Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi Remaja


Sub Pokok Bahasan :
- Pengertian kesehatan reproduksi Remaja
- Hak-hak kesehatan reproduksi
- Tumbuh kembang remaja
- Fungsi reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan wanita
- Fungsi reproduksi pria dan tanda-tanda kematangan pria
- Penyakit menular seksual (PMS)
Sasaran : Remaja
Hari Tanggal : Senin, 4 Desember 2017
Tempat : SMA 2 Kudus
Waktu : Pukul 08.00

I. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja dapat memahami dan
mengerti mengenai kesehatan reproduksi remaja.
II. Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan pengertian kesehatan
reproduksi
2. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang hak-hak
kesehatan reproduksi
3. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tumbuh kembang remaja
4. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang fungsi
reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan wanita.
5. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang penyakit
menular seksual.

III. Materi
- Terlampir
IV. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab

V. Proses penyuluhan/ kegiatan


No Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan · 1. Mengucapkan salam pembuka Mendengarkan 5menit
· 2. Memperkenalkan diri dan
3. 3. Menyebutkan topik penyuluhan memperhatikan
2 Penyajian 1. Menjelaskan materi sesuai Mendengarkan 25menit
dengan topik penyuluhan dan
· 2. Memberikan kesempatan pada memperhatikan
untuk bertanya
· 3. Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh remaja
3 Penutup · 1. Menyimpulkan materi yang Mendengarkan 5menit
disajikan. dan
· 2. Melakukan evaluasi terhadap memperhatikan
remaja dengan menganjukan
beberapa pertanyaan secara lisan
· 3. Mengucapkan salam penutup

VI. Alat/ Media


Alat :
1. laptop
2. LCD
Media :
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Lembar balik
4. Power point
VII. Evaluasi
Bentuk : Pertanyaan
Jenis : Lisan/ Tanya jawab

VIII. Pengesahan

Kudus , 4 Desember 2017

Saran P
enyuluh

I. Daftar Pustaka
· Glesiar Anna, 2006 , Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
II. Daftar Pustaka
· Glesiar Anna, 2006 , Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi,fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia dapat
menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya
secara sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk kesehatan dunia)) adalah 12 sampai 24
tahun. Namun pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau
bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih tergantung pada orang
tua (tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja (BKKBN,2007).

B. HAK-HAK KESEHATAN REPRODUKSI


Menurut Utamadi (Kesrepro, 2008) hak reproduksi ini berlaku bagi setiap manusia dari
segala kelompok usia ras, warna kulit, jenis kelamin,aliran politik, status ekonomi,social,dan
pendidikan tanpa pandang bulu.Sebagai konsekuensinya , remaja juga mempunyai hak
reproduksi sebagaimana halnya dengan kelompok umur yang lain. Hak remaja atas kesehatan
reproduksi ini mulai diakui secara internasional pada Konvensi Hak-hak anak tahun 1989,yaitu:
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
2. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
3. Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang kesehatan reproduksinya.
4. Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak.
5. Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian karena kehamilan, kelahiran atau masalah
jender
6. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yang menyangkut kesehatan
reproduksinya.
7. Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan reproduksi.

Bagi remaja, hak reproduksi tersebut yang haruis dipahami adalah:


a. Akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ,mengingat di banyak Negara kesehatan
areproduksi diprioritaskan bagi pasangan suami istri sedangkan remaja kurang mendapat
perhatian.oleh karena itu, remaja mempunyai hak atas pelayanan kesehatan reproduksinya
yang menyeluruh serta mudah diakses bagi seluruh remaja dari semua golongan.
b. Hak untuk mendapatkan pendidikan tanpa ada diskriminasi jender.
c. Instrumen hak asasi international menyatakan bahwa perkawinan hanya dapat dilakukan oleh
dua orang secara sadar memang menginginkannya, dan bebas dari paksaan pihak lain.
d. Kelahiran dan kontrasepsi.
e. Sehubungan dengan tingkat kematian yang tinggi karena aborsi yang tidak aman dalam hal
(KTD) kehamilan yang tidak diinginkan yang membahayakan kehidupan remaja,kita berhak
untuk terhindar dari resiko ini dan mendapatkan akses terhadap pelayanan yang aman.
f. Infeksi menular seksual.
g. Kekerasan seksual
C. TUMBUH KEMBANG REMAJA
Masa remaja dibedakan dalam :
1. Masa remaja awal, 10-13 tahun
2. Masa remaja tengah, 14- 16 tahun
3. Masa remaja akhir , 17-19 tahun
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki ,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yaitu :

1. Remaja lebih senang berkumpul siluar rumah dengan kelompoknya.


2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua
3. Remaja ingin menonjolkan diri atu bahkan menutup diri
4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
D. FUNGSI REPRODUKSI WANITA
Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :
1. Mulai menstruasi
2. Payudara dan bokong membesar
3. Indung telur membesar
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat
5. Vagina mengeluarkan cairan
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina
7. Tumbuh bertamabah tinggi

E. MENSTRUASI ATAU HAID


Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua
kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi.Hal ini memakan waktu kira-kira
3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terussecara teratur
sampai usia 50 tahun.Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus
menstruasi meliputi :
1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang
akan dating
2. Telur berada dalam asluran telur, selaput lender rahimmenebal.
3. Telur berada dalam rahim,selaput lender rahim menebal dan siap menerima hasil
pembuahan
4. Bila tidak ada pembuahan , selaput rahim akan melepas dari dinding rahim dan terjadi
perdarahan.Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan.Ada yang 26 hari,28 hari, 30
hari,atau bahkan ada yang 40 hari.Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-
kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari.Jumlah seluruh darah yang
dikeluarkan biasanya antara 30-80 ml. Selama masa haid yang perlu diperhatikan adalah
kebersihan dengan mengganti pembalut sesering mungkin.

F. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)


Penyakit yang ditimbul karena seks bebas yang disebut dengan penyakit menular seksual, yakni :
1. GONORE
Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrho
Gejalanya :
 Pada laki-laki antara lain :
1. Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi
2. Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari
 Pada perempuan antara lain :
1. Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan dengan bau tidak
sedap
2. Alat kelamin terasa bau dan gatal
3. Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah melakukan hubungan
seksual.
2. SIPILIS (Raja Singa)
Penyebab : kuman treponema pallidum
Gejalanya :
- Timbul benjolan disekitar alat kelamin
- Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang dengan
sendirinya tanpa diobati.
3. HERPES
Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis)
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :
- Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin
- Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar kemerahan dan jika pecah
menimbulkan lika lecet yang terbuka dan sangat nyeri
- Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha
- Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. KANDIDIASIS VAGINA
Penyebab : jamur candida albikans
Gejala :
- Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
- Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar
5. TRIKOMONIASIS
Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
Gejalanya :
- Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk
- Gatal pada kemaluan
- Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
6. HIV / AIDS
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai penyakit
akibat turunya kekebalan tubuh akibat HIV.

Cara penularannya :
- Darah ,bisa berbentuk luka
- Cairan sperma
- Cairan vagina
AIDS tidak ditularkan melalui :
- Hidup serumah dengan penderita AIDS
- Berjabat tangan atau cium pipi
- Berenang dikolam renang
- Menggunakan fasilitas bersama
- Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
- Bersin
Bagaimana pencegahannya
- No free Sex
- Not to use second spuit
- Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
- Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada bayinya (jangan beri ASI)
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus
dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar.
Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti. Dengan cara
meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya
yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan
pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari
informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.

Anda mungkin juga menyukai