan melalui diskusi bersama teman yang lainya.

1. Berapa kali tiap regu itu akan bertanding dalam setengah kompetisi apa bila pesertanya 6 regu
(genap)?
Kalu jumlah pesertanya 6 dari regu A,B,C,D,E dan F dapat disusun acara bertanding sebagai
berikut.

I II III IV V

A-B A-C A-D A-E A-F

C-B B-F C-E F-C C-B

E-F D-F B-F D-B E-D

Petunjuknya, anda perhatikan tentang rumus yang telah anda pelajari.dengan memperhatikan susunan
pertandingan tersebut diatas ,maka anda akan dapat mengetahui tentang berapa kali setiap regu
bermain selama musim pertandingan tersebut dan berapa ronde dilakukan serta jumlah pertandingan
berapa seluruhnya?

2. buatlah bagian pertandingan setengah kompetisi dengan cara berputar (rotasi)jumlah pesertanya 8
regu.

Pencatatan itu dilakukan dengan memindahkan regu peserta berputar yang arahnya berlawan dengn
arah jarum jam.

Regu nomor 1 sebagai patokan yang tidak ikut berputar.

3. buatlah bagan setengah kompetisi dengan jumlah peserta 9, memakai cara dua mengembara!

Untuk memudahkan pencatatan dalam dua mengembara, jumlah regu ini harus ditambah dengan
sebuah regu semua sehingga jumlahnya menjadi 10 (genap).

Dalam prakteknya, regu yang berhadapan dengan regu semua ini, tidak bertanding regu semua adalah
angka 10.

Anda jangan lupa bahwa pada ronde 1 bagan dibuat dengan angka gasal ditulis disebelah kiri, urut
dari atas ke bawah mulai angka terkecil sampai angka terbesar, angka genap ditulis disebelahkanan di
urut dari atas kebawah mulai dari angka terkecil sampe angka terbesar.
4.buatlah acara petandingan sepak bola dalam rangka peringatan 17 agustus

Ketentuan ketentuan yang ada ;

a.lapangan yang dapat di gunakan

jumlah lapangan ada tiga buah dengan keadaan sebagai berikut lapangan I baik dan dapat di tarik
karcis ,lapangan II kurang baik tetapi dapat di tarik karcis dan lapangan III baik tetapi tidak dapat
ditarik karcis ketiga –tiganya tampa lampu.

b. jumlah peserta 9 regu

c. jumlah hari yang tersedia 9 hari

d. penentuan urutan juara sampe dengan juara lll pertandingan hanya dapat di lkukan pada
sorehari

Dengan memerhatikan keterbatasan seperti tersebut diatas.maka enda perlu menghittung


jumlah perandingan.jumlah jam atau waku yang ada.dari hasil analisis anda bersama
teman sekelompok anda, perlu ditetapkan cara atau sisem pertandingan yang paling
tepat. Munkinkah dengan semuanya setengah kompentesi atau dengan veriasi atau
kombenasi? Laksana brsama-sama dengan membuat marik dengan: tanggal, jam, regu
yang bertanding di lapangan, dan seterusnya.

5. Coba buat pertandingan dengan sistem setengah kompetesi sejumlah peserta: 7 regu voli,
dengan cara angga atau petak segi tigga. Perhatikan angka ronde untuk
petak menurunnya (vertical)selanjutnya susun regu yang bertanding tersebut pada
ronde-ronde yang tersusun dalam petak yang telah anda susun.
DAFTAR PUSTAKA

KahfiAgusdkk,(2011) , Teoridanpraktekrenang. STKIP PasundanCimahi.

PB PASI, (1996).,Peraturanperlombaanatletik1996-1977.

PB PERSETASI, (1996), PeraturanPerwasitan, PeraturanPermainanPeraturan-PeraturanSepakTakraw.

PB PRSI, (1995) PeraturanPertandinganRenang, Loncat Indah, Polo air danrenangindah.

RICKY A. Nggili (2011) Dalam “Pelatihankepemimpinanfakultasteknologiinformstika”-UKSW.

Soetardi&Soebagio. (1995). Moduladministrasidanorganisasiolahraga. Depdikbud, Ditjen,


Dikdasmen, Ditdigutentis,,Bagpropeningkatan guru penjaskes SD dll.

Sukaramadja, jasin. (2007). System pertandingan. STKIP pasundancimahi.

Suparlan, jajangdkk.(2010). Organisasidan system pertandingan. UPI.

Suyati DKK. (1992). SenamDepdikbud, bakperopeningkatanmutu guru penjaskes SD setara BLL.

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/07/14-prinsip-organisasi-henry-fayol.html.

http://id.Wikipedia.org/wiki/organisasi

http://rachmadrevanz.com/2011/rumusan-ciri-ciri-orang-profesional.html

http://id.shyoong.com/writing-and-speaking/presenting/2227314-pengertianpembagian-dan-manfaat-
oraganisasi/#ixzz2EXsF7aCf

Anda mungkin juga menyukai