I. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja dapat memahami dan
mengerti mengenai kesehatan reproduksi remaja.
II. Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan pengertian kesehatan
reproduksi
2. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang hak-hak
kesehatan reproduksi
3. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tumbuh kembang remaja
4. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang fungsi
reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan wanita.
5. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang penyakit
menular seksual.
III. Materi
- Terlampir
IV. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab
VIII. Pengesahan
Saran P
enyuluh
I. Daftar Pustaka
· Glesiar Anna, 2006 , Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
II. Daftar Pustaka
· Glesiar Anna, 2006 , Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A. PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi,fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia dapat
menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya
secara sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk kesehatan dunia)) adalah 12 sampai 24
tahun. Namun pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau
bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih tergantung pada orang
tua (tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja (BKKBN,2007).
Cara penularannya :
- Darah ,bisa berbentuk luka
- Cairan sperma
- Cairan vagina
AIDS tidak ditularkan melalui :
- Hidup serumah dengan penderita AIDS
- Berjabat tangan atau cium pipi
- Berenang dikolam renang
- Menggunakan fasilitas bersama
- Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
- Bersin
Bagaimana pencegahannya
- No free Sex
- Not to use second spuit
- Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
- Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada bayinya (jangan beri ASI)
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus
dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar.
Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti. Dengan cara
meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya
yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan
pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari
informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.